• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN

4.6 Hasil Analisis SEM

4.6.5 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan PLS, cukup melihat tingkat signifikansinya dari masing – masing hubungan yang dihipotesiskan. Signifikansi ditentukan oleh penliti, yaitu dengan tingkat kesalahan 30 % atau signifikansinya T – Statistik lebih besar dari 1,96. Di samping itu, juga dapat dihubungkan dengan beberapa R– square – nya.

Tabel 4.33 Korelasi Antar Variabel (Pola I – 12 Provinsi)

KFJ PAI PPI PJI PM

KFJ 1,000

PAI 0,729 1,000

PPI 0,681 0,642 1,000

PJI 0,744 0,673 0,728 1,000

Dari Tabel 4.33. di atas, dapat dilihat hubungan antar variabel maka korelasi antara Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) dengan PAI, PPI, PJI dan PM bernilai positif (0,729; 0,681; 0,744; 0,696) termasuk katagori korelasi cukup tinggi, korelasi antara Pelayanan Air Irigasi (PAI) dengan PPI, PJI, dan PM bernilai positif (0,642; 0,673; 0,752) termasuk katagori korelasi cukup tinggi, korelasi antara Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dengan PJI dan PM (0,728; 0,663) termasuk katagori korelasi cukup tinggi, korelasi antara Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) dengan PM bernilai positif (0,696) termasuk katagori korelasi cukup tinggi.

Tabel 4.34 Korelasi Antar Variabel (Pola II - Murni Kearifan Lokal – Provinsi Sulteng)

PAI PM PPI PJI KFJ

PAI 1,000

PM 0,614 1,000

PPI 0,389 0,510 1,000

PJI 0,367 0,162 0,234 1,000

KFJ -0,162 -0,141 -0,122 0,099 1,000

Dari Tabel 4.34 di atas, dapat dilihat hubungan antar variabel maka korelasi antara Pelayanan Air Irigasi (PAI) dengan PM, PPI, dan PJI bernilai positif (0,614; 0,389; 0,367) kecuali dengan KFJ yang bernilai negatif (-0,162) termasuk katagori korelasi sedang, korelasi antara Perilaku Masyarakat (PM) dengan PPI, dan PJI bernilai positif (0,510; 0,162) kecuali dengan KFJ bernilai negatif (-0,141) termasuk katagori

korelasi rendah, korelasi antara Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dengan PJI dan KFJ (0,234; -0,122) termasuk katagori korelasi sangat rendah, korelasi antara Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) dengan KFJ bernilai positif (0,099) termasuk katagori korelasi sangat rendah.

Tabel 4.35 Korelasi Antar Variabel (Pola III - Murni PP – Perda – Provinsi Banten, DKI, DIY, Papua, Kalsel )

PAI PM KFJ PJI PPI

PAI 1,000

PM 0,796 1,000

KFJ 0,829 0,802 1,000

PJI 0,617 0,745 0,707 1,000

PPI 0,639 0,727 0,784 0,731 1000

Dari Tabel 4.35 di atas, dapat dilihat hubungan antar variabel maka korelasi antara Pelayanan Air Irigasi (PAI) dengan PM, KFJ, PJI, dan PPI bernilai positif (0,796; 0,829; 0,617; 0,639) termasuk katagori korelasi cukup tinggi, korelasi antara Perilaku Masyarakat (PM) dengan KFJ, PJI, dan PPI bernilai positif (0,802; 0,745; 0,727) termasuk katagori korelasi cukup tinggi, korelasi antara Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) dengan PJI dan PPI (0,707; 0,784) termasuk katagori korelasi cukup tinggi, korelasi antara Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dengan PPI bernilai positif (0,731) termasuk katagori korelasi cukup tinggi.

Tabel 4.36 Korelasi Antar Variabel (Pola IV – Dominan PP Perda -Povinsi Jabar, Jateng, Jatim, Maluku )

PAI PM KFJ PJI PPI

PAI 1,000

PM 0,533 1,000

KFJ 0,452 0,447 1,000

PJI 0,447 0,437 0,588 1,000

PPI 0,435 0,431 0,444 0,608 1000

Dari Tabel 4.36 di atas, dapat dilihat hubungan antar variabel maka korelasi antara Pelayanan Air Irigasi (PAI) dengan PM, KFJ, PJI, dan PPI bernilai positif (0,533; 0,452; 0,447; 0,435) termasuk katagori korelasi sedang, korelasi antara Perilaku Masyarakat (PM) dengan KFJ, PJI, dan PPI bernilai positif (0,447; 0,437; 0,431) termasuk katagori korelasi sedang, korelasi antara Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) dengan PJI dan PPI (0,588; 0,444) termasuk katagori korelasi sedang, korelasi antara Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dengan PPI bernilai positif (0,608) termasuk katagori korelasi cukup tinggi.

Tabel 4.37 Korelasi Antar Variabel (Pola V - Dominan Kearifan Lokal - Provinsi Bali, Sumbar )

PAI PM KFJ PPI PJI

PAI 1,000

PM 0,558 1,000

KFJ 0,654 0,439 1,000

PPI 0,455 0,275 0,507 1,000

PJI 0,691 0,422 0,711 0,422 1000

Dari Tabel 4.37 di atas, dapat dilihat hubungan antar variabel maka korelasi antara Pelayanan Air Irigasi (PAI) dengan PM, KFJ, PPI, dan PJI bernilai positif (0,558; 0,654; 0,455; 0,691) termasuk katagori korelasi cukup tinggi, korelasi antara Perilaku Masyarakat (PM) dengan KFJ, PPI dan PJI bernilai positif (0,439; 0,275; 0,422) termasuk kategori korelasi rendah, korelasi antara Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) dengan PPI dan PJI (0,507; 0,711) termasuk katagori korelasi sangat cukup tinggi, korelasi antara Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dengan PJI bernilai positif (0,422) termasuk katagori korelasi sedang.

Hasil hipotesis Pola I – 12 Provinsi dapat dilihat pada Tabel 4.38 dan Gambar 4.13 di bawah ini :

Tabel 4.38. Result for inner Weights (Pola I – 12 Provinsi)

sample estimate subsamples deviation PPI -> KFJ 0,392 0,392 0,077 5,104 0,570 PM -> KFJ 0,436 0,438 0,071 6,136 0,570 KFJ -> PAI 0,399 0,402 0,070 5,701 0,648 PM -> PAI 0,475 0,475 0,064 7,442 0,648 PM -> PPI 0,663 0,666 0,045 14,605 0,439 KFJ -> PJI 0,373 0,377 0,089 4,181 0,656 PAI -> PJI 0,165 0,161 0,077 2,142 0,656 PPI -> PJI 0,367 0,370 0,081 4,533 0,656

Dari hasil pengolahan data primer yang dirangkum pada Tabel 4.38, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Perilaku Masyarakat (PM) berpengaruh terhadap : (i) Pelayanan Air Irigasi (PAI) secara langsung (original sample estimate sebesar 0,475; T – statistik 7,442) tetapi mempunyai hubungan yang positif, dan secara tidak langsung PMÆKFJÆPAI sebesar 0,174 dan PMÆPPIÆKFJÆPAI sebesar 0,104, PMÆKFJÆPJI sebesar 0,260, PMÆPPIÆPJI sebesar 0,243, PMÆPAIÆPJI sebesar 0,078 (ii) Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) (original sample estimate

0,436; T – statistik 6,136), tetapi mempunyai hubungan yang positif; (iii) Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) (original sample estimate

0,663; T – statistik 14,605) tetapi mempunyai hubungan yang positif.

2. Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) berpengaruh terhadap : (i) Pelayanan Air Irigasi (PAI) (original sample estimate 0,399; T –

statistik 5,701), tetapi mempunyai hubungan yang positif; (ii) Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) (original sample estimate 0,373; T – statistik 4,181), tetapi mempunyai hubungan yang positif. Dan secara tidak langsung KFJÆPAIÆPJI sebesar 0,066.

3. Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) berpengaruh positif terhadap : (i) Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) (original sample estimate

0,392; T – statistik 5,104), tetapi mempunyai hubungan yang positip; (ii) Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) (original sample estimate 0,367; T – statistik 4,533), tetapi mempunyai hubungan yang positif. Dan secara tidak langsung PPIÆKFJÆPAI sebesar 0,156, PPIÆKFJÆPJI sebesar 0,146.

4. Pelayanan Air Irigasi (PAI) berpengaruh positif terhadap Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) (original sample estimate 0,165; T – statistik 2,142), tetapi mempunyai hubungan yang positif.

PA I

0,648

K F J

0,570

P M P J I

0,656

P P I

0,439

0,436 0,373

0,36

7

0,47

5

0,6

63

0,165

0,

3

9

2

0,

39

9

Gambar 4.14 Model Struktural Pola I - 12 Provinsi

Gambar 4.14 menunjukkan bahwa semua koefisien parameter antara konstruk signifikan pada 0.05 ( T hitung > T tabel = 1,96) yang didasarkan pada Pedoman Operasi Irigasi (2007), memiliki indeks kinerja sistem irigasi dalam kategori baik. Jadi dari hipotesis dapat disimpulkan bahwa Perilaku Masyarakat (PM) mempengaruhi Pelayanan Air Irigasi (PAI), Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) masing-masing dengan nilai koefesien 0,475, 0,436, 0,663. Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) mempengaruhi Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) dan Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) masing-masing 0,392 dan 0,367. Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) mempengaruhi Pelayanan Air Irigasi (PAI) dan Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) masing-masing 0,399 dan 0,373. Pelayanan Air Irigasi (PAI) mempengaruhi Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) sebesar 0,165. Hasil akhir, Perilaku Masyarakat (PM) mampu menjelaskan 65,6 % Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI).

Hasil hipotesis Pola 2 - Murni Kearifan Lokal – Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat pada Tabel 4.38 dan Gambar 4.15 di bawah ini :

Tabel 4.39. Result for inner Weights (Pola II - Murni Kearifan Lokal – Provinsi Sulteng ) original sample estimate mean of subsamples Standard deviation T-Statistik R-square PM -> PAI 0,603 0,586 0,204 2,951 0,383 KFJ -> PAI -0,077 -0,099 0,194 0,397 0,383

PM -> PPI 0,510 0,363 0,374 1,365 0,260 PAI -> PJI 0,347 0,323 0,339 1,024 0,172 PPI -> PJI 0,120 0,217 0,335 0,356 0,172 KFJ -> PJI 0,170 0,048 0,374 0,453 0,172 PM -> KFJ -0,106 -0,124 0,316 0,336 0,023 PPI -> KFJ -0,067 -0,034 0,173 0,390 0,023

Dari hasil pengolahan data primer yang dirangkum pada Tabel 4.39, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Perilaku Masyarakat (PM) hanya berpengaruh terhadap Pelayanan Air Irigasi (PAI) secara langsung (original sample estimate 0,603; T – statistik 2,951), tetapi mempunyai hubungan yang positif; secara tidak langsung PMÆKFJÆPAI sebesar 0,008 dan PMÆPPIÆKFJÆPAI sebesar 0,002, PMÆKFJÆPJI sebesar -0,018, PMÆPPIÆPJI sebesar 0,062, PMÆPAIÆPJI sebesar 0,209 (ii) Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) (original sample estimate -0,106; T – statistik 0,336), tetapi mempunyai hubungan yang positif; (iii) Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) (original sample estimate

0,510; T – statistik 1,365), tetapi mempunyai hubungan yang positif. Dari hal di atas, jika nilai α = 0,05 dengan nilai T-tabel = 1,96 maka nilai T-statitik yang signifikan adalah korelasi antara Perilaku Masyarakat (PM) dengan Pelayanan Air Irigasi (PAI) dengan nilai T-statistik = 2,951 > T-tabel = 1,96. Sedangkan yang lainnya tidak signifikan karena nilai T-statistik hitung < T-tabel = 1,96 . Dapat disimpulkan bahwa Perilaku Masyarakat (PM) hanya berpengaruh terhadap Pelayanan Air Irigasi (PAI).

2. Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) berpengaruh terhadap : (i) Pelayanan Air Irigasi (PAI) (original sample estimate -0,077; T – statistik 0,397), tetapi mempunyai hubungan yang positif; (ii) Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) (original sample estimate 0,170; T – statistik 0,453), tetapi mempunyai hubungan yang positif. Dan secara tidak langsung KFJÆPAIÆPJI sebesar -0,027.

3. Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) berpengaruh positif terhadap : (i) Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) (original sample estimate – 0,067; T – statistik 0,390), tetapi mempunyai hubungan yang positip; (ii) Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) (original sample estimate 0,120; T – statistik 0,356), tetapi mempunyai hubungan yang positif. Dan secara tidak langsung PPIÆKFJÆPAI sebesar 0,005, PPIÆKFJÆPJI sebesar -0,012.

4. Pelayanan Air Irigasi (PAI) berpengaruh positif terhadap Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) (original sample estimate 0,347 T – statistik 1,024), tetapi mempunyai hubungan yang positif.

PA I

0,383

K F J

0,023

P M P J I

0,172

P P I

0,260 -0,106 0,172 0,12 2 0,60 3 0,5 10 0,347 -0,06 7 0,07 7

Dokumen terkait