• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian mutu secara spesifikasi teknis didasarkan pada hasil analisa dari beberapa syarat uji.

Syarat uji untuk berbagai jenis mutu SIR

Specifikasi (syarat mutu)

SIR. 5 SIR. 20 SIR. 35 SIR.50

% % % % - kadar kotoran 325 mesh(max) Ø 44 mikron 0,05 0,20 0,35 0,50 - kadar abu 0,50 0,75 1,00 1,25 - kadar zat menguap 1,00 1,00 1,00 1,00

Tabel 3. Syarat Uji Mutu Yang ditetapkan untuk SIR yaitu penetapan :

- kadar kotoran - kadar abu

- kadar zat menguap

- Plasticity Retention Index (PRI)

PRI adalah ukuran dari besarnya sifat keliatan karet mentah yang masih tinggal bila contoh karet tersebut dipanaskan selama 30 menit pada suhu 1400 C.Nilai PRI adalah prosentasi keliatan karet sesudah dipanaskan. (ditentukan dengan alat Plastimeter Wallace).

Nilai PRI : H- untuk PRI – 60 ke atas. M- untuk PRI - 79

S- untuk PRI – 59.

Prosentase keliatan karet sesudah dipanaskan dibandingkan dengan keliatan sebelum dipanaskan (ditentukan dengan alat Plastimeter wallace).

Syarat air untuk pengolahan SIR Sisa penguapan (kotoran) Max 125 ppm Kotoran tersuspensi Max 20 ppm

Chloride Max 50 ppm

Tembaga Max 0,2 ppm

Mangan Max 0,2 ppm

Besi Max 2 ppm

PRI (Plasticity retention index) adalah perbandingan keliatan karet setelah dipanaskan 140 oC selama 30 menit terhadap keliatan sebelum dipanaskan.

PRI = pengusanan sebelum kelia n pengusanga sesudah Keli tan tan

Karet yang berasal dari latek biasanya mempunyai PRI yang tinggi, karena dalam latek tersebut terdapat bahan-bahan anti oksidan. Tetapi dengan adanya variasi pada cara-cara pengolahan dapat mempengaruhi jumlah dan jenis anti oksidant dalam karet, sehingga PRI nya juga dapat berubah. Bila perbandingan antara pro oksidan dan anti oksidan berubah PRI juga akan berubah.

Secara singkat akan diuraikan di bawah ini faktor-faktor yang dapat mempengaruhi PRI.

a). Ion-ion logam

Ion-ion logam seperti Cu, Mn, dan Fe akan merangsang/mempercepat degradasi karet pada waktu pemanasan.

Karena itu bahan olah yang terkontaminasi dengan logam – logam tersebut di atas akan menyebabkan rendahnya PRI. Sebagai gambaran pengaruh kontaminasi logam-logam tersebut di atas terhadap penurunan PRI dapat dilihat sebagai berikut :

% garam P R I

0 94

0,05 CuSO4 Teroksidasi

0,20 MnSO4 72

0,05 (Fe)2(SO4)3 58

Tabel 4. Pengaruh Logam Terhadap PRI

Dari data di atas terlihat bahwa pro oksidan terkuat adalah Cu kemudian menyusul Fe dan Mn.Kontaminasi Cu dan Fe dapat berasal dari peralatan yang dipergunakan di kebun atau pabrik sehingga perlu dihindarkan pemakaian alat – alat yang terbuat dari Cu dan Fe. Sedangkan kontaminasi Mn diduga berasal dari tanah. Disamping itu perlu diperhatikan bahwa ketiga logam tersebut dapat juga berasal dari air pengolahan, sehingga air pengolahan haruslah memenuhi syarat seperti yang tercantum.

Skrep pohon yang terlalu lama baru diambil dari pohonnya biasanya menaikkan kadar Cu dan Mn, sehingga skrep pohon harus segera diambil dan sebaiknya jangan lebih 2 hari tertahan di pohon.

b). Pencampuran dengan karet skim

Bila lump dicampur dengan karet skim maka SIR yang dihasilkan akan mempunyai nilai PRI yang rendah, karena karet skim mempunyai kadar Cu yang relatif tinggi. Oleh karena itu pencampuran bahan olah SIR dengan karet skim tidak

diperbolehkan. Adanya pencampuran karet skim ini biasanya dapat diduga jika kadar dalam SIR 0,7%.

c). Jumlah amonia

Untuk mempertahankan kestabilan, biasanya latek diawetkan dengan amonia. Bila latek tersebut akan diolah menjadi SIR harus dijaga agar kadar amonia tidak terlalu tinggi karena hal ini akan mengakibat turunnya nilai PRI. Di samping itu juga akan menambah kebutuhan asam untuk koagulasi.

Pengaruh jumlah amonia terhadap PRI dapat dilukiskan sebagai berikut:

Kadar NH3 (%) P R I 0,01 92 0,05 94 0,10 87 0,50 86 1,00 61

Tabel 5. Pengaruh Jumlah Amoniak

Terjadi penurunan PRI itu diduga karena dekstruksi anti oksidant alamiah oleh peningkatan kadar NH3.

d). Sinar matahari

Bahan mentah yang kena sinar matahari langsung akan mengalami penurunan PRI secara drastis, karena sinar ultra violet yang terkandung dalam sinar matahari akan menggiatkan oksidasi. Penurunan PRI akan lebih besar jika lump yang disinari sudah kering.

Penyinaran lump mangkok kering selama 6 jam dapat menyebabkan penurunan PRI ± 45%.Dengan alasan tersebut di atas, sedapat mungkin haruslah diusahakan agar bahan yang akan diolah menjadi SIR tidak terkena sinar matahari langsung.

e). Suhu Pengeringan

Temperatur pengeringan yang tinggi bukanlah faktor utama untuk mengakibatkan penurunan PRI. Tetapi penguraian karet karena oksidasi dapat pula terjadi jika dipanaskan terlalu lama pada suhu tinggi (PRI rendah).

Jadi pengeringan suhu tinggi yang terlalu lama harus dihindarkan dengan menjaga secara cermat keadaan drier termasuk pengatur suhu.

f). Perendaman dan penggilingan

Lump mangkok dan skrep biasanya direndam untuk membersihkan kotoran. Pada perendaman itu ternyata bukan hanya kotoran yang terbuang tetapi anti oksidan nya juga turut tercuci. Oleh karena itu sangat perlu dijaga agar perendaman lump atau skrep tidak lebih dari 3 hari agar PRI tidak terlalu rendah.

Untuk menurunkan kadar kotoran lump atau skrep biasanya dilakukan penggilingan misal dengan pelletizer. Gesekan-gesekan yang timbul pada penggilingan itu dapat mengakibatkan menurunnya PRI. Biasanya penurunan itu tergantung dari kondisi bahan mentah dan peralatannya. Jadi untuk menentukan masalah penggilingan perlu dilakukan pengamatan pendahuluan di masing-masing pabrik. Karena kondisi bahan mentah dan alat sering berbeda-beda antara satu pabrik dengan pabrik lainnya.

Jika dianggap perlu, PRI dapat diperbaiki dengan cara merendam karet yang telah dibutirkan dengan bahan kimia. Bahan kimia yang dapat digunakan menaikkan PRI antara lain : asam fosfat, asam oksalat, dan thiourea.

Pengaruh perendaman dalam bahan kimia terhadap PRI

Remahan direndam dalam : P R I

Air 45

H3PO4 0,5% 70

(COOH)2 0,5% 82

Thiourea 0,5% 72

Tabel 6. Pengaruh Perendaman

Sebelum pengeringan, remahan direndam di dalam larutan-larutan tersebut di atas selama ± 3 jam. Ternyata perendaman dengan asam oksalat menghasilkan PRI yang tinggi.

BAB 3

Dokumen terkait