• Tidak ada hasil yang ditemukan

berorganisasi

C. Ketepatan waktu dalam pendistribusian

D. Harga yang kompetitif E. Mempunyai kolega F. Modal sendiri

G. Kerjasama dengan lembaga mutu dan pengembangan ekspor manggis

H. Tidak mempunyai kebun sendiri I. Informasi pasar di negara tujuan

kurang

J. Promosi ke negara tujuan kurang K. Marketing

L. Kurangnya pelatihan karyawan

6.3.2 Identifikasi Lingkungan Eksternal Perusahaan

Identifikasi lingkungan eksternal diperoleh melalui wawancara dengan pihak perusahaan. Berdasarkan hasil identifikasi faktor-faktor eksternal perusahaan diperoleh peluang dan ancaman perusahaan yang dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Identifikasi Lingkungan Eksternal PT Agroindo Usaha Jaya Faktor-faktor Eksternal

Peluang Ancaman

A. Negara tujuan ekspor jelas B. Harga pasar internasional C. Peningkatan jumlah produksi D. Permintaan yang tinggi

E Kenaikan harga BBM F. Nilai tukar rupiah yang tidak

stabil G. Inflasi

H. Adanya kebijakan tarif ekspor I. Kekuatan tawar menawar

pemasok kuat J. Adanya persaingan

VII PERUMUSAN STRATEGI PEMASARAN

7.1. Tahap Masukan

Tahap input (masukan) merupakan tahap lanjutan pertama yang menggunakan matriks IFE dan EFE.

7.1.1. Analisis Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

Analisis matriks IFE merupakan hasil dari identifikasi faktor internal berupa kekuatan (strengths) dan kelemahan (weakness) yang berpengaruh terhadap PT Agroindo Usaha Jaya. Penentuan nilai dan bobot dengan menggunakan metode paired comparison. Penentuan rating diperoleh dari tiga orang responden, sedangkan total skor dengan mengalikan bobot dan rating.

Hasil identifikasi diperoleh melalui kuisioner dari tiga orang responden yang telah diolah dengan nilai rata-rata.

Tabel 17. Hasil Analisis Matriks IFE PT Agroindo Usaha Jaya

Faktor Internal Rata-rata

Kekuatan Bobot Rating Skor

H. Penguasaan produk

I. Pengalaman kerja dan berorganisasi J. Ketepatan waktu dalam pendistribusian K. Harga yang kompetitif

L. Mempunyai kolega M. Modal sendiri

N. Kerjasama dengan lembaga mutu dan pengembangan ekspor manggis

0.088 0.060 0.092 0.092 0.100 0.067 0.075 3.000 3.667 4.000 3.333 3.000 3.667 2.000 0.265 0.224 0.368 0.311 0.299 0.248 0.151

Kelemahan Bobot Rating Skor

M. Tidak mempunyai kebun sendiri N. Informasi pasar kurang

O. Promosi kurang P. Marketing kurang

Q. Kurangnya pelatihan karyawan

0.073 0.092 0.092 0.084 0.079 1.333 2.000 2.000 1.000 2.000 0.098 0.184 0.184 0.084 0.159

Berdasarkan Tabel 17 diketahui bahwa pengalaman kerja dan berorganisasi, ketepatan waktu dalam pendistribusian dan modal merupakan kekuatan utama PT Agroindo Usaha Jaya yang ditunjukan dengan nilai rating lebih tinggi. Indikator pengalaman kerja dan berorganisasi serta modal mempunyai nilai rating 3,667, ketepatan waktu dalam pendistribusian mempunyai nilai rating 4,0 ini merupakan indikator yang paling penting dalam perusahaan. Sedangkan marketing dan tidak adanya kebun sendiri merupakan kelemahan PT Agroindo Usaha Jaya.

Total skor rata-rata untuk matriks IFE adalah 2,575. Hal ini menunjukan bahwa PT Agroindo Usaha Jaya mempunyai kekuatan internal di atas rata-rata yaitu 2,50. Ini berarti PT Agroindo Usaha Jaya mempunyai kekuatan yang besar dan mampu mengatasi kelemahan usahanya.

7.1.2. Analisis Matriks EFE

Analisis matriks EFE merupakan hasil dari identifikasi faktor-faktor eksternal berupa peluang (opportunities) dan ancaman (threats) yang berpengaruh terhadap PT Agroindo Usaha Jaya. Jumlah responden yang mengisi kuisioner matriks EFE adalah tiga orang. Penilaian bobot dilakukan dengan cara mencari rata-rata nilai bobot dari ketiga responden yang mengisi kuisioner, begitu juga dalam menentukan nilai rating dilakukan dengan cara mencari rata-rata nilai rating dari ketiga responden. Hasil analisis matriks EFE dapat dilihat pada Tabel 18.

Berdasarkan Tabel 18 diketahui bahwa harga pasar internasional menjadi peluang terbesar PT Agroindo Usaha Jaya yang ditunjukan dengan nilai rating 3,3.

sedangkan negara tujuan ekspor, peningkatan jumlah produksi dan permintaan yang tinggi dengan nilai rating 3,0 juga merupakan peluang bagi perusahaan.

Hasil identifikasi faktor eksternal berupa ancaman bagi PT Agroindo Usaha Jaya ada beberapa faktor yaitu yang terbesar adalah adanya kebijakan tarif ekspor ditunjukan dengan nilai rating tertinggi yaitu 3,667. Total skor rata-rata untuk matriks EFE adalah 3,235 yang berada diatas rata-rata sebesar 2,50. Total skor rata-rata 3,235 memperlihatkan bahwa perusahaan secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan ancaman bagi perusahaan. Tabel 18. Hasil Analisis Matriks EFE PT Agroindo Usaha Jaya

Faktor Eksternal Rata-rata

Peluang Bobot Rating Skor

E. Negara tujuan ekspor jelas F. Harga pasar internasional G. Peningkatan jumlah produksi H. Permintaan yang tinggi

0.105 0.102 0.090 0.118 3.000 3.333 3.000 3.000 0.300 0.336 0.271 0.354

Ancaman Bobot Rating Skor

E Kenaikan harga BBM

K. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil L. Inflasi

M. Adanya kebijakan tarif ekspor N. Kekuatan tawar menawar pemasok

kuat O. Adanya persaingan 0.090 0.103 0.077 0.125 0.105 0.079 3.333 3.333 3.000 3.667 3.000 3.667 0.316 0.351 0.238 0.461 0.315 0.293

Total Skor EFE 1 3.235

7.2. Tahap Pencocokan

Tahap pencocokan merupakan tahapan kedua dalam proses perumusan strategi dan berfungsi untuk mencocokan antara kekuatan dan kelemahan dari faktor internal dengan peluang dan ancaman dari faktor eksternal. Alat analisis

7.2.1. Matriks SWOT

Pada matriks SWOT dilakukan pencocokan antara kekuatan dan kelemahan dengan peluang dan ancaman perusahaan. Dari penggabungan matriks SWOT diperoleh beberapa alternatif strategi yaitu strategi S-O, strategi S-T, strategi W-O, dan strategi W-T. Hasil analisis matriks SWOT PT Agroindo Usaha Jaya dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Matriks SWOT PT Agroindo Usaha Jaya Strengths (S)

1. Penguasaan produk (S1) 2. Pengalaman kerja dan

berorganisasi (S2) 3. Ketepatan waktu dalam

pendistribusian(S3) 4. Harga yang kompetitif (S4) 5. Mempunyai kolega (S5) 6. Modal sendiri (S6)

7. Kerjasama dengan lembaga mutu dan pengembangan ekspor manggis (S7)

Weakness (W) 1.Tidak mempunyai kebun

sendiri (W1)

2.Informasi pasar di negara tujuan kurang (W2) 3.Promosi ke negara tujuan

kurang (W3)

4.Pemasaran kurang (W4) 5.Kurangnya pelatihan karyawan

(W5)

Opportunities (O) 1. Negara tujuan ekspor jelas

(O1)

2. Harga pasar internasional(O2) 3. Peningkatan jumlah poduksi

(O3)

4. Permintaan yang tinggi (O4)

Strategi S – O 1.Memperluas pangsa pasar (S2,S3,S5 – O2,O3,O4) Strategi W – O 1.Meningkatkan promosi (W2,W3,W4 – O1,O4) 2.Meningkatkan kualitas SDM (W3,W5 – O1,O2,O4) Treaths (T) 1.Kenaikan harga BBM (T1) 2.Nilai tukar rupiah yang tidak

stabil (T2) 3.Inflasi (T3)

4.Adanya kebijakan tarif ekspor (T4)

5.Kekuatan tawar menawar pemasok kuat (T5) 6.Adanya persaingan (T6)

Strategi S – T 1.Menekan biaya operasional

(S3,S5,S7 –T1,T3,T4)

Strategi W – T 1. Melakukan kerjasama dengan

lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor (W2,W3,W4,W5 - T1,T2,T3)

7.2.1.1 Strategi S-O

Strategi S-O atau strategi kekuatan - peluang merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal guna menghadapi tingginya persaingan dan memperluas pangsa pasar.

Internal

Alternatif strategi yang digunakan oleh PT Agroindo Usaha Jaya yaitu berusaha untuk memperluas pangsa pasar dengan memperluas negara tujuan ekspor. Hal ini dilakukan karena adanya peningkatan jumlah produksi buah manggis di dalam negeri, harga buah manggis yang cukup tinggi di pasar internasional serta permintaan yang tinggi akan buah manggis di pasar internasional. Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh PT Agroindo Usaha Jaya sebagai perusahaan eksportir buah manggis dengan cara meningkatkan mutu dan kualitas buah manggis serta ketepatan dalam pendistribusian barang. Selain itu perusahaan mempunyai pengalaman kerja dan berorganisasi yang baik dan modal yang kuat untuk meningkatkan pangsa pasar.

7.2.1.2 Strategi S-T

Strategi S-T atau strategi kekuatan - ancaman merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal. Naiknya harga BBM, adanya inflasi serta adanya kebijakan tarif ekspor yang tinggi sangat memberatkan bagi perusahaan, mengakibatkan perusahaan berusaha menekan biaya operasional perusahaan tanpa mengurangi mutu dan kualitas buah manggis. Beberapa negara tujuan ekspor yang telah dimiliki perusahaan khususnya Timur Tengah merupakan keuntungan bagi perusahaan dalam proses pendistribusian buah manggis sehingga proses pengirimannya dapat tepat waktu sehingga buah manggis yang di ekspor tetap terjamin mutu dan kualitasnya.

7.2.1.3 Strategi W-O

memanfaatkan peluang eksternal. Salah satu strategi yang penting adalah meningkatkan kegiatan promosi dengan cara mengikuti pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan pemasangan iklan. Dengan pameran diharapkan perusahaan dapat memperkenalkan produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen serta dapat memperoleh informasi pasar yang jelas. Pemasangan iklan khususnya di internet merupakan promosi yang efektif dan tidak memerlukan biaya yang besar sehingga diharapkan perusahaan mampu meningkatkan pangsa pasar.

Alternatif yang kedua adalah meningkatkan kualitas SDM dengan cara melakukan pelatihan karyawan dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, sehingga dengan peningkatan kualitas SDM diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

7.2.1.4. Strategi W-T

Strategi W-T atau strategi kelemahan – ancaman merupakan strategi untuk mengurangi kelemahan internal perusahaan dan menghindari ancaman eksternal. Kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait tentang mutu dan pengembangan ekspor manggis diantaranya dengan Litbang Departemen pertanian dan BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) diharapkan dapat membantu perusahaan untuk memperoleh informasi mengenai mutu dan kualitas buah manggis, memperoleh informasi pasar yang jelas, meningkatkan promosi dan meningkatkan SDM perusahaan. Sehingga perusahaan mampu bersaing dengan para pesaing baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

7.3. Tahap Keputusan

Tahap ini merupakan tahap ketiga dari perumusan strategi. Proses pemilihan prioritas strategi dilakukan oleh direktur yang juga menjabat sebagai manajer pemasaran PT Agroindo Usaha Jaya yang memiliki otoritas dan kemampuan dalam memilih strategi pemasaran. Matriks QSPM akan menentukan kemenarikan relative (relative attractiveness) dari tindakan-tindakan strategi alternatif yang dapat dilakukan oleh PT Agroindo Usaha Jaya. Beberapa strategi yang akan dipilih yaitu :

1) Memperluas pangsa pasar dengan memperluas negara tujuan ekspor. Hal ini dilakukan karena adanya peningkatan jumlah produksi buah manggis di dalam negeri, harga buah manggis yang cukup tinggi di pasar internasional serta permintaan yang tinggi akan buah manggis di pasar internasional. 2) Menekan biaya operasional perusahaan tanpa mengurangi mutu dan

kualitas buah manggis. Naiknya harga BBM, adanya inflasi serta adanya kebijakan tarif ekspor yang tinggi sangat memberatkan bagi perusahaan, mengakibatkan perusahaan berusaha menekan biaya operasionalnya. 3) Meningkatkan kegiatan promosi dengan cara mengikuti pameran baik di

dalam negeri maupun di luar negeri dan pemasangan iklan. Dengan pameran diharapkan perusahaan dapat memperkenalkan produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen serta dapat memperoleh informasi pasar yang jelas. Pemasangan iklan khususnya di internet merupakan promosi yang efektif dan tidak memerlukan biaya yang besar sehingga diharapkan perusahaan mampu meningkatkan pangsa pasar.

4) Meningkatkan kualitas SDM dengan cara melakukan pelatihan karyawan dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, sehingga dengan peningkatan kualitas SDM diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

5) Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait tentang mutu dan pengembangan ekspor manggis diantaranya dengan Litbang Departemen Pertanian dan BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) diharapkan dapat membantu perusahaan untuk memperoleh informasi mengenai mutu dan kualitas buah manggis, memperoleh informasi pasar yang jelas, meningkatkan promosi dan meningkatkan SDM perusahaan. Sehingga perusahaan mampu bersaing dengan para pesaing baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Berdasarkan hasil perhitungan QSPM dengan mengalikan rata-rata bobot dari masing-masing faktor dengan nilai daya tarik (attractive score) dihasilkan total nilai daya tarik (total attractive score) yang dapat dilihat pada Lampiran 12. Sehingga dihasilkan alternatif strategi yang dipilih adalah strategi satu yaitu “Memperluas pangsa pasar dengan memperluas negara tujuan ekspor “ dengan nilai Total Attractive Score (TAS) sebesar 6,611. Alternatif strategi yang terakhir dipilih adalah strategi nomor empat yaitu “meningkatkan kualitas SDM “ dengan nilai TAS 3.995.

Prioritas strategi yang disarankan disusun berdasarkan urutan pertama dengan nilai TAS terbesar sampai dengan urutan terakhir dengan nilai TAS terendah. Hasil analisis QSPM menghasilkan urutan prioritas strategi sebagai berikut :

1. Memperluas pangsa pasar dengan memperluas negara tujuan ekspor. Hal ini dilakukan karena adanya peningkatan jumlah produksi buah manggis di dalam negeri, harga buah manggis yang cukup tinggi di pasar internasional serta permintaan yang tinggi akan buah manggis di pasar internasional (6,611).

2. Meningkatkan kegiatan promosi dengan cara mengikuti pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri dan pemasangan iklan. Dengan pameran diharapkan perusahaan dapat memperkenalkan produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen serta dapat memperoleh informasi pasar yang jelas. Selama ini promosi yang dilakukan sangat kurang karena hanya mengandalakan kolega-kolega yang sudah ada. Pemasangan iklan khususnya di internet merupakan promosi yang efektif dan tidak memerlukan biaya yang besar sehingga diharapkan perusahaan mampu meningkatkan pangsa pasar (5,281).

3. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait tentang mutu dan pengembangan ekspor manggis diantaranya dengan Litbang Departemen Pertanian dan BPEN (Badan Pengembangan Ekspor Nasional) diharapkan dapat membantu perusahaan untuk memperoleh informasi mengenai mutu dan kualitas buah manggis, memperoleh informasi pasar yang jelas, meningkatkan promosi dan meningkatkan SDM perusahaan. Sehingga perusahaan mampu bersaing dengan para pesaing baik dari dalam negeri maupun luar negeri (5,101).

kebijakan tarif ekspor yang tinggi sangat memberatkan bagi perusahaan, mengakibatkan perusahaan berusaha menekan biaya operasionalnya (4,906).

5. Meningkatkan kualitas SDM dengan cara melakukan pelatihan karyawan dengan bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait, sehingga dengan peningkatan kualitas SDM diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan (3,995).

VIII KESIMPULAN DAN SARAN

8.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan terhadap strategi pemasaran ekspor manggis di PT Agroindo Usaha Jaya yang meliputi analisis IFE, analisis EFE, analisis SWOT dan analisis QSPM maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Faktor internal yang menjadi kekuatan PT Agroindo Usaha Jaya adalah menguasai daerah produksi buah manggis, mempunyai pengalaman kerja dan berorganisasi yang baik, mempunyai ketepatan waktu dalam pendistribusian barang, harga yang kompetitif, mempunyai kolega di negara tujuan ekspor, mempunyai modal yang kuat serta bekerjasama dengan lembaga tentang mutu dan pengembangan ekspor . Sedangakan yang menjadi kelemahan adalah tidak mempunyai kebun sendiri, informasi pasar kurang, promosi kurang, marketing kurang dan kurangnya pelatihan karyawan.

2. Faktor eksternal yang menjadi peluang adalah Negara tujuan ekspor yang jelas, harga buah manggis dipasar internasional tinggi, adanya peningkatan jumlah produksi manggis didalam negeri dan permintaan yang tinggi akan buah manggis. Sedangkan ancaman dari faktor eksternal adalah kenaikan harga BBM, nilai tukar rupiah yang tidak stabil, adanya inflasi, adanya kebijakan tarif ekspor, kekuatan tawar menawar pemasok yang kuat dan adanya pesaing.

promosi, meningkatkan kualitas SDM dan melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor.

4. Berdasarkan matriks QSPM diperoleh prioritas strategi yaitu : memperluas pangsa pasar, meningkatkan promosi, melakukan kerjasama dengan lembaga- lembaga terkait untuk meningkatkan ekspor, menekan biaya operasional, meningkatkan kualitas SDM.

8.2 Saran

PT Agroindo Usaha Jaya disarankan untuk memperluas pangsa pasar dengan memperluas negara tujuan ekspornya khususnya ke negara-negara di wilayah Asia seperti Singapura, China, Taiwan dan Hongkong. Sementara untuk meningkatkan penyediaan manggis PT Agroindo Usaha Jaya disarankan membina hubungan baik dengan para pemasok dari daerah-daerah sentra produksi manggis seperti di Jawa Barat, Lampung, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Selain itu PT Agroindo Usaha Jaya harus meningkatkan kegiatan promosi dengan cara mengikuti pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri, pemasangan iklan. Dengan demikian, diharapkan perusahaan dapat memperkenalkan produk-produk yang ditawarkan kepada konsumen serta dapat memperoleh informasi pasar yang jelas.

DAFTAR PUSTAKA

Asrar, Z. 2001. Analisis Pemasaran Manggis Indonesia dari Kecamatan 2x11 Enam Lingkung dan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Badan Pusat Statistik. 2005. Statistik Indonesia. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2005. Statistik Perdagangan Luar Negeri. Ekspor. BPS. Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2006. Buku Statistik Indonesia. Jakarta. Indonesia. David, Fred R. 2004. Manajemen Strategis Konsep. Edisi Kesembilan. Prentice

Hall. Indeks. Jakarta.

. 2006. Manajemen Strategis. Buku 1. Edisi 10. Penerbit Salemba Empat Jakarta.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2004. Managemen Pemasaran Manggis di Kabupaten Purwakarta. Purwakarta.

Direktorat Jenderal Hortikultura. 2005. Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Buah, Sayuran, Tanaman Hias dan Biofarmaka Tahun 2004. Departemen Pertanian. Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanain. 2005. Kinerja Ekspor-Impor Produk Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

Kotler, P. 2004. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. PT Indeks. Jakarta. .2005. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. PT Indeks. Jakarta.

Kotler P. dan G. Amstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I. Terjemahan Penerbit Prehalindo. Jakarta.

Mcleod, R. Jr. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ketujuh. PT Prenhalindo, Jakarta.

Media Informasi Pertanian Purwakarta. 2004. Penanganan Panen dan Pasca Panen Buah Manggis. Gema Agrobisnis Buah Manggis. Purwakarta.

Novansi. 2006. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Ekspor Beberapa Buah-Buahan Penting Indonesia. Skripsi. Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pakpahan. 2006. Analisis Sistem Pemasaran Manggis. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu

Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Pearce dan Robinson. 1997. Manajemen Strategik. Binarupa Aksara. Jakarta. PKBT LPPM-IPB. 2004. Program Peningkatan Produksi dan Kualitas Kebun

Manggis Rakyat Cengal Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Bogor.

Rahmawati. 2004. Analisis Persepsi dan Prioritas Konsumen dalam Keputusan Pembelian Manggis. Skripsi. Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Rangkuti, F. 2000. Riset Pemasaran. Edisi Kedua. Penerbit Andi. Yogyakarta. . 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional. Terjemahan. Edisi Ke-5. Prentice Hall-Erlangga. Jakarta.

Susanto, H. 2005. Kajian Strategis Pengembangan Agribisnis Buah Manggis

(Garcinia mangostana L.) di Wilayah Agropolitan Kabupaten Bogor Jawa Barat. Skripsi. Program Ekstensi Manajemen Agribisnis. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

KUISIONER PENELITIAN

PENENTUAN BOBOT DAN RATING

FAKTOR STRATEGIS INTERNAL DAN EKSTERNAL

Dalam rangka penelitian untuk penyusunan skripsi dengan judul

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN EKSPOR MANGGIS

DI PT. AGROINDO USAHA JAYA

IDENTITAS RESPONDEN Nama :

Jabatan :

Saya mohon Bapak/ Ibu dapat mengisinya secara objektif dan benar, saya juga berharap melalui kuisioner ini akan memperoleh masukan yang sangat berarti

untuk kelancaran penelitian, sebelumnya saya ucapkan terima kasih.

Peneliti :

Stevanus Chandra Timor A. 14104622

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007

Lampiran 2. Kuisioner Pemberian Bobot Terhadap Faktor-Faktor Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

I. Bagian Identitas Nama : Jabatan :

II. Bagian Pengisian Matriks Berpasangan Petunjuk Pengisian :

a. Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antara suku elemen yang ada di kolom sebelah kiri dengan elemen yang ada di baris atas

b. Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan tingkat kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan.

c. Skala penilaian perbandingan berpasangan yang diberikan mempunyai nilai antara 1 sampai 3 atau kebalikannya.

Identitas Kepentingan Definisi Nilai

1 2 3

Jika indikator horisontal kurang penting dari indikator vertikal

Jika indikator horisontal sama penting dari indikator vertikal

Jika indikator horisontal lebih penting dari indikator vertikal

Dalam penentuan prioritas faktor Internal atribut yang harus diperbandingkan adalah :

Faktor A B C D E F G H I J K L Nilai Bobot Rating Skor

A B C D E F G H I J K L Total Keterangan : Kekuatan :

R. Harga yang kompetitif S. Mempunyai kolega T. Modal sendiri

U. Kerjasama dengan lembaga mutu dan pengembangan ekspor manggis Kelemahan :

R. Tidak mempunyai kebun sendiri S. Informasi pasar kurang

T. Promosi kurang U. Marketing kurang

V. Kurangnya pelatihan karyawan

Lampiran 3. Kuisioner Pemberian Bobot Terhadap Faktor-Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)

I. Bagian Identitas Nama : Jabatan :

II. Bagian Pengisian Matriks Berpasangan Petunjuk Pengisian :

a.Pertanyaan yang diajukan akan berbentuk perbandingan antara suku elemen yang ada di kolom sebelah kiri dengan elemen yang ada di baris atas

b.Jawaban dari pertanyaan tersebut diberi nilai oleh responden berdasarkan tingkat kepentingan dari elemen-elemen yang dibandingkan.

c.Skala penilaian perbandingan berpasangan yang diberikan mempunyai nilai antara 1 sampai 3 atau kebalikannya.

Identitas Kepentingan Definisi Nilai

1 2 3

Jika indikator horisontal kurang penting dari indikator vertikal

Jika indikator horisontal sama penting dari indikator vertikal

Jika indikator horisontal lebih penting dari indikator vertikal

Dalam penentuan prioritas faktor Eksternal atribut yang harus diperbandingkan adalah :

Faktor A B C D E F G H I J Nilai Bobot Rating Skor

A B C D E F G H I J Total Keterangan : Peluang :

I. Negara tujuan ekspor jelas J. Harga pasar internasional K. Peningkatan jumlah produksi L. Permintaan yang tinggi Ancaman :

E Kenaikan harga BBM

P. Nilai tukar rupiah yang tidak stabil Q. Inflasi

R. Adanya kebijakan tarif ekspor

S. Kekuatan tawar menawar pemasok kuat T. Adanya persaingan

Lampiran 4. Kuisioner Penetapan Rating Faktor-Faktor Internal I. Bagian Identitas

Nama : Jabatan :

II. Bagian Pengisian Rating

1. Peringkat faktor - faktor internal

Berilah rating pada masing-masing faktor internal yang ada dalam perusahaan sesuai dengan keadaan perusahaan pada saat ini.

Untuk faktor kekuatan yaitu : Untuk faktor kelemahan yaitu :

Nilai 1 = Kekuatan yang kecil Nilai 2 = Kekuatan yang sedang Nilai 3 = Kekuatan yang besar Nilai 4 = Kekuatan yang sangat besar

Nilai 1 = Kelemahan yang sangat berarti

Nilai 2 = Kelemahan yang cukup berarti

Nilai 3 = Kelemahan yang kurang berarti

Nilai 4 = Kelemahan yang tidak berarti

Kekuatan Rating

A. Penguasaan produk

B. Pengalaman kerja dan berorganisasi

Dokumen terkait