METODE PENELITIAN
G. Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data menjadi pegangan saat penelitian, menurut Nasution dalam Sugiyono (2011, hlm. 336) mengemukakan bahwa “Analisis telah mulai sejak
merumuskan dan menjelaskan maslah, sebelum terjun ke lapangan dan berlangsung
terus sampai penulisan hasil penelitian.”
Langkah-langkah dalam analisis data, diantaranya : 1. Reduksi Data
Mereduksi data adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian ini setelah peneliti melakukan beberapa langkah teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, studi pustaka, dan beberapa data dari sumber buku langkah selanjutnya yaitu peneliti menyaring atau merangkum kembali hal-hal yang penting atau pokok sesuai dengan topik yang dibahas dalam penelitian.
2. Penyajian Data
Dalam penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dengan menggunakan penyajian data ini, maka akan memudahkan peneliti untuk memahami dan merencanakan langkah kerja selanjutnya yaitu mendeskripsikan data yang telah didapat. Selain itu dalam analisis data ini menggunakan rumus sebagai berikut :
Option Jawaban = Jumlah option yang dipilih x 100% Jumlah total siswa
3. Kesimpulan
Langkah selanjutnya dalam penelitian yaitu penarikan kesimpulan.Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan tersebut bisa berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori (Sugiyono, 2011, hlm. 345). Dalam penelitian ini peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan yaitu mulai dari perencanaan pembelajaran seni tari, proses pembelajaran seni tari, dan hasil pembelajaran seni tari. Kesipulan ini dibuat untuk menyimpulkan data-data yang diperoleh saat penelitian dengan tujuan agar mempermudah pembaca untuk mengetahui hasil penelitian secara singkat.
A. Simpulan
Proses pembelajaran seni tari pada kelas VII di SMP Negeri 3 Cimahi melalui model pembelajaran Inquiry (menemukan) dapat diketahui siswa terdorong aktif dan kreatif saat mengikuti proses pembelajaran, karena dalam model pembelajaran tersebut guru tidak mendominasi pembicaraan di dalam kelas yaitu dengan meminta siswa duduk, mendengarkan, dan mencatat materi, sehingga menyebabkan keraguan pada siswa ketika ingin bertanya maupun berpendapat, tetapi dalam model pembelajaran tersebut siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan materi mengenai unsur gerak tari dengan cara mengamati lingkungan sekitar sekolah sebagai panduan untuk siswa saat eksplorasi gerak, maka dari itu model Inquiry merupakan model pembelajaran yang cocok dan tepat dalam pembelajaran seni tari untuk mendorong keaktifan dan kreatifitas siswa. Pembelajaran seni tari pada kelas VII dilakukan sebanyak lima kali pertemuan, dimana dalam lima kali pertemuan tersebut guru mengaplikasikan model Inquiry berdasarkan tahapan-tahapannya.
Dalam proses pembelajarannya guru melakukan penilaian terhadap siswa, penilaian tersebut terdiri dari tiga aspek yaitu aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Untuk penilaian pada aspek pengetahuan indikator penilaiannya yaitu penilaian pertama pada saat siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekitar sekolah dan untuk penilaian kedua dalam aspek pengetahuan yaitu pada saat siswa eksplorasi gerak sesuai dengan hasil temuannya di luar kelas, selanjutnya untuk penilaian sikap indikator yang dinilainya yaitu yang sikap spiritual seperti berdoa dahulu sebelum memulai pembelajaran, kedisiplinan dalam mengikuti pembelajaran seni tari seperti memakai baju praktek (seragam olahraga) saat pembelajaran praktek seni tari, sikap gotong
royong seperti siswa harus menjaga kekompakan dengan temannya khususnya dengan teman sekelompoknya saat berdiskusi dan mengeksplorasi gerak tari, dan sikap tanggung jawab seperti mengerjakan tugas dengan baik. Untuk penilaian terakhir yaitu penilaian keterampilan indikator yang dinilai yaitu ksaat siswa menggerakan hasil eksplorasi geraknya sesuai unsur gerak tari dengan keluwesan dan indah dan saat siswa menyusun gerakan yang dieksplor dengan baik dan berkesinambungan.
Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran Inquiry (menemukan) yang digunakan pada siswa kelas VII dapat menjadi model pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran seni tari dan sesuai dengan tujuan kurikulum 2013, karena dengan digunakannya model tersebut dapat mendorong dan menghasilkan siswa yang aktif, kritis, dan kreatif, serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang hidup di dalam kelas dalam pembelajaran seni tari.
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 3 Cimahi tentang studi deskriptif pembelajaran seni tari melalui model Inquiry dalam implementasi kurikulum 2013, diharapkan dapat memberikan perkembangan yang terus menerus dalam pembelajaran seni tari, diantaranya :
Bagi pihak sekolah diharapkan dapat memberikan terus motivasi dan bimbingan kepada guru khususnya dalam pembelajaran seni tari agar dapat terus menghasilkan siswa-siswa yang aktif dan kreatif dalam bidang seni tari yang nantinya dapat berprestasi dan membawa nama baik sekolah.
Bagi guru seni tari, diharapkan dengan menggunakan model Inquiry ini dapat terus mengembangkan cara mengajarnya dalam pembelajaran seni tari serta menjaga kekompakan dengan siswa agar menghasilkan siswa-siswa yang aktif dan menciptakan karya seni yang baik. royong seperti siswa harus menjaga kekompakan dengan temannya khususnya dengan teman sekelompoknya saat berdiskusi dan mengeksplorasi
gerak tari, dan sikap tanggung jawab seperti mengerjakan tugas dengan baik. Untuk penilaian terakhir yaitu penilaian keterampilan indikator yang dinilai yaitu ksaat siswa menggerakan hasil eksplorasi geraknya sesuai unsur gerak tari dengan keluwesan dan indah dan saat siswa menyusun gerakan yang dieksplor dengan baik dan berkesinambungan.
Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran Inquiry (menemukan) yang digunakan pada siswa kelas VII dapat menjadi model pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran seni tari dan sesuai dengan tujuan kurikulum 2013, karena dengan digunakannya model tersebut dapat mendorong dan menghasilkan siswa yang aktif, kritis, dan kreatif, serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang hidup di dalam kelas dalam pembelajaran seni tari.
B. Saran
Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 3 Cimahi tentang studi deskriptif pembelajaran seni tari melalui model Inquiry dalam implementasi kurikulum 2013, diharapkan dapat memberikan perkembangan yang terus menerus dalam pembelajaran seni tari, diantaranya :
Bagi pihak sekolah diharapkan dapat memberikan terus motivasi dan bimbingan kepada guru khususnya dalam pembelajaran seni tari agar dapat terus menghasilkan siswa-siswa yang aktif dan kreatif dalam bidang seni tari yang nantinya dapat berprestasi dan membawa nama baik sekolah.
Bagi guru seni tari, diharapkan dengan menggunakan model Inquiry ini dapat terus mengembangkan cara mengajarnya dalam pembelajaran seni tari serta menjaga kekompakan dengan siswa agar menghasilkan siswa-siswa yang aktif dan menciptakan karya seni yang baik.
Bagi siswa, diharapkan siswa terus menggali potensinya melalui pembelajaran seni tari, lebih banyak mencari pengetahuan bukan hanya di lingkungan sekolah saja tetapi
di luar sekolah pun siswa mampu mendapatkan informasi yang bermanfaat khususnya untuk pelajaran seni tari, dan diharapkan lebih kreatif menciptakan sebuah gerak tari yang indah.
Bagi peneliti, diharapkan sesuai dengan hasil penelitian di lapangan, peneliti dapat mengembangkan model-model pembelajaran di sekolah saat menjadi seorang guru khususnya seni tari agar dapat menghasilkan siswa yang aktif dan kreatif.
Arifin. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Djamarah, S.B. (2010). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, O. (2011). Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda. Hamalik, O. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Joyce, Weil & Calhoun. (2009). Models of Teaching Model-Model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Majid, A. (2007). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: Rosda.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rosmayanti, Dewi. (2005). Pendekatan Inkuiri Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Seni Tari Pada Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 29 Bandung. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Ruhimat, Toto. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Sagala. (2008). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suryosubroto, B. (2002). Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Syaiful. (2004). Konsep Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Uno, H.B. (2008 a). Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, H.B. (2010 b). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Wena. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer (suatu tinjauan konseptual operasional). Jakarta: Bumi Aksara.
Widoyoko. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran (panduan praktis bagi pendidik dan calon pendidik). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiyani, N.A. (2013). Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
B. Internet
Tapan, I. (2011). Metode Pendekatan Inquiry. [Online]. Tersedia di: http://www.imal.blogspot. Com [Diakses 12 Desember 2013].
Dharma. (2012). Model-Model Pembelajaran (Metode Inquiry). [Online]. Tersedia di: http://dclicquer.blogspot.com/2012/03/metode-inquiry.htm [Diakses 13
Desember 2013].
Eko, A. (2013). Dokumen Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia di:
http://azizeko77.files.wordpress.com/2013/11/dokumen-kurikulum-2013.pdf [Diakses 13 Desember 2013].
Muhfida. (2009). Model-Model Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: http://tigisport.wordpress.com [Diakses 24 September 2014].
Rita. (2010). Manfaat Pembelajaran Seni Tari. [Online]. Tersedia di: http://wwwritha-artcom.blogspot.com [Diakses 21 Agustus 2014].
Slamento. (2012). Proses Belajar Mengajar Dalam Proses Kridit Semester. Jakarta: Bumi Aksara [Online]. Tersedia di:
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pembelajaran-pengertian-metode-inquiry.html [Diakses 13 Desember 2013].
Triyanto. (2007). Strategi Pembelajaran. [Online]. Tersedia di: