• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.4 Hasil Penelitian

1.4.4 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis regresi berganda dengan uji koefisien determinasi. Nilai yang digunakan untuk melihat koefisien determinasi yaitu Adjusted R2. Adjusted R2 untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variabel dependen.

Berdasarkan hasil dari pengolahan data dengan menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

75 Tabel 4.13 Adjusted R2 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Witson 1 .887a .786 .748 281.56965 2.662 a. Predictors (Constant), X6, X4, X1, X2, X5, X3 b. Dependent Variable: Y

Sumber : Data diolah peneliti, 2015

Dari tabel diatas, dapat dilihat hasil analisis secara regresi menunjukkan R = 0.887 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih terhadap nilai pasar perusahaan mempunyai hubungan sangat erat.

Nilai adjusted R square sebesar 0.748 mengindikasikan bahwa variasi dari ketiga variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 100%. Standar Error of Estimate (SEE) adalah 281.56965 yang mana makin besar SEE akan membuat model regresi kurang tepat dalam memprediksi variabel independen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan dua cara:

1.4.4.1 Uji t (t-tes)

Uji t dilakukan dengan mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel independen secara parsial (individu).

Nilai thitung akan dibandingkan dengan nilai ttabel. Nilai ttabel pada tingkat

kesalahan (α) = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k). Banyak observasi (n) sebanyak 40 banyaknya variabel (bebas dan terikat) sebanyak 7. Jadi, df = (40-7) = 33. Dengan demikian nilai ttabel adalah sebesar 2.02. Kriteria pengambilan keputusan dalam uji thitung ini adalah sebagai berikut:

76 a. Ha diterima apabila t-hitung > t-tabel, pada α = 5% dan nilai p-value < level of

significant sebesar 0.05.

b. Ha ditolak apabila t-hitung < t-tabel, pada α = 5% dan nilai p-value < level of significant sebesar 0.05. Tabel 4.14 Uji Statistik t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 168.056 63.075 2.664 .012 X1 .151 .040 .458 4.159 .000 X2 .226 .176 .120 5.143 .000 X3 X4 X5 X6 -.325 -.053 -.018 .501 .298 .276 .274 .064 -.098 -.020 -.047 .892 -1.175 -.197 -.420 7.858 .283 .845 .677 .000 Sumber : Data diolah peneliti, 2015

Berdasarkan hasil pengujian statistik t pada table 4.9 dapat dijelaskan:

1. Hubungan perbandingan asset keuangan dengan prediksi nilai pasar perusahaan

a. Nilai signifikansi = 0.000 menunjukkan nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih kecil dari (<) 0.05. hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara thitung dengan ttabel yaitu perbandingan asset keuangan secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan.

b. Variabel pengaruh perbandingan asset keuangan memiliki thitung 4.159 dengan nilai signifikansi 0.000 (< 0.05). dengan menggunakan thitung > ttabel (4.159 > 2.02) yang berarti bahwa Ha diterima artinya perbandingan asset keuangan secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

77 2. Hubungan perbandingan pendapatan tetap dengan prediksi nilai pasar

perusahaan

a. Nilai signifikansi = 0.000 menunjukkan nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih kecil dari (<) 0.05. hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara thitung dengan ttabel yaitu perbandingan pendapatan tetap secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan.

b. Variabel pengaruh perbandingan pendapatan tetap memiliki thitung

5.143 dengan nilai signifikansi 0.000 (< 0.05). dengan menggunakan thitung > ttabel (5.143 > 2.02) yang berarti bahwa Ha diterima artinya perbandingan pendapatan tetap secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Hubungan perbandingan nilai buku ekuitas dengan prediksi nilai pasar perusahaan

a. Nilai signifikansi = 0.283 menunjukkan nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih kecil dari (<) 0.05. hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara thitung dengan ttabel yaitu perbandingan nilai buku ekuitas secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan.

b. Variabel pengaruh perbandingan nilai buku ekuitas memiliki thitung -1.175 dengan nilai signifikansi 0.000 (< 0.05), dengan menggunakan thitung < ttabel (-1.175 < 2.02) yang berarti bahwa Ha diterima artinya perbandingan nilai

78 buku ekuitas secara parsial tidak memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4. Hubungan perbandingan investasi dengan prediksi nilai pasar perusahaan a. Nilai signifikansi = 0.845 menunjukkan nilai sig. untuk uji t individual

(parsial) lebih kecil dari (<) 0.05. hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara thitung dengan ttabel yaitu perbandingan investasi secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan.

b. Variabel pengaruh perbandingan investasi memiliki thitung 3.111 dengan nilai signifikansi 0.845 (< 0.05). dengan menggunakan thitung < ttabel (-0.197 > 2.02) yang berarti bahwa Ha diterima artinya perbandingan investasi secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5. Hubungan perbandingan hutang dengan prediksi nilai pasar perusahaan

a. Nilai signifikansi = 0.677 menunjukkan nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih kecil dari (<) 0.05. hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara thitung dengan ttabel yaitu perbandingan hutang secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan.

b. Variabel pengaruh perbandingan hutang memiliki thitung -0.420 dengan nilai signifikansi 0.677 (< 0.05). dengan menggunakan thitung > ttabel (-0.420 > 2.02) yang berarti bahwa Ha diterima artinya perbandingan hutang secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

79 6. Hubungan perbandingan arus kas bersih operasional dengan prediksi nilai pasar

perusahaan

a. Nilai signifikansi = 0.000 menunjukkan nilai sig. untuk uji t individual (parsial) lebih kecil dari (<) 0.05. hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik yang membandingkan antara thitung dengan ttabel yaitu perbandingan arus kas bersih operasional secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan.

b. Variabel pengaruh perbandingan arus kas bersih operasional memiliki thitung 7.858 dengan nilai signifikansi 0.000 (< 0.05). dengan menggunakan thitung > ttabel (7.858 > 1.98) yang berarti bahwa Ha diterima artinya perbandingan arus kas bersih operasional secara parsial memiliki hubungan dengan prediksi nilai pasar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

4.4.4.2 Uji F (F-tes)

Uji F dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Kriteria yang digunakan dalam menerima atau menolak hipotesis adalah:

1. Ha diterima apabila F-hitung > F tabel, pada α = 5% dan nilai p-value < level of significant sebesar 0.05

2. Ha ditolak apabila F-hitung < F-tabel, pada α = 5% dan nilai p-value < level of significant sebesar 0.05.

80 Uji regresi simultan atau uji F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen atau terikat. Hasil penelitian dikatakan signifikan dan dapat diterima apabila

nilai signifikasi F lebih kecil daripada 0.05 atau α = 5 %. Hasil uji regresi

simultan terhadap asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.15 Uji Statistik F ANOVAb 9636555 6 1606092.552 20.258 .000a 2616288 33 79281.465 12252844 39 Regression Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Predictors : (Constant), X6, X4, X1, X2, X5, X3 a.

Dependent Variable: Y b.

Hasil uji F pada tabel 4.15 menunjukkan nilai F-hitung sebesar 20.258 dengan signifikansi 0.000 (< 0.05) dan tabel bernilai 1.69 sehingga nilai F-hitung > F-tabel (20.258 > 1.69) yang berarti bahwa Ha diterima, dengan arti variabel bebas asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih terhadap nilai pasar perusahaan pada Perusahaan Investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 20.258. Dengan menggunakan batas signifikansi 0.05, maka diperoleh nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa secara simultan variabel asset

81 keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih mempunyai pengaruh terhadap nilai pasar perusahaan.

4.4.4.3 Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien determinasi merupakan besaran yang menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variable independennya. Dengan kata lain, koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh variabelvariabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square sebagaimana dapat dilihat pada tabel 4.16:

Tabel 4.16 Koefisien determinasi Model Summaryb .887a .786 .748 281.56965 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Cons tant), X6, X4, X1, X2, X5, X3

a.

Dependent Variable: Y b.

Sumber: Data primer yang diolah, 2015

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted R2) yang diperoleh sebesar 0.748. Hal ini berarti 74.8% variasi variabel nilai pasar perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih, sedangkan sisanya sebesar 25.2% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diajukan dalam penelitian ini.

82 1.5 Pembahasan

Berdasarkan Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Investasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, didapat kebijakan dividen pada perusahaan investasi dalam keadaan baik. Karena hasil deviden kas yang diterima perusahaan dari total asset baik.

Dari hasil prediksi Pembayaran Dividen terdapat 10 perusahaan di nyatakan baik menurut nilai rasio deviden di tahun 2010-2013. Ini berarti perusahaan investasi yang ada benar-benar dalam kondisi baik. Penelitian ini menunjukan bahwa asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih berpengaruh terhadap nilai pasar perusahaan. Hasil ini membuktikan bahwa perusahaan yang sudah menerapkan asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih dengan baik dan berkesinambungan akan mampu memberikan keuntungan kepada perusahaan dengan memanfaatkan asset dan ekuitas yang telah dikeluarkan perusahaan, sehingga dengan diterapkannya asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih operasional ini, perusahaan dapat meningkatkan pembayaran dividen perusahaan investasi.

Setelah dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan aplikasi spss, maka nilai t hitung koefisien asset keuangan (X1) = 4.159 lebih besar dari t tabel 2.02 dengan derajat kepercayaan 5%. Hal ini menunjukan secara parsial asset keuangan (X1) memiliki hubungan dalam mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Kemudian nilai t hitung pendapatan tetap (X2) = 5.143 lebih besar dari t tabel 2.02 dengan derajat kepercayaan 5%. Hal ini menunjukan secara parsial pendapatan tetap (X2) memiliki hubungan yang kuat dan siginifikan dalam mempengaruhi

83 nilai pasar perusahaan. Nilai t hitung koefisien nilai buku ekuitas (X3) = -1.175 lebih besar dari t tabel 2.02 dengan derajat kepercayaan 5%. Hal ini menunjukan secara parsial nilai buku ekuitas (X3) tidak memiliki hubungan yang kuat dan siginifikan dalam mempengaruhi nilai pasar perusahaan. Kemudian Nilai t hitung koefisien investasi (X4) = -0.197 lebih besar dari t tabel 2.02 dengan derajat kepercayaan 5%. Hal ini menunjukan secara parsial investasi (X4) tidak memiliki hubungan yang kuat dan siginifikan dalam mempengaruhi nilai pasar perusahaan, sedangkan Nilai t hitung koefisien hutang (X5) = -0.420 lebih besar dari t tabel 2.02 dengan derajat kepercayaan 5%. Hal ini menunjukan secara parsial hutang (X5) tidak memiliki hubungan yang kuat dan siginifikan dalam mempengaruhi nilai pasar perusahaan, sedangkan Nilai t hitung koefisien arus kas bersih operasional (X6) = 7.858 lebih besar dari t tabel 2.02 dengan derajat kepercayaan 5%. Hal ini menunjukan secara parsial arus kas bersih operasional (X6) memiliki hubungan yang siginifikan dalam mempengaruhi nilai pasar perusahaan.

Nilai F hitung sebesar 20.258 > F tabel 1.69 dalam hal ini menunjukkan bahwa secara simultan X1 asset keuangan (X1), pendapatan tetap (X2), nilai buku ekuitas (X3), investasi (X4), hutang (X5), arus kas bersih (X6) memiliki pengaruh yang kuat dan signifikan nilai pasar perusahaan (Y). Berdasarkan nilai t hitung dan F hitung artinya asset keuangan, pendapatan tetap, nilai buku ekuitas, investasi, hutang, arus kas bersih secara parsial dan simultan berpengaruh nyata (signifikan) terhadap nilai pasar perusahaan pada perusahaan investasi yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa hipotesis keenam dalam penelitian ini terbukti kebenarannya dan hipotesis diterima.

84 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait