• Tidak ada hasil yang ditemukan

2) Uji Linieritas

3.2.9 Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji. Dengan dilakukaknnya pengujian hipotesis, peneliti akan mendapatkan hasil yang menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat.

Sambas Ali Muhidin (2010:43) mengemukakan bahwa ada beberapa langkah dalam pengujian hipotesis untuk penelitian populasi, langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut:

Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji. Dengan dilakukaknnya pengujian hipotesis, peneliti akan mendapatkan hasil yang menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat.

Sambas Ali Muhidin (2010:43) mengemukakan bahwa ada beberapa langkah dalam pengujian hipotesis untuk penelitian populasi, langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut:

H0 : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru H1 : β≠ 0 : Terdapat pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru

H0 : β = 0 : Tidak terdapat Pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru yang mengajar 0-2 tahun

H1 : β≠ 0 : Terdapat Pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru yang mengajar 0-2 tahun

H0 : β = 0 : Tidak terdapat Pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru yang mengajar 3-6 tahun

H1 : β≠ 0 : Terdapat Pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru yang mengajar 3-6 tahun

2. Membuat persamaan dan koefisien regresi sederhana

Sambas Ali Muhidin (210:105) mengemukakan bahwa :”regresi sederhana berguna untuk mempelajari hubungan antara dua variabel “. Model persamaan regresi sederhana adalah:

̌= a + bx Dimana : ̌ = variabel tak bebas (nilai duga)

a = penduga bagi intersap ( )

b = penduga bagi koefisiensi regresi ( ) = ∑ − ∑

= – bx dan b = ∑ − ∑ ∑ 2− ∑ 2

3. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji F, rumus dari uji F yaitu : F = 2

2 2

Untuk melakukan uji F, dapat mengikuti langkah-langkah berikut : a. Menghitung jumlah kuadran regresi ( dengan rumus :

= 2

b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b a ( , dengan rumus :

= b. ∑ − ∑ ∑

c. Menghitung kuadrat residu (JK res), dengan rumus :

= ∑ −

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a ( ), dengan rumus:

=

e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a ( ), dengan rumus :

=

f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu ( ), dengan rumus :

=

g. Menghitung F, dengan rumus : F =

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk

= 1 dan = n – 2

5. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai =

Dengan kriteria pengujian : jika nilai uji F > , maka tolak yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru. 6. Membuat kesimpulan.

Hubungan antara variabel X dengan variabel Y dapat dicari dengan rumus koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang digunakan ialah korelasi product moment dari Karl Pearson (Sambas Ali Muhidin, 2010:26), yaitu seperti berikut:

∑ − ∑ ∑

√ ∑ − ∑ ∑ − ∑

Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara X dan Y.Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif menunjukan adanya hubungan positif/korelasi langsung antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai- nilai X akan diikuti kenaikan nilai- nilai Y, begitu pula sebaliknya. Pedoman menilai korelasi menurut Umar (2008 : 14) yaitu sebagai berikut:

1. Jika nilai r menuju +1 menunjukkan korelasi menuju kuat dan positif, artinya jika variabel X bertambah, bertambah pula nilai variabel Y. Jika variabel X berkurang, berkurang pula nilai variabel Y.

2. Jika nilai r menuju-1 menunjukkan korelasi menuju kuat dan negatif, artinya jika variabel X bertambah, nilai variabel Y berkurang. Jika variabel X berkurang, nilai variabel Y bertambah.

3. Jika nilai r menuju0 menunjukkan korelasi menuju lemah (tidak ada hubungan), artinya jika variabel X bertambah atau berkurang, nilai variabel Y tidak mengikutinya. Jika variabel Y bertambah atau berkurang, nilai variabel X tidak mengikutinya.

Tabel 3.6

Batas-Batas Nilai r (Korelasi)

Besarnya Nilai r Interpretasi

Antara 0,000 sampai 0,199 Sangat Rendah Antara 0,200 sampai 0,399 Rendah

Antara 0,400 sampai 0,599 Sedang/Cukup Kuat Antara 0,600 sampai 0,799 Kuat

Sumber : Sugiyono (2011:183)

Selanjutnyapengaruh variabel X terhadap variabel Y, dapat dihitung dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (KD), yaitu:

Koefisien Determinasi = rxy2 x 100%

Untuk menguji variabel kontrol pada Hipotesis akhir melakukan uji beda yaitu dengan menggunakan rumus uji t, dengan rumus sebagai berikut:

=

√ − ( ) − −

Dimana:

I = 1, 2, ….k

k = banyaknys variabel eksogenus dalam substruktur yang sedang diuji t = mengikuti tabel distribusi t, dengan derajat bebas = n – k – 1

Kriteria pengujian: ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t. (t0> t tabel (n-k-1))

Setelah menguji t maka selanjutnya menghitung uji beda mean, (rata-rata) maka menggunakan rumus sebagai berikut:

= ̅̅̅ − ̅̅̅ √ = ∑ − ∑

Keterangan:

S2 = Varians dari X1 dan X2 N = Jumlah peserta

71

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil ialah sebagai berikut:

1. Kompetensi guru di SMK Nasional Bandung berada pada kategori tinggi. 2. Kompetensi guru di SMK Nasional Bandung yang sudah mengajar 0-3 tahun

lebih rendah daripada kompetensi guru yang mengajar 4-6 tahun. 3. Kinerja guru di SMK Nasional Bandung berada pada kategori tinggi.

4. Kinerja guru di SMK Nasional Bandung yang sudah mengajar 0-3 tahun lebih rendah daripada kompetensi guru yang mengajar 4-6 tahun.

5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kompetensi terhadap kinerja guru. Artinya semakin kuat kompetensi maka semakin kuat pula kinerjanya begitupun sebaliknya.

6. Terdapat perbedaan kompetensi dan kinerja guru yang sudah mengajar 0-3 tahun dan yang mengajar 4-6 tahun.

1.2 Saran

Merujuk kepada hasil penelitian, saran yang dapat dikemukan adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menujukkan skor terendah dari indikator kompetensi yaitu indikator kompetensi sosial. Disarankan agar kepala sekolah dapat melakukan aktivitas berikut untuk memenuhi kebutuhan guru akan kompetensi sosial tersebut:

a. Seorang guru harus lebih sering berinteraksi dengan lingkungan sekolah khususnya orang tua murid untuk lebih mengetahui perkembangan anak di luar sekolah.

b. Meningkatkan pertemuan antara orang tua murid dengan guru, khususnya wali kelas agar dapat meningkatkan kompetensi sosial.

2. Hasil penelitian menujukkan skor terendah dari indikator kinerja guru yaitu indikator ketepatan kerja. Berdasarkan hasil ini disarankan agar guru:

a. Meningkatkan pengawasan pada setiap guru dalam melaksanakan administrasi di sekolah.

b. Meningkatkan kesadaran dalam diri agar melaksankan tugas dengan tepat waktu tanpa diundur-undur

73

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Armstrong, M. & Baron, A. (2005). Managing Performance: Performance Management in Action. UK: CIPD Publishing.

Asri, Marwan. (1986). Pengelolaan Karyawan. BPFE : Yogyakarta.

Bernardin, John. (2003). Human Resources Management, An Experimental Aproach. Third Edition. Mc Graw – Hall, Boston.

Canado, M.L. (2013). Competency-based Language Teaching in Higher Education. Spain: Springer Netherlands.

Direktorat Tenaga Kependidikan. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Depdiknas.

E. Mulyasa. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_____. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_____. (2003) Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Finch, C & Crunkilton, J. (1999). Curriculum Development in Vocational and Technical Education: Planning, Content, and Implementation. United States: Allyn and Bacon.

Foster, Bill. (2001). Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM : Jakarta

Gibson, (2003). Organisasi : Perilaku, struktur dan proses. Jakarta: Erlangga. Gibson, James L. Dkk. (2006). Organizations behaviour, structure, processes.

Dallas: Business Pub.

Gomes, Faustino Cardoso. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.

Handoko, T. Hani. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Cetakan kesebelas. Yogyakarta: BPFE.

Ismanto. (2010). Pengertian Pengalaman Kerja, Pengelolaan Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Jones, J., Jenkin, M., & Lord, S. (2006). Developing Effective Teacher Performance. New Delhi: SAGE.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Kesepuluh). Yogyakarta: Andi Offset.

Mangkunegara. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama. Manulang. (1984). Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia : Jakarta.

Martinis Yamin dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada (GP Press).

Mathis, R.L. & J.H. Jackson (2006). Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

Mountana, J. Patrick & Charnov, H. Bruce. (2008). Management. New York. Barron's Educational Series

Muhidin, Sambas Ali.(2010). Statistika 1. Bandung : Karya Adhika Utama

Neil carter, dkk. (2002). How organisations measure success: The use of performance indicators in governmentthe. New York: Taylor & Francis e-Library.

Spencer Lyle M. and Signe M Spencer. (1993). Competency work, Model for Superior Perform. New York. Jhon Wiley and Son.Inc.

Robbins, Stephen. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Kelompok Gramedia. . (2003). Perilaku Organisasi Edisi 9. New Jersey: Prentice Hall

International Inc.

______. and Timothy A. Judge. (2013). Organizational Behavior: Edition 15. England: Pearson Education Limited.

Sontani, Uep Tatang dan Sambas Ali Muhidin. (2011). Desain Penelitian Kuantitatif. Bandung : Karya Adhika Utama.

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung : Alfabeta.

_______. (2010). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah B. dan Lamatenggo, Nina. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Zwell, M. (2000). Creating a Culture of Competence. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sumber Undang-Undang

Undang-Undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

Dokumen terkait