• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Pancurbatu Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pelayanan Publik di Kantor Kecamatan Pancurbatu Chapter III VI"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Sejarah Singkat Kantor Camat Pancurbatu

Sebelum tahun 1945 atau zaman pemerintahan Belanda Kecamatan Pancur

Batu disebut dengan Sinuan Bunga dengan Ibu Kota Arhemia. Pada tahun 1952

Gubernur Kepala Daerah Tk. I Sumatera Utara yakni Abdul Hakim mengadakan

perubahan Pamong Sipil Kabupaten Daerah Tk. II Deli Serdang secara

administratif dibagi atas 6 (Enam) Kewedanan yang terdiri dari 30 (Tiga puluh)

Kecamatan, salah satu diantaranya adalah Kecamatan Pancur Batu dengan

Kewedanaan Deli Hulu.

Pada tahun 1974 sejalan dengan perluasan Kotamadya Medan bahwa Desa

Lau Cih, Desa Namo Gajah, Desa Simalingkar-B, Desa Kemenangan Tani, Desa

Simpang Selayang dan sebagian Desa Baru telah menjadi Kotamadya Medan

sampai sekarang.

Kemudian pada tahun 1990 terjadi pula penggabungan Desa yang ada

pada tahun sebelumnya Kecamatan Pancur Batu terdiri dari 59 Desa digabungkan

menjadi 25 Desa.

Jarak Ibu Kota Kecamatan Pancur Batu dengan Ibu Kota Propinsi

Sumatera Utara sepanjang lebih kurang 17 km, dengan Kabupaten Deli Serdang

(2)

1. Batas-batas Wilayah Kecamatan Pancur Batu

Secara Geografi batas-batas wilayah Kecamatan Pancur Batu adalah

Sebagai berikut:

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Tuntungan.

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sibolangit.

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Namo Rambe

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kutalimbaru.

2. Keadaan Alam

Kecamatan Pancur Batu adalah merupakan wilayah landai dan setengan

bukit (Dataran Tinggi ) dengan ketinggian dari permukaan laut lebih kurang 60 m,

dengan juga suhu maximum 30 C dan Minimum 22 C dan juga di Kecamatan

Pancur Batu terdapat beberapa sungai antara lain :

• Sungai Tuntunan.

• Sungai Tengah.

• Sungai Pulpulen.

• Sungai Belaka.

• Sungai Baburah.

• Sungai Lau.

• Sungai Lau Bumburuk

(3)

3. Kependudukan

Penduduk Kecamatan Pancur Batu pada saat ini berjumlah 77.267 jiwa,

yang terhimpun dalam 18.425 Kepala Keluarga (KK).

4. Suku

Adapun komposisi penduduk yang mendiami Kecamatan Pancurbatu

terdiri dari berbagai suku antara lain:

Tabel 3.1

Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku

NO Suku Jumlah (KK)

1 Suku Karo 6.588 KK

2 Suku Jawa 5.188 KK

3 Suku Minang 808 KK

4 Suku Cina 127 KK

5 Suku Tapanuli Utara 2.331 KK

6 Suku Tapanuli Selatan 1.225 KK

7 Suku Nias 93 KK

8 Suku Tamil 65 KK

Sumber : Profil Kecamatan Pancurbatu

Dari Tabel diatas dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Pancur Batu

mayoritas penduduk nya dihuni oleh masyarakat yang bersuku Karo dengan

(4)

5. Pekerjaan

Penduduk di Kecamatan Pancur Batu memiliki jenis pekerjaan yang

beragam, adapun klasifikasi jenis pekerjaan penduduk di Kecamatan Pancur Batu

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2

Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

NO Pekerjaan Persentase

1 Petani 72 %

2 Pedagang 12 %

3 Pegawai Negeri Sipil 8 %

4 Karyawan 4 %

5 Buruh Harian Lepas 4 %

Sumber : Profil Kecamatan Pancurbatu

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan yang paling

mendominasi di Kecamatan Pancur Batu tersebut adalah sebagai petani, yang

mencapai persentase hingga 72% dari total keseluruhan. kemudian diikuti oleh

pedagang , pegawai negeri sipil , karyawan dan buruh/ pegawai swasta. Penduduk

di Kecamatan Pancur Batu tersebut tergolong memiliki jenis pekerjaan yang

beragam.

6. Agama

Penduduk di Kecamatan Pancur Batu menganut agama yang berbeda-beda

(5)

penduduk di Kecamatan Pancur Batu berdasarkan agama yang dianut dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

NO Agama Jumlah

1 Islam 39.374 orang

2 Kristen 37.441 orang

3 Hindu 151 orang

4 Buddha 301 orang

Sumber : Profil Kecamatan Pancurbatu

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk

Kecamatan Pancur Batu memeluk agama Islam dengan jumlah 39.374 orang dari

total populasi yang ada. Sedangkan pada urutan yang kedua yaitu agama Kristen

berjumlah sebanyak 37.441 orang dan sisanya menganut agama Hindu dan Budha.

3.2 Struktur Organisasi Kecamatan Pancur Batu

Struktur organisasi dalam suatu organisasi sangat penting sekali dalam

usaha mencapai tujuan yang diinginkan organisasi itu sendiri. Karena dengan

adanya struktur organisasi ini masing-masing pegawai mengetahui hak dan

kewajibannya terhadap organisasi itu sehingga tidak ada kesimpangsiuran dalam

melaksanakan tugas. Adapun struktur organisasi dan tugas pokok dan fungsi

(6)

1. Camat

Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

disebutkan bahwa tugas dan kewajiban serta kewenangan camat adalah :

a. Menyelenggarakan pembinaan terhadap ketentraman dan ketertiban wilayah

b. Menyelenggarakan pembinaan terhadap Idiologi Negara , Politik Dalam

Negeri , dan Kesatuan Bangsa

c. Menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan-kegiatan Instansi pemerintahan

Sipil di wilayahnya

d. Menyelenggarakan pembinaan untuk menjamin jalannya Pemerintahan Desa

e. membimbing dan mengawasi jalannya penyelenggaraan Pemerintahan Desa

f. Melaksanakan segala tugas pemerintahan yang tidak termasuk dalam tugas

sesuatu Instansi pemerintahan atau Pemerintahan Desa

g. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat Adapun nama-nama

2. Sekretaris Camat Pancur Batu

Sekretaris Camat memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain:

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Mendistribusikan surat-surat sesuai dengan disposisi atasan.

c. Meneliti surst-surat yang akan ditandatangani oleh Camat.

d. Memaraf surat-surat yang akn ditandatangani oleh Camat.

e. Memberi Petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya.

f. Melaksanakan pengkajian masalah strategis Kecamatan.

g. Melaksanakan pembinaan karakter terhadap bawahan.

(7)

i. Mengadakan pembinaan Administrasi Organisasi dan tata laksana serta

memberikan pelayanan teknis administrasi kepada seluruh staf.

j. Membagi tugas kepada bawahan/staf sesuai dengan bintangnya dan

memonitoring pelaksanaannya.

3. Kepala Seksi Pemerintahan

Kepala Seksi Pemerintahan memiliki tugas dan tanggung jawab, antara

lain:

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan.

b. Membuat program kerja dibidang pemerintahan dan kemasyarakatan.

c. Melakukan monotoring dalam penyelenggaraan pemilhan Kepala Desa.

d. Penyelenggaraan administrasi di bidang pertahanan.

e. Memproses usulan pengangkatan karakter Kepala Desa yang di usulan olehh

BPD.

f. Memproses usulan tentang pengangkatan dan memberhentikan anggota BPD

dan pelantikan anggota BPD.

g. Meneliti/melegalisasi surat keterangan ahli waris yang diterbitkan oleh Kepala

Desa /Lurah.

h. Melakukan pembinaan terhadap Ormas, OKP dan Organisasi Propesi.

i. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

j. Menyelenggarakan administrasi kesejahteraan Kepala Desa.

k. Melaksanakan koordinasi tugas-tugas Kepala Sekcam.Mengevaluasi laporan

(8)

l. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan untuk pengambilan

keputusan.

m. Merokomendasi terhadap penerbitan ijin yang deluarkan berdasarkan

peraturan yang berlaku. Melakukan dan memfasilitas terhadap penyelesaian

yang timbul antar pemerintah Desa

4. Kepala Seksi Trantib.

Kepala Seksi Trantib memiliki tugas dan tanggung jawab, antara lain:

a. Membina petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Membuat program kerja di bidang trantib.

c. Melakukan pembinaan terhadap perlindungan masyarakat.

d. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pemilihan Kepala Desa,

pemilihan anggota Badan Perwakilan Desa (BPD).

e. Melakukan pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaan kegiatan

pembebasan tanah.

f. Melakukan kegiatan dan pemantauan terhadap pengembangan potensi

dankualitas sumber daya alam.

g. Melakukan koordinasi dengan Aparat Keamanan.

h. Melakukan koordinasi tugas-tugas kepada Sekcam.

i. Melakukan tugas lain yang diperintahkan atasan.

j. Membantu Camat dalam pengawasan dan pemantauan terhadap pengurusan

maupun pelaksanaan setiap ijin yang dikeluarkan agar sesuai dengan peraturan

(9)

5. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan memiliki tugas

dan tanggung jawab, antara lain:

a. Memberi petunjuk/arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Membuat program kerja dibidang pemberdayaan masyarakat.

c. Melakukan pembinaan usaha gotong royong masyarakat dan melakukan

penyuluhan dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab

dalam pembangunan.

d. Melakukan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta pengembangan aset

Desa/Kelurahan.

e. Melaksanakan pembinaan pembangunan sarana dan prasarana.

f. Menyiapkan bahan-bahan penyusunan program di bidang pemberdayaan

masyarakat.

g. Meneliti bahan-bahan anggaran yang diajukan oleh Desa/Kelurahan.

h. Melakukan usulan anggaran pembangunan Kecamatan.

i. Melakukan koordinasi tugas-tugas kepada Sekcam.

j. Menyiapkan bahan laporan dibidang pemberdayaan masyarakat

Desa/Kelurahan sebagai pertanggung jawaban kepada atasan.

(10)

6. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial

Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial memiliki tugas dan tanggung jawab,

antara lain:

a. Menerima petunjuk/arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Membuatprogram kerja di bidang kesejahteraan sosial.

c. Membina kegiatan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat.

d. Membantu pembinaan keluarga berencana,

e. Melakukan pembinaan generasi muda dan kewanitaan.

f. Melakukan pengawasan dan monitoringbantuan sosial.

g. Melakukan pembinaan masalah kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba

dan masalah sosial.

h. Melakukan pembinaan terhadap kesejahteraan keluarga.

i. Memeriksa hasil kerja bawahan.

j. Melakukan koordinasi tugas-tugas kepada Sekcam.

k. Melakukan pembinaan terhadap kesejahteraan keluarga.

l. Memproses surat-surat keterangan miskin/tidak mampu.

m. Melaksanakan tugas lainnya dan diperintahkan oleh atasan.

7. Kepala Seksi Kebersihan

(11)

3.3 Makna Logo Pemerintahan Kabupaten Deli Serdang

Lambang atau Logo pada lembaga instansi sangat erat kaitannya dengan

identitas suatu lembaga, kantor maupun perusahaan. Secara umum lembaga atau

logo tersebut mempunyai makna, misi atau tujuan yang terdapat didalamnya.

Adapun pengertian dari Lambang (Logo)tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bintang tersudut lima melambangkan Ketuhanan yang Maha Esa.

b. 17 (Tujuh belas) kuntum bunga kapus, 5 (lima) daun sirik, 3 (tiga) buah

pinang, 45 (Empat puluh lima) buah padi melambangkan catatan sejarah,

tanggal, bulan dan tahun kemerdekaan RI dimana rakyat Deli Serdang turut

memberikan Dharma Bhaktinya dalam kemerdekaan Republik Indonesia.

c. Sedangkan padi berubah sebelas, seekor ikan melambangkan penduduk

Kabupaten Deli Serdang sebagian besar terdiri dari petani dannelayan.

d. Gunung dan Lima buah jalur berombak serta matahari pagi yang sedang naik

melambangkan :

• Gunung menunjukkan Geografi Deli Serdang yang terdiri dari

penggunungan, daratan dan petani.

• Lima jalur merombak melambangkan bahwa Deli Serdang dialiri sungai

besar kecil yang membawa kemakmuran rakyat.

• Matahari cerah sedang naik melambangkan masa depan yang gemilang

cita-cita yang tinggi serta kegairahan bekerja yang penuh semangat

(12)

e. Pohon kelapa sawit, karet, tembakau melambangkan daerah Deli

Serdangadalah perkebunan yang menghasilkan devisa.

f. Roda mesin bergerigi melambangkan cita-cita modernisasi dari mekanisme

kehidupan rakyat serta lambang kerajinan tangan.

g. Sirih dan pinang melambangkan kebudayaan asli dimana sirih dan pinang

merupakan alat pembuka kata dalam segala upacara serta sebagai lambang

persaudaraan dan toleransi.

h. Lima helai daun sirih melambangkan tiga hubungan yang dijunjung tinggi

yaitu hukum adat dan hukum agama.

3.4Visi dan Misi Kantor Camat

a. Visi : Deli Serdang maju dengan masyarakat yang religius, sejahtera, bersatu dalam bhinekaan melalui pemerataan pembangunan,

pemanfaatan sumber daya yang adil dan penekanan hukum yang

dipopang oleh tata pemerintahan yang baik.

b. Misi :

• Memotong lahirnya masyarakat”CIVIC”yang tokran,dapat

menerima perbedaan agama,etnis,orientasi,politik dan status sosial

lainnya serta meningkatkan kualitashidup rakyat.

• Meningkatkan pembangunan yang merata di segala bidang.

• Meningkatkan kualitas SDM pemerintahan dan rakyat Deli

Serdang.

• Menegakkan supremasi hukum meningkatkan jaminan situasi yang

(13)

• Mendorong percepatan pembangunan prasarana dan sarana daerah.

• Meningkatkan pelaksanaan tata pemerintahan yang baik.

3.5 Upaya Dalam Meningkatkan Pelayanan di Kantor Camat Pancurbatu

a. Sepuluh Sukses Yang Harus Di Laksanakan Oleh Camat:

1. Mensukseskan peningkatan produksi pangan.

2. Mensukseskan pelaksanan program Inpres dan Ingub didaerah.

3. Mensukseskan kehidupan koperasi.

4. Mensukseskan permasyarakatan dan P-4.

5. Mensukseskan Pelaksanaan Kepres No.30,thn.1984.

6. Mensukseskan Pemecahan masalah pertahanan.

7. Mensukseskan Lingkungan Hidup.

8. Mensukseskan Kemiskinan.

9. Mensukseskan Program KB dan Progran Transmigrasi.

10.Mensukseskan Peningkatan ekspor non migas.

b. Enam (6) Mantap Memelihara Kemasyarakatan

1. Pembenahan Aparatur

2. Pembinaan Wilayah dan Lingkungan Hidup.

3. Pembinaan Masyarakat dalam rangka membentuk manusia

seutuhnya.

4. Meningkatkan kemampuan daerah agar dapat terwujud titik berat.

5. Memelihara dan perawatan pembangunan.

6. Pembinaan stabilitas daerah.

(14)

1. Meningkatkan pendapatan asli daerah.

2. Pemampatan fungsi dan peranan LKMD.

3. Peningkatan kebersihan dan keindahan kota.

4. Peningkatan/penyempurnaan perlalulintasan.

d. Upaya Penguasaan Data dan Wilayah

1. Dalam hal penguasaan data dan wilayah telah dipersiapkan

data-data para Kecamatan dan pengisian buku-buku administrasi yang

terdiri dari Departemen dalam Negeri.

2. Rencana Umum tentang Ruang Kota (RUTRK) telah disusun

dimana Kecamatan Pancur Batu termasuk salah satu program

membimbing yang meliputi: Desa Baru, Desa Lama, dan Desa

Hulu. Kecamatan Pancur Batu termasuk salah satu wilayah kota

Medan dan merupakan pintu gerbang Kotamadya Medan, juga

sekaligus sebagai lintasan pariwisata baik domestik maupun

mancan egara.

e. Penguasaan Tugas dan Peraturan Yang Berlaku

1. Untuk kelancaran tugas sehari-hari pelaksanaan tugas sehari-hari

telah diusahakan membuka setiap peraturan/perundang-undangan

yang datanya dari pihakatasan kemudian pada setiap rapat atasan

hal ini diharapkan seluruh perangkat menguasai sesuai dengan

bidan tugas masing-masing.

2. Tentang pelaksanaan tugas dari instansi vertikal itu sendiri,

(15)

instansi vertikal itu sendiri. Namun kelancaran operasionalnya

dikoordinasikan oleh Camat.

3. Struktur organisasi pemerintahan Kecamatan Pancur Batu

Berpedoman kepada SK Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara

No.4 tahun 2001 tanggal 15 juni 2001.

4. Tugas Sekcam beserta kasi telah diberikan uraian tugas

sebagaimana dimaksud dalam keputusan Gubernur KDH Tingkat

I Sumatera Utara No.4 tahun 2001 tanggal 15 juni 2001 1 (satu)

kali setiap bulan diadakan rapat untuk mengevaluasi tugas yang

sudah dilaksanakan serta membahas program/kegiatan yang akan

dilaksanakan.

f. Pelaksanaan 5 K

1. Keamanan: Secara umum kami laporkan bahwa dalam rangka

mewujudkan kesinambungan keamanan di wilayah Kecamatan

Pancur Batu, setiap daerah sudah ada Poskamling/penjagaan yang

sampai saat initelah berjuumlah 95 buah .

2. Ketertiban: Kota Pancur Batu adalah merupakan para wisata

Domestik dan Manca Negara maka tetap diadakan peningkatan

penerbitan distasiun, tempat parkir, dan jalur Lalu Lintas agar

tercipta Lalu Lintas yang lancar aman.

3. Kebesihan/Keindahan: Untuk meningkatkan kebersihan maka

(16)

agar membenahi dan membuat pagar-pagar rumah pekarangan

setinggi 1,20 m dan di cat dengan warna putih.

4. Kenyamanan: Kepada seluruh penduduk/masyarakat dalam

wilayah Kecamatan telah dihimbau agarmengatur pekarangan

rumahMasing-masing dan menanampohon-pohon agar tercita daya

tarik wisatawan yang melintas wilayah.

5. Melakukan Pembinaan Kewiraswastaan dan Partisipasi

Masyarakat: Untuk marangsang para dunia usaha dalam rangka

menanamkan modal danmembuka usahanya Kec.Pancur Batu

telah diupayakan memberikan kemudahan dalam pelayanan.Untuk

mendorong partisipasi masyarakat di dalan pembangunan yang

dilaksanakan oleh pemerintah,juga telah diupayakan pembangunan

yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah:menambah kader-kader

pembangunan yang telah ada.

3.6 Pembinaan Desa

Dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan desa secara

berdaya dan berhasil guna maka untuk mendukung hal tesebut para Kepala Desa

dan perangkatnya beserta PBD selalu diserahkkan tugas sehari-hari tetap

berpedoman kepada ketentuan-ketentuan. Rapat Koordinasi Kunjungan Kerja dan

Pertemuan. Dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan tugas baik dibidang

pemerintah, pembangunan, kemasyarakatan, dan sosial politik maka minimal 1

(satu) kali dalamsatu bulan diadakan koordinasi yang dihadiri oleh para pimpinan

(17)

memonitoring pelaksanaan tugas-tugas para Kepala Desa, maka dilakukan dengan

2 (dua) cara kerja yaitu:

1. Kunjungan secara resmi yaitu dengan pemberitahuan resmi kepada Kepala

Desadan didalam kunjungan ini para Kepala Desa diminta menghindari para

perangkat Desa,pengurus LKMD,BPD dan unsur pengurus Tim penggerak

PKK Desa.

2. Kunjungan tidak resmi yaitumengadakan kunjungan sewaktu-waktu ke kantor

Kepala Desa dengan maksud apakah para Kepala Desa melaksanakan

tugas-tugasnyaa dengan baik sesuai yang diarahkan dalam rapat Koordinasi dan

(18)

BAB IV PENYAJIAN DATA 4.1 Deskripsi Data Identitas Responden

Penyajian data berikut ini merupakan hasil penyebaran kuesioner kepada

para pegawai di kantor Camat Pancurbatu. Sesua dengan jumlah populasi, maka

penulis menyebarkan kuesioner kepada sebanyak 25 (dua puluh lima) orang

pegawai negeri sipil di Kantor Camat Pancurbatu. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan maka data responden dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki-laki

Perempuan

10

15

40

60

Total 25 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah

responden yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan jumlah

responden yang berjenis kelamin laki-laki. Responden dengan jenis kelamin

perempuan berjumlah 15 (60%) orang, sedangkan responden dengan jenis

kelamin laki-laki sebanyak 10 orang (40%). Total jumla semua pegawai adalah 25

(19)

Tabel 4.2 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase (%)

31 – 35

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Pada tabel tersebut dijelaskan bahwa persentase jumlah pegawai bila

dikelompokan berdasarkan kategori usia, didominasi oleh pegawai berusia 51-55

tahun dengan jumlah 7 orang (28%), kemudian diikuti usia 31-35 tahun sebanyak

6 orang (24%), usia 56-60 sebanyak 4 orang (16%), usia 46-50 sebanyak 3 orang

(12%), yang memiliki jumlah sama yaitu usia 36-40 dan 41-45 masing-masing

sebanyak 2 orang dengan persentase (8%). Sedangkan pegawai yang berusia

(20)

Tabel 4.3 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan Jenjang Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

SMP

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir

responden didominasi oleh responden yang tamatan SMA dengan jumlah 13

orang (52%). Hal ini menunjukan bahwa tingkat pendidikan pegawai di Kantor

Kecamatan Pancurbatu belum memadai. Tentunya, dengan tingkat pendidikan

diatas pada umumnya akan mempengaruhi kemampuan pegawai dalam bekerja.

Misalnya saja yaitu kemampuan untuk bertanggunjawab dan bersikap transparan

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan ataupun peraturan

undang-undang yang berlaku. Meskipun demikian, jumlah pegawai dengan atribut Sarjana

sebanyak 5 orang ( 205) dan Magister sebnayak 4 orang (16%) menjadi progress

yang mempengaruhi kemajuan kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Pancurbatu.

Identitas responden jika dilihat berdasarkan jabatan, maka responden pada

penelitian ini terdiri dari Camat 1 orang (4%), Sekretaris Camat 1 orang (4%),

Kepala Subbagian 2orang (8%), Kepala Seksi 5 orang (20%), dan Staff 16 orang

(21)

Gambar 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jabatan Sumber : Olahan Data Responden Penelitian 2017

Tabel 4.4 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Divisi/Jabatan

Divis/ Jabatan Frekuensi Persentase (%)

Camat

Sekretaris Camat

Sub bagian Umum dan Kepegawaian

Sub bagian Keuangan dan Program

Bidang Trantib

Bidang Pemerintahan

Bidang Pemberdayaan Masyrakat Desa

Bidang Kesejahteraan Sosial

Bidang Kebersihan

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

4% 4% 8%

20% 64%

Posisi Jabatan

(22)

Identitas responden jika dilihat berdasarkan divisi/jabatan, maka

responden dipenelitian ini terdiri dari Camat yaitu 1 orang ( 4%), Sekretaris Camat

1 orang (4%), Subbag Umum dan Kepegawaian 6 orang (24%), Subbag Keuangan

dan Program 4 orang (16%), Bidang Trantib 5 orang (20%), Bidang Pemerintahan

yang sama dengan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa masing-masing

sebanyak 1 orang dengan persentase (4%), Bidang Kesos 3 orang (12%), dan

bidang Kebersihan 3 orang (12%).

Tabel 4.5 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Frekuensi Persentase (%)

2 – 5 tahun

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel diatas responden yang masa kerjanya ≥ 16 tahun

berjumlah lebih banyak yaitu 9 orang (36%), sedangkan responden dengan masa

kerja lainnya yaitu 2-5 tahun 4 orang (16%), 6-10 tahun 6 orang (24%) yang

jumlahnya sama dengan 10-15 tahun 6 orang (24%). Lama masa kerja pegawai

merupakan unsur yang sangat penting karena semakin lamanya pegawai bekerja

(23)

4.2Penyajian Data Hasil Kuesioner

Untuk mengukur variabel akuntabilitas dan transparansi digunakan 21

indikator sebagai tolak ukur, dimana 21 indikator tersebut diperoleh setelah

dikembangkan dari 3 dimensi akuntabilitas (akuntabilitas pelayanan publik,

akuntabilitas biaya pelayanan publik, akuntabilitas produk pelayanan publik) dan

1 dimensi transparansi yang diubah menjadi bentuk pernyataan di dalam

kuesioner. Sedangkan pada variabel pelayanan publik digunakan 9 indikator yang

juga diubah menjadi sebanyak 9 bentuk pernyataaan pada kuesiner yang

dibagikan peneliti. Pada setiap pernyataan diberikan 5 alternatif jawaban dan

kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari kelima allternatif yang

tersedia. Berdasarkan jawaban responden dari kuesiner yang telah disebarkan,

maka diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Akuntabilitas Kinerja Pelayan Publik

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Petugas Telah Bekerja Secara Profesional Sesuai Tugas dan Fungsinya dalam

Melayani Masyarakat

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

12

13

48

52

Total 25 100

(24)

Profesionalitas pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungisnya sangat

berpengaruh terhadap kemajuan suatu perusahaan maupun intansi. Berdasarkan

jawaban responden yang tertera pada tabel di atas, sebanyak 12 orang (48%)

responden menjawab sangat setuju bahwa petugas telah bekerja secara profesional

sesuai tugas dan fungsinya dalam melayani masyarakat. Sedangkan sebanyak 13

orang (52%) responden menjawab setuju.

Tabel 4.7 Dsitribusi Jawaban Responden Mengenai Pelayanan Urusan Administratif dilakukan Petugas Sesuai dengan Peraturan yang Berlaku

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Sumber: Kuesiner Penelitian 2017

Urusan pelayanan dibagian administratif adalah pelayanan yang sering

dimanfaatkan masyarakat dalam memenuhi persyaratan administratif ketika

mengurus sesuatu di sutau instansi tertentu. Oleh karena itu sangat diperlukan

kecekatan petugas dalam mengerjakan tanggungjawabnya yang berkaitan dengan

urusan administrasi. Pada tabel di atas terlihat bahwa sebanyak 13 orang (52%)

responden berpendapat sangat setuju bahwa pelayanan urusan adminsitratif

dilakukan petugas sesuai dengan peraturan yang berlaku, 11 orang (44%)

(25)

Tabel 4.8 Dsitribusi Jawaban Responden Mengenai Petugas bertanggung jawab secara terbuka kepada semua pihak terkait pengurusan surat

administratif

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Ragu

Sangat Tidak Setuju

11

10

3

1

44

40

12

4

Total 25 100

Sumber : Kuesioner penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, yang menjawab sangat setuju bahwa

petugas bertanggungjawab secara terbuka kepada semua pihak terkait pengurusan

surat administratif ada sebanyak 11 orang (44%), setuju 10 orang (40%), Ragu 3

orang (12%) dan ada juga yang sangat tidk setuju sebanyak 1 orang (4%). Bila

pegawai bertanggungjawab secara terbuka dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat maka tingkat kepercayaan masyrakat tinggi terhadap dan bangga

(26)

Tabel 4.9 Dsitribusi Jawaban Responden Mengenai Petugas memberikan kompensasi kepada pihak terkait jika terjadi penyimpangan atau kesalahan

dalam memberikan pelayanan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Ragu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

11

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan data yang tertera pada tabel 4.9 diatas, sebanyak 11 orang

(44%) yang sangat setuju terhadap pernyataan peneliti bawa petugas memberikan

kompensasi kepada pihak terkait jika terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam

memberikan pelayanan. Selain jawaban tersebut, sejumlah responden juga

memberikan jawaban setuju sebanyak 6 orang (24%) yang sama dengan

responden menjawab ragu sebanyak 6 orang (24%), tidak setuju 1 orang (4%),

(27)

Tabel 4.10 Dsitribusi Jawaban Responden Mengenai Petugas melayani masyarakat umum atau mahasiswa yang melakukan penelitian di kantor

kecamatan pancurbatu

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Ragu

10

14

1

40

56

4

Total 25 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Melayani masyarakat maupun mahasiswa yang melakukan penelitian

adalah sangat penting untuk menilai sejauh mana kemajuan ataupun

ketertinggalan intansi terkait dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat

sesuai dengan perkembangan peraturan-peraturan baru dari pemerintah.

Berdasrkan hasil jawaban responden pada tabel 4.10 tersebut, sebanyak 10 orang

(40%) responden yang sangat setuju bahwa petugas melayani dengan baik

masyarakat ataupun mahasiswa yang melakukan penelitian di kantor camat

tersebut. Selain itu ada 14 orang (56%) yang hanya setuju dan 1 orang (4%)

(28)

b. Akuntabilitas Biaya Pelayanan Publik

Tabel 4.11 Dsitribusi Jawaban Responden Mengenai Biaya pelayanan yang dikutip sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Ragu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

9

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Penetapan mengenai biaya pelayanan merupakan hal yang sangat sensitif

bagi masyarakat. Oleh karena itu pemerintahan yang baik seharusnya selalu

berusaha untuk meminimlakan biaya yang dikutip dari masyarakat untuk

mengurus produk pelayanan yang mereka butuhkan. Pada tabel 4.11 di atas

terlihat bahwa ada sekitar 4 orang (16%) responden yang ragu mengenai

penetapan biaya pelayanan di kantor camat pancurbatu apakah sudah sesuai

dengan ketentuan ynag berlaku ataukah belum. Sementara pada alternatif jawaban

lainnya, terdapat sebanyak 9 orang (36%) responden yang menjawab sangat

setuju terhadap pernyataan tersebut, 6 orang (24%) setuju, 5 orang (20%) tidak

(29)

Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Pengaduan masyarakat terkait penyimpangan biaya yang ditangani dengan segera oleh petugas atau

pejabat yang berwenang

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Melayani setiap keluhan maupun pengaduan masyarakat adalah salah satu

tujuan utama berdirinya instansi pemerintah. Tidak terkecuali untuk masalah

penyimpangan biaya pelayanan yang umumnya sering terjadi di instansi-instansi

pemerintah yang berada di daerah. Berdasarkan jawaban responden pada tabel

4.12 diatas terlihat bahwa sebanyak 9 orang (36%) responden yang menjawab

sangat setuju dengan pernyataan bahwa petugas di kantor kecamatan pancurbatu

melayani setiap keluhan masyarakat terkait biaya penyimpangan dengan segera.

Sebanyak 7 orang (28%) setuju, 6 orang (24%) ragu dan 3 orang (12%) tidak

(30)

c. Akuntabilitas Produk Pelayanan Publik

Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Prosedur pembuatan surat-surat adminsitratif yang dibutuhkan masyarakat sudah dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Pada tabel 4.13 diatas terlihat bahwa sebanyak 16 orang (64%) responden

yang setuju dengan pernyataan peneliti bahwa prosedur pembuatan surat-surat

adminstratif yang dibutuhkan masyarkat sudah dilaksanakan sesuai ketentuan dan

sebanyak 9 orang (36%) responden hanya menjawab setuju.

Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Produk pelayanan diterima dengan keadaan baik

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

(31)

Berdasarkan tabel 4.14 diatas, sebanyak 15 orang (60%) responden

memberikan jawaban sangat setuju terhadap pernyataan peneliti mengenai produk

pelayanan diterima oleh masyarkat dengan keadaan baik, dan sebanyak 9 orang

(36%) yang setuju. Hanya 1 orang (4%) responden saja yang tidak setuju. Produk

pelayanan yang baik yang diterima masyarakat akan meningkatkan sikap

kepuasan masyarakat terhadap pelayanan petugas di kantor camat pancurbatu.

Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Informasi terkait pelayanan yang dibutuhkan masyarakat diberikan secara jelas Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

13

12

52

48

Total 25 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dalam usaha memajukan kinerja pelayanan dan meningkatkan kepuasan

masyarakat, pemerintah sering membuat program-program baru sehingga

terkadang harus mengubah pola atau prosedur pelayanan yang ada sebelumnya.

Pada tabel 4.15 tersebut terlihat bahwa responden menilai dengan sangat positif

bahwa petugas yang bekerja di kantor camat pancurbatu telah mendampingi

masyarakat dalam mengikuti prosedur untuk menerima produk pelayanan yang

dibtuhkan masyarakat. Pada tabel tersebut sebanyak 13 orang (52%) responden

(32)

1. Variabel Y, Pelayanan Publik

Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Masyarakat dapat mengakses informasi tentang pelayanan, persyaratan pelayanan, dan

biaya pelayanan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Transparansi pelayanan publik merupakan penyelenggaraan pelayanan

secara terbuka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai salah satu pihak

penerima pelayanan secara terbuka, mudah diakases dan dapat dimnegerti.

Berdasarkan jawaban responden pada tabel 4.27 diatas terlihat bahwa mayoritas

responden menjawab setuju terhadap pernyataan peneliti mengenai masyarakat

yang dapat mengakses informasi tentang pelayanan, persyaratan, dan biaya

pelayanan di kantor camat pancurbatu. Adapun jawaban responden tersebut yaitu

sebanyak 14 orang (56%) menjawab setuju, 6 orang (24%) sangat setuju, 3 orang

(33)

Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Masyarakat mendapat kemudahan dalam menerima pelayanan, mengikuti alur pelayanan, dan

mengakses tempat pelayanan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

12

13

48

52

Total 25 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Prosedur pelayanan publik merupakan tahapan yang harus ditempuh dalam

rangka penyelesaian suatu pelayanan. Oleh karena itu petugas dalam suatu

instansi pemerintah harus membuat prosedur yang alurnya sederhana dan mudah

dimengerti oleh masyarakat. Berdasarkan jawaban responden pada tabel 4.28

tersebut terlihat bahwa responden menjawab sangat setuju mengenai pelayanan di

kantor camat pancurbatu mudah diterima, diikuti alurnya, dan di akses tempat

(34)

Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Ada kepastian kepada masyarakat mengenai biaya pelayanan, waktu penyelesaian sesuai dengan

ketentuan yang berlaku

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Ragu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

4

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.29 diatas, dapat dilhat bahwa responden yang

menjawab sangat setuju sebanyak 4 orang (16%) mengenai adanya kepastian

kepada masyarakat mengenai biaya pelayanan, waktu penyelesaian pelayanan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sementara sebanyak 5 orang (20%) setuju,

7 orang (20%) ragu, 8 orang (28%) tidak setuju, dan 1 orang (4%) sangat tidak

setuju. Dari data hasil jawaban responden tersebut mayoritas responden tidak

setuju sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya dan waktu penyelsaian pelayanan

(35)

Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Masyarakat mendapat perlakuan yang sama dan adil ketika menerima pelayanan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Dalam prinsip pelayanan publik, pelayan yang baik adalah pelayanan yang

dikerjakan sepenuh hati dan diberikan secara maksimal kepada masyarakat tanpa

pandang bulu. Artinya masyakat siapa saja yang terlebih dahulu datang maka

dialah yang harus dilayani terlebih dahulu. Berdasarkan data pada tabel 4.30

diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebanyak 14 orang (56%) sangat

setuju terhadap pernyataan peneliti mengenai masyarakat mendapat perlakuan

yang sama dan adil ketika menerima pelayanan di kantor camat pancurbatu.

Sementara sebanyak 8 orang (32%) lainnya setuju, dan 3 orang (12%) ragu.

Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Petugas yang melayani masyarakat bertanggung jawab, disiplin, mampu, cepat, sopan dan ramah

dalam melayani masyarakat

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

(36)

Ragu

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.31 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 13 orang

(52%) responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan peneliti bahwa

petugas di kantor camat pancurbatu melayani masyarakat secara

bertanggungjawab, displin, mampu, cepat, sopan dan ramah. Sedangkan sebanyak

9 orang (36%) responden setuju, 2 orang (8%) ragu, dan 1 orang (4%) tidak

setuju.

Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kantor kecamatan pancurbatu bersih dan nyaman serta terdapat fasilitas tempat duduk untuk

menunggu antrian menerima pelayanan

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Ragu

Sangat Tidak Setuju

10

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.32 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 10 orang

(37)

kecamatan pancurbatu bersih dan nyaman serta terdapat ffasilitas tempat duduk

untuk menunggu antrian menerima pelayanan. Sedangkan sebanyak 13 orang

(52%) responden setuju, 1 orang (4%) ragu, dan 1 orang (4%) sangat tidak setuju.

Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Masyarakat merasa aman ketika berada di lingkungan kantor kecamatan pancurbatu Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.33 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 8 orang

(32%) responden menjawab sangat setuju dengan pernyataan peneliti bahwa

masyarakat merasa aman ketika berada di lingkungan kantor camat pancurbatu.

Sedangkan sebanyak 14 orang (56%) responden setuju, dan 3 orang (12%) ragu.

Tabel 4.34 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Masyarakat menerima kompensasi apabila merasa tidak puas dengan pelayanan yang diterima

Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

(38)

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

6

1

24

4

Total 25 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.34 diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas sebanyak 10

orang (40%) responden menjawab setuju dan 2 orang (8%) sangat setuju dengan

pernyataan peneliti bahwa masyarakat menerima kompensasi apabila merasa tidak

puas dengan pelayanan yang diterima. Sedangkan sebanyak 6 orang (36%)

responden ragu yang sama dengan responden yang menjawab tidak setuju

sebanyak 6 orang (24%), dan 1 orang (4%) responden sangat tidak setuju.

Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Masyarakat merasa puas dengan sikap tegas petugas dalam menangani keluhan masyrakat

terkait pelayanan yang tersedia di kantor kecamatan pancurbatu Jawaban Responden Frekuensi Persentase (%)

Sangat Setuju

Setuju

Ragu

Sangat Tidak Setuju

7

Sumber : Kuesioner Penelitian 2017

Berdasarkan tabel 4.35 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak 7 orang

(39)

masyarakat merasa puas dengan sikap tegas petugas dalam menangani keluhan

masyarakat terkait pelayanan yang tersedia di kantor kecamatan pancurbatu.

Sedangkan sebanyak 12 orang (48%) responden setuju, 5 orang (20%) ragu, dan 1

(40)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu

data yang dilihat berdasarkan distribusi frekuensi dan persentase

pertanyaan-pertanyaan dari variabel akuntanbilitas, transparansi, dan pelayanan publik. Tabel

4.1 disajikan tabel distribusi frekuensi berdasarkan variabel akuntanbilitas.

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif dari Variabel Akuntabilitas P STS STS TS TS R R S S SS SS Total Total

f % F % f % F % f % f %

ak1 0 0 2 8 3 12 12 48 8 32 25 100

ak2 0 0 2 8 5 20 10 40 8 32 25 100

ak3 0 0 2 8 7 28 9 36 7 28 25 100

ak4 0 0 2 8 4 16 14 56 5 20 25 100

ak5 0 0 2 8 1 4 11 44 11 44 25 100

ak6 0 0 2 8 6 24 10 40 7 28 25 100

ak7 0 0 2 8 7 28 9 36 7 28 25 100

ak8 0 0 2 8 4 16 10 40 9 36 25 100

ak9 0 0 2 8 2 8 11 44 10 40 25 100

ak10 0 0 2 8 3 12 6 24 14 56 25 100

ak11 0 0 3 12 7 28 10 40 5 20 25 100

Berdasarkan Tabel 5.1, pada variabel akuntanbilitas terdapat 11

pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju

dari masing-masing pertanyaan pada variabel akuntanbilitas. Tabel 5.2 disajikan

tabel distribusi frekuensi berdasarkan variabel transparansi. Pada Tabel 5.2,

(41)

pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab setuju dan sangat setuju

dari masing-masing pertanyaan pada variabel transparansi.

Tabel 5.2 Statistik Deskriptif dari Variabel Transparansi P STS STS TS TS R R S S SS SS Total Total

Pada Tabel 5.3, diketahui variabel pelayanan publik memiliki jumlah

pertanyaan sebanyak 9 pertanyaan. Diketahui mayoritas responden menjawab

setuju dan sangat setuju dari masing-masing pertanyaan pada variabel pelayanan

publik.

(42)

5.2 Evaluasi Outer Model (Measurement Model)

5.2.1 Uji Validitas dengan Nilai Outer Loading dan Average Variance Extract (AVE)

Gambar 5.1 menyajikan model penelitian. Model penelitian disajikan

dalam software SmartPLS3.

Gambar 5.1 Hasil Uji Validitas dengan Nilai Loading

Gambar 5.1 disajikan output smartPLS yang menyajikan nilai-nilai

loading untuk tiap-tiap indikator. Diketahui jumlah seluruh pertanyaan sebanyak

(43)

Sebagai contoh, diketahui nilai loading dari ak1 adalah 0,752, nilai loading dari

ak2 0,772. Suatu pertanyaan dikatakan valid apabila nilai loading di atas 0,4.

Berdasrakan Gambar 5.1, seluruh nilai loading dari tiap-tiap indikator bernilai di

atas 0,4. Hal ini berarti telah memenuhi syarat nilai loading, yakni di atas 0,4.

Gambar 5.2 Nilai Average Variance Extracted (AVE) dari Masing-Masing Variabel Laten

Untuk pengujian validitas dengan AVE, nilai AVE yang disarankan adalah

0,5. Berdasarkan Gambar 4.2 diketahui seluruh nilai AVE di atas 0,5.

5.2.2 Evaluasi Nilai Alpha Cronbach dan Composite Reliability (Reliabilitas)

Evaluasi reliabilitas dinilai berdasarkan alpha cronbach dan composite

reliability. Gambar 5.3 dan Gambar 5.4 menyajikan nilai alpha cronbach dan

composite reliability untuk masing-masing variabel laten. Nilai alpha cronbach

yang disarankan adalah di atas 0,7. Sementara nilai batasan composite reliability

(44)

seluruhnya di atas 0,7, sementara nilai Composite Reliability dari seluruh variabel

juga di atas 0,7.

Gambar 4.3 Nilai Cronbach’s Alpha dari Masing-Masing Variabel Laten

Gambar 5.4 Nilai Cronbach’s Alpha dari Masing-Masing Variabel Laten

5.3 Pengujian Hipotesis

Gambar 5.5 disajikan nilai koefisien jalur dari masing-masing variabel

(45)

Gambar 5.5 Nilai Koefisien Jalur dan Pengujian Signifikansi

Berdasarkan Gambar 5.5, diketahui nilai koefisien jalur dari akuntanbilitas

ke pelayanan publik adalah bernilai positif, yakni 0,264. Karena nilai koefsien

jalur bernilai positif, berarti akuntanbilitas berpengaruh positif terhadap pelayanan

publik. Diketahui nilai P-Values dari akuntanbilitas 0,091 > 0,05, maka

akuntanbilitas tidak berpengaruh signifikan.

Nilai koefisien jalur dari transparansi ke pelayanan publik adalah bernilai

positif, yakni 0,693. Karena nilai koefsien jalur bernilai positif, berarti

transparansi berpengaruh positif terhadap pelayanan publik. Diketahui nilai

(46)

Gambar 5.6 Koefisien Determinasi

Berdasarkan Gambar 5.6, diperoleh nilai koefisien determinasi 0,851.

Nilai tersebut dapat diinterpretasi akuntanbilitas dan transparansi secara

bersama-sama/simultan mampu mempengaruhi pelayanan publik sebesar 85,1%.

5.4 Pembahasan

5.4.1 Pengaruh Akuntabilitas Terhadap Pelayanan Publik

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel Akuntabilitas dan

variabel pelayanan publik yang telah diuraikan sebelumnya, terlihat bahwa

frekuensi jawaban responden tentang variabel Akuntabilitas untuk

keseluruhan item/butir pernyataan secara umum didominasi oleh jawaban Setuju

(S) dan Sangat Setuju (SS). Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel

Akuntabilitas secara umum telah mampu mendorong pegawai untuk berusaha

memberikan pelayanan yang optimal bagi masyarakat, namun masih terdapat

jawaban Tidak Setuju (TS) untuk beberapa pernyataan namun jumlahnya relatif

(47)

melaksanakan tugasnya masing – masing sesuai arahan pimpinan dan bisa

bekerjasama dengan baik antar karyawan sehingga akhirnya akan meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat di Kantor Kecamatan Pancurbatu tersebut. Hal ini

sejalan dengan teori dari Suherman (2007) mengatakan bahwa Akuntabiltas yaitu

berfungsinya seluruh komponen penggerak kegiatan jalannya kegiatan perusahaan

sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing.

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pegawai negeri yang

bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dibatasi oleh

etika baik dari individual pegawai itu sendiri maupun etika yang dibatasi oleh

ruang lingkup organisasi. Hal tersebut didukung berdasarkan teori dalam The

Public Administration Dictionary, Ralph C. Chandler dan Jack,

Palno mendefinisikan akuntabilitas sebagai kondisi dimana individu yang

melaksanakan kekuasaan dibatasi oleh alat eksternal dan norma internal.

KepMenPAN No. 26 /KEP/M.PAN/2004 tentang Pedoman Umum

Penyeleggaraan Pelayanan Publik dikatakan bahwa penyelenggaraan pelayanan

publik harus dapat dipertanggunjawabkan, baik kepada publik maupun kepada

atasan/pimpinan unit pelayanan instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Dengan demikian maka akuntabilitas pelayanan

publik yang berkaitann dengan finansial seperti penggunaan dana publik harus

dapat diberikan laporan secara akurat agar tidak menimbulkan kecurigaan

masyarakat terhadap pemerintah. Akuntabilitas admisnitratif harus

(48)

urusan dan keperluan masyarakat tidak perlu memakan waktu selama berhari-hari

untuk dapat diselesaikan.

Polidano (1998) lebih lanjut mengidentifikasikan 3 elemen utama

akuntabiltas, yaitu adanya kekuasaan untuk mendapatkan persetujuan awal

sebelum sebuah keputusan dibuat, akuntabilitas peran yang merujuk pada

kemampuan seorang pejabat untuk menjalankan peran kuncinya, dan peninjauan

ulang secara retrospektif yang mengacu pada analisis operasi suatu departemen.

Berbagai di mensi dan elemen utama dari akunatbilitas ini akan sangat membantu

penerapan akuntabiltas dalam penyelenggarakan pelayanan publik.

5.4.2 Pengaruh Transparansi Terhadap Pelayanan Publik

Berdasarkan hasil analisis deskriptif tentang variabel Transparansi dan

variabel Pelayanan Publik yang telah diuraikan sebelumnya, terlihat bahwa

frekuensi jawaban responden tentang variabel transparansi untuk keseluruhan

item/butir pernyataan secara umum didominasi oleh jawaban Setuju (S). Hal

tersebut menunjukkan bahwa variabel transparansi secara umum telah mampu

mendorong pegawai untuk berusaha memberikan pelayanan yang optimal bagi

masyarakat di Kantor Kecamatan Pancurbatu, namun masih terdapat jawaban

Tidak Setuju (TS) untuk beberapa pernyataan namun jumlahnya relatif kecil.

Transparansi yang kuat dari pelayanan pegawai akan membuat kepercayaan

masyarakat meningkat, dalam hal ini pegawai harus mengetahui apa saja hal yang

bisa meningkatkan pelayanan pegawai sehingga bisa memotivasi mereka lebih

(49)

Hal ini sesuai dengan pendapat Samsudin (2010:281) yang menyatakan

bahwa, motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap

seseorang atau sekelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang

ditetapkan. Dan juga sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Andayani (2012) bahwa motivasi pemimpin berpengaruh positif terhadap kinerja

pelayanan pegawai. Dengan adanya motivasi yang baik yang diberikan pimpinan

kepada pegawai akan membuat pegawai lebih semangat bekerja dalam memenuhi

target yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang pada akhirnya akan

meningkatkan kepuasan masyarakat.

5.4.3 Pengaruh Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Pelayanan Publik

Di tinjau dari Outer Model yang diolah dengan menggunakan SmartPLS,

dapat diketahui bahwa masing masing variabel bebas yaitu Akuntabilitas dan

Transparansi berpengaruh secara signifikan terhadap Pelayanan publik di Kantor

Camat Pancurbatu. Hal ini bisa dilihat dari seluruh nilai loading dari tiap-tiap

indikator bernilai di atas 0,4, yang berarti telah memenuhi syarat nilai loading,

yakni di atas 0,4. Contohnya yaitu nilai dari ak1 adalah 0,752 , nilai loading dari

ak2 0,772.

Hal ini sejalan dengan teori teori yang telah dijelaskan sebelumnya

Purwanto (2006:235) mengatakan bahwa komunikasi penting bagi pegawai

karena komunikasi merupakan alat utama bagi pegawai untuk dapat bekerja sama

(50)

Selain itu, hal ini sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh Fahmi

(2014:107) menyatakan bahwa salah satu faktor yang juga mempengaruhi

meningkatnya pelayanan adalah transparansi.. Keterbukaan pegawai negeri dalam

memberikan pelayanan akan mendorong masyarakat juga untuk

bertanggungjawab dalam melaksanakan kewajiban mereka salah satunya yaitu

kewajiban membayar pajak.

Apabila pegawai negeri yang bekerja di kantor camat pancurbatu

bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maka akan

ada peningkatan yang memajukan kinerja pegawai. Selain itu, pelayanan yang

dikerjakan secara bertanggungjawab akan membawa citra baik yang

mengharumkan kinerja dan pelayanan di kantor camat pancurbatu.

Dalam melaksanakan tugas, keterbukaan sebagai bukti kejujuran dan

ketulusan dalam melayani masyarakat akan membawa dampak positif untuk

(51)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan penelitian sebelumnya mengenai pengaruh

akuntabilitas dan transparansi terhadap pelayanan publik di kantor camat

pancurbatu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Akuntabilitas pegawai di kantor camat pancurbatu dalam memberikan

pelayanan kepada masyarakat, baik itu pelayanan dalam bentuk tulisan, lisan

dan perbuatan sudah cukup baik. Hal tersebut didasarkan pada penilaian

terhadap jawaban responden yang menyatakan setuju lebih dominan

dibandingkan jumlah responden lainnya. Dan berdasarkan dari hasil

penelitian, nilai rata-rata descriptif statistik untuk variabel akuntabilitas

adalah sebesar 40,72% (termasuk kedalam kategori tinggi)

2. Transparansi pegawai kecamatan pancurbatu dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat dinilai sudah bertambah baik. Pernayataan tersebut

didukung dengan banyaknya responden yang menjawab setuju terhadap

pernayataan-pernyataan kuesioener yang penulis sebarkan. Dan berdasarkan

hasil analisi data penelitian, nilai rata-rata descriptif statistik transparansi

pegawai di kantor camat pancurbatu berada pada kategori tinggi yaitu 44,8%.

3. Pelayanan publik di Kantor Camat Pancurbatu sudah mengalami peingkatan

kearah yang lebih baik. Peryataan tersbut didukung berdasarkan penilaian

(52)

jawaban responden yang menjawab setuju lebih dominan dibandingkan

jawaban responden lainnya. Dan berdasarkan hasil penelitian , nilai rata-rata

descriptif statistik variabel pelayanan publik berada pada kategori tinggi yaitu

41,7%.

4. Tidak terdapat pengaruh signifikan dari variabel akuntabilitas terhadap

pelayanan publik karena berdasarkan pengujian menggunakan Path

Coefficients, nilai Signifikansi akuntabilitas 0,091>0,05 sehingga

akuntabilitas disimpulkan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan.

Sedangkan variabel transparansi memiliki nilai signifikansi 0,00<0,05

sehingga variabel transparansi disimpulkan memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap pelayanan publik.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang didapatkan, peneliti memberikan

saran atau masukan kepada intansi Kantor Kecamatan Pancurbatu yaitu:

1. Pegawai diharapkan untuk dapat meningkatkan dan mempertahankan

tanggungjawab pekerjaan yang sudah diwenangkan pemerintah dalam

melayani masyarakat sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing pegawai.

Dengan demikian masyarakat bisa merasa puas dan mendukung setiap

program pelayanan yang ada di Kantor Kecamatan Pancurbatu.

2. Dari hasil kuesioner yang telah dibagikan, pegawai maupun pimpinan

kecamatan agar lebih berhati-hati dalam menjaga kualitas pelayanan di kantor

camat pancurbatu. Hal tersebut bertujuan untuk menjamin kesejahteraan

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 4.1 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Distribusi Identitas Responden Berdasarkan Usia
Gambar 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jabatan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) merupakan salah satu program Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM) yang dilaksanakan oleh LEMBAGA PENELITIAN

Dan hasil grafik profil yang diperoleh menunjukan ketidak simetrisan pada daerah kuadran positif memiliki distribusi dosis yang lebih sedikit dibanding kuadran

jasa maupun perusahaan angkutan, karena tarip yang. lobih tinggi maupun lebih rendah mengakibatkan

Selain itu terdapat gula jawa yang digunakan sebagai penambah rasa juga isi dari klepon itu sendiri, gula jawa ini juga sangat baik bagi kesehatan karena adanya kandungan nutrisi

4) Guru memberi motivasi kepada peserta didik. 5) Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan denganpengaruh positif modernisasi bagi perubahan sosial untuk

atas persoalan yang sama dengan pengusaha golf, jika atas permainan bilyar dan boling juga dikenakan PPN (karena akan terkena pajak ganda dengan objek pajak.. dalam

pembiayaan. Bank syariah akan memperoleh keuntungan berupa bagi hasil, dari proyek yang di biayai oleh bank tersebut. Apabila proyeknya mandek, maka akan di carikan solusi

Peserta didik mendiskusikan dalam Peserta kelompok untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang inin diketahui dari hasil pengamatan Contoh: Apa yang dimaksud