METODOLOGI PENELITIAN
4.11. Pengolahan Data
Tahapan pengolahan data diawali dengan mengumpulkan data dari penyebaran kuesioner terbuka untuk mencari keluhan dari penggunaan produk
spring bed. Kemudian dilakukan penelusuran keinginan konsumen dengan
langkah-langkah Kansei Engineering. Kuesioner tingkat kepentingan kemudian dituangkan ke dalam penilaian tingkat kepentingan yang diuji validitas dan reliabilitasnya. Lalu dilanjutkan dengan membangun House of Quality berdasarkan atribut produk spring bed yang telah terkategori. HOQ merupakan
tools untuk mendapatkan respon teknis akan produk spring bed.
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap hasil pengumpulan data yang menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner derajat kepentingan. Uji
Validitas, analisis korelasi dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment yang dikembangkan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut:
= � ∑ − ∑ ∑
√[� ∑ 2− ∑ 2][� ∑ 2− ∑ 2] Keterangan:
R = koefisien korelasi antara X dan Y X = skor variabel independen X Y = skor variabel independen Y
Reliabilitas, koefisien Alpha Cronbach digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen yang pertanyaannya menggunakan skor dalam rentangan tertentu. Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien tersebut adalah sebagai berikut:
t b k k r 2 2 1 1 Keterangan:k = jumlah butir pertanyaan
b
2
= varians butir pertanyaan
t
2
= varians total butir pertanyaan
Langkah-langkah Uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat pada Gambar 4.4.
Uji Validitas dan Reliabilitas Valid dan reliabel ? Pembuatan dan Penyebaran Kuesioner Mulai Tidak Penyebaran Kuesioner
Data Hasil Kuesioner
Selesai
Ya
Sumber: Uji Validitas dan reliabilitas
Gambar 4.3. Flow Chart Uji Validitas dan Reliabilitas
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan Kansei Engineering Blok diagram pengolahan data Kansei Engineering dapat dilihat pada Gambar 4.5.
Collection of Kansei Word Decision of strategy
Setting of SD scale of the Kansei Word
A list of Item/Category
Evaluation Experiment
Multivariate Statistical Analysis
Interpretation of the analyzed data
Sumber: Mitsuo Nagamichi (2011)
Gambar 4.4. Diagram Alir Kansei Engineering
Penjelasan dari langkah-langkah pengolahan Kansei Engineering terhadap produk spring bed adalah sebagai berikut
2. Pengumpulan kansei word. Kansei Word dapat diperoleh dari majalah, literatur (text book ataupun jurnal), pendapat ahli, wawancara dan lain sebagainya yang berhubungan dengan produk spring bed.
3. Penentuan penggunaan skala semantic differensial, skala yang digunakan adalah skala 5. Skala ini merupakan skala yang paling mudah di pahami dan paling mudah dilakukan.29
4. Pengumpulan sampel produk spring bed yang ada di pasaran.
5. Penentuan list item dan kategori yang menyiratkan spesifikasi desain tentang sampel produk spring bed yang telah dikumpulkan. Hasil list item dan kategori menjadi dasar dalam pembentukan stimuli.
6. Penyebaran kuesioner Semantic Differential
7. Pengolahan analisis statistik multivariat yang digunakan pada pengolahan kansei adalah Conjoint Analysis. Langkah-langkah analisis conjoint dapat dilihat pada Gambar 4.6.
Menghitung Nilai Constant
Menghitung Nilai Utility Menghitung rata-rata untuk
setiap Item atau Kategori
Analisis data
Sumber: Conjoint Analysis
Gambar 4.5. Diagram Alir Conjoint Analysis
House of Quality digunakan untuk mendapatkan karakteristik pelayanan
teknis yang bermutu dan sesuai dengan keinginan pelanggan. Pembangunan matriks HOQ dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Identifikasi keinginan responden terhadap produk spring bed berdasarkan kebutuhan pelanggan yang dipilih dengan menggunakan Kansei Engineering 2. Penentuan tingkat kepentingan dengan menggunakan data modus jawaban
pada setiap atribut tentang proses produksi spring bed pada kuesioner tertutup.
3. Menetapkan karakteristik-karakteristik teknis produk spring bed.
Karakteristik teknis akan diperoleh dari hasil wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen PT. Ivana Mery Lestari Matras.
4. Menetapkan hubungan antara karakteristik teknis produk yang diberikan oleh PT. Ivana Mery Lestari Matras.
5. Menetapkan tingkat hubungan antara karakteristik teknis dengan atribut produk. Tingkat hubungan yang dimaksud akan dimulai dari skala kuat, sedang, lemah, dan tidak berhubungan sama sekali.
6. Menyusun matriks perencanaan, merupakan hasil kalkulasi dari beberapa jenis data yang didapatkan dari proses sebelumnya. Tahapan penyusunan matriks perencanaan adalah:
a. Titik jual atau sales point
Titik jual ditentukan oleh peneliti melalui diskusi langsung dengan manajemen perusahaan tentang produk spring bed
Bobot kepentingan dihitung dengan menggunakan rumus:
Importance Weight = CIi x Rij
Dimana, CI = Customer Importance
Rij = Hubungan antara atribut kebutuhan responden dengan karakteristik teknis
c. Perhitungan bobot kepentingan relatif atau relative weight Bobot kepentingan relatif dihitung dengan menggunakan rumus:
% 100 weight importance T otal i - ke atribut weight Importance weight Relative x
7. Membangun matriks House of Quality pengembangan karakteristik atribut produk, yang mana HOQ akan diisi berdasarkan data-data yang telah didapatkan pada langkah-langkah sebelumnya.
8. Menghitung ukuran kinerja House of Quality yang terdiri dari derajat kepentingan, tingkat kesulitan dan perkiraan biaya.
Tingkat Kesulitan 100% tik teknis karakteris bobot tiap T otal tik teknis karakteris Bobot tiap x 100% x atribut dengan tik teknis karakteris bobot tiap T otal atribut dengan tik teknis karakteris Bobot tiap n kepentinga Derajat Perkiraan biaya = 100% kesulitan tingkat total atribut kesulitan tingkat
Identifikasi Kebutuhan Pelanggan Penentuan Tingkat Kepentingan Menetapkan Karakteristik Teknis
Menetapkan Tingkat Hubungan Antara Karakteristik Teknis dengan Kebutuhan
Pelanggan
Menyusun Matriks Perencanaan/ Planning
Matriks
Menetapkan Hubungan Antara Karakteristik Teknis
Membangun Matriks House of Quality
Hitung Ukuran Kinerja HoQ
Sumber: Lou Cohen (1995)
Gambar 4.6. Diagram Alir Pembangunan House Of Quality QFD Fase I
Karakteristik teknis yang diperoleh dari QFD Fase I dijadikan sebagai input untuk melaksanakan pengolahan pada QFD Fase II. Karakteristik teknis prioritas ditentukan dengan menentukan rangking berdasarkan bobot yang terbesar dari tingkat kesulitan, derajat kepentingan dan perkiraan biaya. Langkah-langkah pengolahan QFD fase II yang digunakan sama dengan langkah-langkah yang ada pada QFD fase I.
1. Menetapkan karakteristik-karakteristik teknis produk berdasarkan prioritas karakteristik teknis dari QFD fase I.
2. Menetapkan part kritis dari hasil wawancara dan diskusi dengan pihak manajemen PT. Ivana Mery Lestari Matras.
3. Menetapkan hubungan antara part kritis yang telah ditetapkan dari pihak manajemen PT. Ivana Mery Lestari Matras.
4. Menetapkan tingkat hubungan antara karakteristik teknis dengan part kritis yang telah ditetapkan sebelumnya. Tingkat hubungan yang dimaksud adalah positif, negatif, dan tidak berhubungan sama sekali.
5. Menyusun matriks perencanaan, merupakan hasil rekapitulasi dari beberapa jenis data yang didapatkan dari proses sebelumnya.
6. Membangun matriks design depolyment 7. Menentukan bobot kepentingan desain
8. Penentuan usulan rancangan produk spring bed.
Pengolahan data QFD Fase II dapat dilihat pada Gambar 4.8. berikut. Menetapkan karakteristik teknis prioritas
berdasarkan QFD Fase I
Menetapkan part kritis
Menetapkan hubungan antara part kritis
Menetapkan hubungan antara karakteristik teknis dengan part kritis
Penentuan bobot kepentingan
Penentuan usulan rancangan produk spring bed
Membangun matriks Design Deployment
Sumber: Ronald G. Day (1995)
Gambar 4.7. Diagram Alir Pembangunan QFD Fase II
Axiomatic Design memerlukan parameter-parameter desain (Design
telah diperoleh. Input dari Axiomatic Design adalah technical matriks yang ada pada QFD fase II. Axiomatic Design dan QFD fase II menguraikan proses desain sebagai pemetaan antara domain. Kedua matriks antara matriks hubungan QFD fase II dan matriks desain Axiomatic Design memiliki arti yang sama yaitu mengungkapkan sensitivitas setiap WHATs (atau FR) relatif terhadap masing- masing dari HOWs (atau DP). Namun, QFD dan AD memanfaatkan matriks mereka dengan cara yang berbeda. Pengolahan data Axiomatic Design dapat dilihat pada Gambar 4.9. berikut
Proses Mapping
- Pengembangan kebutuhan fungsional (FR) dan parameter desain (DP) dengan
dekomposisi dan zigzagging process
- Menyusun matriks pemetaan ke dalam bentuk diagonal matriks atau triangular matriks.
Menghitung Nilai Information Content Mengukur Tingkat Coupling Desain
- Menghitung nilai Reangularity - Menghitung nilai Semangularity
Sumber : Axiomatic Design
Gambar 4.8. Langkah-langkah Pengolahan Axiomatic Design