HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian
5.4. Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
tidak dapat diterima.
Pengujian hipotesis kedua dalam penelitian yaitu menganalisis adanya pengaruh ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial dengan memasukkan variabel moderaing pengawasan anggaran di Lingkungan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara. Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan menggunakan uji residual yaitu dengan melakukan uji F antara nilai absolut residual model regresi variabel ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural terhadap variabel moderating yaitu pengawasan anggaran dengan model regresi sebagai berikut:
Peng_Ang = a + b1Ket_Ling + b2KejSar_Ang + b3Ked_Pro + e
Kemudian hasil dari nilai absolut model regresi diatas diregresikan dengan variabel independen kinerja manajerial dengan model sebagai berikut:
│e│ = a + b1Kin_Man
Persamaan regresi diatas menggambarkan apakah varabel pengawasan anggaran merupakan variabel moderating dan ini ditunjukkan dengan nilai koefisien b1Kin_Man signifikan (Ghozali, 2011).
5.4.1. Tahapan Uji Residual Regresi Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Keadilan Prosedural Terhadap Pengawasan Anggaran
Langkah – langkah pengujian variabel moderating menggunakan uji residual dilakukan dengan melakukan regresi variabel pengawasan anggaran (Z) sebagai variabel dependen dengan variabel ketidakpastian lingkungan (X1), kejelasan sasaran anggaran (X2) dan keadilan prosedural (X3) sebagai variabel independen untuk mendapatkan nilai residual. Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10 Hasil Analisis Regresi Ketidakpastian Lingkungan, Kejelasan Sasaran Anggaran, Keadilan Prosedural Terhadap Pengawasan Anggaran Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6,708 8,510 0,788 0,434 Ket_Ling -0,020 0,111 -0,025 -0,182 0,856 KejSar_Ang 0,542 0,512 0,131 1,059 0,295 Ked_Pro 0,591 0,192 0,419 3,074 0,003
b. Dependent Variable: Peng_Ang
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, Lampiran 8
Informasi yang ditampilkan pada Tabel 5.10. adalah persamaan regresi berganda antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) yang dapat diformulasikan dalam bentuk persamaan berikut ini:
Peng_Ang = 6,708 – 0,020 Ket_Ling + 0,542 KejSar_Ang + 0,591 Ked_Pro + e
Dari persamaan regresi berganda diatas, terlihat adanya faktor nilai konstanta sebesar 6,708 yang menunjukkan bahwa apabila semua variabel
independen ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran, keadilan prosedural bernilai nol, maka pengawasan anggaran benilai 6,708. Koefisien b1 sebesar -0,020 menunjukkan setiap kenaikan variabel ketidakpastian lingkungan sebesar 1 kali akan diikuti dengan penurunan pengawasan anggaran sebesar 0,020 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b2 sebesar 0,542 menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel kejelasan sasaran anggaran sebesar 1 kali akan diikuti kenaikan pengawasan anggaran sebesar 0,542 kali dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol. Koefisien b3 sebesar 0,591 menunjukkan kenaikan variabel keadilan prosedural sebesar 1 kali akan diikuti kenaikan kinerja manajerial sebesar 0,591 dengan asumsi semua variabel independen lainnya bernilai nol.
Kondisi ini mengartikan bahwa variabel kejelasan sasaran anggaran, keadilan prosedural menunjukkan hubungan yang searah atau positif dengan pengawasan anggaran, tetapi hubungan variabel ketidakpastian lingkungan berbanding terbalik atau negatif dengan pengawasan anggaran. Dalam melihat hubungan atau tingkat kekuatan hubungan variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat pada ujian koefisien determinasi pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Koefisien Determinasi Regresi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,449a ,201 ,156 3.20584
a. Predictors (Constant) KejSar_Ang, Ket_Ling, Ked_Pro
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, Lampiran 8
Tabel 5.11 memperlihatkan bahwa nilai adjust R2 sebesar 0,156 atau 15,6% yang berarti bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap pengawasan anggaran adalah sebesar nilai koefisien determinasi atau
15,6%. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Nilai R merupakan koefisien korelasi, dengan nilai 0,449 atau 44,9% menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara variabel independen ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran, keadilan procedural dengan variabel dependen pengawasan anggaran adalah lemah.
5.4.2. Hasil Uji F Regresi Hubungan Ketidakpastian Lingkungan, Kejelasan Sasaran Anggaran dan Keadilan Prosedural Terhadap Pengawasan Anggaran
Hasil pengujian statistik F (uji simultan) pada variabel ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural terhadap pengawasan anggaran dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Uji F Regresi
ANOVA
Model
b
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 137,193 3 45,731 4,450 ,007a
Residual 544,702 53 10,277
Total 681,895 56
a. Predictors: Ked_Pro,KejSar_Ang, Ket_Ling, Ked_Pro b. Dependent Variable: Peng_Ang
Sumber Hasil Analisis Data, Lampiran 8
Tabel 5.12. menunjukkan secara serempak variabel ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural berpengaruh signifikan terhadap variabel pengawasan anggaran. Hal ini dapat dilihat dari nilai Fhitung (4,450) > Ftabel (2,779). Adanya pengaruh yang signifikan dapat dilihat dari nilai signifikansi F (0,007) < α0,05.
5.4.3. Hasil Uji Residual Variabel Pengawasan Anggaran
Dalam menguji hipotesis pengawasan anggaran merupakan variabel moderating hubungan antara ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial dengan cara melakukan regresi hasil nilai absolut residual model regesi pengaruh ketidakpastian lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural terhadap pengawasan anggaran diatas dengan kinerja manajerial. Hasil Uji F regresi antara kinerja manajerial dengan nilai absolut residual yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.13.
Hasil Analisis Regresi Kinerja Manajerial Terhadan Nilai Absolut Residual Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6,677 2,168 3,080 0,003 Kin_Man -0,154 0,076 -0,265 -2,037 0,046
c. Dependent Variable: Abs_Res4
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS, Lampiran 8
Berdasarkan informasi yang ditampilkan pada Tabel 5.13. menunjukkan bahwa persamaan regresi berganda antara variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) yang dapat diformulasikan dalam bentuk persamaan berikut ini:
│e│ = 6,677 – 0,154 Kin_Man + e
Dari persamaan regresi berganda diatas bahwa nilai thitung = 2,037 yang lebih besar dari ttabel = 1,672 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,046 yang lebih kecil dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengawasan anggaran merupakan variabel yang memoderasi pengaruh ketidakpastian
lingkungan, kejelasan sasaran anggaran dan keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial SKPD di Lingkungan Dinas Bina Marga. Kondisi ini berarti hipotesis H2
a. Variabel pengawasan anggaran merupakan variabel yang memoderasi pengaruh variabel ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. Hasil ini terlihat dari hasil regresi nilai absolut residual regresi Ket_Ling terhadap Peng_Ang dengan Kin_Man memiliki nilai t
diterima. Dalam melihat apakah variabel pengawasan anggaran memoderasi hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen dengan cara melakukan uji residual seperti yang tersaji pada Lampiran 8 pada tesis ini dengan hasil sebagai berikut:
hitung = 2,109 yang lebih besar dari ttabel
b. Variabel pengawasan anggaran bukan merupakan variabel yang memoderasi pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial. Hasil ini terlihat dari hasil regresi nilai absolut residual regresi KejSar_Ang terhadap Peng_Ang dengan Kin_Man memiliki nilai t
= 1,672 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,039 yang lebih kecil dari α = 0,05 dan nilai unstardardized coefficients negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengawasan anggaran merupakan variabel yang memperlemah pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial SKPD di Lingkungan Dinas Bina Marga.
hitung = 1,611 yang lebih kecil dari ttabel = 1,672 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,113 yang lebih besar dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengawasan anggaran bukan merupakan variabel yang memoderasi pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial SKPD di Lingkungan Dinas Bina Marga.
c. Variabel pengawasan anggaran merupakan variabel yang memoderasi pengaruh keadilan prosedural terhadap kinerja manajerial. Hasil ini terlihat dari hasil regresi nilai absolut residual regresi Ked_Pro terhadap Peng_Ang dengan Kin_Man memiliki nilai thitung = 2,121 yang lebih besar dari ttabel = 1,672 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,038 yang lebih kecil dari α = 0,05 dan nilai unstardardized coefficients negatif sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengawasan anggaran merupakan variabel yang memperlemah pengaruh kejelasan sasaran anggaran terhadap kinerja manajerial SKPD di Lingkungan Dinas Bina Marga.