• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik Harga Saham

3. Analisis Korelasi Berganda

4.4. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )

4.4.3 Pengujian Hipotesis DER (X 3 ) terhadap Harga Saham (Y)

Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

 Ho3 : β 3 = 0 DER (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham (Y).

Daerah Penolakan Ho Daerah

Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho

0

t0,05;26 = 2,056 -t0,05;;26= -2,056 t hitung

Ha3 : β 3 ≠ 0 DER (X3) berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham (Y). α = 5% Statistik Uji : thit = ( ) b Se b , derajat bebas = n-k-1

Kriteria Uji : 1. Terima Ho jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

2. Tolak Ho jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Hasil uji t berdasarkan pengolahan SPSS disajikan pada tabel berikut :

Tabel 4.17

Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) Debt To Equity Ratio Terhadap Harga Saham

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients t Sig.

B Std. Error 1 (Constant) 520.894 1381.925 .377 .709 Rugi Laba .000 .000 1.121 .272 Current Ratio 99.390 144.145 .690 .497 DER 1497.827 1820.476 .823 .418

a. Dependent Variable: harga saham

Berdasarkan tabel dan gambar di atas diperoleh hasil nilai thitung tersebut dibandingkan dengan nilai ttabel. ttabel diperoleh dari tingkat kepercayaan dengan taraf nyata α = 0,05, dimana df = n-k-1, dan t (α; n-k-1), maka tabel distribusi t dengan α = 0,05 dan df = n – k-1 = 30 – 3-1 =26. Maka t (0,05; 26) = 2,056.

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui nilai thitung variabel DER 0.823 dengan nilai signifikansi sebesar 0,05. Karena nilai thitung 0.823 lebih kecil dari ttabel (2.056) maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk H0 berada di daerah penolakan dan H1 diterima. Berdasarkan tabel dan gambar di atas diperoleh hasil nilai t hitung variabel DER (X3) adalah 0.823. Karena t hitung (0.823) < t tabel (2.056) maka Ho diterima. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa DER (X3) secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham (Y).

Untuk mengetahui daerah penerimaan dan penolakan uji hipotesis dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.8

Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 antara DER terhadap Harga Saham Pada gambar diatas dapat dilihat nilai thitung jatuh pada daerah penerimaan Ho, sehingga disimpulkan bahwa rasio likuiditas secara parsial tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap harga saham.

Hasil penelitian ini didukung dengan hasil yang dilakukan oleh Mohd. Ihsan dengan judul Pengaruh Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt To

Daerah Penolakan Ho Daerah

Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho

0

t0,05;26 = 2,056 -t0,05;;26= -2,056 t hitung

Equity Ratio Dan Return On Investment Terhadap Harga Saham Industri Apparel Di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian Mohd. Ihsan menjelaskan bahwa DER tidak terdapat pengaruh secara parsial dari variabel DER terhadap Harga saham.

106

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai rugi laba, rasio likuiditas, dan rasio hutang pengaruhnya terhadap harga saham pada perusahaan sektor transportasi yang terdaftar di bursa efek indonesia pada tahun 2005-2010, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

1. Rugi Laba yang diukur menggunakan Laba bersih pada tahun 2005 sampai dengan 2008 mengalami keuntungan. Sedangkan dari tahun 2009 sampai 2010 rugi laba mengalami kerugian yang signifikan. Hal ini disebabkan adanya pendapatan perusahaan yang menurun dan peningkatan jumlah biaya operasional perusahaan dalam kegiatan sehari-hari.

2. Rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR) pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pendapatan perusahaan yang menurun dan persediaan kas perusahaan yang sedikit untuk mengembalikan kewajiban perusahaan yang didorong oleh tingginya harga minyak dunia.

3. Rasio hutang yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER) pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2006 dan pada tahun 2008-2010 rasio hutang meningkata. Hal ini diakibatkan menurunnya pendapatan perusahaan yang

membuat perusahaan melakukan peminjaman dana dari bank untuk kegiatan operasional perusahaan.

4. Harga saham yang diukur dengan Close price pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 rata-rata harga saham masih stabil tetapi pada tahun 2008-2010 mengalami penurunan. Hal ini diakibatkan menurunnya pendapatan perusahaan yang membuat harga saham mengalami penurunan.

5. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa:

a) Secara parsial, korelasi antara rugi laba dengan harga saham adalah sangat rendah dan searah, maksudnya jika laba rugi yang dihasilkan naik maka harga saham akan meningkat. Sedangkan besarnya pengaruh rugi laba terhadap harga saham sebesar 4.0%.

b) Secara parsial, korelasi antara rasio likuiditas terhadap harga saham adalah sangat lemah dan searah, maksudnya jika current ratio yang dihasilkan naik maka harga saham akan meningkat. Sedangkan besarnya pengaruh rasio likuiditas terhadap harga saham sebesar 1.2%. c) Secara parsial, korelasi antara rasio hutang terhadap harga saham adalah sangat lemah dan searah, maksudnya jika DER yang dihasilkan naik/besar maka harga saham akan menurun. Sedangkan besarnya pengaruh rasio likuiditas terhadap harga saham sebesar 0.05%.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil simpulan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran bagi 5 perusahaan sektor transportasi yang terdaftar di bursa efek indonesia, seperti PT. Samudera Indonesia, Tbk, PT. Rigs Tender, Tbk, PT. Mitra rajasa, Tbk, PT. Pelayaran Tempura Emas Tbk, dan PT. Berlian Laju Tanker Tbk. Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi para investor agar dalam proses pengambilan keputusan investasi terlebih dahulu harus melakukan berbagai analisis yang tidak cukup hanya menganalisa laporan laba rugi dan rasio keuangan saja tetapi juga harus melakukan berbagai analisa teknikal yang meliputi analisis terhadap keadaan pasar secara keseluruhan, serta analisis terhadap factor-faktor lain seperti lingkungan politik dan ekonomi Negara.

2. Bagi emiten, sangat diperlukan untuk meningkatkan tanggung jawab moral dan pelayanan kepada para investor yang menanamkan modal pada perusahaan yang di pilih. Maka emiten akan terhindarkan dari keadaan yang akan merugikan emiten sendiri.

3. Bagi penelitian berikutnya dapat dilakukan pada sektor lain ataupun sama, dan menambah periode penelitian yang lebih panjang sehingga diharapkan akan mendapat hasil yang lebih baik dan akurat.

4. Bagi Perusahaan untuk memperbaiki dan mengelolah pengeluaran biaya operasional dengan baik, supaya kas perusahaan dapat di gunakan dengan terarah, terutama pada perusahaan PT. Mitra Rajasa Tbk dan PT. Berlian

Laju Tanker Tbk. yang mengalami kerugian tahun 2009 yang cukup tinggi. oleh sebab itu perusahaan harus mengabil langkah-langkah untuk memperbaiki kinerja perusahaan seperti meningkatkan tarif angkutan, menambah jumlah armada, dan mencari investor untuk menginvestasikan dana untuk bagi perusahaan.

5. Peneliti menyadari sepenuhnya, bahwa masih banyak keterbatasan dalam penelitian ini, diantaranya:

a) Penelitian menggunakan data sekunder sehingga analisis data sangat bergantung pada hasil publikasi data (laporan keuangan perusahaan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD)). Laporan keuangan dan ICMD sebagai data rasio yang mempunyai keterbatasan karena mempunyai metode dan kebijakan akuntansi yang berbeda sehingga sulit untuk diperbandingkan.

b) Penelitian ini hanya mengambil sampel sebanyak 5 perusahaan transportasi yang berturut-turut mengeluarkan laporan keuangan dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) selama periode 2005-2010.

c) Kurang sempurnanya penelitian ini juga dikarenakan keterbatasan kemampuan, tenaga, dan waktu peneliti.

Dokumen terkait