• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

C. Pengujian Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat empat hipotesis yang akan diuji. Pengujian

hipotesis pertama sampai dengan ketiga menggunakan rumus korelasi product

moment.

1. Pengujian Hipotesis Pertama

a. Langkah pertama merumuskan hipotesis:

Ho : ? < 0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

Ho : ? > 0 = Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi

belajar (X1) dan prestasi belajar siswa (Y)

b. Langkah kedua mencari nilai koefisien korelasi product moment.

Dari hasil perhitungan menunjukkan besarnya nilai rhitung 0,314. Nilai

rx1yhitung sebesar 0,314, artinya korelasi antara variabel motivasi belajar

dan prestasi belajar siswa bersifat positif. Ini berarti bahwa semakin

tinggi motivasi belajar siswa semakin tinggi pula prestasi belajar siswa,

namun sebaliknya semakin rendah motivasi belajar siswa semakin

rendah pula prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan dapat dilihat pada

(lampiran 9).

c. Langkah ketiga menguji apakah nilai r signifikan atau tidak

Untuk pengujian hipotesis ini menggunakan taraf signifikansi 5 %. Dari

hasil perhitungan besarnya thitung 2,572 sedangkan ttabel pada taraf

signifikansi 5 % dengan db = 90 adalah 1,67 maka diperoleh kesimpulan

bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel. (lihat lampiran 9). Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif

dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa kelas

II Jurusan Akuntansi sebesar 0,314. Ini berarti bahwa koefisien yang

diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswa kelas II Jurusan

Akuntansi SMK Taman Siswa Nanggulan untuk tahun ajaran

2006/2007. Dengan demikian hipotesis pertama dalam penelitian ini,

dengan prestasi belajar siswa kelas II SMK Taman Siswa Nanggulan,

diterima.

2. Pengujian Hipotesis Kedua

a. Langkah pertama merumuskan hipotesis:

Ho : ? < 0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

disiplin belajar (X2) dan prestasi belajar siswa (Y)

Ho : ? > 0 = Ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin

belajar (X2) dan prestasi belajar siswa (Y)

b. Langkah kedua mencari nilai koefisien korelasi product moment

Dari hasil perhitungan menunjukkan besarnya nilai rhitung 0,311. Nilai

rx2yhitung sebesar 0,311, artinya korelasi antara variabel disiplin belajar

dan prestasi belajar siswa bersifat positif. Ini berarti bahwa semakin

tinggi disiplin belajar siswa semakin tinggi pula prestasi belajar siswa,

namun sebaliknya semakin rendah disiplin belajar siswa semakin rendah

pula prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan dapat dilihat pada

(lampiran 9).

c. Langkah ketiga menguji apakah nilai r signifikan atau tidak

Untuk pengujian hipotesis ini menggunakan taraf signifikansi 5 %. Dari

hasil perhitungan besarnya thitung 4,072, sedangkan rtabel pada taraf

signifikansi 5 % dengan db = 90 adalah 1,67, maka diperoleh

kesimpulan bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel (lihat lampiran 9).

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif

II Jurusan Akuntansi sebesar 0,311. Ini berarti bahwa koefisien yang

diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswa siswa kelas II

Jurusan Akuntansi SMK Taman Siswa Nanggulan untuk tahun ajaran

2006/2007. Dengan demikian hipotesis kedua dalam penelitian ini, yang

menyatakan bahwa ada hubungan antara disiplin belajar siswa dengan

prestasi belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi SMK Taman Siswa

Nanggulan, diterima.

3. Pengujian Hipotesis Ketiga

a. Langkah pertama merumuskan hipotesis:

Ho : ? < 0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

perhatian orang tua (X3) dengan prestasi belajar siswa

(Y).

Ho : ? > 0 = Ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian

orang tua dengan prestasi belajar siswa (Y).

b. Langkah kedua mencari nilai koefisien korelasi product moment

Dari hasil perhitungan menunjukkan besarnya nilai rhitung 0,424. Nilai

rx3yhitung sebesar 0,424, artinya korelasi antara variabel perhatian orang

tua dan prestasi belajar siswa bersifat positif. Ini berarti bahwa semakin

tinggi perhatian orang tua semakin tinggi pula prestasi belajar siswa,

namun sebaliknya semakin rendah perhatian orang tua semakin rendah

pula prestasi belajar siswa. Hasil perhitungan dapat dilihat pada

c. Langkah ketiga menguji apakah nilai r signifikan atau tidak

Untuk pengujian hipotesis ini menggunakan taraf signifikansi 5 %. Dari

hasil perhitungan besarnya thitung 5,831 sedangkan ttabel pada taraf

signifikansi 5 % dengan db = 90 adalah 1,67, maka diperoleh

kesimpulan bahwa thitung lebih besar dari pada ttabel.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif

dan signifikan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi sebesar 0,424. Ini berarti bahwa koefisien

yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswa kelas II

Jurusan Akuntansi SMK Taman Siswa Nanggulan untuk tahun ajaran

2006/2007. Dengan demikian hipotesis ketiga dalam penelitian ini, yang

menyatakan bahwa ada hubungan antara perhatian orang tua dengan

prestasi belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi SMK Taman Siswa

Nanggulan, diterima.

4. Pengujian Hipotesis Keempat

Rumusan hipotesis keempat yaitu terdapat hubungan positif dan

signifikan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua

dengan prestasi belajar siswa. Pengujian hipotesis keempat ini mengunakan

analisis korelasi ganda dengan tiga variabel. Koefisien Korelasi Ganda

Rxy(1,2,3) dihitung dengan menggunakan analisis regresi ganda (lihat lampiran 9). Dengan bantuan komputer Seri Program Statistik (SPS) edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih diperoleh harga konstanta (a)

koefisien regresi variabel disiplin belajar (X2) sebesar 0,031; koefisien

regresi variabel perhatian orang tua (X3) sebesar 0,049. Dengan demikian

diperoleh persamaan garis regresi ganda sebagai berikut:

Y = a1x1 + a2x2 + a3x3 + k

= 2,799 + 0,017 x1 + 0,031 x2 + 0,049 x3

Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa jika prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi SMK Taman Siswa Nanggulan (Y) sama dengan

konstanta 2,799 atau Y sama dengan 2,799 berarti hasil prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi yang diperoleh dari pengukuran sebelumnya

dipengaruhi oleh ketiga variabel diatas.

Dalam hipotesis ini prestasi belajar siswa (Y) dipengaruhi oleh tiga

variabel yang merupakan variabel bebas yakni motivasi belajar (X1), disiplin

belajar (X2), dan perhatian orang tua (X3). Ketiga unsur tersebut dipakai

untuk menentukan kekuatan korelasi antara variabel bebas dan variabel

terikat. Dari hasil analisis diperoeh koefisien korelasi ganda Rxy(1,2,3) sebesar

0,617. Setelah nilai Rxy(1,2,3) diketahui selanjutnya dilakukan pengujian

apakah koefisien korelasi tersebut signifikan atau tidak. Untuk pengujian

hipotesis ini digunakan uji F pada taraf signifikansi 5 %. Kriteria

pengambilan keputusan hipotesis yaitu apabila Fhitung lebih besar atau sama

dengan Ftabel, maka koefisien korelasi menunjukkan hubungan positif dan

signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Sebaliknya bila

Fhitung lebih kecil dari pada Ftabel, maka koefisien korelasinya tidak

dengan variabel terikat. Ternyata harga Fhitung yang diperoleh sebesar 18,078

sedangkan harga Ftabel pada taraf signifikansi 5 % dengan db pembilang 3

dan db penyebut 88 adalah 2,71. Dengan demikian harga Fhitung>Ftabel

(18,078 > 2,71) pada taraf signifikansi 5 % (lihat lampiran 9). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dansignifikan antara motivasi

belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua secara bersama-sama

dengan prestasi belajar siswa.

Tabel V.7 Hasil Korelasi Antara Variabel Bebas dan Variabel Terikat Variabel bebas Variabel terikat N Harga rhitung Harga rtabel

thitung ttabel Kesimpulan

X1 Y 92 0,314 0,133 2,572 1,67 Signifikan X2 Y 92 0,311 0,133 4,072 1,67 Signifikan X3 Y 92 0,424 0,133 5,831 1,67 Signifikan

Dokumen terkait