• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

B. Analisis Data

2. Pengujian Hipotesis

Dari pengujian prasyarat di atas diketahui bahwa semua variabel berdistribusi normal. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan ujiPearson. Ada satu variabel yang tidak perlu melakukan

pengujian prasyarat karenanya datanya ordinal yaitu tingkat pendidikan orang tua.

a. Pengujian hipotesis I 1) Rumusan hipotesis

: tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. : ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan

minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. 2) Hasil pengujian hipotesis

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA diuji dengan menggunakan statistik parametik korelasiPearson.

Tabel 5.8 KorelasiPearson Hipotesis I Correlations Motivasi Minat Motivasi Pearson Correlation 1 .555** Sig. (2-tailed) .000 N 174 174 Minat Pearson Correlation .555** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 174 174

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r hitungdengan r tabelyaitu 0,555 lebih besar dari 0,1488 dan juga r menunjukkan positif yang berarti ada hubungan positif artinya semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi pula minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA dan sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan dapat dilihat berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan thitungadalah sebagai berikut: Rumus:

t =

" 2 1 2

t=

, ,

t=

, ,

t=

, , ( , )

t= 8,7501

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung8,7501 lebih besar dari t tabel dengan df = n - 2, df = 174 2, 172 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,9739. Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa diterima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dan minat

siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,555 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan yang sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,40-0,599.

b. Pengujian hipotesis II 1) Rumusan hipotesis

: tidak ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.

: ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.

2) Pengujian hipotesis

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA diuji dengan menggunakan statistik parametik korelasiPearson.

Tabel 5.9 KorelasiPearson Hipotesis II Correlations Persepsi Siswa terhadap Jurusan Minat Persepsi Pearson Correlation 1 .446** Sig. (2-tailed) .000 N 174 174 Minat Pearson Correlation .446** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 174 174

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan r hitungdengan r tabelyaitu 0,446 lebih besar dari 0,1488 dan juga nilai r menunjukkan positif yang berarti ada hubungan positif artinya semakin tinggi persepsi siswa terhadap jurusan maka semakin tinggi pula minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA dan sebaliknya semakin rendah persepsi siswa terhadap jurusan maka semakin rendah pula minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan dapat dilihat berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan t hitung adalah sebagai berikut:

Rumus:

t =

2 1 2

t=

, ,

t=

, ,

t=

, ( , ) ,

t= 6,5352

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung6,5352 lebih besar dari t tabel dengan df = n -2, df = 174 2, 172 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,9739. Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa diterima yang berarti ada hubungan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap jurusan dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA. Koefisien korelasi yang dihasilkan yaitu sebesar 0,446 yang berarti korelasi kedua variabel menunjukkan hubungan sedang. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel interpretasi yang terletak dalam interval antara 0,40-0,599.

c. Pengujian hipotesis III 1) Rumusan hipotesis

: tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.

: ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.

2) Hasil pengujian hipotesis

Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ada tidaknya hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA diuji dengan menggunakan statistik non parametik korelasi Spearman. KorelasiSpearmantampak pada tabel berikut ini:

Tabel 5.10 KorelasiSpearman

Hipotesis III (Ayah)

Correlations

Tingkat_Pendi

dikan Ayah Minat Spear man's rho Tingkat_Pendi dikan_Ayah Correlation Coefficient 1.000 .081 Sig. (2-tailed) . .291 N 174 174 Minat Correlation Coefficient .081 1.000 Sig. (2-tailed) .291 . N 174 174

Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan rhitung dengan r tabelyaitu 0,081 lebih kecil dari 0,1488 yang berarti tidak ada hubungan. Signifikannya terlihat dari nilai probabilitas 0,291 lebih besar

dari 0,05 dan dapat dilihat berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan t hitung adalah sebagai berikut:

Rumus:

t =

2 1 2

t=

, ,

t=

, ,

t=

, ( , ) ,

t= 1,0658

Berdasarkan perhitungan diperoleh thitung1,0658 lebih kecil dari t tabel dengan df = n 2, df = 174 2, 172 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,9739. Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ayah dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.

Tabel 5.11 KorelasiSpearman

Hipotesis III (Ibu)

Correlations

Tingkat_Pendi

dikan Ibu Minat Spear man's rho Tingkat_Pendi dikan_ Ibu Correlation Coefficient 1.000 -.058 Sig. (2-tailed) . .445 N 174 174 Minat Correlation Coefficient -.058 1.000 Sig. (2-tailed) .445 . N 174 174

Untuk melihat ada tidaknya hubungan dapat dilihat berdasarkan perbandingan rhitungdengan rtabelyaitu -0,058 lebih kecil dari 0,1488 yang berarti tidak ada hubungan. Signifikannya r terlihat dari nilai probabilitas 0,445 lebih besar dari 0,05 dan dapat dilihat berdasarkan perbandingan t hitung dengan t tabel dengan taraf signifikansi 5%. Perhitungan t hitung adalah sebagai berikut:

Rumus:

t =

2 1 2

t=

, ( , )

t=

, ( , )

t=

, ( , )

,

t= -0,7619

Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung -0,7619 lebih kecil dari t tabel dengan df = n - 2, df = 174 2, 172 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,9739. Dari tabel dan pernyataan di atas menunjukkan bahwa ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan minat siswa SMA dalam memilih jurusan di SMA.

Dokumen terkait