• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.3 Desain Penelitian .1 Operasional Variabel

3.3.8 Pengujian Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Dengan pengujian tersebut maka akan diperoleh suatu keputusan untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. Sedangkan pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan menghasilkan suatu keputusan dalam menolak atau menerima hipotesis ini.

Pengujian hipotesis dengan menggunakan model statistik parametrik analisis regresi yang bertujuan untuk mempelajari hubungan linier antara dua variabel. Model regresi linier sederhana, yaitu :

= a + bx

Dimana : = variabel tak bebas (nilai duga) a = penduga bagi intersap (�)

b = penduga bagi koefisiensi regresi ( )

� =

= bx dan b = �. �. 2− 2

Adapun langkah-langkah uji keberartian regresi (Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin, 2006 : 245-255) adalah sebagai berikut :

1. Menentukan rumusan hipotesis H0 dan H1

H0 : = 0 : Tidak ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar Peserta didik.

H1 : ≠ 0 : Terdapat pengaruh lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar Peserta didik.

2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F, rumus dari uji F yaitu : F = 12

22

Untuk melakukan uji F, dapat mengikuti langkah-langkah berikut : a. Menghitung jumlah kuadran regresi ( �( )) dengan rumus :

= 2

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a (JKreg (b l a)), dengan rumus :

�( / ) = b..

c. Menghitung kuadrat residu (JK res), dengan rumus : = 2( / )( )

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKreg (a)), dengan rumus:

reg ( ) = �( )

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKreg (a)), dengan

rumus :

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKres), dengan rumus :

res =

−2

g. Menghitung F, dengan rumus : F = ( )

3. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk

dbreg = 1 dan dbreg = n – 2

4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai Ftabel = F(1a) db

reg b

a

(dbres

Dengan kriteria pengujian : jika nilai uji F >Ftabel , maka tolak H0 yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh antara lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar Peserta didik.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan perhitungan serta analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Gambaran lingkungan keluarga peserta didik kelas XI-AP2 di SMK PGRI 2 Cimahi, yang terdiri dari enam indikator yaitu : 1) cara orang tua menidik, 2) Relasi anta anggota keluarga, 3) Suasana rumah, 4) Keadaan ekonomi keluarga, 5) Pengertian orang tua dan 6) Latar belakang kebudayaan berada pada kategori kondusif. Dari keenam indikator tersebut, indikator yang berada pada kategori cukup kondusif, yaitu indikator cara orang tua mendidik dan keadaan ekonomi keluarga. Hal tersebut berimplikasi terhadap peningkatan motivasi Belajar Peserta Didik Kelas XI-AP2 di SMK PGRI 2 Cimahi. Berdasarkan indikator yang menjadi kajian dalam penelitian ini, diketahui bahwa indikator pengertian orang tua tingkat persentase tertinggi. Sedangkan indikator cara orang tua mendidik memiliki tingkat persentase terendah.

2. Gambaran tingkat Motivasi Belajar Peserta Didik di SMK PGRI 2 Cimahi, yang diukur melalui delapan yaitu : 1) Durasi Kegiatan (berapa lama kemampuan penggunaan waktunya untuk melakukan kegiatan), 2) frekuensi kegiatan (seberapa sering kegiatan itu dilakukan dalam periode waktu tertentu), 3) persistensinya (ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan

rintangan dan kesulitan untuk mencapai tujuan, 5) devosi (pengabdian) dan pengorbanan (uang, tenaga, pikiran bahkan jiwanya atau nyawanya) untuk mencapai tujuan, 6) tingkatan aspirasinya ( maksud, rencana, cita-cita, sasaran atau target, dan idolanya) yang hendak dicapai dalam kegiatan yang dilakukan, 7) tingkatan kualifikasi prestasi atau produk atau output yang dicapai dari kegiatannya berapa banyak, memadai atau tidak, meuaskan atau tidak, dan 8) arah sikapnya terhadap sasaran kegiatan ( like or dislike, positif atau negatif) berada pada kategori tinggi. Dari kedelapan indikator tersebut, indikator yang berada pada kategori cukup, yaitu indikator persistensi kegiatan dan indikator devosi (pengabdian) dan pengorbanan. Persentase jawaban responden tertinggi pada variabel motivasi belajar berada pada indikator tingkat kualifikasi prestasi yang dicapai, sedangkan persentase jawaban responden terendah berada pada indikator persistensi (ketetapan dan kelekatan) pada tujuan kegiatan.

3. Lingkungan Keluarga berpengaruh positif terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik kelas XI-AP2 di SMK PGRI 2 Cimahi ditunjukkan oleh hasil perhitungan dan analisis data yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh Cukup Kuat dari Variabel Lingkungan Keluarga terhadap Motivasi Belajar Peserta Didik. Artinya terdapat pengaruh yang positif dari lingkungan

keluarga terhadap peserta didik kelas XI-AP2 di SMK PGRI 2 Cimahi.

Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan keluarga menjadi prediktor yang cukup diperhitungkan bagi motivasi belajar peserta didik.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas dan merujuk kepada hasil dari penelitian yang telah peneliti lakukan maka peneliti memberikan saran yang dikemukakan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan dari skor jawaban responden menunjukkan bahwa indikator terendah adalah indikator cara orang tua mendidik. Merujuk pada hasil perhitungan tersebut, salah satu upaya agar motivasi belajar peserta didik meningkat, yaitu dengan cara orang tua mendidik anak di rumah lebih diperbaiki lagi yaitu seperti lebih memperhatikan lagi bagaimana siswa itu belajar di rumah, menengur anak apabila anak tidak mau belajar, mengambil peran dalam memperhatikan belajar anak dan dengan tidak terlalu memanjakan anak.

2. Berdasarkan hasil perhitungan dari skor jawaban responden menunjukkan bahwa indikator terendah adalah indikator Persistensinya(ketetapan dan kelekatannya) pada tujuan kegiatan. Merujuk pada hasil tersebut, salah satu upaya agar persistensi siswa dalam mencapai tujuan dalam pembelajaran lebih meningkat adalah dengan meningkatkan semangat dan kelekatannya terhadap prestasi belajar agar motivasi belajar peserta didik meningkat, serta pendidik harus mampu menciptakan suasan belajar yang kondusif, aman dan nyaman sehingga semnagat anak dalam belajar akan lebih meningkat dan anak akan lebih memperhatikan lagi terhadap materi yang sedang disampaikan.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan keluarga mempunyai pengaruh yang positif terhadap motivasi belajar peserta didik kelas XI-AP2 di SMK PGRI 2 Cimahi. Mengingat bahwa lingkungan keluarga berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik, maka peneliti menyarankan agar orang tua peserta didik ikut mengawasi belajar anaknya. Senantiasa menciptakan kondisi lingkungan keluarga yang nyaman, tenang dan aman sebagai lingkungan pendidikan pertama dan utama bagi seorang anak atau peserta didik harus lebih ditingkatkan lagi tingkat kondusifitas lingkungan keluraga yang nantinya akan berpengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik di sekolah.

Ahmadi,Abu. (2007). Sosiologi Pendidikan. Jakarta. PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Baharudin. (2009). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media

Bahri, Djamarah Syaiful. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : PT Rineka

Bungin, M Burhan. (2010). Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Kencana Dalyono. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiona. (2002).Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hakim, Thursan. (2001). Belajar Secara Efektif “Panduan menenmukan teknik belajar, memilih jurusan, dan menentukan cita-cita. Jakarata : Puspa

Swara

Hamalik,Oemar. 2001. Proses Belajar Mnegajar. Jakarta : PT Bumi Aksara

Huitt, W. (2001). Motivation to Learn :An Overview educational psychology

interactive. Valdosta, GA :Valdosta State University

J. Winardi. (2002). Motivasi dan Pemotivasian dalam Manajemen . Jakarta : PT. Raja Grafindo persada

Khairuddin. (2008). Sosiologi Keluarga. Yogyakarta : Liberty

Makmun, Abin Syamsudin. (2005) Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya

Makmun, Abin Syamsudin. (2009). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosda karya.

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 1 Pengantar untuk Penelitian. Bandung : Karya Adhika Utama.

Muhidin, Sambas Ali. 2010. Statistika 2 Pengantar untuk Penelitian. Bandung : Karya Adhika Utama.

Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Rosda Karya Purwanto,Ngalim. (2010). Psikologi pendidikan. Jakarta : Remaja Rosda Karya.

S, Nasution. (1992) Asas-asas Kurikulum. Jakarata : Bumi Aksara

Sagala, Syaiful,M.pd. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

Sardiman. (2012). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Depok : PT Rajagrafindo Persada

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Bina aksara.

Sudarwa, Danim. (2004) Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta

Sudjana. (2004). Statiistika untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung : Tarsito

Sugiyono. 2002. Teknik Analisis Regresi dan Korelasi Bagi Peneliti. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode

R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata,Nana syaodih. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Sukmadinata. (2009). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Rosda.

Supardi, iman. (2003). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung : PT Alumni

Syamsu, Yusuf. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Uno,Hamzah B. (2004). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andy.

Wlodkowski,Raymond J. (2004). Hasrat untuk belajar (judul asli Aeger To

Sumber Jurnal :

Ames, Carole. (1990) Teachers College Record Volume 91, Number 3. Columbia University

Lumdsen, Linda S. (1994) Student Motivation to Learn, Eric Digest, 1-7

Retrieved, November 24th, 2004, From Eric Database

Ridho, Muhamad Akbar. (2012). Pengaruh Lingkungan Terhadap Motivasi

Belajar Siswa dan Dampaknya Terhadap Prestasi Belajar Siswa Keahlian Audio Video SMK Muh.Kutowaringun Kebumen.

jurnal pendidikan. Volume 1, No.1.

Sudarma K, Nugraheni F. (2006). Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Strategi

Belajar Efektif Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Dinamika

Pendidiakn.1, (1), 28-43.

Suhardiansyah. (2013). Pengaruh Lingkungan Belajar di Sekolah, Motivasi dan

Disiplin Belajar Terhadap Hasil Belajar. Jurnal Kependidikan.

Volume 1, No 5.

Usmam, Tambat. (2009). Hubungan Motivasi Orang Tua dengan Prestasi Belajar

Siswa Kelas II SMU Yayasan Budaya Bandar Lampung.

Dokumen terkait