• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.6. Pengujian Hipotesis

4.1.6.1.Persamaan Regresi Berganda

Berdasarkan hasil regresi dari data yang diolah dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.13. Koefisien Regresi Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,015 2,695 1,861 ,071 Motivasi ,239 ,059 ,353 4,091 ,000 Pengawasan ,056 ,056 ,063 1,007 ,321 Disiplin ,620 ,086 ,633 7,231 ,000 a. Dependent Variable: Kinerja

Berdasarkan Tabel 4.13, dapat dibuat persamaan sebagai berikut: Y = 5,015 + 0,239 X1 + 0,560 X2 + 0,620 X3

Pada model regresi ini, nilai konstanta yang tercantum sebesar 5,015 dapat diartikan jika variabel bebas dalam model diasumsikan sama dengan nol, secara rata-rata variabel di luar model tetap akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar 5,015 satuan.

+ e

Nilai besaran koefisien regresi sebesar b1 sebesar 0,239 pada penelitian dapat diartikan bahwa motivasi (X1

Nilai besaran koefisien regresi sebesar b

) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika motivasi mengalami peningkatan sebesar satu satuan, kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,239 satuan.

2 sebesar 0,560 pada penelitian dapat diartikan bahwa pengawasan (X2

Nilai besaran koefisien regresi sebesar b

) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika pengawasan mengalami peningkatan sebesar satu satuan, kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,560 satuan.

3 sebesar 0,620 pada penelitian dapat diartikan bahwa disiplin (X3) berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai (Y). Hal ini menunjukkan bahwa ketika disiplin mengalami peningkatan sebesar satu satuan, kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,620 satuan.

4.1.6.2.Koefisien Determinasi (R2

Untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas X )

1 (motivasi), X2 (pengawasan) dan X3 (disiplin), dapat menjelaskan variabel terikat kinerja pegawai pada Balai Latihan Pendidikan Teknik, maka perlu diketahui nilai

koefisien determinasi yang diperoleh dengan mengkuadratkan nilai R dari persamaan model regresi.

Tabel 4.14. Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Square Change F Change df1 df2 Sig. F Change 1 ,932a ,868 ,857 1,63425 ,868 77,043 3 35 ,000 a. Predictors: (Constant),Disiplin,Pengawasan,Motivasi

b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS, 2012

Berdasarkan Tabel 4.14, diketahui bahwa besarnya koefisien determinasi atau angka R2 adalah sebesar 0,868. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 86,80% kemampuan variabel motivasi, pengawasan dan disiplin menjelaskan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik. Sedangkan sisanya 13,20 % dijelaskan oleh variabel - variabel bebas lain yang tidak diteliti dan tidak dimasukkan ke dalam model regresi.

4.1.6.3.Uji Secara Serempak (Uji F)

Hasil uji secara serempak pengaruh variabel motivasi, pengawasan dan disiplin terhadap kinerja pegawai dapat dilihat dalam Tabel 4.15 berikut ini:

Tabel 4.15. Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 617,292 3 205,764 77,043 ,000a

Residual 93,477 35 2,671 Total 710,769 38

a. Predictors: (Constant), Disiplin,Pengawasan,Motivasi b. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS, 2012

Berdasarkan Tabel 4.15, diperoleh nilai F hitung sebesar 77,043, sedangkan nilai F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (á = 0,05) sebesar 2,599. Hal ini berarti

bahwa nilai F hitung > F tabel (77,043 > 2,599) dan tingkat signifikansinya (0,000 < 0,05), hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yaitu variabel

motivasi, pengawasan dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik. Hasil ini menunjukkan bahwa variabel motivasi, pengawasan dan disiplin menentukan dalam peningkatan kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik. Besarnya tingkat pengaruh ketiga variabel ini dapat dijadikan pedoman bagi Balai Latihan Pendidikan Teknik sebagai upaya meningkatkan kinerja pegawainya.

4.1.6.4. Uji Secara Parsial (Uji t)

Hasil pengujian hipotesis pertama secara parsial dapat dilihat pada Tabel 4.16 sebagai berikut:

Tabel 4.16. Hasil Uji Parsial (Uji t) Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5,015 2,695 1,861 ,071 Motivasi ,239 ,059 ,353 4,091 ,000 Pengawasan ,056 ,056 ,063 1,007 ,321 Disiplin ,620 ,086 ,633 7,231 ,000 a. Dependent Variable: Kinerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (Kuesioner) dengan SPSS, 2012 Berdasarkan kriteria uji hipotesis, maka dapat disimpulkan :

1. Probabilitas (sig.) untuk variabel pengaruh motivasi (X1) adalah 0.000 < 0.05 sedangkan nilai t hitung > t tabel yaitu 4,091 > 1,68. maka H0 ditolak. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Motivasi (X1

2. Probabilitas (sig.) untuk variabel pengaruh Pengawasan (X

) terhadap kinerja pegawai (Y) di Balai Latihan Pendidikan Teknik.

2) adalah 0.321 > 0.05 sedangkan nilai t hitung < t tabel yaitu 1,007 < 1,68. maka H0

diterima. Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel Pengawasan (X2

3. Probabilitas (sig.) untuk variabel Disiplin (X

) terhadap kinerja pegawai (Y) di Balai Latihan Pendidikan Teknik.

3) adalah 0.000 < 0.05 sedangkan t hitung > t tabel yaitu 7,231 > 1,68 maka H0 ditolak. Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel disiplin (X3), terhadap kinerja pegawai (Y) di Balai Latihan Pendidikan Teknik.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan jawaban kuesioner dari responden untuk variabel motivasi (X1) dapat diketahui secara garis besar persentase jawaban responden adalah 59%

menyatakan setuju, namun dari setiap pertanyaan responden ada juga yang menjawab tidak setuju yang mengartikan bahwa motivasi pegawai untuk bekerja tidak maksimal. Seperti ketika ada pertanyaan bahwa penerimaan pendapatan yang diterima oleh pegawai BLPT selalu sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kenyataan pendapatan yang diterima pegawai tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Misalnya tidak adanya reward bagi pegawai yang mempunyai kinerja baik. Hal inilah yang menyebabkan motivasi pegawai untuk bekerja tidak maksimal. Sehingga pimpinan harus dapat mencari solusi mengenai pendapatan pegawai untuk bisa lebih memotivasi mereka sesuai dengan prestasi kinerjanya, karena menurut Arep dan Tanjung (2003) apabila pegawai termotivasi manfaatnya adalah pegawai akan terdorong untuk bekerja sesuai standar, senang melakukan pekerjaan, merasa dihargai atau diakui, terdorong untuk bekerja keras sehingga setiap individu yang bersangkutan tidak akan membutuhkan terlalu banyak pengawasan serta semangat juangnya akan tinggi.

Hasil penelitian secara simultan mendukung hasil penelitian yang dilakukan Riyanto (2007) di Dinas Perindustrian Perdagangan Penanaman Modal dan Koperasi Kabupaten Karanganyar, yang menyimpulkan bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan, motivasi, disiplin, dan pengawasan terhadap kinerja pegawai.

Berdasarkan pengujian variabel penelitian secara parsial, didapati bahwa variabel independent, yaitu motivasi dan disiplin berpengaruh secara signifikan positif terhadap variabel dependen yaitu kinerja pegawai. Nilai signifikansi ini didukung dengan variabel Motivasi (X1) t hitung > t tabel yaitu 4,091 > 1,68.

Pada variabel pengawasan (X2

Variabel pengawasan (X

) secara garis besar persentase jawaban responden adalah 45,85% yang menyatakan setuju, namun dari setiap pernyataan responden ada juga yang menjawab ragu-ragu yang mengartikan bahwa pengawasan tidak maksimal. Seperti ketika ada pertanyaan yang menyatakan bahwa setiap pekerjaan yang diberikan kepada pegawai dapat dikerjakan dengan benar dan tepat waktu. Pegawai merasa tugas yang diberikan tidak mendapat pengarahan terlebih dahulu sehingga pegawai sering melakukan kesalahan yang membuat pekerjaan tidak cepat selesai. Kurangnya arahan dari pimpinan membuat pegawai tidak memahami pekerjaannya.

2) berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hasil ini sesuai dengan nilai signifikansi untuk pengawasan (X2) yang lebih besar dari 0,05 dan nilai t hitung < t tabel

Pada variabel disiplin (X

yaitu 1,007 < 1,68. 3

Pada pengujian hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa motivasi, pengawasan, disiplin, berpengaruh signifikan terhadap kinerja

) secara garis besar persentase jawaban responden adalah 55% menyatakan setuju. Ada juga pernyataan yang dijawab responden dengan ragu ragu. Seperti pernyataan pegawai selalu mengikuti jadwal pemakaian pakaian dinas sesuai dengan hari yang telah ditentukan. Pegawai merasa terbebani dengan harus memakai pakaian seragam. Sebagian pegawai lebih suka bekerja dengan pakaian rapi dan sopan tetapi tidak perlu seragam dengan alasan pakaian seragam yang diberikan memiliki kualitas yang kurang baik sehingga pegawai tidak merasa nyaman memakai pakaian seragam tersebut. Hal inilah yang harus diupayakan agar pegawai nyaman dengan pakaian seragamnya, artinya pakaian seragam sebaiknya dari bahan yang berkualitas baik.

pegawai secara simultan. Pengujian hipotesis secara parsial disimpulkan bahwa variabel motivasi dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik sedangkan variabel pengawasan berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Yaslis (2005) salah satu yang mempengaruhi kinerja adalah Supervisi atau pengawasan, sedangkan Wexley dan Yukl (2000) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai antara lain adalah disiplin kerja dan motivasi kerja.

Pada variabel kinerja (Y) secara garis besar rata- rata jawaban responden adalah setuju, Ada juga pernyataan yang dijawab responden dengan ragu ragu. Seperti pernyataan kualitas pelayanan terhadap peserta Diklat Masyarakat maupun siswa praktek di BLPT dilakukan berbasis kepada Standart Mutu & prosedur yang ditetapkan. Pegawai merasa manajemen yang diterapkan tidak sesuai dengan prosedur dan standart mutu sehingga kualitas pelayanan tidak maksimal. Hal inilah yang menyebabkan mutu pelayanan kepada peserta diklat dan siswa praktek tidak memuaskan pelanggan.

Hasil dari nilai Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) pada Tabel 4.14 sebesar 0,868 yang menunjukkan bahwa variabel independent motivasi, pengawasan, disiplin mampu menjelaskan sebanyak 86,8% variasi atau perubahan dari variabel dependen yaitu kinerja pegawai. Sedangkan sisanya sebesar 13,2% dijelaskan variasi atau faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.

Berdasarkan dari hasil pengujian diketahui bahwa variabel yang dominan berpengaruh terhadap kinerja pegawai Balai Latihan Pendidikan Teknik adalah disiplin.

BAB V

Dokumen terkait