ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
4.6 Hasil Analisis SEM
4.6.4 Pengujian Struktual ( inner model )
Model struktual (inner model) merupakan hubungan antara variabel laten yang satu dengan variabel laten yang lain. Pengujian ini kedalam model penelitian dengan melihat hasil R – square dan tingkat signifikansi masing – masing hubungan.
Tabel 4.28. R – Square (Pola I – 12 Provinsi)
R-square KFJ 0,570 PAI 0,648 PPI 0,439 PJI 0,656 PM
Berdasarkan hasil Tabel 4.28. untuk melihat R – square dapat diperiksa seperti pada hasil output berikut : R – untuk square
Pelayanan Air Irigasi sebesar 64,80 %; R – square untuk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi sebesar 57,00 %; R – square untuk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI)sebesar 43,90 %; R – square untuk pengelolaan jaringan irigasi sebesar 65,60 %.
Sesuai dengan model penelitian, Pelayanan Air Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM), Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pelayanan Air Irigasi (PAI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) sebesar 64,80 %, sedangkan yang 35,20 % dijelaskan oleh variabel lain.
Kondisi Fisik Jaringan Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), mampu mejelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) sebesar 57,00 %, sedangkan yang 43,00 % dijelaskan oleh variabel lain.
Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) sebesar 43,90 %, sedangkan yang 56,10 % dijelaskan oleh variabel lain.
Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) dipengaruhi oleh Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (KFJ) dan Pelayanan Air Irigasi (PAI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) mampu menjelaskan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (PJI) dan Pelayanan Air Irigasi sebesar 65,60 %, sedangkan yang 34,40 % dijelaskan oleh variabel lainnya.
Tabel 4.29. R – Square ( Pola II - Murni Kearifan Lokal – Provinsi Sulawesi Tengah ) R-square PAI 0,383 PM R-square PPI 0,260 PJI 0,172 KFJ 0,023
Berdasarkan hasil Tabel 4.29. untuk melihat R – square dapat diperiksa seperti pada hasil output berikut : R – untuk square
Pelayanan Air Irigasi sebesar 38,30 %; R – square untuk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi sebesar 2,30 %; R – square untuk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) sebesar 26,00 %; R – square untuk pengelolaan jaringan irigasi sebesar 17,20 %.
Sesuai dengan model penelitian, Pelayanan Air Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM), Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pelayanan Air Irigasi (PAI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) sebesar 38,30 %, sedangkan yang 61,70 % dijelaskan oleh variabel lain.
Kondisi Fisik Jaringan Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI). Dari hasil
olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) sebesar 2,30 %, sedangkan yang 97,70 % dijelaskan oleh variabel lain.
Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) sebesar 26,00 %, sedangkan yang 74,00 % dijelaskan oleh variabel lain.
Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) dipengaruhi oleh Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (KFJ) dan Pelayanan Air Irigasi (PAI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) mampu menjelaskan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (PJI) dan Pelayanan Air Irigasi sebesar 17,20 %, sedangkan yang 28,80 % dijelaskan oleh variabel lainnya.
Tabel 4.30. R – Square ( Pola III - Murni PP - Perda – Provinsi Banten, DKI,DIY, Papua, Kalsel )
R-square PAI 0,735 PM KFJ 0,729 PJI 0,585 PPI 0,529
Berdasarkan hasil Tabel 4.30. untuk melihat R – square dapat diperiksa seperti pada hasil output berikut : R – square untuk Pelayanan Air Irigasi sebesar 73,50 %; R – square untuk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi sebesar 72,90 %; R – square untuk pengelolaan jaringan irigasi sebesar 58,50 %; R – square untuk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI)sebesar 52,90 %,
Sesuai dengan model penelitian, Pelayanan Air Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM), Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pelayanan Air Irigasi (PAI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) sebesar 73,50 %, sedangkan yang 26,50 % dijelaskan oleh variabel lain.
Kondisi Fisik Jaringan Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) sebesar 72,90 %, sedangkan yang 27,10 % dijelaskan oleh variabel lain.
Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) sebesar 52,90 %, sedangkan yang 47,10 % dijelaskan oleh variabel lain.
Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) dipengaruhi oleh Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (KFJ) dan Pelayanan
Air Irigasi (PAI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) mampu menjelaskan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (PJI) dan Pelayanan Air Irigasi sebesar 58,50 %, sedangkan yang 41,50 % dijelaskan oleh variabel lainnya.
Tabel 4.31 R – Square (Pola IV – Dominan PP - Perda - Provinsi Jabar, Jateng, Jatim, Maluku )
R-square PAI 0,341 PM KFJ 0,278 PJI 0,505 PPI 0,185
Berdasarkan hasil Tabel 4.31. maka untuk melihat R – square
dapat diperiksa seperti pada hasil output berikut : R – untuk square
Pelayanan Air Irigasi sebesar 34,10 %; R – square untuk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi sebesar 27,80 %; R – square untuk pengelolaan jaringan irigasi sebesar 50,50 %; R – square untuk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) sebesar 18,50 %.
Sesuai dengan model penelitian, Pelayanan Air Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM), Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pelayanan Air Irigasi (PAI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Kondisi Fisik
Jaringan Irigasi (KFJ) sebesar 34,10 %, sedangkan yang 65,90 % dijelaskan oleh variabel lain.
Kondisi Fisik Jaringan Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) sebesar 27,80 %, sedangkan yang 72,20 % dijelaskan oleh variabel lain.
Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) sebesar 18,50 %, sedangkan yang 81,50 % dijelaskan oleh variabel lain.
Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) dipengaruhi oleh Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (KFJ) dan Pelayanan Air Irigasi (PAI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) mampu menjelaskan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (PJI) dan Pelayanan Air Irigasi sebesar 50,50 %, sedangkan yang 49,50 % dijelaskan oleh variabel lainnya.
Tabel 4.32 R – Square (Pola V – Dominan Kearifan Lokal - Provinsi Bali, Sumbar)
R-square
PAI 0,519
KFJ 0,354
PPI 0,076
PJI 0,595
Berdasarkan hasil Tabel 4.32. untuk melihat R – square dapat diperiksa seperti pada hasil output berikut : R – square untuk Pelayanan Air Irigasi sebesar 51,90 %; R – square untuk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi sebesar 35,40 %; R – square untuk pengelolaan jaringan irigasi sebesar 59,50 %; R – square untuk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI)sebesar 7,60 %.
Sesuai dengan model penelitian, Pelayanan Air Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM), Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pelayanan Air Irigasi (PAI) mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ) sebesar 51,90 %, sedangkan yang 48,10 % dijelaskan oleh variabel lain.
Kondisi Fisik Jaringan Irigasi dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Kondisi Fisik Jaringan Irigasi (KFJ), mampu menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) dan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) sebesar 35,40 %, sedangkan yang 64,60 % dijelaskan oleh variabel lain.
Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) dipengaruhi oleh Perilaku Masyarakat (PM) dan dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI) mampu
menjelaskan Perilaku Masyarakat (PM) sebesar 7,60 %, sedangkan yang 92,40 % dijelaskan oleh variabel lain.
Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) dipengaruhi oleh Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (KFJ) dan Pelayanan Air Irigasi (PAI). Dari hasil olahan dapat dikatakan bahwa perubahan konstruk Pengelolaan Jaringan Irigasi (PJI) mampu menjelaskan Partisipasi Pengelolaan Irigasi (PPI), Kondisi Fisik Jaringan (PJI) dan Pelayanan Air Irigasi sebesar 59,50 %, sedangkan yang 40,50 % dijelaskan oleh variabel lainnya.