• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis

Dalam dokumen BAB I - BAB I.pdf (Halaman 56-61)

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

5.2. Pengujian Hipotesis

diukur besarnya pengaruh biaya saluran distribusi dan variabel biaya promosi terhdapa perubahan niali variabel volume penjualan pada perusahaan rokok Cingkir Mas Tanggulangin maka persamaan regresi yang dihasilkan cukup baik untuk memprediksi nilai variabel terikat

3. Koefisien korelasi/Multiple R

Koefisien korelasi merupakan ukuran kedua yang digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan terikat. Multiple R mempunyai besaran yang batasannya adalah 1 R 1. semakin tinggi nilai multiple R bearti tingkat keeratan hubungan semakin kuat sedangkan tanda positif atau negative menunjukkan sifat keeratan huibungan yang terjadi searah atau tidak. Berdasarakan perhitungan diperoleh multiple R sebesar 0.9271 yang artinya keeratan hubungan variabel bebas (X1, X2) terhadap variabel terikat (Y) sebesar 92.71%. menunjukkan bahwa terdapat hubungan serentak anatara biaya saluran distribusi dan variabel biaya promosi. Dengan volume penjualan pada perusahaan rokok Cingkir Mas Tanggulangin. Dengan tingkat keeratan sebesar 92.71%.

5.2. Pengujian Hipotesis

Dilakukan dengan tujuan untuk menguji variabel bebas yaitu biaya saluran distribusi (X1) dan biaya promosi (X2) secara serempak maupun parsial dapat memberikan sumbangan terhadap variabel terikat yaitu volume penjualan. Langkah-langkah dalam engujian hipotesis ini adalah:

a. Pengujian hipotesis 1

Guna mengatahui pengaruh masing-masing variabel bebas yaitu biaya saluran distribusi X1 dan biaya promosi X2 dengan tingkat

keyakinan 95% ( = 5%), maka digunakan uji t (t test) dengan membandingkan thitung dengan ttabel seperti pada table berikut ini:

Table 8

Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara persial (uji t)

Variabel thitung ttabel Signifikansi

Saluran distribusi Promosi 2.789 2.253 1.75 1.75 Signifikan Signifikan Sumber: Lampiran 1) Uji t

a) Variabel saluran distribusi X2

Pada pengujian dengan menggunakan df = 2 dan dengan tingkat keyakinan 95% ( = 5%) diperoleh thitung sebesar 2.253 dan ttabel 1.75 bearti nilai thitung lebih besar dari ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel saluran distribusi (X1) berpengaruh yang signifikan terhadap variabel volume penjualan (Y) artinya secara statistic dibuktikan bahwa variabel saluran distribusi sacara individu memberikan pengaruh yang nyata terhadap volume penjualan pada perusahaan rokok Cingkir Mas Tanggulangin. b) Variabel promosi (X1)

Pada pengujian dengan menggunakan df = 2 dan tingkat keyakinan 95% ( = 5%) diperoleh thitung sebesar 2.78 dan ttabel

1.75 bearti nilai thitung lebih besar dari ttabel sehingga Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel promosi (X2) berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan (Y) artinya secara statistic dibuktikan bahwa variabel promosi secara individu dapat memberikan pengaruh yang nyata terhadap volume penjualan perusahaan rokok Cingkie Mas Tanggulangin.

2) Uji F

Pengujian signifikan dari semua variabel bebas secara silmutan terhadap variabel terikat menggunakan metode analisis Uji F dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 5%) mempunyai criteria sebagai berikut:

Ho : b1, b2 = 0, bearti tidak ada pengaruh antara variabel bebas X1, X2 secara siimultan terhadap variabel terikat Y (Volume penjualan).

Ho : b1, b2 0, bearti ada pengaruh antar variabel bebas X1, X2 secara simultan terhadap variabel terikat Y (Volume penjualan).

Hasil pengujian diperoleh Fhitung untuk variabel saluran distribusi (X1) dan variabel promosi (X2) sebesar 39.753.

Sedangkan Ftabel pada tingkat kepercayaan 95% mempunyai nilai 3.80 maka Fhitung > Ftabel ini bearti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa kedua variabel bebas yaitu saluran distribusi ddan promosi mempunyai pengaruh positif terhadap volume penjualan yang bearti persamaan tersebut signifikan

b. Pengujian hipotesis 2

Dari koefisien regresi berganda diperoleh hasil perhitungan yang terbesar adalah variabel saluran distribusi (X2) sebesar 0.2647 yang mempunyai keputusan dominan terhadap volume penjualan dari variabel promosi (X1) sebesar 0.6951. Hasil koefisien regresi berganda yang didapatkan dari data variabel bebas yaitu saluran distribusi dan promosi ternyata variabel promosi memiliki pengaruh yang dominant sebesar 69.51% yang menentukan perubahan volume penjualan.

Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian tersebut menunjukkan variabel saluran distribusi (X2) mempunyai pengaruh yang nyata terhadap volume penjualan pada perusahaan rokok Cingkir Mas Tanggulangin, semakin baik saluran distribusi yang dilakukan maka akan mempengaruhi atau meningkatkan volume penjualan, sedangkan variabel promosi (X1) juga mempunyai pengaruh yang nyata terhadap volume penjualan, semakin baik promosi yang dilakukan maka akan mempengaruhi volume penjualan. Dari hasil perhitungan Koefisien regresi berganda menunjukkan bahwa variabel promosi lebih dominan pengaruhnya dibandingkan dengan variabel saluran distribusi terhadap volume penjualan. Dalam upaya untuk melihat konstribusi biaya promosi terhadap volume penjualan dilakukan perhitungan regresi yang mendukung upaya promosi iklan yang dilakukan selama tahun 2004 – 2007. Sepanjang tahun tersebut pengeluaran biaya promosi mengalami kenaikan sejalan dengan peningkatan produk yang dihasilkan oleh perusahaan rokok Cingkir Mas Tanggulangin, promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan harus dapat meningkatkan keberadaan produk yang

dihasilkan agar biaya promosi dan saluran distribusi yang dikeluarkan tidak terbuang percuma dan sebagai salah satu upaya memperluas jangkauan pasar yang dilayani oleh perusahaan rokok Cingkir Mas Tanggulangin.

Sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh katsothosi (1996:241) promosi adalah hal terpenting dalam usaha mencapai penjualan dan dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan bahwa hal ini bukanlah rencana asal-asalan, tetapi merupakan rencana tahunan yang tersusun rapi dan perlu dipelajari secara seksama.

Sedangkan menurut Maulana (1994:157) promosi penjualan adalah perangsang (insentif) ekonomis, hiburanatau informal yang ditawarkan oleh perusahaan kepadapara pembeli atau distributor guna membangun kesadaran atau sikap yang menguntungkan terhadap suatu produk.

Sedangkan menurut Gitosudarmo (1994:237), promosi adalah “Kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut”.

Dari semua pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi penjualan memegang peranan yang sangat penting dalam usaha peningkatan volume penjualan terhadap suatu produk barang atau jasa perusahaan oleh karena itu promosi harus dimanfaatkan dengan cara yang berbeda dan tenaga yang luar biasa dalam usaha mendobrak tembok penghalang peningktan volume penjualan.

Dalam dokumen BAB I - BAB I.pdf (Halaman 56-61)

Dokumen terkait