• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DATA

D. Pengujian Hipotesis

Hasil uji regresi yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel IV.5 sebagai berikut:

Tabel IV.5 Hasil Uji Regresi

IHSG = 5514,986 - 29,81INF – 0,236KURS – 130,179SBI

Koefisien determinasi = 29,6% Nilai F = 9,140

Sig. = 0,000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Persamaan di atas menunjukkan jika variabel INF, KURS, SBI dianggap konstan (tetap), maka IHSG akan naik sebesar 5514,986.

Nilai koefisien variabel independen INF sebesar -29,81 menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan satu persen variabel INF, maka akan menurunkan IHSG sebesar 29,81 dengan syarat variabel lain dianggap konstan.

Nilai koefisien variabel independen KURS sebesar -0,026 menunjukkan bahwa setiap ada penambahan satu rupiah variabel KURS, maka akan menurunkan IHSG sebesar 0,026 dengan syarat variabel lain dianggap konstan.

Nilai koefisien variabel independen SBI sebesar 130,179 menunjukkan bahwa setiap ada kenaikan satu persen variabel TANG, maka akan menurunkan IHSG sebesar 130,179 dengan syarat variabel lain dianggap konstan.

a. Pengujian Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

Uji F statistik ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Tabel IV.6

Hasil Uji Koefisien Regresi secara Simultan (Uji F)

ANOVA(b)

a Predictors: (Constant), SBI, KURS, INFLASI b Dependent Variable: IHSG

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 492978,919 3 164326,306 9,140 ,000(a)

Residual 988846,167 55 17979,021

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Hasil pengolahan data pada tabel menunjukkan nilai uji F sebesar 9,140 dengan signifikansi F sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel inflas, kurs, dan suku bunga SBI secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap IHSG.

b. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan perkiraan dalam analisis regresi dan seberapa besar variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Tingkat ketepatan regresi

dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2). Nilai R2 berada

di antara 0 dan 1. Semakin mendekati 1 berarti variabel independen semakin berpengaruh terhadap variabel dependen.

Tabel IV.7

Uji R2 Variabel-variabel Independen

Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 ,577(a) ,333 ,296 134,08587 1,888

a Predictors: (Constant), SBI, KURS, INFLASI b Dependent Variable: IHSG

Sumber: Output SPSS 11.5

Hasil output pengujian SPSS di atas menunjukkan nilai R2

yang telah disesuaikan (adjusted R square) sebesar 0,296, yang berarti

variabel IHSG dapat dijelaskan oleh variabel INFLASI, KURS, dan SBI sebesar 29,6%, sedangkan sebesar 70,4% dijelaskan oleh variabel lain di

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

luar variabel independen yang ada. Variabel lain tersebut antara lain GDP dan jumlah uang yang beredar. Sangkyun Park (1997) menemukan adanya pengaruh positif antara pertumbuhan GDP dan return saham. Dengan meningkatnya kinerja ekonomi yang dicerminkan oleh pertumbuhan GDP, investor cenderung akan lebih banyak berinvestasi di pasar modal. Dengan meningkatnya pertumbuhan GDP juga dapat mengakibatkan naiknya daya beli masyarakat yang imbasnya bisa saja dirasakan oleh pasar saham. Sedangkan Ming-Hua Liu dan Keshab M. Shresta (2008) menemukan bahwa jumlah uang yang beredar berpengaruh positif terhadap harga saham.

c. Pengujian Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)

Uji t statistik ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial (individu) terhadap variabel dependen, dengan asumsi variabel independen yang lain konstan. Hasil uji koefisien regresi secara parsial dapat dilihat pada tabel IV.8.

Tabel IV.8

Hasil Uji Koefisien Regresi secara Parsial (Uji t)

Model Unstandardized Coefficients T Sig. B 1 (Constant) 5514,986 6,536 0,000 INFLASI -29,821 -1,077 0,286 KURS -0,236 -3,111 0,003 SBI -130,179 -2,068 0,043

a.Dependent Variable: IHSG Sumber: Output SPSS 11.5

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Berdasarkan hasil pengujian, dapat dijelaskan bahwa tidak seluruh variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Penjelasan pengaruh parsial dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:

1. Uji Pengaruh Inflasi terhadap IHSG

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil t hitung sebesar -1,077 dan nilai signifikansi t sebesar 0,286 (p>0,05). Dengan demikian, Ho diterima dan H1 ditolak, yaitu Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa inflasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG. Sehingga, besar kecilnya nilai inflasi tidak mempengaruhi nilai saham perusahaan di pasar modal. Hal ini disebabkan karena inflasi akan sangat berpengaruh terhadap perusahaan-perusahaan manufaktur, sedangkan IHSG yang diteliti pada penelitian ini tidak hanya pada perusahaan manufaktur saja, tetapi seluruh perusahaan yang terdaftar pada BEI. Sehingga inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Gudono (1999) yang menyatakan bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap IHSG.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Uji Pengaruh Kurs terhadap IHSG

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil t hitung sebesar -3,111 dan nilai signifikansi t sebesar 0,003 (p<0,05). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu Kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kurs berpengaruh signifikan negatif terhadap IHSG. Hal ini dikarenakan melemahnya rupiah terhadap dolar AS memberikan pengaruh negatif terhadap pasar modal. Hal ini menyebabkan investor beralih ke pasar uang, karena keuntungan yang didapat lebih besar.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Yutaka Kurihara (2006), Oghuzan Aydemir dan Erdal Demirhan (2009), serta Pancawati Hardiningsih (2002) yang menyatakan bahwa kurs berpengaruh signifikan negatif terhadap IHSG.

3. Uji Pengaruh suku bunga SBI terhadap IHSG

Berdasarkan hasil pengujian didapatkan hasil t hitung sebesar -2,068 dan nilai signifikansi t sebesar 0,043 (p<0,05). Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima, yaitu suku bunga.

Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa suku bunga SBI berpengaruh signifikan negatif terhadap IHSG. Hal ini dikarenakan meningkatnya suku bunga mengakibatkan para pemilk modal lebih memilih menyimpan uangnya di bank daripada memilih

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

berinvestasi di pasar saham, sehingga menyebabkan harga saham menurun. Begitu pula sebaliknya, ketika suku bungs rendah maka pemilik modal lebih memilih berinvestasi di pasar saham, sehingga harga saham akan naik.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukherjee dan Naka (1995), Gudono (1999), serta Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu (2003) yang menyatakan bahwa suku bunga berpengaruh signifikan negatif terhadap IHSG.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang menyajikan seluruh rangkuman hasil perhitungan dan analisis data sebagai suatu kesimpulan. Bab ini juga menyajikan keterbatasan penelitian, implikasi penelitian, serta saran-saran yang dapat digunakan sebagai solusi pengembangan penelitian mendatang.

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis statistik mengenai pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga SBI terhadap IHSG, maka dapat ditarik hasil penelitian dengan kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap IHSG.

2. Variabel Kurs berpengaruh negatif dan signifikan terhadap IHSG.

3. Variabel Suku bunga SBI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

IHSG.

B.Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan-keterbatasan, di antaranya sebagai berikut:

1. Periode pengamatan yang digunakan hanya lima tahun, yaitu selama tahun

2005–2009.

2. Penelitian hanya menggunakan variabel inflasi, kurs, dan suku bunga SBI

dalam uji pengaruh terhadap IHSG.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

C.Saran

Berdasarkan atas kesimpulan dan keterbatasan yang ada pada penelitian ini, maka saran-saran yang diajukan peneliti sebagai berikut:

1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas batasan-batasan

yang ada pada penelitian ini, seperti memperpanjang periode penelitian, menambah variabel-variabel yang diteliti dan menggunakan proksi lain dari penelitian ini.

2. Bagi investor yang akan berinvestasi pada pasar modal hendaknya

memperhatikan variabel Kurs dan Suku bunga SBI dalam membuat keputusan investasi, karena variabel tersebut terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap IHSG.

Dokumen terkait