• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.4 Analisis Partial Least Square (PLS)

4.4.7 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan bantuan SmartPLS 4 untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan menggunakan metode resampling bootstrap. Penelitian ini menggunakan p-value kurang dari 5% atau 0,05.

a. Pengaruh Langsung (Direct Effects)

Pengujian pengaruh langsung menunjukan pengaruh langsung pada variabel eksogen terhadap variabel endogen tanpa perantara variabel endogen lain. Hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh secara langsung disajikan dalam bentuk tabel 4.15 berikut.

Tabel 4.15 Hasil Koefiesien Jalur dan Uji Hipotesis Variabel Koefisien Jalur t-statistic p-value Keterangan X1 Z 0,424 3,742 0,000 Signifikan X2 Z 0,531 4,810 0,000 Signifikan X1 Y 0,351 3,037 0,002 Signifikan X2 Y 0,339 3,246 0,001 Signifikan Z Y 0,284 2,540 0,011 Signifikan Sumber : Lampiran 5 diolah, 2022

1) Pengaruh Work Life Balance terhadap Employee Engagement

Pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa pengaruh variabel work life balance terhadap variabel employee engagement memperoleh nilai p-value sebesar 0,000.

Hasil p-value memiliki nilai kurang dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. Artinya variabel work life balance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel employee enagement, hal ini menunjukkan bahwa work life balance mempengaruhi employee engagement pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember.

Didapatkan nilai koefisien jalur yaitu 0,424 yang menandakan koefisien bersifat positif. Tanda positif pada koefisien mencerminkan bahwa work life balance yang diberikan akan meningkatkan employee engagement. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak.

2) Pengaruh Self Efficacy terhadap Employee Engagement

Pada tabel 4.15 menunjukkan adanya pengaruh variabel self efficacy terhadap variabel employee engagement memperoleh nilai p-value sebesar 0,000.

Hasil p-value memiliki nilai kurang dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. Artinya variabel self efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel employee enagement, hal ini menunjukkan bahwa self efficacy mempengaruhi employee engagement pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember.

Didapatkan nilai koefisien jalur sebesar 0,531 yang berarti koefisien bersifat positif.

Tanda positif pada koefisien mencerminkan bahwa self efficacy yang diberikan akan meningkatkan employee engagement. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H2 diterima dan H0 ditolak.

3) Pengaruh Work Life Balance terhadap Kinerja Pegawai

Pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa pengaruh variabel work life balance terhadap variabel kinerja pegawai memperoleh nilai value sebesar 0,002. Hasil p-value memiliki nilai kurang dari 0,05 atau 0,002 < 0,05. Artinya variabel work life balance memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pegawai, hal ini menunjukkan bahwa work life balance mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember. Didapatkan nilai koefisien jalur sebesar 0,351 yang berarti koefisien bersifat positif. Tanda positif pada koefisien mencerminkan bahwa work life balance yang diberikan akan meningkatkan kinerja pegawai. Dengan begitu dapat diartikan bahwa H3 diterima dan H0 ditolak.

4) Pengaruh Self Efficacy terhadap Kinerja Pegawai

Pada tabel 4.15 menunjukkan adanya pengaruh variabel self efficacy terhadap variabel kinerja pegawai memperoleh nilai value sebesar 0,001. Hasil p-value memiliki nilai kurang dari 0,05 atau 0,001 < 0,05. Artinya variabel self efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pegawai, hal ini menunjukkan bahwa self efficacy mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember. Diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,339 yang berarti koefisien bersifat positif. Tanda positif pada koefisien mencerminkan bahwa self efficacy yang diberikan akan meningkatkan kinerja pegawai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H4 diterima dan H0 ditolak.

5) Pengaruh Employee Engagement terhadap Kinerja Pegawai

Pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa pengaruh variabel employee engagement terhadap variabel kinerja pegawai memperoleh nilai p-value sebesar 0,011. Hasil p-value memiliki nilai lebih dari 0,05 atau 0,011 > 0,05. Artinya variabel employee engagement memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pegawai, hal ini menunjukkan bahwa employee engagement mempengaruhi kinerja pegawai Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jember. Diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,284 yang berarti koefisien bersifat positif. Tanda positif pada koefisien mencerminkan bahwa employee engagement dapat meningkatkan kinerja pegawai. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa H5

diterima dan H0 ditolak.

b. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effects)

Pengujian pengaruh tidak langsung menunjukan pengaruh secara tidak langsung pada variabel eksogen terhadap variabel endogen dengan perantara variabel endogen lain. Hasil pengujian hipotesis untuk pengaruh secara tidak langsung disajikan dalam bentuk tabel 4.16 berikut.

Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Pengaruh Tidak Langsung

Variabel Koefisien Jalur t-statistic p-value Keterangan X1 Z Y 0,120 2,051 0,040 Signifikan X2 Z Y 0,151 2,063 0,039 Signifikan Sumber : Lampiran 5 diolah, 2022

Perhitungan pengaruh tidak langsung (indirect effects) pada tabel 4.16 menunjukkan hasil sebagai berikut :

1) Pengaruh Work Life Balance terhadap Kinerja Pegawai Dimediasi Employee Engagement

Pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa pengaruh variabel work life balance terhadap variabel kinerja pegawai dengan melalui employee engagement memperoleh nilai p-value sebesar 0,040. Hasil p-value memiliki nilai kurang dari 0,05 atau 0,040 < 0,05. Sedangkan nilai t-statistik yang diperoleh sebesar 2,051.

Nilai tersebut lebih dari 1,97 atau 2,051 > 1,97. Sehingga nilai t-statistik dan nilai p-value terpenuhi dengan baik. Artinya dengan dimediasi variabel employee engagement, variabel work life balance mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,120 yang berarti koefisien bersifat positif. Tanda positif pada koefisien mencerminkan bahwa work life balance akan meningkatkan kinerja pegawai dengan melalui employee engagement sebagai variabel intervening.

2) Pengaruh Self Efficacy terhadap Kinerja Pegawai Dimediasi Employee Engagement

Pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa pengaruh variabel self efficacy terhadap variabel kinerja pegawai dengan dimediasi employee engagement memperoleh nilai p-value sebesar 0,039. Hasil p-value memiliki nilai kurang dari 0,05 atau 0,039 < 0,05. Sedangkan nilai t-statistik yang diperoleh sebesar 2,063.

Nilai tersebut lebih dari 1,97 atau 2,063 > 1,97. Sehingga nilai t-statistik dan nilai p-value terpenuhi dengan baik. Artinya dengan dimediasi variabel employee engagement, variabel self efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja pegawai. Diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,039 yang berarti koefisien bersifat positif. Tanda positif pada koefisien mencerminkan bahwa self

efficacy akan meningkatkan kinerja pegawai dengan melalui employee engagement sebagai variabel intervening.

Dokumen terkait