HASIL DAN PEMBAHASAN
C. Analisis dan Pembahasan 1.Uji Asumsi Klasik 1.Uji Asumsi Klasik
2. Pengujian Hipotesis a. Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variable
independen, yaitu dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi,
kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial dalam menjelaskan
variasi variable dependen yaitu kinerja perusahaan. Hasil uji koefisien
Adjusted R Square disajikan dalam table 4.6.
Tabel 4.7 Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .485a .236 .220 .45097
a. Predictors: (Constant), KEPEMILIKANMANAJERIAL, DEWANDIREKSI, KOMISARISINDEPENDEN, KEPEMILIKANINSTITUSIONAL
b. Dependent Variable: TOBINSQ
Berdasrkan analisis data pada table 4.6 menunjukkan bahwa nilai
koefisien Adjusted R Square adalah sebesar 0,220 Hal ini berarti 22%
variabel Tobin’s Q dapat dijelaskan oleh variable dewan komisaris
independen, ukuran dewan direksi, kepemilikan institusional dan
kepemilikan manajerial. Sedangkan sisanya (100% - 22% = 78 %)
dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Variabel tersebut yaitu komite audit,
ukuran perusahaan, lama perusahaan (Siregar dan Utama, 2005). Sumber: Data Sekunder diolah
67 b. Uji Statistik t
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variable
independen secara individual yaitu mekanisme corporate governance
dalam hal dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi,
kepemilikan institusional dan kepemilikan manajerial dalam menerangkan
variasi variable dependen, yaitu kinerja perusahaan. Berikut hasil uji
penelitiannya :
Tabel 4.8
Hasil Uji Parameter Individual (Uji Statistik t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) .014 .196 .072 .942 KOMISARISINDEPENDEN 1.434 .335 .275 4.284 .000 DEWANDIREKSI .073 .016 .288 4.515 .000 KEPEMILIKANINSTITUSIONAL .004 .002 .133 2.025 .044 KEPEMILIKANMANAJERIAL -.017 .006 -.182 -2.732 .007
a. Dependent Variable: TOBINSQ
Berdasarkan analisis data pada table 4.7 yang menunjukkan hasil
pengujian antara variable dependen dengan variable independen yang
dilakukan dengan uji t, hasilnya adalah sebagai berikut :
68 Hasil uji hipotesis 1 : Dewan komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Hasil pengujian variable dewan komisaris independen mempunyai
angka signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
dewan komisaris independen berpengaruh secara signifikan terhadap
kinerja perusahaan. Nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,275
Estimasi arah yang positif pada koefisien variable dewan komisaris
independen menunjukkan bahwa setiap peningkatan dewan komisaris
independen akan meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini
berhasil didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Benhart dan
Rosenstein (1998) dalam Murwaningsari (2007) yang menyatakan bahwa
semakin besar proporsi komisaris independen maka semakin efektif
peranan komisaris independen di dalam melaksanakan fungsi monitoring
terhadap perilaku oportunis manajemen. Perilaku oportunis manajemen
yang dimonitor dengan baik oleh komisaris independen akan dapat
meningkatkan kinerja perusahaan.
Hasil uji hipotesis 2 : Dewan direksi berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Hasil pengujian variable ukuran dewan direksi mempunyai angka
signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran
dewan direksi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja perusahaan.
69
meninjukkan bahwa setiap peningkatan ukuran dewan direksi akan
menaikkan kinerja perusahaan. Hasil ini didukung oleh hasil penelitian
Pearce dan Zahra (1992) dalam Faisal (2005) yang menyatakan bahwa
peningkatan ukuran dewan direksi akan memberikan manfaat bagi
perusahaan karena terciptanya jaringan dengan pihak luar perusahaan dan
menjamin adanya ketersediaan sumber daya. Sedangkan hasil penelitian
ini kontradiktif dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Murwaningsari (2007) yang menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Hasil uji hipotesis 3 : Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Hasil pengujian variable kepemilikan institusional mempunyai
angka signifikan 0,044 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukan bahwa
kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
perusahaan. nilai beta yang dihasilkan positif sebesar 0,133. Arah positif
pada koefisien variable kepemilikan institusional menunjukkan bahwa
setiap peningkatan kepemilikan institusional akan menaikkan kinerja
perusahaan.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa hasil
penelitian ini mendukung atau sesuai dengan hasil penelitian yang
dikemukakan oleh Serli (2011) yang mengatakan bahwa kepemilikan
70
Kepemilikan institusional ini akan memantau pergerakan kinerja
perusahaan sehingga kinerja perusahaan sesuai dengan visi misi yang telah
direncanakan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Namun
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Murwaningsari (2007), Sri dan Siti (2012). Hasil penelitiannya
menyebutkan bahwa kepemilikan perusahaan oleh institusional tidak
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap kinerja perusahaan. Semakin
besar kepemilikan saham perusahaan oleh institusi domestik akan
menurunkan kegiatan monitoring yang dilakukan oleh pemegang saham
institusi domestik sehingga kinerja perusahaan akan semakin menurun.
Hal ini dikarenakan pemilik mayoritas institusi ikut dalam pengendalian
perusahaan sehingga cenderung bertindak untuk kepentingan mereka
sendiri dengan mengorbankan kepentingan minoritas di dalam perusahaan.
Adanya kecenderungan tersebut membuat terjadinya ketidakseimbangan
dalam penentuan arah kebijakan perusahaan yang pada akhirnya hanya
akan menguntungkan pihak pemegang saham mayoritas saja (institutional
ownership).
Hasil uji hipotesis 4 : Kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Hasil pengujian variable kepemilikan manajerial mempunyai angka
signifikan 0,007 lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
kepemilikan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja
-71
0,182. Estimasi arah yang negatif menunjukkan bahwa kepemilikan saham
oleh manajerial (dewan komisaris dan dewan direksi) yang semakin
banyak cenderung akan menurunkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
berhasil didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Suranta (2003)
yang menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negative
terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa
baik dewan komisaris maupun dewan direksi memiliki insentif untuk
memaksimumkan kesejahteraannya dan konflik yang terjadi dalam teori
keagenan tidak dapat dikurangi. Hal ini disebabkan mereka terlibat dalam
manajemen perusahaan dan ikut memutuskan kebijakan yang akan diambil
oleh perusahaan dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja perusahaan.
Para pemilik perusahaan yang memiliki jumlah saham yang lebih sedikit
tidak dapat melakukan kontrol dan monitoring terhadap perilaku yang
tidak menguntungkan bagi mereka. Akibatnya adalah berdampak pada
asimetri informasi yang sering dirasakan oleh pemilik minoritas
perusahaan. (Suranta, 2003). Hasil penelitian ini juga berhasil didukung
oleh Herawaty (2008) tetapi kontradiktif dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Murwaningsari (2007).
Dari table coefficient dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y=0,014+1,434X1+0,073X2+0,004X3-0,017X4
1. Nilai Konstanta model persamaan regresi sebesar 0.014. Artinya
jika variable dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi,
72
konstan, maka rata-rata kinerja perusahaan yang diukur dengan
Tobin’s Q sebesar 0,014.
2. Koefisien regresi dewan komisaris independen sebesar 1,434
menyatakan bahwa setiap penambahan dewan komisaris sebesar 1
akan meningkatkan kinerja perusahaan yang diukur dengan
Tobin’s Q sebesar 1,434.
3. Koefisien regresi dewan direksi sebesar 0,073 menyatakan bahwa
setiap penambahan dewan direksi sebesar 1 akan meningkatkan
kinerja perusahaan yang diukur dengan Tobin’s Q sebesar 0,073.
4. Koefisien regresi kepemilikan institusional sebesar 0,004
menyatakan bahwa setiap penambahan kepemilikan institusional
sebesar 1 akan meningkatkan kinerja perusahaan yang diukur
dengan Tobin’s Q sebesar 0,004.
5. Koefisien regresi kepemilikan manajerial sebesar -0,017
menyatakan bahwa setiap penambahan kepemilikan manajerial
sebesar 1 akan menurunkan kinerja perusahaan yang diukur dengan
Tobin’s Q sebesar 0,017.
c. Uji Statistik F
Uji F dilakukan dengan tujuan menguji apakah semua variable
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
73
Berikut hasil penelitiannya :
B
e
r
d
Berdasarkan table di atas yang menunjukkan hasil uji F dengan
signifikansi sebesar 0,000 yang memiliki nilai lebih kecil dari 0,05,
Artinya bahwa variable dewan komisaris independen, ukuran dewan
direksi, kepemilikan Institusional dan kepemilikan manajerial secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikansi terhadap variable kinerja
perusahaan.
Corporate governance merupakan suatu system yang mengatur
dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan
meningkatkan kinerja perusahaan kepada para pemegang saham. Dey
Report (1994) dalam Siallagan dan Machfoed (2006) mengemukakan
bahwa corporate governance yang efektif dalam jangka panjang dapat
meningkatkan kinerja perusahaan dan menguntungkan para pemegang
saham. Berarti fungsi kontrol telah dilaksanakan dengan efisien pada
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Dengan demikian,
Tabel 4.9 ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 12.223 4 3.056 15.025 .000b
Residual 39.657 195 .203
Total 51.881 199
a. Dependent Variable: TOBINSQ
b. Predictors: (Constant), KEPEMILIKANMANAJERIAL, DEWANDIREKSI, KOMISARISINDEPENDEN, KEPEMILIKANINSTITUSIONAL
74
penerapan good corporate governance dipercaya dapat meningkatkan
kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini berhasil didukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Herawaty (2008) yang menemukan adanya
hubungan positif antara corporate governance terhadap kinerja
perusahaan.
75 BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
secara signifikan pengaruh corporate governance terhadap kinerja
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun
2008-2012. Dengan menggunakan metode analisis regresi berganda hasil
pengujian terhadap 40 sampel perusahaan manufaktur diperoleh sebagai
berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh corporate
governance dalam hal dewan komisaris independen berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh corporate
governance dalam hal ukuran dewan direksi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh corporate
governance dalam hal kepemilikan institusional berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja perusahaan.
4. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh corporate
governance dalam hal kepemilikan manajerial berpengaruh negatif
76 B. Implikasi
Implikasi yang dapat diberikan penulis terkait dengan penelitian ini
adalah:
1. Akademisi, dapat di gunakan oleh para akademisi sebagai referensi
dalam menambah pengetahuan mengenai praktik Good Corporate
Governance yang berkaitan dengan kinerja perusahaan.
2. Peneliti, dapat digunakan oleh peneliti sebagai sarana menambah
wawasan serta pengetahuan peneliti mengenai praktik Good
Corporate Governance
3. Praktisi, dapat digunakan oleh para praktisi seperti investor, badan
otoritas pasar modal, dan para analis keuangan mengenai relevansi
kinerja perusahaan yang dipengaruhi oleh penerapan Good
Corporate Governance C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Penelitian lanjutan disarankan untuk menggunakan sampel yang
lebih besar sehingga hasil yang diperoleh lebih meyakinkan.
2. Pada penelitian selanjutnya, periode penelitian sebaiknya lebih dari
5 tahun agar hasil penelitian lebih akurat dan dapat memprediksi
hasil penelitian untuk jangka panjang. Selain itu agar dapat
77
Indonesia akan penerapan good corporate governance, serta untuk
mengetahui perhatian masyarakat dan para pemegang saham.
3. Penelitian selanjutnya disarankan untuk memasukkan
variable-variabel baru yang diidentifikasi sebagai variable mekanisme
78 DAFTAR PUSTAKA
Almilia, Luciana Spica dan Lailatul L. Sifa.2006 “Reaksi Pasar Publikasi Corporate Governance Perception Index Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”, Simposium Nasional Akuntansi IX Padang.
Belkaoui Ahmed Riahi, 2007, “Teori Akuntansi”, Buku 2, Edisi 5, Salemba Empat, Jakarta.
Cahyani, Nuswandari, 2009, “Pengaruh Corporate governance perception index
terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur”, Vol. 16. No. 2, September, 2009, hal: 70-84.
Carningsih, 2009, “Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Hubungan antara Kinerja Keuangan dengan Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Properti dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.
Daniri, Achmad. 2005. “Good Corporate Governance”: Konsep dan Penerapannya dalam Konteks Indonesai”, Jakarta :PT Triexs Trimacindo
Darmawati dkk. (2005). “Hubungan Corporate Governance dan Kinerja Perusahaan”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 8, No. 6, Hal. 65-81.
Ebraheem Saleem Salem Alzoubi and Mohamad Hisyam Selamat. 2012. “The Effectiveness of Corporate Governance Mechanisms on Constraining Earning Management: Literature Review and Proposed Framework ”. International Journal of Global Business, 5 (1), 17- 35
Effendi, Muh. Arief.2009 “The Power of Good Corporate Governance: Teori dan Implementasi”. Salemba Empat, Jakarta.
Faizal. 2004. Analisis Agency Cost, Struktur Kepemilikan dan mekanisme Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar.
Filia Puspitasari Dan Endang Ernawati,2010.“Pengaruh Mekanisme Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Badan Usaha”, Universitas Surabaya, Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan.
Forum for Corporate Governance in Indonesia.2001 “Tata Kelola Perusahaan.”
79
Ghozali, Imam. 2012. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 20”. Edisi VI. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gray, R., Owen, D., dan Maunders, K. 1987. Corporate Social Reporting:
Accounting and Accountability, Prentice-Hall: London.
Hamid, Abdul.2010. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”.Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial. UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Herawaty, Vinola.2008. “Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management terhadap Nilai Perusahaan”, Simposium Nasional Akuntansi (SNA)XI Pontianak .
Imam Sjahputra Tunggal dan Amin Widjaja Tunggal. 2002. The forum for Corporate Governance in Indonesia.
Iqbal Bukhori, Raharja. 2012. “Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2010)”. Diponegoro journal of accounting, volume 1, nomor 2, tahun 2012, hal 15-30
Jehsen, Michael C. & W.H. Meckling. (1976). “Theory of the firm: managerial behavior, agency cost, and ownership structure”, Jounal of Financial Economics 3, Page: 305-360.
Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Nomor: KEP-117/MMBU/ 2002 Tentang ”Penerapan Praktek Good Corporate Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)”.
Kieso E. Donald, dan Weygandt J Jerry, 2008, Akuntansi Intermediate. Jilid Satu, Edisi Keduabelas, Erlangga.
Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance. 2004. Pedoman Good Corporate Governance Perbankan Indonesia.
Kresnohadi, Ariyoto, 2000, “Good Corporate Governance Dan Konsep Penegakannya Di BUMN Dan Lingkungan Usahanya”, Majalah Usahawan No.10 Tahun XXIX.
Kusumawati, Dwi Novi dan Bambang Riyanto LS. 2005. Corporate Governance
dan Kinerja: Analisis Compliance Reporting dan Struktur Dewan terhadap Kinerja. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VIII Solo.
80
Leora. F. Klapper & I. Love. (2002). “Corporate Governance, Investor Protection and Performance in Emerging Market”. World Bank Working Paper. http:// ssrn. com.
Listyani, Theresia Tyas, 2003, “Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, Dan Pengaruhnya terhadap Kepemilikan Saham Institusional (Studi pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta), Jurnal Maksi, Vol. 3, Agustus, hal: 98-114.
Mulyadi (2007). Akuntansi Manajemen:Konsep, manfaat dan rekayasa. (Edisi kedua). Yogyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Murwaningsari, Etty. 2007.“Pengaruh Corporate Governance terhadap Nilai Perusahaan dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening”,
Journal the 1st Accounting Conference FEUI
Ni Ketut Sukarsih dan Ni Luh Nyoman Ayu Suda Susilawati. 2011. “Dampak
Good Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan (studi kasus di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal bisnis dan kewirausahaan.
Nur Indriantoro, dan Bambang Supomo,2002. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Rafriny Amyulianthy.2012. “Pengaruh Struktur Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan Publik Indonesia”. Jurnal liquidity,Vol 1,no 2 hlm 91-98.
Rustia,Anastasya.2012.http://investasi.kontan.co.id/news/bpk - temukan - potensi-penyimpangan-gcg-di-atas-rp7-triliun. (diakses tanggal 25 mei 2013).
Sedarmayanti.2007.Governance dan Good Corporate Governance. (Edisi Ketiga). Bandung : Penerbit Mandar Maju.
Serli, Ike Ari Susanti, 2011, “Pengaruh Kualitas Corporate Governance, Kualitas Audit, Dan Earnings Management terhadap Kinerja Perusahaan”, Jurnal ekonomi dan bisnis, Vol. 5, No. 2 Juli 2011, hal. 145-161.
Shleifer, A dan Vishny, R.W. 1986. Large Shareholders and Corporate Control,
Journal of Political Economiy 94, 31.
Siallagan, Hamonangan dan M. Machfoedz.2006 “Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) IX Padang,
81
Srimindarti, Ceacilia.2004 Seri Fokus Ekonomi. Jilid I. Edisi ke-3. Bandung : Penerbit Mandar Maju.
Siregar, S.V., dan S. Utama, 2008, “ Type of earnings management and the effect of ownership structure, firm size, and corporate-governance practices: Evidence from Indonesia”, The International Journal of Accounting 43, p.1–27.
Suranta, Eddy dan Mas’ud Machfoedz.2003. “Analisis Struktur Kepemilikan, Nilai Perusahaan, Investasi dan Ukuran Dewan Direksi”, Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya,.
Suranta, Eddy dan Pratana Puspita Merdistusi, 2004, “Income Smoothing, Tobin’s Q, Agency Problems, dan Kinerja Perusahaan”, Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi VII, Bali, 2-3 Desember.
Sutojo, Sutojo, dan Aldrige, E. John, 2005, “Good Corporate Governance : Tata Kelola Perusahaan yang Sehat”, PT. Damar Mulia Rahayu, Jakarta.
Taqiyyah,Barratut.2012. http://investasi.kontan.co.id/news/bursa- jepang-melorot-terguncang-skandal-olympus.(diakses tanggal 15 april 2013)
Tjager. IN., Alijoyo, F.A., Djemat, H.R, dan Soembodo, B, 2003, “Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia, Serial Mastering Good Coprorate Governance”, Prenhanllindo, Jakarta.
Ujiyantho, Muhammad Arief dan Bambang Agus Pramuka.2007.“Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan”, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X.
V. Titi Purwantini. 2012. “Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance
terhadap Nilai Perusahhaan dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”. Jurnal. STIE AUB Surakarta.
Wajdi Ben Rejeb and Mohamed Frioui. 2012. “The Impact of Good Corporate Governance Practices on Stakeholder’s Satisfaction in Tunisian Listed Companies”.Intenational Journal Of Business and Management Studies
Vol 4, No 2.
Wardhani,R.2008.Tingkat Konservatisme Akuntansi di Indonesia dan Hubungannya dengan Karakteristik Dewan Sebagai Mekansme Corporate Governance. Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
82
83 Lampiran 1
Sampel Penelitian Perusahaan Manufaktur
No Nama Perusahaan Jenis Industri dalam Manufaktur
1 PT Alam Karya Unggul (AKKU) Industri Plastik dan Kemasan
2 PT Berlina {BRNA) Industri Plastik dan Kemasan
3 PT Eterindo Wahanatama (ETWA) Industri Kimia
4 PT Pelat Timah Nusantara (NIKL) Industri Kimia
5 PT Nipress (NIPS) Industri Otomotif dan Komponen
6 PT Kedaung Indah Can (KICI) Industri Peralatan Rumah Tangga
7 PT Trias Sentosa (TRST) Industri Plastik dan Kemasan
8 PT Unggul Indah Cahaya (UNIC) Industri Kimia
9 PT Asahimas Flat Glass (AMFG) Industri Keramik, Porselen, dan Kaca 10 PT Astra International (ASII) Industri Otomotif dan Komponen
11 PT Astra Otoparts (AUTO) Industri Otomotif dan Komponen
12 PT Citra Tubindo (CTBN) Industri Logam
13 PT Selamat Sempurna (SMSM) Industri Otomotif dan Komponen
14 PT Mandom Indonesia (TCID) Industri Kosmetik dan Barang
Keperluan Rumah Tangga 15 PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) Industri Otomotif dan Komponen
16 PT Jaya Pari Steel (JPRS) Industri Logam
17 PT Kimia Farma (KAEF) Industri Farmasi
18 PT Malindo Feedmill (MAIN) Industi Pakan Ternak
19 PT Krakatau Steel (KRAS) Industri Logam
20 PT Kabelindo Murni (KBLM) Industri Kabel
21 PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) Industri Kimia
22 PT Prima Alloy Steel Universal (PRAS) Industri Otomotif dan Komponen 23 PT Apac Citra Centertex (MYTX) Industri Tekstil dan Garment 24 PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) Industri Makanan dan Minuman
25 PT Centex (CNTX) Industri Tekstil dan Garment
26 PT Goodyear Indonesia (GDYR) Industri Otomotif dan Komponen 27 PT Kedawung Setia Industrial (KDSI) Industri Peralatan Rumah Tangga
28 PT HM Sampoerna (HMSP) Industri Rokok
29 PT Sumi Indo Kabel (IKBI) Industri Kabel
30 PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Industri Semen
31 PT Kalbe Farma (KLBF) Industri Farmasi
32 PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) Industri Makanan dan Minuman 33 PT Bentoel Internasional Investama (RMBA) Industri Rokok
34 PT Sierad Produce (SIPD) Industi Pakan Ternak
35 PT Holcim Indonesia (SMCB) Industri Semen
36 PT Semen Gresik (SMGR) Industri Semen
37 PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) Industri Tekstil dan Garment
38 PT Arwana Citramulia (ARNA) Industri Keramik, Porselen, dan Kaca
39 PT Delta Djakarta (DLTA) Industri Makanan dan Minuman
84 Lampiran 2
Sampel Dewan Komisaris Independen
No. Nama Perusahaan Komisaris Independen
2008 2009 2010 2011 2012
1 PT Alam Karya Unggul (AKKU) 0.5 0.5 0.5 0.33 0.33
2 PT Berlina {BRNA) 0.25 0.25 0.5 0.5 0.5
3 PT Eterindo Wahanatama (ETWA) 0.33 0.33 0.33 0.25 0.5
4 PT Pelat Timah Nusantara (NIKL) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
5 PT Nipress (NIPS) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.25
6 PT Kedaung Indah Can (KICI) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
7 PT Trias Sentosa (TRST) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
8 PT Unggul Indah Cahaya (UNIC) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
9 PT Asahimas Flat Glass (AMFG) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
10 PT Astra International (ASII) 0.45 0.45 0.45 0.45 0.45
11 PT Astra Otoparts (AUTO) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
12 PT Citra Tubindo (CTBN) 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
13 PT Selamat Sempurna (SMSM) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
14 PT Mandom Indonesia (TCID) 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
15 PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) 0.42 0.42 0.42 0.42 0.42
16 PT Jaya Pari Steel (JPRS) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
17 PT Kimia Farma (KAEF) 0.6 0.6 0.6 0.6 0.6
18 PT Malindo Feedmill (MAIN) 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
19 PT Krakatau Steel (KRAS) 0.4 0.4 0.4 0.4 0.4
20 PT Kabelindo Murni (KBLM) 0.5 0.5 0.5 0.5 0.5
21 PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 22 PT Prima Alloy Steel Universal (PRAS) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
23 PT Apac Citra Centertex (MYTX) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
24 PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
25 PT Centex (CNTX) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
26 PT Goodyear Indonesia (GDYR) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
27 PT Kedawung Setia Industrial (KDSI) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
28 PT HM Sampoerna (HMSP) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
29 PT Sumi Indo Kabel (IKBI) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
30 PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
31 PT Kalbe Farma (KLBF) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
32 PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 33 PT Bentoel Internasional Investama (RMBA) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
34 PT Sierad Produce (SIPD) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
35 PT Holcim Indonesia (SMCB) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
36 PT Semen Gresik (SMGR) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
37 PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
38 PT Arwana Citramulia (ARNA) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
39 PT Delta Djakarta (DLTA) 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
85 Lampiran 3
Sampel Dewan Direksi
No. Nama Perusahaan Dewan Direksi
2008 2009 2010 2011 2012
1 PT Alam Karya Unggul (AKKU) 2 2 2 3 2
2 PT Berlina {BRNA) 3 3 3 2 3
3 PT Eterindo Wahanatama (ETWA) 3 3 3 3 4
4 PT Pelat Timah Nusantara (NIKL) 4 4 5 5 2
5 PT Nipress (NIPS) 5 5 4 4 4
6 PT Kedaung Indah Can (KICI) 3 3 3 3 3
7 PT Trias Sentosa (TRST) 3 4 4 4 4
8 PT Unggul Indah Cahaya (UNIC) 6 6 6 5 5
9 PT Asahimas Flat Glass (AMFG) 11 9 9 11 11
10 PT Astra International (ASII) 8 8 8 9 9
11 PT Astra Otoparts (AUTO) 8 8 8 8 8
12 PT Citra Tubindo (CTBN) 5 6 6 6 7
13 PT Selamat Sempurna (SMSM) 4 4 4 5 5
14 PT Mandom Indonesia (TCID) 5 5 6 6 6
15 PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) 9 9 7 7 7
16 PT Jaya Pari Steel (JPRS) 4 4 4 4 4
17 PT Kimia Farma (KAEF) 5 5 5 5 5
18 PT Malindo Feedmill (MAIN) 5 5 6 6 7
19 PT Krakatau Steel (KRAS) 6 6 6 6 7
20 PT Kabelindo Murni (KBLM) 3 3 3 3 3
21 PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) 5 5 7 7 7
22 PT Prima Alloy Steel Universal (PRAS) 3 4 3 4 3
23 PT Apac Citra Centertex (MYTX) 3 3 3 3 3
24 PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) 3 3 3 3 4
25 PT Centex (CNTX) 6 6 6 6 6
26 PT Goodyear Indonesia (GDYR) 3 3 3 3 3
27 PT Kedawung Setia Industrial (KDSI) 3 3 3 3 3
28 PT HM Sampoerna (HMSP) 5 5 5 5 7
29 PT Sumi Indo Kabel (IKBI) 6 6 6 5 6
30 PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 8 8 8 8 9
31 PT Kalbe Farma (KLBF) 5 5 5 6 5
32 PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) 4 4 4 4 4
33 PT Bentoel Internasional Investama (RMBA) 5 4 4 4 5
34 PT Sierad Produce (SIPD) 6 4 7 5 5
35 PT Holcim Indonesia (SMCB) 9 8 8 8 8
36 PT Semen Gresik (SMGR) 6 6 5 7 7
37 PT Nusantara Inti Corpora (UNIT) 2 2 2 2 2
38 PT Arwana Citramulia (ARNA) 2 2 2 2 2
39 PT Delta Djakarta (DLTA) 5 5 5 5 5
86 Lampiran 4
Sampel Kepemilikan Institusional
No. Nama Perusahaan Kepemilikan Institusional (%)
2008 2009 2010 2011 2012
1 PT Alam Karya Unggul (AKKU) 79 79 95 95 95
2 PT Berlina {BRNA) 51.42 51.42 51.42 60.73 51.42
3 PT Eterindo Wahanatama (ETWA) 71.16 63.44 55.42 55.63 55.63
4 PT Pelat Timah Nusantara (NIKL) 80 80 80 80 80
5 PT Nipress (NIPS) 37.11 37.11 37.11 37.11 37.11
6 PT Kedaung Indah Can (KICI) 75 75 75 75 82.55
7 PT Trias Sentosa (TRST) 59.46 59.46 59.46 59.46 60.36
8 PT Unggul Indah Cahaya (UNIC) 75.84 75.84 75.84 75.84 75.84
9 PT Asahimas Flat Glass (AMFG) 84 84 84 84 84
10 PT Astra International (ASII) 50 50 50 50 50
11 PT Astra Otoparts (AUTO) 93 95 95 95 95
12 PT Citra Tubindo (CTBN) 76 80 80 80 86
13 PT Selamat Sempurna (SMSM) 58 58 58 58 58
14 PT Mandom Indonesia (TCID) 77 79 78 78 78
15 PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) 93 93 93 93 93
16 PT Jaya Pari Steel (JPRS) 67 68 68 68 68
17 PT Kimia Farma (KAEF) 90 90 90 90 90
18 PT Malindo Feedmill (MAIN) 59 59 59 59 59
19 PT Krakatau Steel (KRAS) 80 80 80 80 80
20 PT Kabelindo Murni (KBLM) 84.51 84.51 84.51 83.65 77.23
21 PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) 77.93 77.93 77.93 77.93 77.93 22 PT Prima Alloy Steel Universal (PRAS) 45.24 45.24 45.24 45.24 45.24 23 PT Apac Citra Centertex (MYTX) 79.72 79.72 79.72 79.72 79.72
24 PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) 72 72 72 72 72
25 PT Centex (CNTX) 90 90 90 90 90
26 PT Goodyear Indonesia (GDYR) 93 93 94 94 94
27 PT Kedawung Setia Industrial (KDSI) 74.81 74.81 74.81 74.81 74.81
28 PT HM Sampoerna (HMSP) 98 98 98 98 98
29 PT Sumi Indo Kabel (IKBI) 93 93 93 93 93
30 PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) 64 64 64 64 64
31 PT Kalbe Farma (KLBF) 55 55 55 55 55
32 PT Multi Bintang Indonesia (MLBI) 75 75 75 75 75
33 PT Bentoel Internasional Investama (RMBA) 65 84 85 85 85
34 PT Sierad Produce (SIPD) 41 41 41 41 41
35 PT Holcim Indonesia (SMCB) 77 77 80 80 80
36 PT Semen Gresik (SMGR) 75 75 51 51 63