• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini membahas tentang pengujian dan analisis terhadap sistem yang telah dirancang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan perangkat keras, perangkat lunak dan analisa dari sistem yang telah dirancang dan saran-saran yang mungkin untuk pengembangan lebih lanjut.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Arduino

Arduino adalah platform pembuatan prototype elektronik yang bersifat

open-source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino ditujukan bagi para seniman, desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama Arduino adalah sebuah nama maskulin yang berarti teman yang kuat. Platform arduino terdiri dari arduino board, shield, bahasa pemrograman arduino, dan arduino development environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 berikut turunannya. Blok diagram arduino board yang sudah disederhanakan dapat dilihat pada gambar 2.1. Shield adalah sebuah papan yang dapat dipasang diatas arduino board untuk menambah kemampuan dari arduino board.

Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board. Bahasa pemrograman arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++.

Arduino Development Everenment adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menulis dan meng-compile program untuk arduino. Arduino

Development Everonment juga digunakan untuk meng-upload program yang sudah di-compile ke memori program arduino board.

Gambar 2.1 Blok Diagram Arduino Board

2.1.1 Arduino Uno

Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328 yang memiliki 14 pin digital input / output (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, sebuah koneksi USB, sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset. Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukuang sebuah mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah dapat menggunakannya.

Arduino Uno menggunakan ATmega16u2 yang diprogram sebagai USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port USB. Tampak atas Arduino Uno dapat dilihat pada gambar 2.2.

Adapun data teknis board Arduino Uno adalah sebagai berikut : 1. Mikrokontroller : Atmega328

8

3. Tegangan input (recommended) : 7 – 12 V 4. Tegangan input (limit) : 6 – 20 V

5. Pin input/output : 14 (6 diantaranya pin PWM) 6. Arus DC per pin I/O : 40 mA

7. Arus DC untuk pin 3,3V : 50 mA

8. Flash Memori : 32 KB dengan 0,5 KB digunakan untuk bootloader.

9. SRAM : 2 KB

10.EEPROM : 1 KB

11.Kecepatan pewaktuan : 16 Mhz

Gambar 2.2 Aduino Uno

2.1.2 Sistem Komunikasi Pada Arduino Uno

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk dapat berkomunikasi dengan Komputer, arduino lain, maupun mikrokontroler lainnya. Atmega328 ini menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0 (Rx) dan 1 (Tx). Sebuah Atmega 16U2 pada saluran board komunikasi serialnya

melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada komputer. Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun pada windows, sebuah file.inf pasti dibutuhkan. Perangkat lunak Arduino termasuk serial monitor yang memungkinkan data sederhana yang akan dikirim ke board arduino. Led Rx dan Tx pada board akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer (tapi tidak untuk komunikasi USB-to-serial pada pin 0 dan 1). Atmega328 juga mendukung komunikasi I2C dan SPI.

2.1.3 Arduino Development Environment

Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk menulis kode, sebuah area pesan, sebuah konsul, sebuah toolbar dengan tombol-tombol untuk fungsi yang umum dan beberapa menu. Arduino Development Environment terhubung ke arduino board untuk meng-upload program dan juga untuk berkomunikasi dengan arduino board.

Perangkat lunak yang ditulis menggunakan Arduino Development Environment disebut sketch. Sketch ditulis pada editor teks. Sketch disimpan dengan file berekstensi .ino. area pesan memberikan informasi dan pesan error ketika kita menyimpan atau membuka sketch. Konsul menampilkan output teks dari Arduino Development Environment dan juga menampilkan pesan error ketika kita mengkompile sketch. Pada sudut kanan bawah jendela Arduino Development Environment menunjukan jenis board dan port serial yang sedang digunakan. Tombol toolbar digunakan untuk mengecek dan meng-upload sketch, membuat,

10

membuka, atau menyimpan sketch, dan menampilkan serial monitor. Arduino

Development Environment dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Arduino Development Environment

Berikut ini merupakan tombol-tombol toolbar serta fungsinya :

Verfy berfungsi untuk mengecek error pada kode program

Upload berfungsi untuk meng-compile dan meng-upload

program ke Arduino board.

New berfungsi untuk membuat sketch baru

Open berfungsi untuk menampilkan sebuah menu dari seluruh

sketch yang berada di dalam sketchbook.

2.2 Sensor LM35

Sensor suhu IC LM35 merupakan chip IC produksi National Semicondictor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek atau ruangan dalm bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM 35 dapat mengubah perubahan temperature menjadi perubahan tegangan pada bagian outputnya. Sensor suhu IC LM 35 membutuhkan sumber tegangan DC 5 Volt dan konsumsi arus DC sebesar 60 µ A dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM 35 merupakan chip IC dengan kemasan yang bervariasi, pada umumnya kemasan sensor suhu LM 35 adalah kemasan TO-92, seperti pada gambar 2.4.

Dari gambar 2.4 dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM 35 pada dasarnya memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supply tegangan DC 5 Volt, sebagai pin output hasil penginderaan dalam bentuk perubahan tegangan DC pada Vout, dan pin untuk Ground.

12

Karakteristik sensor suhu adalah :

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan factor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/oC, sehingga mudah dikalibrasi langsung dalam celcius.

2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5oC pada suhu 25 o

C.

3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55oC sampai +150oC.

4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 Volt. 5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah yaitu kurang dari 0,1 oC pada udara diam.

7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA.

8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC

2.3 Modul RF 433 Mhz RF Link Kit

Modul ini terdiri dari pemancar dan penerima, sering difungsikan sebagai remote control, remote sensor, pengumpulan data secara wireless, dan sistem keamanan rumah. Koneksi wareless dengan frekuensi 433 Mhz.

Spesifikasi ;

a. Frekuensi 433 Mhz b. Modulasi ASK

c. Receiver data output : High – 1/2 Vcc, Low – 0.7v d. Transmitor input voltage : 3 – 12

e. Transmitting range : 40 m indoor , dan 100m outdoor.

Gambar 2.5 Konfigurasi Pin-Pin Pada Rf 433 Mhz Rf Link Kit Dengan Mikrokontroler.

2.4 Mikrokontroler ATMega8

AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan tegangan antara 2,7 - 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada tegangan antara 4,5 – 5,5 V.

14

Gambar 2.6 Bentuk Fisik Mikrokontroler ATMega8

2.4.1. Konfigurasi Pin ATMega8

Tabel 2.1 Spesifikasi ATMega8

Spesifikasi ATMega8

Jumlah pin I/O

Total 28 pin terdiri atas : PB (PB0 - PB7)

PC (PC0 - PC6) PD (PD0 - PD7)

Kapasitas memori internal

8K byte Flash Memori 1K byte RAM

512 byte EEPROM

Timer / Counter

2 Buah 8 bit timer/counter 1 buah 16 bit timer/counter

ADC 6 kanal, 10 bit (ADC0 - ADC5)

Interupsi Eksternal 2 buah (INT0, INT1)

On Chip Analog Comparator

Masukan Positif (AIN0) Masukan Negatif (AIN1)

Komunikasi serial

USART (TxD, RxD),

SPI (MOSI, MISO, SCK, SS) 12C (SDA, SCL)

Tegangan Operasi 4.5 - 5.5 V Frekuensi Operasi 0 - 16

16

ATMega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATMega8.

1. VCC merupakan supply tegangan digital.

2. GND merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan

grounding.

3. Port B (PB7...PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit

bidirectional I/O dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input

ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock. Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan untuk saluran input timer.

4. Port C (PC5…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam masing masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun mengeluarkan arus (source).

5. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin

I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level

tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset meskipun clock-nya tidak bekerja.

6. Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor. Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan I/O.

7. AVCC

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus dihubungkan secara terpisah dengan VCC karena pin ini digunakan untuk

18

analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika ADC digunakan, maka AVCC harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

8. AREF merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

2.5 Komunikasi Serial

Pada PC / laptop standar, biasanya terdapat sebuah port untuk komunikasi serial. Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi paralel seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali detak. Beberapa contoh penerapan komunikasi serial ialah mouse, scanner dan sistem akuisisi data yang terhubung ke port serial COM1/COM2.

Dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data serial sinkron dan komunikasi data serial asinkron. Pada komunikasi data serial sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial tetapi clock tersebut dibangkitkan sendiri-sendiri baik pada sisi pengirim maupun pada sisi penerima. Sedangkan komunikasi data serial asinkron. Tidak diperlukan clock karena data dikirimkan dengan kecepatan tertentu. Baik pada pegirim maupun penerima.

Kecepatan pengiriman (baudrate) dapat dipilih bebas dalam rentang tertentu. Baudrate yang umum dipakai adalah 300, 600, 1200, 2400, 9600, dsb (bit/detik). Dalam komunikasi data serial, baudrate dari kedua alat yang berhubungan harus diatur pada kecepatan yang sama. Selanjutnya, harus

ditentukan panjang data (6, 7, atau 8 bit), paritas (genap, ganjil atau tanpa paritas), dan jumlah bit “Stop” (1, 1½ atau 2 bit).

2.5.1 Karakteristik Sinyal Port Serial

Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah Standar RS232 yang dikembangkan oleh Electronic Industri Association and The

telecommunication Industry Association (EIA/TIA) yang pertama kali

dipublikasikan pada tahun 1962.Ini terjadi jauh sebelum IC TTL populer sehingga sinyal ini tidak ada hubungan sama sekali dengan level tegangan IC TTL. Standar ini hanya menyangkut komunikasi antara (Data Terminal Equipment – DTE) dengan alat – alat pelengkap komputer (Data Circuit Terminating Equipment – DCE).

Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut:

a. Logika ‘1’ disebut “Mark” terletak antara -3 Volt sampai -25 Volt

b. Logika ‘0’ disebut “Space” terletak antara +3 Volt sampai +25 Volt.

c. Daerah tegangan antara -3 Volt sampai +3 Volt adalah invalid level, yaitu tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari. Demikian juga level tegangan dibawah -25 Volt dan diatas +25 Volt juga harus dihindari karena bisa merusak line driver pada saluran RS232.

Gambar dibawah adalah contoh level tegangan RS232 pada pengiriman huruf “A” dalam format ASCII tanpa bit paritas.

20

Gambar 2.8 Level Tegangan RS232 pada pengiriman huruf “A” Tanpa Bit Paritas

2.5.2 Port Komunikasi Serial

Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data. Berikut tampil port serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial.

(a) (b)

Gambar 2.9 a. Port DB9 jantan dan b. Port DB9 betina

Untuk menghubungkan antara 2 buah PC, biasanya digunakan format null mode, dimana pin TxD dihubungkan dengan RxD pasangan, pin Sinyal ground (5) dihubungkan dengan SG di pasangan, dan masing masing pin DTR, DSR dan CD dihubung singkat, dan pin RTS dan CTS dihubung singkat di setiap devais[3].

Gambar 2.10 Susunan Pin Konektor DB9 Tabel 2.2 Fungsi Susunan Pin Konektor DB9 Pin Nama Signal Fungsi

1 DCD Data Carrier Detect, sinyal yang menyatakan bahwa

modem telah menerima sinyal carrier valid dari modem lain.

2 RXD Sinyal data dari modem ke PC (Penerimaan). 3 TXD Sinyal data dari PC ke modem (Pengiriman).

4 DTR Data Terminal Ready, sinyal kendali dari PC ke

modem, untuk mengaktifkan modem. 5 GND Sinyal Ground

6 DSR Data Set Ready, sinyal kendali dari modem ke PC

yang menyatakan bahwa modem siap mengirim atau menerima data.

7 RTS Request To Send, sinyal kendali dari PC yang

menandakan bahwa PC siap menerima data

8 CTS Clear To Send, sinyal kendali dari modem yang

22

9 RI Ring Indicator, sinyal kendali ke PC, tanda bahwa

saluran telepon berdering.

2.5.3 Penghubung Mikrokontroler Dengan Port Serial PC

Komputer memiliki protokol komunikasi RS232, sedangkan mikrokontroler memiliki level tegangan TTL, sehingga untuk menghubungkan keduanya agar dapat berkomunikasi, dibutuhkanlah sebuah konverter. Kebutuhan sebuah konverter yang dapat berfungsi dua arah sekaligus, yaitu RS232 ke TTL dan TTL ke RS232, dapat menggunakan sebuah IC MAX232.

Gambar 2.11 IC MAX232

2.6 Visual Basic 6.0

Visual basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yang berbasis grafis dan visual basic sangat disukai karena fasilitas pemrograman yang disediakan sangat banyak serta sangat terbuka dalam penambahan komponen.

Berikut ini adalah tampilan utama pada saat aplikasi visual basic dijalankan didalam sebuah komputer, seperti yang terlihat pada gambar dibawah.

Gambar 2.12 Tampilan Utama Visual Basic a. Form

Form atau jendela form merupakan daerah kerja utama dari pembuatan program atau atau tempat perancangan aplikas. Pada daerah form inilah diletakkan atau digambarkan objek interaktif seperti misalnya tombol-tombol, gambar, teks, garis, tabel, combo, checkbox dan tools lainnya. Sehingga objek yang berada pada form tersebut akan ditampilkan pada layar windows jika program dijalankan. Form tersebut akan menjadi latar belakang atau tempat dari objek dari program yang dijalankan.

b. Property Window

Jendela ini adalah jendela yang memiliki semua informasi tentang suatu objek yang terdapat pada visual basic. Properti ini merupakan suatu sifat dari objek. Sebagai contoh sebuah objek dapat memiliki property warna, ukuran, posisi, lebar, jenis, tipe dan sifat yang lainnya dan setiap objek tersebut memiliki property yang saling berbeda-beda.

c. Tollbox

Toolbox adalah fasilitas yang berisi objek atau kontrol untuk merancang pada jendela form. Secara default pada saat mengaktifkan visual basic jendela toolbox akan ditampilkan pada sebelah kiri layar visual basic.

24

d. Toolbar

Toolbar adalah salah satu bagian dari setiap jendela aplikasi yang dijalankan dengan sistem operasi windows. Dapat dikatakan selalu memiliki baris tool atau toolbar yang berisi tombol-tombol (icon) perintah.

e. Project Explorer

Jendela ini adalah merupakan kumpulan dari sejumlah aplikasi yang sering disebut dengan project. Sementara project itu sendiri memiliki banyak file seperti form, modul, class dan yang lainnya.

f. Jendela Code

Salah satu jendela yang terpenting dalam visual basic adalah jendela code. Dimana jendela ini berfungsi untuk penulisan dari instruksi-instruksi program. Fungsi dari setiap objek dapat ditambahkan melalui fasilitas jendela code ini.

25 BAB III

PERANCANGAN SISTEM 3.1 Spesifikasi Perancangan

Spesifikasi dalam perancangan alat telemetri suhu berbasis Arduino Uno sebagai berikut:

a. Tampilan data pada komputer dari alat yang dirancang dalam satuan oC. b. Akurasi pengukuran alat yang dirancang sebesar 1oC.

c. Rentang pengukuran suhu pada alat yang dirancang antara 12oC sampai 80oC.

d. Dapat melakukan pengukuran jarak jauh dengan maksimal pengukuran 100 meter pada ruangan terbuka dan 70 meter apabila diberi penghalang antara transmitter dan receiver. Pengukuran dengan menggunakan penghalang dilakukan dengan cara meletakkan transmitter di luar ruangan dan receiver di dalam ruangan.

e. Data pengukuran yang dihasilkan akan ditampilkan pada komputer dan disimpan pada file dengan ekstensi file TXT.

Dengan spesifikasi diatas maka komponen-komponen yang digunakan dalam merancang sistem antara lain :

a. Sensor yang digunakan adalah LM35, sensor tersebut mudah dikalibrasi ke dalam Celsius dan memiliki akurasi pengukuran sebesar 1oC karena faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/oC.

26

b. Menggunakan Arduino Uno sebagai konverter data tegangan yang keluar dari sensor suhu LM35 menjadi data suhu.

c. Menggunakan 433 Mhz RF Link Kit sebagai transmitter dan Receiver dalam melakukan pengiriman data. 433 Mhz RF Link Kit memiliki jarak komunikasi data antara transmitter dan receiver sejauh 100 meter, sehingga modul ini memenuhi spesifikasi yang diharapkan. 433 Mhz RF Link Kit bekerja pada frekuensi 433 Mhz.

d. Menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 sebagai antarmuka penampil dan penyimpan data yang dihasilkan.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan gambaran sistem secara garis besar yang merepresentasikan sistem keseluruhan mulai dari perancangan sistem, pembuatan sistem, pengujian sistem dan analisis data.

a. Perancangan sistem berfungsi untuk mengetahui blok-blok diagram dan komponen-komponen yang digunakan dalam perancangan alat sesuai dengan spesifikasi alat yang akan dibuat. Secara garis besar perancangan sistem dapat dilihat pada diagram blok gambar 3.1.

b. Pembuatan sistem

Setelah spesifikasi dan rancangan telah ditetapkan, maka pada tahap ini dilakukan pembuatan sistem. Pembuatan sistem berupa pembuatan perangkat keras dan perangkat lunak.

c. Pengujian sistem dan analisis data

Pengujian sistem meliputi pengujian fungsional. Pengujian fungsional berupa pengukuran suhu pada alat yang dirancang dan dibandingkan dengan

pengukuran suhu pada termometer, dan pengujian untuk mengetahui jarak maksimum antara transmitter dan receiver. Pada tahapan analisa dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen ralat pada alat yang dirancang.

3.3 Diagram Blok Rangkaian

Diagram blok pada sistem yang dirancang dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian

Fungsi pada masing-masing blok rangkaian adalah sebagai berikut :

1. Blok Rangkaian Pada Pemancar

a. Sensor Suhu LM35.

Mengubah besaran-besaran temperatur yang diterima ke dalam besaran elektrik. LM35 mempunyai faktor linier antara tegangan dan suhu yaitu 10mV/0C. Keluaran dari LM35 adalah data dalam bentuk tegangan.

28

Membaca data tegangan dari keluaran sensor suhu dan mengubah data tersebut ke dalam bentuk data suhu, kemudian data dikirim ke pemancar 433 Mhz RF Link Kit.

c. Pemancar 433 Mhz RF Link Kit.

Mengirimkan data yang diterima dari arduino melalui frekuensi radio ke penerima RFM 433 Mhz RF Link Kit.

2. Blok Rangkaian Penerima

a. Penerima RFM 433 Mhz RF Link Kit.

Menerima sinyal yang dikirim oleh pemancar RFM 433 Mhz RF Link Kit.

b. Mikrokontroler ATMega8.

Menerima data dari penerima 433 Mhz RF Link Kit kemudian mengirim data tersebut ke komputer melalui driver MAX232.

c. Driver MAX232.

Komunikasi serial yang menghubungkan antara PC dan mikrokontroler. Untuk menyamakan tegangan TTL mikrokontroler dengan tegangan PC sehingga mikrokontroler dapat mengirimkan atau menerima data dari PC.

d. PC (Personal Computer).

Menerima data dari mikrokontroler melalui driver MAX232, kemudian menampilkan dan menyimpan data tersebut.

3.4 Rangkaian Sensor Suhu

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Suhu

Sensor ini memiliki 3 pin yang terdiri dari vcc, ground dan keluaran. Keluaran rangkaian ini akan dihubungkan pada pin A0 pada Arduino Uno, sedangkan vcc dan ground sensor suhu ini akan dihubungkan pada vcc dan ground pada Arduino Uno. Rangkaian sensor suhu ditunjukan pada gambar 3.2.

3.5 Arduino Uno

Arduino Uno merupakan board berbasis mikrokontroler pada ATmega328 yang berfungsi untuk mengubah data tegangan dari keluaran sensor suhu LM35 ke dalam bentuk data suhu dan dikirim ke 433 Mhz RF Link Kit. Karena data dari keluaran sensor suhu LM35 adalah tegangan yang merupakan data analog maka

Dokumen terkait