• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. ANALISIS HASIL PENELITIAN

B. Analisis Hasil Penelitian

3. Pengujian Hipotesis

Tabel 4.5 memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 2,170. Angka ini terletak diantara 1,715 dan 2,285 (1,715 < 2,170 < 2,285). Dari pengamatan ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh EPS (X1), PER (X2), DER (X3), ROI (X4), dan ROE (X5) terhadap RETURN (Y). Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.5 Analisis Hasil Regresi

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .020 .006 3.693 .000 X1 -0.000002 .000 .019 .171 .865 .875 1.142 X2 -0.000006 .000 -.017 -.166 .869 .995 1.005 X3 0.000022 .000 .013 .125 .901 .987 1.013 X4 0.000392 .000 .173 1.328 .187 .620 1.614 X5 -0.000024 .000 -.037 -.298 .766 .683 1.465

a. Dependent Variable: RETURN

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.

Berdasarkan tabel di atas, didapatlah persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 0.020 - 0.00000X1 - 0.000006X2 + 0.000022X3 + 0.000392X4 - 0.000024X5 +

e

Keterangan :

1) Konstanta sebesar 0,020 menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel independen (EPS, DER, PER, ROI, ROE ) maka tingkat return saham sebesar 0.020.

2) 1 sebesar -0,000002 menunjukkan bahwa setiap penambahan Earning

Per Share sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan Return saham sebesar

0,000002 dengan asumsi variabel lain tetap.

3) 2 sebesar -0,000006 menunjukkan bahwa setiap penambahan Debt to

Equity Ratio sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan Return saham

4) 3 sebesar 0,000022 menunjukkan bahwa setiap penambahan Price

Earning Share sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan Return saham

sebesar 0,000022 dengan asumsi variabel lain tetap.

5) 4 sebesar 0,000392 menunjukkan bahwa setiap penambahan Return on

Investment sebesar 1% akan diikuti oleh kenaikan Return saham sebesar

0,000392 dengan asumsi variabel lain tetap.

6) 5 sebesar -0,000024 menunjukkan bahwa setiap penambahan Return on

Equity sebesar 1% akan diikuti oleh penurunan Return Saham sebesar

0,000024 dengan asumsi variabel lain tetap.

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1.

Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.

Tabel 4.6

Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .164a .027 -.025 .04625534687 2.170

a. Predictors: (Constant), ROE, EPS, PER, DER, ROI b. Dependent Variable: RETURN

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.

Pada model summary, nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,164 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara Return saham (Y) dengan variabel independennya (EPS, DER, PER, ROI, dan ROE) tidak begitu kuat karena berada diantara 0,0-0.19. Angka adjusted R square atau koefisien determinasi adalah 0,027. Hal ini berarti 2,7% variasi atau perubahan dalam Return saham dapat dijelaskan oleh variasi dari earning

per share, debt to equity ratio, price earning ratio, return on investment,

dan return on equity, sedangkan sisanya (97,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Standar Error of Estimate (SEE) adalah 0,0462553468, yang mana semakin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel dependen.

c. Uji t dan uji F

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test) dan uji F (F test).

1) Uji t (t Test)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 16, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .020 .006 3.693 .000 EPS -0.000002 .000 .019 .171 .865 .875 1.142 PER -0.000006 .000 -.017 -.166 .869 .995 1.005 DER 0.000022 .000 .013 .125 .901 .987 1.013 ROI 0.000392 .000 .173 1.328 .187 .620 1.614 ROE -0.000024 .000 -.037 -.298 .766 .683 1.465

a. Dependent Variable: RETURN

Sumber : Diolah oleh penulis dengan SPSS, 2009

a. Earning per share (X1) berpengaruh positif terhadap Return saham yaitu sebesar 17,1%. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (0.171> -1,9939), sehingga H0 diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X1, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,865 lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa earning per share secara individu (parsial) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham.

b. Debt to equity ratio (X2) berpengaruh positif terhadap Return saham (Y) yaitu sebesar 0,125. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (0,125 > -1,9939), sehingga H0 diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X2, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,901 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio secara individu (parsial) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity.

c. Price Earning Ratio (X3) berpengaruh negatif terhadap Return saham (Y) yaitu sebesar -0,166. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (-0,166 > -1,9939), sehingga H0 diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X2, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,869 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa debt to equity ratio secara individu (parsial) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return on equity.

d. Return on Investment (X4) berpengaruh positif terhadap Return saham (Y) yaitu sebesar 1,328. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (1,328 > -1,9939), sehingga Ho diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X4, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,187 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa return on investment secara individu (parsial) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Return saham.

e. Return on Equity (X5) berpengaruh negative terhadap Return saham (Y) yaitu sebesar -0,298. Dengan demikian, nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel (-0,298 > -1,9939), sehingga Ho diterima. Dengan melihat nilai signifikansi X4, hasil hipotesis juga menunjukkan hasil yang sama, dimana nilai signifikansi sebesar 0,766 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa return on equity secara individu (parsial) memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Return saham.

2) Uji F (F Test)

Untuk melihat pengaruh earning per share, debt to equity ratio, price

earning share, return on investment, dan return on equity terhadap return

saham secara simultan dapat dihitung dengan menggunakan F test. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 16, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.8 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .006 5 .001 .515 .765a

Residual .199 93 .002

Total .204 98

a. Predictors: (Constant), ROE, EPS, PER, DER, ROI b. Dependent Variable: RETURN

Sumber: Data yang diolah penulis, 2009.

Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung sebesar 0,515 dengan tingkat signifikansi 0,76. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa

earning per share, debt to equity ratio, price earning ratio, return on invesment dan return on equity tidak berpengaruh secara simultan dan tidak

signifikan terhadap return saham karena F hitung < F tabel (0,515 < 3,088) dan sig penelitian > 0,05 (0,76 > 0.05).

Dokumen terkait