• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbaikan Kerja Dengan Konsep 5S dan Reduksi Paparan Panas di Pabrik Keripik Kreasi Lutvi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbaikan Kerja Dengan Konsep 5S dan Reduksi Paparan Panas di Pabrik Keripik Kreasi Lutvi Medan"

Copied!
204
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KUESIONER AUDIT 5S

Nama : Departemen/ bagian :

PETUNJUK PENGISIAN

1. Bapak/Ibu diminta untuk mengisi jawaban dengan memberikan tanda centang pada salah satu kotak yang sesuai dengan jawaban dari skala penilaian (Tidak baik, kurang baik, baik, sangat baik)

Keterangan : 1 : Tidak baik 2 : Kurang baik 3 : Baik

4 : Sangat baik

2. Jawaban Bapak/Ibu haruslah mencerminkan keadaan nyata/ aktual di dalam pabrik, bukan keadaan yang diinginkan oleh bapak/ ibu

3. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban adalah benar. Oleh karena itu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jujur.

Contoh Pengisian Kuesioner

No Pernyataan Pilihan

1 2 3 4

(3)

No Pernyataan Pilihan

1 2 3 4

1 Tidak ada barang yang tidak diperlukan di tempat kerja 2

Semua Mesin dan /atau peralatan terpakai berada dalam kondisi teratur

3 Mesin dan peralatan siap untuk digunakan 4

Bahan yang sudah diproses di satu stasiun dapat diangkut ke stasiun lainnya

5 Peralatan yang dipakai orang banyak harus dibagi

Seiton

6 Pekerja tahu dimana barang/ alat disimpan 7 Produk jadi diletakkan dengan rapi

8

Barang yang sering dipakai diletakkan di dekat si pemakai

9

Jalan / area pekerja dalam kondisi lapang/ bebas dari hambatan yang mengganggu

10 Kondisi lantai mudah dibersihkan

Seiso

11 Setiap area tahu siapa penanggung jawabnya 12 Terdapat sistem shift untuk kebersihan 13 Ada prosedur kebersihan

14 Tidak ada genangan air atau sisa bahan diatas lantai 15 Kebersihan mesin terpelihara

Seiketsu

16 Terdapat saran perbaikan bagi pemilik usaha untuk menjadikan tempat kerja lebih baik

17 Melakukan pembersihan ekstra sebelum dan sesudah bekerja

(4)

No Pernyataan Pilihan

1 2 3 4

19 Proses produksi dipastikan dapat berjalan dengan lancar

20 Benda-benda yang tidak dipakai segera dipindahkan ke tempat lain

Shitsuke

21

Sesama pekerja saling membantu jika ada yang terjadi kesulitan di lapangan

22 Pekerja datang tepat waktu 23

Pimpinan perusahaan menegur pekerja jika terjadi kesalahan

24

Peraturan dan prosedur kerja dimengerti dan di taati

(5)

Lampiran Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

1. Pemilik

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan proses produksi keripik.

b. Merencanakan dan mengembangkan fasilitas dan target perusahaan ke depannya.

c. Menentukan upah pekerja dan mengendalikan anggaran perusahaan. d. Menawarkan kerjasama dengan supplier maupun pihak lain.

2. Pengawas produksi

a. Mengawasi apakah jumlah produk yang diproduksi sesuai dengan yang dipesan oleh konsumen.

b. Mengawasi keseluruhan jalannya proses produksi

c. Mengawasi setiap bahan atau produk yang masuk maupun keluar dari dalam pabrik.

3. Departemen pengupasan a. Mengupas kulit ubi

b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses pengupasan c. Mengangkat ubi yang sudah dikupas ke area pemotongan d. Mengumpul kulit ubi untuk dijadikan pakan ternak 4. Departemen Pemotongan dan Pencucian

a. Memotong ubi dengan cara dimasukkan ke mesin pemotong ubi b. Mencuci ubi

(6)

d. Mengangkat potongan ubi ke area penggorengan

e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses pemotongan 5. Departemen Penggorengan

a. Menggoreng potongan ubi

b. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses penggorengan c. Membawa kayu dari area penyimpanan ke tungku pembakaran

d. Mengecek apakah kayu yang dimasukkan ke tungku pembakaran sudah siap mengoreng ubi

6. Departemen Sortir

a. Membawa container box yang berisi keripik ubi di tempat penggorengan ke tempat pembungkusan

b. Memilih keripik yang berkualitas baik dalam hal ini memilih keripik yang tidak pecah dan memiliki ukuran yang sama

c. Menyisihkan keripik dengan kualitas bagus untuk di ekspor 7. Departemen Pencampuran Bumbu

a. Memberi bumbu sesuai rasa untuk keripik b. Membungkus ubi sesusai target perusahaan

c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan proses pembungkusan

(7)

REKAPITULASI AUDIT 5S

1. Audit 5S

Audit 5S dilakukan dengan pemberian dan pengisian form audit sikap kerja 5S kepada seluruh pekerja yang berada di Pabrik Keripik Kreasi Lutvi sebelum dilakukan penerapan rancangan sikap kerja 5S dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar potensi dan tantangan perusahaan dalam menerapkan 5S kedepannya. Kuesioner audit yang digunakan adalah form audit yang digunakan perusahaan-perusahaan untuk melakukan audit dimana kuesioner audit tersebut dimodifikasi atau diesuaikan dengan fakta yang terjadi di Pabrik Keripik Kreasi Lutvi dengan tujuan untuk mengetahui sedalam apakah pemilik dan karyawan memahami adanya sikap kerja 5S dalam badan usaha UD Kreasi Lutvi.

Kuesioner audit 5S dilakukan pada 16 responden dan pada 5 stasiun kerja yaitu stasiun kerja pengupasan, pemotongan, penggorengan, sortir dan stasiun pencampuran bumbu. Kuesioner ini merupakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 25 pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban yaitu:

1 : Tidak baik 2 : Kurang baik 3 : Baik

4 : Sangat baik

(8)

Tabel 1. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Pengupasan

Responden Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 3 3 3 2 3 3 2 3 3

2 4 4 4 4 4 4 2 4 4

3 3 4 3 4 3 4 2 4 4

4 3 4 3 3 3 3 2 3 4

5 3 3 3 2 2 2 2 2 3

6 2 2 2 3 3 2 1 3 2

7 3 3 3 3 2 4 2 3 3

8 3 4 4 3 2 3 2 4 4

9 3 3 3 4 4 3 2 3 2

10 3 4 2 3 2 2 1 2 4

11 4 4 3 4 3 3 3 3 3

12 4 4 4 3 3 2 2 3 4

13 3 4 4 4 4 4 4 4 4

14 4 3 3 3 4 3 3 4 4

15 3 3 4 4 3 3 3 4 3

16 4 4 4 4 3 2 3 4 4

Responden Pernyataan

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 1 3 4 2 3 2 4 4

2 3 2 4 3 2 3 3 4 4

3 4 3 4 3 2 4 4 4 3

4 3 3 3 4 3 4 4 4 3

5 2 2 4 3 2 2 3 3 3

6 2 1 2 2 1 2 3 3 3

7 3 2 4 2 1 3 2 2 2

8 3 2 3 3 2 3 4 4 3

9 3 1 4 2 2 3 3 3 2

10 2 1 3 3 1 3 3 4 2

11 4 3 4 4 3 4 3 4 4

12 2 2 2 2 1 3 3 2 3

13 3 2 4 3 3 4 4 3 4

14 4 3 4 4 2 3 3 4 4

15 2 2 4 3 1 3 3 3 4

(9)

Tabel 1. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Pengupasan (Lanjutan)

Responden Pernyataan Total

19 20 21 22 23 24 25

1 3 3 2 3 3 3 4 72

2 4 3 4 4 4 4 4 89

3 4 3 3 4 4 4 3 87

4 3 4 3 2 3 2 4 80

5 3 2 3 3 3 3 3 66

6 3 3 2 4 3 3 2 59

7 3 2 3 2 3 2 2 64

8 4 3 4 4 4 4 2 81

9 2 3 4 2 4 3 4 72

10 3 3 3 2 4 3 2 65

11 4 4 3 4 4 4 4 90

12 3 3 3 3 2 4 3 70

13 4 4 4 4 4 4 4 93

14 4 4 3 3 3 4 4 87

15 3 4 4 3 4 3 4 80

16 3 4 4 4 4 4 3 84

Rekapitulasi kuesioner pada stasiun pemotongan dapat dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Pemotongan

Responden Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 3 4 3 4 4 4 3 3 2

2 4 4 4 4 2 3 4 4 4

3 4 3 4 3 4 3 4 3 4

4 3 4 3 3 4 3 3 2 3

5 2 4 3 3 2 2 3 3 2

6 3 2 2 2 2 2 2 2 3

7 2 2 3 2 2 4 3 2 3

8 3 3 4 2 3 4 4 3 4

9 3 3 4 2 3 3 3 2 3

10 2 2 3 3 2 3 4 3 2

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4

12 4 3 3 2 3 3 4 3 2

(10)

Tabel 2. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Pemotongan (Lanjutan)

Responden Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

14 3 3 3 4 3 4 4 3 3

15 3 4 3 3 4 4 3 2 4

16 4 4 4 4 2 3 4 3 4

Responden Pernyataan

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 4 3 3 2 4 4 4 3

2 3 4 2 3 3 3 3 3 3

3 4 4 3 4 3 3 4 3 3

4 3 3 2 3 3 4 3 3 4

5 3 4 2 2 3 3 2 3 2

6 2 3 1 3 2 3 2 3 3

7 4 2 2 3 2 2 3 3 2

8 4 3 2 4 2 4 3 4 3

9 3 3 2 3 1 4 2 2 3

10 2 2 1 2 1 4 3 3 3

11 4 3 3 4 2 4 3 4 4

12 3 2 2 3 2 2 3 3 2

13 4 3 4 3 3 4 3 4 4

14 4 4 3 4 3 4 4 4 4

15 3 4 3 4 3 4 4 4 4

16 3 3 3 4 3 4 3 3 4

Responden Pernyataan Total

19 20 21 22 23 24 25

1 3 4 3 4 2 3 4 83

2 3 4 3 4 4 3 3 84

3 4 3 2 3 4 4 2 85

4 4 4 3 3 4 4 2 80

5 3 3 2 2 3 2 1 64

6 2 2 1 2 3 2 1 55

7 2 2 1 3 2 2 2 60

8 3 3 2 4 4 4 2 81

9 4 2 2 3 2 2 2 66

10 3 3 2 3 3 2 3 64

11 3 4 3 4 4 3 3 91

(11)

Tabel 2. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Pemotongan (Lanjutan)

Responden Pernyataan Total

19 20 21 22 23 24 25

13 4 3 3 4 4 4 4 87

14 3 3 2 3 3 2 3 83

15 4 3 1 3 4 4 2 84

16 4 4 1 4 3 3 2 83

Rekapitulasi kuesioner pada stasiun penggorengan dapat dilihat pada Tabel 3

Tabel 3. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Penggorengan

Responden Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 4 2 4 4 3 3 3 4 1

2 3 3 4 4 3 4 3 4 2

3 4 3 3 4 3 4 3 4 3

4 3 3 3 3 2 2 2 3 3

5 3 2 4 3 2 3 1 2 2

6 3 2 3 3 2 3 1 3 1

7 2 2 2 3 3 2 2 2 2

8 3 2 3 4 4 4 1 3 2

9 2 2 2 2 2 3 1 3 1

10 2 2 2 3 3 3 2 2 1

11 4 3 3 4 4 4 2 4 3

12 3 2 3 3 4 4 3 2 2

13 4 2 4 4 4 4 2 3 3

14 3 3 4 4 3 4 2 4 3

15 3 3 4 3 3 3 2 2 2

16 3 2 3 3 3 4 3 2 2

Responden Pernyataan

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 4 3 3 4 3 4 3 4

2 3 3 4 3 3 3 3 4 4

3 4 2 3 3 3 3 3 4 3

4 4 4 3 4 4 2 3 3 3

5 3 3 3 2 3 2 2 4 3

(12)

Tabel 3. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Penggorengan (Lanjutan)

Responden Pernyataan

10 11 12 13 14 15 16 17 18

7 3 2 2 2 3 2 3 2 3

8 3 3 2 3 3 3 4 3 4

9 2 2 2 2 3 3 3 2 3

10 3 2 2 2 2 3 2 3 3

11 4 3 3 3 3 4 3 4 3

12 4 2 2 3 4 3 3 3 4

13 4 3 2 3 3 3 3 4 4

14 3 4 4 2 4 4 4 4 4

15 3 3 3 3 3 3 4 3 3

16 3 4 3 3 4 3 4 3 4

Responden Pernyataan Total

19 20 21 22 23 24 25

1 4 4 4 3 3 4 4 85

2 4 3 3 4 4 3 2 83

3 3 3 4 3 4 3 3 82

4 3 4 3 3 3 3 2 75

5 2 2 2 3 2 2 2 62

6 4 2 3 2 3 2 2 60

7 2 3 3 4 3 3 2 62

8 4 3 3 4 4 4 3 79

9 3 3 3 3 4 2 3 61

10 3 4 3 3 3 2 2 62

11 4 4 4 4 4 4 3 88

12 3 3 3 3 4 4 2 76

13 4 3 3 4 3 3 3 82

14 4 4 3 4 4 3 3 88

15 3 3 4 3 3 3 3 75

16 2 4 3 3 4 4 2 78

(13)

Tabel 4. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Penyortiran

Responden Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 3 3 4 3 2 3 3 2 2

2 3 2 4 3 3 4 3 3 1

3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

4 3 3 4 2 3 4 3 3 1

5 2 2 2 2 2 2 2 2 2

6 2 1 2 3 3 2 2 2 1

7 3 2 3 2 2 4 2 2 2

8 4 1 3 4 3 2 4 3 3

9 4 3 4 2 3 4 3 3 3

10 2 2 2 2 2 2 2 2 3

11 2 3 3 4 2 4 2 2 2

12 3 2 4 3 2 2 3 3 2

13 3 4 3 3 3 4 3 3 3

14 4 3 4 4 3 4 2 2 4

15 4 3 4 4 3 3 3 3 3

16 3 3 4 3 3 3 3 3 3

Responden Pernyataan

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 3 4 3 3 4 4 3 3 4

2 4 3 3 3 4 3 3 2 4

3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

4 3 4 4 3 4 3 4 2 3

5 2 3 3 3 3 3 2 2 2

6 2 3 2 2 3 3 3 1 2

7 3 4 3 3 2 3 2 1 3

8 4 3 3 4 3 3 3 2 4

9 3 3 3 3 3 4 3 3 3

10 3 3 2 3 3 3 3 2 3

11 4 3 2 3 4 4 3 3 3

12 3 4 2 4 3 3 3 2 4

13 4 3 3 4 4 3 4 3 4

14 3 4 4 4 4 4 3 3 3

15 4 3 3 3 4 4 3 2 4

(14)

Tabel 4. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Penyortiran (Lanjutan)

Responden Pernyataan Total

19 20 21 22 23 24 25

1 4 3 2 3 2 3 3 76

2 3 3 4 4 4 3 3 79

3 3 4 4 3 4 4 4 84

4 4 4 3 3 3 3 3 79

5 3 3 3 3 2 2 2 59

6 2 3 2 3 3 2 2 56

7 2 3 2 2 3 3 3 64

8 4 4 3 3 4 3 3 80

9 3 4 4 4 3 4 2 81

10 2 3 3 3 2 3 2 62

11 3 4 4 3 4 4 3 78

12 2 3 3 3 2 4 2 71

13 3 3 4 4 3 4 3 85

14 3 4 4 4 3 3 4 87

15 4 4 4 4 4 3 3 86

16 3 3 3 3 4 4 3 84

Rekapitulasi kuesioner pada stasiun pencampuran bumbu dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Pencampuran Bumbu

Responden

Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 3 3 4 2 4 3 3 2 3

2 2 3 3 3 3 3 3 3 3

3 2 2 3 3 3 3 4 3 2

4 3 4 3 3 4 4 3 2 2

5 2 3 3 2 3 3 2 2 2

6 1 2 3 2 3 2 2 3 3

7 2 2 3 3 3 2 2 2 2

8 3 3 4 4 4 3 3 3 3

9 3 2 4 3 3 2 3 2 2

10 2 2 3 3 3 2 2 2 2

11 4 2 4 4 4 3 3 4 3

(15)

Tabel 5. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Pencampuran Bumbu (Lanjutan)

Responden

Pernyataan

1 2 3 4 5 6 7 8 9

13 2 3 3 3 3 4 3 3 3

14 3 4 4 4 4 3 2 3 4

15 2 3 3 3 3 3 3 2 2

16 2 4 3 4 4 3 3 3 2

Responden

Pernyataan

10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 1 3 3 3 3 3 3 3 4

2 2 3 4 3 3 4 4 4 4

3 3 3 3 3 2 4 3 3 3

4 2 4 3 2 3 3 4 3 3

5 2 3 2 3 3 2 3 2 4

6 1 3 2 2 3 3 3 2 2

7 1 3 3 2 2 3 3 3 2

8 2 4 2 3 3 4 3 2 4

9 1 3 2 3 3 4 3 3 3

10 1 2 2 2 2 2 2 2 3

11 3 3 4 3 3 3 4 4 4

12 2 3 3 2 2 3 2 3 2

13 1 3 4 3 4 4 3 4 3

14 3 4 3 3 3 4 4 3 4

15 2 3 3 2 3 4 3 3 3

16 2 3 3 3 3 4 3 4 3

Responden

Pernyataan

Total

19 20 21 22 23 24 25

1 4 2 3 3 4 3 4 76

2 3 3 4 3 3 4 3 80

3 4 3 3 4 3 3 3 75

4 4 2 2 4 4 3 3 77

5 4 2 3 3 3 2 3 66

6 2 2 3 3 2 3 3 60

7 2 2 3 2 3 3 3 61

8 3 2 3 3 3 3 4 78

9 3 3 3 2 3 3 3 69

10 2 2 3 2 2 3 3 56

(16)

Tabel 5. Rekapitulasi Kuesioner pada Stasiun Pencampuran Bumbu (Lanjutan)

Responden

Pernyataan

Total

19 20 21 22 23 24 25

12 3 2 3 2 2 3 2 59

13 3 3 4 3 2 4 3 78

14 4 3 4 3 4 3 4 87

15 3 3 3 3 3 3 3 71

16 3 2 4 2 3 4 3 77

5.2.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

5.2.1.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berdasarkan hasil kuesioner tertutup dengan derajat kepentingan yaitu dari pernyataan 1 hingga pernyataan 25 untuk penilaian kondisi 5S pada UD Kreasi Lutvi. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan persamaan korelasi product moment (Pearson). Contoh perhitungan uji validitas untuk pernyataan 1 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Uji Validitas Pernyataan 1 Stasiun Pengupasan

No Responden X Y X.Y X2 Y2

1 3 72 216 9 5184

2 4 89 356 16 7921

3 3 87 261 9 7569

4 3 80 240 9 6400

5 3 66 198 9 4356

6 2 59 118 4 3481

7 3 64 192 9 4096

8 3 81 243 9 6561

9 3 72 216 9 5184

10 3 65 195 9 4225

11 4 90 360 16 8100

12 4 70 280 16 4900

(17)

Tabel 6. Uji Validitas Pernyataan 1 Stasiun Pengupasan (Lanjutan)

No Responden X Y X.Y X2 Y2

14 4 87 348 16 7569

15 3 80 240 9 6400

16 4 84 336 16 7056

Jumlah 52 1239 4078 174 97651

Sumber : Hasil Pengolahan Data

Uji validitas pernyataan 1 dihitung dengan rumus r = N XY−( X)( Y)

N X2( X)2 N Y2Y2

r = 16(4078 )− 52 1239

16(174)2(52)2 16(97651 )(1239)2

r = 0,5549

Besar koefisien korelasi product moment untuk atribut 1 adalah 0,5549. Tabel kritis dapat dilihat berdasarkan koefisien product moment untuk taraf signifikan 5%.

Nilai kritis untuk taraf signifikan 5% dengan jumlah responden = 16 yaitu sebesar 0,497. Karena nilai r hitung > r tabel, maka data untuk atribut berupa pernyataan 1 dinyatakan valid. Hasil perhitungan validitas untuk semua butir dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil Perhitungan Validitas Derajat Kepentingan Stasiun Pengupasan

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

(18)

Tabel 7. Hasil Perhitungan Validitas Derajat Kepentingan Stasiun Pengupasan (Lanjutan)

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

7 16 36 1239 2881 90 97651 0,752 0,497 Valid 8 16 53 1239 4187 183 97651 0,735 0,497 Valid 9 16 55 1239 4322 197 97651 0,540 0,497 Valid 10 16 45 1239 3557 135 97651 0,602 0,497 Valid 11 16 32 1239 2554 72 97651 0,650 0,497 Valid 12 16 56 1239 4400 204 97651 0,543 0,497 Valid 13 16 49 1239 3865 159 97651 0,571 0,497 Valid 14 16 29 1239 2319 61 97651 0,6110 0,497 Valid 15 16 50 1239 3942 162 97651 0,708 0,497 Valid 16 16 50 1239 3922 162 97651 0,5061 0,497 Valid 17 16 55 1239 4318 197 97651 0,5064 0,497 Valid 18 16 51 1239 4027 171 97651 0,647 0,497 Valid 19 16 53 1239 4172 181 97651 0,704 0,497 Valid 20 16 52 1239 4101 176 97651 0,679 0,497 Valid 21 16 52 1239 4085 176 97651 0,533 0,497 Valid 22 16 51 1239 4019 173 97651 0,522 0,497 Valid 23 16 56 1239 4388 202 97651 0,509 0,497 Valid 24 16 54 1239 4254 190 97651 0,629 0,497 Valid 25 16 52 1239 4111 180 97651 0,615 0,497 Valid

Hasil perhitungan validitas untuk semua butir pada stasiun pemotongan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Hasil Perhitungan Validitas untuk Semua Butir pada Stasiun Pemotongan

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

(19)

Tabel 8. Hasil Perhitungan Validitas untuk Semua Butir pada Stasiun Pemotongan (Lanjutan)

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

7 16 56 1216 4317 202 94344 0,567 0,497 Valid 8 16 46 1216 3565 140 94344 0,564 0,497 Valid 9 16 50 1216 3879 166 94344 0,576 0,497 Valid 10 16 52 1216 4016 176 94344 0,550 0,497 Valid 11 16 51 1216 3941 171 94344 0,509 0,497 Valid 12 16 38 1216 2996 100 94344 0,787 0,497 Valid 13 16 52 1216 4027 176 94344 0,645 0,497 Valid 14 16 38 1216 2952 98 94344 0,523 0,497 Valid 15 16 56 1216 4324 204 94344 0,547 0,497 Valid 16 16 49 1216 3798 157 94344 0,639 0,497 Valid 17 16 53 1216 4091 181 94344 0,615 0,497 Valid 18 16 51 1216 3966 171 94344 0,705 0,497 Valid 19 16 52 1216 4018 176 94344 0,568 0,497 Valid 20 16 49 1216 3822 159 94344 0,746 0,497 Valid 21 16 32 1216 2509 74 94344 0,554 0,497 Valid 22 16 52 1216 4038 176 94344 0,740 0,497 Valid 23 16 51 1216 3965 173 94344 0,627 0,497 Valid 24 16 48 1216 3739 156 94344 0,598 0,497 Valid 25 16 38 1216 2975 102 94344 0,578 0,497 Valid

Hasil perhitungan validitas untuk semua butir pada stasiun penggorengan dapat dilihat pada Tabel 9

Tabel 9. Hasil Perhitungan Validitas untuk Semua Butir pada Stasiun Penggorengan

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

(20)

Tabel 9. Hasil Perhitungan Validitas untuk Semua Butir pada Stasiun Penggorengan (Lanjutan)

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

8 16 47 1198 3605 149 91254 0,658 0,497 Valid 9 16 33 1198 2543 77 91254 0,612 0,497 Valid 10 16 51 1198 3876 169 91254 0,573 0,497 Valid 11 16 46 1198 3517 142 91254 0,591 0,497 Valid 12 16 43 1198 3283 123 91254 0,589 0,497 Valid 13 16 43 1198 3274 121 91254 0,591 0,497 Valid 14 16 51 1198 3874 169 91254 0,553 0,497 Valid 15 16 47 1198 3571 143 91254 0,592 0,497 Valid 16 16 51 1198 3875 169 91254 0,563 0,497 Valid 17 16 52 1198 3956 176 91254 0,599 0,497 Valid 18 16 54 1198 4105 188 91254 0,653 0,497 Valid 19 16 52 1198 3957 178 91254 0,536 0,497 Valid 20 16 52 1198 3948 176 91254 0,523 0,497 Valid 21 16 51 1198 3862 167 91254 0,522 0,497 Valid 22 16 53 1198 4016 181 91254 0,518 0,497 Valid 23 16 55 1198 4167 195 91254 0,508 0,497 Valid 24 16 49 1198 3755 159 91254 0,730 0,497 Valid 25 16 41 1198 3121 111 91254 0,532 0,497 Valid

Hasil perhitungan validitas untuk semua butir pada stasiun pembungkusan dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Hasil Perhitungan Validitas untuk Semua Butir pada Stasiun Penyortiran

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

(21)

Tabel 10. Hasil Perhitungan Validitas untuk Semua Butir pada Stasiun Penyortiran (Lanjutan)

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

9 16 38 1211 2944 102 93203 0,503 0,497 Valid 10 16 52 1211 4010 176 93203 0,713 0,497 Valid 11 16 47 1211 3625 147 93203 0,575 0,497 Valid 12 16 46 1211 3532 138 93203 0,534 0,497 Valid 13 16 52 1211 3984 174 93203 0,548 0,497 Valid 14 16 54 1211 4139 188 93203 0,550 0,497 Valid 15 16 55 1211 4209 193 93203 0,592 0,497 Valid 16 16 50 1211 3842 162 93203 0,611 0,497 Valid 17 16 38 1211 2961 100 93203 0,691 0,497 Valid 18 16 52 1211 3995 176 93203 0,569 0,497 Valid 19 16 48 1211 3701 152 93203 0,611 0,497 Valid 20 16 55 1211 4208 193 93203 0,579 0,497 Valid 21 16 52 1211 4017 178 93203 0,688 0,497 Valid 22 16 52 1211 3987 174 93203 0,583 0,497 Valid 23 16 50 1211 3856 166 93203 0,583 0,497 Valid 24 16 52 1211 4001 176 93203 0,627 0,497 Valid 25 16 45 1211 3475 133 93203 0,692 0,497 Valid

Hasil perhitungan validitas untuk semua butir pada stasiun pencampuran bumbu dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Perhitungan Validitas untuk Semua Butir pada Stasiun Pencampuran Bumbu

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

(22)

Tabel 11. Hasil Perhitungan Validitas untuk Semua Butir pada Stasiun Pencampuran Bumbu (Laanjutan)

Pernyataan N ∑X ∑Y ∑XY ∑X2 ∑Y2 r hit r

tabel Ket

9 16 40 1158 2950 106 85236 0,594 0,497 Valid 10 16 29 1158 2166 61 85236 0,612 0,497 Valid 11 16 50 1158 3660 160 85236 0,564 0,497 Valid 12 16 46 1158 3391 140 85236 0,587 0,497 Valid 13 16 42 1158 3090 114 85236 0,687 0,497 Valid 14 16 45 1158 3301 131 85236 0,554 0,497 Valid 15 16 54 1158 3967 190 85236 0,558 0,497 Valid 16 16 50 1158 3691 162 85236 0,797 0,497 Valid 17 16 48 1158 3537 152 85236 0,589 0,497 Valid 18 16 51 1158 3769 171 85236 0,710 0,497 Valid 19 16 51 1158 3766 171 85236 0,682 0,497 Valid 20 16 39 1158 2864 99 85236 0,552 0,497 Valid 21 16 52 1158 3807 174 85236 0,515 0,497 Valid 22 16 46 1158 3392 140 85236 0,596 0,497 Valid 23 16 47 1158 3461 145 85236 0,597 0,497 Valid 24 16 51 1158 3731 167 85236 0,501 0,497 Valid 25 16 51 1158 3744 167 85236 0,664 0,497 Valid

5.2.1.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas untuk data kinerja dilakukan untuk mengetahui apakah kuesioner reliable atau tidak. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Croncbanch. Berikut adalah contoh perhitungan nilai varians pernyataan 1 :

σ2 =

2( )2

σ2 = 174

2522 16

σ2

(23)

Hasil perhitungan untuk pernyataan 2 sampai dengan 8 dialaksanakan dengan cara yang sama dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Pengupasan Pernyataan Varians Pernyataan Varians

1 0,3125 14 0,5273

2 0,375 15 0,3594

3 0,4375 16 0,3594

4 0,4648 17 0,4961

5 0,5 18 0,5273

6 0,5586 19 0,3398

7 0,5625 20 0,4375

8 0,4648 21 0,4375

9 0,4961 22 0,6523

10 0,5273 23 0,375

11 0,5 24 0,4844

12 0,5 25 0,6875

13 0,5586

∑σn2 = σ12 + σ22 + σ32 + …. + σb2 + σ242 + σ252

= 0,3125 + 0,375 + 0,4375 + ….+ 0,375 + 0,4844+ 0,6875 = 11,94

Kemudian dilaksanakan perhitungan varians total dengan rumus:

Varians total = ∑y 2 -(∑y)2

n

n

Varians total = 97651−

1239 2 16

16

= 106,62 Setelah itu dimasukkan ke rumus Alpha,

r = r =

−1 1−

� 2

(24)

Nilai koefisien reliabilitas kinerja diperoleh sebesar 0,9250

Untuk menilai apakah suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi yaitu dengan membandingkan nilai hasil perhitungan dengan nilai dari tabel krisis koefisien korelasi r Pearson. Tabel krisis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5% dengan jumlah responden = 16 sebesar 0,497.

Atribut pernyataan 1 sampai dengan 25 memiliki nilai r hitung > r tabel yaitu 0,9260 > r tabel = 0,497 , oleh karenanya data dinyatakan reliable dan kuesioner dapat dipercaya kebenaran datanya.

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Pemotongan dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Pemotongan

Pernyataan Varians Pernyataan Varians

1 0,4843 14 0,4843

2 0,6523 15 0,5

3 0,3398 16 0,4335

4 0,625 17 0,3398

5 0,6835 18 0,5273

6 0,4648 19 0,4375

7 0,375 20 0,5585

8 0,4843 21 0,625

9 0,6093 22 0,4375

10 0,4375 23 0,6523

11 0,5273 24 0,75

12 0,6093 25 0,7343

13 0,4375

∑σn2 = σ12 + σ22 + σ32 + …. + σb2 + σ242 + σ252

(25)

Kemudian dilaksanakan perhitungan varians total dengan rumus:

Varians total = ∑

y2 -(∑y)

2 n

n

Varians total = 94344−

1216 2 16

16

= 120,5 Setelah itu dimasukkan ke rumus Alpha,

r = r =

−1 1−

� 2

� 2 = 0,9275

Nilai koefisien reliabilitas kinerja diperoleh sebesar 0,9275

Untuk menilai apakah suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi yaitu dengan membandingkan nilai hasil perhitungan dengan nilai dari tabel krisis koefisien korelasi r Pearson. Tabel krisis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5% dengan jumlah responden = 16 sebesar 0,497.

Atribut pernyataan 1 sampai dengan 25 memiliki nilai r hitung > r tabel yaitu 0,9275 > r tabel = 0,497 , oleh karenanya data dinyatakan reliable dan kuesioner dapat dipercaya kebenaran datanya.

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Penggorengan dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Penggorengan

Pernyataan Varians Pernyataan Varians

1 0,4336 14 0,4023

2 0,2344 15 0,3086

3 0,5273 16 0,4023

(26)

Tabel 14. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Penggorengan (Lanjutan)

Pernyataan Varians Pernyataan Varians

5 0,5000 18 0,3594

6 0,4844 19 0,5625

7 0,5586 20 0,4375

8 0,6836 21 0,2773

9 0,5586 22 0,3398

10 0,4023 23 0,3711

11 0,6094 24 0,5586

12 0,4648 25 0,4023

13 0,3398

∑σn2 = σ12 + σ22 + σ32 + …. + σb2 + σ242 + σ252

= 0,4336 + 0,2344 + 0,5273 + ….+ 0,3711 + 0,5586 + 0,423 = 10,9844

Kemudian dilaksanakan perhitungan varians total dengan rumus:

Varians total = ∑y 2 -(∑y)2

n

n

Varians total = 91254−

1198 2 16

16

= 97,11 Setelah itu dimasukkan ke rumus Alpha,

r = r =

−1 1−

� 2

� 2 = 0,9238

Nilai koefisien reliabilitas kinerja diperoleh sebesar 0,9238

(27)

krisis koefisien korelasi r Pearson. Tabel krisis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5% dengan jumlah responden = 16 sebesar 0,497.

Atribut pernyataan 1 sampai dengan 25 memiliki nilai r hitung > r tabel yaitu 0,9238 > r tabel = 0,497 , oleh karenanya data dinyatakan reliable dan kuesioner dapat dipercaya kebenaran datanya.

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Penyortiran dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Penyortiran

Pernyataan Varians Pernyataan Varians

1 0,5 14 0,3593

2 0,625 15 0,2460

3 0,5898 16 0,3593

4 0,5585 17 0,6093

5 0,2343 18 0,4375

6 0,7773 19 0,5

7 0,4375 20 0,2460

8 0,2460 21 0,5625

9 0,734 22 0,3125

10 0,4375 23 0,6093

11 0,5585 24 0,4375

12 0,3593 25 0,4023

13 0,3125

∑σn2 = σ12 + σ22 + σ32 + …. + σb2 + σ242 + σ252

= 0,2343 + 0,7773 + 0,4375 + ….+ 0,6093 + 0,4375 + 0,4023 = 11,453

Kemudian dilaksanakan perhitungan varians total dengan rumus:

Varians total = ∑y 2 -(∑y)2

n

(28)

Varians total = 93203−

1211 2 16

16

= 96,59 Setelah itu dimasukkan ke rumus Alpha,

r = r =

−1 1−

� 2

� 2 = 0,9182

Nilai koefisien reliabilitas kinerja diperoleh sebesar 0,9182

Untuk menilai apakah suatu instrumen memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi yaitu dengan membandingkan nilai hasil perhitungan dengan nilai dari tabel krisis koefisien korelasi r Pearson. Tabel krisis koefisien korelasi r Pearson untuk taraf signifikan 5% dengan jumlah responden = 16 sebesar 0,497.

Atribut pernyataan 1 sampai dengan 25 memiliki nilai r hitung > r tabel yaitu 0,9182 > r tabel = 0,497 , oleh karenanya data dinyatakan reliable dan kuesioner dapat dipercaya kebenaran datanya.

Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Penyortiran dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Pencampuran Bumbu

Pernyataan Varians Pernyataan Varians

1 0,4960 14 0,2773

2 0,5625 15 0,4843

3 0,3125 16 0,3593

4 0,5 17 0,5

5 0,3398 18 0,5273

6 0,3593 19 0,5273

7 0,3398 20 0,2460

8 0,3710 21 0,3125

(29)

Tabel 16. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Varians Tiap Pernyataan Stasiun Pencampuran Bumbu (Lanjutan)

Pernyataan Varians Pernyataan Varians

10 0,5273 23 0,4335

11 0,2343 24 0,2773

12 0,4843 25 0,2773

13 0,2343

∑σn2 = σ12 + σ22 + σ32 + …. + σb2 + σ242 + σ252

= 0,4960 + 0,5625 + 0,3125 + ….+ 0,4335 + 0,2773 + 0,2773 = 9,84375

Kemudian dilaksanakan perhitungan varians total dengan rumus:

Varians total = ∑y 2 -(∑y)2

n

n

Varians total = 85236−

1158 2 16

16

= 89,11 Setelah itu dimasukkan ke rumus Alpha,

r = r =

−1 1−

� 2

� 2 = 0,9266

Nilai koefisien reliabilitas kinerja diperoleh sebesar 0,9266

(30)
(31)

DAFTAR PUSTAKA

Altwood, Dennis A, et.al., 2004, Ergonomic Solutions for the Process Industries (United States: El Sevier)

Auliciems, Andris and Steven V. Szokolay. Thermal Comfort (Brisband) Gallo, C., dkk. Architecture Comfort and Energy (Amsterdam: Elsevier)

Imai, Masaaki. 1999. Gemba Kaizen: Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah pada Manajemen. Penerbit Pustaka Binaman Pressindo : Jakarta

Naville, Stanton dkk. 2005. Handbook of Human Factors and Ergonomics Method. London: CRC Press.

Panasonic, AKABO.

Parsons, K.C, 2003, Human Thermal Environment. Taylor & Francis Group: London and New York

Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian Cet I. Medan: USU Press

(32)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Manajemen 5S3

Lima langkah pemeliharaan tempat kerja dalam bahasa Jepang disebut sebagai 5S. 5S adalah dasar bekerja untuk mencapai quality, cost productivity dan safety.

Tujuan Utama

Meningkatkan Kreasi Karyawan Kerja sama semiakin kuat (Latihan Plan-Do-Check-Action

Target Langsung

Level Pengawasan serta Pengeolaan Kegiatan Perusahaan Lebih Baik Tujuan Akhir

Image perusahaan lebih bagus

Uprgade skill karyawan

Lead time pendek dan delivery lebih tepat

Warehouse berkurang

Upgrade Quality

Kerusakan mesin berkurang

Safety lebih baik / nyaman

Biaya Operasional menurun

[image:32.595.114.462.317.669.2]

Moral serta aktivitas kerja lebih baik dan menyenangkan

Gambar 3.1. Target 5S

Sumber: Akabo Panasonic

3

(33)

Uraian rinci lima langkah 5R yaitu: 1. Memilah (Seiri)

Seiri adalah pemilahan yang berarti memilah barang yang “perlu”dan tidak perlu” lalu buang yang tidak perlu. Ringkas dan rapih membuat kerja jadi mudah dan enak sedangkan padat dan semrawut, membuat kerja jadi susah. Kritea Kunci Sukses Seiri ditunjukkan pada Gambar 3.2. di bawah ini.

Seiri P erlu Ra g u -ra g u T id ak p er lu Kriteria Kadang-kadang digunakan Jarang digunakan Label Merah

Dapat dibuang segera

Cek barang yang bisa menghasilkan uang sat dibuang

Mmerlukan biaya untuk membuangnya

Penempatan

Tempatkan sedekat mungkin

Tempatkan agak jauh

Tempatkan pada area khusus yang diberi indikasi untuk identifikasi

Buang Segera

Pisahkan barang yang menghasilkan uang dari barang yang tidak meghasilkan uang

Lakukan pembuangan sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku Sering Digunakan

Step 1

Pisahkan yang perlu dan tidak perlu

Step 2

Klasifikasikan yang perlu sesuai dengan seberapa sering dan seberapa penting barang tersebut dipakai

Step 3

[image:33.595.119.510.281.557.2]

Kumpulkan dan evaluasi/didata barang yang tidak perlu kemudian buang sesuai dengan prosedur

Gambar 3.2. Kriteria kunci Sukses Seiri

Sumber: AKABO Panasonic

Berikut adalah contoh perbaikan seiri sebelum dan sesudah diterapkannya seiri.

(34)
[image:34.595.220.419.113.255.2]

Gambar 3.3. Sebelum Implementasi Seiri

Sumber: Akabo Panasonic

1. Penyimpanan file diatas lemari file 2. File dan barang bukan file dicampur Sesudah perbaikan:

Gambar 3.4. Setelah Implementasi Seiri

Sumber: Akabo Panasonic

Poin perbaikan:

1. Memilah file yang perlu dan tidak perlu

[image:34.595.218.406.407.554.2]
(35)

2. Mengatur (Seiton)

Seiton adalah membuat barang yang perlu mudah dicari dan siap digunakan

setiap saat. Teridentifikasi dan kembali adalah kunci sukses seiton. Dalam seiton dikenal dengan istilah “3 fix” yaitu tetapkan lokasinya, tetapkan

barangnya, dan tetapkan jumlahnya. Persyaratan dasar perlkauan adalah mengembalikan sesuatu kembali ke tempat semula setelah menggunakannya Masalah Tempat Kerja :

- Tempat penyimpanan material tidak dirancag dengan baik, sehingga tidak ada celah untuk lewat

- Perlu waktu lama untuk mencari material yang menyebabkan kerja menjadi terburu-buru yang dapat berakibat kecelakaan

- Material ditaruh ditempat yang salah, sehingga salah pasang - Gerobak sulit dicari dan sebagainya

Kriteria Seiton ditunjukkan pada Gambar 3.5 dibawah ini.

Seiton

Persyaratan dasar (standard untuk SEITON

Dimana (tentukan tempat/lokasinya)

Apa (Indikasi barangnya apa)

Berapa Banyak (Jumlah tertentu)

Tindakan

Tentukan dan atur tempatnya

Uraikan nama barang kemudian beri indikasi untuk mengidentifikasikannya

Tentukan jumlah barang yang akan ditaruh

Step 1 Tetukan tempat dan barangnya Berikan jawaban dimana seharusnya barang akan ditaruh?

Kemudianlakukan perubahan layout yang sesuai dan atur tempatnya. Tempat yang lebih disukai adalah yang terbuka lebar dan posisi kedalaman horizontal yang pendek. Perhatikan juga konfigurasi vertikal dari tempat.

Step 2 Tentukan Jumlahnya

Tentukan dalam satu tempat dan lokasi khusus, tempat barang yang sudah ditetapkan jenis dan jumlahya Step 3 Buat posisi tertentu, tentukan barangnya

dan jumlahnya harus teridntifikasi Berikan indikasi yang sesuai sehingga setiap orang dapat mengenalnya Step 4 Peliharalah tempat pada kondisi rapi

[image:35.595.116.506.515.723.2]

dan benar. (kembalikan barang ke tempat penyimpanan semula) Setiap Individu diharuskan tahu dan mengerti pentingnya aturan dan perlu dicek aktual pelaksanaannya.

(36)

Berikut adalah contoh perbaikan seiton sebelum dan sesudah diterapkannya seiri

[image:36.595.214.407.199.347.2]

Masalah:

Gambar 3.6. Sebelum Implementasi Seiton

Sumber: Akabo Panasonic

1. File tersusun tidak rapi 2. Layout tempat file tidk tertata Sesudah perbaikan:

Gambar 3.7. Setelah Implementasi Seiton

Sumber: Akabo Panasonic

[image:36.595.212.411.492.639.2]
(37)

2. Layout tempat file tertata rapi

3. Membersihkan (Seiso)

Seiso adalah menjaga tempat kerja bersih dan rapih. Seiso mengatasi masalah

kebersihan sampai selesai (tuntas).

Berikut adalah persyaratan dasar untuk bersih-bersih.

Seiso

Mencapai Kebersihan

Melakukan Inspeksi

Membersihkan sampah, kotoran, benda-benda asing untuk menjaga tetap bersih

Memeriksa Kerusakan/ Kekurangan selama

bersih-bersih

Step 1 Tetukan apa atau dimana yang ingin dibersihkan

Area, tempat, mesin dan peralatan, persediaan, jalan/koridor, bagian pinggir/belakang

Step 2 Menetapkan siapa yang bersih-bersih

Menetapkan personal siapa yang bertanggung jawab untuk bersih-bersih yang akan dilakukan

Step 3 Menentukan Prosedur Bersih-bersih

Menentukan kapan (waktu) dan Bagaimana (metode) bersih-bersih yang akan dilakukan

Step 4 Menyediakan peralatan bersih-bersih

[image:37.595.119.512.275.537.2]

Menyediakan peralatan yang mudah dipergunakan dan yang lebih disukai bahkan jika peralatan tersebut mahal Step 5 Mulai Melakukan Bersih-bersih

Gambar 3.8. Persyaratan Bersih-bersih

Sumber: AKABO Panasonic

(38)
[image:38.595.211.415.142.297.2]

Masalah:

Gambar 3.9. Sebelum Implementasi Seiso Sumber: Akabo Panasonic

1. Terdapat kotoran bekas tape Sesudah perbaikan:

Gambar 3.10. Setelah Implementasi Seiso

Sumber: Akabo Panasonic

Poin perbaikan

[image:38.595.214.411.394.543.2]
(39)

4. Pemeliharaan (Seiketsu)

Seiketsu yaitu memelihara kondisi agar tetap bersih. Seiketsu berart menjaga Seiri, Seiton, dan Seiso”. Standarisasi berarti tujuan ideal diklarifikasi dan

jika terjadi penyimpangan dan kondisi abnormal dapat ditemukan dengan cepat.

5. Mendisiplinkan diri (Shitsuke)

Shitsuke berarti menjadikan suatu kebiasaan dan mematuhi peraturan setiap saat. Disiplin merupakan pilar utama 5S.

3.1.1. Studi Kasus Manajemen 5S di PT. Panasonic Globel 4

Tujuan utama yaitu meningkatkan kreasi karyawan dan tujuan akhirnya yaitu level pengawasan serta pengelolaan kegiatan perusahaan lebih baik.

1. Seiri

Seiri yaitu memilah barang yang perlu dan tidak perlu lalu buang yang tidak perlu.

Permasalahan di tempat kerja yaitu :

a. Area kerja dipenuhi stok part dan peralatan yang tidak perlu

b. Barang-barang tidak perlu membuat karyawan bergerak dengan melangkah lebih jauh, berdampak pada pemborosan gerak

c. Butuh waktu untuk mencari barang-barang yang diinginkan di tempat sesak Langkah-langkahnya yaitu :

4

(40)

a. Memisahkan yang perlu dan tidak perlu

b. Mengklasifikasikan yang perlu sesuai dengan seberapa sering dan seberapa penting barang tersebut dipakai

c. Mengumpulkan dan mengevaluasi barang yang tidak perlu kemudian membuang sesuai dengan prosedur

2. Seiton

Seiton yaitu membuat barang yang perlu mudah dicari dan siap digunakan setiap saat. Permasalahan di tempat kerja yaitu:

a. Tempat penyimpanan material tidak dirancang baik, sehingga tidak ada celah untuk lewat

b. Perlu waktu lama untuk mencari material

c. Material ditaruh di tempat yang salah sehingga salah pasang d. Air/ electric driver tidak tahu lokasinya

e. Gerobak sulit dicari

Langkah-langkahnya yaitu : a. Menentukan tempat dan barangnya b. Menentukan jumlahnya

c. Membuat posisi tertentu, tentukan barangnya dan jumlahnya harus teridentifikasi

(41)

3. Seiso

Seiso yaitu menjaga tempat kerja bersih dan rapi. Permasalahan di tempat kerja yaitu:

a. Lantai licin karena ceceran air/ oli bisa mengakibatkan seseorang terpeleset b. Jendela kotor, lampu padam dan cahaya kurang membuat pandangan kurang

jelas bisa mengakibatkan seseorang tesandung c. Peralatan yang tak terawat cenderung jadi mal-fungsi

d. Sisa-sisa bahan berserakan menjurus kepada produk cacat dll Langkah-langkahnya yaitu

a. Menentukan apa atau dimana yang ingin dibersihkan b. Menetapkan siapa yang bersih-bersih

c. Menentukan prosedur bersih-bersih d. Menyedikan peralatan bersih-bersih e. Mulai melakukan bersih-bersih

4. Seiketsu

Seiketsu yaitu melestarikan seiri, seiton, seiso dengan baik Permasalahan di tempat kerja:

1. Benda-benda yang tidak perlu untuk produksi yang berada di sekitar peralatan bisa berpotensu mengakibatkan kecelakaan

(42)

3. Debu dan sisa-sisa bahan berserakan dilantai membutuhkan pembersihan ekstra

5. Shitsuke

Shitsuke yaitu menjadikan suatu kebiasaan dan mematuhi peraturan setiap saat. Karyawan yang disiplin dapat mematuhi peraturan dan kebiasaan di perusahaan.

3.2. Kenyamanan Termal5

American Society of Heating Refrigerating and Air Conditioning Engineering (ASHRAE) mendefinisikan kenyamanan termal sebagai hasil

pemikiran seseorang mengenai kepuasan terdadap keadaan termal di sekitarnya. Oleh karena kenyamanan adalah “suatu pemikiran, persamaan empiris harus

digunakan untuk mengaitkan respon kenyamanan terhadap sambutan tubuh. Kenyamanan termal merupakan kepuasan yang dialami oleh seseorang manusia yang menerima suatu keadaan termal. Keadaan ini dapat dialami secara sadar ataupun tidak. Pemikiran „suhu netral‟ atau suhu tertentu yang sesuai untuk

seseorang dinilai agak kurang tepat karena nilai kenyamanan bukan merupakan konsep yang pasti dan berbeda bagi setiap individu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan termal antara lain: 1. Tingkat aktivitas (metabolisme dalam tubuh)

2. Insulasi pakaian (nilai clo)

5

Parsons, K.C, 2003, Human Thermal Environment (London and New York: Taylor & Francis

(43)

3. Temperatur udara 4. Temperatur radian

5. Kadar kelembapan udara relatif 6. Kecepatan angin

3.3. Suhu Radiasi6

Selain pengaruh dari suhu udara terhadap suhu tubuh manusia, ada hal lain yang ikut mempengaruhi suhu tubuh manusia yaitu suhu radiasi. Suhu radiasi adalah panas yang beradiasi dari objek yang dapat mengeluarkan panas. Suhu radiasi memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan suhu udara dalam melepas atau menerima panas dari atau ke lingkungan.

Dalam setiap lingkungan kerja akan terjadi pertukaran panas yang berkelanjutan,refleksi dan absorbsi.

3.4. Suhu Udara (T)7

Pada umumnya, sistem sistem termoregulasi tubuh manusia selalu mencoba untuk mempertahankan kestabilan suhu internal (inti) tubuh sekitar 36,1oC hingga 37,2oC (97oF hingga 99oF). Suhu inti harus selalu berada dalam interval tersebut untuk menghindari kerusakan terhadap tubuh dan performansi. Ketika pekerjaan fisik dilakukan, tambahan suhu tubuh akan terjadi. Jika

6

Ibid., hal 16.

7

(44)

ditambahkan keadaan yang tingkat kelembabannya tinggi terhadap suhu ambient, maka hasilnya akan mengarah pada kelelahan dan resiko kesehatan.

Tubuh manusia mempertahankan keseimbangan panas tersebut dengan meningkatkan sirkuliasi darah ke kulit, karena itu kita berkeringat pada hari panas. Ketika hari dingin, tubuh mereduksi sirkulasi darah ke kulit dan kita akan merasa sedikit hangat. Tubuh menghasilkan panas melalui metabolisme dan pekerjaan fisik. Untuk menjaga keseimbangan panas internal, tubuh melakukan pertukaran panas dengan lingkungan dengan empat cara berikut ini.

1. Konveksi

Proses ini tergantung pada perbedaan udara dan suhu kulit. Jika suhu udara lebih panas daripana kulit, maka kulit akan menyerap panas dari udara, yang dapat dikatakan berarti menambah panas ke tubuh. Akan tetapi, jika suhu udara lebih dingin daripada kulit, maka tubuh akan kehilangan panas.

2. Konduksi

Proses ini berkaitan dengan perbedaan suhu dari kulit dan permukaan yang mengenai kontak langsung. Contoh, jika menyentuh sesuatu yang panas, maka kulit akan menerima panas dan mungkin akan mengalami luka bakar.

3. Penguapan

Proses ini tergantung pada perbedaan tekanan uap air dari uap kulit dan uap air pada lingkungan (atau kelembaban relatif).

(45)

Proses ini tergantung pada perbedaan termperatur kulit dengan permukaan pada lingkungan. Contoh, berdiri di bawah pancaran sinar matahari akan membuat kita menerima radiasi dari matahari.

Dari suatu penelitian dapat diperoleh hasil bahwa produktivitas kerja manusia akan mencapai tingkat paling tinggi pada suhu sekitar 24 oC sampai dengan 27 oC.

3.5. Kecepatan Udara (v)8

Pergerakan udara melalui tubuh dapat mempengaruhi aliran panas ke dan dari suhu tubuh. Pergerakan udara akan bervariasi dalam setiap waktu, ruang dan arah. Gambaran kecepatan udara pada suatu titik dapat bervariasi dalam waktu, intensitas. Penelitian terhadap respon manusia, misalnya, ketidaknyamanan karena aliran udara menunjukkan pentingnya variasi kecepatan udara. Pergerakan udara (kombinasi dengan suhu udara) akan mempengaruhi tingkatan udara hangat atau keringat 'diambil' dari tubuh, sehingga mempengaruhi suhu tubuh (Ken Parsons, 2003). Kecepatan aliran udara yang melewati seseorang dapat membantu mendinginkan orang tersebut apabila angin lebih dingin dari lingkungan. Kecepatan aliran udara adalah faktor yang sangat penting dalam kenyamanan suhu karena manusia sensitif akan hal ini. Udara yang tidak bergerak yang mendapat panas dalam ruangan tertutup akan menyebabkan seseorang merasa kaku ataupun berkeringat. Menggerakkan udara dapat meningkatkan heat loss melalui konveksi tanpa perubahan pada temperatur udara keseluruhan.

8

(46)

3.6. Kelembaban Udara (RH)

Kelembaban relatif adalah perbandingan antara jumlah uap air pada udara dengan jumlah maksimum uap air di udara yang bisa ditampung pada temperatur tersebut. Kelembaban relatif antara 40%-70% kurang begitu berpengaruh terhadap thermal comfort. Pada ruangan kantor, biasanya kelembaban dipertahankan pada 40% sampai 70% karena adanya komputer, sedangkan pada tempat kerja outdoor, kelembaban relatif mungkin lebih besar dari 70% pada hari yang panas. Lingkungan yang mempunyai kelembaban relatif tinggi mencegah penguapan keringat dari kulit. Di lingkungan yang panas, kelembaban sangat penting karena semakin sedikit keringat yang menguap pada kelembaban tinggi.

3.7. Keseimbangan Termal9,10

Pengaturan suhu atau regulasi termal adalah suatu pengaturan secara kompleks dari suatu proses fisiologis dimana terjadi kesetimbangan antara produksi panas dengan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan. Suhu tubuh manusia yang dapat kita raba/rasakan tidak hanya didapat dari metabolism, tetapi juga dipengaruhi oleh panas lingkungan. Panas lingkungan yang semakin tinggi menyebabkan pengaruh yang semakin besar terhadap suhu tubuh, sebaliknya jika suhu lingkungan semakin rendah maka

9

Naville, Stanton dkk. 2005. Handbook of Human Factors and Ergonomics Method. London: CRC Press. Hal.60-62.

10

(47)
[image:47.595.129.495.290.383.2]

semakin banyak panas tubuh yang hilang. Dengan kata lain terjadi pertukaran proses antara tubuh manusia yang di dapat dari metabolisme dengan tekanan panasyang dirasakan sebagai kondisi panas lingkungan. Selama pertukaran masih seimbang, tidak akan menimbulkan gangguan, baik penampilan kerja maupun keselamatan kerja. Keseimbangan panas antara panas yang dihasilkan dengan panas yang dikeluarkan dapat dilihatpada Gambar 3.11. berikut.

Gambar 3.11. Keseimbangan Panas antara Panas yang Dihasilkan dengan Panas yang Dikeluarkan

Sumber: Handbook of Human Factors and Ergonomics Method, Naville Stanton

(48)

Gambar 3.12. Pertukaran Panas Tubuh Ke Lingkungan

Sumber: Handbook of Human Factors and Ergonomics Method, Naville Stanton

ASHRAE (1989a) memberikan persamaan keseimbangan panas sebagai berikut:

M – W = (C + R + Esk) + ( Cres + Eres) Dimana :

M : tingkat produksi energi metabolisme W : tingkat pekerjaan mekanik

C : tingkat kehilangan panas konvektif dari kulit R : tingkat kehilangan panas radiatif dari kulit

Esk : tingkat kehilangan panas pengupan total dari kulit Cres : tingkat kehilangan panas konvektif dari pernapasan Eres : tingkat kehilangan panas penguapan dari pernapasan Catatan bahwa:

Esk = Ersw + Edif Dimana:

(49)

Edif : tingkat kehilangan panas penguapan kulit melalui kelembaban

Sebuah pendekatan praktis menganggap produksi panas didalam tubuh (M – W), kehilangan panas pada kulit (C + R + Esk) dan kehilangan panas

dikarenakan pernapasan (Cres – Eres). Tujuan berikutnya adalah untuk mengukur komponen persamaan keseimbangan panas di dalam istilah-istilah parameter yang bisa ditentukan (diukur atau ditaksir). Produksi panas di dalam tubuh di hubungkan kepada aktivitas seseorang. Umumnya, oksigen dibawa ke dalam tubuh (menghirup udara) dan dibawa melalui darah ke sel-sel tubuh, dimana digunakan untuk membakar makanan. Kebanyakan energi yang dilepaskan berkenaan dengan panas bergantung pada aktivitas, beberapa pekerjaan ekternal yang dilakukan.

+ =( − )

( +1)

Dimana:

fcl : Faktor area pakaian. Area permukaan tubuh yang ditutupi pakaian Acl dibagi dengan area permukaan tubuh yang terbuka tanpa pakaian

Rcl : daya tahan panas pakaian to : Suhu operatif (oC)

tsk : Suhu kulit rata-rata (oC) tr : Suhu radian rata-rata (oC)

hc : 8.3 v 0.6 untuk 0.2 <v<4.0 hc = 3.1 untuk 0< v <0.2 Dimana v adalah kecepatan udara (m/s-2).

(50)

hr = 4

Ar

AD 273,2 + tcl +tr

2 3

Dimana:

 : Emisifitas area permukaan tubuh

: konstanta Stefan-boltzman 5,67 x 10-8 (Wm-2K-4) Ar : area radiatif efektif tubuh (m2)

Suhu permukaan tubuh yang tertutupi oleh pakaian dihitung dengan:

= 1

+ ( + )

1

+ ( + )

Mulai dengan tcl = 0,0 dan lakukan evaluasi terhadap nilai-nilai baru untuk hr, tcl, ht, tcl, hingga terjadi selisih antar tcl ≤ 0,01.

Suhu operatif dihitung dengan rumus :

to = ( + )

( + )

Sedangkan kombinasi perpindahan panas dihitung dengan rumus: h = hc +hr

Total penguapan dari kulit dihitung dengan rumus: Esk = (� , −� )

, +( 1 )

Cres + Eres = 0.0014 M (34 - ta) + 0,0173 M (5,87-Pa)

(51)

3.8. Perpindahan Panas dari Tubuh ke Kulit11

[image:51.595.233.411.258.371.2]

Metabolisme produksi panas terjadi pada semua bagian tubuh dan sistem termoregulasi mengatur berapa banyak panas yang dipindahkan ke kulit. Dari Gambar 3.13. dapat dilihat betapa pentingnya untuk mengetahui bahwa perpindahan panas dipengaruhi oleh pakaian.

Gambar 3.13. Model Perpindahan Panas Sederhana dengan Insulasi Pakaian

Sumber: Human Thermal Environments, Ken Parsons

3.9. Individual Clothing12

Dalam menjaga keseimbangan panas tubuh yang mengalir ke kulit, menentukan suhu kulit, melalui perpindahan ke permukaan pakaian, menentukan suhu pakaian dan suhu lingkungan luar maka tubuh harus menjaga keseimbangan panas, panas akan mengalir keluar dari tubuh sampai mencapai kesetimbangan suhu tubuh, suhu kulit dan suhu pakaian dalam suhu lingkungan. Berikut adalah tabel nilai insulasi panas untuk setiap jenis pakaian yang ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Nilai Insulasi Panas (Iclo) untuk setiap Jenis Pakaian Jenis Pakaian Insulasi Panas (Iclo)

Pakaian Dalam

11

Ibid., hal. 212-213.

12

(52)

Celana Dalam 0.03

Celana dalam berkaki panjang 0.10

Singlet 0.04

Kaos 0.09

Kemeja berlengan panjang 0.12

Celana dalam dan bra 0.03

Kemeja/blus

Lengan panjang 0.15

Tebal, lengan panjang 0.20

(53)
[image:53.595.153.474.124.736.2]

Tabel 3.1. Nilai Insulasi Panas (Iclo) untuk setiap Jenis Pakaian (Lanjutan) Jenis Pakaian Insulasi Panas (Iclo)

Kemeja planel, lengan panjang 0.30

Blus tipis, lengan panjang 0.15

Celana Pendek 0.06 Tebal 0.20 Normal 0.25 Planel 0.28 Gaun/rok

Rok tipis (musim panas) 0.15

Gaun tebal (musim dingin) 0.25

Gaun tipis, lengan pendek 0.20

Gaun musim dingin, lengan panjang 0.40

Boiler suit 0.55

Baju hangat

Rompi berlengan 0.12

Baju hangat tipis 0.20

Baju hangat 0.28

Baju hangat tebal 0.30

Jaket

Jaket musim panas 0.25

Jaket 0.35

Blazer 0.30

Insulasi tinggi, fibre-pelt

Boiler suit 0.90

Celana 0.35 Jaket 0.40 Rompi 0.20 Pakaian luar Mantel 0.60 Jaket 0.55 Parka 0.70

Keseluruhan fiber-pelt 0.55

Lain-lain

Kaus kaki 0.02

Kaus kaki tebal sepanjang 0.05

Kaus kaki tebal panjang 0.10

Stoking nilon 0.03

Sepatu (bersol tipis) 0.02

Sepatu (bersol tebal) 0.04

Sepatu bot 0.10

Sarung tangan 0.05

(54)

3.10. Metabolisme Tubuh Manusia (Metabolic Rate)13,14

Metabolic rate adalah panas di dalam tubuh sepanjang beraktivitas. Nilai

dari metabolic rate sangat bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan. Pada umumnya, metabolic rate diukur dalam satuan met (1 met = 50 kcal h-1 m-2). Semakin banyak melakukan aktivitas fisik maka semakin banyak panas yang dihasilkan. Metabolisme merupakan proses perubahan secara fisik dan kimiawi dalam jaringan maupun sel tubuh untuk mempertahankan hidup dan pertumbuhannya. Semakin cepat terjadinya proses metabolisme, maka semakin banyak energi yang dihasilkan dari proses pembakaran kalori tubuh.

[image:54.595.105.524.437.720.2]

Nilai untuk masing-masing aktivitas dan kecepatan metabolisme dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Aktivitas dan Kecepatan Metabolisme

No Aktivitas Satuan

Met W/m2

1 Berbaring 0.8 46

2 Duduk Tenang 1.0 58

3 Tukang jam 1.1 65

4 Berdiri santai 1.2 70

5 Aktivitas biasa ( kantor, rumah tangga, sekolah) 1.2 70

6 Menyetir mobil 1.4 80

7 Pekerja grafis – tukang jilid 1.5 85

8 Berdiri, aktivitas ringan(belanja, lab, industry ringan) 1.6 93

9 Guru, mengajar didepan kelas 1.6 95

10 Kerja rumah tangga (cukur, mencuci, berpakaian) 1.7 100

11 Berjalan di dataran, 2 km/jam 1.9 110

12 Berdiri, aktivitas sedang (menjaga took, rumah tangga) 2.0 116 13 Industri bangunan, memasang bata (bata 15,3 Kg) 2.2 125

14 Berdiri mencuci piring 2.5 145

15 Kerja rumah tangga- mengumpulkan daun di halaman 2.9 170 16 Kerja rumah tangga – mencuci dengan tangan dan menyetrika 2.9 170

17 Besi dan baja- menuang, mencetak 3.0 175

13

Auliciems, Andris and Steven V. Szokolay. Thermal Comfort (Brisband), hal 6

14

(55)
[image:55.595.108.517.565.738.2]

Tabel 3.2. Aktivitas dan Kecepatan Metabolisme (Lanjutan)

No Aktivitas Satuan

Met W/m2

18 Industri – membentuk cetakan 3.1 180

19 Berjalan di dataran, 5 km/jam 3.4 200

20 Kehutanan – memotong dengan gergaji satu tangan 3.5 205

21 Pertanian – membajak dengan kuda 4.0 235

22 Olah raga – meluncur di atas es, 18 km/jam 6.2 360 23 Peranian – menggali dengan cangkul (24 angkatan/menit) 6.5 380

24 Olah raga – ski diantara 18 km/jam 7.0 405

25 Kehutanan – bekerja dengan kapak (2 kg, 33 ayunan/menit) 8.6 500

26 Olah raga – lari 15 km/jam 9.5 550

Sumber: Neville Stanton & Auliciems, Andris and Steven V. Szokolay

3.11. Heat Stress Index (HSI)15

Heat Stress Index (HSI) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membuktikan adanya indikasi heat stress pada pekerja di tempatnya bekerja. Metode ini dikembangkan oleh Belding dan Hact pada tahun 1955. Pada dasarnya, HSI merupakan perbandingan dari penguapan yang dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan panas (Ereq) dari penguapan yang diperoleh dari lingkungan (Emax). Berikut adalah arti rentang nilai HSI yang ditunjukkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3. Arti Rentang Nilai HSI

HSI Efek Paparan Selama 8 jam Pengaruh Terhadap Pekerja

-20 Tekanan dingin yang ringan Pemulihan dari paparan panas

0 Tidak terjadi tekanan panas Tidak ada

10-30 Terjadi tekanan panas, dari tingkat ringan hingga sedang

Sedikit pengaruh pada pekerjaan fisik, memungkinkan penurunan

kemampuan kerja 40-60 Terjadi tekanan panas, dari tingkat

sangat berat

Ancaman kesehatan bagi pekerja yang tidak layak, aklitimasi dibutuhkan

15

(56)

Tabel 3.3. Arti Rentang Nilai HSI (Lanjutan)

HSI Efek Paparan Selama 8 jam Pengaruh Terhadap Pekerja

70-90 Terjadi tekanan panas, dari tingkat

yang sangat berat Pemilihan selektif pekerja 100 Tekanan panas maksimal harian Dapat ditoleransi apabila fit,

aklitimasi pada pekerja muda >100 Waktu paparan terbatas Temperatur inti tubuh

meningkat

Sumber: Neville Stanton & Auliciems, Andris and Steven V. Szokolay

3.12. Indeks Suhu Bola Basah (ISBB)16

WBGT (Wet Bulb Globe Temperatur) sering disebut juga dengan ISBB. Perhitungan ISBB terbagi menjadi 2 bagian, yaitu perhitungan ISBB di luar ruangan dengan panas radiasi dan perhitungan ISBB di dalam ruangan (tanpa panas radiasi).

Untuk ISBB dengan panas radiasi, digunakan rumus:

ISBB = 0,7 suhu basah alami + 0,2 suhu bola + 0,1 suhu kering

Sedangkan, rumus ISBB tanpa radiasi digunakan rumus

ISBB : 0,7 suhu basah alami + 0,3 suhu bola

3.13. Penilaian Beban Kerja Fisik17

Penilaian beban kerja dapat dilakukan dengan dua metode secara objektif, yaitu metode penilaian langsung dan metode penilaian tidak langsung.

16

Ibid., hal. 345.

17

(57)

3.13.1.Penilaian Beban Kerja Secara Langsung

Metode pengukuran langsung yaitu dengan mengukur energi yang dikeluarkan (energy expenditure) melalui asupan oksigen selama bekerja. Semakin berat beban kerja akan semakin banyak energi yang diperlukan untuk dikonsumsi. Meskipun metode pengukuran asupan oksigen lebih akurat, namun hanya dapat mengukur untuk waktu kerja yang singkat dan diperlukan peralatan yang mahal. Kategori beban kerja yang didasarkan pada metabolisme, respirasi suhu tubuh dan denyut jantung dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kategori Beban Kerja Berdasarkan Metabolisme, Respirasi, Suhu Tubuh dan Denyut Jantung

Kategori Beban Kerja

Konsumsi Oksigen

(1/min)

Ventilasi Paru (1/m)

Suhu Rektal (oC)

Denyut Jantung (denyut/min)

Ringan 0,5 – 1,0 11 – 20 37,5 75 – 100

Sedang 1,0 – 1,5 20 – 30 37,5 – 38,0 100 – 125 Berat 1,5 – 2,0 31 – 43 38,0 – 38,5 125 – 150 Sangat Berat 2,0 – 2,5 43 – 56 38,5 – 39,0 150 – 175 Sangat Berat

Sekali 2,5 – 4,0 60 – 100 > 39 > 175

Dalam penentuan konsumsi energi biasanya digunakan suatu bentuk hubungan energi dengan kecepatan denyut jantung yaitu sebuah persamaan regresi kuadratis sebagai berikut:

E = 1,80411 – 0,0229038 X + 4,71733 x 10−4 X2 Dimana:

E = Energi (Kkal/menit)

(58)

3.13.2. Penilaian Beban Kerja Secara Tidak Langsung

Metode penilaian tidak langsung adalah dengan menghitung denyut nadi selama bekerja. Pengukuran denyut jantung selama bekerja merupakan suatu metode untuk menilai cardiovasculair strain dengan metode 10 denyut (Kilbon, 1992) dimana dengan metode ini dapat dihitung denyut nadi kerja sebagai berikut:

60

n Perhitunga Waktu

Deny ut 10

it deny ut/men Jantung

Deny ut  

Penggunaan nadi kerja untuk menilai berat ringannya beban kerja mempunyai beberapa keuntungan, selain mudah, cepat, sangkil dan murah juga tidak diperlukan peraltan yang mahal serta hasilnya pun cukup reliabel dan tidak menganggu ataupun menyakiti orang yang diperiksa. Denyut nadi untuk mengestimasi indek beban kerja fisik terdiri dari beberapa jenis yaitu:

1. Denyut Nadi Istirahat (DNI) adalah rerata denyut nadi sebelum pekerjaan dimulai.

2. Denyut Nadi Kerja (DNK) adalah rerata denyut nadi selama bekerja.

3. Nadi Kerja (NK) adalah selisih antara denyut nadi istirahat dengan denyut nadi kerja.

(59)

100 istirahat nadi

Deny ut maksimum

nadi Deny ut

istirahat nadi

Deny ut kerja

nadi Deny ut Reserve

%HR 

  

Denyut Nadi Maksimum (DNMax) adalah: (220 – umur) untuk laki-laki dan (200 – umur) untuk perempuan Lebih lanjut untuk menentukan klasifikasi beban kerja bedasarkan peningkatan denyut nadi kerja yang dibandingkan dengan denyut nadi maksimum karena beban kardiovaskuler (cardiovasculair load = % CVL) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

% = 100( � − ��)

� − ��

[image:59.595.108.482.420.521.2]

Dari hasil perhitungan % CVL tersebut kemudian dibandingkan dengan klasifikasi yang telah ditetapkan yang ditunjukkan pada Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5. Klasifikasi Berat Ringan Beban Kerja Berdasar % CVL

% CVL Klasifikasi % CVL

< 30 % Tidak terjadi kelelahan

30 % - 60 % Diperlukan perbaikan

60 % - 80 % Kerja dalam waktu singkat 80 % - 100 % Diperlukan tindakan segera

(60)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

4.1.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pabrik Keripik Kreasi Lutvi di jalan Tunas mekar, Desa Tuntungan II, Kecamatan Pancur Batu, Medan. Penelitian dilakukan sejak 16 April 2015.

4.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dalam menggambarkan sifat-sifat dari beberapa fenomena, pengamatan yang intensif mengenai suatu fenomena, pemilihan responden, pemilihan alat untuk mengumpulkan data, prosedur-prosedur yang dilaksanakan serta penilaian kondisi di lapangan.

4.3. Subjek Penelitian

(61)

4.4. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen18

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun negatif. Variabel independen pada penelitian ini adalah temp

Gambar

Gambar 3.1. Target 5S
Gambar 3.2. Kriteria kunci Sukses Seiri
Gambar 3.4. Setelah Implementasi Seiri
Gambar 3.5. Kriteria Seiton
+7

Referensi

Dokumen terkait

Banyak juga di dalam dunia industri yang memiliki titik penggabungan dari beberapa sumber shingga sering terjadi perbedaan antara input dan outputnya dimana setiap

[r]

[r]

[r]

(3) Kelebihan dalam pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yaitu, 1) setiap teknik yang diberikan oleh peneliti selalu diberikan simulasi sehingga mempermudah siswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas bimbingan kelompok untuk meningkatkan pemahaman diri siswa dengan motivasi belajar rendah kelas IV SDN Kalegen

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII D, Siswa Kelas VIII. E dan siswa kelas VIII G MTsN

Dynamic calibration of the sensor-based coil is done in two ways (Figure 1(c)), namely: 1) by pressing one end attached to the end plate to the other plate. The distance between