• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengolahan Data TTR dan TTF

Dalam dokumen II DI PT. PERTAMINA RU IV CILACAP (Halaman 56-95)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.2 Pengolahan Data TTR dan TTF

Pengolahan data TTR (Time to Repair) dan TTF (Time to

Failure) dilakukan menggunakan Software Reliasoft Weibull ++ Version 6 dari data kerusakan (maintenance) dan perbaikan

komponen yang ada pada low pressure stripper reboiler 018F102. Pengolahan data ini digunakan untuk mencari distribusi dan parameter yang sesuai untuk data TTR dan TTF. Tabel 4.2 merupakan contoh data maintenance, Tabel 4.3 merupakan hasil pengolahan data TTR dan TTF pada komponen FT 040, adapun komponen lainnya ditunjukkan pada lampiran B.

Tabel 4.2 Data Maintenance pada FT 040 No. Actual Start Actual Completion TTR (Hours) TTF (Day) TTF (Hours) 1. 27/09/2010 02/10/2010 15 0 0 2. 05/01/2012 05/01/2012 10 460 11040

Tabel 4.2 Data Maintenance pada FT 040 (Lanjutan) No. Actual Start Actual Completion TTR (Hours) TTF (Day) TTF (Hours) 3. 29/10/2012 29/10/2012 8 298 7152 4. 02/04/2014 08/04/2014 8 520 12480 5. 29/01/2015 30/01/2015 8 296 7104 Jumlah 49 1574 37776 Rata-Rata 9,8 314,8 7555,2

Dari pengolahan data diperoleh hasil pengujian distribusi yang paling sesuai seperti ditunjukkan pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4.3 Hasil Pengolahan Data TTR dan TTF pada FT 040 Pengolahan Data TTR Pengolahan Data TTF

Distribution Ranking Distribution Ranking

Exponential 1 4 Exponential 1 4 Exponential 2 1 Exponential 2 5 Normal 2 Normal 3 Lognormal 2 Lognormal 2 Weibull 2 3 Weibull 2 1 Weibull 3 1 Weibull 3 5

Berdasarkan hasil pengolahan data TTR pada komponen FT 040, terdapat 2 distribusi yang sesuai, yaitu distribusi

Exponential 2 dan Weibull 3. Namun demikian, setelah dilakukan implementation suggestion dari software Reliasoft Weibull ++ Version 6, distribusi yang paling sesuai adalah Exponential 2

dengan nilai = 0,2615 dan nilai = 6,4255. Sedangkan untuk hasil pengolahan data TTF, distribusi yang paling sesuai adalah

Weibull 2 dengan nilai = 3,8112 dan = 1,04E+04. Dari distribusi dan parameter tersebut selanjutnya digunakan untuk mencari fungsi keandalan sebagai fungsi waktu (R(t)),

4.3 Perhitungan Nilai Reliability, Availability, dan

Maintainability

Nilai reliability dan availability dapat dihitung berdasarkan data TTF yang telah diketahui distribusinya menggunakan

Software Reliasoft Weibull ++ Version 6. Sedangkan nilai maintainability dapat dihitung berdasarkan data TTR yang telah

diketahui distribusinya. Setelah distribusinya diketahui, maka dapat dihitung nilai reliability, availability, dan maintainability menggunakan persamaan pada masing-masing distribusi. Hasil perhitungan pada reliability, availability, dan maintainability pada loop pengendalian diplot dalam sebuah grafik terhadap fungsi waktu.

4.3.1 Reliability, Availability dan Maintainability pada

komponen FT 040 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Fungsi keandalan untuk komponen FT 040 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.6). Nilai keandalan FT 040 dihitung pada frekuensi 100 jam dalam jangka waktu 0 sampai 18500 jam. Hasil perhitungan nilai keandalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan oleh Gambar 4.1 berikut.

Berdasar Gambar 4.1, nilai keandalan pada komponen FT 040, akan menurun hingga mendekati 0,65 atau 65% setelah beroperasi dalam kurun waktu 8600 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FT 040 dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebelum 8600 jam.

2. Fungsi Availability (Ketersediaan)

Fungsi ketersediaan untuk komponen FT 040 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dapat dihitung melalui persamaan (2.22). Hasil perhitungan nilai ketersediaan untuk masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2 Availability Transmitter FT 040

Dari Gambar 4.2, menunjukkan bahwa ketersediaan komponen FT 040 menurun menjadi 0,9999 pada waktu operasional 500 jam.

3. Fungsi Maintainability (Keterawatan)

Fungsi keterawatan untuk komponen FT 040 mengikuti distribusi Exponential 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.24). Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara maintainability terhadap waktu seperti ditunjukkan pada Gambar 4.3 berikut.

Gambar 4.3 Grafik Maintainability FT 040

Berdasarkan perhitungan maintainability pada komponen FT 040, menunjukkan bahwa komponen tersebut mencapai nilai

maintainability sebesar 100% ketika mencapai selang waktu

200 jam.

4. Fungsi Failure Rate (Laju Kegagalan)

Fungsi laju kegagalan untuk komponen FT 040 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dihitung menggunakan persamaan (2.7). Hasil perhitungan nilai laju kegagalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.4 berikut.

Dari Gambar 4.4, dapat diketahui bahwa laju kegagalan pada komponen FT 040 adalah increasing failure rate. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FT 040 memerlukan tindakan

preventive maintenance.

5. Fungsi Reliability dengan Preventive Maintenance

Fungsi reliability dengan preventive maintenance untuk komponen FT 040 dihitung menggunakan persamaan (2.27). Analisis dilakukan pada nilai keandalan mendekati 0,65 atau 65%. Komponen FT 040 dilakukan preventive maintenance pada interval waktu 8600 jam. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara keandalan terhadap waktu penjadwalan (preventive maintenance) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.5 berikut.

Gambar 4.5 Grafik Preventive Maintenance FT 040 Berdasar Gambar 4.5, garis biru menunjukkan grafik

reliability tanpa adanya preventive maintenance. Sedangkan

garis merah adalah grafik reliability dengan preventive

maintenance. Setelah dilakukan preventive maintenance, nilai

keandalan meningkat seperti ditunjukkan pada garis putus-putus berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FT 040 perlu preventive maintenance sebanyak satu kali dalam kurun waktu satu tahun.

4.3.2 Reliability, Availability, dan Maintainability pada

Komponen FIC 040 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Fungsi keandalan untuk komponen FIC 040 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.6). Nilai keandalan FT 040 dihitung pada frekuensi 100 jam dalam jangka waktu 0 sampai 18500 jam. Hasil perhitungan nilai keandalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.6 berikut.

Gambar 4.6 Grafik Reliability FIC 040

Berdasar Gambar 4.6, nilai keandalan pada komponen FIC 040, akan menurun hingga mendekati 0,65 atau 65% setelah beroperasi dalam kurun waktu 16700 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FIC 040 dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebelum 16700 jam atau sebelum 2 tahun.

2. Fungsi Availability (Ketersediaan)

Fungsi ketersediaan untuk komponen FIC 040 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.22). Hasil perhitungan nilai ketersediaan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.7 berikut.

Gambar 4.7 Grafik Availability FIC 040

Dari Gambar 4.7, menunjukkan bahwa ketersediaan komponen FIC 040 menurun menjadi 0,9998 pada waktu operasional 900 jam.

3. Fungsi Maintainability (Keterawatan)

Fungsi keterawatan untuk komponen FIC 040 mengikuti distribusi Normal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.25). Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara maintainability terhadap waktu seperti ditunjukkan pada Gambar 4.8 berikut.

Berdasarkan perhitungan maintainability pada komponen FT 040, menunjukkan bahwa komponen tersebut mencapai nilai

maintainability sebesar 100% ketika mencapai selang waktu

100 jam.

4. Fungsi Failure Rate (Laju Kegagalan)

Fungsi laju kegagalan untuk komponen FIC 040 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.7). Hasil perhitungan nilai laju kegagalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.9 berikut.

Gambar 4.9 Grafik Failure Rate FIC 040

Dari Gambar 4.9, dapat diketahui bahwa laju kegagalan pada komponen FIC 040 adalah increasing failure rate. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FIC 040 memerlukan tindakan preventive maintenance.

5. Fungsi Reliability dengan Preventive Maintenance

Fungsi reliability dengan preventive maintenance untuk komponen FIC 040 dihitung menggunakan persamaan (2.27). Analisis dilakukan pada nilai keandalan mendekati 0,65 atau 65%. Komponen FIC 040 dilakukan preventive maintenance

pada interval waktu 16700 jam. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara keandalan terhadap waktu penjadwalan (preventive maintenance) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.10 berikut.

Gambar 4.10 Grafik Preventive Maintenance FIC 040 Berdasar Gambar 4.10, garis biru menunjukkan grafik

reliability tanpa adanya preventive maintenance. Sedangkan

garis merah adalah grafik reliability dengan preventive

maintenance. Setelah dilakukan preventive maintenance, nilai

keandalan meningkat seperti ditunjukkan pada garis putus-putus berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FIC 040 perlu preventive maintenance sebanyak 1 kali dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun.

4.3.3 Reliability, Availability, dan Maintainability pada

Komponen FV 040A 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Fungsi keandalan untuk komponen FV 040A mengikuti distribusi Normal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.14). Hasil perhitungan nilai keandalan diplot dalam bentuk grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.11 berikut.

Gambar 4.11 Grafik Reliability FV 040A

Berdasar Gambar 4.11, nilai keandalan pada komponen FT 040, akan menurun hingga mendekati 0,65 atau 65% setelah beroperasi dalam kurun waktu 4300 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FV 040A dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebelum 4300 jam.

2. Fungsi Availability (Ketersediaan)

Fungsi ketersediaan untuk komponen FV 040A mengikuti distribusi Normal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.22). Hasil perhitungan nilai ketersediaan diplot dalam bentuk grafik seperti pada Gambar 4.12 berikut.

Dari Gambar 4.12, menunjukkan bahwa ketersediaan komponen FV 040A menurun menjadi 0,9999 pada waktu operasional 100 jam.

3. Fungsi Maintainability (Keterawatan)

Fungsi keterawatan untuk komponen FV 040A mengikuti distribusi Weibull 3 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.23). Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara maintainability terhadap waktu seperti ditunjukkan pada Gambar 4.13 berikut.

Gambar 4.13 Grafik Maintainability FV 040A

Berdasarkan perhitungan maintainability pada komponen FV 040A, menunjukkan bahwa komponen tersebut mencapai nilai

maintainability sebesar 100% ketika mencapai selang waktu

900 jam.

4. Fungsi Failure Rate (Laju Kegagalan)

Fungsi laju kegagalan untuk komponen FV 040A mengikuti distribusi Normal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.15). Hasil perhitungan nilai laju kegagalan diplot dalam bentuk grafik seperti ditunjukkan pada Gambar 4.14 berikut.

Gambar 4.14 Grafik Failure Rate FV 040A

Dari Gambar 4.4, dapat diketahui bahwa laju kegagalan pada komponen FV 040A adalah increasing failure rate. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FV 040A memerlukan tindakan preventive maintenance.

5. Fungsi Reliability dengan Preventive Maintenance

Fungsi reliability dengan preventive maintenance untuk komponen FV 040 dihitung menggunakan persamaan (2.27). Analisis dilakukan pada nilai keandalan mendekati 0,65 atau 65%. Komponen FV 040A dilakukan preventive maintenance pada interval waktu 4300 jam. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara keandalan terhadap waktu penjadwalan (preventive maintenance) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.15 berikut.

Gambar 4.15 Grafik Preventive Maintenance FV 040A Berdasar Gambar 4.15, garis biru menunjukkan grafik

reliability tanpa adanya preventive maintenance. Sedangkan

garis merah adalah grafik reliability dengan preventive

maintenance. Setelah dilakukan preventive maintenance, nilai

keandalan meningkat seperti ditunjukkan pada garis putus-putus berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen FV 040A perlu preventive maintenance sebanyak 4 kali dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun.

4.3.4 Reliability, Availability, dan Maintainability pada

Komponen PT 023 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Fungsi keandalan untuk komponen PT 023 mengikuti distribusi Eksponensial 1 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.10). Nilai keandalan PT 023 dihitung pada frekuensi 100 jam dalam jangka waktu 0 sampai 18500 jam. Hasil perhitungan nilai keandalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.16 berikut.

Gambar 4.16 Grafik Reliability PT 023

Berdasar Gambar 4.16, nilai keandalan pada komponen PT 023, akan menurun hingga mendekati 0,65 atau 65% setelah beroperasi dalam kurun waktu 5600 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PT 023 dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebelum 5600 jam.

2. Fungsi Availability (Ketersediaan)

Fungsi ketersediaan untuk komponen PT 023 mengikuti distribusi Eksponensial 1 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.22). Hasil perhitungan nilai ketersediaan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.17 berikut.

Dari Gambar 4.17, menunjukkan bahwa ketersediaan komponen PT 023 menurun menjadi 0,9993 pada waktu operasional 100 jam.

3. Fungsi Maintainability (Keterawatan)

Fungsi keterawatan untuk komponen PT 023 mengikuti distribusi Weibull 3 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.23). Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara maintainability terhadap waktu seperti ditunjukkan pada Gambar 4.18 berikut.

Gambar 4.18 Grafik Maintainability PT 023

Berdasarkan perhitungan maintainability pada komponen PT 023, menunjukkan bahwa komponen tersebut mencapai nilai

maintainability sebesar 100% ketika mencapai selang waktu

100 jam.

4. Fungsi Failure Rate (Laju Kegagalan)

Fungsi laju kegagalan untuk komponen PT 023 mengikuti distribusi Eksponensial 1 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.11). Hasil perhitungan nilai laju kegagalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.19 berikut.

Gambar 4.19 Grafik Failure Rate PT 023

Dari Gambar 4.19, dapat diketahui bahwa nilai laju kegagalan pada komponen PT 023 adalah konstan, mengikuti nilai lamda (λ) distribusi Eksponensial 1 yaitu 8,96E-05. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PT 023 dalam fase useful life. 5. Fungsi Reliability dengan Preventive Maintenance

Fungsi reliability dengan preventive maintenance untuk komponen PT 023 dihitung menggunakan persamaan (2.27). Analisis dilakukan pada nilai keandalan mendekati 0,65 atau 65%. Komponen PT 023 dilakukan preventive maintenance pada interval waktu 5600 jam. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara keandalan terhadap waktu penjadwalan (preventive maintenance) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.20 berikut.

Gambar 4.20 Grafik Preventive Maintenance PT 023 Berdasar Gambar 4.20, garis biru menunjukkan grafik

reliability tanpa adanya preventive maintenance. Sedangkan

garis merah adalah grafik reliability dengan preventive

maintenance. Setelah dilakukan preventive maintenance, nilai

keandalan meningkat seperti ditunjukkan pada garis putus-putus berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PT 023 perlu preventive maintenance sebanyak 3 kali dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun.

4.3.5 Reliability, Availability, dan Maintainability pada

Komponen PIC 023 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Fungsi keandalan untuk komponen PIC 023 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.6). Nilai keandalan PIC 023 dihitung pada frekuensi 100 jam dalam jangka waktu 0 sampai 18500 jam. Hasil perhitungan nilai keandalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.21 berikut.

Gambar 4.21 Grafik Reliability PIC 023

Berdasar Gambar 4.21, nilai keandalan pada komponen FIC 023, akan menurun hingga mendekati 0,65 atau 65% setelah beroperasi dalam kurun waktu 17400 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PIC 023 dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebelum 17400 jam atau sebelum 2 tahun.

2. Fungsi Availability (Ketersediaan)

Fungsi ketersediaan untuk komponen PIC 023 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.22). Hasil perhitungan nilai ketersediaan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.22 berikut.

Gambar 4.22 Grafik Availability PIC 023

Dari Gambar 4.22, ditunjukkan bahwa ketersediaan komponen PIC 023 menurun menjadi 0,9999 setelah menjalani waktu operasional 1600 jam.

3. Fungsi Maintainability (Keterawatan)

Fungsi keterawatan untuk komponen PIC 023 mengikuti distribusi Exponential 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.6). Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara maintainability terhadap waktu seperti ditunjukkan pada Gambar 4.23 berikut.

Berdasarkan perhitungan maintainability pada komponen PIC 023, menunjukkan bahwa komponen tersebut mencapai nilai

maintainability sebesar 100% ketika mencapai selang waktu

100 jam.

4. Fungsi Failure Rate (Laju Kegagalan)

Fungsi laju kegagalan untuk komponen PIC 023 yang mengikuti distribusi Weibull 2 dihitung menggunakan persamaan (2.7). Hasil perhitungan nilai laju kegagalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.24 berikut.

Gambar 4.24 Grafik Failure Rate PIC 023

Dari Gambar 4.24, dapat diketahui bahwa laju kegagalan pada komponen FIC 023 adalah increasing failure rate. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PIC 023 memerlukan tindakan preventive maintenance.

5. Fungsi Reliability dengan Preventive Maintenance

Fungsi reliability dengan preventive maintenance untuk komponen PIC 023 dihitung menggunakan persamaan (2.27). Analisis dilakukan pada nilai keandalan mendekati 0,65 atau 65%. Komponen PIC 023 dilakukan preventive maintenance

pada interval waktu 17400 jam. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara keandalan terhadap waktu penjadwalan (preventive maintenance) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.25 berikut.

Gambar 4.25 Grafik Preventive Maintenance PIC 023 Berdasar Gambar 4.25, garis biru menunjukkan grafik

reliability tanpa adanya preventive maintenance. Sedangkan

garis merah adalah grafik reliability dengan preventive

maintenance. Setelah dilakukan preventive maintenance, nilai

keandalan meningkat seperti ditunjukkan pada garis putus-putus berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PIC 023 perlu preventive maintenance sebanyak 2 kali dalam kurun waktu kurang lebih 4 tahun.

4.3.6 Reliability, Availability, dan Maintainability pada

Komponen PV 023 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Fungsi keandalan untuk komponen PV 023 mengikuti distribusi Normal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.14). Nilai keandalan PV 023 dihitung pada frekuensi 100 jam dalam jangka waktu 0 sampai 18500 jam seperti ditunjukkan pada Gambar 4.26 berikut.

Gambar 4.26 Grafik Reliability PV 023

Berdasar Gambar 4.26, nilai keandalan pada komponen PV 023, akan menurun hingga mendekati 0,65 atau 65% setelah beroperasi dalam kurun waktu 3500 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PV 023 dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebelum 3500 jam.

2. Fungsi Availability (Ketersediaan)

Fungsi ketersediaan untuk komponen PV 023 mengikuti distribusi Normal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.22). Hasil perhitungan nilai ketersediaan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.27 berikut.

Dari Gambar 4.27, ditunjukkan bahwa ketersediaan komponen PV 023 menurun menjadi 0,9999 setelah menjalani waktu operasional 100 jam.

3. Fungsi Maintainability (Keterawatan)

Fungsi keterawatan untuk komponen PV 023 mengikuti distribusi Weibull 3 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.23). Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara maintainability terhadap waktu seperti ditunjukkan pada Gambar 4.28 berikut.

Gambar 4.28 Grafik Maintainability PV 023

Berdasarkan perhitungan maintainability pada komponen PV 023, menunjukkan bahwa komponen tersebut mencapai nilai

maintainability sebesar 100% ketika mencapai selang waktu

100 jam.

4. Fungsi Failure Rate (Laju Kegagalan)

Fungsi laju kegagalan untuk komponen PV 023 mengikuti distribusi Normal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.15). Hasil perhitungan nilai laju kegagalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.29 berikut.

Gambar 4.29 Grafik Failure Rate PV 023

Dari Gambar 4.29, dapat diketahui bahwa laju kegagalan pada komponen PV 023 adalah increasing failure rate. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PV 023 memerlukan tindakan

preventive maintenance.

5. Fungsi Reliability dengan Preventive Maintenance

Fungsi reliability dengan preventive maintenance untuk komponen PV 023 dihitung menggunakan persamaan (2.27). Analisis dilakukan pada nilai keandalan mendekati 0,65 atau 65%. Komponen PV 023 dilakukan preventive maintenance pada interval waktu 3500 jam. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara keandalan terhadap waktu penjadwalan (preventive maintenance) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.30 berikut.

Gambar 4.30 Grafik Preventive Maintenance PV 023 Berdasar Gambar 4.30, garis biru menunjukkan grafik

reliability tanpa adanya preventive maintenance. Sedangkan

garis merah adalah grafik reliability dengan preventive

maintenance. Setelah dilakukan preventive maintenance, nilai

keandalan meningkat seperti ditunjukkan pada garis putus-putus berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PV 023 perlu preventive maintenance sebanyak 4 kali dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun.

4.3.7 Reliability, Availability, dan Maintainability pada

Komponen PT 022 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Fungsi keandalan untuk komponen PT 022 mengikuti distribusi Lognormal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.18). Nilai keandalan PT 022 dihitung pada frekuensi 100 jam dalam jangka waktu 0 sampai 18500 jam. Hasil perhitungan nilai keandalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.31 berikut.

Gambar 4.31 Grafik Reliability PT 022

Berdasar Gambar 4.31, nilai keandalan pada komponen PT 022, akan menurun hingga mendekati 0,65 atau 65% setelah beroperasi dalam kurun waktu 6000 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PT 022 dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebelum 6000 jam.

2. Fungsi Availability (Ketersediaan)

Fungsi ketersediaan untuk komponen PT 022 mengikuti distribusi Lognormal yang dapat dihitung melalui persamaan (2.22). Hasil perhitungan nilai ketersediaan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.32 berikut.

Gambar 4.32 Availability Transmitter PT 022

Dari Gambar 4.32, menunjukkan bahwa ketersediaan komponen PT 022 menurun menjadi 0,9999 pada waktu operasional 400 jam.

3. Fungsi Maintainability (Keterawatan)

Fungsi keterawatan untuk komponen PT 022 mengikuti distribusi Weibull 3 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.23). Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara maintainability terhadap waktu seperti ditunjukkan pada Gambar 4.33 berikut.

Berdasarkan perhitungan maintainability pada komponen PT 022, menunjukkan bahwa komponen tersebut mencapai nilai

maintainability sebesar 100% ketika mencapai selang waktu

200 jam.

4. Fungsi Failure Rate (Laju Kegagalan)

Fungsi laju kegagalan untuk komponen PT 022 mengikuti distribusi Lognormal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.19). Hasil perhitungan nilai laju kegagalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.34 berikut.

Gambar 4.34 Grafik Failure Rate PT 022

Dari Gambar 4.34, dapat diketahui bahwa laju kegagalan pada komponen PT 022 adalah increasing failure rate. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PT 022 memerlukan tindakan

preventive maintenance.

5. Fungsi Reliability dengan Preventive Maintenance

Fungsi reliability dengan preventive maintenance untuk komponen PT 022 dihitung menggunakan persamaan (2.27). Analisis dilakukan pada nilai keandalan mendekati 0,65 atau 65%. Komponen PT 022 dilakukan preventive maintenance

pada interval waktu 6000 jam. Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara keandalan terhadap waktu penjadwalan (preventive maintenance) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.35 berikut.

Gambar 4.35 Grafik Preventive Maintenance PT 022 Berdasar Gambar 4.35, garis biru menunjukkan grafik

reliability tanpa adanya preventive maintenance. Sedangkan

garis merah adalah grafik reliability dengan preventive

maintenance. Setelah dilakukan preventive maintenance, nilai

keandalan meningkat seperti ditunjukkan pada garis putus-putus berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PT 022 perlu preventive maintenance sebanyak satu kali dalam kurun waktu satu tahun.

4.3.8 Reliability, Availability, dan Maintainability pada

Komponen PDIC 022 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Fungsi keandalan untuk komponen PDIC 022 yang mengikuti distribusi Normal dihitung menggunakan persamaan (2.14). Nilai keandalan PDIC 022 dihitung pada frekuensi 100 jam dalam jangka waktu 0 sampai 18500 jam.

Hasil perhitungan nilai keandalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.36 berikut.

Gambar 4.36 Grafik Reliability PDIC 022

Berdasar Gambar 4.36, nilai keandalan pada komponen PDIC 022, akan menurun hingga mendekati 0,65 atau 65% setelah beroperasi dalam kurun waktu 11200 jam. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PDIC 022 dapat menjalankan fungsinya dengan baik sebelum 11200 jam atau sebelum 14 bulan.

2. Fungsi Availability (Ketersediaan)

Fungsi ketersediaan untuk komponen PDIC 022 mengikuti distribusi Normal yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.22). Hasil perhitungan nilai ketersediaan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.37 berikut.

Gambar 4.37 Grafik Availability PDIC 022

Dari Gambar 4.32, ditunjukkan bahwa ketersediaan komponen PDIC 022 menurun menjadi 0,999999998 setelah menjalani waktu operasional 1300 jam.

3. Fungsi Maintainability (Keterawatan)

Fungsi keterawatan untuk komponen PDIC 022 mengikuti distribusi Weibull 3 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.23). Hasil perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara maintainability terhadap waktu seperti ditunjukkan pada Gambar 4.38 berikut.

Gambar 4.38 Grafik Maintainability PDIC 022

Berdasarkan perhitungan maintainability pada komponen PDIC 022, menunjukkan bahwa komponen tersebut mencapai nilai maintainability sebesar 100% ketika mencapai selang waktu 100 jam.

4. Fungsi Failure Rate (Laju Kegagalan)

Fungsi laju kegagalan untuk komponen PDIC 022 mengikuti distribusi Weibull 2 yang dapat dihitung menggunakan persamaan (2.7). Hasil perhitungan nilai laju kegagalan masing-masing nilai (t) ditunjukkan pada Gambar 4.39 berikut.

Gambar 4.39 Grafik Failure Rate PDIC 022

Dari Gambar 4.37, dapat diketahui bahwa laju kegagalan pada komponen PDIC 022 adalah increasing failure rate. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PDIC 022 memerlukan tindakan preventive maintenance.

5. Fungsi Reliability dengan Preventive Maintenance

Fungsi reliability dengan preventive maintenance untuk komponen PDIC 022 dihitung menggunakan persamaan (2.27). Analisis dilakukan pada nilai keandalan mendekati 0,65 atau 65%. Komponen PDIC 022 dilakukan preventive

maintenance pada interval waktu 11200 jam. Hasil

perhitungan ditampilkan dalam bentuk grafik antara keandalan terhadap waktu penjadwalan (preventive maintenance) seperti ditunjukkan pada Gambar 4.40 berikut.

Gambar 4.40 Grafik Preventive Maintenance PDIC 022 Berdasar Gambar 4.40, garis biru menunjukkan grafik

reliability tanpa adanya preventive maintenance. Sedangkan

garis merah adalah grafik reliability dengan preventive

maintenance. Setelah dilakukan preventive maintenance, nilai

keandalan meningkat seperti ditunjukkan pada garis putus-putus berwarna hijau. Hal tersebut menunjukkan bahwa komponen PDIC 022 perlu preventive maintenance sebanyak 1 kali dalam kurun waktu kurang lebih 2 tahun.

4.3.9 Reliability, Availability, dan Maintainability pada

Komponen PV 022 1. Fungsi Reliability (Keandalan)

Dalam dokumen II DI PT. PERTAMINA RU IV CILACAP (Halaman 56-95)

Dokumen terkait