• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Dan Implementasi Telemetri Suhu Berbasis Arduino Uno

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perancangan Dan Implementasi Telemetri Suhu Berbasis Arduino Uno"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELEMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Teknik Elektro

OLEH: EMIL SALIM

090422062

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELEMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

Oleh:

EMIL SALIM 090422062

Tugas Akhir ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO PPSE FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Sidang pada Tanggal 17 Bulan Desember Tahun 2014 di depan Penguji : 1. RAHMAD FAUZI, S.T, M.T : Ketua Penguji

2. SOEHARWINTO, S.T, M.T : Anggota Penguji

Disetujui Oleh : Pembimbing Tugas Akhir

Ir. KASMIR TANJUNG, M.T NIP. 196004211998021001

Diketahui Oleh :

Ketua Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik USU

(3)

i Abstrak

Telemetri suhu memberikan kemudahan dalam mengukur suhu jarak jauh dengan pengamatan dari tempat yang aman dan memungkinkan. Telemetri suhu biasanya diterapkan seperti pengukuran suhu pada ruang-ruang maupun peralatan yang sulit untuk dilakukan pengukuran secara langsung, atau mengamati peralatan yang membutuhkan pengawasan terhadap suhu secara time series (continue

terhadap waktu).

Pada tugas akhir ini, dirancang suatu perangkat Telemetri suhu yang dapat mengukur suhu dengan pengambilan data dilakukan secara time series atau

continue terhadap waktu. Sistem ini menggunakan Arduino Uno sebagai tempat pengolahan data suhu yang diambil dari sensor suhu LM35 dan menggunakan radio frekuensi sebagai media pengiriman data ke PC (Personal Computer). Untuk pengiriman data digunakan modul 433 Mhz RF Link Kit pada bagian transmitter dan receiver pada alat yang dirancang.

Hasil dari pengujian dan unjuk kerja dari alat yang dirancang telah menunjukan alat yang dirancang telah bekerja dengan baik, dengan jarak antara transmitter dan receiver maksimal sejauh 100 meter dalam ruang terbuka dan 70 meter apabila diberi penghalang antara transmitter dan receiver, dan mempunyai %Error rata-rata sebesar 0,5%.

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis hanturkan kehadiran Allah SWT. yang

telah memberikan kemampuan dan ketabahan dalam menghadapi segala jenis

cobaan, halangan dan rintangan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, serta

shalawat beriring salam penulis hadiahkan kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW.

Terima kasih kepada kedua orang tua tercinta, yaitu Munir dan Ermiati

yang telah membesarkan penulis. Semoga buah hatimu ini kelak menjadi orang

yang berguna bagi ayah dan bunda serta masyarakat. Begitu juga kepada

saudari-saudari tercinta yang telah banyak membantu dan menyemangati penulis. Hanya

Allah SWT. yang dapat membalas jasa-jasa kalian semua.

Selama masa perkuliahan sampai masa penyelesaian tugas akhir ini,

penulis banyak memperoleh bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk

itu, dengan setulus hati penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-sebarnya

kepada:

1. Bapak Ir. Kamir Tanjung, MT selaku dosen pembimbing tugas akhir.

Semoga ilmu yang penulis dapat dari beliau berguna untuk penulis dan

masyarakat kelak.

2. Bapak Soeharwinto, ST. MT selaku dosen wali.

3. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku ketua departemen Teknik

Elektro FT-USU dan Bapak Rahmat Fauzi ST, MT selaku sekretaris

(5)

iii

4. Seluruh staf pengajar di Departemen Teknik Elektro USU dan seluruh

karyawannya.

5. Teman-teman seperjuangan di Departemen Teknik Elektro USU, yaitu

Juniron, Harist, Jakson, Wilfrid, Mangasi, Hermanto, Giat F. Batubara,

Charles, Tarulin dan juga teman-teman yang membantu dalam pembuatan

tugas akhir ini.

6. Dan juga pihak lainnya yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.

Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, masih banyak kesalahan dan

kekurangan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang

membangun demi penyempurnaan tugas akhir ini. Namun penulis berharap,

mudah-mudahan karya ini ada manfaatnya bagi siapapun yang membacanya.

Medan, Desember 2014

(6)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 2

1.3 Tujuan Penulisan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penulisan ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Pengenalan Arduino ... 5

2.1.1 Arduino Uno ... 6

2.1.2 Sistem Komunikasi pada Arduino Uno ... 7

2.1.3 Arduino Development Envirinment ... 8

2.2 Sensor LM35 ... 9

2.3 Modul 433 Mhz RF Link Kit ... 11

2.4 Mikrokontroler ATMega8 ... 12

2.4.1 Konfigurasi Pin ATMega8 ... 13

2.5 Komunikasi Serial ... 16

2.5.1 Karakteristik Sinyal Port Serial ... 17

(7)

v

2.5.3 Penghubung Mikrokontroler dengan Port Serial PC ... 19

2.6 Visual Basic 6.0 ... 20

BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 22

3.1 Spesifikasi Perancangan ... 22

3.2 Rancangan Penelitian ... 23

3.3 Diagram Blok Rangkaian ... 24

3.4 Rangkaian Sensor Suhu ... 25

3.5 Arduino Uno ... 26

3.6 Modul 433 Mhz RF Link Kit ... 27

3.7 Rangkaian Power Supply ... 28

3.8 Rangkaian Mikrokontroler ATMega8 ... 29

3.9 Rangkaian Driver MAX232 ... 30

3.10 Rancangan Program Aplikasi Penampil Suhu... 31

3.11 Diagram Alir ... 32

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ... 34

4.1 Pengujian Koneksi Alat Telemetri Suhu dengan Komputer .... 34

4.2 Pengujian Program Aplikasi Tampilan Suhu pada Komputer . 34 4.3 Pengujian Penyimpanan Data pada Aplikasi Suhu ... 35

4.4 Pengujian Pengukuran Suhu pada Alat dan Termometer ... 35

4.5 Pengukuran Jarak antara Transmitter dan Receiver pada Alat 37 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

5.1 Kesimpulan ... 39

5.2 Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA

(8)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Blok Diagram Arduino Board ... 6

Gambar 2.2 Arduino Uno ... 7

Gambar 2.3 Arduino Development Environment ... 9

Gambar 2.4 Bentuk fisik sensor suhu LM 35 ... 10

Gambar 2.5 Konfigurasi Pin-Pin Pada Rf 433 Mhz Rf Link Kit Dengan Mikrokontroler ... 12

Gambar 2.6 Bentuk Fisik Mikrokontroler ATMega8 ... 12

Gambar 2.7 Konfigurasi Pin ATMega8 ... 13

Gambar 2.8 Level Tegangan RS232 pada pengiriman huruf “A” Tanpa Bit Paritas... 17

Gambar 2.9 a. Port DB9 jantan dan b. Port DB9 betina ... 18

Gambar 2.10 Susunan Pin Konektor DB9 ... 18

Gambar 2.11 IC MAX232 ... 20

Gambar 2.12 Tampilan Utama Visual Basic ... 20

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian ... 24

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Suhu... 25

Gambar 3.3 Konfigurasi Pin Arduino Uno dengan Sensor Suhu LM35 dan Modul 433 Mhz RF Link Kit ... 26

Gambar 3.4 Konfigurasi Pin Transmitter Modul 433 Mhz RF Link Kit dengan Arduino Uno ... 27

Gambar 3.5 Konfigurasi Pin Receiver Modul 433 Mhz RF Link Kit dengan Mikrokontroler ATMega8... 28

Gambar 3.6 Rangkaian Power Supply ... 28

(9)

vii

Gambar 3.8 Rangkaian Driver MAX232 ... 30

Gambar 3.9 Rancangan Aplikasi Penampil Suhu ... 31

Gambar 3.10 Diagram Alir Perancangan Program ... 33

Gambar 4.1 Tampilan Koneksi Alat dengan Komputer Pada HyperTerminal ... 34

Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi Suhu ... 35

Gambar 4.3 Tampilan Data yang di Simpan pada Notepad ... 35

(10)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Spesifikasi ATMega8 ... 13

Tabel 2.2 Fungsi Susunan Pin Konektor DB9... 18

Tabel 4.1 Data Pengukuran Suhu ... 36

Tabel 4.2 Data Pengujian Pengukuran Jarak Antara

(11)

i Abstrak

Telemetri suhu memberikan kemudahan dalam mengukur suhu jarak jauh dengan pengamatan dari tempat yang aman dan memungkinkan. Telemetri suhu biasanya diterapkan seperti pengukuran suhu pada ruang-ruang maupun peralatan yang sulit untuk dilakukan pengukuran secara langsung, atau mengamati peralatan yang membutuhkan pengawasan terhadap suhu secara time series (continue

terhadap waktu).

Pada tugas akhir ini, dirancang suatu perangkat Telemetri suhu yang dapat mengukur suhu dengan pengambilan data dilakukan secara time series atau

continue terhadap waktu. Sistem ini menggunakan Arduino Uno sebagai tempat pengolahan data suhu yang diambil dari sensor suhu LM35 dan menggunakan radio frekuensi sebagai media pengiriman data ke PC (Personal Computer). Untuk pengiriman data digunakan modul 433 Mhz RF Link Kit pada bagian transmitter dan receiver pada alat yang dirancang.

Hasil dari pengujian dan unjuk kerja dari alat yang dirancang telah menunjukan alat yang dirancang telah bekerja dengan baik, dengan jarak antara transmitter dan receiver maksimal sejauh 100 meter dalam ruang terbuka dan 70 meter apabila diberi penghalang antara transmitter dan receiver, dan mempunyai %Error rata-rata sebesar 0,5%.

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang teknologi sangat

memudahkan manusia melakukan setiap kegiatan. Perkembangan Teknologi

inilah yang membuat manusia menciptakan peralatan yang memudahkan dalam

melakukan penelitian maupun pengamatan suatu objek. Salah satu objek yang

sering diamati adalah suhu yang pada ruang-ruang maupun pada peralatan tertentu

sulit untuk dilakukan pengukuran secara langsung, atau mengamati peralatan yang

membutuhkan pengawasan terhadap suhu secara time series (continue terhadap

waktu).

Dari permasalah di atas, maka penulis akan merancang suatu sistem

Telemetri suhu yang secara real time dan continue terhadap waktu. Alat tersebut

mengirimkan data melalui frekuensi radio dengan menggunakan modul 433Mhz

RF link kit dengan jarak antara transmiter dan receiver sekitar 100 meter di ruang

terbuka. Telemetri suhu ini menggunakan Arduino Uno sebagai pengolahan data

yang dihasilkan dari sensor suhu LM35, kemudian data yang dihasilkan akan

ditampilkan dan disimpan pada PC (Personal Computer) maupun Laptop.

Pengujian alat ini dilakukan dengan pengujian fungsional berupa pengukuran

suhu oleh sistem yang dibandingkan dengan pengukuran suhu pada termometer

dan pengukuran untuk mengetahui jarak maksimum antara pemancar dan

(13)

2

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah pada

Tugas Akhir ini adalah:

1. Bagaimana merancang telemetri suhu dengan menggunakan radio

frekuensi sebagai media pengirim data dan Arduino Uno sebagai pengolah

datanya.

2. Bagaimana menyimpan dan menampilkan data yang dihasilkan ke dalam

PC atau laptop.

3. Bagaimana mengolah data yang dihasilkan oleh sensor LM35

menggunakan Arduino Uno dan mengirimkannya menggunakan radio

frekuensi.

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah:

1. Membangun alat yang dapat mengukur suhu dari jarak tertentu yang

pengukurannya secara real time dan time series atau continue terhadap

waktu dengan manggunakan frekuensi radio sebagai media pengiriman

data.

2. Untuk mengetahui jarak maksimal antara transmitter dan receiver dari

alat yang dirancang.

3. Untuk mengetahui persen Error atau tingkat kesalahan pengukuran dari

(14)

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada Tugas Akhir ini adalah:

1. Menggunakan Arduino Uno sebagai pengolahan data dari sensor

suhu.

2. Menggunakan LM35 sebagai sensor suhu.

3. Menggunakan visual basic v.6.0 untuk penampil suhu pada PC

(Personal Computer).

4. Data dikirim melalui frekuensi radio.

5. Tidak membahas mengenai antena dan modulasi pada modul RF

yang digunakan.

6. Menggunakan modul 433Mhz RF link kit sebagai transmitter

maupun receiver.

1.5 Metode Penulisan

Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka penulis menerapkan

beberapa metode penulisan diantaranya :

1. Pembelajaran Menggunakan literature

Metode ini dilaksanakan dengan membaca teori-teori yang berkaitan

dengan topik tugas akhir ini, dari buku-buku referensi baik yang dimiliki

oleh penulis atau diperpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal,

(15)

4

2. Diskusi

Berupa tanya jawab tentang topik tugas akhir ini dengan dosen

pembimbing yang ditunjuk oleh pihak Departemen Teknik Elektro USU

dan teman-teman sesama mahasiswa.

3. Perancangan

Melakukan perencangan berdasarkan pembelajaran secara literature

maupun diskusi.

1.6 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah, tujuan, batasan masalah, metode penulisan, dan

sistematika penulisan.

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisi mengenai komponen-komponen yang digunakan

seperti Arduino Uno, sensor temperature LM35, Radio Frekuensi

Modul 433Mhz RF link kit, ATMega8, komunikasi serial, dan

visual basic v6.0.

BAB III PERANCANGAN ALAT

Bab ini membahas mengenai perancangan perangkat keras dan

(16)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Bab ini membahas tentang pengujian dan analisis terhadap sistem

yang telah dirancang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan perangkat keras,

perangkat lunak dan analisa dari sistem yang telah dirancang dan

(17)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengenalan Arduino

Arduino adalah platform pembuatan prototype elektronik yang bersifat

open-source hardware yang berdasarkan pada perangkat keras dan perangkat

lunak yang fleksibel dan mudah digunakan. Arduino ditujukan bagi para seniman,

desainer, dan siapapun yang tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan

yang interaktif.

Arduino pada awalnya dikembangkan di Ivrea, Italia. Nama Arduino

adalah sebuah nama maskulin yang berarti teman yang kuat. Platform arduino

terdiri dari arduino board, shield, bahasa pemrograman arduino, dan arduino

development environment. Arduino board biasanya memiliki sebuah chip dasar

mikrokontroler Atmel AVR ATmega8 berikut turunannya. Blok diagram arduino

board yang sudah disederhanakan dapat dilihat pada gambar 2.1. Shield adalah

sebuah papan yang dapat dipasang diatas arduino board untuk menambah

kemampuan dari arduino board.

Bahasa pemrograman arduino adalah bahasa pemrograman yang umum

digunakan untuk membuat perangkat lunak yang ditanamkan pada arduino board.

Bahasa pemrograman arduino mirip dengan bahasa pemrograman C++.

Arduino Development Everenment adalah perangkat lunak yang

(18)

Development Everonment juga digunakan untuk meng-upload program yang

sudah di-compile ke memori program arduino board.

Gambar 2.1 Blok Diagram Arduino Board

2.1.1 Arduino Uno

Arduino Uno adalah board berbasis mikrokontroler pada ATmega328

yang memiliki 14 pin digital input / output (dimana 6 pin dapat digunakan sebagai

output PWM), 6 input analog, 16 MHz osilator kristal, sebuah koneksi USB,

sebuah konektor sumber tegangan, sebuah header ICSP, dan sebuah tombol reset.

Arduino Uno memuat segala hal yang dibutuhkan untuk mendukuang sebuah

mikrokontroler. Hanya dengan menghubungkannya ke sebuah komputer melalui

USB atau memberikan tegangan DC dari baterai atau adaptor AC ke DC sudah

dapat menggunakannya.

Arduino Uno menggunakan ATmega16u2 yang diprogram sebagai

USB-to-serial converter untuk komunikasi serial ke komputer melalui port USB.

Tampak atas Arduino Uno dapat dilihat pada gambar 2.2.

Adapun data teknis board Arduino Uno adalah sebagai berikut :

1. Mikrokontroller : Atmega328

(19)

8

3. Tegangan input (recommended) : 7 – 12 V

4. Tegangan input (limit) : 6 – 20 V

5. Pin input/output : 14 (6 diantaranya pin PWM)

6. Arus DC per pin I/O : 40 mA

7. Arus DC untuk pin 3,3V : 50 mA

8. Flash Memori : 32 KB dengan 0,5 KB digunakan

untuk bootloader.

9. SRAM : 2 KB

10.EEPROM : 1 KB

11.Kecepatan pewaktuan : 16 Mhz

Gambar 2.2 Aduino Uno

2.1.2 Sistem Komunikasi Pada Arduino Uno

Arduino Uno memiliki sejumlah fasilitas untuk dapat berkomunikasi

dengan Komputer, arduino lain, maupun mikrokontroler lainnya. Atmega328 ini

menyediakan serial komunikasi UART TTL (5V), yang tersedia pada pin digital 0

(20)

melalui USB dan muncul sebagai com port virtual untuk perangkat lunak pada

komputer. Firmware Arduino menggunakan USB driver standar COM, dan tidak

ada driver eksternal yang dibutuhkan. Bagaimanapun pada windows, sebuah

file.inf pasti dibutuhkan. Perangkat lunak Arduino termasuk serial monitor yang

memungkinkan data sederhana yang akan dikirim ke board arduino. Led Rx dan

Tx pada board akan berkedip ketika data sedang dikirim melalui chip

USB-to-serial dan koneksi USB ke komputer (tapi tidak untuk komunikasi USB-to-serial pada pin

0 dan 1). Atmega328 juga mendukung komunikasi I2C dan SPI.

2.1.3 Arduino Development Environment

Arduino Development Environment terdiri dari editor teks untuk

menulis kode, sebuah area pesan, sebuah konsul, sebuah toolbar dengan

tombol-tombol untuk fungsi yang umum dan beberapa menu. Arduino Development

Environment terhubung ke arduino board untuk meng-upload program dan juga

untuk berkomunikasi dengan arduino board.

Perangkat lunak yang ditulis menggunakan Arduino Development

Environment disebut sketch. Sketch ditulis pada editor teks. Sketch disimpan

dengan file berekstensi .ino. area pesan memberikan informasi dan pesan error

ketika kita menyimpan atau membuka sketch. Konsul menampilkan output teks

dari Arduino Development Environment dan juga menampilkan pesan error ketika

kita mengkompile sketch. Pada sudut kanan bawah jendela Arduino Development

Environment menunjukan jenis board dan port serial yang sedang digunakan.

(21)

10

membuka, atau menyimpan sketch, dan menampilkan serial monitor. Arduino

Development Environment dapat dilihat pada gambar 2.3.

Gambar 2.3 Arduino Development Environment

Berikut ini merupakan tombol-tombol toolbar serta

fungsinya :

Verfy berfungsi untuk mengecek error pada kode program

Upload berfungsi untuk meng-compile dan meng-upload

program ke Arduino board.

New berfungsi untuk membuat sketch baru

Open berfungsi untuk menampilkan sebuah menu dari seluruh

sketch yang berada di dalam sketchbook.

(22)

2.2 Sensor LM35

Sensor suhu IC LM35 merupakan chip IC produksi National

Semicondictor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek atau

ruangan dalm bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai

komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature

yang diterima dalam perubahan besaran elektrik. Sensor suhu IC LM 35 dapat

mengubah perubahan temperature menjadi perubahan tegangan pada bagian

outputnya. Sensor suhu IC LM 35 membutuhkan sumber tegangan DC 5 Volt dan

konsumsi arus DC sebesar 60 µ A dalam beroperasi. Bentuk fisik sensor suhu LM

35 merupakan chip IC dengan kemasan yang bervariasi, pada umumnya kemasan

sensor suhu LM 35 adalah kemasan TO-92, seperti pada gambar 2.4.

Dari gambar 2.4 dapat diketahui bahwa sensor suhu IC LM 35 pada

dasarnya memiliki 3 pin yang berfungsi sebagai sumber supply tegangan DC 5

Volt, sebagai pin output hasil penginderaan dalam bentuk perubahan tegangan DC

pada Vout, dan pin untuk Ground.

(23)

12

Karakteristik sensor suhu adalah :

1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan factor skala linier antara

tegangan dan suhu 10 mVolt/oC, sehingga mudah dikalibrasi

langsung dalam celcius.

2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5oC pada suhu 25 o

C.

3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55oC sampai

+150oC.

4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 Volt.

5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 µA.

6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah yaitu kurang dari 0,1 oC

pada udara diam.

7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban

1 mA.

8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar ± ¼ ºC

2.3 Modul RF 433 Mhz RF Link Kit

Modul ini terdiri dari pemancar dan penerima, sering difungsikan sebagai

remote control, remote sensor, pengumpulan data secara wireless, dan sistem

keamanan rumah. Koneksi wareless dengan frekuensi 433 Mhz.

Spesifikasi ;

a. Frekuensi 433 Mhz

(24)

c. Receiver data output : High – 1/2 Vcc, Low – 0.7v

d. Transmitor input voltage : 3 – 12

e. Transmitting range : 40 m indoor , dan 100m outdoor.

Gambar 2.5 Konfigurasi Pin-Pin Pada Rf 433 Mhz Rf Link Kit Dengan Mikrokontroler.

2.4 Mikrokontroler ATMega8

AVR ATmega8 adalah mikrokontroler CMOS 8-bit berarsitektur AVR

RISC yang memiliki 8K byte in-System Programmable Flash. Mikrokontroler

dengan konsumsi daya rendah ini mampu mengeksekusi instruksi dengan

kecepatan maksimum 16MIPS pada frekuensi 16MHz. Jika dibandingkan dengan

ATmega8L perbedaannya hanya terletak pada besarnya tegangan yang diperlukan

untuk bekerja. Untuk ATmega8 tipe L, mikrokontroler ini dapat bekerja dengan

tegangan antara 2,7 - 5,5 V sedangkan untuk ATmega8 hanya dapat bekerja pada

(25)

14

Gambar 2.6 Bentuk Fisik Mikrokontroler ATMega8

2.4.1. Konfigurasi Pin ATMega8

(26)

Tabel 2.1 Spesifikasi ATMega8

Spesifikasi ATMega8

Jumlah pin I/O

Total 28 pin terdiri atas : PB (PB0 - PB7)

PC (PC0 - PC6) PD (PD0 - PD7)

Kapasitas memori internal

8K byte Flash Memori 1K byte RAM

512 byte EEPROM

Timer / Counter

2 Buah 8 bit timer/counter 1 buah 16 bit timer/counter

ADC 6 kanal, 10 bit (ADC0 - ADC5)

Interupsi Eksternal 2 buah (INT0, INT1)

On Chip Analog Comparator

Masukan Positif (AIN0) Masukan Negatif (AIN1)

Komunikasi serial

USART (TxD, RxD),

SPI (MOSI, MISO, SCK, SS) 12C (SDA, SCL)

Tegangan Operasi 4.5 - 5.5 V

Frekuensi Operasi 0 - 16

(27)

16

ATMega8 memiliki 28 Pin, yang masing-masing pin nya memiliki fungsi

yang berbeda-beda baik sebagai port maupun fungsi yang lainnya. Berikut akan

dijelaskan fungsi dari masing-masing kaki ATMega8.

1. VCC merupakan supply tegangan digital.

2. GND merupakan ground untuk semua komponen yang membutuhkan

grounding.

3. Port B (PB7...PB0)

Didalam Port B terdapat XTAL1, XTAL2, TOSC1, TOSC2. Jumlah Port

B adalah 8 buah pin, mulai dari pin B.0 sampai dengan B.7. Tiap pin dapat

digunakan sebagai input maupun output. Port B merupakan sebuah 8-bit

bidirectional I/O dengan internal pull-up resistor. Sebagai input, pin-pin

yang terdapat pada port B yang secara eksternal diturunkan, maka akan

mengeluarkan arus jika pull-up resistor diaktifkan. Khusus PB6 dapat

digunakan sebagai input Kristal (inverting oscillator amplifier) dan input

ke rangkaian clock internal, bergantung pada pengaturan Fuse bit yang

digunakan untuk memilih sumber clock. Sedangkan untuk PB7 dapat

digunakan sebagai output Kristal (output oscillator amplifier) bergantung

pada pengaturan Fuse bit yang digunakan untuk memilih sumber clock.

Jika sumber clock yang dipilih dari oscillator internal, PB7 dan PB6 dapat

digunakan sebagai I/O atau jika menggunakan Asyncronous

Timer/Counter2 maka PB6 dan PB7 (TOSC2 dan TOSC1) digunakan

(28)

4. Port C (PC5…PC0)

Port C merupakan sebuah 7-bit bi-directional I/O port yang di dalam

masing masing pin terdapat pull-up resistor. Jumlah pin nya hanya 7 buah

mulai dari pin C.0 sampai dengan pin C.6. Sebagai keluaran/output port C

memiliki karakteristik yang sama dalam hal menyerap arus (sink) ataupun

mengeluarkan arus (source).

5. RESET/PC6

Jika RSTDISBL Fuse diprogram, maka PC6 akan berfungsi sebagai pin

I/O. Pin ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pin-pin yang

terdapat pada port C lainnya. Namun jika RSTDISBL Fuse tidak

diprogram, maka pin ini akan berfungsi sebagai input reset. Dan jika level

tegangan yang masuk ke pin ini rendah dan pulsa yang ada lebih pendek

dari pulsa minimum, maka akan menghasilkan suatu kondisi reset

meskipun clock-nya tidak bekerja.

6. Port D (PD7…PD0)

Port D merupakan 8-bit bi-directional I/O dengan internal pull-up resistor.

Fungsi dari port ini sama dengan port-port yang lain. Hanya saja pada port

ini tidak terdapat kegunaan-kegunaan yang lain. Pada port ini hanya

berfungsi sebagai masukan dan keluaran saja atau biasa disebut dengan

I/O.

7. AVCC

Pin ini berfungsi sebagai supply tegangan untuk ADC. Untuk pin ini harus

(29)

18

analog saja. Bahkan jika ADC pada AVR tidak digunakan tetap saja

disarankan untuk menghubungkannya secara terpisah dengan VCC. Jika

ADC digunakan, maka AVCC harus dihubungkan ke VCC melalui low

pass filter.

8. AREF merupakan pin referensi jika menggunakan ADC.

2.5 Komunikasi Serial

Pada PC / laptop standar, biasanya terdapat sebuah port untuk komunikasi

serial. Pada prinsipnya, komunikasi serial ialah komunikasi dimana pengiriman

data dilakukan per bit, sehingga lebih lambat dibandingkan komunikasi paralel

seperti pada port printer yang mampu mengirim 8 bit sekaligus dalam sekali

detak. Beberapa contoh penerapan komunikasi serial ialah mouse, scanner dan

sistem akuisisi data yang terhubung ke port serial COM1/COM2.

Dikenal dua cara komunikasi data secara serial, yaitu komunikasi data

serial sinkron dan komunikasi data serial asinkron. Pada komunikasi data serial

sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial tetapi clock tersebut

dibangkitkan sendiri-sendiri baik pada sisi pengirim maupun pada sisi penerima.

Sedangkan komunikasi data serial asinkron. Tidak diperlukan clock karena data

dikirimkan dengan kecepatan tertentu. Baik pada pegirim maupun penerima.

Kecepatan pengiriman (baudrate) dapat dipilih bebas dalam rentang

tertentu. Baudrate yang umum dipakai adalah 300, 600, 1200, 2400, 9600, dsb

(bit/detik). Dalam komunikasi data serial, baudrate dari kedua alat yang

(30)

ditentukan panjang data (6, 7, atau 8 bit), paritas (genap, ganjil atau tanpa paritas),

dan jumlah bit “Stop” (1, 1½ atau 2 bit).

2.5.1 Karakteristik Sinyal Port Serial

Standar sinyal komunikasi serial yang banyak digunakan adalah Standar

RS232 yang dikembangkan oleh Electronic Industri Association and The

telecommunication Industry Association (EIA/TIA) yang pertama kali

dipublikasikan pada tahun 1962.Ini terjadi jauh sebelum IC TTL populer sehingga

sinyal ini tidak ada hubungan sama sekali dengan level tegangan IC TTL. Standar

ini hanya menyangkut komunikasi antara (Data Terminal Equipment – DTE)

dengan alat – alat pelengkap komputer (Data Circuit Terminating Equipment

DCE).

Standar sinyal serial RS232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai

berikut:

a. Logika ‘1’ disebut “Mark” terletak antara -3 Volt sampai -25 Volt

b. Logika ‘0’ disebut “Space” terletak antara +3 Volt sampai +25 Volt.

c. Daerah tegangan antara -3 Volt sampai +3 Volt adalah invalid level, yaitu

tegangan yang tidak memiliki level logika pasti sehingga harus dihindari.

Demikian juga level tegangan dibawah -25 Volt dan diatas +25 Volt juga

harus dihindari karena bisa merusak line driver pada saluran RS232.

Gambar dibawah adalah contoh level tegangan RS232 pada pengiriman

(31)

20

Gambar 2.8 Level Tegangan RS232 pada pengiriman huruf “A” Tanpa Bit

Paritas

2.5.2 Port Komunikasi Serial

Komunikasi serial membutuhkan port sebagai saluran data. Berikut tampil

port serial DB9 yang umum digunakan sebagai port serial.

(a) (b)

Gambar 2.9 a. Port DB9 jantan dan b. Port DB9 betina

Untuk menghubungkan antara 2 buah PC, biasanya digunakan format null

mode, dimana pin TxD dihubungkan dengan RxD pasangan, pin Sinyal ground

(5) dihubungkan dengan SG di pasangan, dan masing masing pin DTR, DSR dan

[image:31.595.175.446.112.172.2]
(32)
[image:32.595.221.436.85.213.2]

Gambar 2.10 Susunan Pin Konektor DB9

Tabel 2.2 Fungsi Susunan Pin Konektor DB9 Pin Nama Signal Fungsi

1 DCD Data Carrier Detect, sinyal yang menyatakan bahwa

modem telah menerima sinyal carrier valid dari

modem lain.

2 RXD Sinyal data dari modem ke PC (Penerimaan).

3 TXD Sinyal data dari PC ke modem (Pengiriman).

4 DTR Data Terminal Ready, sinyal kendali dari PC ke

modem, untuk mengaktifkan modem.

5 GND Sinyal Ground

6 DSR Data Set Ready, sinyal kendali dari modem ke PC

yang menyatakan bahwa modem siap mengirim atau

menerima data.

7 RTS Request To Send, sinyal kendali dari PC yang

menandakan bahwa PC siap menerima data

8 CTS Clear To Send, sinyal kendali dari modem yang

[image:32.595.126.502.287.746.2]
(33)

22

9 RI Ring Indicator, sinyal kendali ke PC, tanda bahwa

saluran telepon berdering.

2.5.3 Penghubung Mikrokontroler Dengan Port Serial PC

Komputer memiliki protokol komunikasi RS232, sedangkan mikrokontroler

memiliki level tegangan TTL, sehingga untuk menghubungkan keduanya agar

dapat berkomunikasi, dibutuhkanlah sebuah konverter. Kebutuhan sebuah

konverter yang dapat berfungsi dua arah sekaligus, yaitu RS232 ke TTL dan TTL

ke RS232, dapat menggunakan sebuah IC MAX232.

Gambar 2.11 IC MAX232

2.6 Visual Basic 6.0

Visual basic adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yang berbasis grafis dan visual basic sangat disukai karena fasilitas pemrograman yang disediakan sangat banyak serta sangat terbuka dalam penambahan komponen.

[image:33.595.283.345.383.456.2]
(34)

Gambar 2.12 Tampilan Utama Visual Basic

a. Form

Form atau jendela form merupakan daerah kerja utama dari pembuatan program atau atau tempat perancangan aplikas. Pada daerah form inilah diletakkan atau digambarkan objek interaktif seperti misalnya tombol-tombol, gambar, teks, garis, tabel, combo, checkbox dan tools lainnya. Sehingga objek yang berada pada form tersebut akan ditampilkan pada layar windows jika program dijalankan. Form tersebut akan menjadi latar belakang atau tempat dari objek dari program yang dijalankan.

b. Property Window

Jendela ini adalah jendela yang memiliki semua informasi tentang suatu objek yang terdapat pada visual basic. Properti ini merupakan suatu sifat dari objek. Sebagai contoh sebuah objek dapat memiliki property warna, ukuran, posisi, lebar, jenis, tipe dan sifat yang lainnya dan setiap objek tersebut memiliki property yang saling berbeda-beda.

c. Tollbox

[image:34.595.210.442.87.272.2]
(35)

24

d. Toolbar

Toolbar adalah salah satu bagian dari setiap jendela aplikasi yang dijalankan dengan sistem operasi windows. Dapat dikatakan selalu memiliki baris tool atau toolbar yang berisi tombol-tombol (icon) perintah.

e. Project Explorer

Jendela ini adalah merupakan kumpulan dari sejumlah aplikasi yang sering disebut dengan project. Sementara project itu sendiri memiliki banyak file seperti form, modul, class dan yang lainnya.

f. Jendela Code

(36)

25 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1 Spesifikasi Perancangan

Spesifikasi dalam perancangan alat telemetri suhu berbasis Arduino Uno

sebagai berikut:

a. Tampilan data pada komputer dari alat yang dirancang dalam satuan oC.

b. Akurasi pengukuran alat yang dirancang sebesar 1oC.

c. Rentang pengukuran suhu pada alat yang dirancang antara 12oC sampai

80oC.

d. Dapat melakukan pengukuran jarak jauh dengan maksimal pengukuran

100 meter pada ruangan terbuka dan 70 meter apabila diberi penghalang

antara transmitter dan receiver. Pengukuran dengan menggunakan

penghalang dilakukan dengan cara meletakkan transmitter di luar ruangan

dan receiver di dalam ruangan.

e. Data pengukuran yang dihasilkan akan ditampilkan pada komputer dan

disimpan pada file dengan ekstensi file TXT.

Dengan spesifikasi diatas maka komponen-komponen yang digunakan

dalam merancang sistem antara lain :

a. Sensor yang digunakan adalah LM35, sensor tersebut mudah dikalibrasi ke

dalam Celsius dan memiliki akurasi pengukuran sebesar 1oC karena faktor

(37)

26

b. Menggunakan Arduino Uno sebagai konverter data tegangan yang keluar

dari sensor suhu LM35 menjadi data suhu.

c. Menggunakan 433 Mhz RF Link Kit sebagai transmitter dan Receiver

dalam melakukan pengiriman data. 433 Mhz RF Link Kit memiliki jarak

komunikasi data antara transmitter dan receiver sejauh 100 meter,

sehingga modul ini memenuhi spesifikasi yang diharapkan. 433 Mhz RF

Link Kit bekerja pada frekuensi 433 Mhz.

d. Menggunakan pemrograman Visual Basic 6.0 sebagai antarmuka penampil

dan penyimpan data yang dihasilkan.

3.2 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan gambaran sistem secara garis besar yang

merepresentasikan sistem keseluruhan mulai dari perancangan sistem, pembuatan

sistem, pengujian sistem dan analisis data.

a. Perancangan sistem berfungsi untuk mengetahui blok-blok diagram dan

komponen-komponen yang digunakan dalam perancangan alat sesuai dengan

spesifikasi alat yang akan dibuat. Secara garis besar perancangan sistem dapat

dilihat pada diagram blok gambar 3.1.

b. Pembuatan sistem

Setelah spesifikasi dan rancangan telah ditetapkan, maka pada tahap ini

dilakukan pembuatan sistem. Pembuatan sistem berupa pembuatan perangkat

keras dan perangkat lunak.

c. Pengujian sistem dan analisis data

Pengujian sistem meliputi pengujian fungsional. Pengujian fungsional berupa

(38)

pengukuran suhu pada termometer, dan pengujian untuk mengetahui jarak

maksimum antara transmitter dan receiver. Pada tahapan analisa dilakukan

perhitungan untuk mengetahui persen ralat pada alat yang dirancang.

3.3 Diagram Blok Rangkaian

[image:38.595.118.526.269.422.2]

Diagram blok pada sistem yang dirancang dapat dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Diagram Blok Rangkaian

Fungsi pada masing-masing blok rangkaian adalah sebagai berikut :

1. Blok Rangkaian Pada Pemancar

a. Sensor Suhu LM35.

Mengubah besaran-besaran temperatur yang diterima ke dalam besaran

elektrik. LM35 mempunyai faktor linier antara tegangan dan suhu yaitu

10mV/0C. Keluaran dari LM35 adalah data dalam bentuk tegangan.

(39)

28

Membaca data tegangan dari keluaran sensor suhu dan mengubah data

tersebut ke dalam bentuk data suhu, kemudian data dikirim ke pemancar

433 Mhz RF Link Kit.

c. Pemancar 433 Mhz RF Link Kit.

Mengirimkan data yang diterima dari arduino melalui frekuensi radio ke

penerima RFM 433 Mhz RF Link Kit.

2. Blok Rangkaian Penerima

a. Penerima RFM 433 Mhz RF Link Kit.

Menerima sinyal yang dikirim oleh pemancar RFM 433 Mhz RF Link Kit.

b. Mikrokontroler ATMega8.

Menerima data dari penerima 433 Mhz RF Link Kit kemudian mengirim

data tersebut ke komputer melalui driver MAX232.

c. Driver MAX232.

Komunikasi serial yang menghubungkan antara PC dan mikrokontroler.

Untuk menyamakan tegangan TTL mikrokontroler dengan tegangan PC

sehingga mikrokontroler dapat mengirimkan atau menerima data dari PC.

d. PC (Personal Computer).

Menerima data dari mikrokontroler melalui driver MAX232, kemudian

(40)
[image:40.595.241.390.122.219.2]

3.4 Rangkaian Sensor Suhu

Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Suhu

Sensor ini memiliki 3 pin yang terdiri dari vcc, ground dan keluaran.

Keluaran rangkaian ini akan dihubungkan pada pin A0 pada Arduino Uno,

sedangkan vcc dan ground sensor suhu ini akan dihubungkan pada vcc dan ground

pada Arduino Uno. Rangkaian sensor suhu ditunjukan pada gambar 3.2.

3.5 Arduino Uno

Arduino Uno merupakan board berbasis mikrokontroler pada ATmega328

yang berfungsi untuk mengubah data tegangan dari keluaran sensor suhu LM35

ke dalam bentuk data suhu dan dikirim ke 433 Mhz RF Link Kit. Karena data dari

keluaran sensor suhu LM35 adalah tegangan yang merupakan data analog maka

dihubungkan dengan pin analog pada Arduino Uno. Pin-pin analog pada Arduino

Uno ada 6 yaitu A0 samapi dengan A5. Pin A0 arduino Uno dihubungkan dengan

pin keluaran sensor suhu LM35. Untuk pengiriman data yang telah diolah ke 433

Mhz RF Link Kit maka pin 12 pada arduino dihubungkan dengan pin data pada

433 Mhz RF Link Kit. Konfigurasi pin-pin pada Arduino Uno dengan sensor suhu

(41)
[image:41.595.127.516.82.290.2]

30

Gambar 3.3 Konfigurasi Pin Ardunio Uno dengan Sensor Suhu LM35

dan Modul 433 Mhz RF Link Kit

Catudaya untuk menyupply tegangan pada Arduino bisa menggunakan

baterai 9 volt maupun adaptor yang dihubungkan pada power jack.

3.6 Modul 433 Mhz RF Link Kit

Modul ini terdiri dari dua yaitu pemancar dan penerima.

a. Modul Pemancar 433 Mhz RF Link Kit, pin pada Pemancar 433 Mhz

RF Link Kit terdiri atas 4, yaiu antena, vcc, data dan ground. Pin vcc

dan ground dihubungkan pada pin vcc dan ground pada Arduino Uno,

(42)
[image:42.595.277.401.83.226.2]

Gambar 3.4 Konfigurasi Pin Transmitter Modul 433 Mhz RF Link Kit

dengan Arduino Uno

b. Modul Penerima 433 Mhz Link Kit, pin-pin pada modul penerima ini

terdiri dari 4 pin yaitu vcc, ground dan 2 pin untuk data. Pin vcc dan

ground dihubungkan pada pin vcc dan ground pada mikrokontroler

ATMega8, sedangkan pin data dihubungkan dengan pin D0 pada

mikrokontroler ATMega8.

Gambar 3.5 Konfigurasi Pin Receiver Modul 433 Mhz RF Link Kit

[image:42.595.262.380.531.635.2]
(43)

32

3.7 Rangkaian Power Supply

[image:43.595.119.513.161.278.2]

Rangkaian power supply dapat ditunjukan pada gambar 3.6 dibawah ini :

Gambar 3.6 Rangkaian Power Supply

Rangkaian power supply berfungsi untuk menyupplay arus dan tegangan

pada seluruh rangkaian yang ada pada rangkaian penerima, yaitu receiver 433

Mhz RF Link kit, rangkaian mikrokontroler ATMega8 dan rangkaian driver

MAX232. Rangkaian power supply ini terdiri dari satu keluaran 5 volt dan satu

ground.

Trafo stepdown yang berfungsi untuk menurunkan tegangan dari 220 volt

AC menjadi 12 volt AC. Kemudian 12 volt AC akan disearahkan dengan

menggunakan dua buah dioda, selanjutnya 12 volt DC akan diratakan oleh

kapasitor 2200 μF. Regulator tegangan 5 volt (LM7805CT) digunakan agar

keluaran yang dihasilkan tetap 5 volt walaupun terjadi perubahan pada tegangan

masukannya. LED hanya sebagai indikator apabila PSA dinyalakan.

3.8 Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA8

Mikrokontroler ini memiliki 20 port I/O, yaitu port B, port C dan port D.

(44)

6 pin I/O yang dimulai dari pin 23 sampai 28. Dan pada port D terdiri dari 8 pin

I/O yang dimulai dari pin 2 sampai 6 dan pin 11, 12 dan 13. Untuk sumber

tegangan dihubungkan ke Pin 7, sedangkan untuk ground dihubungkan ke pin 8.

Rangkaian mikrokontroler ini menggunakan komponen kristal sebagai sumber

clock yang berfungsi mempengaruhi kecepatan mikrokontroler dalam

mengeksekusi suatu perintah tertentu.

Pada pin 1 dihubungkan dengan sebuah kapasitor dan sebuah resistor yang

dihubungkan ke ground. Kedua komponen ini berfungsi agar program pada

mikrokontroler dijalankan beberapa saat setelah power aktif. Lamanya waktu

antara aktifnya power pada IC mikrokontroler dan aktifnya program sebesar

perkalian antara kapasitor dan resistor tersebut. Pin 2 (pin D0) pada

mikrokontroler dihubungkan ke pin data RF 433 Mhz Link Kit, dan pin 3 (pin D1)

pada mikrokontroler dihubungkan pada pin 12 pada rangkaian Max232.

[image:44.595.176.450.499.709.2]

Rangkaian mikrokontroler dapat ditunjukan pada gambar 3.7.

(45)

34

3.9 Rangkaian Driver MAX232

Rangkaian Driver MAX232 digunakan sebagai driver penghubung antara

mikrokontroler dengan PC. Rangkaian ini berfungsi untuk mensinkronkan

tegangan antara mikrokontroler dengan PC atau mengubah level tegangan pada

COM komputer menjadi level tegangan TTL/CMOS. Rangkaian driver MAX232

[image:45.595.194.439.283.425.2]

ditunjukan pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 Rangkaian Driver MAX232

IC MAX232 memiliki dua charge-pump internal yang berfungsi sebagai

konverter tegangan +5V menjadi ±10V saat tanpa beban untuk operasi driver

RS232. MAX232 sangat berperan dalam melakukan perubahan level tagangan

timbal balik antara TTL dan RS-232 pada komunikasi port serial.

3.10 Rancangan Program Aplikasi Penampil Suhu

Pada pembuatan aplikasi ini dibutuhkan beberapa komponen pada toolbox,

(46)

a. Label, berfungsi menampilkan teks, dimana pengguna program tidak bisa

mengubah teks tersebut.

b. CommandButton, berfungsi untuk membuat tombol perintah.

c. ComboBox, berfungsi menambahkan kontrol kotak combo yang

merupakan control gabungan antara texbox dan listbox.

d. Timer, berfungsi untuk membuat kontrol waktu dan interval yang

dibutuhkan.

e. Texbox, berfungsi membuat teks dimana teks tersebut dapat diubah oleh

pengguna program.

Rancangan aplikasi penampil suhu ditunjukan pada gambar 3.12 dibawah

[image:46.595.177.482.399.571.2]

ini:

(47)

36

3.11 Diagram Alir

Diagram alir merupakan proses kerja yang terjadi pada program

keseluruahn, baik program pada arduino, mikrokontroler, dan pada visual basic.

Rancangan perangkat lunak pada pemrograman arduino uno dan mikrokontroler

ATMega8 menggunakan bahasa C arduino menggunakan sofware IDE dari

arduino. Walaupun ditulis menggunakan bahasa C arduino namun pada dasarnya

program tersebut akan dicompile oleh IDE menjadi assembly yang dapat

dimengerti oleh mikrokontroler.

Pada awal alat diaktifkan, arduino akan membaca data dari sensor suhu

pada pin A0 arduino, kemudian data tegangan pada keluaran sensor suhu di

konversikan ke dalam bentuk suhu dan dimasukan pada variable sensorvalue, data

pada variable sensorvalue diubah ke dalam karakter ASCII desimal kemudian

dikirim.

Mikrokontroler akan mengaktifkan receiver 433 Mhz RF Link Kit,

kemudian baca isi dan panjang pesan pada receiver kemudian kirim data serial ke

komputer. Pada komputer, komputer akan membaca data serial dari mikrontroler

kemudian menampilkan data tersebut pada komputer. Diagram alir perancangan

(48)
[image:48.595.119.512.99.628.2]

.

Gambar 3.10 Diagram Alir Perancangan Program

(49)

38 BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

4.1 Pengujian Koneksi Alat Telemetri Suhu dengan Komputer

Pengujian alat ini dilakukan dengan menghubungkan bagian receiver alat

dengan komputer melalui port serialnya. Untuk mengetahui koneksi alat dengan

komputer digunakan hyperterminal dengan koneksi pada com 6 dan baud rate

9600. Gambar 4.1 menunjukan koneksi alat dengan komputer berfungsi dengan

[image:49.595.150.477.334.556.2]

baik.

Gambar 4.1 Tampilan Koneksi Alat dengan Komputer Pada HyperTerminal

4.2 Pengujian Program Aplikasi Tampilan Suhu pada Komputer

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui program aplikasi dapat berjalan

(50)

tampilan aplikasi diatur pada port 1, kemudian klik connect. Tampilan aplikasi

[image:50.595.160.464.140.303.2]

suhu dapat dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Tampilan Aplikasi Suhu

4.3 Pengujian Penyimpanan Data pada Aplikasi Suhu

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui data yang didapat pada

pengukuran dapat disimpan dengan baik. Data yang didapat disimpan pada

aplikasi notepad.

Pada tampilan aplikasi suhu pada gambar 4.2, klik pada bagian simpan

data maka akan muncul tampilan notepad pada gambar 4.3 kemudian pada

notepad data disimpan.

[image:50.595.151.473.565.689.2]
(51)

40

4.4 Pengujian Pengukuran Suhu pada Alat dan Termometer

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan pengukuran suhu

dengan alat dan pengukuran suhu dengan termometer.

Prosedur pengujian alat dilakukan dengan cara mengukur suhu pada lokasi

maupun ruangan yang berbeda dengan menggunakan alat yang dirancang dan

termometer sebagai alat ukur pembanding.

Pada analisis data akan dihitung persen Error dari alat yang dirancang

yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kesalahan hasil pengukuran suhu pada

alat yang dirancang bila dibandingkan dengan hasil pengukuran suhu pada alat

yang ada dipasaran seperti termometer.

Untuk mengukur persen Error dari alat telemetri suhu, digunakan persamaan sebagai berikut:

………… (4.1)

Keterangan:

: Suhu yang diukur dengan menggunkana thermometer : Suhu yang diukur dengan menggunkana alat telemetri

suhu

Berikut ini merupakan tabel dari hasil pengukuran suhu dengan

(52)
[image:52.595.109.462.104.575.2]

Tabel 4.1 Data Pengukuran Suhu

Lokasi

Pengukuran Suhu

Alat (0C) Termometer (0C) % Error (%)

1 30 30 0

2 27 27,5 1,82

3 31 31,5 1,59

4 28 28 0

5 32 32 0

6 26 26 0

7 32 32 0

8 31 31,5 1,59

9 29 29 0

10 31 31 0

Dari data diatas dapat dihitung rata-rata %Error dari alat yang dirancang dengan persamaan :

……(4.2) keterangan :

∑%Error = jumlah %Error

(53)

42

 Rata-rata % Error keseluruhan

Rata-rata %Error =

= = 0,5%

4.5 Pengujian Pengukuran Jarak antara Transmitter dan Receiver pada Alat

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui jarak maksimum antara

transmitter dan receiver pada alat dalam melakukan pengiriman data. Pengujian

dilakukan dengan menggunakan penghalang antara transmitter dan receivern, dan

tanpa menggunakan penghalang antara transmitter dan receiver. Berikut ini

merupakan tabel dari hasil pengujian pengukuran jarak antara transmitter dan

[image:53.595.127.497.516.751.2]

receiver dengan menggunakan penghalang dan tanpa menggunakan penghalang.

Tabel 4.2 Data Pengujian Pengukuran Jarak Antara Transmitter dan

Receiver

Jarak (Meter)

Suhu pada Pengujian Pengukuran Tanpa Penghalang Antara Transmitter dan Receiver (oC)

Suhu pada Pengujian Pengukuran Menggunakan

Penghalang Antara Transmitter dan Receiver (oC)

10 30 30

20 29 29

(54)

40 29 29

50 30 30

60 30 30

70 30 30

80 30 Data Tidak Terkirim

90 29 Data Tidak Terkirim

100 29 Data Tidak Terkirim

110 Data Tidak Terkirim Data Tidak Terkirim

(55)
[image:55.595.115.509.85.361.2]

44

(56)

45 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan perancangan dan pengujian perangkat keras dan

perangkat lunak dari sistem Telemetri Suhu berbasis Arduino Uno, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan pengujian, telemetri

suhu dapat beroperasi dengan baik.

2. Berdasarkan hasil pengujian pengukuran, jarak maksimal pengiriman data

antara transmitter dan receiver adalah 100 meter pada ruangan terbuka dan

70 meter apabila diberi penghalang antara transmitter dan receiver.

3. Alat yang telah dirancang memiliki rata-rata persen Error sebesar 0,5 %.

5.2 Saran

1. Untuk perkembangan alat selanjutnya dapat menambahkan penampil suhu

pada bagian transmitter seperti LCD maupun seven segmen agar dapat

mengamati langsung suhu pada ruang maupun alat-alat apabila terjadi

kerusakan pada bagian receiver.

2. Untuk pengamatan aktifitas perubahan suhu pada gunung berapi atau pada

daerah-daerah yang sulit dijangkau, diharapakan menggunakan RF yang

dapat melakukan komunikasi data yang jauh, seperti KYL-1020U, Xbee

(57)

Daftar Pustaka

1. Arduino Development Environment, Diakses Juli 1, 2013, dari

http://arduino.cc/en/Guide/environment.

2. Arduino Uno, Diakses Juli 1, 2013, dari

http://arduino.cc/en/main/arduinoBoardUno.

3. Datasheet LM35, Diakses Juni 29, 2013 dari

http://depokinstruments.com/2008/09/12/datasheet-lm35/.

4. Presetia, Ratna, Catur Edi Widodo, Teori dan Praktek Interfacing Port

Paralel dan Port Serial Komputer dengan Visual Basic 6.0, Yogyakarta,

Penerbit Andi, 2004.

5. Sensor Suhu IC LM35, Diakses Juni 29, 2013 dari

http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-suhu-ic-lm35/.

6. 433 Mhz RF Link Kit, Diakses Juli 1, 2013, dari

www.seedstudio.com/wiki/433Mhz_RF_link_kit.

7. Sihombing, Poltak, Darwis S Manalu, Pemrograman Visual Basic 6.0,

Medan USU Press, 2001.

8. Virtualwire Library, Diakses Januari 25, 2014 dari

(58)
(59)
(60)
(61)

III. Program pada Transmitter #include <VirtualWire.h>

#undef int

#undef abs

#undef double

#undef float

#undef round

const int analogInPin = A0;

int sensorValue = 0;

char Value_str[4];

void setup()

{

vw_set_ptt_inverted(true);

vw_setup(2000);

}

void loop()

{

sensorValue = analogRead(analogInPin);

char *msg = itoa(sensorValue, Value_str, 10);;

digitalWrite(13, true);

vw_send((uint8_t *)msg, strlen(msg));

vw_wait_tx();

digitalWrite(13, false);

delay(20);

(62)

IV. Program pada Receiver #include <VirtualWire.h> #undef int #undef abs #undef double #undef float #undef round void setup() { Serial.begin(9600); Serial.println("setup"); vw_set_ptt_inverted(true); vw_setup(2000); vw_rx_start(); } void loop() { uint8_t buf[VW_MAX_MESSAGE_LEN];

uint8_t buflen = VW_MAX_MESSAGE_LEN;

if (vw_get_message(buf, &buflen))

{

int i;

digitalWrite(13, true);

for (i = 0; i < buflen; i++)

{

Serial.print(buf[i], DEC);

(63)

Serial.println("");

digitalWrite(13, false);

}

}

V. Program pada Visual Basic Dim strCode As String

=======================================================

Private Sub Command1_Click()

On Error GoTo errr

MSComm1.CommPort = Combo1.Text

MSComm1.PortOpen = True

MSComm1.DTREnable = True

MSComm1.RTSEnable = True

Timer1.Enabled = True

Timer3.Enabled = True

MsgBox "Komunikasi OK"

Command1.Enabled = False

errr:

End Sub

=======================================================

Private Sub Command2_Click()

MSComm1.PortOpen = False

MSComm1.DTREnable = False

MSComm1.RTSEnable = False

Timer1.Enabled = False

Timer3.Enabled = False

(64)

Command1.Enabled = True

End Sub

=======================================================

Private Sub Command3_Click()

Shell "Notepad.exe", vbNormalFocus

SendKeys strCode, True

End Sub

=======================================================

Private Sub Form_Load()

Timer1.Enabled = False

Timer3.Enabled = False

Timer2.Enabled = True

Combo1.Text = "3"

Combo1.AddItem "1", 0

Combo1.AddItem "2", 1

Combo1.AddItem "3", 2

Combo1.AddItem "4", 3

Combo1.AddItem "5", 4

Combo1.AddItem "6", 5

Combo1.AddItem "7", 6

Combo1.AddItem "8", 7

Combo1.AddItem "9", 8

Combo1.AddItem "10", 9

Combo1.AddItem "11", 10

Combo1.AddItem "12", 11

End Sub

======================================================= ======Private Sub Timer1_Timer()

(65)

Dim digit1, digit2, suhu1, suhu2, suhu As Integer

Text1.Text = MSComm1.Input

If Text1.Text <> "" Then

dataserial = Left(Text1.Text, 4)

digit1 = Val(Right(dataserial, 2))

digit2 = Val(Left(dataserial, 2))

suhu1 = digit1 - 48

suhu2 = digit2 - 48

suhu = (suhu2 * 10) + suhu1

If suhu > 0 Then

Text2.Text = suhu & " C"

End If

End If

End Sub

=======================================================

Private Sub Timer2_Timer()

Label2.Caption = Now

End Sub

Private Sub Timer3_Timer()

Text3.Text = Text3.Text & Label2.Caption & " ==> " & Text2.Text & vbCrLf

strCode = strCode & Label2.Caption & " ==> " & Text2.Text & "{ENTER}"

Gambar

Gambar 2.1  Blok Diagram Arduino Board
Gambar 2.2 Aduino Uno
Gambar 2.3 Arduino Development Environment
Gambar 2.5  Konfigurasi Pin-Pin Pada Rf 433 Mhz Rf Link Kit
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini dengan menerapkan pembelajaran menggunakan pemrograman PHP dengan Codeigniter berbasis project based learning mampu membuat belajar lebih kreatif dan

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu dengan ketentuan (1) perusahaan melaku- kan Initial Public Offering (IPO) dan listing di

Dari hasil penelitian, secara keseluruhan peneliti menemukan bahwa kinerja perawat di Ruang Interna sebagian besar responden telah melaksanakan proses pengkajian baik

b. Siswa senang dengan mata pelajaran PKn diperoleh skor sebanyak 12 dengan rata-rata persentase 57% berada pada rentang antara 56% - 75% dengan kategori “Tinggi”... Dari

Pelaksanaan pe%e$ahan %asalah adalah s&#34;a!&#34; proses penerapan ren$ana pe%e$ahan %asalah yang !elah dir&#34;%&#34;skan' Kegia!an pe%e$ahan %asalah yang dilaksanakan

Dilution juga diartikan dalam UU Lanham Act sebagai reputasi terhadap merek terkenal, dikarenakan adanya peniruan pada merek yang sudah lebih dulu terkenal dengan

Hasil penelitian menunjukkan irradiasi sinar gamma tidak berpengaruh terhadap terhadap tinggi tanaman dan berat kering batang, tetapi berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan,

Program penghematan air yang telah dilakukan diantaranya adalah komitmen dari manajemen puncak untuk mendukung secara penuh pada gerakan penghematan air, pembentukan