• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

4.10. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari pengumpulan data, selanjutnya diolah untuk mendapatkan perancangan fasilitas kerja yang ergonomis. Alur pengolahan data pada penelitian ini ditampilkan pada Gambar 4.3.

Perancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis - Perancangan fasilitas kerja dengan metode quality function deployment

- Penentuan dimensi tubuh dengan prinsip antropometri Persentase keluhan muskuluskeletal

duduk dan berdiri - Keluhan bagian tubuh

- Denyut nadi - Postur kerja - Atribut perancangan - Dimensi tubuh No Yes Mulai Selesai Denyut nadi Postur kerja beban kerja Berat Duduk Secepatnya perubahan beban kerja Berat

Berdiri Mungkin perubahan

beban kerja Sedang

Dihilangkan (eliminated)

Gambar 4.3. Alur Pengolahan Data

Pengolahan data tersebut dilakukan dengan tahapan berikut: 1. Penentuan persentase keluhan

Tahapan pemberian bobot nilai, yaitu tidak ada keluhan (tidak sakit) diberikan nilai 0, keluhan agak sakit diberikan nilai 1, keluhan sakit diberikan nilai 2, keluhan sangat sakit diberikan nilai 3.

Perhitungan persentase keluhan pekerja pada masing-masing bagian otot tubuh pekerja tersebut. Persentase keluhan dapat dihitung sebagai berikut:

2. Penilaian beban kerja berdasarkan denyut nadi pekerja

Beban kerja dinilai untuk menentukan berat, sedang atau ringan suatu pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu, dapat diketahui beban kerja yang dapat dipertahankan pekerja terhadap rancangan fasilitas kerja ergonomis. Tahapan pengkategorian beban kerja dengan cara:

a. Menekan denyut nadi pekerja yang dihasilkan selama 1 menit.

b. Denyut nadi pekerja dihitung saat sebelum bekerja (Denyut Nadi Istirahat) dilanjutkan mengukur denyut nadi sesudah kerja (Denyut Nadi Kerja). c. Pengkategorian beban kerja dengan menghitung konsumsi energi dan

cardiovasculerload (%CVL). 3. Penentuan level tindakan postur kerja

Penilaian akhir (skor) REBA dihasilkan untuk mengetahui level tindakan perbaikan postur kerja. Tingkat risiko kerja terhadap suatu pekerjaan diketahui sebagai analisa pertimbangan postur kerja dalam rancangan fasilitas kerja ergonomis.

Tahapan penentuan level tindakan postur kerja, yaitu:

a. Pengamatan langsung di lapangan dan dokumentasi berupa gambar postur. b. Penilaian terhadap tubuh bagian kanan dan kiri menggunakan lembar

penilaian REBA EmployeeAssessment Worksheet. 4. Membuat house of quality fasilitas kerja

Tahapan pertama dilakukan pengujian validitas dan realibilitas kuesioner. Tahapan kedua menggambar house of quality fasilitas kerja.

a. Uji analisis korelasi, sangat sesuai digunakan untuk menguji validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang dikembangkan oleh pearson,yaitu:

Dimana: rxy = koefisien korelasi antara x dan y

xi = skor variabel independen x

yi = skor variabel independen y

Uji koefisien alpha cronbach digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu. Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien alpha cronbach yaitu:

Dimana: r11 = reliabilitas instrumen (Koefisien Alpha Cronbach)

k = jumlah butir pertanyaan dalam instrumen

= jumlah varians butir-butir pertanyaan = varians total

b. Hasil perhitungan analisa korelasi dan koefisien alpha cronbach ditabulasi. c. Dibandingkan antara r hitung dan r kritis. Nilai r hitung yang dihasilkan > r

kritis, maka data dinyatakan valid dan reliabel.

Tahapan perhitungan uji validitas dan realibilitas kuesioner yang ditampilkan pada Gambar 4.4.

Uji analisis korelasi dan uji koefisien

alpha cronbach

Hasil perhitungan korelasi dan koefisien alpha cronbach ditabulasi

Dibandingkan antara r hitung dan r kritis

Gambar 4.4. Block Diagram Perhitungan Uji Validitas Dan Realibilitas Kuesioner

Tahapan menggambar house of quality sebagai berikut:

a. Identifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and benefits).

Kebutuhan dan keinginan konsumen dikembangkan menjadi suatu hirarki dengan cara proses diagram afinitas, kemudian disusun secara hirarki kebutuhan yang paling rinci pada tingkat terendah hingga tingkat yang lebih tinggi.

b. Matriks perencanaan (planning matrix)

Penentuan sasaran atau tujuan produk, didasarkan pada interpretasi tim terhadap riset pasar. Penetapan tujuan merupakan gabungan antara prioritas- prioritas kebutuhan konsumen.

c. Karakteristik teknis (technical response)

Karakteristik teknis merupakan suatu persyaratan produk atau proses yang akan dikembangkan.

d. Tingkat hubungan antara kebutuhan konsumen dengan karakteristik teknis (relationships)

Bagian terbesar dari matriks dan menjadi bagian terbesar dari pekerjaan. Pada fase ini menggunakan metode matriks prioritas.

e. Technical correlations

Matriks yang bentuknya menyerupai atap (roof). Matriks ini digunakan untuk membantu tim dalam menentukan desain dan mengidentifikasi kunci komunikasi antar desainer.

f. Target setting

Informasi hasil perbandingan kinerja persyaratan teknis produk dan target kinerja persyaratan teknis untuk memberikan prioritas tentang perencanaan produk lebih lanjut.

Tahapan membuat house of quality yang ditampilkan pada Gambar 4.5. customer needs and benefits

planning matrix

technical response

relationships

technical correlations

target setting

Gambar 4.5. Block Diagram Membuat House of Quality

5. Penentuan perancangan dengan prinsip antropometri

a. Ditetapkan anggota tubuh yang akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan fasilitas kerja.

b. Ditentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut. c. Ditentukan populasi terbesar yang menjadi target utama pemakai rancangan

fasilitas kerja tersebut.

d. Ditetapkan prinsip ukuran yang harus dirancang tersebut, apakah untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel (adjustable) atau ukuran rata-rata.

e. Perhitungan nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi dari suatu distribusi normal.

i. Nilai rata-rata

Dimana: n = Banyaknya pengamatan ΣXn = Jumlah pengamatan ke n ii. Nilai Standar Deviasi (ragam contoh)

f. Pilih persentil yang harus diikuti, 90-th, 95-th, 99-th ataukah nilai percentile yang lain yang dikehendaki.

g. Dipilih/tetapkan nilai ukuran dimensi tubuh dari tabel data antropometri yang sesuai.

Tahapan perancangan dengan prinsip antropometri yang ditampilkan pada S

Gambar 4.6.

Ditetapkan anggota tubuh untuk mengoperasikan rancangan

Ditentukan dimensi tubuh yang penting dalam rancangan

Ditentukan populasi terbesar yang menjadi target utama pemakai

rancangan

Ditetapkan prinsip ukuran yang harus dirancang

Pilih persentil yang harus diikuti

Dipilih/tetapkan nilai ukuran dimensi tubuh dari tabel data antropometri Perhitungan nilai mean (rata-rata) dan

standar deviasi

Gambar 4.6. Block Diagram Perancangan dengan Prinsip Antropometri

Dokumen terkait