BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pengolahan Data
Mengolah dat tersebut dalam hal ini diawali dengan menguji
pertanyaan-pertanyaan di kuesioner yaitu dengan menguji validasi dan reliabilitasnya. Hal
tersebut dimaksudkan agar pada saat dijadikan alat ukur untuk mendapatkan
data-data yang diperlukan dalam penelitian ini sah.
4.1.1.1 Uji Validitas
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa validitas menunjukan sejauh
mana alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Kuesioner yang peneliti
gunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini diuji tingkat validitasnya dengan
mengacu pada nilai r-tabel, dimana nilai kolerasi yang akan digunakan untuk mengukur validitas(r bt) harus positif atau lebih besar. Dalam penelitian ini N=100, maka r-tabel degan taraf signifikan 95% adalah 0.195. berikut ini tabel kilerasi dan hasil uji validitas
Tabel 4.1 ujivaliditas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
content4 61.98 92.686 .597 accuracy1 62.14 93.152 .574 accuracy2 62.21 93.400 .539 accuracy3 62.23 100.300 .076 accuracy4 62.44 95.017 .377 format1 61.76 91.922 .550 format2 61.95 93.220 .568 format3 62.16 96.681 .334 format4 61.76 99.356 .092 ease of use1 62.41 90.164 .540 ease of use2 62.06 92.198 .567 ease of use3 62.02 90.828 .626 ease of use4 62.23 95.714 .384 timeliness1 62.26 89.912 .578 timeliness2 62.21 95.541 .365 timeliness3 61.75 95.947 .389 timeliness4 62.19 93.469 .455 user satisfaction1 62.04 87.958 .645 user satisfaction2 61.87 94.579 .511 user satisfaction3 61.87 92.720 .567 user satisfaction4 62.33 93.617 .516
Sumber : data primer yang diolah, 2016
Dari tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa kolerasi antara setiap item
pertanyaan terdapat skornya memiliki kolerasi yang tinggi, karena diatas nilai
r-tabel sebagai berikut:
1. Content(x1) yaitu (content1)0.390 > 0.195, (content2) 0.241 > 0.195,
(content3) 0.518 > 0.195, dan (content4) 0.597 > 0.195. Degan
demikian semua item pertanyaan untuk variabel x1 dapat dinyatakan
valid.
2. Accuracy(x2) yaitu (Accuracy1)0.574 > 0.195, (Accuracy2) 0.539 >
0.195, (Accuracy3) 0.076 < 0.195, dan (Accuracy4) 0.377 > 0.195.
Degan demikian semua item pertanyaan untuk variabel x2 dapat
3. Format(x3) yaitu (Format1)0.550 > 0.195, (Format2) 0.568 > 0.195,
(Format3) 0.334 > 0.195, dan (Format4) 0.092 < 0.195. Degan
demikian semua item pertanyaan untuk variabel x3 dapat dinyatakan
valid dan untuk format4 dinyatakan tidak valid.
4. Ease of use(4) yaitu (Ease of use1) 0.540 > 0.195, (Ease of uset2)
0.567 > 0.195, (Ease of use3) 0.626 > 0.195, dan (Ease of use4) 0.384
> 0.195. Degan demikian semua item pertanyaan untuk variabel x4
dapat dinyatakan valid.
5. Time lines(5) yaitu (Time lines1) 0.578 > 0.195, (Time lines2) 0.365 >
0.195, (Time lines3) 0.389 > 0.195, dan (Time lines4) 0.455 > 0.195.
Degan demikian semua item pertanyaan untuk variabel x5 dapat
dinyatakan valid.
6. User satisfaction(Y) yaitu (User satisfaction1) 0.645 > 0.195, (User
satisfaction2) 0.511 > 0.195, (User satisfaction3) 0.567 > 0.195, dan
(User satisfaction4) 0.516 > 0.195. Degan demikian semua item
pertanyaan untuk variabel Y dapat dinyatakan valid.
4.1.1.2 Reliabilitas
Koefisien alfa atau cronbach’s alfha digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat reliabilitas atau konsistensi interval diantara butir-butir
pertanyaan dalam suatu instrument. Item pengukuran dikatakan reliabel jika
memiliki nilai koefisien alpha lebih besar dari 0,69(Malhotra 2002), nilai
reliabel karena lebih besar dari 0,6. Dengan demikian item pengukuran pada
masing-masing variabel dinyatakan reliabel dan selanjutnya dapat digunakan uji
alpha Cronbach. Uji ini sangat sesuai untuk pengujian yang mengunakan teknik
one shot technique. Indicator variabel dinyatakan reliabel jika nilai signifikansi
alpha lebih kecil dari 0,05.
Tabel 4.2 reliabilitas
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted Cronbach's Alpha if Item Deleted content1 61.75 95.098 .880 content2 61.85 98.977 .883 content3 61.78 94.295 .877 content4 61.98 92.686 .875 accuracy1 62.14 93.152 .875 accuracy2 62.21 93.400 .876 accuracy3 62.23 100.300 .887 accuracy4 62.44 95.017 .880 format1 61.76 91.922 .876 format2 61.95 93.220 .876 format3 62.16 96.681 .881 format4 61.76 99.356 .889 ease of use1 62.41 90.164 .876 ease of use2 62.06 92.198 .875 ease of use3 62.02 90.828 .873 ease of use4 62.23 95.714 .880 timeliness1 62.26 89.912 .875 timeliness2 62.21 95.541 .881 timeliness3 61.75 95.947 .880 timeliness4 62.19 93.469 .878 user satisfaction1 62.04 87.958 .872 user satisfaction2 61.87 94.579 .877 user satisfaction3 61.87 92.720 .875 user satisfaction4 62.33 93.617 .877
Sumber : data primer yang diolah, 2016
Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa kolerasi antara setiap item
pertanyaan terdapat skornya memiliki kolerasi yang tinggi, karena diatas nilai
1. Content(x1) yaitu (content1)0.880 > 0.195, (content2) 0.883 > 0.195,
(content3) 0.877 > 0.195, dan (content4) 0.875 > 0.195. Degan
demikian semua item pertanyaan untuk variabel x1 dapat dinyatakan
valid.
2. Accuracy(x2) yaitu (Accuracy1)0.875 > 0.195, (Accuracy2) 0.876 >
0.195, (Accuracy3) 0.887 > 0.195, dan (Accuracy4) 0.880 > 0.195.
Degan demikian semua item pertanyaan untuk variabel x2 dapat
dinyatakan valid.
3. Format(x3) yaitu (Format1)0.876 > 0.195, (Format2) 0.876 > 0.195,
(Format3) 0.881 > 0.195, dan (Format4) 0.889 < 0.195. Degan
demikian semua item pertanyaan untuk variabel x3 dapat dinyatakan.
4. Ease of use(4) yaitu (Ease of use1) 0.876 > 0.195, (Ease of uset2)
0.875 > 0.195, (Ease of use3) 0.873 > 0.195, dan (Ease of use4) 0.880
> 0.195. Degan demikian semua item pertanyaan untuk variabel x4
dapat dinyatakan valid.
5. Time lines(5) yaitu (Time lines1) 0.875 > 0.195, (Time lines2) 0.881 >
0.195, (Time lines3) 0.880 > 0.195, dan (Time lines4) 0.878 > 0.195.
Degan demikian semua item pertanyaan untuk variabel x5 dapat
dinyatakan valid.
6. User satisfaction(Y) yaitu (User satisfaction1) 0.872 > 0.195, (User
satisfaction2) 0.877 > 0.195, (User satisfaction3) 0.875 > 0.195, dan
(User satisfaction4) 0.877 > 0.195. Degan demikian semua item
4.1.2 Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variable bebas terhadap variable
terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, diajukan
pengujian secara simultan dan pengujian secara parsial.
a. Uji F
Uji F – hitung (Fh) atau (p<0,05) ini bertujuan untuk menguji apakah
variabel-variabel eucs secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pemakai website bina darma dilingkungan
universitas bina darma. Uji F ini dilakukan degan membandingkan F hitung
yang dihitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel maka persamaan
regresi dan koefisien korelasinya signifikan sehinga Ho ditolak dan Ha
diterima. Atau dapat pula dilihat dari level of signifikan alpha =0,05 jika
nilai signifikan lebih dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variable-variabel
independent secara bersama-sama simultan terhadap variable dependen
dilakukan dengan mengunakan uji F test yaitu dengan cara membandingkan
antara F hitung dengan F tabel.
Tabel 4.3 hasi uji F
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 19.686 5 3.937 19.426 .000(a)
Residual 19.051 94 .203
Total 38.737 99
a Predictors: (Constant), Timeslines, Conten, Format, Accuracy, Ease b Dependent Variable: User
Dari hasil perhitungan statistic yang mengunakan spss 15 yang tertera
pada tebel 4.3, diperoleh nilai F sebesar 19,426 dengan tingkat signifikansi
0,000. Nilai yang signifikansi yang dihasilkan tersebut lebih besar dari 0,05.
b. Uji T
Pada dasarnya uji T menunjukan seberapa besar jauh pengaruh satu
variable independent secara parsial dalam menerangkan variasi variable
dependent(Ghozali, 2006). Ho : bi = 0, artinya suatu variable independent
tidak berpengaruh terhadap variable dependent. H1 : bi = 0, artinya variabel
independent berpengaruh terhadap variabel dependent.
H : b = 0 ; t – hitung < t – tabel atau (p > 0,05), maka H diterima dan
H ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan dari
variabel Content secara parsial terhadap variabel kepuasan pemakai.
Tabel 4.4 Uji T Coefficients(a) Mod el Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) -.113 .331 -.341 .734 Conten .300 .122 .228 2.457 .016 Accuracy .124 .126 .093 .984 .328 Format .088 .114 .070 .769 .444 Ease .264 .113 .256 2.331 .022 Timeslines .273 .121 .236 2.268 .026
a Dependent Variable: User
4.1.3 Pengujian Hasil 4.1.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang
baik adalah data distribusi yang normal. Cara untuk mendeteksi normalitas adalah
dengan melihat penyebaran data (titik-titik) pada sumbu diagonal dari grafik.
Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Jika data menyebar disekitar gari siagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Jika data menyebarkan jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.1 hasil uji normalitas data
Sumber: data primer yang diolah, 2016
Regression Standardized Residual
3 2 1 0 -1 -2 -3 Freq uen cy 20 15 10 5 0 Histogram
Dependent Variable: User
Mean =-7.29E-16 Std. Dev. =0.974
4.1.3.2 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah data model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari suatu pengamatan kepenngamatan yang lain.
Jika variance dari residual suatu pengamatan lain tetap, maka disebut
heterokkedastis. Model regresi yang baik adalah bersifat homokedastis. Cara
untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastis adalah melihat grafik plot
antara linai predeksi variable dependen zpred dengan residualnya sresid, dasar
pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),
maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedatisitas.
Gambar 4.2 hasil Uji heterokedastisitas data Sumber: data primer yang diolah, 2016
Regression Studentized Residual
3 2 1 0 -1 -2 -3 Re gres sion Stand ardi zed Pre dict ed Va lue 3 2 1 0 -1 -2 Scatterplot
4.1.3.3 Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode
t-1(sebelumnya). Dimana pengujian autokorelasi dapat dideteksi dari besarnya nilai
Durbin Watson. Berikut ini merupakan petunjuk dasar pengambilan keputusan
ada tidaknya autokorelasi:
a. Angka DW dibawah -2 berati ada autokorelasi positif
b. Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
c. Angka DW diatas +2 berarti ada autokorelasi negative
Tabel 4.5 uji autokolerasi
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1
.713(a) .508 .482 .45019 1.702
a Predictors: (Constant), Timeslines, Conten, Format, Accuracy, Ease b Dependent Variable: User