• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi belajar: studi kasus siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta."

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP

PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus Siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta

Yulida Oktarina Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 2) motivasi belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 3) kompetensi guru terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran.

Penelitian dilasanakan di SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada Bulan November 2014. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Jalan Cik Di Tiro No.37 RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta yang berjumlah 101 siswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 55 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel adalah

purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Regresi Linier Sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 2,250 > ttabel = 1,675; Asymp. Sig. = 0,029 < α =0,05); 2) tidak ada

pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 1,221 < ttabel = 1,675; Asymp. Sig. =

0,228 > α = 0,05); 3) tidak ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 1,150 > ttabel = 1,675;

(2)

ix ABSTRACT

THE INFLUENCE OF DICIPLINE, LEARNING MOTIVATION AND TEACHER’S COMPETENCE TOWARDS THE LEARNING

ACHIEVEMENTS

A Case Study: On The Eleventh Class Students of SMK Bopkri 1 Yogyakarta

Yulida Oktarina Sanata Dharma University

2015

This research aims to find out the positive influences of: 1) the dicipline towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class; 2) the learning motivation towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class; 3) the teacher’s competence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class.

This research was conducted in SMK Bopkri 1 Yogyakarta in November 2014. The population of this research were 101 students of the eleventh grade of SMK Bopkri 1 Jl. Cik Di Tiro No.37 RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta. The samples were 55 students. The data were collected by applying quistionnaires and documentation. The technique of collecting the samples was

purposive sampling. The data analysis technique was Simple Linear Regression Test.

The result shows that: 1) there is a positive influence dicipline of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 2,250 > ttable = 1,675; Asymp. Sig.

= 0,029 > α = 0,05); 2) there is nothing a positive influence motivation of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 1,221 < ttable = 1,675; Asymp. Sig.

= 0,228 > α = 0,05); 3)there is nothing a positive influence teacher’s competence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 1,150 < ttable = 1,675; Asymp. Sig.

(3)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN

KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus Siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Yulida Oktarina NIM: 101334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN

KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus Siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Yulida Oktarina NIM: 101334072

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

Papa Yulius Nawa Karurung, SE

Mama Farida Ariyani (Alm)

Kakak Jerry Arista

Adik Opi Meilani

Almamaterku

(8)

v

MOTTO

“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula

lihat masa depan dengan ketakutan tapi lihatlah sekitar

anda dengan penuh kesadaran”

(James Thurber)

“Life is not something you endure but something you enjoy”

(Yuri SNSD)

(9)
(10)
(11)

viii ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP

PRESTASI BELAJAR

Studi Kasus Siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta

Yulida Oktarina Universitas Sanata Dharma

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 2) motivasi belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 3) kompetensi guru terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran.

Penelitian dilasanakan di SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada Bulan November 2014. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Jalan Cik Di Tiro No.37 RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta yang berjumlah 101 siswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 55 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel adalah

purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Regresi Linier Sederhana.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 2,250 > ttabel = 1,675; Asymp. Sig. = 0,029 < α =0,05); 2) tidak ada

pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 1,221 < ttabel = 1,675; Asymp. Sig. =

0,228 > α = 0,05); 3) tidak ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 1,150 > ttabel = 1,675;

(12)

ix ABSTRACT

THE INFLUENCE OF DICIPLINE, LEARNING MOTIVATION AND TEACHER’S COMPETENCE TOWARDS THE LEARNING

ACHIEVEMENTS

A Case Study: On The Eleventh Class Students of SMK Bopkri 1 Yogyakarta

Yulida Oktarina Sanata Dharma University

2015

This research aims to find out the positive influences of: 1) the dicipline towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class; 2) the learning motivation towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class; 3) the teacher’s competence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class.

This research was conducted in SMK Bopkri 1 Yogyakarta in November 2014. The population of this research were 101 students of the eleventh grade of SMK Bopkri 1 Jl. Cik Di Tiro No.37 RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta. The samples were 55 students. The data were collected by applying quistionnaires and documentation. The technique of collecting the samples was

purposive sampling. The data analysis technique was Simple Linear Regression Test.

The result shows that: 1) there is a positive influence dicipline of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 2,250 > ttable = 1,675; Asymp. Sig.

= 0,029 > α = 0,05); 2) there is nothing a positive influence motivation of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 1,221 < ttable = 1,675; Asymp. Sig.

= 0,228 > α = 0,05); 3)there is nothing a positive influence teacher’s competence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 1,150 < ttable = 1,675; Asymp. Sig.

(13)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Disiplin

Belajar, Motivasi Belajar, dan Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa.

Skripsi ini dibuat dan diajukan oleh penulis untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,

dukungan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang tidak

hanya membimbing tetapi juga memberikan arahan, kritik dan saran,

menyemangati, serta memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi

ini dengan baik.

4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji saat

penulis melaksanakan ujian sarjana.

5. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji saat penulis

(14)

xi

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di Program Studi Pendidikan Ekonomi

BKK Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bimbingan serta

pelayanan kepada penulis selama melaksanakan studi di Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

7. Para guru dan karyawan SMK Bopkri 1 Yogyakarta yang telah bersedia

memberikan bantuan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian

tindakan kelas ini.

8. Siswa-siswi SMK Bopkri 1 Yogyakarta khususnya kelas XI Akuntansi dan

Adm. Perkantoran yang telah berkenan dengan sepenuh hati untuk

mengambil bagian dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

9. Kedua orang tuaku: Papa Yulius Nawa Karurung dan Mama Farida Ariyani

(Alm) dan Nenekku Nurseliati tercinta yang telah menjadi motivasi dan

alasan utama bagi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua

perjuangan yang telah penulis lalui sampai saat ini dipersembahkan secara

khusus untuk Papa, Mama dan Nenek.

10. Kakak dan Adikku: Jerry Arista dan Opi Meilani atas dukungan, semangat,

motivasi, dan doanya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi ini.

11. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat atas dukungan dan fasilitas yang telah

diberikan berupa beasiswa penuh kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma dengan lancar.

12. Teman-teman satu perjuangan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK

(15)
(16)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori ... 6

1. Pengertian Belajar ... 6

2. Prinsip-prinsip Belajar ... 7

3. Pengertian Prestasi Belajar ... 9

(17)

xiv

a. Pengertian Motivasi ... 11

b. Fungsi Motivasi ... 12

c. Bentuk Motivasi ... 13

5. Disiplin Belajar ... 18

a. Pengertian Disiplin Belajar ... 18

b. Fungsi Disiplin Belajar ... 18

c. Macam-macam Disiplin Belajar ... 21

6. Kompetensi Guru ... 23

a. Kompetensi Profesional ... 24

b. Kompetensi Kepribadian ... 25

c. Kompetensi Pedagogik... 25

d. Kompetensi Sosial ... 25

B. Kerangka berfikir ... 26

C. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 27

D. Paradigma Penelitian ... 28

E. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Penelitian ... 30

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 30

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

D. Populasi dan Sampel ………... 31

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ……….. 36

G. Teknik Pengujian instrumen ... 38

H. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 49

B. Visi dan Misi SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 50

(18)

xv

D. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMK Bopkri 1 Yogyakarta... 53

E. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 55

F. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 60

G. Sumber Daya Manusia SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 71

H. Siswa-siswi SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 75

I. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 76

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 78

B. Analisis Data ... 84

C. Pembahasan ... 95

BAB VI KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 100

B. Keterbatasan ... 100

C. Saran ... 101

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skor Variabel Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan

Kompetensi Guru ... 33

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuisioner Variabel Disiplin Belajar 34 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuisioner Variabel Motivasi Belajar 34 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuisioner Variabel Kompetensi Guru ... 35

Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar ... 38

Tabel 3.6 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar... 39

Tabel 3.7 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Kompetensi Guru ... 40

Tabel 3.8 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Belajar ... 43

Tabel 3.9 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ... 44

Tabel 3.10 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Guru ... 44

Tabel 3.11 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 46

Tabel 4.1 Daftar Jumlah Siswa SMK Bopkri ... 76

Tabel 5.1 Rentang Skor Disiplin Belajar ... 78

Tabel 5.2 Interpretasi Disiplin Belajar ... 79

Tabel 5.3 Rentang Skor Motivasi Belajar ... 80

Tabel 5.4 Interpretasi Motivasi Belajar ... 80

Tabel 5.5 Rentang Skor Kompetensi Guru ... 81

Tabel 5.6 Interpretasi Kompetensi Guru ... 81

(20)

xvii

Tabel 5.8 Interpretasi Prestasi Belajar ... 83

Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan Kompetensi Guru Dengan Prestasi Belajar ... 84

Tabel 5.10 Hasil Uji Linieritas Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar ... 85

Tabel 5.11 Hasil Uji Linieritas Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar ... 86

Tabel 5.12 Hasil Uji Linieritas Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar ... 86

Tabel 5.13 Tabel Coeficients Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Pretasi Belajar ... 88

Tabel 5.14 Tabel Model Summary Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 89

Tabel 5.15 Tabel Anova Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar 89 Tabel 5.16 Tabel Coeficients Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Pretasi Belajar ... 90

Tabel 5.17 Tabel Model Summary Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 91

Tabel 5.18 Tabel Anova Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 92

Tabel 5.19 Tabel Coeficients Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Pretasi Belajar ... 93

Tabel 5.20 Tabel Model Summary Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar ... 94

(21)

xviii LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 104

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 112

a. Data Induk Variabel Disiplin Belajar ... 113

b. Data Induk Variabel Motivasi Belajar ... 115

c. Data Induk Variabel Kompetensi Guru ... 118

d. Nilai Raport Siswa ... 121

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ... 135

a. Validitas Disiplin Belajar ... 136

b. Validitas Motivasi Belajar ... 138

c. Validitas Kompetensi Guru ... 140

d. Reliabilitas Disiplin Belajar ... 142

e. Reliabilitas Motivasi Belajar ... 142

f. Reliabilitas Kompetensi Guru ... 143

Lampiran 4 PAP II dan Pengujian Deskripsi Data ... 144

a. Disiplin Belajar ... 145

b. Motivasi Belajar ... 147

c. Kompetensi Guru ... 149

d. Prestasi Belajar ... 151

Lampiran 5 Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 153

(22)

xix

Lampiran 6 Hasil Pengujian Hipotesis ... 157

a. Uji Regresi Linier Sederhana Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 158 b. Uji Regresi Linier Sederhana Motivasi Belajar terhadap

Prestasi Belajar ... 159 c. Uji Regresi Linier Sederhana Kompetensi Guru terhadap

(23)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi sekarang ini banyak akan adanya persaingan

berbagai bidang, oleh karena itu untuk menghadapi banyaknya persaingan

yang ada tentunya memerlukan sumber daya manusia yang kreatif dan

memiliki wawasan yang luas. Untuk menjadi manusia yang kreatif dan

memiliki wawasan yang luas maka diperlukan akan adanya pendidikan.

Dengan adanya pendidikan akan mempengaruhi perkembangan jaman,

karena melalui pendidikan akan tercipta sumber daya manusia yang akan

mampu bersaing di era globalisasi ini.

Melalui pendidikanlah akan tercipta sumber daya manusia yang

kreatif dan memiliki wawasan luas yang didasarkan pada pendidikan yang

diterima oleh siswa. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan yang

dinamakan motivasi untuk terus berprestasi dan semangat disiplin yang

tinggi, dengan adanya motivasi belajar yang tinggi diharapkan prestasi

belajar siswa akan meningkat.

Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak hal antara lain

motivasi belajar, disiplin belajar, dan kompetensi guru. Dengan adanya

motivasi seorang siswa akan terdorong untuk belajar dengan baik sehingga

dapat mencapai prestasi belajar yang baik, jika seorang siswa sudah

(24)

mudah. Selain motivasi siswa juga harus dapat mendisiplinkan diri yaitu

dengan mematuhi peraturan-peraturan dalam kegiatan pembelajaran.

Dengan adanya sikap disiplin belajar diharapkan adanya peningkatan

prestasi belajar. Selain itu juga guru yang kompeten juga dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa, guru yang kompeten lebih mampu

mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Guru yang

kompeten juga mampu menyajikan materi pelajaran yang benar-benar

bermutu dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada, sehingga

membuat siswa merasa senang melakukan kegiatan belajar mengajar.

Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar,

karena suatu prestasi yang meningkat itu merupakan bukti keberhasilan

proses belajar peserta didik. Semakin optimal peserta didik dalam belajar

maka akan meningkat prestasi belajarnya. Usaha belajar dapat berhasil dan

mencapai tujuannya apabila peserta didik mendapat dukungan, dengan

adanya dukungan maka peserta didik mempunyai semangat atau yang

dinamakan motivasi. Selain itu juga ada faktor lain yang memegang

peranan penting yaitu disiplin diri dalam belajar, dan guru yang

berkompetensi. Ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh yang besar

dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh disiplin

belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi

(25)

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini berjalan terarah dan mencapai sasaran yang

diinginkan, maka masalah dibatasi pada :

1. Disiplin belajar yang dimaksud adalah kedisiplinan siswa dalam

menggunakan waktu belajar, tempat belajar, norma dan peraturan dalam

belajar sehari-hari untuk mencapai prestasi yang diinginkan.

2. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi yang berasal dari

dalam diri (intern) dan dari luar (ekstern) dalam mencapai prestasi yang

diinginkan.

3. Guru kompeten adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik,

serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Untuk menjadi guru

yang kompeten harus memiliki beberapa kompetensi.

4. Prestasi belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kemampuan

siswa yang diperoleh dari penilaian aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa berupa nilai

rapot selama tahun ajaran 2014/2015.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dibuat perumusan

masalah sebagai berikut :

1. Apakah disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1

(26)

2. Apakah motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1

Yogyakarta?

3. Apakah kompetensi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar

kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1

Yogyakarta?

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian perlu ada tujuan yang berfungsi sebagai acuan

pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga peneliti akan bekerja lebih

terarah dalam penelitian. Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka

tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh positif disiplin belajar dengan prestasi

belajar kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1

Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui pengaruh positif motivasi belajar dengan prestasi

belajar kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1

Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui pengaruh positif kompetensi guru dengan prestasi

belajar kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1

(27)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

siswa sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan motivasi belajar

siswa dan penerapan disiplin belajar siswa untuk meningkatkan prestasi

belajar.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

informasi bagi peneliti selanjutnya serta menambah bahan bacaan bagi

pihak-pihak yang membutuhkan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori

yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya serta

(28)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan salah satu faktor penting dari keseluruhan

proses pendidikan karena belajar merupakan kegiatan pokok dalam

proses tersebut. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan

pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami

siswa. Belajar akan membawa perubahan dalam diri yang belajar baik

berupa pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku.

Slameto (2003: 13) menyatakan bahwa: Belajar adalah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

Menurut Syah (2006: 13) “Belajar dapat dipahami sebagai

tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan proses kognitif ”.

Dari beberapa pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh

seseorang melalui pengalaman dan latihan yang telah dilakukannya

(29)

2. Prinsip-Prinsip Belajar

Menurut Azhari (2004: 122) ada 5 prinsip dalam belajar,

yaitu sebagai berikut:

a. Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.

b. Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah

laku.

c. Belajar merupakan suatu proses.

d. Proses belajar terjadi karena ada dorongandan tujuan yang akan

dicapai.

e. Belajar merupakan bentuk pengalaman.

Agar lebih jelas mengenai prinsip-prinsip dalam belajar, dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1) Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.

Perbedaan yang terjadi pada diri individu memiliki ragam

yang cukup banyak baik sifat maupun jenisnya. Untuk itu setiap

individu yang belajar juga akan menghasilkan perubahan yang

beragam pula. Baik berkenaan dengan fisik maupun mental. Dan

dengan sendirinya akan menunjukkan bentuk yang beragam pula

dalam hal tingkah laku.

Adapun perubahan tingkah laku yang dapat disebut

sebagai hasil dari proses belajar adalah sebagai berikut:

(30)

Hal ini berarti bahwa individu yang belajar akan

menyadari terjadinya perubahan pada dirinya.

b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Perubahan yang terjadi dalam individu berlangsung

terus menerus ,dinamis dan tidak statis. Satu perubahan akan

menyebabkan perubahan berikutnya dan terus memiliki

kegunaan bagi proses belajar beriktnya.

c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Perubahan senantiasa bertambah dan tertuju uuntuk

memperoleh sesuatu yang baik dari sebelumnya. Sedangkan

perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak

terjadi dengan sendirinya melainkan terjadi karena usaha

individu itu sendiri.

d) Perubahan yang menunjukkan pertumbuhan dan

perkembangan serta memiliki tujuan yang jelas.

Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan

yang akan dicapai, perubahan tingkah laku benar-benar

disadari dan perbuatan belajar terarah kepada perubahan

tersebut.

2) Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah

laku.

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu

(31)

Jadi tidak hanya satu aspek tingkah laku saja, melainkan seluruh

aspek tingkah laku secara integral.

3) Belajar merupakan suatu proses.

Hal ini berarti bahwa perbuatan belajar merupakan suatu

kegiatan dan bukan suatu benda statis. Ia merupakan suatu bentuk

usaha aktif individu untuk mencapai tujuan.

4) Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang akan

dicapai.

Dalam proses belajar, kegiatan belajar selalu ada tenaga

pendorongnya dan ada tujuan yang akan dicapai.

5) Belajar merupakan bentuk pengalaman.

Perubahan tingkah laku individu dalam perbuatan belajar

merupakan hasil pengalamannya. Proses dan hasil belajar akan

mewarnai dan mempengaruhi kehidupannya.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Dalyono (2005:55) ada bebarapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor interns dan faktor ekstern.

Faktor intern meliputi kesehatan, intelegensi, bakat, minat, dan

motivasi, sedangkan faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan. Faktor yang bersumber dari dalam diri

(32)

sedangkan faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga yaitu

tingkat pendidikan orang tua dan jumlah penghasilan orang tua.

Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang telah dicapai

siswa setelah belajar dan mengerjakan secara optimal yang diperoleh

dari hasil tes individu. Perbedaan kemampuan belajar siswa

berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai dari setiap siswa

karena faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa juga

berbeda-beda.

Prestasi belajar dapat diukur dengan alat ukur tertentu. Tes

prestasi belajar merupakan salah satu alat ukur di bidang pendidikan

yang sangat penting artinya sebagai sumber informasi guna

pengambilan keputusan (Saifudin Azwar, 1996) Jadi prestasi belajar

diperoleh dengan perangkat tes dan hasil tes dapat memberi informasi

tentang apa yang telah dikuasai siswa, serta dapat memberi informasi

kedudukan siswa dibandingkan dengan siswa yang lain atau

kelompoknya. Dengan demikian seseorang dapat dikatakan

berprestasi atau berhasil dalam suatu pelajaran tertentu jika mampu

menyelesaikan tes prestasi belajar tersebut dengan baik.

Prestasi merupakan hasil tindakan dalam belajar yang

berkenaan dengan ranah koognitif (Saifudin Azwar, 1996) sedangkan

Dalyono memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi

(33)

Jadi yang di maksud dengan prestasi belajar adalah hasil

belajar yang dicapai oleh peserta didik yang diperoleh dengan

perangkat tes atau hasil tes yang biasanya dilambangkan dengan

angka nilai.

4. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak

akan mungkin melakukan aktivitas dalam belajar. Motivasi

memiliki beragam arti tergantung dari sudut pandang ahli yang

mengemukakan arti motivasi itu sendiri. Suryabrata

(2002:70)”motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan

dalam pribadi orang yang mendorong individu melakukan

aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu”.

Istilah motivasi menunjuk kepada semua gejala yang

terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu, di

mana sebelumnya tidak ada gerakan menuju kearah tujuan

tersebut. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau

internal dan intensif di luar dan dalam diri individu sebagai suatu

masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan,

mempertahankan, dan megontrol minat-minat (Hamalik,

(34)

Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk

menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku

seseorang. Motivasi akan menjadikan seseorang untuk melakukan

sesuatu, sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Tindakan

memotivasi siswa yang dilakukan oleh seorang guru bertujuan

untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul

keinginannya dan kemauanya untuk meningkatkan prestasi

belajarnya sehingga tercapai suatu tujuan pendidikan sesuai

dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah

(Purwanto, 2004:73).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi

adalah suatu dorongan dari dalam diri dan luar siswa untuk

berbuat atau bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai

hasil atau tujuan yakni prestasi belajar sesuai dengan keinginan

siswa.

b. Fungsi Motivasi

Motivasi berfungsi sebagai: 1) Mendorong timbulnya

kelakuan atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul

perbuatan seperti belajar; 2) Pengarah artinya mengarahkan

perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan; 3)

Penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menetukan cepat atau

(35)

Sedangkan menurut Sardiman (2005:75) motivasi

mempunyai 3 fungsi yaitu:

a) Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi.

b) Menentukan arah, yakni ke arah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah

den kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

tujuannya.

c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan

perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai

tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut.

c. Bentuk-bentuk Motivasi

Motivasi dapat menentukan baik tidaknya seseorang

dalam mencapai tujuan yang ditargetkan sehingga semakin besar

motivasi seorang siswa akan semakin besar kesuksesan

belajarnya, sebaliknya semakin lemah motivasi yang dimiliki

siswa maka kesuksesan yang diharapkan semakin tipis. Seseorang

yang besar motivasinya akan:

1) Giat berusaha

Giat berusaha disini dimaksudkan agar siswa

memiliki keinginan yang besar untuk berhasil dalam belajar.

(36)

siswa untuk mengulangi pelajaran di rumah dan kemauan

siswa dalam belajar di dalam kelas. Bentuk keinginan siswa

mengulang pelajaran di rumah yaitu mengulang pelajaran

yang telah diperoleh, menyalin soal, melengkapi catatan dan

mengerjakan soal yang ada dalam buku paket. Sedangkan

wujud dari kemauan siswa belajar di kelas yaitu

memperhatikan dengan seksama, bertanya, membahas soal

dengan teman, penuh gairah dan senang hati.

2) Tampak gigih dan tidak mau menyerah

Kegigihan siswa dalam belajar tidak lepas dari

kebutuhan siswa akan hasil yang bagus dalam pelajaran. Hal

ini akan terlihat pada upaya siswa tersebut dalam belajar.

Upaya siswa dalam belajar antara lain: siswa memiliki tujuan

tertentu, keinginan terhadap nilai yang bagus, kerajianan

belajar, bertanya kepada teman. Siswa merasa tertantang

dalam belajar. Wujudnya yaitu siswa tidak mengharapkan

tugas dari teman, mengerjakan soal yang sulit, dan

mengerjakan PR serta rajin belajar karena adanya tantangan

dari sekolah. Dengan adanya tantangan maka akan

memberikan kontribusi yang positif terhadap prestasi belajar

siswa.

3) Giat dan senang membaca buku-buku untuk meningkatkan

(37)

Siswa yang senang belajar, selain membaca dan

mempelajari buku-buku yang diberikan oleh guru, juga giat

mencari, menyediakan, membaca dan mempelajariliteratur

lain yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari

sehingga akan bisa memperoleh hasil belajar yang bagus.

Selain itu, siswa tidak bosan untuk belajar, dan berusaha

untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.

Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah akan:

a) Tampak acuh tak acuh

Siswa yang memiliki sikap acuh tak acuh

dalam belajar akan nampak dalam sikap

belajarnya yakni mereka akan mengabaikan

pelajaran dan tidak mau peduli dengan

permasalahan yang diberikan selama pelajaran

berlangsung, sehingga berdampak negatif

terhadap prestasi belajar siswa yang

bersangkutan. Siswa tersebut akan kesulitan

dalam menjawab soal-soal yang diujikan oleh

guru sehingga siswa tersebut akan sulit

memperoleh nilai bagus.

b) Mudah putus asa

Sifat mudah putus asa yang dialami siswa,

(38)

sedikit berbeda dengan yang telah diberikan,

siswa dengan karakter mudah putus asa tidak

pernah mau mencoba untuk berusaha

menyelesaikan dan mencari tahu solusi

permasalannya. Misalnya ketika siswa diberikan

soal-soal yang berbeda bentuknya dari pelajaran

sebelumnya, siswa tersebut merasa kesulitan

dalam menjawab sampai akhirnya tidak bisa

menjawab. Siswa dengan karakter mudah putus

asa, tidak mau berusaha mencari solusi lain

seperti menanyakan cara pemecahan masalah

yang dihadapinya kepada teman ataupun gurunya

sehingga menimbulkan rasa putus asa dalam diri

siswa tersebut. Hal seperti ini akan memberikan

dampak negatif terhadap prestasi siswa tersebut.

c) Perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran

Dalam setiap proses pembelajaran,

perhatian dan konsentrasi siswa terhadap materi

yang disampaikan tidak pernah fokus sehingga

kelihatan melamun, bengong, selalu melakukan

kegiatan lain dan tidak mau mendengarkan

penjelasan guru. Akibatnya, ketika diberikan

(39)

proses pembelajaran selesai, siswa tersebut tidak

bisa menjawab. Otomatis penilaian guru terhadap

siswa tersebut akan buruk efeknya prestasi

belajarnya juga tidak bagus.

d) Suka mengganggu kelas

Ketika proses pembelajaran sedang

berlangsung, ada siswa yang selalu mengganggu

temannya, sehingga mengalihkan perhatian

temannya yang sedang konsentrasi belajar. Sikap

siswa yang suka mengganggu di kelas ketika

proses pembelajaran berlangsung berakibat pada

prestasi belajar yang tidak bagus karena

perhatiannya tidak pernah fokus pada pelajaran.

e) Sering meninggalkan pelajaran

Siswa yang sering meninggalkan

pelajaran, baik itu dengan selalu meminta izin ke

luar setiap mata pelajaran berlangsung, maupun

yang sering bolos dan sering tidak masuk dengan

keterangan yang kurang jelas membuat siswa

akan mengalami kesulitan dalam belajar dan

akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang

(40)

5. Disiplin Belajar

a. Pengertian Disiplin Belajar

Mulyasa (2005:108) mengemukakan bahwa disiplin

adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang tergabung dalam

suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan

senang hati. Menurut soegeng Prijodarminto dalam Tu’u

(2004:31) disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk

melalui proses dari serangkaian prilaku menunjukkan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, atau ketertiban,.

Maka kedisiplinan anak didik dalam mengikuti suatu kegiatan

pun akan menimbulkan sikap tanggung jawab, atau disiplin dalam

menghadapi pelajaran atau dalam belajarnya.

Dari berbagai pengertian di atas maka dapat didimpulkan

disiplin belajar adalah suatu kondisi dimana tercipta dan terbentuk

melalui proses dari serangkaian prilaku seseorang yang sesuai

dengan peraturan atau tata tertib untuk memperoleh prilaku baru

yang akan menimbulkan sikap tanggung jawab.

b. Fungsi Disiplin Belajar

Disiplin dalam belajar sangat diperlukan. Kalau siswa dapt

mendisiplinkan diri, maka ia dapat hidup teratur dan mengerjakan

tugas tepat pada waktunya, sehingga tidak akan mengalami

(41)

Guru harus menummbuhkan disiplin dalam diri peserta

didik, terutama disiplin diri (self-discipline). Untuk kepentingan

tersebut, guru harus mampu melakukan hal-hal berikut:

1) Membantu peserta didik mengembangkan pola prilaku untuk

dirinya

2) Membatu peserta didik meningkatkan standar prilakunya

3) Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat mengakkan

disiplin (Mulyasa, 2005:109).

Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap,

prilaku dan tata kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar

seorang siswa sukses dalam belajar selanjutnya ketika bekerja.

Adapun fungsi disiplinantara lain:

1) Menata kehidupan bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan

manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat.

Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang

lain menadi baik dan lancar.

2) Membangun kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat

berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apabila

seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu

lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tentram,

(42)

3) Melatih kepribadian

Sikap, prilaku dan pola kehidupan yang baik dan

berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat.

Namun , terbetuk melalui satu proses yang membutuhkan

waktu panjang.

4) Pemaksaan

Disiplin dapat terjadi karena dorangan kesadaran diri.

Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kaut.

Dengan melakukan kepatuhan dan ketaantan atas kesadaran

diri, bermanfaat bagi kebaikan san kemajuan diri. Disiplin

dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan takanan dari

luar. Jadi, disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada

seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku

di lingkungan itu.

5) Hukuman

Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang

harus dilakukan siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau

hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman

atau sanksi sangat penting karena dapat memberi dorongan

dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya.

Tanpa ancaman sanksi atau hukuman, dorongan ketaatan dan

keptuhan dapat dperlemah.Motivasi untuk hidup mengikuti

(43)

6) Menciptakan lingkungan kondusif

Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya

proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu

dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan

bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta

peraturan-paeraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian di

implementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan

demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang

aman, tenang, tentram, tertib, dan teratur. Lingkungan seperti

ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan(Tu’u,

2004:38-43).

c. Macam-macam Disiplin Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam belajar, kita

tidak lepas dari beberapa hal yang dapat mengantarkan kita

berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar susah payah,

tetapi tidak mendapat hasil apa-apa. Penyebabnya tidak lain

karena belajar tdak teratur, tidak disiplin, kurang bersemanga,

tidak tahu bangaimana cara berkonsentrasi dalam belajar,

mengabaikan masalah dalam pengaturan waktu, dan lain

(44)

Dalam penelitian ini, disiplin belajar yang dimaksud

dibagi menjadi dua yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin

belajar di rumah.

1) Disiplin belajar di sekolah

Disiplin di sekolah bertujuan untuk mebantu peserta

didik menemukan dirinya dan mengatasi serta mencegah

timbulnya masalah dan berusaha menciptakan situasi yang

menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka

menaati segala peraturan yang telah ditetapkan (Mulyasa,

2005:108).

Kedisiplinan sekolah sangat erat hubungannya dengan

kerajianan siswa dalam sekolah juga dalam belajar. Menurut

Djamarah (2002:97) terdapat kiat-kiat belajar di sekolah,

yaitu:

a) Masuk kelas tepat waktu

b) Memperhatikan penjelasan guru

c) Menghubungkan pelajaran yang sedang diterima dengan

bahan yang sudah dikuasai

d) Menacatat hal-hal yang dianggap penting

e) Aktif daan kreatif dalam kerja kelompok

f) Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas

g) Pergunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya

(45)

Sedangkan menurut Slameto (2003), ada beberapa

macam disiplin belajar hendaknya dilakukan para siswa

dalam kegiatan belajarnya di sekolah, yaitu:

a) Disiplin siswa dalam masuk sekolah

b) Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas

c) Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah

d) Disiplin siswa dalam menaati tata tertib di sekolah

2) Disiplin belajar di rumah

Menurut Djamarah (2002:40) terdapat kiat-kiat dalam

belajar sendiri di rumah, yaitu:

a) Mempunyai fasilitas dan perabot belajar

b) Mengatur waktu dan jdwal belajar

c) Mengulangi bahan pelajaran

d) Menghafal bahan pelajaran

e) Membaca buku

f) Membuat ringkasan pelajaran

g) Mengerjakan tugas

6. Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau

penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan

tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut

(46)

Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan

nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang dibarengi

dengan contoh-contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas

guru selain mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga

mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan utuh.

Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam

dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai

modal dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16

tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru

bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu

kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,

dan kompetensi profesional. Ke empat kompetensi tersebut tidak bisa

dipisah-pisahkan, ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri

dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula

memiliki kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran

peserta didik serta berhubungan sosaial yang baik di dalam kehidupan

bermasyarakat. Keempat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai

berikut:

1) Kompetensi Profesional

Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya

(47)

ditetapkan dalam standar nasional pendidikan (Ign. Masidjo,

2007).

2) Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian berarti kemampuan kepribadian

yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia,

dapat menjadi teladan (Ign. Masidjo, 2007).

Guru dalam menjalankan tugasnya hendaknya dapat

mengembangkan kepribadiannya. Dalam kedudukannya sebagai

makhluk yang beriman,ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

3) Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola

pembelajaran peserta didik, meliputi:

a) Pemahaman pada peserta didik

b) Perancangan & pelaksanaan pembelajaran

c) Evaluasi hasil belajar

d) Pengembangan potensi peserta didik (Ign. Masidjo, 2007).

4) Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial adalah kemampuan sebagai bagian dari

masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan.

Orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar (Ign.

(48)

B. Kerangka Berpikir

Menurut Sugiyono (2008:47) “ Kerangka berfikir merupakan

model konseptual tentang teori berhubungan dengan berbagai faktor yang

telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”.

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas, yaitu disiplin belajar

(X1), motivasi belajar (X2), dan kompetensi guru (X3), satu variabel

terikat yaitu prestasi belajar siswa (Y).

Disiplin belajar merupakan salah satu faktor psikologis yang

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Adapun indikator-indikator dari

siswa yang memiliki kedisiplinan belajar antara lain: Disiplin yang ada

hubungannya dengan waktu belajar, tempat belajar, norma dan peraturan

dalam belajar. Dengan adanya kedisiplinan pada diri siswa terhadap mata

pelajaran disekolah diharapkan akan berpengaruh terhadap prestasi belajar

yang diperoleh siswa.

Dalam proses pembelajaran diperlukan motivasi yang mendorong

siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Siswa yang

memiliki motivasi tinggi dalam proses pembelajran akan sangat aktif,

antusias serta semangat dalam kegiatan belajar, dengan demikian siswa

akan selalu mencari tahu dan mempelajari mengenai pelajaran yang

dipelajarinya sehingga sudah bisa dipastikan berpengaruh terhadap

prestasi belajarnya.

Kompetensi guru merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi

(49)

manusia tidak bisa terlepas dari pengaruh dan interaksi dengan guru.

Dalam proses belajar, anak tidak bisa terlepas dari pengaruh guru. Prestasi

belajar juga dipengaruhi oleh kompetensi guru hal ini sangat

memungkinkan, karena aktivitas keseharian siswa lebih banyak berada di

lingkungan sekolah. Oleh karena itu, siswa yang mempunyai guru yang

kompeten akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.

C. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Fx. Bari Dwi Admoko dari Universitas

Sanata Dharma (USD) dengan judul: Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim

Kelas, Dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi

Belajar Akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

a. Disiplin belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar akuntansi.

b. Iklim kelas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar akuntansi.

c. Persepsi siswa tentang kompetensi guru mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.

d. Disiplin belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang

kompetensi guru mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Antonius Bheny Maretino dari

(50)

Belajar, Disiplin Belajar, dan presepsi siswa tentang Kompetensi Guru

terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa:

a. Motivasi belajar mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar akuntansi.

b. Disiplin belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap prestasi belajar akuntansi.

c. Persepsi siswa tentang kompetensi guru mempunyai pengaruh

yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.

d. Motivasi belajar, disiplin belajar dan persepsi siswa tentang

kompetensi guru mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.

D. Paradigma Penelitian

Dari penjelasan diatas dapat digambarkan paradigma penelitian

sebagai berikut:

Keterangan:

X1 : Disiplin Belajar

X2 : Motivasi Belajar

X1

X2

X3

(51)

X3 : Kompetensi Guru

Y : Prestasi Belajar Siswa SMK Bopkri 1 Yogyakarta

: Garis Regresi X terhadap Y dan Garis Regresi X1,X2,X3

terhadap Y

E. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2003:15) “Hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan penelitian”. Dengan demikian hipotesis yang diajukan

adalah sebagai berikut :

1. Ho = Tidak ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi

belajar

H1 = ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar

2. Ho = Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi

belajar

H1 = ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar

3. Ho = Tidak ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi

belajar

(52)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Deskripsi Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada

siswa-siswi SMK Bopkri 1 Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan tentang

disiplin belajar, motivasi belajar, dan kompetensi guru terhadap prestasi

belajar.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Bopkri 1 Jalan Cik Di Tiro No.37

RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2014

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian ini adalah siswa dan siswi SMK Bopkri 1

Yogyakarta kelas XI Akuntansi dan XI Administrasi Perkantoran.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian ini adalah:

a. Disiplin belajar

(53)

c. Kompetensi guru

d. Prestasi belajar

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2003:72) menjelaskan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 101 siswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2005:73) “Sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili)”.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AK/AP sebanyak 55

siswa.

3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

purposive sampling atau sampel bertujuan. Purposive sampling

dilakukan dengan cara mengambil subjek berdasarkan tujuan tertentu,

yaitu pengambilan sampel dilakukan secara non random agar

pengambilan data dapat dilaksanakan labih cepat, menghemat biaya

menghemat tenaga, serta menghindari pengambilan data lebih dari

(54)

dipenuhi dalam menggunakan teknik purposive sampling yaitu

(Arikunto,2006:140):

a. Pengambilan sampel harus berdasarkan atas ciri-ciri, sifat atau

karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi.

b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan

subjek yang paling mengandung ciri-ciri populasi.

c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam

studi pendahuluan.

Teknik ini dilakukan untuk memperoleh sampel yang

representatif, pengambilan dari kelas XI ditentukan seimbang atau

sebanding dengan banyaknya subjek dalam kelas. Setelah itu kelas XI

diambil sesuai dengan jumlah populasi sekolah.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Menurut Sugiyono (2008:61) mengemukakan bahwa

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.

Penelitian ini variabel independen (X) dalam penelitian ini

meliputi disiplin belajar, motivasi belajar dan kompatensi guru.

(55)

Menurut Sugiyono (2008:61) menerangkan bahwa

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian

ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar (Y).

2. Pengukuran Variabel

Untuk variabel penggunaan media pembelajaran dan motivasi

belajar pengukuran dilakukan dengan kuesioner dan menggunakan

[image:55.595.101.516.191.598.2]

skala likert,yang disajikan dalam lima alternatif jawaban yaitu:

Tabel 3.1

Skor Variabel Disiplin belajar, Motivasi belajar dan Kompetensi guru

Jawaban

Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

SSs (sangat setuju) 5 1

S (setuju) 4 2

R (Ragu-ragu) 3 3

TS (tidak setuju) 2 4

(56)

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuisioner Variabel

Disiplin belajar

Variabel Indikator

Nomor Item Kuisioner Item Positif Item Negatif Disiplin Belajar

a.Datang kesekolah tepat waktu

b.Selalu memakai seragam sekolah

1,3,5

7,8

2,4

6

c.Mengikuti kegiatan sekolah dengan tertib

d.Meninggalkan sekolah sesuai dengan

ketentuan sekolah

e.Selalu mengerjakan PR

f. Mengikuti pelajaran dengan tertib

g.Mengumpulkan tugas tepat waktu

9 10 11,12 14 15,16 13

[image:56.595.102.521.164.754.2]

Sumber: Skripsi Antonius Bheny Maretino

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Motivasi Belajar

Motivasi

Belajar

a. Keinginan untuk berprestasi 11, 13, 15,

16, 17

9, 10,

12, 18

b. Kemauan mengikuti pelajaran 1, 2 23, 24

c. Kesadaran mengerjakan tugas 3, 8 25, 31,

32

d. Kerelaan menyediakan waktu untuk

belajar

(57)
[image:57.595.83.544.113.751.2]

Sumber: Skripsi Yosafat Adrianus

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Kompetensi guru

Kompetensi

Guru

Kompetensi

pedagogik

a. Menguasai karakteristik peserta

didik

b. Menguasai teori belajar dan

prinsip-prinsip pembelajaran

c. Mengembangkan kurikulum

yang terkait dengan mata

pelajaran yang diampu

1,2,3,4

6,7,9

10,11,12

5

8

Kompetensi

kepribadian

d. Menunjukkan etos kerja,

tanggungjawab yang tinggi dan

rasa percaya diri

e. Menjunjung kode etik profesi

guru

13,14,15,16, 17,18,19

20

Kompetensi

sosial

f. Bersikap objektif terhadap

peserta didik

g. Mampu beradaptasi ditempat 21

22

23

e. Kemauan mengevaluasi hasil belajar 6, 14 26, 28

f. Kebutuhan terhadap materi 19,20, 29 21, 27,

(58)

bertugas

h. Mampu berkomunikasi dengan

efektif terhadap sesama guru

i. Mampu berkomunikasi dengan

orang tua/ wali murid dan

masyarakat

24

Kompetensi profesional

j. Menguasai materi pelajaran

k. Mengembangkan materi

pelajaran yang diampu

25

26

Sumber: Skripsi Antonius Bheny Maretino

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

ada 2 macam yaitu :

1. Metode Angket/Kuesioner

Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006: 151)

menjelaskan bahwa angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahu. Sedangkan menurut

Sugiyono (2008: 199) mengemukakan bahwa angket atau kuesioner

merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

(59)

Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah jenis

angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal

memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap paling

benar. Angket dibuat dalam bentuk obyektif dilengkapi dengan

petunjuk pengisian dengan masing-masing soal diberikan empat

alternalif jawaban. Sebelum angket digunakan terlebih dahulu diuji

cobakan, perlakukan ini untuk mengetahui tingkat kevaliditan dan

kereabilitasan angket.

Setelah kisi-kisi angket dibuat, maka kemudian membuat

item-item pertanyaan disertai alternatif jawaban yang kemudian disusun

sebagai pedoman pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat

dikatakan bahwa angket merupakan alat pengumpul data yang berupa

daftar pertanyaan atau isian yang harus diisi oleh subyek penelitian.

Dalam penelitian ini, pengumpulan data tentang kedisiplinan

belajar, motivasi belajar dan profesionalisme guru menggunakan

metode angket.

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006 : 158) menjelaskan bahwa

dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai

hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi ini

dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan sumber data yang

(60)

untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa yang meliputi

nama siswa, nomor induk, dan nilai rapor siswa.

G. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan

pengujian Validitas dan Reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Suatu instrumen yang

valid yang mempunyai validitas tinggi. Namun sebaliknya instrumen

yang kurang valid memiliki validitas rendah.

Dalam penelitian ini, apabila nilai rhitung > rtabel dengan taraf

signifikansi (α) 5% yang digunakan, maka kuisioner dikatan valid,

[image:60.595.101.509.248.741.2]

namun apabila rhitung < rtabelmaka kuisioner dinyatakan tidak valid.

Tabel 3.5

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar

No Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

1 0,633 0,361 Valid

2 0,437 0,361 Valid

3 0,731 0,361 Valid

4 0,746 0,361 Valid

(61)
[image:61.595.104.490.110.749.2]

Tabel 3.6

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar

6 0,768 0,361 Valid

7 0,520 0,361 Valid

8 0,697 0,361 Valid

9 0,804 0,361 Valid

10 0,520 0,361 Valid

11 0,697 0,361 Valid

12 0,804 0,361 Valid

13 0,384 0,361 Valid

14 0,719 0,361 Valid

15 0,731 0,361 Valid

16 0,633 0,361 Valid

No Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

3 0,566 0,361 Valid

4 0,528 0,361 Valid

5 0,570 0,361 Valid

8 0,515 0,361 Valid

9 0,615 0,361 Valid

11 0,442 0,361 Valid

(62)
[image:62.595.100.494.97.632.2]

Tabel 3.7

Kesimpulan Hasil Uji Validitas Kompetensi Guru

13 0,361 0,361 Valid

14 0,504 0,361 Valid

17 0,377 0,361 Valid

18 0,719 0,361 Valid

21 0,454 0,361 Valid

22 0,547 0,361 Valid

23 0,628 0,361 Valid

24 0,636 0,361 Valid

25 0,603 0,361 Valid

26 0,585 0,361 Valid

27 0,568 0,361 Valid

28 0,553 0,361 Valid

30 0,662 0,361 Valid

31 0,449 0,361 Valid

32 0,556 0,361 Valid

33 0,525 0,361 Valid

No Pernyataan

rhitung rtabel Keterangan

1 0,495 0,361 Valid

(63)

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan adalah

valid. Pengambilan keputusan ini dengan membandingkan antara rhitung

dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh

3 0,700 0,361 Valid

4 0,696 0,361 Valid

6 0,731 0,361 Valid

7 0,688 0,361 Valid

10 0,553 0,361 Valid

11 0,558 0,361 Valid

12 0,562 0,361 Valid

13 0,525 0,361 Valid

14 0,806 0,361 Valid

15 0,605 0,361 Valid

16 0,693 0,361 Valid

17 0,668 0,361 Valid

18 0,693 0,361 Valid

19 0,611 0,361 Valid

20 0,516 0,361 Valid

22 0,598 0,361 Valid

23 0,647 0,361 Valid

24 0,773 0,361 Valid

25 0,510 0,361 Valid

(64)

rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan rhitung lebih besar dari

pada rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dan

mengenai disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2006 : 17) menjelaskan bahwa reliabilitas

adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur

didalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran reliabilitas bertujuan

untuk mengetahui konsisten instrumen atau data yang diteliti, pengukuran

reliabilitas tersebut dengan menggunakan koefisien reliabilitas alpha dari

cronbac. Menurut Arikunto (2003: 235): “untuk instrumen yang dapat

diberikan skor dan skornya bukan 1 dan 0, uji coba dapat dilakukan

dengan teknik “sekali tembak” yaitu diberikan satu kali saja kemudian

hasilnya dianalisis dengan rumus alpha”.

Selain itu jumlah butir pertanyaan setiap indikator angket ada yang

ganjil dan ada yang genap. Dengan demikian jika dibelah tidak bisa

seimbang antara belahan satu dengan belahan lainnya, sehingga syarat

pemakaian rumus reliabilitas teknik belah dua tidak terpenuhi. Menurut

Arikunto (2003: 222) persyaratan yang harus dipenuhi apabila hendak

menggunakan teknik belah dua adalah:

a. Jumlah butir yang ada pada instrumen harus genap agar dapat dibelah

menjadi dua

b. butir-butir yang ada di dalam instrumen hendaknya memenuhi

(65)

disesuaikan dengan penyebaran atau pasangan butir-butirnya. Untuk

teknik undian misalnya maka butir-butir tes harus homogin (sama rata

di segala tempat) sehingga apabila dibelah akan menghasilkan belahan

yang seimbang, menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai

berikut.(Arikunto, 1999: 193)

        −     −

=

2

2 11 1 1 t b k k r σ σ

Dimana: r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

σ

= jumlah varian butir/item

2

t

σ

= varians total

Instrumen penelitian dikatan reliabel apabila nilai koefisien alpha

cronbach >0,6 (Nunally dalam Imam Ghozali, 2007:42). Sebaliknya apabila

hasil nilai keofisien alpha cronbach > o,6, maka penelitian tersebut dikatan

belum reliabel.

[image:65.595.252.462.650.755.2]

Dari hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.8

Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

(66)

Tabel 3.9

Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

[image:66.595.100.502.186.596.2]

.914 .916 23

Tabel 3.10

Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Guru

Hasil pengujian pada variabel disiplin belajar, motivasi

belajar dan kompetensi belajar siswa nilai cronbach alpha

sebesar 0,923, 0,914 dan 0,939 nilai tersebut menunjukkan

bahwa ketiga variabel dikatakan reliabel karena alpha

cronbach > 0,6.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

(67)

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal

tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring

berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat

dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan digunakan uji

normalitas bivariat (modul PDE 1). Data dikatakan normal jika

nilai data lebih besar dari taraf signifikan 5% sebaliknya jika nilai

data lebih kecil dari taraf signifikan 5% maka data dikatakan tidak

normal.

b. Uji Linearitas

Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah

masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang

linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk

melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus persamaan

regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Menurut Sudjana

(1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari F adalah

sebagai berikut:

F=�² �� �² �

Dengan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

(68)

�² � = Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan: ��(�) �−�

Jika nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel maka hubungan

antara variabel bebas dengan

Gambar

Tabel 3.1 Skor Variabel Disiplin belajar, Motivasi belajar dan Kompetensi guru
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Motivasi Belajar
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Kompetensi guru
Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, dapat dilihat bahwa masalah yang muncul dalam penelitian ini cukup bervariasi. Agar penelitian ini

Dari  penelitian  pada  tahun  pertama  telah  diperoleh  data  tentang  harapan  orangtua terhadap anak,  pesan‐pesan  moral  yang disampaikan  pada 

Hepatoprotective Effects of Allium cepa (Onion) Extracts Against Paracetamol-Induced Liver Damage in Rats.. African Journal

Dalam sistem tersebut terdapat 4 external entity yang memberikan input dan output pada sistem yaitu Responsibility center melakukan pencatatan administrasi yang meliputi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat fisik biji kopi (warna, kadar air, bulk density) yang dihasilkan dari tiga perlakuan penundaan pulping yaitu

Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/ kolaboratif dengan pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota kelom- pok

Iklan Layanan Masyarakat Satuan Lalu Lintas Polres Sleman Versi Light On.

bahwa untuk menjadi guru kejuruan yang efektif di masa depan dibutuhkan tiga kompetensi yaitu: (a) keahian di bidang studi/spesifik; (b) keahlian dalam