• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU DENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA DI SMK NASIONAL BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU DENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA DI SMK NASIONAL BANDUNG."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

DI SMK NASIONAL BANDUNG

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran, Fakultas Pendidikan

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pendidikan Indonesia

Oleh:

Andhini Akhdiat Putri

1105458

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

B A N D U N G

(2)

ANDHINI AKHDIAT PUTRI

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NASIONAL BANDUNG

(DENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing:

Dr. Rasto M.Pd

NIP. 197207112001121001

Mengetahui, Ketua Prodi Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran FPEB UPI

Dr. Budi Santoso, M.Si

(3)

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NASIONAL BANDUNG

(DENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA)

Oleh:

Andhini Akhdiat Putri

1105458

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran ini, telah

disetujui oleh pembimbing tanggal seperti tertera di bawah ini,

Bandung, 2015

Nama Tanda tangan

Penguji 1 ... ... Penguji 2 ... ... Penguji 3 ... ...

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Manajemen Perkantoran

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “PENGARUH

KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NASIONAL BANDUNG (DENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA)”.

Ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri. Saya tidak melakukan

penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu

yang berlaku dalam masyarakat keilmuan atas pernyataan tersebut, saya siap

menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya

pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya

saya ini.

Bandung, Juni 2015

(5)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ii

ABSTRAK

PENGARUH KOMPETENSI TERHADAP KINERJA GURU DENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA DI SMK NASIONAL BANDUNG

Oleh:

Andhini Akhdiat Putri 1105458

Skripsi ini dibimbing oleh :

Dr. Rasto, M. Pd.

Permasalahan inti yang dikaji dalam penelitian ini adalah lemahnya kinerja guru di SMK Nasional Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tingkat kompetensi guru, gambaran tingkat kinerja guru, mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru, gambaran tingkat kompetensi yang mengajar 0-3tahun tahun, gambaran tingkat kinerja yang mengajar 0-3tahun tahun, gambaran tingkat kompetensi yang mengajar 4-6 tahun, gambaran tingkat kinerja guru yang mengajar 4-6 tahun, mengetahui perbedaan kompetensi terhadap kinerja guru yang mengajar 0-3 tahun, mengetahui perbedaan kompetensi terhadap kinerja guru yang mengajar 4-6 tahun, serta mengetahui perbedaan kompetensi terhadap kinerja guru yang mengajar 0-3tahun dan yang 4-6 tahun di SMK Nasional Bandung

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif- verifikatif. Data dikumpulkan dengan menggunakan angket yang diperoleh dari seluruh Guru SMK Nasional Bandung yang berjumlah 34 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Serta untuk mengetahui perbedaan variabel kontrol digunakan Uji Beda Mean (Uji t)

Hasil pengujian statistik diperoleh bahwa kompetensi dan kinerja guru berada pada kategori tinggi dan hasil uji hipotesis di peroleh bahwa kompetensi berpengaruh positif terhadap tingkat kinerja guru di SMK Nasional Bandung yang mengajar 4-6 tahun dan mengajar 0-3 tahun. Besarnya pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru ialah sebesar 68,6% sisanya 31.3% dipengaruhi oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jumlah rata-rata kompetensi (variabel X) yang mengajar 0-3tahun sebesar 72.33% dan yang mengajar 4-6tahun sebesar 79.26%, sehingga ada peningkatan secara deskriptif. Dan jumlah rata-rata kinerja (variabel Y) yang mengajar 4-6tahun sebesar 50.93% dan yang sudah mengajar 4-6 tahun 55.52%, sehingga ada peningkatan secara deskriptif.

(6)

ABSTRACT

IMPACT OF COMPETENCE TO TEACHER’S PERFORMANCE WITH WORKING

EXPERIENCE AS CONTROLLED VARIABLE AT SMK NASIONAL BANDUNG

By:

Andhini Akhdiat Putri 1105458

This Script is guided by:

Dr. Rasto, M. Pd.

The main problem that was examined in this study is poor performance of the teacher at SMK Nasional Bandung. This study were meant to give an idea about teacher’s level of competence, an illustration about teacher’s level of competence, to know the impact of competence with teacher’s performance, as depiction to level of competence that been working for 0-3 years, as depiction to level of competence that been working for 4-6 years, as depiction of

teacher’s performance that been teaching for 4-6 years, knowing the differences of competence

to teacher’s performance that been teaching for 0-3 years, knowing the differencesof competence

to teacher’s performance that been teaching for 4-6 years, as well as knowing the differences of

competence to teacher’s performance that been teaching for 0-3 years and 4-6 years at SMK

Nasional Bandung.

The method that was chosen for this study is descriptive-verificative method. Data were collected with questioner gained from all of the teachers in SMK Nasional Bandung which amounts to 34 people. Data analysis technique that was used is simple linear regression analysis. Whereas for the difference of controlled variable, T test was used.

Based on the result of statistic test, I obtained that competence and teacher’s performance is on the level of high category and the obtained result of hypothetic test is that competence have a positive impact towards teacher’s level of performance in SMK Nasional Bandung that been teaching for 4-6 years and 0-3 years. The amount of impact from competence towards teacher’s performance is 68,6% with the rest of 31,3% was influenced by other factors that were not tested in this study. The average number of competence (X variable) that been teaching for 0-3 years is 72,33% and those that been teaching for 4-6 years is 79,26% , so there is an increase descriptively. And the average number of performance (Y variable) that been teaching for 4-6 years is 50,93% and those that been teaching for 4-6 years is 55,52% , so there’s an increase descriptively.

(7)

vii

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN... Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined.

ABSTRACT... Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

1.1 Latar Belakang... Error! Bookmark not defined.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Kegunaan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB II KAJIAN PUSTAKA/LANDASAN TEORI ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Landasan Teori ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1 Konsep Dasar Kompetensi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.2 Konsep Dasar Kinerja ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3 Konsep Pengalaman Kerja... Error! Bookmark not defined.

2.2 Penelitian Terdahulu... Error! Bookmark not defined.

2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.

2.4 Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

(8)

3.2.1 Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian.. Error! Bookmark not

defined.

3.2.2 Populasi... Error! Bookmark not defined.

3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5 Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.6 Uji Reliabilitas ... Error! Bookmark not defined.

3.2.7 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.8 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

3.2.9 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.1.1 Gambaran Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2 Karakteristik Responden... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Deskripsi Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Pengujian Persyaratan Analisis Data ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Gambaran Analisis Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Gambaran Analisis Kinerja Guru ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Pengaruh Kompetensi dengan Kinerja GuruError! Bookmark not

defined.

BAB V PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined.

(9)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

(10)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan dan pertumbuhan suatu bangsa erat hubungannya dengan

masalah pendidikan. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode- metode

tertentu yang membuat manusia dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan

cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan.

Bidang pendidikan merupakan suatu investasi berhara dan juga merupakan

ujung tombak suatu negara. Pendidikan perlu dan harus mendapatkan perhatian,

penanganan dan prioritas utama yang dilakukan secara sungguh-sungguh baik

oleh pemerintah, masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi para pengelola.

Suatu bangsa akan maju apabila mempunyai sumber daya manusia yang

berkualitas. Untuk dapat menciptakan yang demikian, maka perlu ditingkatkan

mutu pendidikan sekolah yang harus lebih dititikberatkan kepada peningkatan

mutu sumber daya manusia dalam hal ini adalah pendidik. Dalam konteks ini,

program peningkatan mutu kinerja pendidik sangat relevan dan sangat strategis,

untuk mengembangkan kreativitas peserta didik sekaligus peningkatan hasil

belajar peserta didik mengingat fungsi dan perannya sebagai pengelola disatuan

lembaga pendidikan di tingkat operasional.

Salah satu pengembang pendidikan formal ialah sekolah, dimana dalam

sebuah sekolah orang yang memegang peran penting salah satunya ialah Pendidik

atau kita sebut sebagai guru. Guru merupakan ujung tombak pendidikan sebab

secara langsung berupaya mempengaruhi, membina, dan mengembangkan peserta

didik. Untuk bisa mencapai suatu pendidikan yang berkompeten pada masa depan,

Sekolah harus selektif memilih guru/pengajar yang akan memberikan

pengetahuan dan ilmunya pada peserta didik. Oleh karena itu salah satu peran

penting yang harus di perhatikan ialah kinerja.

SMK Nasional Bandung merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan

Swasta di Kota Bandung dimana beberapa guru diantaranya belum mewujudkan

(11)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ilmu pada anak didiknya juga menjadi salah satu pembentuk karakteristik anak

didiknya di masa yang akan datang. Para guru ini kerap kali menghadapi

permasalahan, dikarenakan kurang optimalnya kinerja. Salah satu penyebab

kurang optimalnya kinerja guru adalah faktor pengalaman kerja yang beragam.

Tidak dapat dipungkiri bahwa pengalaman kerja yang beragam dapat menjadi

pemicu kurangnya ketercapaian tujuan dalam mengajar. Kemampuan yang

dimiliki oleh guru yang sudah lama mengajar pasti berbeda dengan guru yang

baru mengajar.

Berdasarkan pada hasil pra penelitian yang telah dilakukan di SMK Nasional

ditemukan fenomena pengalaman kerja guru seperti terlihat pada Table 1.1

berikut:

Tabel 1.1

Pengalaman Kerja Guru SMK Nasional Bandung

No Lama Kerja (tahun) Jumlah Pegawai (orang)

1 0 – 3 15

2 4 – 6 19

Total 34 orang

Sumber: SMK Nasional Bandung

Seperti yang terlihat pada tabel 1.1 terdapat keaneka ragaman pengalaman

kerja di SMK Nasional Bandung. Hal ini menjadi salah satu pemicu keoptimalan

kerja para guru di SMK Nasional Bandung. Faktor lainnya juga yang

mempengaruhi salah satunya, penerapan kurikulum 2013, dimana k urikulum 2013

masih belum sempurna untuk bisa diterapkan di SMK Nasional itu sendiri.

Penyebab lainnya adalah tingkat prestasi belajar siswa dikelas. Seperti yang

diketahui bahwa saat ini kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah,

sehingga tentunya perlu dibenahi dan juga ditingkatkan agar pendidikan di

Indonesia ini dapat berkualitas dan lulusannya siap memasuki dunia kerja serta

mampu menghadapi persaingan di dunia global. Rendahnya kualitas pendidikan

dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya adalah kualitas pembelajaran

(12)

mampu memberikan dan merealisasikan harapan dan keinginan semua pihak

terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam

membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat

dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja

guru menjadi tuntutan penting untuk mecapai keberhasilan pendidikan.

Berikut adalah data hasil Ujian Akhir Semester (UAS) kelas X Administrasi

Perkantoran semester Ganjil untuk mata pelajaran produktif, adaptif dan normatif

siswa kelas X yang diperoleh penulis dari SMK Nasional Bandung :

Tabel 1.2

Data Nilai Rata-Rata UAS Mata Pelajaran Kognitif Program Keahlian Admnistrasi Perkantoran Kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015

SMK Nasional Bandung

Otomatisasi Perkantoran 38.7

76

82.75% siswa belum mencapai

kkm

Simulasi Digital 79.7 62.00% siswa belum mencapai kkm

Kearsipan 84.1 3.44% siswa belum mencapai

kkm

Korespondensi 76.7 34.4% siswa belum mencapai

kkm

Pengantar Akuntansi 86.1 3.44% siswa belum mencapai kkm

Pengantar Administrasi

Perkantoran 73.9

62.00% siswa belum mencapai

kkm Pengantar Ekonomi dan

Bisnis 73.3

51.72% siswa belum mencapai

kkm

Kewarganegaraan (PKN) 51.7

76

93.10% siswa belum mencapai

kkm

(13)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Matematika 75.2 34.48% siswa belum mencapai

kkm Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) 83.1 0% siswa belum mencapai kkm

Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) 73.3

48.27% siswa belum mencapai

kkm

Kewirausahaan 72.6 44.82% siswa belum mencapai

kkm

Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai mata pelajaran

siswa SMK Nasional belum optimal. Hal ini diduga karena kurang kompetensi

seorang guru dalam peroses pembelajaran. Karena hal tersebut dapat menunjukan

kualitas pembelajaran yang kurang pula, dikarenakan guru memiliki peran yang

penting di dalam peroses belajar mengajar khususnya dan umumnya dalam

menididk siswa menjadi lebih baik.

Seperti yang diketahui guru yang berkompeten akan lebih mampu

menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan lebih mampu mengelola

kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal. Hal tersebut

menunjukkan bahwa kinerja seorang guru baik dalam belajar mengajar maupun

hal lainnya yang bersangkutan dengan dunia pendidika n tentunya dipengaruhi

oleh berbagai faktor untuk mendukung kinerja yang lebih baik lagi dari

sebelumnya.

Dalam penerapan pengembangan pendidik di sekolah, adalah pengembangan

diri pribadi pendidik untuk menggali potensi yang ada didalam dirinya. Salah satu

ciri keberhasilan sekolah yang dinilai masyarakat adalah prestasi yang dicapai

oleh peserta didik di setiap tahun. Sekolah dinilai baik dan dianggap berkualitas

bila peserta didik mempunyai prestasi yang tinggi.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Di dalam penelitian ini masalah yang menjadi sorotan paling utama ialah

Kinerja Guru di SMK Nasional Bandung. Pendidik merupakan jabatan atau

profesi yang membutuhkan keahlian khusus. Pekerjaan sebagai pendidik tidak

dapat dilakukan oleh seseorang tanpa keahlian. Terutama jika menjadi seorang

(14)

pendidikan serta mengajar dengan berbagai ilmu pengetahuan yang harus akan

terus berkembang.

Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja mengajar

pendidik berbagai fenomena secara empirik di lapangan khususnya di SMK

Nasional Bandung di dapat beberapa informasi sebagai berikut dapat terbukti ada

beberapa pendidik masih ada yang tidak sesuai dengan prosedur dalam mengajar

di kelas, dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai kompetensi sebagai

pendidik. Yaitu adanya pendidik yang tidak membuat Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) akibatnya pemberian materi yang diberikan pada siswa

melenceng dari Silabus yang telah ditetapkan, ada pula pendidik yang tidak bisa

menggunakan teknologi yang tersedia saat ini dimana dapat menunjang pelajaran

menjadi lebih mudah di terima oleh peserta didik, dan ada pendidik yang tidak

mengetahui berbagai macam model pembelajaran sehingga pendidik

menyampaikan materi dengan cara yang sama setiap waktunya, dimana hal itu

dapat menyebabkan kebosanan pada peserta didik untuk belajar di kelas. Akibat

dari beberapa hal tersebut nilai peserta didik yang diperoleh dalam ulangan

menurun dan tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal atau KKM.

Dari permasalahan yang telah dijabarkan, untuk dapat meningkatkan

kinerja pendidik di dalam suatu organisasi khususnya lingkungan sekolah perlu

melakukan suatu upaya untuk meningkatkan kompetensi pendidik. Hal ini

dikarenakan, jika pendidik mengetahui kompetensi yang harus ia miliki sebagai

seorang pendidik, maka pendidik akan melaksanakan tugasnya dengan baik

sehingga mutu pekerjaan dalam proses belajar mengajar yang dihasilkan akan

baik. Berdasarkan hasil penelitian yang telah disampaikan diatas bahwa ada

faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja pendidik di SMK Nasional Bandung, di

duga salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja seorang pendidik adalah faktor

kompetensi yang menjadi faktor determinan yang paling berpengaruh.

Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini dirumuskan dalam

pernyataan masalah sebagi berikut: “Pengetahuan dan aplikasi mengenai

Kompetensi Guru yang dikuasi oleh Guru SMK Nasional Bandung khususnya

(15)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ini yang menyebabkan kinerja guru yang lebih berpengalaman presentasenya lebih

rendah dari guru yang belum banyak pengalaman di lapangan.”

1. Bagaimana gambaran tingkat kompetensi guru di SMK Nasional

Bandung ?

2. Bagaimana gambaran tingkat kinerja guru di SMK Nasional Bandung ?

3. Adakah pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru di SMK Nasional

Bandung ?

4. Bagaimana gambaran tingkat Kompetensi Guru yang mengajar 0-3 tahun

di SMK Nasional Bandung ?

5. Bagaimana gambaran tingkat Kinerja Guru yang mengajar 0-3 tahun di

SMK Nasional Bandung ?

6. Adakah perbedaan Kompetensi dan Kinerja Guru yang mengajar 0-3 tahun

di SMK Nasional ?

7. Bagaimana gambaran tingkat Kompetensi Guru yang mengajar 4-6 tahun

di SMK Nasional Bandung ?

8. Bagaimana gambaran tingkat Kinerja Guru yang mengajar 4-6 tahun di

SMK Nasional Bandung ?

9. Adakah perbedaan Kompetensi dan Kinerja Guru yang mengajar 4-6 tahun

di SMK Nasional ?

10.Adakah perbedaan kompetensi terhadap kinerja guru yang mengajar 0-3

tahun dan 4-6 tahun ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gambaran tingkat kompetensi kerja guru di SMK

Nasional Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran tingkat kinerja guru di SMK Nasional

Bandung.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kompetensi terhadap kinerja

guru di SMK Nasional Bandung.

4. Untuk mengetahui gambaran tingkat kompetensi yang mengajar 0-3 tahun

(16)

5. Untuk mengetahui gambaran tingkat kinerja yang mengajar 0-3 tahun di

SMK Nasional Bandung.

6. Untuk mengetahui gambaran tingkat kompetensi yang mengajar 4-6 tahun

di SMK Nasional Bandung.

7. Untuk mengetahui gambaran tingkat kinerja yang mengajar mengajar 4-6

tahun di SMK Nasional Bandung.

8. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kompetensi terhadap kinerja

guru yang mengajar 0-3 tahun di SMK Nasional Bandung.

9. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kompetensi terhadap kinerja

guru yang mengajar 4-6 tahun di SMK Nasional Bandung.

10.Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kompetensi terhadap kinerja

guru yang mengajar 0-3 tahun dan mengajar 4-6 tahun di SMK Nasional

Bandung

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil dari penelitian yang dilakukan, secara teori diharapkan dapat

menambah pustaka ilmu perilaku organisasi terutama terkait kompetensi guru,

dan pengaruhnya terhadap kinerja guru. Selain itu, penelitian ini juga dapat

dijadikan referensi sebagai bahan kajian lebih lanjut atau bahan

pengembangan teoritik mengenai kinerja guru dengan lebih mendalam

ataupun objek yang lebih luas.

2. Kegunaan Praktis

Secara praktis hasil dari penelitian diharapkan bisa memberi sumbangan

pemikiran untuk SMK Nasional Bandung, melalui pengumpulan dan

pengolahan data menjadi informasi yang berguna dalam upaya meningkatkan

kinerja guru, salah satunya dengan cara menyesuaika n, mengoptimalkan, dan

menjalankan kompetensi guru yang telah ada. Selain itu, penelitian ini dapat

menambah pengetahuan penulis mengenai kompetensi dan kinerja guru

dengan mempertimbangkan teori yang ada dan fenomena yang terjadi di

(17)

29 Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE DAN DESAIN PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian sangat dibutuhkan, karena dapat digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan penelitian, dengan metode yang tepat maka tujuan

penelitianpun dapat tercapai dengan baik. Sugiyono (2008:3) berpendapat bahwa:

“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah

metode deskriptif. Sugiyono (2010:207) mengatakan bahwa: “metode deskriptif

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.” Metode deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk memberikan gambaran tanggapan

guru SMK Nasional atas Kompetensi Guru (variabel X) dan kinerja guru sebagai

variabel Y dengan menyajikan data secara terstruktur, faktual dan akurat.

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan menggunakan metode

survey. Kerlinger (Sugiyono 2007:7) mengemukakan bahwa:

Penelitian survey adalah “penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variable sosiologis

maupun psikologis”.

Bambang (2005:49) Penelitian survey merupakan studi yang bersifat

kuantitatif. Dimana, penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai instrumen

penelitian.

3.2 Desain Penelitian

3.2.1 Variabel dan Operasionalisasi Variabel Penelitian

1. Kompetensi Guru

Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penguasaan

(18)

guru untuk melakukan suatu kegiatan tertentu dalam menjalankan profesinya

sebagai guru. Gambaran variabel ini diperoleh berdasarkan skor angket presepsi

guru terhadap karakteristik kompetensi yang melipiuti kompetensi profesional,

kompetensi sosial, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian.

2. Kinerja Guru

Kinerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil kerja yang

dilakukan oleh individu atau kelompok di dalam suatu organisasi atau lembaga

dalam sebuah bentuk hasil karya yang nyata secara kuantitas maupun kualitas

dengan menggunakan kemampuannya untuk bisa mencapai tujuan yang

diharapkan. Gambaran variabel diperoleh berdasarkan skor angket presepsi guru

terhadap karakteristik kinerja yang meliputi Quality of work, Promptness,

Intiative, Capability, dan Comunication.

Variabel-variabel di atas selanjutnya dioperasionalisasikan kedala m tabel,

yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Kompetensi Guru dan Kinerja Guru

Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

3. Penentuan tujuan pembelajaran 3

4. Pengembangan komponen-komponen rancangan pembelajaran

4

5. Pemanfaatan teknologi dalam

belajar 5

6. Memberikan dorongan kepada

peserta didik 6

7. Pembuatan prosedur penilaian 7

8. Evaluasi proses hasil belajar 8

9. Pemanfaatan evaluasi hasil

(19)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Indikator Ukuran Skala

Pengukuran

Nomor Bulir Angket

2. Pemahaman kompetensi dasar pelajaran

11

3. Pengolahan materi pembelajaran 12

4. Refleksi terhadap kinerja individu

2. Pengembangan etos kerja 18

4. Kompetensi Sosial

1. Berkomunikasi dengan orang tua murid

2. Penerapan hasil penelitian dalam pembelajaran

1. Pemberian materi ajar sesuai dengan karakteristik yang

dimiliki peserta didik Interval

3

2. Penyelesaian program pengajaran sesuai dengan kalender akademik

2. Penggunaan berbagai macam

infentaris sekolah dengan bijak 6

3. Pengarsipan data perkembangan

peserta didik 7

4. Pemberian rangsangan kepada peserta didik saat memasuki materi baru

(20)

Indikator Ukuran Skala

1. Kemampuan dalam memimpin kelas

Interval

9

2. Kemampuan Mengelola KBM 10

3. Kemampuan melakukan penialan hasil belajar peserta didik

1. Pelaksanaan layanan bimbingan belajar

Interval

12

2. Penggunaan teknik dalam mengelola proses belajar mengajar

13

3. Terbuka dalam menerima masukan untuk perbaikan pembelajaran

14

Sumber:

1. Mithcell (Mulyasa, 2003: 138)

2. Undang-undang Guru dan Dosen Np. 14/2005

3.2.2 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:297) “populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.” Didasarkan pada pengertian mengenai populasi tersebut dapat

dipahami bahwa populasi merupakan jumlah keseluruhan dari unit-unit analisis,

memiliki ciri dan kualitas khusus, ditentukan oleh peneliti, serta digunakan untuk

dipelajari yang pada akhirnya menghasilkan sebuah kesimpulan, oleh karena itu

penulis menentukan populasi penelitian ini adalah guru SMK Nasional Bandung

yang berjumlah 34 orang.

3.2.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Data adalah unsur yang tidak boleh terlewatkan pada penelitian. Data yang

(21)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Untuk itu, perlu dilakukan teknik pengumpulan data agar penulis mendapatkan

data yang diperlukan.

Adapun teknik dan alat pengumpulan data dalam pene litian ini yaitu dengan

menggunakan:

a. Wawancara (Interview)

Wawancara (Interview) sering digunakan dalam penelitian, istilah ini

menggambarkan sebuah teknik dalam melakukan pengumpulan data yang

dilakukan dengan melaksanakan tanya jawab secara langsung. Menurut Sambas

(2010:16) Teknik wawancara merupakan “salah satu teknik pengumpulan data

yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung

maupun tidak langsung secara bertatap muka (personal face to face interview)

dengan sumber data (responden)”.

Untuk melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik ini,

tentunya perlu ada alat yang digunakan yaitu pedoman wawancara. Pedoman

wawancara ini berisi tentang berbagai pertanyaan yang disusun peneliti, dan

nantinya akan ditanyakan pada seseorang yang paham terhadap permasalahan

yang penulis tanyakan.

Wawancara dilakukan kepada bagian Waka Bidang Akademik dan Waka

Bidang Humas dan Hubin serta Guru- guru SMK Nasional Bandung. Dari hasil

wawancara ini diharapkan dapat memperoleh data mengenai gambaran umum

kompetensi guru, kinerja guru di SMK Nasional Bandung dan

permasalahan-permasalahan yang terjadi serta faktor-faktor penyebabnya.

b. Kuesioner atau Angket

Menurut Arikunto (2006:151) “kuesioner adalah sejumlah pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti

laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui.”

Dalam teknik pengumpulan data ini, tentunya ada alat yang digunakan agar

data dapat terkumpul yaitu daftar pertanyaan yang sudah peneliti siapkan

jauh-jauh hari yang pada akhirnya akan disebarkan pada responden dan diisi oleh

(22)

Kuesioner yang digunakan untuk meneliti kompetensi guru dan perilaku

kewargaan organisasi adalah Kuesioner berstruktur. Kuesioner berstruktur ini

adalah kuesioner yang memiliki pilihan jawaban, dan tugas dari responden ialah

menjawab pernyataan tersebut cara menjawabnya ialah memberi tanda pada satu

jawaban pilihan yang diyakini kebenarannya.

Angket tertutup ini disusun dengan menggunakan skala numerik (numerical

scale). Skala ini sama dengan Skala Likert dimana dapat difungsikan untuk

mengukur pendapat, persepsi dan sikap individu atau kelompok tentang fenomena

atau gejala sosial yang terjadi. Perbedaannya adalah jika skala numerik pilihan

jawabannya unipolar dan skalanya interval, sedangkan skala likert pilihan

jawabannya bipolar dan skalanya ordinal. Skala Numerik menggunakan

angka-angka pada pilihan jawabannya, yakni berupa angka-angka dimulai dari angka-angka 1 sampai

dengan angka 5.

3.2.4 Pengujian Instrumen Penelitian

Langkah berikutnya dalam rangka kegiatan pengumpulan data setelah

menentukan teknik dan alat pengumpulan data adalah pengujian terhadap

instrument (alat ukur yang digunakan). Kegiatan pengujian instrumen penelitian

meliputi dua hal, yaitu pengujian validitas dan reliabilitas.

Pengujian instrumen pada penelitian ini disebarkan pada Seluruh Guru SMK

Nasional Bandung dengan jumlah responden sebanyak 34 orang. Kuesioner yang

diujicobakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua variabel yaitu variabel

kompetensi guru dan variabel kinerja guru.

3.2.5 Uji Validitas

Tujuan dilakukannya uji validitas adalah untuk mengetahui tingkat

konsistensi responden dalam menjawab kuisioner sehingga masing- masing item

pertanyaan dalam kuesioner layak untuk dijadikan penelitian.

Menurut Arikunto (2006 : 168) bahwa, “validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan keshahihan suatu instrumen.” Untuk

menguji tingkat validitas dari instrumen penelitian dengan menggunakan rumus

(23)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sumber : Arikunto (2006:170)

rxy = Koefisien korelasi yang dicari

3.2.5.1Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel X (Kompetensi Guru)

Teknik uji validitas yang digunakan ialah Korelasi Product Moment dan

perhitungannya menggunakan program Microsoft Excell 2013. Dari 4 indikator

yang terdapat dalam kompetensi guru diuraikan menjadi 20 butir pernyatataan

angket yang disebar kepada 20 orang responden. Berikut hasil uji validitas untuk

variabel kompetensi guru :

Tabel 3.2

Hasil Uji Validitas Variabel X (Kompetensi Guru)

No Angket

Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan

(24)

7 0.463 0.423 Valid

semua pertanyaan valid, karena pernyataan kuesioner tersebut memiliki koefisien

korelasi butir total (r hitung) yang lebih besar dari r tabel.

3.2.5.2Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Y (Kinerja Guru)

Variabel Y mengenai kinerja guru diukur oleh 5 indikator yang diuraikan

menjadi 14 butir pernyataan, kemudian di sebarkan kepada 20 orang responden.

Rekapitulasi hasil perhitungan uji validitas variabel Y (kinerja guru) dalam

penelitian ini dibantu dengan menggunakan program Microsoft Excell 2013,

dengan hasil seperti berikut ini:

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kinerja Guru)

(25)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

11 0.698 0.423 Valid

12 0.450 0.423 Valid

13 0.617 0.423 Valid

14 0.665 0.423 Valid

Sumber : Hasil pengolahan data 2015

Berdasarkan hasil analisis data pada 14 butir pernyataan, dinyatakan semua

pertanyaan valid, karena pernyataan kuesioner tersebut memiliki koefisien

korelasi butir total (r hitung) yang lebih besar dari r tabel.

3.2.6 Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini, tujuan dilakukannya uji reliabilitas adalah untuk

mengetahui sejauh mana alat ukur kuesioner yang digunakan peneliti dapat

dipercaya dan diandalkan.

Reliabilitas menurut Arikunto ( 2009 : 86) adalah “suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik.” Uji reliabilitas dimaksudkan untuk melihat konsistensi dari instrumen dalam mengungkapkan fenomena dari sekelompok individu meskipun

dilakukan dalam waktu yang berbeda.

Uji realibilitas, dihitung dengan menggunakan rumus alpha dari Cronbach

yang terlihat pada rumus di bawah ini:

Dimana variansnya dihitung dengan rumus:

Arikunto (2009:110)

Keterangan:

= realibilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan ∑ = jumlah varians butir

� = � −∑ óó

=

∑�

(26)

= varians total

Keputusannya dengan membandingkan dengan rtabel, dengan

ketentuan jika > r tabel berarti reliabel dan r tabel berarti tidak

reliabel.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha

Cronbach’s. Perhitungan uji reliabilitas ini menggunaka n bantuan program Microsoft Excell 2013.

3.2.6.1Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode koefisien Alpha

Cronbach’s. Perhitungan uji reliabilitas ini menggunakan bantuan program Microsoft Excell 2013. Adapun hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X dan Y

No Variabel r hitung r tabel Keterangan

1 Kompetensi Guru (X) 0.902 0.423 Reliabel 2 Kinerja Guru (Y) 0.875 0.423 Reliabel

Sumber : hasil pengolahan data 2015

Berdasarkan tabel di atas hasil perhitungan dari kuesioner variabel X

(Kompetensi Guru) dinyatakan reliabel, karena variabel X (Kompetensi Guru)

mempunyai angka rhitung sebesar 0.902 yang berarti rhitung>tabel (0.902>0.423).

Variabel Y (Kinerja Guru) dinyatakan reliabel, karena mempunyai angka

rhitung sebesar 0.875 yang berarti rhitung>rtabel (0.875>0.423).

Dengan demikian seluruh instrumen dalam penelitian baik variabel

kompetensi guru maupun variabel kinerja guru merupakan instrumen yang dapat

dipercaya.

3.2.7 Pengujian Persyaratan Analisis Data

Pengujian persyaratan analisis data dilakukan karena analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini ialah analisis parametrik. Maka dari itu, perlu

(27)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

diperoleh memenuhi atau tidak untuk dilakukannya analisis parametrik. Ada

beberapa syarat yang harus dilakukan sebelum melakakukan analisis data dan

pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji

Homogenitas dan Uji Linieritas.

1) Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variansi-variansi dua buah distribusi atau lebih. Uji homogenitas merupakan uji perbedaan

varians kelompoknya.

Sambas (2010:96), mengatakan bahwa:

Ide dasar uji asumsi homogenitas adalah untuk kepentingan akurasi data dan keterpercayaan terhadap hasil penelitian. Uji asumsi homogenitas merupakan uji perbedaan antara dua kelompok, yaitu dengan melihat perbedaan varians kelompoknya.Dengan demikian, pengujian homogenitas varians ini untuk mengasumsikan bahwa skor setiap variabel memiliki varians yang homogen.

Uji statistika yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Burlett. Kriteria

yang digunakannya adalah apabila nilai hitung 2> nilai 2 tabel, maka H0

menyatakan varians skornya homogen ditolak, dalam hal lainnya diterima.. Nilai

hitung 2 diperoleh dengan rumus (Sambas A. Muhidin, 2010: 96):

homogenitas terdiri dari:

1. Menentukan kelompok-kelompok data dan menghitung varians untuk tiap kelompok tersebut.

2. Membuat tabel pembantu untuk memudahkan proses penghitungan, dengan model tabel sebagai berikut:

(28)

Si2

3. Menghitung varians gabungan.

4. Menghitung log dari varians gabungan. 5. Menghitung nilai Barlett.

6. Menghitung nilai 

7. Menentukan nilai dan titik kritis. 8. Membuat kesimpulan.

Untuk kriteria homogenitas adalah sebagai berikut :

 Nilai hitung < nilai tabel, H0 diterima (variasi data dinyatakan homogen).

 Nilai hitung ≥ nilai tabel, H0 ditolak (variasi data dinyatakan tidak homogen).

2) Uji Linieritas

Untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear

atau tidak secara signifikan dilakukanlah uji linearitas. Uji ini merupakan

prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.

Menurut Sambas (2010:99) “ide dasar dari asumsi linieritas adalah untuk

kepentingan ketepatan estimasi”. Setiap estimasi biasanya diharapkan pada satu

kepastian/kejelasan sehingga kesimpulan yang dihasilkan memiliki tingkat akurasi

yang tinggi.

Maka jelas disini bahwa, asumsi linieritas dapat diterangkan sebagai asumsi

yang menyatakan bahwa hubungan antar variabel yang hendak dianalisis

mengikuti garis lurus. Artinya, peningkatan atau penurunan kuantitas di satu

variabel, akan diikuti secara linier oleh peningkatan atau penurunan kuantitas di

variable lainnya. Adapun langkah- langkah dalam pengujian lineritas regresi dalam

Sambas (2010:99) adalah sebagai berikut:

(29)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

= b {∑ − ∑ ∑ } sampai data yang paling besar, berikut disertai pasangannya

9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus : distribusi berpola linier

14. Mencari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 95% atau α=5% menggunakan rumus :

Ftabel = F (1-α ) (db TC . db E) dimana db TC = k-2 db E= n-k

15. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F kemudian membuat kesimpulan

3.2.8 Teknik Analisis Data

3.2.8.1Analisis Deskriptif

Uep Tatang Sontani dan Sambas Ali Muhidin (2011:163) menyatakan bahwa :

(30)

Teknik analisis data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1

dan nomor 2 yaitu untuk memberikan gambaran mengenai kompetensi guru dan

kinerja guru di SMK Nasional Bandung.

Agar mempermudah dalam pendeskripsian variabel penelitian, maka

digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari

responden. Untuk itu langkah yang digunakan penulis ialah

langkah-langkah yang dikemukakan Sugiyono (2002:81):

1) Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus: SK=ST x JB x JR

2) Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor item, untuk mencari jumlah skor dari hasil angket dengan rumus:

Keterangan:

X1 = Jumlah skor hasil angket variabel X

X1-Xn = Jumlah skor angket masing- masing responden

3) Membuat daerah kontinum. Langkah-langkahnya sebagai berikut: a. Menentukan kontinum tertinggi dan terendah

Sangat tinggi : K = ST x JB x JR

Sangat Rendah : K = SR x JB x JR

b. Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus:

R = −

c. Menentukan daerah kontinum sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah dengan cara menambahkan selisih (R) dari mulai kontinum sangat rendah ke kontinum sangat tinggi.

4) Hasil perhitungan dari langkah- langkah di atas, maka dapat disimpulkan dalam rekapitulasi skor kriterium yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.5

Skala Penafsiran Skor Rata-Rata

Rentang Kategori Penafsiran

X dan Y

1-1,7 Sangat Rendah Sangat Lemah

1,8-2,5 Rendah Lemah

(31)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3,4-4,1 Tinggi Kuat

4,2-5 Sangat Tinggi Sangat Kuat

Sumber : Diadaptasi dari skor kategori rating scale Sugiyono (2002:81)

3.2.8.2 Analisis Inferensial

Teknik analisis data ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pada

rumusan masalah nomor 3, yaitu untuk mengukur seberapa besar pengaruh

kompetensi guru terhadap kinerja guru di SMK Nasional Bandung. .Analsis

inferensial ini dibagi menjadi dua yaitu statistik parametris untuk data interval dan

ratio, serta statistik non parametris untuk data nominal dan ordina l. Data pada

penelitian ini adalah interval, berarti statistik yang digunakan ialah statisitik

parametris.

Pengujian hipotesis untuk data yang berbentuk interval ialah analisis regresi

sederhana sehingga peneliti dapat memprediksi perubahan yang terjadi pada nilai

variabel dependen apabila nilai variabel independennya dinaikkan atau diturunkan.

Sedangkan, hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan menggunakan

t-test dan F-t-test terhadap koefisien regresi.

3.2.9 Pengujian Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji.

Dengan dilakukaknnya pengujian hipotesis, peneliti akan mendapatkan hasil yang

menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat.

Sambas Ali Muhidin (2010:43) mengemukakan bahwa ada beberapa

langkah dalam pengujian hipotesis untuk penelitian populasi,

langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut:

Hipotesis adalah jawaban sementara yang kebenarannya masih harus diuji.

Dengan dilakukaknnya pengujian hipotesis, peneliti akan mendapatkan hasil yang

menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis yang telah dibuat.

Sambas Ali Muhidin (2010:43) mengemukakan bahwa ada beberapa

langkah dalam pengujian hipotesis untuk penelitian populasi,

langkah-langkah tersebut ialah sebagai berikut:

(32)

H0 : β = 0 : Tidak terdapat pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru

H1 : β≠ 0 : Terdapat pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru

H0 : β = 0 : Tidak terdapat Pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru

yang mengajar 0-2 tahun

H1 : β≠ 0 : Terdapat Pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru yang

mengajar 0-2 tahun

H0 : β = 0 : Tidak terdapat Pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru

yang mengajar 3-6 tahun

H1 : β≠ 0 : Terdapat Pengaruh positif kompetensi terhadap kinerja guru yang

mengajar 3-6 tahun

2. Membuat persamaan dan koefisien regresi sederhana

Sambas Ali Muhidin (210:105) mengemukakan bahwa :”regresi sederhana berguna untuk mempelajari hubungan antara dua variabel “. Model persamaan regresi sederhana adalah:

̌= a + bx

3. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang digunakan adalah uji

F, rumus dari uji F yaitu : F = 2

2 2

(33)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Menentukan nilai kritis dengan derajat kebebasan untuk

= 1 dan = n – 2

5. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai =

Dengan kriteria pengujian : jika nilai uji F > , maka tolak yang

menyatakan bahwa tidak ada pengaruh kompetensi terhadap kinerja guru.

6. Membuat kesimpulan.

Hubungan antara variabel X dengan variabel Y dapat dicari dengan rumus

koefisien korelasi. Koefisien korelasi yang digunakan ialah korelasi product

moment dari Karl Pearson (Sambas Ali Muhidin, 2010:26), yaitu seperti berikut:

∑ − ∑ ∑

√ ∑ − ∑ ∑ − ∑

Koefisien korelasi (r) menunjukan derajat korelasi antara X dan Y.Nilai

koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r < +1. Tanda positif

menunjukan adanya hubungan positif/korelasi langsung antara kedua variabel

yang berarti. Setiap kenaikan nilai- nilai X akan diikuti kenaikan nilai- nilai Y,

begitu pula sebaliknya. Pedoman menilai korelasi menurut Umar (2008 : 14) yaitu

sebagai berikut:

1. Jika nilai r menuju +1 menunjukkan korelasi menuju kuat dan positif, artinya jika variabel X bertambah, bertambah pula nilai variabel Y. Jika variabel X berkurang, berkurang pula nilai variabel Y.

2. Jika nilai r menuju-1 menunjukkan korelasi menuju kuat dan negatif, artinya jika variabel X bertambah, nilai variabel Y berkurang. Jika variabel X berkurang, nilai variabel Y bertambah.

3. Jika nilai r menuju0 menunjukkan korelasi menuju lemah (tidak ada hubungan), artinya jika variabel X bertambah atau berkurang, nilai variabel Y tidak mengikutinya. Jika variabel Y bertambah atau berkurang, nilai variabel X tidak mengikutinya.

Tabel 3.6

Batas-Batas Nilai r (Korelasi)

Besarnya Nilai r Interpretasi

Antara 0,000 sampai 0,199 Sangat Rendah Antara 0,200 sampai 0,399 Rendah

Antara 0,400 sampai 0,599 Sedang/Cukup Kuat Antara 0,600 sampai 0,799 Kuat

(34)

Sumber : Sugiyono (2011:183)

Selanjutnyapengaruh variabel X terhadap variabel Y, dapat dihitung dengan

menggunakan rumus koefisien determinasi (KD), yaitu:

Koefisien Determinasi = rxy2 x 100%

Untuk menguji variabel kontrol pada Hipotesis akhir melakukan uji beda yaitu

dengan menggunakan rumus uji t, dengan rumus sebagai berikut:

=

√ − ( )

− −

Dimana:

I = 1, 2, ….k

k = banyaknys variabel eksogenus dalam substruktur yang sedang diuji

t = mengikuti tabel distribusi t, dengan derajat bebas = n – k – 1

Kriteria pengujian: ditolak H0 jika nilai hitung t lebih besar dari nilai tabel t. (t0> t

tabel (n-k-1))

Setelah menguji t maka selanjutnya menghitung uji beda mean,

(rata-rata) maka menggunakan rumus sebagai berikut:

= ̅̅̅ − ̅̅̅ √

= ∑ − ∑

Keterangan:

S2 = Varians dari X1 dan X2

(35)

71

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang

dapat diambil ialah sebagai berikut:

1. Kompetensi guru di SMK Nasional Bandung berada pada kategori tinggi.

2. Kompetensi guru di SMK Nasional Bandung yang sudah mengajar 0-3 tahun

lebih rendah daripada kompetensi guru yang mengajar 4-6 tahun.

3. Kinerja guru di SMK Nasional Bandung berada pada kategori tinggi.

4. Kinerja guru di SMK Nasional Bandung yang sudah mengajar 0-3 tahun lebih

rendah daripada kompetensi guru yang mengajar 4-6 tahun.

5. Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kompetensi terhadap kinerja guru.

Artinya semakin kuat kompetensi maka semakin kuat pula kinerjanya

begitupun sebaliknya.

6. Terdapat perbedaan kompetensi dan kinerja guru yang sudah mengajar 0-3

tahun dan yang mengajar 4-6 tahun.

1.2 Saran

Merujuk kepada hasil penelitian, saran yang dapat dikemukan adalah

sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menujukkan skor terendah dari indikator kompetensi yaitu

indikator kompetensi sosial. Disarankan agar kepala sekolah dapat melakukan

aktivitas berikut untuk memenuhi kebutuhan guru akan kompetensi sosial

tersebut:

a. Seorang guru harus lebih sering berinteraksi dengan lingkungan sekolah

khususnya orang tua murid untuk lebih mengetahui perkembangan anak di

luar sekolah.

b. Meningkatkan pertemuan antara orang tua murid dengan guru, khususnya

wali kelas agar dapat meningkatkan kompetensi sosial.

2. Hasil penelitian menujukkan skor terendah dari indikator kinerja guru yaitu

(36)

a. Meningkatkan pengawasan pada setiap guru dalam melaksanakan

administrasi di sekolah.

b. Meningkatkan kesadaran dalam diri agar melaksankan tugas dengan tepat

waktu tanpa diundur-undur

(37)

73

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Armstrong, M. & Baron, A. (2005). Managing Performance: Performance Management in Action. UK: CIPD Publishing.

Asri, Marwan. (1986). Pengelolaan Karyawan. BPFE : Yogyakarta.

Bernardin, John. (2003). Human Resources Management, An Experimental Aproach. Third Edition. Mc Graw – Hall, Boston.

Canado, M.L. (2013). Competency-based Language Teaching in Higher Education. Spain: Springer Netherlands.

Direktorat Tenaga Kependidikan. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Depdiknas.

E. Mulyasa. (2003). Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_____. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

_____. (2003) Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Finch, C & Crunkilton, J. (1999). Curriculum Development in Vocational and Technical Education: Planning, Content, and Implementation. United States: Allyn and Bacon.

Foster, Bill. (2001). Pembinaan untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. PPM : Jakarta

Gibson, (2003). Organisasi : Perilaku, struktur dan proses. Jakarta: Erlangga.

Gibson, James L. Dkk. (2006). Organizations behaviour, structure, processes. Dallas: Business Pub.

(38)

Handoko, T. Hani. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Cetakan kesebelas. Yogyakarta: BPFE.

Ismanto. (2010). Pengertian Pengalaman Kerja, Pengelolaan Karyawan. Yogyakarta: BPFE.

Jones, J., Jenkin, M., & Lord, S. (2006). Developing Effective Teacher Performance. New Delhi: SAGE.

Luthans, Fred. (2006). Perilaku Organisasi (Edisi Kesepuluh). Yogyakarta: Andi Offset.

Mangkunegara. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama.

Manulang. (1984). Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia : Jakarta.

Martinis Yamin dan Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada (GP Press).

Mathis, R.L. & J.H. Jackson (2006). Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.

Mountana, J. Patrick & Charnov, H. Bruce. (2008). Management. New York. Barron's Educational Series

Muhidin, Sambas Ali.(2010). Statistika 1. Bandung : Karya Adhika Utama

Neil carter, dkk. (2002). How organisations measure success: The use of performance indicators in governmentthe. New York: Taylor & Francis e-Library.

Spencer Lyle M. and Signe M Spencer. (1993). Competency work, Model for Superior Perform. New York. Jhon Wiley and Son.Inc.

Robbins, Stephen. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Kelompok Gramedia.

. (2003). Perilaku Organisasi Edisi 9. New Jersey: Prentice Hall International Inc.

______. and Timothy A. Judge. (2013). Organizational Behavior: Edition 15. England: Pearson Education Limited.

(39)

Andhini Akhdiat Putri, 2015

PENGARUH KOMPETENSI TERHAD AP KINERJA GURU D ENGAN VARIABEL KONTROL PENGALAMAN KERJA D I SMK NASIONAL BAND UNG

Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Administrasi dilengkapi dengan Metode R&D. Bandung : Alfabeta.

_______. (2010). Statistika Untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah B. dan Lamatenggo, Nina. (2012). Teori Kinerja dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Zwell, M. (2000). Creating a Culture of Competence. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sumber Undang-Undang

Gambar

Tabel 1.1 Pengalaman Kerja Guru SMK Nasional Bandung
Tabel 1.2 Data Nilai Rata-Rata UAS Mata Pelajaran Kognitif Program Keahlian
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Kompetensi Guru dan Kinerja Guru
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Variabel X (Kompetensi Guru)
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapatkan untuk benih kedelai adalah tidak ada beda nyata antara pengukuran kadar air dengan oven dan moisture tester, hal ini ditunjukkan dengan p-value yang didapat

Jika ingin memindah objek sekaligus menggandakan, bisa digunakan perintah Drag a Copy dengan cara klik kanan hingga keluar shortcut menu &gt; pilih Drag a Copy.. Gambar 4.6 Drag

[r]

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 ayat (4) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang

sekarang adalah bagaimana membuat anak didik mampu memiliki keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah berbahasa yang baik dan benar.. Materi buku

Lima ”dogma” Media Literasi dan Lima Pertanyaan Kunci 158?. Tips Mengajar Literasi Media

Konsep tersebut diperoleh dari hasil analisis terhadap informasi yang diperoleh dari para informan yang telah berhasil mengalami melek media (media literacy.) Kiat

lebih banyak terjadinya status gizi kurang pada anak balita dibandingkan ibu yang.. berpendidikan lebih dari SMA