• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Pengujian Hipotesis

a. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis I

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel V.7 berikut ini:

Tabel V.7

Hasil Pengujian Hipotesis I

D a r

Dari tabel V.7 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima yang

berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung> rtabelyaitu 0,847 > 0,194 dan

nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05. Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,847 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang sangat kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,800-1,000. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah

sebagai berikut:

Correlations

komp_guru kep_belajar

Spearman's rho komp_guru Correlation Coefficient 1.000 .847**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

kep_belajar Correlation Coefficient .847** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

t =√ t= , √ , t= , ( , ) √ , t= , ,( , ) t= 16,013

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 16,013 > dari

ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar

1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

b. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis II

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearmantampak pada tabel V.8 berikut ini:

Tabel V.8

Hasil Pengujian Hipotesis II

Correlations

Komp_Pedagogik Kepuasan_Belajar

Spearman's rho Komp_Pedagogik Correlation Coefficient 1.000 .729**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient .729** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel V.8 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima

yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung > rtabel

yaitu 0,729 > 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05. Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,729 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan

sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah

sebagai berikut: t = √ √ t= , √ , t= , ( , ) √ , t= , ,( , ) t= 10,703

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 10,073 > dari

ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar

1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

c. Hubungan antara Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi guru kepribadian akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis III

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearmantampak pada tabel V.9 berikut ini:

Tabel V.9

Hasil Pengujian Hipotesis III

Correlations

Kepuasan_Belajar Komp_Kepribadian

Spearman's rho Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient 1.000 .744**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

Komp_Kepribadian Correlation Coefficient .744** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel V.9 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima

yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung > rtabel

Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,744 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah

sebagai berikut: t = √ √ t= , √ , t= , ( , ) √ , t= , ( , ) , t= 11,190

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 11,190 > dari

ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar

1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

d. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0= Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha= Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi guru sosial akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis IV

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearman tampak pada tabel V.10 berikut ini:

Tabel V.10

Hasil Pengujian Hipotesis IV

Correlations

Kepuasan_Belajar Komp_Sosial

Spearman's rho Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient 1.000 .758**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

Komp_Sosial Correlation Coefficient .758** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

Dari tabel V.10 di atas menunjukkan bahwa Ha

diterima yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi

dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung > rtabel

yaitu 0,758 > 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05. Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,758 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian bahwa nilai r signifikan atau tidak, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah

sebagai berikut: t = √ √ t= , √ , t= , ( , ) √ , t= , ,( , ) t= 11,679

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 11,679 > dari

1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

e. Hubungan antara Kompetensi Profesional Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

1. Rumusan Hipotesis

H0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

Ha = Ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi

siswa tentang kompetensi guru profesional akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

2. Hasil Pengujian Hipotesis V

Pengujian hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa diuji dengan menggunakan statistik non parametik koefisien korelasi Spearman. Korelasi Spearmantampak pada tabel V.11 berikut ini:

Tabel V.11

Hasil Pengujian Hipotesis V

Correlations

Kepuasan_Belajar Komp_Profesional

Spearman's rho Kepuasan_Belajar Correlation Coefficient 1.000 .708**

Sig. (2-tailed) . .000

N 103 103

Komp_Profesional Correlation Coefficient .708** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 103 103

**.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel V.11 di atas menunjukkan bahwa Ha diterima

yang berarti ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Hal ini terbukti dari rhitung > rtabel

yaitu 0,708 > 0,194 dan nilai problabilitasnya 0,00 < dari 0,05. Koefisien yang dihasilkan yaitu sebesar 0,708 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang kuat. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,600-0,799. Nilai r positif berarti semakin tinggi persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin tinggi pula kepuasan belajar siswa dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi semakin rendah pula kepuasan belajar siswa.

Pengujian signifikan atau tidaknya nilai r, digunakan uji t dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan harga thitung adalah

t =√ t= , √ , t= , ( , ) √ , t= , ( , ) , t= 10,075

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung = 10,075 > dari

ttabel dengan dk 101 (103-2) pada taraf signifikansi 5% sebesar

1,660 yang berarti Ha diterima yaitu ada hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa.

C. Pembahasan

1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Adanya korelasi ditunjukkan dari nilai rhitung> rtabelyaitu 0,847 > 0,194

sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa thitung> ttabeldengan nilai thitungsebesar 16,013 dan ttabel

= 1,660 pada taraf signifikansi 5% dengan N-2 = 103-2=101, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa

signifikan. Besarnya korelasi adalah 0,847 termasuk dalam kategori sangat kuat.

Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berpersepsi bahwa kompetensi guru akuntansi baik (44 responden atau 43%). Artinya menurut siswa guru akuntansi memiliki empat kompetensi meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Guru akuntansi memiliki kompetensi dalam menguasai kecakapan kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan yakni akuntansi. Secara nyata guru akuntansi yang berkompeten tersebut mampu bekerja dibidangnya secara efektif dan efisien. Guru akuntansi tidak hanya menunjukkan kuantitas kerja tetapi sudah sekaligus menunjuk kualitas kerja.

Penelitian ini didukung oleh teori Gorky (2009:39) yang menyatakan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan keterampilan dan perilaku tugas yang harus dimiliki oleh guru. Setelah dimiliki, tentu harus dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan di dalam kelas yang disebut sebagai pengajaran. Menurut Sopiatin (2010:66) menyatakan bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya seorang guru dituntut untuk mempunyai pengetahuan yang luas karena guru berfungsi sebagai agen perubahan dan membantu siswa menghadapi transformasi yang sedang

berjalan. Dengan demikian penelitian ini mendukung teori Gorky dan Sopiatin bahwa kompetensi merupakan satu kesatuan yang harus ada dalam diri seorang guru dalam memberikan pelayanannya yang diharapkan dapat memberikan pelayanan pendidikan dengan baik dan sesuai dengan harapan siswa.

Deskripsi persepsi siswa tentang kepuasan belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi puas (27 responden atau 26%). Hal ini disebabkan karena guru benar-benar berkompeten dibidangnya, serta guru bisa menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Guru menyampaikan materi dengan cara yang menarik dan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi. Dengan bekal ilmu yang benar-benar bermutu diharapkan siswa memperoleh pengetahuan yang luas dan mendalam sehingga siswa akan merasa puas belajar akuntansi. Kepuasan belajar akuntansi menimbulkan semangat belajar bagi siswa, sehingga siswa menjadi mempunyai perasaan senang akan mata pelajaran akuntansi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdahulu oleh Setyowati (2003:45) menyatakan bahwa tingkat kepuasan siswa tidak terletak semata-mata karena kefavoritannya terhadap suatu program pembelajaran, melainkan lebih pada bagaimana siswa dan guru berusaha bekerjasama untuk mewujudkan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif akan membantu siswa mencapai prestasi belajar sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan kata

lain, tingkat kepuasan siswa dipengaruhi oleh bagaimana siswa dan guru memberi arti terhadap hak dan kewajibannya masing-masing guna mewujudkan pembelajaran yang semakin berkualitas dan memuaskan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait dengan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Setyowati (2003).

2. Hubungan antara Persepsi Siswa Kompetensi Pedagogik Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar

Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Adanya korelasi ditunjukkan dari nilai rhitung> rtabel yaitu

0,729 > 0,194 sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa thitung > ttabel dengan nilai

thitung sebesar 10,073 dan ttabel = 1,660 pada taraf signifikansi 5%

dengan N-2 = 103-2=101, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi signifikan. Besarnya korelasi adalah 0,729 termasuk dalam kategori kuat.

Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi menunjukkan sebagian besar siswa berpersepsi bahwa

kompetensi pedagogik guru akuntansi baik (42 responden atau 41%). Hal ini disebabkan karena guru akuntansi sudah mampu mengembangkan kurikulum dan silabus termasuk perancangan dan pelaksanan pembelajaran yang mendidik. Serta mampu memanfaatkan teknologi pembelajaran, evaluasi akhir belajar dan pengembangan peserta didik. Guru yang mempunyai kompetensi yang baik akan terus berusaha untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki oleh guru demi kepentingan pencapaian tujuan pembelajaran.

Penelitian ini didukung oleh teori Gorky (2009:39) yang menyatakan bahwa kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran untuk kepentingan peserta didik. Menurut sopiatin, (2010:67) menyatakan bahwa selain harus memiliki kemampuan dalam mengelola pembelajaran, guru juga harus dituntut untuk selalu merancang pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, merancang, dan melaksanakan evaluasi. Dengan demikian penelitian ini mendukung teori (Gorky) dan (Sopiatin) bahwa guru harus mengembangkan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, serta memahami siswa secara mendalam.

Deskripsi tentang kepuasan belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi puas (27 responden atau 26%). Perasaan senang merupakan dasar yang membentuk kepuasan seseorang terhadap sesuatu hal. Siswa berpersepsi puas karena dengan adanya kepuasan di dalam diri siswa maka akan membuat siswa untuk

terus berusaha memperhatikan penjelasan guru, menyelesaikan soal atau tugas yang diberikan oleh guru. Seorang siswa yang puas terhadap pelajaran akuntansi akan belajar secara optimal karena memiliki perasaan senang terhadap pelajaran akuntansi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdahulu oleh Sulistiyani (2010:95), menyatakan bahwa semakin besar kompeten guru maka akan semakin pandai pula guru tersebut dalam menarik perhatian siswa untuk menyukai mata pelajaran yang diampunya, sehingga siswa akan menjadi lebih bersemangat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait dengan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sulistiyani (2010).

3. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Kepribadian Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Adanya korelasi ditunjukkan dari nilai rhitung > rtabel yaitu 0,744

> 0,194 sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi dengan uji t diketahui bahwa thitung > ttabel dengan nilai thitung sebesar

2=101, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi signifikan. Besarnya korelasi adalah 0,744 termasuk dalam kategori kuat.

Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berpersepsi bahwa kompetensi kepribadian guru akuntansi sangat baik (45 responden atau 45%). Hal ini disebabkan karena guru sudah sangat baik dalam memberikan suatu contoh perilaku baik kepada siswa sehingga siswa dapat mengembangkan sikap positif dalam melaksanakan kegiatan belajarnya.

Penelitian ini didukung oleh teori Sopiatin (2010:67), yang menyatakan kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan siswa. Kompetensi ini diperoleh dan dikembangkan melalui proses sosialisasi. Dengan demikian penelitian ini mendukung teori Sopiatin bahwa sorang guru tidak hanya bertugas mencerdaskan siswa, tetapi juga harus dapat mengembangkan kepribadian siswa yang berakhlak dan berkarakter.

Deskripsi tentang kepuasan belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi puas (27 responden atau 26%). Persepsi adalah proses dimana seorang individu memiliki penilaian tersendiri mengenai suatu objek berdasarkan pada kemampuan dan

kepekaan yang dimilki individu tersebut, sehingga melahirkan pemahaman tersendiri pada objek yang diketahuinya. Apabila persepsi yang dimiliki siswa bersifat positif terhadap guru maka akan menimbulkan perasaan senang atau suka. Kemudian perasaan tersebut akan menimbulkan suatu kepuasan. Semakin baik kompetensi kepribadian guru akuntansi maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan siswa dalam menyerap materi pembelajaran akuntansi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sulistiyani (2010:98), menyatakan bahwa guru yang baik dan berkompeten harus bisa menampilkan sikap positif dalam keseluruhan tugasnya, mampu menghayati dan memahami dirinya dengan baik, dan mampu menunjukkan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi siswa. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait dengan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi kepribadian guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Sulistiyani (2010).

4. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Sosial Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Adanya korelasi ditunjukkan dari nilai rhitung> rtabelyaitu 0,758 > 0,193

diketahui bahwa thitung> ttabeldengan nilai thitungsebesar 11,679 dan ttabel

= 1,660 pada taraf signifikansi 5% dengan N-2 = 103-2=101, sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi signifikan. Besarnya korelasi adalah 0,758 termasuk dalam kategori kuat.

Hasil deskripsi data persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi menunjukkan sebagian besar siswa berpersepsi bahwa kompetensi sosial guru akuntansi baik (33 responden atau 32%). Hal ini disebabkan karena guru akuntansi mampu berkomunikasi yang baik dengan siswa, serta guru dapat membentuk suasana belajar mengajar yang menyenangkan. Suasana belajar yang demikian akan menimbulkan perasaan senang pada diri siswa, dan perasaan senang itu merupakan salah satu komponen dalam sikap positif terhadap sekolah. Sikap positif dan perasaan senang akan memberikan semangat dan kepuasan untuk selalu belajar akuntansi.

Penelitian ini didukung oleh teori Sopiatin (2010:68) yang menyatakan bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kemampuan ini merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan pekerjaannya dan lingkungan sekitar. Dengan demikian penelitian ini mendukung teori (Sopiatin) bahwa dengan dimilikinya

kompetensi sosial diharapkan antara seorang guru dan siswa akan terjalin komunikasi yang baik. Adanya kerja sama yang baik antarguru akan membentuk lingkungan kerja yang nyaman, dan dapat membentuk hubungan yang baik antara guru dengan orang tua siswa.

Deskripsi tentang kepuasan belajar siswa menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memiliki persepsi puas (27 responden atau 26%). Hal ini disebabkan karena siswa bersemangat menerima pelajaran. Dengan demikian diharapkan antara seorang guru dan siswa akan terjalin komunikasi yang baik sehingga siswa terdorong untuk belajar akuntansi. Adanya kerja sama yang baik antarguru akan membentuk lingkungan kerja yang nyaman, dan dapat membentuk hubungan yang baik antara guru dengan orang tua siswa, sehingga siswa akan merasa puas dan terpenuhi keinginannya.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Sulistiyani (2010:100), menyatakan bahwa guru harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan berbagai pihak, baik itu dilingkungan pendidikan maupun diluar dunia pendidikan. Kemampuan sosial ini sangat diperlukan agar tercipta suatu hubungan yang harmonis dan baik dimanapun guru tersebut berada dan dengan siapapun guru tersebut berhubungan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait dengan hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh

Sulistiyani (2010).

5. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Profesional Guru Akuntansi dan Kepuasan Belajar Siswa

Dari analisis korelasi diketahui ada korelasi antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru akuntansi dan kepuasan belajar siswa. Adanya korelasi ditunjukkan dari nilai rhitung > rtabel yaitu 0,708

> 0,194 sehingga hipotesis tersebut diterima. Hasil uji signifikansi

Dokumen terkait