• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

7. Pengujian Aplikasi Web

Pressman menjelaskan pengujian aplikasi web meliputi pengujian content,

user interface, navigation, configuration, security, dan performance. Pengujian

aplikasi web penting dilakukan untuk menemukan kesalahan dalam isi, fungsi, kapasitas, dan keamanan aplikasi web (Pressman, 2010: 520).

Pressman menjelaskan bahwa pengujian content atau isi memiliki tiga tujuan. Pengujian ini dilakukan untuk mengungkap kesalahan sintaksis seperti kesalahan pengetikan dan kesalahan tata bahasa. Selanjutnya, pengujian isi bertujuan untuk menemukan kesalahan dalam ketepatan atau kelengkapan

36

informasi pada isi objek yang disajikan dalam web. Selain itu, pengujian content

atau isi dilakukan untuk menemukan kesalahan dalam pengaturan atau struktur isi yang disajikan kepada pengguna (Pressman, 2010: 533).

Pengujian user interface atau antarmuka pengguna menguji mekanisme-mekanisme interaksi dan melakukan validasi aspek-aspek estetika dari pengguna antarmuka (Pressman, 2010: 537). Pressman menjelaskan bahwa antarmuka dapat diuji dengan menggunakan 7 indikator, meliputi interaktivitas, tata letak, keterbacaan, estetika, tampilan karakteristik, sensitivitas waktu, personalisasi, dan kemampuan untuk bisa diakses. Interaktivitas berhubungan dengan mekanisme interaksi misalnya menu, tombol, atau pointer dapat mudah dipahami dan digunakan. Tata letak berhubungan dengan apakah navigasi, isi, dan fungsi ditempatkan dengan cara yang memungkinkan pengguna dapat menemukan dengan mudah. Keterbacaan dapat diketahui dengan apakah teks ditulis dengan baik dan dapat dimengerti serta apakah representasi grafis dapat dimengerti dengan mudah. Indikator estetika merujuk pada tata letak, warna, jenis huruf dan karakteristik yang terkait dapat memudahkan penggunaan dan dapat membuat pengguna nyaman. Tampilan karakteristik diketahui dengan apakah web menggunakan ukuran layar dan resolusi yang optimal. Sentivitas waktu berhubungan dengan fitur, fungsi dan isi dapat digunakan secara tepat waktu. Personalisasi berhubungan dengan penyesuaian aplikasi web terhadap kebutuhan spesifik dari kategori pengguna tertentu. Serta kemampuan untuk bisa diakses merujuk pada kemampuan web untuk dapat diakses oleh orang dengan kebutuhan khusus (Pressman, 2010: 541).

37

Pengujian navigation atau navigasi dilakukan untuk memastikan bahwa semua mekanisme yang memungkinkan pengguna aplikasi web melakukan penelusuran melalui aplikasi web berfungsi dengan baik dan melakukan validasi bahwa setiap unit semantik dapat dicapai oleh kategori pengguna yang tepat. Pengujian navigasi meliputi dua hal, yaitu sintaks dan semantik. Pengujian sintaks navigasi berhubungan dengan kesesuaian dan ketepatan tautan navigasi, redirect,

bookmark, ataupun sitemap sehingga diperoleh informasi dan fungsionalitas yang

benar. Selain itu pengujian sintaks navigasi dapat menyediakan mesin pencari internal yang dapat memudahkan pengguna untuk menemukan objek isi. Pengujian semantik navigasi dapat dijabarkan dengan ketepatan nama tautan dan tujuan tautan dalam sistem navigasi dapat dijalankan dengan baik, dan kemampuan untuk kembali pada halaman tertentu. (Pressman, 2010: 545-547).

Pengujian configuration atau konfigurasi dilakukan untuk menguji sekumpulan kemungkinan yang konfigurasi pada sisi server dan client sehingga semua pengguna dapat menggunakan sistem web dengan pengalaman yang sama. Tujuan lain yang lebih spesifik adalah untuk mengisolasi kesalahan-kesalahan yang spesifik untuk konfigurasi tertentu. Pengujian konfigurasi dapat dijabarkan dengan apakah aplikasi web dapat kompatibel dengan sistem operasi

server, apakah aplikasi web telah terkonfigurasi dengan perangkat lunak basis data

secara baik, apakah skrip aplikasi web telah dieksekusi dengan benar, atau apakah aplikasi web kompatibel dengan perangkat lunak perambah (browser) web pada komputer pengguna, dan sebagainya (Pressman, 2010: 547).

Pengujian security atau keamanan dilakukan untuk mengetahui kerentanan aplikasi web. Keamanan dapat dilakukan dengan otentikasi, enkripsi, dan otorisasi.

38

Otentikasi merujuk pada verifikasi identitas pengguna yang dapat mengakses aplikasi web. Sedangkan enkripsi merujuk pada kemampuan dalam menyandikan data tertentu seperti password pengguna yang tidak tertampil pada layar. Otorisasi adalah mekanisme penyaringan yang memungkinkan akses ke fitur atau halaman tertentu (Pressman, 2010: 549-550).

Pengujian performance atau kinerja dilakukan untuk mengungkap masalah yang muncul akibat sumber daya yang kurang, kemampuan basis data yang tidak memadai, keterbatasan sumberdaya bandwidth, masalah perangkat keras dan perangkat lunak yang mengakibatkan kerusakan kinerja aplikasi web (Pressman, 2010: 550). Performance dapat diketahui dengan dua jenis pengujian, yaitu load

testing dan stress testing. Load testing dapat dihitung dengan menggunakan

rumus yang memperhatikan jumlah pengguna yang melakukan loading secara bersamaan � , jumlah transaksi online per unit waktu � dan beban data yang diproses oleh server per transaksi � . Load testing diharuskan untuk dilakukan pada aplikasi web yang menggunakan sistem multiserver untuk menjamin kapasistas yang signifikan. Stress testing adalah kemampuan kelanjutan dari load

testing. Pengujian ini menggunakan paramater yang lebih kompleks dengan

memenuhi parameter yang ditentukan, seperti kinerja sistem saat melebihi kapasitas, transaksi saat melebihi kapasitas, waktu yang dibutuhkan untuk kembali normal, dll. Pengujian pada komponen ini sulit dilakukan karena turut dipengaruhi oleh parameter lain seperti perangkat keras dan jaringan yang disediakan. Hal ini didukung oleh pernyataan Pressmann yang menyatakan bahwa “Some aspects of

WebApp performance, at least as it is perceived by the end user, are difficult to test. Network loading, the vagaries of network interfacing hardware, and similar

39

issues are not easily tested at the WebApp level.” (Pressman, 2010: 550). Pendapat tersebut dapat diartikan bahwa beberapa aspek performance dari aplikasi web sulit untuk dites. Hal ini termasuk loading jaringan, perangkat antarmuka jaringan, dan hal lainnya tidak mudah untuk diuji.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, pengujian kelayakan web yang akan dilakukan pada web ini disesuaikan dengan kebutuhan penelitian. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian kelayakan oleh ahli media CBT dan ahli pemrograman

information technology (IT). Ahli media CBT melakukan validasi terhadap

komponen faktor kualitas meliputi correctness, reliability, integrity, dan usability.

Sedangkan pengujian content, interface, navigation, configuration, dan security

dilakukan oleh ahli pemrograman IT.

Dokumen terkait