• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis

Dalam dokumen NATANIA DEVINA ROSITA GAYATRI42702010 (Halaman 40-54)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

D. Kualitas Audit

3. Pengujian Hipotesis

Sesuai dengan kerangka pemikiran dan pengajuan hipotesis di atas maka hipotesis akan diuji dengan regresi linear berganda dengan persamaan seperti berikut ini.

Keterangan : PA = pasar audit β0,β1,β2,β34 = konstanta RA = rotasi audit KA = kualitas auditor LEV = leverage

PA = β

0

+ β

1

RA + β

2

KA

+

β

3

LEV + ε

1

xli

εi = error term

a. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2)

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R2) yang nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam suatu model terdapat lebih dari dua variabel independen, maka lebih baik menggunakan nilai adjusted R2.

b. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F)

Untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen, maka peneliti menggunakan uji pengaruh simultan (F test) dengan alat bantu program SPSS.

Kriteria pengujiannya adalah:

1) H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila Fhitung < Ftabel atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0.05 berarti variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi tidak signifikan.

xlii

2) H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila Fhitung > Ftabel atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0.05 berarti variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen atau dapat dikatakan bahwa model regresi signifikan.

c. Pengujian Signifikansi Parameter Individual (Uji-T)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara parsial mempengaruhi variabel terikat dengan asumsi variabel independen lainnya konstan.

Kriteria pengujiannya adalah:

1) H0 diterima dan Ha ditolak yaitu apabila thitung < ttabel atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai alpha 0.05 berarti variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

2) H0 ditolak dan Ha diterima yaitu apabila thitung > ttabel atau bila nilai signifikansi kurang dari nilai alpha 0.05 berarti variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen.

xliii BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan metode purposive sampling untuk memperoleh sampel yang dianggap mampu mewakili populasi. Pemilihan perusahaan yang akan menjadi sampel ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, diperoleh sampel penelitian sebagai berikut :

Tabel IV.1

xliv

Kriteria Sampel Jumlah Jumlah perusahaan property dan real estate yang

listing aktif selama periode 2004-2008 37 Perusahaan yang datanya tidak lengkap (4) Jumlah perusahaan property dan real estate yang

menjadi sampel 33 Sumber : Hasil Pengolahan Data

Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah sampel penelitian selama tahun 2004-2008 sebanyak 33 perusahaan. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data laporan keuangan tahunan perusahaan yang di download dari website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.

Laporan keuangan tahunan yang diperlukan adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang menjadi sampel penelitian yaitu :

Tabel IV. 2 Daftar Sampel Penelitian

No. Nama Perusahaan

1. PT Bakrieland Development, Tbk 2. PT Bhuwanatala Indah Permai, Tbk 3. PT Bintang Mitra Semestaraya, Tbk

4. PT Ciptojaya Kontrindoreksa, Tbk 5. PT Ciputra Development, Tbk 6. PT Ciputra Surya, Tbk

7. PT Dharmala Intiland, Tbk 8. PT Duta Anggada Realthy, Tbk

xlv 9. PT Duta Pertiwi, Tbk

10. PT Gowa Makassar Tourism Development, Tbk 11. PT Indonesia Prima Property, Tbk

12. PT Jakarta International Hotel & Dev. , Tbk 13. PT Jakarta Setiabudi International, Tbk 14 . PT Jaya Real Property, Tbk

15. PT Karka Yasa Profilia, Tbk 16. PT Kawasan Industri Jababeka, Tbk 17. PT Kridaperdana Indahgraha, Tbk 18. PT Lippo Karawaci, Tbk

19. PT Lamicitra Nusantara, Tbk 20. PT Lippo Cikarang, Tbk 21. PT Mas Murni Indonesia, Tbk 22. PT Metro Supermarket Realty, Tbk 23. PT Modernland Realty, Tbk 24. PT Pakuwon Jati, Tbk 25. PT Panca Wiratama sakti, Tbk 26. PT Putra Surya Perkasa, Tbk 27. PT Pudjiadi & Sons Estate, Tbk 28. PT Pudjiadi Prestige Limited, Tbk 29. PT Ristia Bintang Mahkotasejati, Tbk 30. PT Summarecon Agung, Tbk

31. PT Suryainti Permata, Tbk 32. PT Surya Semesta Internusa, Tbk

xlvi 33. PT Suyamas Dutamakmur, Tbk Sumber : Hasil Pengolahan Data

B. Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan SPSS 12 .00 for Windows. Sebelum melakukan regresi untuk pengujian hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan uji asumsi klasik yang merupakan persyaratan untuk analisis regresi.

1. Uji Normalitas Data

Sebelum melakukan analisis pengujian regresi terhadap model yang digunakan dalam penelitian ini uji normalitas data diperlukan untuk mengetahui pola distribusi dari data yang digunakan. Dengan mengetahui pola distribusi data yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti dapat menentukan uji statistik yang tepat dalam rangka melakukan pengujian hipotesis penelitian. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan pengujian One-sample Kolmogorov Smirnov test. Kriteria yang digunakan adalah dengan membandingkan probability value yang diperoleh dengan pedoman keputusan sebagai berikut ini :

a. Jika probability value > 0.05 maka data terdistribusi normal b. Jika probability value < 0.05 maka data tidak terdistribusi normal

Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel IV.3

Uji Normalitas Data

xlvii

Residual N 33 Normal Parameters (a,b) Mean 0.4501 Std. Deviation 0.45067 Most Extreme Absolute 0.186 Difference Positive 0.186 Negative -0.169 Kolmogorov-Smirnov Z 1.066 Asymp. Sig. (2-tailed) 0.205

Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 3 pada lampiran)

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p-value) sebesar 0.205. Nilai tersebut lebih besar dari level signifikansi 0.05, sehingga dapat dinyatakan bahwa data dalam penelitian ini telah terdistribusi normal.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) (Ghozali, 2005). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model, peneliti akan melihat Tolerence

dan Variance Infaltion Factors (VIF). Nilai yang dipakai adalah tolerance value diatas 0.10 dan nilai VIF dibawah 10. Jika nilai tolerance value diatas 0.10 dan nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi

xlviii

multikolinearitas. Dari hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.4 Uji Multikolinearitas

Variabel Tolerance VIF Keterangan

RA 0.946 1.058 Tidak terjadi multikolinearitas KA 0.805 1.242 Tidak terjadi multikolinearitas LEV 0.823 1.215 Tidak terjadi multikolinearitas Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 8 lampiran)

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Tolerance dari variabel independen yaitu rotasi Audit, kualitas Audit, dan leverage lebih besar dari 0,10 dan VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas dalam model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan metode gletjer yaitu melihat nilai t hitung dari hasil regresi dengan variabel dependen residual. Jika t hitung dengan p value < 0.05 maka terjadi heteroskedastisitas dan jika t hitung dengan p value > 0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas Dari hasil perhitungan maka dapat dilihat pada tabel berikut ini:

xlix

Uji Heteroskedastisitas Variabel t Hitung p Value Keterangan

RA 0.401 0.691 Tidak terjadi heteroskedastisitas KA 1.466 0.153 Tidak terjadi heteroskedastisitas LEV 0.375 0.710 Tidak terjadi heteroskedastisitas Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 5 lampiran)

Dari tabel diatas variabel rotasi Audit, kualitas Audit dan

leverage mempunyai nilai t hitung dengan p value > 0.05, hal ini menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi. c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) . Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti akan menggunakan

uji Durbin-Watson dengan alat Bantu SPSS, dengan asumsi jika du < d < 4-du maka tidak terjadi autokorelasi.

Hasil uji autokorelasi dengan Durbin Watson dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV. 6 Uji Autokorelasi

D-W hitung Keterangan

1.696 Tidak terjadi autokorelasi

l

Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 6 lampiran) Dari hasil regresi didapat nilai D-W sebesar 1.696, yang berarti 1.58<1.696<4-1.58, sesuai dengan asumsi bahwa du<d<4-du. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.baik positif maupun negatif.

3. Pengujian Hipotesis

Alat analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linier berganda (multiple regression) untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Model persamaan regresi yang diformulasikan sebagai berikut : Keterangan : PA = pasar audit β0,β1,β2,β34 = konstanta RA = rotasi audit KA = kualitas auditor LEV = leverage εi = error term

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :

PA = 0,264 - 0,328 RA + 3,470 KA – 0,178 LEV Std.error (0,328) (0,271) (0,297) (0,512)

li

t hitung (0,806) (-1,203) (11,671) (-0,347) adj. R2 = 0,842 F = 57,884 sigF = 0,000

a. Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengukur proporsi variasi variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel-variabel bebasnya. Nilai R² yang digunakan adalah adjusted R2 karena ini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan suatu variabel independen ke dalam suatu persamaan regresi.

Hasil pengujian ketepatan perkiraan (R2) dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV. 7 Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square 1 0.926 0.857 0.842

a. Predictors: (Constant), LEV, RA, KA b. Dependent Variable : PA

Sumber :Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 6 lampiran)

Dari hasil pengujian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adjusted R2 sebesar 0.842. Hal ini menunjukkan

lii

bahwa sebesar 84.20 % variasi dari konsentrasi pasar audit dapat diterangkan oleh variabel rotasi audit, kualitas audit dan

leverage sedangkan 15.80% diterangkan oleh variabel lain di luar model penelitian.

b. Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F)

Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen. Hasil Uji F dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel IV.8 Uji F

Nilai F Sig. F Keterangan 57.884 0.000 Ho ditolak

Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 7 lampiran)

Dari hasil pengujian terhadap nilai F regresi menunjukkan nilai F sebesar 57.884 dengan signifikansi sebesar 0.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel rotasi audit, kualitas audit, dan

leverage secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pasar audit.

c. Pengujian Signifikansi Parameter Individu (Uji T)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji hipotesis secara parsial dapat dilihat pada tabel berikut :

liii Tabel IV. 9

Uji t

Variabel t hitung p value Keterangan Rotasi Audit -1.203 0.239 Ho diterima Kualitas Audit 11.671 0.000 Ho ditolak Leverage -0.347 0.731 Ho diterima Sumber : Hasil Pengolahan Data (dapat dilihat pada tabel 8

lampiran)

Dari tabel IV.9 dapat diperoleh kesimpulan :

1. Variabel rotasi audit mempunyai P value>0.05 hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima sedangkan Ha ditolak yang berarti secara parsial tidak terdapat pengaruh rotasi audit terhadap pasar audit di Bursa Efek Indonesia dengan demikian hipotesis pertama ditolak.

2. Varabel kualitas audit mempunyai Pvalue<0.05 hal ini menunjukkan bahwa Ho ditolak sedangkan Ha diterima yang berarti secara parsial terdapat pengaruh kualitas audit terhadap pasar audit di Bursa Efek Indonesia dengan demikian hipotesis kedua diterima.

3. Varabel leverage mempunyai Pvalue>0.05 hal ini menunjukkan bahwa Ho diterima sedangkan Ha ditolak yang berarti secara parsial tidak terdapat pengaruh leverage

liv

demikian hipotesis ketiga ditolak.

Dalam dokumen NATANIA DEVINA ROSITA GAYATRI42702010 (Halaman 40-54)

Dokumen terkait