• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Tamansiswa Nanggulan kelas II jurusan akuntansi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus SMK Tamansiswa Nanggulan kelas II jurusan akuntansi."

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR,

DISIPLIN BELAJAR, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus: SMK Tamansiswa Nanggulan Kelas II Jurusan Akuntansi

Agata Nurwantari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara: 1) motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa, 2) disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa, 3) perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa, 4) motivasi belajar, disiplin belajar dan perhatian orang tua secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa.

Penelitian studi kasus ini, dilakukan di SMK Taman Siswa Nanggulan pada bulan Maret sampai bulan Ap ril 2006.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Populasi yang sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II Jurusan Akuntansi yang berjumlah 92 orang.

Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment dan analisis Korelasi Ganda. Pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 5 %.

(2)

viii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, LEARNING DISIPLINE, AND PARENTS’ ATTENTION TOWARD

STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study of the Second Class of Accounting Departement of Taman Siswa Vocational School in Nanggulan

Agata Nurwantari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

This aims of this research are to know whether there are positive and significant relationship: 1) between learning motivation and students’ learning achievement, 2) learning discipline and students’ learning achievement, 3) parents’ attention and students’ learning achievement, 4) learning motivatio n, learning discipline, parents attention simultaneously and students’ learning achievement.

This research is a case study and done at the Second Class of Accounting Departement of Taman Siswa Vocational School in Nanggulan from March 2006 to April 2006.

The techniques of data collection were interview, documentation and questionnaire. The population and sample s of this research were 92 students of the second class of Accounting Departement.

The techniques of data analysis were Product Moment and Double Correlation ana lysis with significant level 5 %.

(3)

i

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR,

DISIPLIN BELAJAR, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus: SMK Tamansiswa Nanggulan Kelas II Jurusan Akuntansi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Agata Nurwantari

NIM: 021334076

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

HALAMAN MOTO

á Siapa banyak memberi berkat diberi kelimpahan, siapa memberi minum ia

sendiri akan diberi minum. Siapa mengejar kebaikan berusaha untuk dikenan

orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.

á Dukungan teman, dukungan keluarga, dan dukungan masyarakat adalah kunci

meraih kesuksesan. Namun tanpa kerja keras, ketekunan, keyakinan, motivasi

dalam diri kita dan doa kita tak mungkin dapat menggapainya.

á Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan, dan kehidupan. (Amsal 22 : 4)

á Belajar ibarat makan dan minum setiap hari, jika secara teratur dapat

memahami, mengerti, menjelaskan, apa yang yang dipelajari. Bila dijejal

secara langsung tak berbekas dalam pikiran.

á Janganlah menilai seseorang dari segi fisiknya namun selamilah hatinya.

Karena penampilan fisik seseorang belum tentu menjamin akhlak dan budi

pekerti baik.

á Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa ha nya akan mengalami kekurangan.

á Hasil belajar jangan dilihat dari nilai atau angka yang diperoleh, tetapi proses yang dilakukan. Karena nilai atau angka bisa bersifat fiktif.

á Jangan berteman dengan orang yang lekas gusar, jangan bergaul dengan seseorang pemarah, supaya engkau jangan menjadi biasa dengan tingkah

(7)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Ku Persembahkan karya ini untuk :

♥ Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai, menguatkan dan melindungiku.

♥ Bapak Marjiharjono dan Ibu Jemiyah tercinta atas doa restu serta kasih sayangnya.

♥ Mas V. Budiyono atas doa, perhatian dan dorongannya.

♥ Saudara-saudaraku yang sangat mengharapkan keberhasilanku

(8)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 4 Januari 2007

Penulis

(9)

vii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR,

DISIPLIN BELAJAR, DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus: SMK Tamansiswa Nanggulan Kelas II Jurusan Akuntansi

Agata Nurwantari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara: 1) motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa, 2) disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa, 3) perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa, 4) motivasi belajar, disiplin belajar dan perhatian orang tua secara bersama-sama dengan prestasi belajar siswa.

Penelitian studi kasus ini, dilakukan di SMK Taman Siswa Nanggulan pada bulan Maret sampai bulan Ap ril 2006.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Populasi yang sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II Jurusan Akuntansi yang berjumlah 92 orang.

Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Product Moment dan analisis Korelasi Ganda. Pengujian hipotesis dengan taraf signifikansi 5 %.

(10)

viii

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, LEARNING DISIPLINE, AND PARENTS’ ATTENTION TOWARD

STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT

A Case Study of the Second Class of Accounting Departement of Taman Siswa Vocational School in Nanggulan

Agata Nurwantari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2007

This aims of this research are to know whether there are positive and significant relationship: 1) between learning motivation and students’ learning achievement, 2) learning discipline and students’ learning achievement, 3) parents’ attention and students’ learning achievement, 4) learning motivatio n, learning discipline, parents attention simultaneously and students’ learning achievement.

This research is a case study and done at the Second Class of Accounting Departement of Taman Siswa Vocational School in Nanggulan from March 2006 to April 2006.

The techniques of data collection were interview, documentation and questionnaire. The population and sample s of this research were 92 students of the second class of Accounting Departement.

The techniques of data analysis were Product Moment and Double Correlation ana lysis with significant level 5 %.

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan atas rahmat dan kasih –Nya,

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin belajar dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Taman Siswa Nanggulan”.

Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, selain itu diharapkan memberi

manfaat bagi lembaga institusi SMK Taman Siswa Nanggulan, para guru SMK

Taman Siswa Nanggulan, para siswa SMK Taman Siswa Nanggulan, dan

terutama bagi penulis.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu dan turut ambil bagian dalam proses

penyusunan skripsi ini, teruama kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Drs. Sutarjo Adisusilo, JR., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah dengan sabar

membimbing, memberikan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini

(12)

x

5. Ag. Heri Nugroho, S.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan saran dan pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi

ini sampai dengan selesai.

6. Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., yang telah memberikan saran dan

pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan

selesai.

7. Segenap dosen serta seluruh staf karyawan Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bantuan

kepada penulis selama duduk dibangku kuliah.

8. Mudjiono, B.A., selaku Kepala Sekolah SMK Taman Siswa Nanggulan yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian

dan memberi masukan serta saran dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

9. Seluruh guru dan karyawan SMK Taman Siswa Nanggulan yang telah banyak

membantu kelancaran penulian skripsi ini.

10.Mbah Jokarto (alm) dan Mbah Puteri Ngadirejo terima kasih untuk segala doa

dan penyertaannya.

11.Bapak Marjiharjono dan Ibu Jemiyah tercinta, yang selalu memberi perhatian,

kasih sayang, dukungan, dan pengorbanannya baik material maupun spiritual

sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

12.Mas V. Budiyono yang selalu mendorong dan mendoakanku.

13.Sahabat-sahabatku: Lisbet, Yustin, Sulis, Silvi, Dewi Rino, Harin (PBI), Venta

(13)

xi

’01 dan ’02 serta teman-teman MUDIKA St. Theresia Liseux Boro yang telah

memberikan dorongan dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

14.Mbak Ning (NN Computer) terima kasih atas bantuannya selama dalam

penulisan skripsi ini.

15.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun

penulis tetap membuka diri terhadap saran dan kritik ysng membangun. Semoga

skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Penulis

(14)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

HALAMAN KEASLIAN KARYA ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 3

B. Batasan Masalah... 3

C. Rumusan Masalah... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

(15)

xiii

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Kerangka Teori ... 6

B. Hasil Penelitian Yang Relevan... 23

C. Kerangka Berpikir ... 23

D. Paradigma Penelitian ... 25

E. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 27

A. Jenis Penelitian ... 27

B. Tempat dan Waktu Penelitian... 27

C. Populasi dan Sampel... 27

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Pengujian Instrumen... 33

G. Teknik Analisis Data ... 37

1. Deskripsi Data... 37

2. Pengujian Prasyarat Analisis... 38

a. Uji Normalitas ... 38

b. Uji Linieritas... 38

3. Pengujian Hipotesis ... 39

BAB IV. HASIL TEMUAN LAPANGAN ... 49

A. Gambaran Umum Sekolah... 49

1. Data Kelembagaan Sekolah... 49

(16)

xiv

3. Daftar Nama Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi

dan Organigram... 51

4. Jumlah Siswa... 55

5. Fasilitas Sekolah ... 55

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 57

A. Deskripsi Data ... 57

1. Variabel Prestasi Belajar ... 57

2. Variabel Motivasi Belajar ... 58

3. Variabel Disiplin Belajar ... 59

4. Variabel Perhatian Orang Tua ... 60

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 62

1. Uji Normalitas... 62

2. Uji Linieritas ... 63

C. Pengujian Hipotesis Penelitian... 65

D. Pembahasan Hasil Penelitian... 70

1. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar ... 70

2. Hubungan Antara Dis iplin Belajar Dengan Prestasi Belajar ... 71

3. Hubungan Antara Perhatian Orang Tua Dengan Prestasi Belajar ... 73

(17)

xv

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN

SARAN ... 76

A. Kesimpulan... 76

B. Keterbatasan Penelitian ... 78

(18)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel III.1 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar ... 31

Tabel III.2 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Disiplin Belajar... 32

Tabel III.3 Kisi-Kisi Kuesioner Variabel Perhatian Orang Tua ... 32

Tabel III.4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas... 35

Tabel III.5 Rangkuman Hasil Pengukuran Reliabilitas... 37

Tabel IV.1 Daftar Nama Kepala Sekolah... 51

Tabel IV.2 Nama Guru dan Bidang Studi ... 51

Tabel IV.3 Daftar Nama Karyawan... 53

Tabel IV.4 Jumlah Siswa ... 55

Tabel IV.5 Fasilitas Sekolah... 55

Tabel V.1 Distribusi Frekuensi Variabel Prestasi Belajar... 57

Tabel V.2 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Belajar... 58

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Variabel Disiplin Belajar ... 60

Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Perhatian Orang Tua ... 61

Tabel V.5 Rangkuman Uji Normalitas... 62

Tabel V.6 Rangkuman Uji Linieritas ... 64

(19)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Paradigma Penelitian ... 25

(20)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Instrumen Penelitian... 81

Lampiran 2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 87

Lampiran 3. Data Induk Penelitian ... 90

Lampiran 4. Daftar Distribusi Frekuensi... 105

Lampiran 5. Pengukuran Kategori Kecenderungan Variabel ... 117

Lampiran 6. Uji Normalitas ... 121

Lampiran 7. Uji Linieritas ... 125

Lampiran 8. Analisis Product Moment dan Regresi Umum ... 129

Lampiran 9. Perhitungan Analisis Product Moment dan Regresi Umum ... 132

Lampiran 10. Daftar Tabel Statistik ... 141

(21)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam suatu negara adalah sangat penting peranannya dalam

rangka menciptakan manusia berkualitas dan mempunyai keahlian. Di mana

dengan sumber daya manusia berkualitas dapat mewujudkan kemajuan

kehidupan negara. Manusia yang berkualitas tinggi inilah sangat diperlukan bagi

pembangunan bangsa Indonesia dewasa ini. Salah satu tujuan pembangunan

nasional sesuai Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan

kehidupan bangsa, oleh karena itu perlu adanya peningkatan sumber daya

manusia melalui pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

pasal 3, Fungsi dan Tujuan Pendidikan adalah: Berfungsi mengembangkan

kemampuan dan watak serta peradaban bangsa bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan menjadikan manusia beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani

dan rohani, berilmu, mandiri, kreatif, demokratis serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.Dengan demikian, sekolah bertangggung jawab

dalam keberhasilan pendidikan yang diharapkan mendorong siswa mempunyai

prestasi belajar tinggi, tetapi pada kenyataannya tidak sesuai dengan diharapkan.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor dalam diri seseorang

maupun faktor dari luar diri seseorang. Menurut Winkel (1987:43) merinci

(22)

1. Faktor pada pihak siswa, terdiri dari:

a. Faktor psikis intelektual, yang meliputi taraf intelegensi, motivasi

belajar, sikap perasaan, minat, kondisi akibat keadaan ekonomi atau

sosio cultural”.

b. Faktor-faktor fisik, yang meliputi keadaan fisik dan panca indera.

2. Faktor dari luar siswa terdiri dari:

a. Faktor-faktor pengaturan proses belajar di sekolah, yang meliputi

kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar dan

pengelompokan siswa.

b. Faktor sosial di sekolah meliputi sistem sosial, status sosial, dan

interaksi guru dan siswa.

c. Faktor situasional, yang meliputi keadaan ekonomi, keadaan waktu dan

tempat serta musim iklim.

d. Bakat

e. Minat

f. Emosi

g. Kepribadian

h. Gangguan kejiwaan

Penelitian ini akan menelaah pada faktor intern yaitu motivasi belajar,

disiplin belajar dan faktor ekstern yaitu perhatian orang tua.

Faktor internal berupa motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi

(23)

berbeda-berbeda. Siswa diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dari dalam

dirinya sebagai kunci dalam meraih prestasi belajar seperti yang diharapkan.

Disiplin belajar juga merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar seorang siswa. Umpamanya seorang siswa teratur dalam belajar dengan

mudah mengerjakan segala tugas yang diberikan guru dan hasilnya dapat

diketahui dari tes. Siswa yang rajin tentu saja nilainya lebih baik dibandingkan

siswa kurang rajin dan hasil yang diperoleh dapat maksimal.

Orang tua bertanggung jawab mendidik dan membimbing anak pada

waktu di rumah agar perkembangan anak tidak salah arah. Perhatian orang tua

terutama dalam memberi dorongan kepada anak supaya belajar lebih giat.

Bentuk perhatian lain yaitu menyediakan fasilitas mendukung kegiatan belajar

dan hal tersebut sangat berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar anak.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul “Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa”.

B. Batasan Masalah

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang pada masalah

tidak relevan dengan judul penelitian. Maka penelitian ini hanya dibatasi pada

tiga faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi

di SMK Tamansiswa Nanggulan yaitu motivasi belajar, disiplin belajar, dan

perhatian orang tua. Adapun alasan penulis, karena ketiga faktor tersebut

(24)

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan?

2. Apakah ada hubungan antara disiplin belajar dan prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan?

3. Apakah ada hubungan antara perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan?

4. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, perhatian

orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi di SMK

Tamansiswa Nanggulan?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas, penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dan prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan.

2. Mengetahui hubungan antara disiplin belajar dan prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan.

3. Mengetahui hubungan antara perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa

kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan.

4. Mengetahui hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, perhatian

orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi SMK

(25)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi:

1. Lembaga Pendidikan SMK Tamansiswa Nanggulan

Memberi masukan kepada pihak sekolah untuk mendorong atau memberi

semangat kepada siswa agar lebih giat dalam belajar dan menanamkan sikap

disiplin dalam belajar supaya prestasi belajar meningkat menjadi lebih baik.

2. Orang Tua

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi orang tua

dalam memberikan perhatian kepada anak dalam kegiatan belajar di rumah

yang dapat mendukung prestasi belajar.

3. Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru

dalam pengelolaan kelas yang efektif.

4. Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan agar lebih me ndorong siswa untuk memiliki

motivasi belajar dan disiplin belajar yang tinggi.

5. Peneliti

Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk tambahan pengetahuan dan

bekal sebagai calon guru serta salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana.

6. Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumber referensi bagi penelitian

(26)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teori 1. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(1997:768), adalah penguasaan atau ketrampilan dikembangkan oleh

mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang

diberikan oleh guru.

Menurut Sudjana (1990:3), kegiatan penilaian yaitu suatu

tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan instruksional

telah dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil- hasil belajar

diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman belajar.

Menurut Hamalik (1989:4), prestasi belajar adalah hal-hal yang

telah dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan prestasi, merupakan

sangat dibutuhkan seseorang untuk mengetahui kemampuan setelah

melakukan kegiatan bersifat belajar.

Menurut Winkel (1996:42), prestasi belajar adalah hasil dari

perubahan kemampuan yang dinyatakan atau digambarkan dengan angka

kuantitatif, yang diberikan oleh guru melalui suatu tes baik tertulis

maupun lisan yang tercermin dalam raport atau ijasah.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

(27)

belajar siswa akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Untuk

mengetahui seberapa besar prestasi belajar siswa diketahui dari hasil

evaluasi belajar ditunjukkan dengan nilai tes atau angka diberikan guru.

b. Faktor-Faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Koesno (1982:2-7), mengemukakan faktor- faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar meliputi:

1) Faktor kemampuan belajar siswa meliputi bakat, usia, intelegensi.

2) Faktor kondisi belajar siswa meliputi faktor internal (motivasi,

sikap, minat) dan faktor ekstern (orang tua, lingkungan, masyarakat,

guru, metode mengajar, kurikulum dan media pendidikan).

3) Faktor usaha belajar meliputi frekuensi belajar, cara belajar.

Menurut Syah (2000:132), faktor- faktor yang mempengaruhi

proses belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa meliputi:

1) Faktor internal siswa

a) Aspek fisiologis, kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan

sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran, misalnya kondisi orga n tubuh lemah

disertai pusing-pusing kepala dapat menurunkan kognitif

(28)

b) Aspek psikologis, dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas

perolehan pembelajaran siswa. Faktor-faktor rohaniah siswa

yaitu intelegensi, sikap, minat, bakat, motivasi.

2) Faktor eksternal siswa

a) Lingkungan sosial

(1) Keluarga, yaitu sifat-sifat orang tua, ketegangan keluarga,

dan demografi keluarga dapat memberi dampak baik atau

buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil dicapai siswa

misalnya, kelalaian orang tua kegiatan anak dapat

menimbulkan dampak lebih buruk lagi.

(2) Guru dan staf, para guru dan staf yang selalu menunjukkan

sikap dan perilaku simpatik dan memperlihatkan teladan

baik khusus dalam belajar dapat menjadi daya dorong bagi

kegiatan belajar.

(3) Masyarakat, misalnya kondisi masyarakat dilingkungan

kumuh serba kekurangan dan anak-anak penganggur akan

sangat mempengaruhi aktivitas belajar.

(4) Teman, teman-teman sepermainan dapat membantu jika

mengalami kesulitan belajar, berdiskusi atau meminjami

(29)

b) Lingkungan Non Sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan sosial adalah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya,

alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar digunakan

siswa. Faktor- faktor ini dipandang turut menentukan tingkat

keberhasilan siswa, misalnya: kondisi rumah sempit dan

berantakan serta perkampungan yang terlalu padat berpengaruh

buruk terhadap kegiatan belajar siswa.

3) Pendekatan belajar siswa

a) Pendekatan tinggi

(1) Speculative, pendekatan belajar berdasarkan pemikiran

mendalam bukan saja bertujuan menyerapkan pengetahuan

melainkan juga mengembangkannya.

(2) Achieving, keinginan pribadi yang besar dalam

meningkatkan prestasi dengan cara meraih indeks prestasi

setinggi-tingginya. Misalnya, berkompetensi dengan teman

lain dalam meraih nilai tertinggi sehingga membuat disiplin,

rapi dan sistematis serta berencana maju ke depan.

b) Pendekatan sedang

(1) Analitical, pendekatan belajar berdasarkan pemilahan dan

interpretasi fakta dan informasi.

(2) Deep, gaya belajar serius dan berusaha memahami materi

(30)

misalnya siswa dengan lulus dengan nilai baik adalah

penting, tetapi yang lebih penting memiliki pengetahuan

cukup banyak dan bermanfaat bagi kehidupannya.

c) Pendekatan rendah

(1) Reproductive, pendekatan belajar bersifat menghasilkan

kembali fakta dan informasi, misalnya meniru, menghafal,

menjelaskan, meringkas.

(2) Surface, gaya belajar santai, asal hafal dan tidak

mementingkan pemahaman yang mendalam. Misalnya,

siswa mau belajar karena takut tidak lulus yang

mengakibatkan dia malu.

Prestasi belajar pada siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, baik

faktor dari dalam maupun dari luar siswa. Oleh karena itu apakah

faktor-faktor dari dalam siswa khususnya motivasi belajar dan disiplin belajar

masih memegang peranan penting dalam pencapaian prestasi belajar.

Begitu juga faktor- faktor berasal dari luar siswa, khususnya perhatian

orang tua memberi pengaruh dalam pencapaian prestasi belajar siswa.

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi Belajar

Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya

adalah motivasi belajar. Motivasi erat hubungannya dengan dorongan

(31)

tujuan tersebut perlu tindakan, sedang sebagai daya penggerak adalah

motif dalam diri seseorang.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:655), motivasi

adalah dorongan timbul pada seseorang secara sadar atau tidak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.

Menurut Makmum (2000:37), motivasi belajar adalah:

1) Suatu kekuatan (power) atau tenaga (forces) atau daya (energi) atau

2) Suatu keadaan yang kompleks (a complex state) dan kesiapsediaan

(prepararatory) dalam diri individu (organisme) untuk bergerak (to

move, motion, motive) kearah tujuan tertentu, baik disadari maupun

tidak disadari.

Menurut Woolfolk dan Nicolich (1984:319), motivation is

factors that energize and direct behavior to ward a goal. Pendapat

tersebut menunjukkan bahwa motivasi adalah faktor kekuatan dan

memberi arah tindakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Purwanto (1996:71), motivasi adalah suatu usaha yang

disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak

hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau

tujuan tertentu.

Dengan memahami empat macam definisi dapat disimpulkan

(32)

kepada individu melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat belajar

supaya prestasinya meningkat menjadi lebih baik. Motivasi dapat timbul

baik disadari maupun tidak disadari timbul baik dari luar maupun dari

dalam.

b. Bentuk Motivasi Belajar

Menurut Winkel (1984:27), motivasi belajar terbagi atas 2

bentuk, yaitu:

1) Motivasi ekstrinsik yaitu bentuk motivasi belajar didalamnya

aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan

yang tidak secara mutlak berkaitan aktivitas belajar. Misalnya,

seorang anak belajar didorong keinginannya supaya orang tua

senang, atau takut dimarahi ayah atau gurunya.

2) Motivasi intrinsik yaitu bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas

belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan secara mutlak

berkaitan aktivitas belajar. Misalnya, bertekun mempelajari

psikologi karena benar-benar tertarik dan ingin sekali menguasai

pelajaran tersebut tanpa paksaan dari luar.

c. Fungsi Motivasi

Dalam belajar diperlukan motivasi untuk mencapai hasil belajar

yang maksimal. Hasil belajar apapun banyak dibutuhkan motivasi,

(33)

Menurut Purwanto (1996:70), fungsi motivasi yaitu:

1) Sebagai penggerak yang memberikan kekuatan kepada seseorang

untuk melakukan suatu tugas.

2) Menentukan arah perbuatan untuk mencapai tujuan.

3) Menentukan perbuatan yang harus dilakukan, yang serasi guna

mencapai suatu tujuan dengan menyampingkan perbuatan tak

bermanfaat bagi tujuan tersebut. Contoh: seorang yang benar-benar

ingin mencapai gelar sebagai sarjana tidak akan menghamburkan

waktunya untuk berfoya-foya atau bermain kartu, sebab

perbuatannya tidak cocok dengan tujuan.

Menurut Fudyartanto (2002:258), secara umum ada 3 fungsi

motivasi, yakni:

1) Mengarahkan dan mengatur tingkah laku manusia

Motivasi sebagai pembimbing, pengaruh dan pengorientasi tujuan

dalam suatu arah khusus atau spesifik.

2) Sebagai penyeleksi tingkah laku

Dengan adanya motivasi, maka tingkah laku manusia tidak

membuyar, tanpa arah, tetapi terarah kepada tujuan yang terpilih.

Misalnya, siswa yang ingin lulus ujian maka ia berkonsentrasi

memilih cara-cara tepat untuk mencapai tujuan.

3) Memberi energi dan menahan tingkah laku

Motivasi menjadi tenaga dorong dan peningkatan tenaga sehingga

(34)

minat berlangsung terus (lama). Jika motivasi itu kuat (besar) maka

akan tersedia energi yang besar, dan sebaliknya jika motivasi itu

lemah maka tersedia energi kecil.

d. Teori Motivasi Belajar

Menurut Fudyartanta (2002:290), berbagai teknik dapat

dirancang dan dilakukan untuk memberi motivasi siswa belajar di kelas

antara lain:

1) Memakai prinsip senang dan tidak senang

Teori tersebut dapat secara langsung dipakai oleh guru waktu

mengajar, misalnya dengan menyiapkan suasana kelas yang baik

dan menyenangkan dengan sikap ramah tamah, tidak mudah

cemberut, tidak suka mencela, dan sebagainya. Semuanya itu

menyebabkan para siswa senang mengikuti pelajaran dari

guru-gurunya. Sebaliknya jika guru suka marah, keras, membuat suasana

kelas menjadi tegang, suka memukul, maka belajar menjadi

semacam dipaksa.

2) Memakai hadiah dan hukuman

Hadiah dapat berupa barang-barang atau hanya pujian saja, misalnya

mendorong belajar guna menempuh ujian maka anak-anak diberi

janji bahwa mereka mendapat nilai tertinggi akan diberi hadiah

buku. Dengan demikian mereka terpacu untuk rajin belajar.

Hukuman dalam batas-batas dapat meningkat kegiatan belajar siswa,

(35)

ditambah lagi pekerjaan maka mereka berusaha menyelesaikan tugas

dengan baik dan rajin belajar

3) Level aspirasi

Guru harus dapat memberi semangat untuk mencapai prestasi yang

tinggi, sehingga anak secara bersamaan terdidik mempunyai rasa

dan mau berjuang untuk kelompoknya. Menurut Barow berpendapat,

bahwa level aspirasi tergantung dari kecerdasan, status sosial

ekonomi, hubungan anak dan orang tua, serta harapan orang tua.

4) Memakai kompetisi dan kerjasama

Kompetisi prestasi kelas sangat membantu membantu meningkatkan

semangat belajar anak apalagi juaranya akan memperoleh hadiah.

Selain kompetisi, kerjasama berpengaruh pada prestasi kelompok

dan terangsang untuk mengharumkan nama kelompoknya.

5) Pemakaian hasil belajar sebagai umpan balik

Hasil- hasil ujian yang kurang memuaskan, dipakai sebagai cambuk

untuk membuat giat belajar anak. Agar pada ujian berikut dapat

memperoleh prestasi yang baik dan tertinggi.

6) Memakai pujian dan celaan

Bahwa pujian mempunyai pengaruh positif lebih memotivir belajar

daripada celaan. Pujian dan celaan mempunyai pengaruh

berbeda-berbeda pada anak, misalnya ada sementara anak dipuji hasilnya

rendah karena keterbatasan kemampuan sedangkan la in terdorong

(36)

7) Selalu baru

Guru harus pandai-pandai menciptakan sesuatu yang baru pada

anak-anak, sebab hal-hal yang baru selalu menarik perhatian. Karena

ada perhatian itulah maka semangat belajar bertambah. Hal-hal yang

baru hendaklah selalu dihubungkan dengan yang sudah diketahui

anal-anak, memakai cara-cara yang biasa dan ia sendiri

menunjukkan perluasan pengetahuan pada hal yang baru.

8) Menyiapkan tujuan

Belajar harus mempunyai tujuan jelas, agar dorongan anak menjadi

terpusat pada tujuan yang telah jelas tadi.

9) Tidak memakai prosedur-prosedur yang menekan

Tekanan atau paksaan akan menimbulkan antipati pada anak, hal ini

dapat mengurangi motivasi belajar. Guru harus pandai membuat

situasi yang tidak tegang, tidak menakutkan.

3. Disiplin Belajar

a. Pengertian Disiplin Belajar

Disiplin sebagai salah satu faktor intern dalam diri seseorang

mempengaruhi prestasi belajar orang tersebut. Untuk mendapatkan hasil

maksimal mengenai prestasi belajar maka seorang siswa perlu

memperhatikan kedisiplinan, dengan terlebih dahulu melakukan

(37)

Menurut Gie (1982:82), bahwa usaha apapun juga keteraturan

dan disiplin merupakan kunci untuk memperoleh hasil baik mengenai

prestasi. Mendisiplinkan diri dalam belajar dengan mengurangi sifat

kemalas- malasan, mudah mencari hal yang gampang, keengganan

menghadapi atau mengerjakan tugas yang diberikan. Disiplin selain

membentuk watak baik bagi siswa untuk waktu akan datang, juga dapat

membuat seorang siswa memiliki kecakapan mengenai materi dipelajari.

Menurut Suryabrata (1983:17), menyatakan displin belajar

bertujuan mempersiapkan individu agar mampu melakukan kegiatan

belajar baik. Kondisi mental dan fisik siswa maksimal memungkinkan

tercapai tujuan belajar secara optimal. Cara belajar baik diperoleh siswa

dari melalui latihan ia lakukan sehingga tidak menjadi beban.

Menurut Schaefer (1997:1), disiplin adalah untuk mengajar atau

seseorang mengikuti ajaran dari seorang pemimpin. Tujuan untuk

membuat anak menjadi terlatih dan terkontrol mana bentuk tingkah laku

pantas dan tidak pantas yang harus dilakukan.

Dengan demikian dapat disimpulkan disiplin belajar adalah

usaha apapun juga dengan keteraturan, mengurangi sifat malas, mudah

mencari hal gampang, keengganan mengerjakan tugas diberikan agar

mampu melakukan kegiatan belajar baik. Disiplin belajar akan

membentuk watak baik, terlatih dan terkontrol sehingga membuat siswa

(38)

b. Faktor Mempengaruhi Disiplin Belajar

Pada umumnya tidak semua siswa dapat menjalankan disiplin

dengan baik meskipun telah berusaha dengan jadwal telah direncanakan.

1) Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri)

meliputi:

a) Sifat malas

Sifat malas terjadi karena kesenjangan misalnya menunda

pekerjaan sehingga menumpuk dan mengakibatkan sifat malas

dalam belajar.

b) Kesehatan

Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi

kedisiplinan. Orang yang sedang tidak sehat sulit mentaati apa

yang sudah direncanakan, sebaliknya orang yang sehat lebih

mudah menetapi segala sesuatu direncanakan.

c) Minat

Seseorang mempunyai minat dalam segala hal kegiatan maka

kecenderungan menjalankan disiplin lebih tinggi dibanding

orang yang tidak mempunyai minat atau menyenangi yang akan

(39)

2) Faktor ekstern (faktor berasal dari luar diri siswa itu sendiri)

meliputi:

a) Peralatan

Faktor ini mempengaruhi disiplin seseorang sebagai contoh

siswa memiliki peralatan lengkap dalam belajar lebih memiliki

jiwa kedisiplinan.

b) Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor sangat besar pengaruhnya dalam

membantu meningkatkan disiplin belajar. Pada lingkungan

keluarga orang tua yang berperan dan di sekolah adalah guru

serta teman.

c. Tujuan Disiplin Belajar Bagi Peserta Didik

Menurut Entang (1984:110), tujuan disiplin belajar bagi peserta

didik adalah:

1) Tunduk dan mengikuti peraturan tertentu.

2) Belajar hidup dengan pembiasaan baik, positif dan bermanfaat bagi

diri dan lingkungan.

3) Mengontrol tingkah laku sehingga tugas-tugas sekolah dapat

berjalan dengan optimal.

Menurut Schaefer (1997:1), tujuan disiplin adalah:

1) Tujuan dekat dari disiplin ialah untuk terkontrol, dengan mengajar

mereka bentuk-bentuk tingkah laku pantas dan tidak pantas atau

(40)

2) Tujuan jangka lama dari disiplin ialah perkembangan dari

pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri sendiri. Pengendalian

diri berarti menguasai tingkah laku diri sendiri dengn berpedoman

norma-norma yang jelas, standar-standar, dan aturan-aturan yang

sudah menjadi milik sendiri. Pengarahan diri yaitu dalam hal mana

anak-anak dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh dari luar.

Oleh karena itu orang tua haruslah secara kontinu atau

terus-menerus berusaha untuk makin memainkan peranan yang makin

kecil dari pekerjaan pendisiplinan itu dengan secara bertahap

mengembangkan pengendalian diri sendiri dan pengarahan diri

sendiri pada anak-anak.

4. Perhatian Orang Tua

a. Pengertian Perhatian Orang Tua

Perhatian orang tua sangat besar pengaruhnya bagi prestasi

belajar siswa. Siswa selain mendapat bimbingan dari guru di sekolah,

perlu perhatian orang tua di rumah.Dengan munculnya berbagai masalah

dalam diri siswa tersebut, maka perlu adanya perhatian dari orang tua,

sebab selama di rumah orang tua bertanggung jawab terhadap siswa.

Menurut Thamrin Nasution dan Nurhalijah Nasution (1988:1),

orang tua adalah setiap orang bertanggung jawab dalam satu keluarga

atau rumah tangga, dalam kehidupan sehari- hari disebut bapak. Mereka

(41)

Menurut Sumardi Suryabrata (1984:16), perhatian diartikan

pemusatan energi psikis tertuju pada suatu obyek, di mana banyak

sedikitnya kesadaran menyertai aktivitas.

Menurut Prof. DR. H. Mohamad Surya (2004:70), perhatian

diartikan sebagai peningkatan aktivitas mental terhadap suatu

rangsangan tertentu. Perhatian dapat lebih memusatkan pengamatan

individu kepada suatu rangsangan, sehingga pengamatannya menjadi

lebih efektif. Setiap individu mempunyai cara memberikan perhatian

yang berbeda. Ada individu yang memiliki perhatian terpencar yaitu

kemampuan memberikan perhatian kepada berbagai hal atau rangsangan

sekaligus dalam waktu bersamaan. Akan tetapi ada pula individu yang

memiliki perhatian terpusat yaitu individu memiliki kemampuan

memberikan perhatian secara khusus kepada hal atau rangsangan

tertentu.

b. Macam- macam Perhatian

Menurut Sumardi Suryabrata (1984:16-17) perhatian dapat

dibedakan atas:

1) Atas dasar intensitasnya

Adalah banyak sedikit kesadaran menyertai suatu aktivitas atau

(42)

aktivitas atau pengalaman batin makin intensif perhatiannya. Atas

dasar cara timbulnya

2) Adalah perhatian dilakukan spontan (timbul begitu saja tanpa

disengaja) dan perhatian sekehendak (timbul disengaja). Misalnya,

para murid sedang asyik mengikuti pelajaran yang diberikan oleh

guru baru (perhatian disengaja). Tiba-tiba disamping ruang kelas

terdengar ribut, sehingga para murid menengok untuk mengetahui

apa yang terjadi (perhatian tidak disengaja).

3) Atas dasar luasnya obyek dikenai perhatian

Adalah perhatian terpencar (tertuju macam- macam obyek) dan

perhatian terpusat (tertuju pada obyek terbatas). Misalnya, siswa

mengerjakan soal matematika (perhatian terpusat), karena belum

jelas meminta guru menerangkan membuat siswa perhatian tertuju

kepada papan tulis, teman, suara (perhatian terpencar).

Proses belajar siswa berlangsung pada dua tempat yaitu di

sekolah dan di luar sekolah. Aktivitas belajar di luar sekolah terutama di

rumah, di mana perhatian orang tua sangat dominan terhadap anak agar

proses perkembangan anak sesuai diharapkan. Perhatian orang tua

berpengaruh besar sekali terhadap prestasi belajar anak di sekolah.

Bentuk perhatian dapat berupa bimbingan, pendampingan, dan

penyediaan sarana prasarana mendukung aktiivitas belajar anak. Dengan

memberi dorongan anak lebih giat dalam belajar secara tidak langsung

(43)

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil temuan Listi Ana Wati (2004:86), dalam penelitiannya berjudul

Hubungan Antara Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, Bimbingan Guru Dengan

Prestasi Belajar Siswa, mengemukakan bahwa motivasi belajar dan disiplin

belajar berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa.

Hasil temuan Marcelinus Winarso (2001:62), dalam penelitiannya

berjudul Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua, Perhatian Orang Tua, dan

Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Siswa, mengemukakan bahwa perhatian dari

orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

C. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Motivasi belajar siswa akan berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa karena dengan adanya motivasi siswa terpacu untuk giat belajar. Siswa

yang belajar dengan giat, prestasi belajar lebih baik dibandingkan siswa

malas belajar.

Siswa mempunyai motivasi tinggi nampak dalam minat dan perhatian

terfokus terhadap tugas-tugas belajar. Dengan tanpa mengenal bosan,

keenganan, tanpa menyerah berusaha mengerjakan tugas diberikan guru,

bukan menghindari sehingga hasilnya memuaskan. Dengan adanya motivasi

(44)

Hal ini membuktikan adanya hubungan yang positif antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar siswa.

2. Hubungan antara Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Untuk dapat memperoleh prestasi belajar maksimal seorang siswa

perlu taat terhadap aturan yang dibuat sendiri atau dibuat orang lain. Dengan

mengurangi sifat malas dalam belajar, keenganan mengerjakan tugas

diberikan guru untuk memperoleh hasil baik. Disiplin dalam belajar, akan

lebih membuat siswa cepat menguasai materi pelajaran yang diberikan guru.

Dengan demikian disiplin belajar akan menjadikan siswa lebih

terarah dan teratur dalam belajar sehingga siswa mampu mencapai prestasi

belajar yang baik. Hal ini membuktikan adanya hubungan yang positif,

antara disiplin belajar dengan pretasi belajar siswa.

3. Hubungan antara Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Perhatian orang tua terutama di rumah sangat besar pengaruhnya

terhadap keberhasilan prestasi belajar siswa. Hal ini karena adanya dukungan

dan perhatian orang tua seorang anak terdorong untuk belajar giat. Bentuk

perhatian orang tua dengan bimbingan dan pengawasan, misalnya

meluangkan waktu untuk belajar bersama anak, sehingga jika mengalami

(45)

Penyediaan fasilitas yang mendukung seperti buku, komputer akan

membuat lebih kaya pengetahuan dan wawasan. Sebaliknya anak yang

kurang mendapat perhatian dari orang tua cenderung mempunyai hambatan

dalam proses belajar akan berpengaruh terhadap prestasi belajar di sekolah.

Hal ini membuktikan adanya hubungan positif antara perhatian orang tua

dengan prestasi belajar siswa

D. Paradigma Penelitian

Paradigma dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar II.1 Paradigma Penelitian

Keterangan :

X1 = Variabel bebas, Motivasi Belajar

X2 = Variabel bebas, Disiplin Belajar

X3 = Variabel bebas, Perhatian Orang Tua

Y = Variabel terikat, Prestasi Belajar Akuntansi

R = Korelasi antara variabel X1, X2, X3 secara bersama-sama dengan

variabel Y

r1 = Korelasi antara X1 dan Y

r2 = Korelasi antara X2 dan Y

r3 = Korelasi antara X3 dan Y r1

R

r2 r3 X1

X2

X3

(46)

E. Hipotesis Penelitian

Berdasar uraian dalam landasan teori, penulis mengajukan hipotesis yang

merupakan anggapan sementara sebagai berikut:

1. Adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dan prestasi

belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan?

2. Adanya hubungan positif dan signifikan antara disiplin belajar dan prestasi

belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan?

3. Adanya hubungan positif dan signifikan antara disiplin belajar dan prestasi

belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan?

4. Adanya hubungan positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan

prestasi belajar siswa kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa

Nanggulan?

5. Adanya hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar, disiplin

belajar, perhatian orang tua dan prestasi belajar siswa kelas II Jurusan

(47)

27

BAB III

METOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus, yaitu penelitian dengan mengambil

suatu objek tertentu sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada

subjek yang diteliti saja. Adapun hasil penelitian ini hanya berlaku bagi kasus

yang penulis teliti, yaitu untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar,

disiplin belajar dan perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Tamansiswa Nanggulan, Kulon Progo,

Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April tahun

2006

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi

Arikunto, 1998:107). Sesuai dengan masalah diteliti maka yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II Jurusan

(48)

2. Sampel

Adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti (Suharsimi

Arikunto,1998:117). Dalam menentukan besar kecilnya jumlah sampel tidak

ada ketepatan yang mutlak. Sampel diambil dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas II Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan

yang berjumlah 92 orang. Oleh karena subjek diteliti kurang dari 100 orang

maka peneliti mengambil semuanya dan penelitian dilakukan adalah

penelitian populasi.

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel penelitian ini yang akan diteliti adalah :

Dalam penelitian yang akan dilakukan, ada dua variabel menjadi

objek penelitian adalah:

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah :

1) Motivasi belajar sebagai variabel bebas pertama (X1)

2) Disiplin belajar sebagai variabel bebas kedua (X2)

3) Perhatian orang tua sebagai variabel bebas ketiga (X3)

b. Variabel Terikat (Depedent Variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa yang

(49)

2. Pengukuran Variabel

Maka pengukuran variabel penelitian yang penulis lakukan adalah:

a. Variabel Bebas (Motivasi belajar, Disiplin Belajar, Perhatian orang tua)

Data diperoleh melalui jawaban kuesioner yang berupa daftar pertanyaan

tertutup, di mana responden hanya memilih jawaban yang telah tersedia.

Jawaban diperoleh bersifat kualitatif untuk itu diperlukan model skala

Likert dengan menggunakan 4 kategori penilaian :

Jika siswa SS skornya 4

Jika siswa S skornya 3

Jika siswa TS skornya 2

Jika siswa STS skornya 1

Selanjutnya dari masing- masing variabel penelitian harus

dikelompokkan berdasarkan Mean, Median, Modus serta Standar

Deviasi.

b. Variabel Terikat

Prestasi Belajar diukur berdasar nilai raport siswa kelas II Jurusan

Akuntansi semester ganjil tahun ajaran 2006/2007.

3. Kategori Kecenderungan Variabel

Kategori kecederungan terhadap variabel bebas dan variabel terikat dinilai

dengan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II adalah sebagai berikut

(Masidjo, 1995:157):

Tingkat penguasaan kompetensi Kategori kecederungan variabel

(50)

66 % - 80 % Tinggi

56 % - 65 % Cukup

46 % - 55 % Rendah

Di bawah 46 % Sangat rendah

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pegumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis digunakan untuk memperoleh

informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya maupun hal- hal

yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto,1998:140). Dalam penelitian ini untuk

mengumpulkan mengenai variabel bebas, yaitu motivasi belajar, disiplin

belajar, dan perhatian orang tua. Masing- masing kuesioner tersebut adalah

sebagai berikut:

a. Kuesioner Variabel Motivasi Belajar

Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel

motivasi belajar disusun berdasarkan kajian teori telah diuraikan pada

BAB II. Indikator variabel motivasi belajar yang dikembangkan

meliputi: kemauan belajar, keinginan berprestasi, usaha meningkatkan prestasi, keinginan memelihara atau meningkatkan kualitas belajar.

Untuk pengukuran variabel motivasi belajar diberikan sebanyak

(51)

jawaban. Butir pertanyaan disajikan dalam dua bentuk pertanyaan positif

dan pertanyaan negatif. Pertanyaan positif adalah pertanyaan

mendukung gagasan dan pertanyaan negatif adalah pertanyaan tidak

mendukung gagasan. Skor tiap butir pertanyaan diberikan secara

berurutan, kategori untuk pertanyaan positif diberikan skor dengan

ketentuan sebagai berikut:

Alternatif jawaban Skor

SS 4

S 3

TS 2

STS 1

Sedangkan untuk pertanyaaan negatif diberikan skor dengan

ketentuan sebagai berikut:

Alternatif jawaban Skor

SS 1

S 2

TS 3

STS 4

Tabel III.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar

No. Indikator Item Positif Item Negatif

1. Kemauan belajar 1,2,3,5 4

2. Keinginan berprestasi 6,7,8,10 9

3. Usaha meningkatkan prestasi 11,12,13,14 4. Keinginan

meningkatkan/memelihara kualitas belajar

(52)

b. Kuesioner Variabel Disiplin Belajar

Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel disiplin

belajar diberikan sebanyak 14 butir pertanyaan dengan 4 alternatif

jawaban. Indikator disiplin belajar dikembangkan meliputi: ketekunan, kemauan menaati peraturan, penggunaan waktu belajar.

Tabel III.2 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Disiplin Belajar

No. Indikator Item Positif Item Negatif

1. Ketekunan belajar 1,2,4,5 3

2. Kemauan mentaati peraturan 6,7,8 9 3. Penggunaan waktu belajar 10,11,12,14 13

c. Kuesioner Variabel Perhatian Orang Tua

Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data variabel

perhatian orang tua diberikan 14 butir pertanyaan dengan 4 alternatif

jawaban.Indikator perhatian orang tua dikembangkan meliputi: fasilitas belajar, keteraturan belajar, pembinaan jiwa anak.

Tabel III.3 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Perhatian Orangtua No. Indikator Item Positif Item Negatif

1. Fasilitas belajar 1,2,8 7

2. Keteraturan belajar 3,5,6,9 4

3. Pembinaan jiwa anak 10,11,12,13 14

2. Dokumentasi

Adalah mempelajari dokumen-dokumen yang ada hubungan dengan

penelitian untuk melihat nilai yang telah dicapai seluruh siswa kelas II

Jurusan Akuntansi di SMK Tamansiswa Nanggulan. Pengukuran prestasi

(53)

3. Wawancara

Adalah metode tanya jawab langsung dengan para responden, dalam hal ini

adalah siswa untuk memperkuat data kuesioner, pengumpulan data dengan

cara mengajukan pertanyaan langsung atau lisan kepada Kepala Sekolah dan

Guru untuk melengkapi data tentang keadaan sekolah.

F. Pengujian Instrumen

Baik buruk instrumen akan mempengaruhi baik buruknya data untuk itu

instrumen harus diuji cobakan.Uji coba penelitian akan dilakukan menggunakan:

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran menunjukkan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan. (Suharsimi Arikunto, 1996:160).

Taraf validitas suatu tes dinyatakan dalm bentuk suatu koofisien yang

disebut koofisien validitas (r XY). Menurut Suharsimi Arikunto (1996:256)

untuk menguji validitas setiap butir kuesioner dalam penelitian ini,

digunakan teknik korelasi Product Moment dengan formula sebagai berikut:

(54)

(SY) = Skor total

SXY = Jumlah perkalian skor dengan skor total

(SY)2 = Jumlah kuadrat skor total

Setelah koefisien korelasi diperoleh perlu dilakukan uji signifikansi

dengan taraf signifikansi 5%. Korelasi antara jumlah skor item dengan

jumlah skor total tiap variabel bebas, dinyatakan valid jika r hitung lebih

besar dari r tabel. Sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka butir

soal yang disajikan dikatakan tidak valid.

Perhitungan validitas butir pada penelitian ini menggunakan bantuan

komputer program Statistical Package for Social Sciences (SPSS). Untuk

mengetahui validitas instrumen terlebih dahulu item instrumen ini diujicoba

kepada 35 responden. Dalam pengujian validitas dicari koefisien validitas

yang diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor yang ada dengan skor

total. Setiap item pertanyaan dalam kuesioner dikatakan valid apabila rhitung

lebih besar dari pada rtabel. Dengan taraf signifikansi 5%, menggunakan

sampel berjumlah n = 35 dengan dk = n-2 dk(35 – 2 = 33), sehingga rtabel =

0,222. Untuk menentukan apakah instrumen valid atau tidak ketentuan

adalah jika rhitung lebih besar dari pada rtabel, maka instrumen dikatakan valid

dan sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari pada rtabel, maka instrumen

dikatakan tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengukuran validitas

(55)

Tabel III.4 Rangkuman Hasil Pengukuran Validitas No. Item rhitung

(X1)

rtabel rhitung (X2)

rtabel rhitung (X3)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan bahwa pada suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pegumpul data, karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius

mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

(Suharsimi Arikunto, 1996:170). Menurut Suharsimi Arikunto(1996:193)

untuk menguji reliabilitas butir kuesioner dalam penelitian ini digunakan

teknik koefisien alpha, dengan formula:

(56)

Keterangan:

rtt = Reliabilitas

k = Banyaknya butir pertanyaan

∑s b2

= Jumlah varians butir

s t2 = Varians total

Uji reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

bantuan komputer program Statistical Package for Social Sciences SPSS).

Untuk menentukan apakah instrumen andal atau tidak, maka ketentuannya

adalah jika rhitung lebih besar dari rtabel maka instrumen dikatakan andal dan

sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel, maka instrumen dikatakan tidak

andal. Adapun rangkuman dari pengukuran reliabilitas tampak pada tabel

berikut ini:

Tabel III.5 Rangkuman Hasil Pengukuran Reliabilitas

Variabel rhitung rtabel Ket.

Motivasi Belajar 0,8516 0,222 Andal

Disiplin Belajar 0,7983 0,222 Andal

Perhatian Orang Tua 0,8074 0,222 Andal

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut

memenuhi syarat instrumen yang baik, yaitu valid dan reliabel sehingga

instrumen tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh data.

G. Teknik Analisis Data

1. Deskripsi Data

Analisis ini digunakan untuk mendiskripsikan data tentang prestasi

(57)

Pendeskripsian data dilakukan melalui perhitungan-perhitungan statistik dan

penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

2. Pengujian Prasyarat Analisis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

Korelasi Product Moment dan analisis Korelasi Ganda. Agar kesimpulan

yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih dahulu

dilakukan uji prasyarat analisis korelasi yaitu uji normalitas dan uji linieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran

data yang digunakan dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak.

Rumus yang digunakan adalah chi kuadrat (Sudjana,1996:291) dengan

rumus:

?2 =

Keterangan:

?2 = Chi kuadrat

fo = Frekuensi diperoleh dari sampel

fh = Frekuensi yang diharapkan dari sampel sebagai pencerminan

dari populasi

Setelah diperoleh harga chi-kuadrat observasi, kemudian

dibandingkan dengan harga chi-kuadrat tabel dengan taraf signifikansi

5 % pada derajat kebebasan jumlah kelas interval dikurangi satu (k-1).

Apabila harga chi-kuadrat observasi lebih kecil dari harga chi-kuadrat

tabel, maka data dari variabel tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya

  

 −

fh ) fh fo

(58)

jika harga chi kuadrat observasi lebih besar dari harga chi-kuadrat tabel

maka data variabel tersebut berdistribusi tidak normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah variabel

bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan linier atau tidak.

Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F sebagai berikut

(Sudjana,1996:322):

Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

S2T C = Varians tuna cocok

S2E = Varians kekeliruan

Kriteria pengujian linieritas yaitu jika F hit lebih kecil dari pada F

tabel dengan taraf signifikansi 5 % dengan derajat kebebasan (db) sama

dengan k lawan n-k-1, maka kedua variabel dinyatakan mempunyai

hubungan linier. Sebaliknya, apabila F tabel lebih besar dari pada F hit pada

taraf signifikansi 5 % dengan derajat kebebasan (db) sama dengan k lawan

n-k-1, kedua variabel dinyatakan tidak mempunyai hubungan linier

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

Untuk menguji hipotesis no.1 sampai dengan 3 yaitu hubungan antara

motivasi belajar (X1) dan prestasi belajar siswa (Y), hubungan antara disiplin

belajar (X2) dan prestasi belajar siswa (Y), hubungan antara perhatian orang

E 2

T C 2

(59)

{

2

}

{

2 2

}

tua (X3) dan prestasi belajar (Y) digunakan analisis Korelasi Product

Moment dari Karl Pearson.

Hipotesis akan diuji dengan menggunakan beberapa langkah sebagai

berikut:

a. Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama diuji dengan menggunakan teknik Analisis Statistik

Korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Teknik korelasi ini

digunakan untuk mengetahui hubungan antara motivasi belajar (X1) dan

prestasi belajar siswa (Y). Langkah-langkah yang harus dilalukan untuk

menguji hipotesis pertama adalah sebagai berikut:

1) Langkah pertama mencari koefisien Korelasi Product Moment

(Sudjana,1996:369) adalah sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dan Y

SX1 = Jumlah nilai variabel X1

SY = Jumlah nilai variabel Y

n = Jumlah subjek yang diselidiki

Pada hakekatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari –1 melalui 0

harga 1. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka antara kedua variabel

tidak terdapat hubungan sama sekali atau hubungan kedua variabel

(60)

variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila r =

-1 atau mendekati – -1, maka antara kedua variabel mempunyai

hubungan sempurna dan negatif.

Tabel intepretasi nilai r Koefisien korelasi Kualifikasi

0,800-1,00 Sangat tinggi 0,600-0,799 Tinggi

0,400-0,599 Cukup

0,200-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat rendah Sumber: Sugiyono,1999:216

2) Langkah kedua menguji signifikansi koefisien korelasi dari hasil

perhitungan ditentukan dulu hipotesisnya.

Ho : ? < 0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

motivasi belajar (X1) dan prestasi belajar siswa (Y)

Ho : ? > 0 = Ada hubungan positif dan signifikan antara

motivasi belajar (X1) dan prestasi belajar siswa (Y)

Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung thitung

dan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):

t =

Keterangan:

r = Koefisien korelasi sederhana

n = Jumlah sampel

2

1 2

r n r

(61)

3) Kriteria pengambilan keputusan

Dalam pengujian korelasi product moment ini digunakan taraf

signifikansi 5%. Ho diterima jika thitung < ttabel. Ini berarti tidak ada

hubungan positif antara variabel motivasi belajar (X1) dan prestasi

belajar siswa (Y). Ho ditolak jika thitung > ttabel. Ini berarti ada hubungan

positif antara variabel motivasi belajar (X1) dan prestasi belajar siswa

(Y).

b. Hipotesis Kedua

Hipotesis pertama diuji dengan menggunakan teknik Analisis Statistik

Korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Teknik korelasi ini

digunakan untuk mengetahui hubungan antara disiplin belajar (X2) dan

prestasi belajar siswa (Y). Langkah- langkah yang harus dilakukan untuk

menguji hipotesis kedua adalah sebagai berikut:

1) Langkah pertama mencari koefisien Korelasi Product Moment

(Sudjana,1996:369) adalah sebagai berikut:

{

2

}

{

2 2

}

(62)

Pada hakekatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari –1 melalui 0

harga 1. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka antara kedua variabel

tidak terdapat hubungan sama sekali atau hubungan kedua variabel

sangat lemah. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara kedua

variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila r =

-1 atau mendekati – -1, maka antara kedua variabel mempunyai

hubungan sempurna dan negatif.

Tabel intepretasi nilai r Koefisien korelasi Kualifikasi

0,800-1,00 Sangat tinggi 0,600-0,799 Tinggi

0,400-0,599 Cukup

0,200-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat rendah Sumber: Sugiyono, 1999:216

2) Langkah kedua menguji signifikansi koefisien korelasi dari hasil

perhitungan ditentukan dulu hipotesisnya.

Ho : ? < 0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

disip lin belajar (X2) dan prestasi belajar siswa (Y)

Ho : ? > 0 = Ada hubungan positif dan signifikan antara disiplin

belajar (X2) dan prestasi belajar siswa (Y)

Untuk pengujian keberartian koefisien korelasi maka dihitung thitung

dan ttabel dengan rumus (Sudjana,1996:380):

t = 2

1 2

r n r

(63)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi sederhana

n = Jumlah sampel

3) Kriteria pengambilan keputusan

Dalam pengujian korelasi product moment ini digunakan taraf

signifikansi 5%. Ho diterima jika thitung < ttabel. Ini berarti tidak ada

hubungan positif antara variabel disiplin belajar (X1) dan prestasi

belajar siswa (Y). Ho ditolak jika thitung > ttabel. Ini berarti ada

hubungan positif antara variabel disiplin belajar (X2) dan prestasi

belajar siswa (Y).

c. Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga diuji dengan menggunakan teknik Analisis Statistik

Korelasi Product Moment dari Karl Pearson. Teknik korelasi ini

digunakan untuk mengetahui hubungan antara perhatian orang tua (X3)

dan prestasi belajar siswa (Y). Langkah- langkah yang harus dilakukan

untuk menguji hipotesis ketiga adalah sebagai berikut:

1) Langkah pertama mencari koefisien Korelasi Product Moment

(Sudjana,1996:369) adalah sebagai berikut:

(64)

SY = Jumlah nilai variabel Y

n = Jumlah subjek yang diselidiki

Pada hakekatnya nilai korelasi dapat bervariasi dari –1 melalui 0

harga 1. Bila r = 0 atau mendekati 0, maka antara kedua variabel

tidak terdapat hubungan sama sekali atau hubungan kedua variabel

sangat lemah. Bila r = 1 atau mendekati 1, maka antara kedua

variabel mempunyai hubungan yang sempurna dan positif. Bila

r = -1 atau mendekati –1, maka antara kedua variabel mempunyai

hubungan sempurna dan negatif.

Tabel intepretasi nilai r Koefisien korelasi Kualifikasi

0,800-1,00 Sangat tinggi 0,600-0,799 Tinggi

0,400-0,599 Cukup

0,200-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat rendah Sumber: Sugiono, 1999:216

2) Langkah kedua menguji signifikansi koefisien korelasi dari hasil

perhitungan ditentukan dulu hipotesisnya.

Ho : ? < 0 = Tidak ada hubungan positif dan signifikan antara

perhatian orang tua (X3) dan prestasi belajar siswa

(Y)

Ho : ? > 0 = Ada hubungan positif dan signifikan antara

perhatian orang tua (X3) dan prestasi belajar siswa

Gambar

Gambar    II.1  Paradigma Penelitian..................................................................
Gambar II.1 Paradigma Penelitian
Tabel III.1 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Motivasi Belajar
Tabel III.2 Kisi-kisi Kuesioner Variabel Disiplin Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Namun dalam perkembangannya pemanfaatan kinect tidak hanya digunakan sebagai perangkat input untuk game XbOX 360 saja, namun oleh Microsoft sendiri telah

Mendukung lingkungan luka yang lembab: Karena aktifitas osmotik madu dengan menarik cairan dari jaringan sekitarnya maka akan terjadi kelembaban pada permukaan luka.. Menurunkan

[r]

[r]

Jika diantara suku – suku tersebut disisipkan empat bilangan, dengan cara : antara suku kedua dan ketiga disisipkan satu bilangan dan antara suku ketiga dan keempat disisipkan tiga

5. Teknik melakukan bounce pass dalam bola basket. Teknik melakukan chest pass dalam bola basket.. Teknik melakukan overhead pass dalam bola basket. Pengaplikasian teknik dasar

[r]

Ratu Boko merupakan kawasan wisata budaya. Kegiatan pada kawasan Ratu Boko selalu berorientasi pada situs arkeologis Ratu Boko sendiri. Hasil studi kelayakan