• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Uji Coba Instrumen

3. Pengolahan Data

Pengolahan data terdiri dari uji koefisien korelasi dengan menggunakan prosedur Spearman‟rho, koefisien determinasi dan pengkategorian data.

a. Uji Koefisien Korelasi

Teknik analisis korelasi Spearman‟rho atau rak-order correlation dengan rumus sebagai berikut:

(Riduwan, 2011: 134)

D = Difference (beda antara jarak jenjang setiap subjek) N = Banyaknya subjek

Arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel Interpretasi Nilai r sebagai berikut:

Tabel. 3. 7

Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000 Sangat Kuat 0,60 - 0,799 Kuat 0,40 - 0,599 Sedang 0,20 - 0,399 Rendah 0,00 - 0,199 Sangat Rendah (Sugiyono, 2013: 257)

66

b. Uji Signifikansi

Signifikansi atau probabilitas memberikan gambaran mengenai bagaimana hasil riset mempunyai kesempatan untuk benar. Uji signifikansi bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara prokrastinasi dengan kinerja tenaga administrasi pegawai negeri sipil Fakultas Ilmu Pendidikan UPI.

Rumus yang digunakan adalah:

(Riduwan, 2011: 139) Jika maka terdapat hubungan yang signifikan antara

prokrastinasi dengan kinerja. Jika maka tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara prokrastinasi dengan kinerja. c. Koefisein Determinasi

Koefisein determinasi adalah untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X (prokrastinasi) terhadap Y (kinerja PNS). Ditentukan dengan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

(Furqon, 2008: 100) d. Pengelompokan Data

Kategorisasi untuk mengelompokan prokrastinasi terbagi atas 3 kelompok yaitu tinggi (cronic procrastination), sedang (sometimes procrastination) dan rendah (non-procrastination). Sedangkan kinerja tenaga administrasi pegawai negeri sipil terbagi atas lima kategori atau kelompok yaitu tidak memuaskan, dibawah rata-rata, rata-rata, memuaskan, dan luar biasa.

Pengelompokan instrumen prokrastinasi dan kinerja tenaga administrasi pegawai negeri sipil pada kategori yang telah ditentukan menggunakan prosedur konversi skor mentah menjadi skor matang dengan menggunakan batas aktual dibantu oleh SPSS 20.0 for windows, langkah-langkahnya sebagai berikut:

67

a. Menghitung jumlah skor item pada setiap instrumen (X)

b. Menghitung rata-rata ( ̅ dan standar deviasi () dari jumlah skor item pada setiap instrumen

c. Menghitung skor Z dengan rumus:

Keterangan:

X = Jumlah skor item ̅ = Rata-rata

S = Standar deviasi

d. Mentranformasi skor mentah menjadi skor matang dengan rumus:

e. Memasukan T Skor ke dalam pengkategorian. Tabel 3. 8

Pengkategorian Instrumen Prokrastinasi

Skala Skor Kategori Skor

X < µ- 1,0 ) Rendah (non procrastination

µ- 1,0 ) ≤ X < µ + 1,0 ) Sedang (sometimes procrastination) µ+1,0 ) ≤ X Tinggi (cronic procrastination)

(Azwar, 2012, 149) Tabel 3. 9

Pengkategorian Instrumen Kinerja Tenaga Administrasi Pegawai Negeri Sipil

Skala Skor Kategori Skor

X ≤ µ- 1,5 ) Tidak Memuaskan µ - 1,5 ) < X ≤ µ - 0,5 ) Dibawah Rata-rata µ - 0,5 ) < X ≤ µ + 0,5 ) Rata-rata µ-+0,5 ) < X ≤ µ - 1,5 ) Memuaskan µ + 1,5 ) < X Sangat Memuaskan (Azwar, 2012, 148) Z Skor = ̅ T = (50 + 10 x Z)

68

Setiap kategori interval memiliki pengertian sebagai berikut: Tabel. 3. 10

Deskripsi Kategori Prokrastinasi

KATEGORI SKOR DESKRPISI

Tinggi (cronic procrastination)

60 ≤ X Tenaga administrasi pegawai negeri sipil pada

kategori tinggi disebut juga cronic procrastination (prokrastinasi kronis) yaitu tingkat prokrastinasi dengan nilai tinggi pada setiap indikatornya sehingga prokrastinasi dijadikan gaya hidup dalam bekerja. Cirinya kegagalan yang tinggi dalam mengeksekusi niat untuk bekerja, kegagalan yang tinggi untuk memenuhi rencana kerja, sangat kurang berorientasi pada tujuan, tidak memiliki ketelitian, tidak gigih dalam bekerja kecuali pekerjaannya secara instrinsik menarik (menguntungkan PNS), sangat tidak memiliki kemampuan mengatur (managing) perilaku sendiri dalam menjalankan remcana kerja dan organisasi pemerintahan.

Sedang (sometimes procrastination)

40 ≤ X < 60 Tenaga administrasi pegawai negeri sipil pada kategori sedang disebut juga sometimes procrastination (prokrastinasi sesaat) yaitu tingkat prokrastinasi yang cenderung mengarah pada kategori tinggi pada setiap indikatornya, diantaranya kegagalan dalam mengeksekusi niat untuk bekerja, kegagalan untuk memenuhi rencana kerja, kurang berorientasi pada tujuan, kurangnya ketelitian, rendah dalam kegigihan kecuali pekerjaannya secara instrinsik menarik (menguntungkan PNS), tidak memiliki kemampuan mengatur (managing) perilaku sendiri dalam menjalankan remcana kerja dan organisasi pemerintahan.

Rendah (nonprocrastinat

ion)

X < 40 Tenaga administrasi pegawai negeri sipil pada kategori rendah disebut juga non prokrastinasi yaitu tingkat prokrastinasi yang tidak mampu mencapai setiap indikatornya atau tidak memiliki kecenderungan prokrastinasi. Diantaranya tidak mengalami kegagalan dalam mengeksekusi niat untuk bekerja, tidak mengalami kegagalan untuk memenuhi rencana kerja, berorientasi pada tujuan, teliti, memiliki kegigihan dalam bekerja, memiliki kemampuan mengatur (managing)

69

perilaku sendiri dalam menjalankan remcana kerja dan organisasi pemerintahan.

Tabel. 3. 11

Deskripsi Kategori Kinerja Tenaga Administrasi Pegawai Negeri Sipil

KATEGORI SKOR DESKRIPSI

Tidak Memuaskan X ≤ 35 Tidak terpenuhinya setiap indikator kinerja tenaga administrasi pegawai negeri sipil. Artinya tenaga administrasi pegawai negeri sipil tidak memiliki kapasitas intelektual dan psikal untuk melakukan berbagai job desc, tidak memiliki dorongan internal untuk mlakukan pekerjaan, tidak melakukan usaha yang konsisten daam bekerja, tidak melakukan usaha dengan intensitas yang tinggi dalam bekerja, tidak memanfaatkan dukungan peralatan, bahan dan perlengkapan yang memadai dalam bekerja, tidak memiliki kondisi kerja yang menguntungkan yaitu saling membantu dengan rekan kerja, tidak mentaati aturan dan prosedur yang mendukung untuk bekerja, tidak memiiki waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan dengan baik.

Dibawah Rata-rata 35 < X ≤ 45 Kurang terpenuhinya setiap indikator kinerja tenaga administrasi pegawai negeri sipil. Artinya tenaga administrasi pegawai negeri sipil kurang memiliki kapasitas intelektual dan psikal untuk melakukan berbagai job desc, kurang memiliki dorongan internal untuk mlakukan pekerjaan, kurang melakukan usaha yang konsisten daam bekerja, kurang melakukan usaha dengan intensitas yang tinggi dalam bekerja, kurang memanfaatkan dukungan peralatan, bahan dan perlengkapan yang memadai dalam bekerja, kurang memiliki kondisi kerja yang menguntungkan yaitu saling membantu dengan rekan kerja, tidak mentaati aturan dan prosedur yang mendukung untuk bekerja, kurang memiiki waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan dengan baik.

Rata-rata 45 < X ≤ 55 Terpenuhinya setiap indikator kinerja tenaga administrasi pegawai negeri sipil dengan normal. Artinya tenaga administrasi pegawai negeri sipil memiliki kapasitas intelektual dan psikal untuk melakukan berbagai job desc, memiliki dorongan

70

internal untuk mlakukan pekerjaan, melakukan usaha yang konsisten daam bekerja, melakukan usaha dengan intensitas yang tinggi dalam bekerja, memanfaatkan dukungan peralatan, bahan dan perlengkapan yang memadai dalam bekerja, memiliki kondisi kerja yang menguntungkan yaitu saling membantu dengan rekan kerja, mentaati aturan dan prosedur yang mendukung untuk bekerja, memiiki waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Memuaskan 55 < X ≤ 65 Terpenuhinya setiap indikator kinerja tenaga

administrasi pegawai negeri sipil dengan tinggi. Artinya tenaga administrasi pegawai negeri sipil memiliki kapasitas intelektual dan psikal yang tinggi untuk melakukan berbagai job desc, memiliki dorongan internal yang tinggi untuk mlakukan pekerjaan, melakukan usaha konsisten yang tinggi dalam bekerja, melakukan usaha dengan intensitas yang tinggi dalam bekerja, memanfaatkan dukungan peralatan, bahan dan perlengkapan yang memadai secara penuh dalam bekerja, memiliki kondisi kerja yang menguntungkan yaitu saling membantu dengan rekan kerja, mentaati aturan dan prosedur yang mendukung untuk bekerja, memiiki waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Luar Biasa 65 < X Terpenuhinya setiap indikator kinerja tenaga

administrasi pegawai negeri sipil dengan sangat tinggi/luar biasa. Artinya tenaga administrasi pegawai negeri sipil memiliki kapasitas intelektual dan psikal yang sangat tinggi untuk melakukan berbagai job desc, memiliki dorongan internal yang sangat tinggi untuk mlakukan pekerjaan, melakukan usaha konsisten yang sangat tinggi dalam bekerja, melakukan usaha dengan intensitas yang sangat tinggi dalam bekerja, sangat memanfaatkan dukungan peralatan, bahan dan perlengkapan yang memadai dalam bekerja, memiliki kondisi kerja yang sangat menguntungkan yaitu saling membantu dengan rekan kerja, mentaati aturan dan prosedur yang sangat mendukung untuk bekerja, sangat memiliki waktu yang cukup untuk melakukan pekerjaan dengan baik.

71

Dokumen terkait