• Tidak ada hasil yang ditemukan

Posisi Jabatan

HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Statistik Deskriptif

5.3 Pengujian Hipotesis

Gambar 5.5 disajikan nilai koefisien jalur dari masing-masing variabel bebas serta nilai P-Values untuk pengujian signifikansi.

Gambar 5.5 Nilai Koefisien Jalur dan Pengujian Signifikansi

Berdasarkan Gambar 5.5, diketahui nilai koefisien jalur dari akuntanbilitas ke pelayanan publik adalah bernilai positif, yakni 0,264. Karena nilai koefsien jalur bernilai positif, berarti akuntanbilitas berpengaruh positif terhadap pelayanan publik. Diketahui nilai P-Values dari akuntanbilitas 0,091 > 0,05, maka akuntanbilitas tidak berpengaruh signifikan.

Nilai koefisien jalur dari transparansi ke pelayanan publik adalah bernilai positif, yakni 0,693. Karena nilai koefsien jalur bernilai positif, berarti transparansi berpengaruh positif terhadap pelayanan publik. Diketahui nilai P-Values dari transparansi 0,000 < 0,05, maka transparansi berpengaruh signifikan.

Gambar 5.6 Koefisien Determinasi

Berdasarkan Gambar 5.6, diperoleh nilai koefisien determinasi 0,851. Nilai tersebut dapat diinterpretasi akuntanbilitas dan transparansi secara bersama-sama/simultan mampu mempengaruhi pelayanan publik sebesar 85,1%.

5.4 Pembahasan

5.4.1 Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Pelayanan Publik

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel Akuntabilitas dan variabel pelayanan publik yang telah diuraikan sebelumnya, terlihat bahwa frekuensi jawaban responden tentang variabel Akuntabilitas untuk keseluruhan item/butir pernyataan secara umum didominasi oleh jawaban Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel Akuntabilitas secara umum telah mampu mendorong pegawai untuk berusaha memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat, namun masih terdapat jawaban Tidak Setuju (TS) untuk beberapa pernyataan namun jumlahnya relatif keci. Dengan adanya akuntabilitas yang efektif, karyawan akan mudah untuk

melaksanakan tugasnya masing – masing sesuai arahan pimpinan dan bisa bekerjasama dengan baik antar karyawan sehingga akhirnya akan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Kantor Kecamatan Pancurbatu tersebut. Hal ini sejalan dengan teori dari Suherman (2007) mengatakan bahwa Akuntabiltas yaitu berfungsinya seluruh komponen penggerak kegiatan jalannya kegiatan perusahaan sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pegawai negeri yang bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dibatasi oleh etika baik dari individual pegawai itu sendiri maupun etika yang dibatasi oleh ruang lingkup organisasi. Hal tersebut didukung berdasarkan teori dalam The Public Administration Dictionary, Ralph C. Chandler dan Jack, Palno mendefinisikan akuntabilitas sebagai kondisi dimana individu yang melaksanakan kekuasaan dibatasi oleh alat eksternal dan norma internal.

KepMenPAN No. 26 /KEP/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum Penyeleggaraan Pelayanan Publik dikatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggunjawabkan, baik kepada publik maupun kepada atasan/pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dengan demikian maka akuntabilitas pelayanan publik yang berkaitann dengan finansial seperti penggunaan dana publik harus dapat diberikan laporan secara akurat agar tidak menimbulkan kecurigaan

masyarakat terhadap pemerintah. Akuntabilitas admisnitratif harus

urusan dan keperluan masyarakat tidak perlu memakan waktu selama berhari-hari untuk dapat diselesaikan.

Polidano (1998) lebih lanjut mengidentifikasikan 3 elemen utama akuntabiltas, yaitu adanya kekuasaan untuk mendapatkan persetujuan awal sebelum sebuah keputusan dibuat, akuntabilitas peran yang merujuk pada kemampuan seorang pejabat untuk menjalankan peran kuncinya, dan peninjauan ulang secara retrospektif yang mengacu pada analisis operasi suatu departemen. Berbagai di mensi dan elemen utama dari akunatbilitas ini akan sangat membantu penerapan akuntabiltas dalam penyelenggarakan pelayanan publik.

5.4.2 Pengaruh Transparansi Terhadap Pelayanan Publik

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel Transparansi dan variabel Pelayanan Publik yang telah diuraikan sebelumnya, terlihat bahwa frekuensi jawaban responden tentang variabel transparansi untuk keseluruhan item/butir pernyataan secara umum didominasi oleh jawaban Setuju (S). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel transparansi secara umum telah mampu mendorong pegawai untuk berusaha memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat di Kantor Kecamatan Pancurbatu, namun masih terdapat jawaban Tidak Setuju (TS) untuk beberapa pernyataan namun jumlahnya relatif kecil. Transparansi yang kuat dari pelayanan pegawai akan membuat kepercayaan masyarakat meningkat, dalam hal ini pegawai harus mengetahui apa saja hal yang bisa meningkatkan pelayanan pegawai sehingga bisa memotivasi mereka lebih giat dan fokus dalam bekerja.

Hal ini sesuai dengan pendapat Samsudin (2010:281) yang menyatakan bahwa, motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau sekelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang ditetapkan. Dan juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Andayani (2012) bahwa motivasi pemimpin berpengaruh positif terhadap kinerja pelayanan pegawai. Dengan adanya motivasi yang baik yang diberikan pimpinan kepada pegawai akan membuat pegawai lebih semangat bekerja dalam memenuhi target yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan masyarakat.

5.4.3 Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pelayanan Publik

Di tinjau dari Outer Model yang diolah dengan menggunakan SmartPLS, dapat diketahui bahwa masing masing variabel bebas yaitu Akuntabilitas dan Transparansi berpengaruh secara signifikan terhadap Pelayanan publik di Kantor Camat Pancurbatu. Hal ini bisa dilihat dari seluruh nilai loading dari tiap-tiap indikator bernilai di atas 0,4, yang berarti telah memenuhi syarat nilai loading, yakni di atas 0,4. Contohnya yaitu nilai dari ak1 adalah 0,752 , nilai loading dari ak2 0,772.

Hal ini sejalan dengan teori teori yang telah dijelaskan sebelumnya Purwanto (2006:235) mengatakan bahwa komunikasi penting bagi pegawai karena komunikasi merupakan alat utama bagi pegawai untuk dapat bekerja sama dalam melakukan aktifitas manajemen pelayanan publik secara terbuka.

Selain itu, hal ini sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh Fahmi (2014:107) menyatakan bahwa salah satu faktor yang juga mempengaruhi meningkatnya pelayanan adalah transparansi.. Keterbukaan pegawai negeri dalam memberikan pelayanan akan mendorong masyarakat juga untuk bertanggungjawab dalam melaksanakan kewajiban mereka salah satunya yaitu kewajiban membayar pajak.

Apabila pegawai negeri yang bekerja di kantor camat pancurbatu bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maka akan ada peningkatan yang memajukan kinerja pegawai. Selain itu, pelayanan yang dikerjakan secara bertanggungjawab akan membawa citra baik yang mengharumkan kinerja dan pelayanan di kantor camat pancurbatu.

Dalam melaksanakan tugas, keterbukaan sebagai bukti kejujuran dan ketulusan dalam melayani masyarakat akan membawa dampak positif untuk kemajuan kecamatn Pancurbatu kedepannya.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait