• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penguatan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui TBM

BAB III Perintisan dan Pengelolaan TBM

C. Penguatan dan Pemberdayaan Masyarakat melalui TBM

Bagi TBM yang sudah berjalan setidaknya dua sampai tiga tahun, maka sudah sepatutnya memikirkan pola penguatan dan pemberdayaan masyarakat melalui TBM. Sebenarnya hal ini juga bisa ditempuh seiring sejalan TBM dirintis atau didirikan. Sebelum menentukan apa saja yang akan dilakukan dalam tahap ini, maka pengurus/pengelola TBM terlebih dahulu harus melakukan identifikasi dan analisis kondisi, keunggulan dan kekhasan TBM. Pengurus TBM harus menganalisis keunggulan termasuk kekhasan yang dimiliki, yang membedakan dengan TBM lain.

TIPS MENGENALI POTENSI TBM

• Kenali potensi TBM dengan memetakan bidang apa yang dikuasai, keahlian apa yang dimiliki. Sesuatu yang jika dilakukan anggota TBM menjadi lebih bersemangat.

• Kenali dan pahami kelebihan dan kekuranganTBM dengan membuat daftar. Bisa meminta orang/pihak lain untuk menilai kelebihan dan kekurangan TBM.

• Mengoptimalkan potensi TBM dengan mencoba hal-hal baru. Optimalisasi ini akan membuka wawasan dan pengetahuan sebanyak mungkin.

• Berbeda itu unik. Memiliki potensi yang berbeda akan memberikan nilai.

Lebih lanjut, pada tahap penguatan dan pemberdayaan masyarakat melalui TBM, pengurus/ pengelola bisa melakukan beberapa hal di bawah ini:

1. Inovasi kegiatan dan layanan TBM

Inovasi kegiatan TBM merupakan langkah yang harus diambil oleh setiap TBM dalam memajukan dan mendorong terciptanya peningkatan budaya baca dan kecakapan literasi masyarakat. Inovasi ini berdasar pada hasil identifikasi dan analisis dan analisis keunggulan dan kekhasan TBM. Berikut ini beberapa contoh inovasi kegiatan dan layanan TBM: a. Jika hasil identifikasi dan analisis kondisi dan keunggulan TBM menunjukkan bahwa

banyak pengurus, relawan dan anggota TBM yang menunjukkan kecenderungan memiliki minat menulis, maka TBM bisa membuat program kelas menulis secara berkala dan kemudian dilanjutkan dengan program Satu Tahun Satu Buku. Program ini sebagai upaya mendorong dan menampung karya tulis semua warga TBM untuk dijadikan buku dalam bentuk bunga rampai;

b. Jika lokasi TBM berada di area pembuangan sampah, maka TBM bisa membuat kelas literasi sain dengan materi pengelolaan sampah. Lebih lanjuta hasil karya peserta pelatihan bisa dijadikan pameran tahunan dengan tajuk Pameran Hasil Karya Daur Ulang Sampah;

c. Jika hasil identifikasi bahwa layanan membaca dan peminjaman buku di tempat sudah berjalan optimal, maka TBM bisa membuka satelit layanan di tempat lain atau menggelar progam pusataka keliling/kejar pembaca ke kampung-kampung tetangga/ di ruang-ruang publik.

2. Rekruitmen Relawan TBM

Proses perekrutan relawan TBM ini penting dilakukan untuk memperkuat gerak TBM yang memiliki keterbatasan jangkauan, sumberdaya, dan layanan. Sumber daya manusia yang melimpah menjadi modal TBM untuk melaksanakan rekrutmen relawan. Dengan hadirnya relawan, TBM akan memperoleh tambahan tenaga pengelola beserta pengetahaun dan keterampilan yang dimilikinya. Dengan demikian maka inovasi dan jangkauan layanan akan sangat mungkin menguat.

Proses rekruitmen relawan bisa dilakukan dengan cara membuat pengumuman yang diunggah di media sosial atau dipajang di papan pengumuman TBM dan saluran lainnya, melakukan pendekatan kepada anggota TBM untuk diajak bergabung menjadi relawan, bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk mengirimkan mahasiswa menjadi relawan secara berkala, dll.

3. Menciptakan Produk Unggulan TBM

Bagi TBM yang sudah mampu menganalisis keunggulan dan kekhasannya sangat mungkin untuk membuat produk unggulan. Beberapa contoh produk unggulan TBM:

a. Jika di TBM sudah terdapat atau banyak warga TBM yang memiliki kemapuan mendongeng, maka pengurus bisa membuat produk berupa video dongeng yang diunggah ke youtube dan media lainnya secara berkala;

b. Jika di TBM sudah terdapat atau banyak warga TBM yang memiliki kemapuan menulis cerita anak, maka pengurus bisa membuat penerbitan buku cerita anak secara berkala; c. Jika di TBM sudah sering ad pelatihan membuat kerajinan gantungan kunci dan

kemudian berdampak pada lahirnya warga TBM yang memiliki kemapuan tersebut, maka pengurus TBM bisa membuat gantungan kunci dengan kata-kata motivias berlterasi untuk cinderamata dan atau dijual ke masyarakat umum.

4. Sosialisasi, Publikasi dan layanan Berbasis IT

Sebagai ruang gerakan budaya baca dan kecakapan literasi lainnya, seyogyanya TBM harus melakukan sosialisasi dan publikasi profil dan kegiatan TBM sebagai sarana kampanye melalui berbagai saluran, tak terkecuali berbasis IT. Oleh sebab itu, akun resmi media sosial TBM adalah salah satu hal penting untuk menyebarluaskan keberadaan TBM supaya bisa diketahui dan diakses oleh masyarakat secara luas serta membuka peluang berbagai pihak untuk ikut berpartisipasi membantu gerakan. Selain itu, melalui media sosial yang dikelola oleh TBM, berbagai informasi yang sekiranya dibutuhkan oleh masyarakat bisa diproduksi dan atau disebarluasan. Pada perkembanganya, TBM juga bisa menyediakan beragam menu informasi dan pengetahuan melalui laman dan youtube. Selain itu, diskusi dan pelatihan berbasis digital adalah pola yang sangat mungkin dilakukan dalam meningkatkan layanan TBM berbasis IT.

5. Pemberdayaan Masyarakat Berbasis TBM

Pemberdayaan masyarakat (community empowerment) adalah merupakan sebuah upaya yang dilakukan dalam rangka mengembangkan potensi masyarakat dan mengatasi berbagai permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Sebagai ruang gerakan yang diinisiasi oleh dan untuk masyarakat, TBM sangat potensial menjadi ruang pemberdayaan masyarakat melalui beragam cara dan bentuknya. Beberapa contoh bentuk pemberdayaan masyarakat berbasis TBM:

a. Pemberdayaan masyarakat dalam aspek pengetahuan adalah salah satu hal utama yang sudah pasti dilakukan oleh semua TBM. Bahan pustaka yang ada di TBM adalah modal utama yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat hingga berdaya dari sisi pengetahuan; b. Pemberdayaan masyarakat dalam aspek informasi biasanya dilakukan oleh TBM

melalui berbagai diskusi, seperti diskusi kepemudaan, diskusi warga, serta konsultasi gratis pemanfaatan internet untuk mengakses informasi, diskusi cara mendapatkan beasiswa pendidikan tinggi;

c. Pemberdayaan masyarakat dalam aspek keterampilan biasanya dilakukan oleh TBM dalam bentuk pelatihan keterampilan berdasarkan bahan pustaka.

Ada banyak contoh kongkrit pemberdayaan masyarakat berbasis TBM, misal lahirnya kopersi warga yang bermula yang diinisiasi oleh warga TBM sebaga respon terhadap masalah rentenir di lingkungan masyarakat, lahirnya klub penulis muda anggota TBM yang aktif menulis cerita anak dan mendapatkan kesejahteraan dari pekerjaannya tersebut, lahirnya para aktivis kampung yang bermula karena menjadi relawan di TBM, dll.

BAB IV

PENUTUP

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan) merupakan salah satu layanan pendidikan Nonformal (PNF) dalam rangka pengembangan budaya baca dan kecakapan literasi masyarakat. TBM baik yang berbentuk layanan di satuan PNF maupun yang berdiri sendiri sebagai lembaga (Non Satuan Pendidikan) selama ini sudah banyak berperan membantu pemerintah dalam mengembangkan layanan pendidikan keaksaraan, serta mengembangkan budaya baca dan literasi masyarakat.

Secara umum modal merintis Taman Bacaan Masyarakat (TBM) cukup hanya menyediakan waktu untuk melakukan kampanye dan layanan membaca secara konsisten, menyediakan bahan pustaka dan tempat dalam memberikan layanan. Pada perkembangannya, pengelola TBM biasanya akan berjejaring sesama pengelola TBM melaluin wadah yang bernama Forum TBM. Melalui wadah ini, para pengelola TBM bertukar informasi dan gagasan untuk saling menguatkan.

Konsistensi pengurus/pengelola adalah poin utama yang dibutuhkan dalam mengelola TBM. Lebih lanjut sarana dan prasarana serta program kegiatan yang didesain dengan kreatif dan rekreatif akan menentukan tumbuhkembangnya TBM, hingga TBM benar-benar mampu mewujudkan masyarakat pembelajar. Selain itu kehadiran TBM jika dikelola dengan serius sangat memungkinkan untuk melahirkan berbagai aktivitas yang bermuara pada pemberdayaan masyarakat.

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :

Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemdikbud.

u.p Fungsi Keaksaraan dan Budaya Baca

Jalan RS. Fatmawati, Gedung B dan E

Kompleks Kemdikbud Cipete, Jakarta Selatan 12410 Laman : http://pmpk.kemdikbud.go.id

Fungsi Keaksaraan dan Budaya Baca

Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus,

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Kompleks Kemdikbud Cipete, Jalan R.S Fatmawati,

Gedung B dan E Cipete, Jakarta Selatan. 12410 Telepon (021) 7693260 s/d 7693266

Laman http://pmpk.kemdikbud.go.id

Demi kemajuan bangsa dan negara kita, mari bersama-sama kita laksanakan program ini dengan sebaik-baiknya. Jangan Takut Lapor Kasus Pungli. Jika dinilai sudah memiliki cukup bukti, laporan akan diteruskan ke kelompok kerja (pokja) penindakan. Laporan yang dinilai belum memiliki cukup bukti akan ditangani oleh pokja intelijen. Silahkan lapor dengan menghubungi:

SAPU BERSIH PUNGUTAN LIAR

Jl. Medan Merdeka Barat No.15, Jakarta Pusat 10110 Email : lapor@saberpungli.id Call Center : 0821 1213 1323 SMS : 1193 Telp : 0856 8880 881 / 0821 1213 1323 No Fax : 021-3453085 Website : www.saberpungli.id

Jadikanlah wadah ini sebagai alat aspirasi rakyat yang disampaikan dengan bahasa, sudut pandang, dan dukungan positif. Wadah ini terbuka untuk siapapun yang hendak melakukan pelaporan. Apabila ada kekurangan dan keterbatasan dalam hal proses pelaporan di aplikasi kami, mohon diinformasikan agar segera dilakukan perbaikan.

Dokumen terkait