BAB IV : LAPORAN PENELITIAN
C. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui apakah Hipotesis alternatif (Ha) ditolak atau
diterima dan Hipotesis nihil (Ho) ditolak atau diterima, maka dalam hal ini
harus dilakukan perbandingan antara t hitung dengan nilai t tabel.
Jika dilihat pada t tabel dengan df sebesar 32 diperoleh harga
signifikansi 0,05 sebesar 1,694 sedangkan pada taraf signifikansi 0,025
sebesar 2,037.
Dengan membandingkan besarnya t hitung (to) yang diperoleh melalui
SPSS (to = -5,664) dengan besarnya “t” yang tercantum pada tabel nilai t (tt =
signifikansi 0,05 sebesar 1,694, signifikansi 0,025 sebesar 2,037) maka dapat
diketahui bahwa t hitung (to) adalah lebih besar daripada t tabel (tt).
Sedangkan nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,590 adalah
lebih besar daripada 0,05 maka Hipotesis nihil (Ho) ditolak dan Hipotesis
alternatif (Ha) diterima.
Karena t hitung lebih besar daripada t tabel dan nilai signifikansi lebih
besar daripada 0,05 maka Hipotesis nihil (Ho) yang diajukan di awal ditolak.
Hal ini tersebut berarti bahwa ada pengaruh implementasi metode discovery
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, baik yang bersifat
teoritis maupun empiris, maka penulis dapat menarik suatu kesimpulan dan
memberikan beberapa saran yang akan penulis kemukakan pada bab ini.
1. Implementasi discovery learning yang dilakukan oleh guru mata pelajaran
PAI kelas X IIS-1 di SMA Al-Falah Surabaya pada dalam tahap cukup
baik. Pada implementasinya, siswa mendiskusikan cara membaca dan
menerjemahkan Q.S. Al-Isra ayat 32 sesuai dengan hukum bacaan tajwid,
lalu menganalisis asbabun nuzul/wurud serta kandungannya. Kemudian
siswa mengumpulkan informasi yang didapat dan menganalisis semua
informasi yang ada pada Q.S. Al-Isra ayat 32 dan dibuat kesimpulan dalam
bentuk makalah/laporan tertulis kemudian dipresentasikan. Setelah proses
pembelajaran, guru memberi tes tulis pada siswa untuk mendapatkan hasil
belajar.
2. Hasil belajar PAI siswa kelas X IIS-1 di SMA Al-Falah Surabaya
mengalami peningkatan setelah implementasi metode discovery learning.
Hal ini bisa dilihat dari nilai minimum dan maksimum dari masing-masing
hasil metode. Nilai minimum dan maksimum dari metode biasa adalah 75
dan 85. Sedangkan setelah implementasi metode discovery learning
76
Total keseluruhan nilai yakni masing-masing 2619 dan 2800. Yang berarti
nilainya mengalami peningkatan sebesar 6,9%.
3. Ada pengaruh yang siginifikan antara implementasi metode discovery
learning dengan hasil belajar PAI siswa kelas X IIS-1 di SMA Al-Falah
Sidoarjo. Ini dibuktikan dengan hasil analisis nilai siswa yang dianalisis
menggunakan SPSS. Dari hasil penghitungan, ditemukan df sebesar 32
dengan harga signifikansi 0,05 sebesar 1,694 dan pada taraf signifikansi
0,025 sebesar 2,037. Teknik analisis yang digunakan adalah paired sample
t test yang memiliki hasil 5,664 dari N sebanyak 33 siswa, dimana hasil
tersebut memiliki jumlah yang lebih besar daripada t tabel yang berarti
memiliki pengaruh yang besar.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di SMA Al-Falah Ketintang
Surabaya dapat diketahui bahwa implementasi metode discovery learning
mempunyai pengaruh positif terhadap hasil belajar PAI.
Melihat pentingnya penggunaan suatu strategi dalam proses pembelajaran
sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka
peneliti memberikan masukan sebagai saran dalam penelitian ini, yaitu:
1. Dalam pembelajaran PAI melalui metode discovery learning hendaknya
dipersiapkan dengan matang agar lebih efektif dengan mempertimbangkan
77
a. Dalam pelaksanaannya harus mempertimbangkan waktu yang terbatas
karena penggunaan metode ini dibutuhkan waktu yang lama.
b. Data-data dan referensi yang diperlukan harus mudah dipahami siswa
serta mudah didapatkan.
c. Sarana dan prasarana ditentukan serta dipersiapkan dengan matang.
2. Untuk pihak sekolah dan guru agar selalu memberikan pelayanan sarana
dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran, agar kreatifitas siswa
selalu dikembangkan di setiap prosesnya.
3. Untuk orang tua agar selalu mendukung segala kegiatan siswa dengan
memberikan lingkungan keluarga, masyarakat dan belajar yang sehat,
karena lingkungan di sekitarnya baik akan memberikan pengaruh positif
DAFTAR PUSTAKA
A. Z., C. Mulyana. 2010. Rahasia Menjadi Guru Hebat. Jakarta: PT Grasindo.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prraktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Sinar
Grafika Ofset.
Bahri Djamarah, Drs. Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: CV Rineka Cipta.
Bektiarso, Singgih. 2015. Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: LaksBang
PRESSindo.
Chalid dan Abu Ahmadi, Narbuko. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi
Aksara.
Darmadi, Hamid. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
Alfabeta. cet ke-1.
Depag. 2005. Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Direktorat
Jenderal Kelembagaan Islam.
Depdiknas. 2005. KBBI Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
Djali. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Emzir. 2013. Metodologi Pendidikan Pendidikan Kuantitaif & Kualitatif. Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada. cet ke-7.
Hamiyah, Nur dan Mohammad Jauhar. 2014. Strategi Belajar-Mengajar Di
Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Hartono. 1996. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Konsistensi Panduan Olah Data Penelitian dengan SPSS. Diakses di http://www.konsistensi.com/2014/03/uji-paired-sample-t-test-dengan- spss.htm
79
Majid, Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. cet
6.
Mira Gustina’s Blog. Pengertian dan Tujuan Pendidikan Agama Islam Menurut
Para Ahli. Diakses di
http://miragustina90.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-tujuan- pendidikan-agama.html?m=1
Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal Dalam Kegiatan
Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.
Nurdin, Syarifuddin. 2005. Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum.
Jakarta: Ciputra Press.
Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Special Pengetahuan. Pengertian Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Menurut
Para Ahli. Diakses di
http://specialpengetahuan.blogspot.co.id/2015/09/pengertian-hasil-belajar- pendidikan.html?m=1
Sudjana, Nana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Syaodih, Nana. 2006. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ungguh Muliawan, Jasa. 2014. Metodeologi Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: