BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
C. Hasil Analisis Data
2. Pengujian Hipotesis
Pada bagian di atas telah dilakukan pengolahan data, maka selanjutnya adalah pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis bertujuan untuk memberikan jawaban yang dikemukakan peneliti apakah dapat diterima atau ditolak hipotesis yang diajukan.
a. Hipotesis Pertama
Sebagaimana dikemukakan pada bab II bahwa: Ho : μ1 = μ2
Atau secara verbal dinyatakan sebagai berikut:
Ho: μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis
yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray (TSTS) dan Think Pair Share (TPS)
Ha: μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis yang
diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray (TSTS) dan Think Pair Share (TPS)
Uji hipotesis dilakukan terhadap nilai post-tes kelas eksperimen 1 dan 2 dengan menggunakan uji t (lampiran 15). Dari kelas eksperimen 1 diperoleh 𝑥̅ = 69.441, standar deviasi= 11.242 dan varians = 126.375. Kemudian dari kelas eksperimen 2 diperoleh 𝑥̅ = 62.529 , standar deviasi = 11.242, dan varians = 176,014 dari masing-masing kelas 34 siswa. Dengan membandingkan nilai thitung pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2 = 34 + 34 – 2 = 66 dengan thitung = 2,318 dan ttabel = 1,996 ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau 2,318 > 1,966 , maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan ditemukannya hasil hipotesis dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi Statistika di kelas XI-IPA1 MAS YASPI Labuhan Deli Kota Medan.
b. Hipotesis Kedua
Sebagaimana dikemukakan pada bab II bahwa: Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
Ho: μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan tipe Think Pair Share (TPS)
Ha: μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan tipe
Think Pair Share (TPS)
Uji hipotesis dilakukan terhadap nilai post-tes kelas eksperimen 1 dan 2 dengan menggunakan uji t. Uji hipotesis dilakukan terhadap nilai post-tes kelas eksperimen 1 dan 2
dengan menggunakan uji t (lampiran 15). Dari kelas eksperimen 1 diperoleh 𝑥̅ = 67.147,
standar deviasi = 9.608 dan varians = 92,311. Kemudian dari kelas eksperimen 2 diperoleh 𝑥̅ = 61.471, standar deviasi = 12.878, dan varians = 165,832 dari masing-masing kelas 34 siswa.
Dengan membandingkan nilai thitung pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2 = 34 + 34 – 2 = 66 dengan thitung = 2,060 dan ttabel = 1,996 ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau 2,060 > 1,966 , maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan ditemukannya hasil hipotesis dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi Statistika di kelas XI-IPA2 MAS YASPI Labuhan Deli Kota Medan.
c. Hipotesis Ketiga
Sebagaimana dikemukakan pada bab II bahwa: Ho : μ1 = μ2
Ha : μ1 ≠ μ2
Ho: μ1 = μ2 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan Think Pair Share (TPS)
Ha: μ1 ≠ μ2 : Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis dan kemampuan
pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dan tipe Think Pair Share (TPS)
Uji hipotesis dilakukan terhadap nilai post-tes kelas eksperimen 1 dan 2 dengan menggunakan uji t. Uji hipotesis dilakukan terhadap nilai post-tes kelas eksperimen 1 dan 2
dengan menggunakan uji t (lampiran 15). Dari kelas eksperimen 1 diperoleh 𝑥̅ = 68.294,
standar deviasi= 10.443 dan varians = 109,047. Kemudian dari kelas eksperimen 2 diperoleh 𝑥̅ = 62.000 , standar deviasi = 12.987, dan varians = 186.657 dari masing-masing kelas 34 siswa.
Dengan membandingkan nilai thitung pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = n1 + n2 – 2 = 68 + 68 – 2 = 134 dengan thitung = 3,114 dan ttabel = 1,978 ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau 3,114 > 1,978 , maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Dengan ditemukannya hasil hipotesis dari data penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada materi Statistika di kelas XI-IPA MAS YASPI Labuhan Deli Kota Medan.
Untuk memperjelas peneliti juga telah merangkum hasil analisis statistik dari uji-t pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.20
Rangkuman Hasil Penelitian Hipotesis Hipotesis
Statistik Hipotesis Verbal Temuan Kesimpulan Pertama Ho :
μ1 = μ2
Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis yang diajar dengan model
pembelajaran Two Stay Two Stray dan model
pembelajaran Think Pair Share . Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan model pembelajaran Think Pair Share
Kemampuan representasi matematis yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Share
. Ha :
μ1 ≠ μ2
Ha : Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan model pembelajaran Think Pair Share.
Hipotesis Hipotesis
Statistik Hipotesis Verbal Temuan Kesimpulan Kedua Ho :
μ1 = μ2
Ho : Tidak terdapat perbedaana kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two stay Two Stray dan model
pembelajaran Think Pair Share. Terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two stay Two Stray dan model pembelajaran Think Pair Share
Kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Two Stay Two Stray lebih baik
dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran Think Pair Share. Ha : μ1 ≠ μ2 Ha : Terdapat perbedaana kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two stay Two Stray dan model pembelajaran Think Pair Share.
Ketiga Ho : μ1 = μ2
Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan model pembelajaran Think Pair Share . Terdapat perbedaan kemampuan. kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemecahan masalah siswa Kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Ha : μ1 ≠
μ2
Ha : terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis dan kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan model
pembelajaran Think Pair Share .
yang diajar dengan model pembelajaran Two Stay Two Stray dan model pembelajaran Think Pair Share
Two Stay Two Stray lebih baik
dari pada siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Think Pair
Share .