BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang akan diuji. Pengujian hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan rumus korelasiproduct moment. Sedangkan untuk menguji hipotesis keempat digunakan analisis korelasi ganda tiga variabel bebas
1. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Ha = ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis pertama pada lampiran 6, hal 139 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,003. Jadi ada hubungan positif antara status sosial ekonomi orang tua dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini berarti semakin tinggi status sosial ekonomi orang tua, maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga semakin tinggi dan sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan sangat rendah.
c. Pengujian signifikansi Koefisien Korelasi
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung<ttabel, maka Ho diterima dan sebaliknya. Sesuai dengan tabel pada lampiran 6, hal 140 diperoleh
thitung sebesar -0,106. Bila thitung kita bandingkan dengan ttabel (pada dk=80-2) diperoleh ttabel sebesar 1,665, maka thitung<ttabel, sehingga Ho diterima.
d. Kriteria pengujian atau Pengambilan Keputusan
Berdasarkan hasil pengujian diatas, status sosial ekonomi orang tua dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan ada hubungan positif tetapi tidak signifikan.
2. Hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Ha = ada hubungan antara faktor lingkungan belajar dengan
minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis kedua pada lampiran 6, hal 139 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah 0,388. Jadi ada hubungan positif antara faktor lingkungan belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini berarti semakin baik faktor lingkungan belajar, maka minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga semakin tinggi dan sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah positif dan rendah.
c. Pengujian signifikansi Koefisien Korelasi
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung<ttabel, maka Ho diterima dan sebaliknya. Sesuai dengan tabel pada lampiran 6, hal 140 diperoleh
thitung sebesar 3,571. Bila thitung kita bandingkan dengan ttabel (pada dk=80-2) diperoleh ttabel sebesar 1,665, maka thitung>ttabel, sehingga Ho ditolak.
d. Kriteria pengujian atau Pengambilan Keputusan
Berdasarkan hasil pengujian diatas, faktor lingkungan belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan ada hubungan positif dan signifikan.
3. Hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
a. Rumusan Hipotesis
Ho = tidak ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Ha = ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
b. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis ketiga pada lampiran 6, hal 139 menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah -0,196. Jadi ada hubungan negatif antara prestasi belajar dan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Hal ini berarti semakin tinggi prestasi belajar, maka belum tentu minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga tinggi dan sebaliknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah negatif dan sangat rendah.
c. Pengujian signifikansi Koefisien Korelasi
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika thitung<ttabel, maka Ho diterima dan sebaliknya. Sesuai dengan tabel pada lampiran 6, hal 140 diperoleh
thitung sebesar -1,546. Bila thitung kita bandingkan dengan ttabel (pada dk=80-2) diperoleh ttabel sebesar 1,665, maka thitung<ttabel, sehingga Ho diterima.
d. Kriteria pengujian atau Pengambilan Keputusan
Berdasarkan hasil pengujian diatas, prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi menunjukkan ada hubungan negatif tetapi tidak signifikan.
4. Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar, dan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.
Pengujian hipotesis keempat ini menggunakan analisis korelasi ganda dengan tiga variabel. Sebelum menghitung Rxy(1,2,3) terlebih dahulu kita cari persamaan regresi (lampiran 6, hal 140).
Pengujian hipotesis keempat ini dilakukan dengan bantuan SPSS. Hasil pengujian harga konstan (a) sebesar 11,888, hasil dari koefisien regresi X1
sebesar -0,001, koefisien regresi variabel X2 sebesar 0,074 dan koefisien variabel X3sebesar -0,053.
Dari hasil koefisien masing-masing di atas diperoleh garis regresi tiga variabel dengan persamaan sebagai berikut :
3 3 2 2 2 0 X a X a X a Y     Y= -0,001X1+ 0,074X2+ -0,053X3+ 11,888
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi ganda, harga koefisien korelasi ganda (Rxy(1,2,3)) sebesar 0,420. Sedangkan harga koefisien determinasi yang diperoleh (R2) adalah 0,177 (lampiran 6, hal 140).
Untuk menguji signifikansi koefisien korelasi Ry(1,2,3) dan analisis regresi linier ganda maka digunakan uji F taraf signifikansi 5%. Adapun harga Fhitung yang diperoleh sebesar 5,432 sedangkan Ftabel dengan db pembilang 3 dan db penyebut 80 adalah 2,719. Dengan demikian harga
Fhitung > Ftabel (5,432 > 2,719), pada taraf signifikansi 5%. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar
Dari analisis regresi linier ganda diperoleh sumbangan efektif dan sumbangan relatif masing-masing variabel terikat seperti tercantum dalam tabel berikut :
Tabel 5.15
Rangkuman hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif
No Nama Variabel Sumbangan relatif Sumbangan efektif 1
2 3
Status sosial ekonomi orang tua Faktor lingkungan belajar Prestasi belajar -2,0704% 261,5112% -159,4408% -0,36538% 46,15149% -28,13811% 100% 17,648%
Dari tabel di atas diketahui sumbangan masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Sumbangan relatif untuk variabel status sosial ekonomi orang tua sebesar -2,0704% dan sumbangan efektif sebesar -0,36538%, untuk variabel faktor lingkungan belajar sumbangan relatif 261,5112% dan sumbangan efektif 46,15149%, untuk variabel prestasi belajar sumbangan relatif -159,4408% dan sumbangan efektif sebesar -28,13811%..
Hal ini berarti bahwa faktor status sosial ekonomi orang tua, faktor lingkungan belajar dan prestasi belajar dapat digunakan untuk memprediksi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebesar 17,648%. Sedangkan sisanya sebesar 82,352% berasal dari faktor lain yang tidak diperlihatkan dalam penelitian ini. Dapat diketahui juga bahwa diantara variabel-variabel bebas yang ada, variabel faktor lingkungan belajar (x2) merupakan variabel bebas yang memiliki sumbangan efektif yang paling besar 261,5112% (lampiran 7, hal 151).