• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.2. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan dengan identifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan berdasarkan konsep 5S serta langkah-langkahnya, dan melakukan analisis 5S dengan menggambarkan peta radar 5S dimana nilainya diambil melalui kuesioner audit 5S.

5.2.1. Seiri

Seiri merupakan pemilahan, yaitu membedakan antara apa yang diperlukan dan tidak diperlukan di area kerja dan menyingkirkan yang tidak diperlukan. Sehingga membuat tempat kerja menjadi ringkas yang hanya menampung barang-barang yang diperlukan saja.

Langkah-langkah dalam penerapan Seiri adalah :

Langkah 1: Pisahkan barang atau peralatan yang perlu dan tidak perlu

Langkah 2:Klasifikasikan barang yang perlu sesuai dengan frekuensi pemakaian dan seberapa penting barang/peralatan tersebut dipakai. Berikut adalah list barang yang perlu dan tidak perlu di area kerja pabrik ditunjukkan pada Tabel 5.2.

Tabel 5.2. Pemilahan Barang yang Perlu dan Tidak Perlu

No

Kategori Barang/ Peralatan

Aset/ non

Aset Jumlah (Unit)

Total Unit Aset Non Aset Bisa digunakan Rusak/Tidak bisa digunakan 1 Alat transportasi √ 1 0 1 2 Meja √ 4 0 4 3 Kursi √ 24 2 26 4 Mesin pemotong √ 4 0 4 5 Mesin pengemas √ 2 1 3 6 Mesin mixer √ 1 0 1 7 Genset √ 1 0 1 8 Tungku penggorengan √ 4 0 4 9 Terok √ 6 0 6 10 Ember besar √ 8 0 8 11 Container Box √ 27 0 27 12 Krat √ 10 0 10 13 Jerigen √ 18 0 18 14 Keranjang √ 2 0 2 15 Beko √ 3 1 4

Histogram dari tabel di atas dapat dilihat pada Gambar 5.1.

.

Gambar 5.1. Histogram Kategori Barang Sumber: Hasil Pengolahan Data

Gambar 5.1 menjelaskan bahwa batang tertinggi yaitu pada angka 11 yaitu container box dengan jumlah barang yang digunakan paling banyak sedangkan barang yang tidak bisa digunakan ada pada no 3,5 dan 15 yaitu kursi, mesin pengemas dan beko.

Langkah 3: Barang yang digunakan paling banyak di pisahkan dari dari barang yang tidak bisa digunakan.

Dalam hal ini container box adalah barang yang paling banyak digunakan.

Langkah 4: Buang barang yang tidak perlu/barang yang tidak digunakan atau barang rusak seperti 2 buah kursi yang rusak, 1 beko dan 1 mesin pengemas yang rusak.

0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Ju m la h B a ra n g (U n it )

No. Kategori Barang/Alat

Barang Digunakan Barang Rusak

Dengan demikian area kerja hanya berisi barang-barang yang dibutuhkan dan digunakan.

5.2.2. Seiton

Seiton merupakan kondisi rapi, dimana segala sesuatu harus diletakkan sesuai posisi yang ditetapkan sehingga siap digunakan pada saat diperlukan.

Langkah-langkah dalam menerapkan Seiton (rapi) adalah: Langkah 1 : Lakukan pengelompokkan barang.

Barang yang akan di kelompokkan adalah keripik.

Langkah 2 : Lakukan penyiapan tempat untuk menampung barang yang sudah di kelompokkan.

Dalam hal ini keripik yang sudah di sortir disusun secara teratur di gudang produk jadi.

Langkah 3 : Memberikan tanda batas untuk setiap pengelompokkan bila perlu beri label penanda.

Keripik yang sudah dikelompokkan di susun rapi membentuk barisan agar mudah dalam proses pengambilan, dan diberikan batas untuk pergerakan keluar masuk pekerja ketika hendak mengangkut keripik.

5.2.3. Seiso

Seiso adalah resik, yaitu menciptakan kondisi tempat dan lingkungan kerja yang bersih. Pembersihan disini bukan hanya sekedar membersihkan namun juga dipandang sebagai suatu bentuk pemeriksaan untuk perawatan.

Langkah-langkah dalam menerapkan seiso yaitu :

Langkah 1 : Menentukan apa atau dimana yang akan dibersihkan

Dalam hal ini, area yang akan dibersihkan yaitu lantai dan dinding pada stasiun pemotongan singkong dan penggorengan

Langkah 2 : Menetapkan siapa yang melakukan kegiatan pembersihan

Pekerja yang bertanggung jawab untuk kegiatan pembersihan area kerja pemotongan singkong adalah pekerja yang bekerja pada stasiun tersebut begitu juga untuk stasiun kerja lain setiap pekerja bertanggung jawab terhadap kebersihan stasiun kerjanya.

Langkah 3 : Menentukan prosedur pembersihan area kerja

Bersih-bersih dilakukan setiap hari yaitu pukul 12:00 dan pukul 16:00.

Langkah 4 : Menyediakan peralatan yang digunakan untuk pembersihan Peralatan yang akan dipakai yaitu sapu, kain pel dan sorokan air. Langkah 5 : Mulai melakukan pembersihan

5.2.4. Seiketsu

Seiketsu adalah pemantapan, jika seiri, seiton dan seiso sudah berjalan tentunya harus dipertahankan penerapannnya yang sudah baik dan memperbaiki

yang kurang baik. Sehingga perlu adanya langkah berikutnya yaitu seiketsu. Seiketsu adalah mempertahankan segala sesuatunya dalam keadaan baik. Berikut adalah langkah-langkah dalam menerapkan seiketsu.

Langkah 1 : Pimpinan memastikan jalannya proses implementasi seiri, seiton dan seiso yang sudah ditetapkan.

Langkah 2 : Setiap pekerja memelihara kondisi agar tetap bersih dari segala hal yang mengganggu jalannya proses produksi

Langkah 3 : Setiap pekerja melakukan pemeriksaan terhadap mesin dan peralatan agar dalam kondisi siap pakai

Langkah 4 : Setiap pekerja memberikan saran perbaikan untuk menjadikan tempat kerja lebih baik

Langkah 5 : Pimpinan melakukan pemeriksaan berkala/audit 5S secara rutin

5.2.5. Shitsuke

Shitsuke adalah mendisiplinkan diri, yaitu menjadikan 5S sebagai suatu kebiasaan dan mematuhi peraturan setiap saat. Bahwa pekerja yang disiplin akan mematuhi peraturan yang dibuat perusahaan. Jika 4S sebelumnya sudah berjalan dengan baik, maka perlu ada tindakan menjadikan hal-hal yang sudah baik sebagai budaya di lingkunga kerja yang berjalan secara kontinu. Berikut adalah langkah-langkah dalam penerapan shitsuke:

Langkah 1 : Lakukan penetapan target bersama

Langkah 3 :Bina hubungan antar karyawan yaitu sesama pekerja saling membantu jika terjadi kesulitan dilapangan

Langkah 4 : Berikan kesempatan belajar bagi karyawan melalui pelatihan secara berkala

5.2.6. Audit 5S

Audit 5S dilakukan dengan pemberian dan pengisian form audit sikap kerja 5S kepada seluruh pekerja yang berada di Pabrik Keripik Kreasi Lutvi sebelum dilakukan penerapan rancangan sikap kerja 5S dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi dan tantangan perusahaan dalam menerapkan 5S kedepannya. Kuesioner audit yang digunakan adalah form audit yang digunakan perusahaan-perusahaan untuk melakukan audit dimana kuesioner audit tersebut dimodifikasi atau diesuaikan dengan fakta yang terjadi di Pabrik Keripik Kreasi Lutvi dengan tujuan untuk mengetahui sedalam apakah pemilik dan karyawan memahami adanya sikap kerja 5S dalam badan usaha UD Kreasi Lutvi.

Kuesioner audit 5S dilakukan pada 16 responden dan pada 5 stasiun kerja yaitu stasiun kerja pengupasan, pemotongan, penggorengan, sortir dan stasiun pencampuran bumbu. Kuesioner ini merupakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 25 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban yaitu:

1 : Tidak baik 2 : Kurang baik 3 : Baik

Skala yang digunakan adalah skala interval. Contoh kuesioner dapat dilihat pada Lampiran L-2. Rekapitulasi kuesioner pada stasiun pengupasan sampai dengan stasiun penyortiran dapat dilihat pada Lampiran L-3.

Dokumen terkait