BAB II TINJAUAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.4.6 Pengolahan data dengan VALSAT
Merupakan tools yang tepat. Terdapat 7 (tujuh) detail mapping tools yang
mempunyai kemampuan dan manfaat masing-masing untuk memetakan waste.
mengindikasikan sedikit atau besarnya pengaruh pemborosan pada mapping
yang dipilih. Adapun tools yang digunakan dalam VALSAT beserta
kemampuan bobotnya adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Value Stream Analysis Tools
Waste PAM SCRM PVF QFM DAM DPA PS
Produksi berlebihan L M - L M M - Menunggu H H L - M M Transportasi H - - - - - L Proses yang tidak tepat H - M L - L - Persediaan yang tidak perlu M H M H M L Gerakan yang tidak perlu H L Kecacatan L H
Sumber 7 : Hines dan Rich , “Velue stream managemen”2000.
Notes : H : high correlation and usefulness M : medium correlation and usefulness L : low correlation and usefulness
Keterangan : H (high correlation) : faktor pengali = 9
M (medium correlation) : faktor pengali = 3
L (low correlation) : faktor pengali = 1
Pengolahan data dengan VALSAT merupakan sebuah pendekatan yang digunakan dengan melakukan pembobotan waste-waste, kemudian dari
Mulai
Studi Literatur Studi Lapangan
Perumusan Masalah Identifikasi Variabel Pengumpulan Data Tujuan Penelitian Uji Validitas
Buang data yang tidak valid
Cukup? Uji Kecukupan Data
Valid? Data Primer
-BPM :
1.Data Aliran Fisik 2.Data Aliran Informasi
Data Sekunder
A
A A
-Identifikasi Waste dengan penyusunan dan penyebaran kuesioner
Gambar 3.2 Flowchart pemecahan masalah
Uji Reliabilitas
Reliabel?
Pemilihan tool dengan VALSAT ;
(Procces Activity Mapping, Supply Chain Respondens Matrix, Production Varienty Tunnel, Quality Filter Mapping, Demand Amplification Mapping, Decisiont Point Anlaysis,Phisical Structure)
Kesimpulan dan Saran
Selesai Pengolahan Data
PAM (Procce Activity Mapping)
Kuesioner Seven Waste Value Stream Analysis Tools (Valsat)
Analisa Seven Waste
- Jenis Waste :
1.Jenis Waste Menunggu 2.Jenis Waste Tranportasi
3.Jenis Waste Proses yang tidak tepat
4.Jenis Kecaacatan
Tahap Rekomendasi Perbaikan: - Menetapkan usulan rencana perbaikan dengan FMEA (Failure Mode Effect Analysys)
A A A
3.6 Penjelasan flowchart pemecahan masalah 1. Mulai
Pada langkah ini merupakan awal dari proses pemecahan masalah dengan studi pengenalan dari perusahaan yang menjadi tempat penelitian.
2. Studi literatur
Studi literatur bermanfaat untuk meningkatkan pemahaman landasan teori dari permasalahan yang akan diteliti, serta menunjang dan mempermudah bagi penelitian untuk merumuskan masalah penelitian tersebut, yang meliputi pendekatan lean manufacturing, seven waste, tools yang digunakan untuk
memecahkan permasalahan,seperti Big picture mapping dan VALSAT.
3. Studi lapangan
Langkah ini merupakan pengambilan data dengan cara pemahaman proses produksi perusahaan. Data yang diambil adalah data yang diperlukan oleh peneliti untuk menyelesaikan permasalahan yang diangkat dari obyek tersebut. Sehingga nantinya dapat memberikan jawaban dari masalah tersebut.
4. Merumuskan masalah
Langkah ini merupakan perumusan masalah yang disusun berdasarkan latar belakang dari masalah yang ada yaitu “Bagaimana mengurangi waste di
lantai produksi di PT.Philips Indonesia dengan penerapan Lean
Manufacturing.” kemudian ditentukan metode yang tepat dalam penyelesaian
Mencari nilai, mencari penyebab terjadinya waste serta dapat memberikan
usulan perbaikan pada perusahaan sehingga dapat menguragi wase di lantai produksi.
6. Identifikasi variabel
Langkah ini merupakan pengidentifikasian variabel-variabel yang berhubungan dengan pemecahan masalah.
7. Pembuatan kuisioner
Pada langkah ini peneliti menyusun kuisioner yang akan diberikan kepada karyawan atau pegawai yang mengerti betul kondisi di lantai produksi. Kuisioner ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai seven waste
yang sering terjadi beserta penyebab terjadinya seven waste tersebut.
8. Penyebaran kuisioner
Langkah ini dilakukan agar peneliti mengetahui tingkat waste yang sering
terjadi di lantai produksi, agar nantinya dapat dijadikan sebagai ukuran untuk memberikan usulan perbaikan perusahaan
9. Pengumpulan data
Pada langkah ini peneliti melakukan pengumpulan data yang meliputi data aliran bahan atau proses produksi, data waktu produksi, serta pengumpulan data hasil kuisioner sevenwaste.
10. Uji Kecukupan Data
Pada langkah ini untuk mengetahui berapa banyak sampel yang akan diambil atau seberapa besar ukuran sampel.
11. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes instrument pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. 12. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan terjemahan dari kata reliability yang mempunyai asal
kata rely dan ability. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut
sebagai pengukuran yang reliabel. Walaupun reliabilitas mempunyai berbagai nama lain seperti kepercayaan, keandalan, keajegan, konsistensi dan sebagainya. Namun ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya.
Hasil pengukuran dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa dalam beberapa kali pengukuran terhadap sekelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
13. Pengolahan data
Langkah ini merupakan pengolahan data dengan cara melakukan pemetaan dengan Big Picture Mapping, dimana tools ini digunakan untuk
menggambarkan sistem secara keseluruhan dan value stream sistem produksi,
genteng beton). 14. Metode VALSAT
Langkah ini menunjukan bahwa pegolahan data juga menggunakan metode VALSAT, dimana metode VALSAT ini digunakan untuk memetakan secara
detail waste pada aliran nilai yang fokus pada value adding process.
15. Pengolahan kuisioner
Pada tahap ini dilakukan pengolahan kuisioner untuk mengetahui dan menetapkan bobot waste yang telah diberikan kepada karyawan dilantai
produksi, dan dari pengolahan tersebut akan diketahui rata-rata waste yang
terjadi.
16. Pemilihan tool dengan matrix
Pada langkah ini dilakukan pemilihan tool dengan matriks. Dari hasil jenis
pemborosan pada langkah 11 akan diolah dengan menggunakan tabel VALSAT
lalu hasil tersebut digunakan untuk melakukan pemilihan tool dengan matrix.
17. Analisa dan pembahasan
Pada tahap ini dilakukan pembahasan mengenai hasil pengolahan data yang telah dilakukan beserta pengembangan analisa berdasarkan informasi yang telah diperoleh.
18. Kesimpulan dan saran
Langkah ini memberikan ringkasan ulang atau kesimpulan terutama mengenai hal–hal penting yang menjadi tujuan penelitian yang dilakukan. Selain itu juga memberikan saran-saran demi perbaikan perusahaan