• Tidak ada hasil yang ditemukan

(+) (-) orang lain dan keragamannya

H. Analisis Data 1 Verifikasi Data

2. Pengolahan Data

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data adalah untuk mengukur bagaimana gambaran umum penyesuaian diri siswa kelas X di SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014, yang selanjutnya akan dikembangkan menjadi program hipotetik bimbingan melalui strategi kelompok untuk meningkatkan siswa.

Pengelompokkan penyesuaian diri siswa dibagi menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Pengelompokkan penyesuaian diri tersebut dilakukan dengan menggunakan skor z, yaitu:

53

Tabel 3.10

Kategori Penyesuaian Diri

Kategori Rentang

Tinggi z > 1

Sedang -1 > z < 1

Rendah z < -1

Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menentukan skor masing-masing siswa

b. menghitung rata-rata dari keseluruhan skor siswa

c. Menghitung simpangan baku dari keseluruhan skor siswa d. Menghitung skor z masing-masing siswa, dengan rumus:

Keterangan: x = skor

x = rata-rata skor s = simpangan baku

Interpretasi dari setiap kategori penyesuaian diri siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.11

Interpretasi Skor Kategori Penyesuaian Diri

Kategori Rentang Interpretasi

Tinggi z > 1

Siswa pada kategori tinggi, sudah mampu untuk menyelaraskan kesatuan fisik dan psikis individu untuk mengatasi tuntutan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari lingkungannya dengan indikasi memiliki kematangan emosional, kematangan intelektual, kematangan sosial, dan tanggung jawab.

54

Sedang -1 > z < 1

Siswa pada kategori sedang, cukup mampu untuk menyelaraskan kesatuan fisik dan psikis individu untuk mengatasi tuntutan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari lingkungannya dengan indikasi memiliki kematangan emosional, kematangan intelektual, kematangan sosial, dan tanggung jawab.

Rendah z < -1

Siswa pada kategori rendah, belum mampu untuk menyelaraskan kesatuan fisik dan psikis individu untuk mengatasi tuntutan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari lingkungannya dengan indikasi memiliki kematangan emosional, kematangan intelektual, kematangan sosial, dan tanggung jawab.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan yang isinya sebagai berikut.

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun proposal penelitian dan mempresentasikannya dalam mata kuliah Metode Riset

b. Menyerahkan proposal penelitian yang telah disahkan oleh dosen metode riset bimbingan dan konseling kepada Ketua Dewan Skripsi, calon dosen pembimbing serta Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan;

c. Membuat SK (Surat Ketetapan) Pengangkatan Dosen Pembimbing dan Surat Izin Melaksanakan Penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan meliputi:

a. Mengajukan izin ke sekolah tempat penelitian

b. Menyusun kisi-kisi instrumen dan menimbangnya kepada dosen ahli (judgement experts)

55

d. Menyebar instrumen kepada subjek penelitian e. Mengolah dan menganalisis data

f. Merancang program bimbingan pribadi sosial dan menimbangnya kepada dosen ahli dan praktisi di sekolah.

3. Tahap Pelaporan

Tahap pelaporan merupakan tahap akhir penelitian, meliputi: a. Penyempurnaan penyusunan laporan akhir penelitian b. Penelitian diujikan pada ujian sidang sarjana

81

BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Gambaran umum penyesuaian diri siswa kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014 pada umumnya berada pada kategori sedang (65,45%). Artinya sebagian siswa sudah memiliki kemampuan untuk menyelaraskan kesatuan fisik dan psikis individu untuk mengatasi tuntutan baik yang berasal dari dalam diri maupun dari lingkungannya dengan indikasi memiliki 1) kematangan emosional, 2) kematangan intelektual, 3) kematangan sosial, dan 4) tanggung jawab. Namun beberapa siswa lain masih berada pada kategori rendah dengan tingkat pencapaian dari tiap aspek berada pada kategori sedang. Dan dilihat dari nilai terendah terbanyak dari setiap aspek, kematangan intelektual merupakan aspek yang paling banyak frekuensi siswanya yang berada dalam kategori rendah. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, maka dikembangkan program bimbingan melalui strategi kelompok untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa. Hal ini bertujuan agar siswa terfasilitasi secara optimal dalam meningkatkan penyesuaian diri.

Program bimbingan yang disusun meliputi rasional program, deskripsi kebutuhan, visi dan misi, tujuan program, komponen program, rancangan operasionl, pengembangan tema, dan evaluasi. Pengembangan materi dalam program disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan siswa kelas X SMA Negeri 1 Tasikmalaya Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu secara keseluruhan setiap aspek dan beberapa indikator penyesuaian diri. Materi program tersebut selanjutnya diberikan melalui layanan dasar dan layanan responsif.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan kesimpulan penelitian, program bimbingan melalui strategi kelompok untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa sangat diperlukan. Sehubungan dengan hal tersebut, berikut dipaparkan rekomendasi untuk pihak-pihak yang secara langsung terkait dalam penelitian ini.

82

Melalui adanya rekomendasi, diharapkan dapat menjadi perbaikan dan pertimbangan bagi pihak-pihak yang terkait.

1. Kepala Sekolah

Pimpinan sekolah hendaknya menyusun dan mendukung rancangan upaya peningkatan penyesuaian diri siswa. Lingkungan sekolah yang kondusif dapat membantu siswa dalam meningkatkan penyesuaian diri.

2. Guru Bimbingan dan Konseling

a. Berdasarkan gambaran umum penyesuaian diri siswa kelas X, guru BK dapat memfasilitasi siswa terkait informasi dan layanan yang bertujuan untuk meningkatkan penyesuaian diri.

b. Hasil penelitian menjadi salah satu bahan rujukan evaluasi bagi pengembangan program bimbingan dan konseling selanjutnya.

c. Guru BK hendaknya bekerja sama dengan pihak sekolah lain (kepala sekolah, wali kelas, guru mata pelajaran) dalam upaya peningkatan penyesuaian diri melalui strategi yang tepat, terencana dan terstruktur dalam pengembangan program bimbingan dan konseling.

3. Peneliti Selanjutnya

Keterbatasan proses dan hasil penelitian ini tidak dapat dipisahkan dari keterbatasan penyusun skripsi dalam mengelola kegiatan penelitian. Oleh karena itu kepada peneliti selanjutnya direkomendasikan untuk:

a. Hendaknya menggunakan lebih dari satu alat pengungkap data agar memperoleh data yang lebih akurat.

b. Peneliti selanjutnya hendaknya memberikan intervensi kepada siswa agar lebih terlihat peningkatan penyesuaian diri siswa dengan berpedoman kepada program bimbingan melalui strategi kelompok yang telah disusun, ataupun menggunakan pendekatan / teknik yang lain.

Dokumen terkait