BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.5 Analisis Data Penelitian .1 Uji Prasarat Analisis Regresi
4.1.5.2 Pengujian Hipotesis
Sebagaimana dinyatakan dalam bab II hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh signifikan pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes”.
Dalam rangka menguji hipotesis tersebut digunakan analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS for
windows relase 10 pada lampiran 13 halaman 103 diperoleh persamaan
regresi = 17, 806 + 0,472X. Untuk menguji signifikansi dari persamaan
regresi tersebut digunakan analisis varians untuk regresi. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 13 halaman 103 diperoleh F
Yˆ
hitung = 86,827 dengan probabilitas sebesar 0,000 dan lebih kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa persamaan regresi tersebut signifikan sehingga hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi “ Tidak ada pengaruh signifikan pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai kantor Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Brebes” ditolak. Sedangkan hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Ada pengaruh signifikan pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes” diterima.
Hubungan antara pengawasan dengan disiplin kerja dapat dilihat dari koefisien korelasi dan berdasarkan hasil analisis pada lampiran 13 halaman 103 diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,805. Uji keberartian koefisien korelasi dengan uji t diperoleh thitung = 9,318 dengan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian hubungan antara pengawasan dengan disiplin kerja tersebut signifikan. Ditinjau dari besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu 0,805 menunjukkan bahwa korelasi antara pengawasan dengan disiplin kerja tersebut tinggi karena berada pada indek korelasi 0,8-1,0.
70
Besarnya pengaruh atau kontribusi yang diberikan oleh pengawasan terhadap disiplin kerja dapat diketahui dari harga koefisien determinasi atau R2. Berdasarkan hasil perhitungan pada lampiran 13 halaman 103 diperoleh harga R2 = 0,649. Dengan demikian besarnya pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai adalah 64,9% dan selebihnya disiplin kerja pegawai dipengaruhi oleh faktor lain selain pengawasan sebesar 35,1%.
4.2 Pembahasan
Usaha untuk mendisiplinkan pegawai salah satunya adalah dengan adanya pembuatan standar atau ukuran kerja, penilaian terhadap setiap pekerjaan pegawai secara berkala dengan membandingkan hasil yang telah dicapai dengan standar ukuran yang ditetapkan serta usaha perbaikan terhadap setiap kesalahan yang dilakukan pegawai.
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif persentase menunjukkan bahwa tingkat pengawasan yang diterapkan pada kantor Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Brebes sudah termasuk dalam kriteria baik. Dengan hasil yang diperoleh sebesar 80,48 %. Ditinjau dari tiap-tiap indikator pengawasan menunjukkan bahwa indikator ukuran/ standar pengawasan masuk kategori baik sebesar 89,12 %, penilaian pekerjaan masuk kategori baik sebesar 84,57 %, perbandingan hasil pekerjaan dengan ukuran/ standar masuk kategori baik sebesar 71,73 %, dan perbaikan atas penyimpangan standar masuk kategori baik sebesar 80,95 % (lihat lampiran 9 halaman 97).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh komponen pengawasan tersebut telah dilakukan dengan baik oleh pimpinan di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes. Dalam hal pembuatan ukuran / standar kerja, pihak pimpinan telah mewajibkan pegawainya memberikan laporan setiap bulannya sesuai target yang ditetapkan dan pihak pimpinan selalu mengontrol laporan pegawai tersebut. Pada aspek penilaian pekerjaan pegawai, pihak pimpinan telah melakukan pengecekan terhadap pekerjaan pegawai secara berkala minimal 3 kali dalam satu bulannya sehingga menjadikan pegawai dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana.
Dalam indikator perbandingan hasil pekerjaan terhadap standar / ukuran menunjukkan bahwa pimpinan telah melakukan tindakan perbandingan hasil pekerjaan pegawainya dengan standar yang telah ditentukan secara teratur dengan mewajibkan pegawainya memberikan laporan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan. Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa pimpinan kurang memberikan teguran secara lisan maupun tertulis kepada pegawainya apabila terjadi penyimpangan-penyimpangan. Dalam melakukan perbaikan pihak pimpinan selalu menggunakan patokan standar kerja yang ditentukan, keseriusan pimpinan dalam melakukan perbaikan kesalahan juga ditunjukkan dengan cepatnya waktu koreksi yang dilakukan pimpinan pada laporan yang dibuat pegawai.
Demikian juga dengan variabel disiplin kerja, dari analisis deskriptif persentase yang dilakukan menyatakan bahwa tingkat disiplin kerja pegawai kantor Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Brebes adalah sangat tinggi dengan
72
angka perolehan sebesar 92,25 %. Hal yang mendukung variabel disiplin kerja adalah disiplin waktu masuk kategori sangat tinggi sebesar 90,56 %, disiplin peraturan masuk kategori sangat tinggi sebesar 94,90 % dan disiplin tanggung jawab masuk kategori sangat tinggi sebesar 91, 96 % (lihat lampiran 10 halaman 98).
Dari hasil perhitungan perhitungan deskriptif persentase disiplin kerja diatas, menunjukkan bahwa melalui target kerja yang ditetapkan oleh pimpinan hal ini mendorong pegawai untuk datang tepat pada waktunya sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditetapkan, pegawai menjadi lebih bertangung jawab kepada setiap pekerjaan yang dilakukan karena hasil pekerjaan mereka akan dikoreksi dengan baik oleh pimpinan dan akan dikembalikan apabila tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peraturan dan petunjuk pimpinan selalu dipatuhi oleh para pegawai sehingga kesalahan dalam melakukan pekerjaan dapat ditekan seminimal mungkin. Pegawai juga menggunakan perlengkapan kantor dengan baik dalam menyelesaikan pekerjaan yang dibebankan kepadanya tersebut.
Pengawasan yang dilakukan secara baik oleh pimpinan kepada bawahan, mampu mendorong bawahan melakukan pekerjaan dengan kedisiplinan kerja yang tinggi. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian ini, dimana diperoleh Fhitung = 86,827 dengan probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 menunjukkan bahwa pengawasan berpengaruh secara signifikan terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes.
Bentuk pengaruh dari pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai dapat
digambarkan dengan persamaan regresi Y = 17,806 + 0,472X. Dari persamaan
tersebut menunjukkan bahwa setiap terdapat kenaikan pengawasan 1 point, maka disiplin kerja pegawai dapat meningkat sebesar 0,472 point pada konstanta 17,806 point dan sebaliknya setiap ada penurunan pengawasan 1 point, maka disiplin kerja pegawai akan menurun sebesar 0,472 point pada konstanta 17,806 point.
ˆ
Hubungan antara pengawasan dengan disiplin kerja pegawai sangat tinggi yaitu 0,805 sedangkan kontribusi atau besarnya pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes juga tinggi yaitu 64,94%. Hal ini membuktikan adanya peranan antara pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai, sehingga dapat dipahami bahwa pengawasan merupakan faktor penting bagi pegawai untuk menjalankan tugas-tugas yang telah menjadi tanggung jawab pegawai. Tanpa adanya pengawasan dari atasan maka pekerjaan tidak dapat berjalan dengan baik. Apabila pengawasan dilakukan secara rutin, maka pegawai dapat bekerja secara maksimal sehingga dapat menghasilkan tingkat disiplin yang baik pula.
Mengacu dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa dengan adanya pengawasan berarti mencegah adanya penyimpangan, keterlambatan kerja, kesalahpahaman dan penyelewengan kerja. Sebab menurut Soekarno dalam Gouzali Saydam (1993 : 197), tujuan pengawasan untuk mengetahui kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan, mengetahui kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan pekerjaan, mengetahui rintangan-rintangan yang dialami
74
maupun hal-hal lain yang mungkin akan dialami, mengetahui kegagalan-kegagalan maupun sukses-sukses yang dicapai dalam pelaksanaan pekerjaan.
Tingkat pengawasan yang tinggi menyebabkan pegawai dapat menyelesaikan tugas kedinasan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan keteladanan dan peraturan yang telah ditetapkan, bekerja penuh disiplin. Sebab disiplin disini berarti ketaatan pegawai terhadap peraturan dan pengaturan instansi. Sehingga hubungan variabel pengawasan dan disiplin kerja menunjukkan hubungan yang positif, maka dapat dinyatakan bahwa semakin tinggi pengawasan semakin tinggi pula tingkat disiplin kerja pegawai.
4.1Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu simpulan sebagai berikut :
1. Pengawasan di kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes masuk
dalam kategori baik yaitu sebesar 80,48 %.
2. Disiplin kerja pegawai kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes
masuk dalam kategori sangat tinggi yaitu sebesar 92,25 %.
3. Ada pengaruh yang signifikan pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai
Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes .
4. Besarnya pengaruh pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai kantor Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes adalah 64,9 %.
4.2Saran
Saran yang dapat diajukan berdasarkan simpulan di atas adalah sebagai berikut :
Mengingat pengawasan besar pengaruhnya terhadap disiplin kerja pegawai, maka pihak pimpinan kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Brebes hendaknya dapat meningkatkan pemberian teguran lisan maupun tertulis secara tegas kepada para pegawai yang melanggar peraturan agar pegawai lebih bertanggung jawab atas segala tugas yang menjadi kewajibannya.
73 76