HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara statistik
dilakukan dengan menggunakan analisis uji parsial (t-test) dan uji simultan
(F-test).
4.4.1 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara parsial.
Tabel 4.6 Hasil Uji t Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) 15.703 4.350 3.610 .001 ROE .157 .650 .032 .242 .809
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
-.283 .231 -.149 -1.221 .227
Harga Saham -1.247 .379 -.429 -3.289 .002
a. Dependent Variable: Volume Penjualan Saham Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014.
Berdasarkan tabel 4.6, dapat disimpulkan mengenai uji hipotesis
secara parsial dari masing-masing variabel independen adalah sebagai
H1 :Return on equity ( ��) berpengaruh terhadap volume penjualan saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel return on equity (ROE) diperoleh sebesar
3,610 dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Nilai t hitung lebih kecil dari
nilai t table yang telah ditetapkan atau 3,610>1,65978 dan nilai
signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,001 lebih kecil dari
tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H1
diterima dengan pengertian bahwa return on equity (ROE) berpengaruh
terhadap volume penjualan saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sapriko (2011) dan Banykhaled (2011)
menyatakan bahwa return on equity (ROE) berpengaruh signifikan
terhadap volume penjualan saham.
H2 : Arus kas dari aktivitas operasi ( ��) berpengaruh terhadap volume penjualan saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh
sebesar -1,221 dan nilai signifikansi sebesar 0,227. Nilai t hitung lebih
kecil dari nilai t table yang telah ditetapkan atau -1,221< 1,65978 dan nilai
signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,227 lebih besar dari
tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H2
ditolak dengan pengertian bahwa arus kas dari aktivitas operasi tidak
bertantangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Prihatini (2010) dan
Banykhaled (2011) menyatakan bahwa arus kas dari aktivitas operasi
berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan saham.
H3 : Harga Saham ( ��) berpengaruh terhadap volume penjualan saham pada perusahaan real estate dan property yang terdaftar di BEI.
Nilai t hitung variabel Arus kas dari aktivitas operasi diperoleh
sebesar -3,289 dan nilai signifikansi sebesar 0,002. Nilai t hitung lebih
kecil dari nilai t table yang telah ditetapkan atau -3,289< 1,65978 dan nilai
signifikansi untuk uji t yang diperoleh sebesar 0,002 lebih kecil dari
tingkat signifikansi alpha yang telah ditetapkan 5% (0,05). Sehingga H3
ditolak dengan pengertian bahwa harga saham tidak berpengaruh terhadap
volume penjualan saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Putri (2009) akan tetapi bertantangan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Purnawati (2006) dan Sapriko (2011)
menyatakan bahwa harga saham berpengaruh signifikan terhadap volume
penjualan saham.
Model regresi yang terbentuk adalah sebagai berikut :
Y = 15,703 +0,157X1 + (-0,283X2 )+(-1,247X3 )+ e
Dimana:
Y :Volume penjualan saham
X1: Return on equity (ROE)
X2 :Arus kas dari aktivitas operasi
a : Konstanta
e : Error (tingkat kesalahan)
Berdasarkan hasil persamaan regresi berganda tersebut
masing-masing variabel menjelaskan bahwa :
1. Konstanta sebesar 15,703 menyatakan bahwa apabila tidak ada
variabel bebas maka nilai volume penjualan saham adalah sebesar
15,703.
2. Return on equity (ROE) memiliki arah hubungan Positif sejauh
0,157. Dengan asumsi setiap kenaikan Return on equity (ROE)
sebesar 1% akan menyebabkan penaikan pada volume penjualan
saham sebesar 0,157%, dan sebaliknya penurunan return on equity
(ROE) sebesar 1% akan menyebabkan penurunan pada volume
penjualan saham sebesar 0,157%.
3. Arus kas dari aktivitas operasi memiliki arah hubungan yang Negatif
sejauh -0,283. Dengan asumsi setiap kenaikan arus kas dari aktivitas
operasisebesar 1% akan menyebabkan peningkatan pada volume
penjualan saham sebesar -0,283%, dan sebaliknya penurunan arus
kas dari aktivitas operasi sebesar 1% akan menyebabkan pula
penurunan pada volume penjualan saham sebesar -0,283%.
4. Harga saham memiliki arah hubungan yang Positif sejauh -1,247.
Dengan asumsi setiap kenaikan ukuran perusahaan sebesar 1% akan
menyebabkan peningkatan pada return saham sebesar -1,247%, dan
menyebabkan pula penurunan pada volume penjualan saham sebesar
-1,247%.
4.4.2 Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas memiliki
pengaruh secara bersama-sama ataupun simultan terhadap variabel terikat,
apabila nilai signifikan yang diperoleh kurang dari 0,05.
Tabel 4.7 Hasil uji F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 118.734 3 39.578 5.208 .003a
Residual 425.556 56 7.599
Total 544.290 59
a. Predictors: (Constant), Harga Saham, Arus Kas dari Aktivitas Operasi, ROA b. Dependent Variable: Volume Penjualan Saham
Sumber: Diolah dengan SPSS, 2014.
H4 :Return on equity( �� ), arus kas dari aktivitas operasi ( �� ) dan harga saham ( ��) berpengaruh secara bersama-sama terhadap volume penjualan saham ( Y ) pada perusahaa real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Uji F pada tabel anova diperoleh nilai F sebesar 5.208 dan nilai signifikan
sebesar 0,003 yaitu lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
return on equity(ROE), arus kas dari aktivitas operasi dan harga saham berpengaruh secara bersama-sama terhadap volume penjualan saham pada
perusahan real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
maka H4 diterima karena didukung oleh data dan sesuai dengan ekspektasi
penelitian.
4.4.3 Uji Koefisien Determinasi (��)
Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk menunjukkan seberapa
besar presentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model
mampu menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi ini
terletak diantara nol dan satu.
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .467a .218 .176 2.75667
a. Predictors: (Constant), Return On Equity, Arus Kas Dari Aktivitas Operasi, Harga Saham
b. Dependent Variable: Volume Penjualan Saham Sumber: diolah dengan SPSS, 2014
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa terjadi korelasi atau hubungan yang
tidak signifikan antara return on equity(ROE), arus kas dari aktivitas operasi
dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen dan volume penjualan
saham sebagai variabel dependen. Hal ini terlihat dari nilai R sebesar 0,467
atau 46,70% yang lebih kecil dari 50%. Nilai Adjusted R Square diperoleh
sebesar 0,176 yang berarti 17,60 % variasi atau perubahan dalam volume
penjualan saham dapat dijelaskan oleh return on equity(ROE), arus kas dari
variabel lain seperti return on asset (ROA) net profit margin (NPM), Earning
Per Share (EPS), dan debt to equity ratio (DER), yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.