• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN MANAJERIAL TERHADAP KINERJA USAHA UMKM

3. Analisis Korelasi

3.2.6.3 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah Pengaruh Perilaku Kewirausahaan dan Kemampuan Manajerial tehadap Kinerja Usaha pada Pengusaha Laptop di Jaya Plaza Bandung. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi.

Langkah – langkah dalam analisisnya sebagai berikut : Pengujian Secara Simultan

a. Uji Hipotesis

H0 : = 0 : Terhadap pengaruh yang signifikan antara Perilaku

Kewirausahaan, Kemampuan Manajerial terhadap Kinerja Usaha.

H1 :  0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara Perilaku Kewirausahaan dan Kemampuan Manajerial terhadap Kinerja Usaha.

H0 ditolak apabila Fhitung> dari Ftabel (  = 0,05)

MenurutGuilford (1956:480), bahwa tafsiran koefisien korelasi variable dalam penelitian dapat dikategorikan sebagai berikut:

Taksiran koefisien korelasi yang dikategorikan menurut metode Guilford adalah sebagai berikut :

Tabel 3.9

Kategori Korelasi Metode Guilford Besarnya Pengaruh Bentuk Hubungan 0,00 – 0,20

0,21 – 0,40 0,41 – 0,60 0,61 – 0,80 0,81 – 1,00

Sangat longgar, dapat diabaikan Rendah

Moderat / Cukup Erat

Sangat erat

Apabila pada pengujian secara simultan H0 ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada sebuah yxi  0. Untuk mengetahui yxi yang tidak sama dengan nol , maka dilakukan pengujian secara parsial.

Pengujian Secara Parsial

Melakukan uji-t, untuk menguji pengaruh masing-masing variable bebas terhadap variable terikat hipotesis sebagai berikut :

a. Rumus uji t yang digunakan adalah :

thitungdiperoleh dari nilai koefisien regresi dibagi dengan nilai standar errornya.

b. Uji Hipotesis

H0.ρ= 0, Tidak terdapat pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap kinerja usaha pada pengusaha laptop di Jaya Plaza Bandung.

H11. ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh perilaku kewirausahaan terhadap kinerja usaha pada pengusaha laptop di Jaya Plaza Bandung.

Ho. ρ = 0, Tidak terdapat pengaruh kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha pada pengusaha laptop di Jaya Plaza Bandung.

H12. ρ ≠ 0, Terdapat pengaruh kemampuan manajerial terhadap kinerja usaha pada pengusaha laptop di Jaya Plaza Bandung.

c. Kriteria pengujian

H0 ditolak apabila thitung< dari ttabel( α = 0,05)

Kriteria Penarikan Pengujian:

Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka kriteria peneerimaan atau penolakan hipotesis yaitu sebagai berikut :

a) Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, berarti Ha diterima artinya diantara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.

b) Jika thitung ≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.

Dibawah ini adalah gambaran daerah penolakan H0 dan daerah penerimaan H1 :

Gambar 3.1

Daerah penerimaan dan penolakan Ho Sumber: Sugiyono (2009:185) Daerah peneriman H0 Daerah penolakan H0 Daerah penolakan H0 ttabel -ttabel

111 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai pengaruh perilaku kewirausahaan (X1) dan kemampuan manajerial (X2) terhadap kinerja usaha (Y), maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan tanggapan responden, pernyataan pada variabel perilaku kewirausahaan yang terdapat pada indikator Berorientasi Pada Prestasi yang mendapat respon tertinggi yaitu pernyataan “Sebagai wirausaha saya selalu mencari peluang untuk melanjutkan usaha yang saya kelola”,

sedangkan yang terendah terdapat pada pada indikator Berorientasi Pada Prestasi dalam pernyataan “Saya menetapkan perencanaan yang sistematis dalam menjalankan usaha”.

2. Berdasarkan tanggapan responden, pernyataan pada variabel kemampuan manajerial yang terdapat pada indikator Pengambilan Keputusan dan Pengawasan mendapat respon tertinggi yaitu pernyataan “Pengawasan yang intensif merupakan hal yang mutlak dilakukan oleh pengusaha” dan

“Setiap ada masalah, saya menyelesaikan dengan tegas”, sedangkan respon terendah terdapat pada indikator Pengorganisasian dalam

pernyataan “Saya selalu membuat struktur organisasi untuk menempatkan orang-orang yang cocok dengan keahliannya”.

3. Berdasarkan tanggapan responden, pernyataan pada variabel kinerja usaha yang terdapat pada indikator Kualitas Kerja mendapat respon tertinggi

terdapat pada pernyataan “Sebagai wirausaha saya selalu berusaha untuk memberikan dorongan yang berasal dari diri masing-masing karyawan yang bertujuan untuk hasil yang diharapkan”, dan pernyataan yang mendapat respon rendah yaitu indicator Semangat Kerja dalam pernyataan

“Sebagai wirausaha saya selalu memberikan stimulus kepada karyawan untuk pencapaian hasil kerja yang optimal”.

4. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan perilaku kewirausahaan (X1) dan kemampuan manajerial (X2) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja usaha (Y). Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa perilaku kewirausahaan dan kemampuan manajerial secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja usaha.

5. Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,775. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara perilaku kewirausahaan (X1) dan kemampuan manajerial (X2) terhadap kinerja usaha (Y).

5.2 Saran

1. Tanggapan responden yang rendah terhadap pernyataan “Saya menetapkan perencanaan yang sistematis dalam menjalankan usaha” pada variabel perilaku kewirausahaan akan berdampak buruk pada keberlangsungan

usaha, perencanaan yang sistematis sangat penting dan harus diterapkan dalam sebuah usaha.

2. Struktur organisasi dalam sebuah perusahaan baik itu perusahaan kecil, menengah dan atas sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa besar kompetensi yang dimiliki karyawan dalam bidangnya masing-masing karena di toko-toko Jaya Plaza ini tidak sedikit karyawan yang merangkap pekerjaan seperti teknisi sekaligus sebagai pelayan took.

3. Stimulus yang diberikan kepada setiap karyawan bisa berupa target penjualan, dengan diberikannya target maka karyawan akan lebih memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya dan akan memberikan manfaat bagi perusahaan karena hasil kerja yang diperoleh menjadi lebih optimal. 4. Perilaku kewirausahaan, kemampuan manajerial berpengaruh secara

parsial terhadap kinerja usaha, hal ini berarti terdapat korelasi untuk mendapatkan kinerja usaha yang baik, yaitu para pengusaha laptop di jaya plaza harus mempunyai perilaku kewirausahaan dan kemampuan manajerial yang baik.

5. Perilaku kewirausahaan, kemampuan manajerial dan kinerja usaha memiliki hubungan yang kuat, oleh karena itu hendaknya para pelaku bisnis di jaya plaza (pengusaha laptop) memiliki pengetahuan akan hal itu. Karena dengan mengetahui perilaku kewirausahaan, kemampuan manejerial dan kinerja usaha, maka mereka akan bisa menentukan apakah bisnis yang dijalani sudah sesuai dengan yang di rencanakan.

Dokumen terkait