viii
ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP
PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta
Yulida Oktarina Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 2) motivasi belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 3) kompetensi guru terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran.
Penelitian dilasanakan di SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada Bulan November 2014. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Jalan Cik Di Tiro No.37 RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta yang berjumlah 101 siswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 55 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Regresi Linier Sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 2,250 > ttabel = 1,675; Asymp. Sig. = 0,029 < α =0,05); 2) tidak ada
pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 1,221 < ttabel = 1,675; Asymp. Sig. =
0,228 > α = 0,05); 3) tidak ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 1,150 > ttabel = 1,675;
ix ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DICIPLINE, LEARNING MOTIVATION AND TEACHER’S COMPETENCE TOWARDS THE LEARNING
ACHIEVEMENTS
A Case Study: On The Eleventh Class Students of SMK Bopkri 1 Yogyakarta
Yulida Oktarina Sanata Dharma University
2015
This research aims to find out the positive influences of: 1) the dicipline towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class; 2) the learning motivation towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class; 3) the teacher’s competence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class.
This research was conducted in SMK Bopkri 1 Yogyakarta in November 2014. The population of this research were 101 students of the eleventh grade of SMK Bopkri 1 Jl. Cik Di Tiro No.37 RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta. The samples were 55 students. The data were collected by applying quistionnaires and documentation. The technique of collecting the samples was
purposive sampling. The data analysis technique was Simple Linear Regression Test.
The result shows that: 1) there is a positive influence dicipline of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 2,250 > ttable = 1,675; Asymp. Sig.
= 0,029 > α = 0,05); 2) there is nothing a positive influence motivation of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 1,221 < ttable = 1,675; Asymp. Sig.
= 0,228 > α = 0,05); 3)there is nothing a positive influence teacher’s competence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 1,150 < ttable = 1,675; Asymp. Sig.
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Yulida Oktarina NIM: 101334072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
i
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN
KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh: Yulida Oktarina NIM: 101334072
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
♥
Papa Yulius Nawa Karurung, SE
♥
Mama Farida Ariyani (Alm)
♥
Kakak Jerry Arista
♥
Adik Opi Meilani
♥
Almamaterku
v
MOTTO
“Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan; jangan pula
lihat masa depan dengan ketakutan tapi lihatlah sekitar
anda dengan penuh kesadaran”
(James Thurber)
“Life is not something you endure but something you enjoy”
(Yuri SNSD)
viii ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN KOMPETENSI GURU TERHADAP
PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Yogyakarta
Yulida Oktarina Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 2) motivasi belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran; 3) kompetensi guru terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran.
Penelitian dilasanakan di SMK Bopkri 1 Yogyakarta pada Bulan November 2014. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Bopkri 1 Jalan Cik Di Tiro No.37 RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta yang berjumlah 101 siswa. Jumlah sampel penelitian sebanyak 55 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel adalah
purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Regresi Linier Sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 2,250 > ttabel = 1,675; Asymp. Sig. = 0,029 < α =0,05); 2) tidak ada
pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 1,221 < ttabel = 1,675; Asymp. Sig. =
0,228 > α = 0,05); 3) tidak ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi belajar kelas XI akuntansi/administrasi perkantoran (thitung = 1,150 > ttabel = 1,675;
ix ABSTRACT
THE INFLUENCE OF DICIPLINE, LEARNING MOTIVATION AND TEACHER’S COMPETENCE TOWARDS THE LEARNING
ACHIEVEMENTS
A Case Study: On The Eleventh Class Students of SMK Bopkri 1 Yogyakarta
Yulida Oktarina Sanata Dharma University
2015
This research aims to find out the positive influences of: 1) the dicipline towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class; 2) the learning motivation towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class; 3) the teacher’s competence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class.
This research was conducted in SMK Bopkri 1 Yogyakarta in November 2014. The population of this research were 101 students of the eleventh grade of SMK Bopkri 1 Jl. Cik Di Tiro No.37 RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta. The samples were 55 students. The data were collected by applying quistionnaires and documentation. The technique of collecting the samples was
purposive sampling. The data analysis technique was Simple Linear Regression Test.
The result shows that: 1) there is a positive influence dicipline of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 2,250 > ttable = 1,675; Asymp. Sig.
= 0,029 > α = 0,05); 2) there is nothing a positive influence motivation of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 1,221 < ttable = 1,675; Asymp. Sig.
= 0,228 > α = 0,05); 3)there is nothing a positive influence teacher’s competence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting/ office administration class (tcount = 1,150 < ttable = 1,675; Asymp. Sig.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Disiplin
Belajar, Motivasi Belajar, dan Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa.
Skripsi ini dibuat dan diajukan oleh penulis untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan,
dukungan, semangat, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang tidak
hanya membimbing tetapi juga memberikan arahan, kritik dan saran,
menyemangati, serta memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik.
4. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji saat
penulis melaksanakan ujian sarjana.
5. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku dosen penguji saat penulis
xi
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan di Program Studi Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan bimbingan serta
pelayanan kepada penulis selama melaksanakan studi di Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
7. Para guru dan karyawan SMK Bopkri 1 Yogyakarta yang telah bersedia
memberikan bantuan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian
tindakan kelas ini.
8. Siswa-siswi SMK Bopkri 1 Yogyakarta khususnya kelas XI Akuntansi dan
Adm. Perkantoran yang telah berkenan dengan sepenuh hati untuk
mengambil bagian dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
9. Kedua orang tuaku: Papa Yulius Nawa Karurung dan Mama Farida Ariyani
(Alm) dan Nenekku Nurseliati tercinta yang telah menjadi motivasi dan
alasan utama bagi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Semua
perjuangan yang telah penulis lalui sampai saat ini dipersembahkan secara
khusus untuk Papa, Mama dan Nenek.
10. Kakak dan Adikku: Jerry Arista dan Opi Meilani atas dukungan, semangat,
motivasi, dan doanya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
11. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat atas dukungan dan fasilitas yang telah
diberikan berupa beasiswa penuh kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma dengan lancar.
12. Teman-teman satu perjuangan Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK
xiii DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
LAMPIRAN ... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Pembatasan Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori ... 6
1. Pengertian Belajar ... 6
2. Prinsip-prinsip Belajar ... 7
3. Pengertian Prestasi Belajar ... 9
xiv
a. Pengertian Motivasi ... 11
b. Fungsi Motivasi ... 12
c. Bentuk Motivasi ... 13
5. Disiplin Belajar ... 18
a. Pengertian Disiplin Belajar ... 18
b. Fungsi Disiplin Belajar ... 18
c. Macam-macam Disiplin Belajar ... 21
6. Kompetensi Guru ... 23
a. Kompetensi Profesional ... 24
b. Kompetensi Kepribadian ... 25
c. Kompetensi Pedagogik... 25
d. Kompetensi Sosial ... 25
B. Kerangka berfikir ... 26
C. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 27
D. Paradigma Penelitian ... 28
E. Hipotesis Penelitian ... 29
BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Penelitian ... 30
B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 30
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 30
D. Populasi dan Sampel ………... 31
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 32
F. Teknik Pengumpulan Data ……….. 36
G. Teknik Pengujian instrumen ... 38
H. Teknik Analisis Data ... 45
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 49
B. Visi dan Misi SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 50
xv
D. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMK Bopkri 1 Yogyakarta... 53
E. Kurikulum Satuan Pendidikan SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 55
F. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 60
G. Sumber Daya Manusia SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 71
H. Siswa-siswi SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 75
I. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah SMK Bopkri 1 Yogyakarta ... 76
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 78
B. Analisis Data ... 84
C. Pembahasan ... 95
BAB VI KESIMPULAN A. Kesimpulan ... 100
B. Keterbatasan ... 100
C. Saran ... 101
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skor Variabel Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan
Kompetensi Guru ... 33
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuisioner Variabel Disiplin Belajar 34 Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuisioner Variabel Motivasi Belajar 34 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kuisioner Variabel Kompetensi Guru ... 35
Tabel 3.5 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar ... 38
Tabel 3.6 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar... 39
Tabel 3.7 Kesimpulan Hasil Uji Validitas Kompetensi Guru ... 40
Tabel 3.8 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Belajar ... 43
Tabel 3.9 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar ... 44
Tabel 3.10 Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Guru ... 44
Tabel 3.11 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 46
Tabel 4.1 Daftar Jumlah Siswa SMK Bopkri ... 76
Tabel 5.1 Rentang Skor Disiplin Belajar ... 78
Tabel 5.2 Interpretasi Disiplin Belajar ... 79
Tabel 5.3 Rentang Skor Motivasi Belajar ... 80
Tabel 5.4 Interpretasi Motivasi Belajar ... 80
Tabel 5.5 Rentang Skor Kompetensi Guru ... 81
Tabel 5.6 Interpretasi Kompetensi Guru ... 81
xvii
Tabel 5.8 Interpretasi Prestasi Belajar ... 83
Tabel 5.9 Hasil Uji Normalitas Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan Kompetensi Guru Dengan Prestasi Belajar ... 84
Tabel 5.10 Hasil Uji Linieritas Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar ... 85
Tabel 5.11 Hasil Uji Linieritas Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar ... 86
Tabel 5.12 Hasil Uji Linieritas Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar ... 86
Tabel 5.13 Tabel Coeficients Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Pretasi Belajar ... 88
Tabel 5.14 Tabel Model Summary Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 89
Tabel 5.15 Tabel Anova Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar 89 Tabel 5.16 Tabel Coeficients Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Pretasi Belajar ... 90
Tabel 5.17 Tabel Model Summary Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 91
Tabel 5.18 Tabel Anova Pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 92
Tabel 5.19 Tabel Coeficients Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Pretasi Belajar ... 93
Tabel 5.20 Tabel Model Summary Pengaruh Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar ... 94
xviii LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 104
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 112
a. Data Induk Variabel Disiplin Belajar ... 113
b. Data Induk Variabel Motivasi Belajar ... 115
c. Data Induk Variabel Kompetensi Guru ... 118
d. Nilai Raport Siswa ... 121
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ... 135
a. Validitas Disiplin Belajar ... 136
b. Validitas Motivasi Belajar ... 138
c. Validitas Kompetensi Guru ... 140
d. Reliabilitas Disiplin Belajar ... 142
e. Reliabilitas Motivasi Belajar ... 142
f. Reliabilitas Kompetensi Guru ... 143
Lampiran 4 PAP II dan Pengujian Deskripsi Data ... 144
a. Disiplin Belajar ... 145
b. Motivasi Belajar ... 147
c. Kompetensi Guru ... 149
d. Prestasi Belajar ... 151
Lampiran 5 Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 153
xix
Lampiran 6 Hasil Pengujian Hipotesis ... 157
a. Uji Regresi Linier Sederhana Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar ... 158 b. Uji Regresi Linier Sederhana Motivasi Belajar terhadap
Prestasi Belajar ... 159 c. Uji Regresi Linier Sederhana Kompetensi Guru terhadap
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi sekarang ini banyak akan adanya persaingan
berbagai bidang, oleh karena itu untuk menghadapi banyaknya persaingan
yang ada tentunya memerlukan sumber daya manusia yang kreatif dan
memiliki wawasan yang luas. Untuk menjadi manusia yang kreatif dan
memiliki wawasan yang luas maka diperlukan akan adanya pendidikan.
Dengan adanya pendidikan akan mempengaruhi perkembangan jaman,
karena melalui pendidikan akan tercipta sumber daya manusia yang akan
mampu bersaing di era globalisasi ini.
Melalui pendidikanlah akan tercipta sumber daya manusia yang
kreatif dan memiliki wawasan luas yang didasarkan pada pendidikan yang
diterima oleh siswa. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan yang
dinamakan motivasi untuk terus berprestasi dan semangat disiplin yang
tinggi, dengan adanya motivasi belajar yang tinggi diharapkan prestasi
belajar siswa akan meningkat.
Pencapaian prestasi belajar dipengaruhi oleh banyak hal antara lain
motivasi belajar, disiplin belajar, dan kompetensi guru. Dengan adanya
motivasi seorang siswa akan terdorong untuk belajar dengan baik sehingga
dapat mencapai prestasi belajar yang baik, jika seorang siswa sudah
mudah. Selain motivasi siswa juga harus dapat mendisiplinkan diri yaitu
dengan mematuhi peraturan-peraturan dalam kegiatan pembelajaran.
Dengan adanya sikap disiplin belajar diharapkan adanya peningkatan
prestasi belajar. Selain itu juga guru yang kompeten juga dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa, guru yang kompeten lebih mampu
mengelola kelasnya, sehingga hasil belajar siswa dapat optimal. Guru yang
kompeten juga mampu menyajikan materi pelajaran yang benar-benar
bermutu dan sesuai dengan ilmu dan teknologi yang ada, sehingga
membuat siswa merasa senang melakukan kegiatan belajar mengajar.
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan belajar,
karena suatu prestasi yang meningkat itu merupakan bukti keberhasilan
proses belajar peserta didik. Semakin optimal peserta didik dalam belajar
maka akan meningkat prestasi belajarnya. Usaha belajar dapat berhasil dan
mencapai tujuannya apabila peserta didik mendapat dukungan, dengan
adanya dukungan maka peserta didik mempunyai semangat atau yang
dinamakan motivasi. Selain itu juga ada faktor lain yang memegang
peranan penting yaitu disiplin diri dalam belajar, dan guru yang
berkompetensi. Ketiga faktor tersebut memiliki pengaruh yang besar
dalam pencapaian prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Pengaruh disiplin
belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru terhadap prestasi
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini berjalan terarah dan mencapai sasaran yang
diinginkan, maka masalah dibatasi pada :
1. Disiplin belajar yang dimaksud adalah kedisiplinan siswa dalam
menggunakan waktu belajar, tempat belajar, norma dan peraturan dalam
belajar sehari-hari untuk mencapai prestasi yang diinginkan.
2. Motivasi belajar yang dimaksud adalah motivasi yang berasal dari
dalam diri (intern) dan dari luar (ekstern) dalam mencapai prestasi yang
diinginkan.
3. Guru kompeten adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik,
serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. Untuk menjadi guru
yang kompeten harus memiliki beberapa kompetensi.
4. Prestasi belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kemampuan
siswa yang diperoleh dari penilaian aspek kognitif, afektif dan
psikomotorik yang dapat dilihat dari hasil belajar siswa berupa nilai
rapot selama tahun ajaran 2014/2015.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dibuat perumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apakah disiplin belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1
2. Apakah motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1
Yogyakarta?
3. Apakah kompetensi guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar
kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1
Yogyakarta?
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian perlu ada tujuan yang berfungsi sebagai acuan
pokok terhadap masalah yang diteliti, sehingga peneliti akan bekerja lebih
terarah dalam penelitian. Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh positif disiplin belajar dengan prestasi
belajar kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1
Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui pengaruh positif motivasi belajar dengan prestasi
belajar kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1
Yogyakarta.
3. Untuk mengetahui pengaruh positif kompetensi guru dengan prestasi
belajar kelas XI Akuntansi/Administrasi Perkantoran SMK Bopkri 1
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
siswa sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan motivasi belajar
siswa dan penerapan disiplin belajar siswa untuk meningkatkan prestasi
belajar.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
informasi bagi peneliti selanjutnya serta menambah bahan bacaan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan, menerapkan teori
yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya serta
6 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor penting dari keseluruhan
proses pendidikan karena belajar merupakan kegiatan pokok dalam
proses tersebut. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
siswa. Belajar akan membawa perubahan dalam diri yang belajar baik
berupa pengetahuan, keterampilan dan tingkah laku.
Slameto (2003: 13) menyatakan bahwa: Belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut Syah (2006: 13) “Belajar dapat dipahami sebagai
tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif ”.
Dari beberapa pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh
seseorang melalui pengalaman dan latihan yang telah dilakukannya
2. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Azhari (2004: 122) ada 5 prinsip dalam belajar,
yaitu sebagai berikut:
a. Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
b. Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah
laku.
c. Belajar merupakan suatu proses.
d. Proses belajar terjadi karena ada dorongandan tujuan yang akan
dicapai.
e. Belajar merupakan bentuk pengalaman.
Agar lebih jelas mengenai prinsip-prinsip dalam belajar, dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
Perbedaan yang terjadi pada diri individu memiliki ragam
yang cukup banyak baik sifat maupun jenisnya. Untuk itu setiap
individu yang belajar juga akan menghasilkan perubahan yang
beragam pula. Baik berkenaan dengan fisik maupun mental. Dan
dengan sendirinya akan menunjukkan bentuk yang beragam pula
dalam hal tingkah laku.
Adapun perubahan tingkah laku yang dapat disebut
sebagai hasil dari proses belajar adalah sebagai berikut:
Hal ini berarti bahwa individu yang belajar akan
menyadari terjadinya perubahan pada dirinya.
b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Perubahan yang terjadi dalam individu berlangsung
terus menerus ,dinamis dan tidak statis. Satu perubahan akan
menyebabkan perubahan berikutnya dan terus memiliki
kegunaan bagi proses belajar beriktnya.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan senantiasa bertambah dan tertuju uuntuk
memperoleh sesuatu yang baik dari sebelumnya. Sedangkan
perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak
terjadi dengan sendirinya melainkan terjadi karena usaha
individu itu sendiri.
d) Perubahan yang menunjukkan pertumbuhan dan
perkembangan serta memiliki tujuan yang jelas.
Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan
yang akan dicapai, perubahan tingkah laku benar-benar
disadari dan perbuatan belajar terarah kepada perubahan
tersebut.
2) Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah
laku.
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu
Jadi tidak hanya satu aspek tingkah laku saja, melainkan seluruh
aspek tingkah laku secara integral.
3) Belajar merupakan suatu proses.
Hal ini berarti bahwa perbuatan belajar merupakan suatu
kegiatan dan bukan suatu benda statis. Ia merupakan suatu bentuk
usaha aktif individu untuk mencapai tujuan.
4) Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang akan
dicapai.
Dalam proses belajar, kegiatan belajar selalu ada tenaga
pendorongnya dan ada tujuan yang akan dicapai.
5) Belajar merupakan bentuk pengalaman.
Perubahan tingkah laku individu dalam perbuatan belajar
merupakan hasil pengalamannya. Proses dan hasil belajar akan
mewarnai dan mempengaruhi kehidupannya.
3. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Dalyono (2005:55) ada bebarapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor interns dan faktor ekstern.
Faktor intern meliputi kesehatan, intelegensi, bakat, minat, dan
motivasi, sedangkan faktor ekstern meliputi keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan. Faktor yang bersumber dari dalam diri
sedangkan faktor yang bersumber dari lingkungan keluarga yaitu
tingkat pendidikan orang tua dan jumlah penghasilan orang tua.
Prestasi belajar siswa merupakan hasil yang telah dicapai
siswa setelah belajar dan mengerjakan secara optimal yang diperoleh
dari hasil tes individu. Perbedaan kemampuan belajar siswa
berpengaruh pada prestasi belajar yang dicapai dari setiap siswa
karena faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa juga
berbeda-beda.
Prestasi belajar dapat diukur dengan alat ukur tertentu. Tes
prestasi belajar merupakan salah satu alat ukur di bidang pendidikan
yang sangat penting artinya sebagai sumber informasi guna
pengambilan keputusan (Saifudin Azwar, 1996) Jadi prestasi belajar
diperoleh dengan perangkat tes dan hasil tes dapat memberi informasi
tentang apa yang telah dikuasai siswa, serta dapat memberi informasi
kedudukan siswa dibandingkan dengan siswa yang lain atau
kelompoknya. Dengan demikian seseorang dapat dikatakan
berprestasi atau berhasil dalam suatu pelajaran tertentu jika mampu
menyelesaikan tes prestasi belajar tersebut dengan baik.
Prestasi merupakan hasil tindakan dalam belajar yang
berkenaan dengan ranah koognitif (Saifudin Azwar, 1996) sedangkan
Dalyono memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi
Jadi yang di maksud dengan prestasi belajar adalah hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik yang diperoleh dengan
perangkat tes atau hasil tes yang biasanya dilambangkan dengan
angka nilai.
4. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab
seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak
akan mungkin melakukan aktivitas dalam belajar. Motivasi
memiliki beragam arti tergantung dari sudut pandang ahli yang
mengemukakan arti motivasi itu sendiri. Suryabrata
(2002:70)”motivasi berasal dari kata motif yang berarti keadaan
dalam pribadi orang yang mendorong individu melakukan
aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan tertentu”.
Istilah motivasi menunjuk kepada semua gejala yang
terkandung dalam stimulasi tindakan ke arah tujuan tertentu, di
mana sebelumnya tidak ada gerakan menuju kearah tujuan
tersebut. Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau
internal dan intensif di luar dan dalam diri individu sebagai suatu
masalah di dalam kelas, motivasi adalah proses membangkitkan,
mempertahankan, dan megontrol minat-minat (Hamalik,
Motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk
menggerakkan, mengarahkan, dan menjaga tingkah laku
seseorang. Motivasi akan menjadikan seseorang untuk melakukan
sesuatu, sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Tindakan
memotivasi siswa yang dilakukan oleh seorang guru bertujuan
untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul
keinginannya dan kemauanya untuk meningkatkan prestasi
belajarnya sehingga tercapai suatu tujuan pendidikan sesuai
dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah
(Purwanto, 2004:73).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi
adalah suatu dorongan dari dalam diri dan luar siswa untuk
berbuat atau bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai
hasil atau tujuan yakni prestasi belajar sesuai dengan keinginan
siswa.
b. Fungsi Motivasi
Motivasi berfungsi sebagai: 1) Mendorong timbulnya
kelakuan atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak akan timbul
perbuatan seperti belajar; 2) Pengarah artinya mengarahkan
perbuatan kepada pencapaian tujuan yang diinginkan; 3)
Penggerak. Besar kecilnya motivasi akan menetukan cepat atau
Sedangkan menurut Sardiman (2005:75) motivasi
mempunyai 3 fungsi yaitu:
a) Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi.
b) Menentukan arah, yakni ke arah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah
den kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
tujuannya.
c) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai
tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
c. Bentuk-bentuk Motivasi
Motivasi dapat menentukan baik tidaknya seseorang
dalam mencapai tujuan yang ditargetkan sehingga semakin besar
motivasi seorang siswa akan semakin besar kesuksesan
belajarnya, sebaliknya semakin lemah motivasi yang dimiliki
siswa maka kesuksesan yang diharapkan semakin tipis. Seseorang
yang besar motivasinya akan:
1) Giat berusaha
Giat berusaha disini dimaksudkan agar siswa
memiliki keinginan yang besar untuk berhasil dalam belajar.
siswa untuk mengulangi pelajaran di rumah dan kemauan
siswa dalam belajar di dalam kelas. Bentuk keinginan siswa
mengulang pelajaran di rumah yaitu mengulang pelajaran
yang telah diperoleh, menyalin soal, melengkapi catatan dan
mengerjakan soal yang ada dalam buku paket. Sedangkan
wujud dari kemauan siswa belajar di kelas yaitu
memperhatikan dengan seksama, bertanya, membahas soal
dengan teman, penuh gairah dan senang hati.
2) Tampak gigih dan tidak mau menyerah
Kegigihan siswa dalam belajar tidak lepas dari
kebutuhan siswa akan hasil yang bagus dalam pelajaran. Hal
ini akan terlihat pada upaya siswa tersebut dalam belajar.
Upaya siswa dalam belajar antara lain: siswa memiliki tujuan
tertentu, keinginan terhadap nilai yang bagus, kerajianan
belajar, bertanya kepada teman. Siswa merasa tertantang
dalam belajar. Wujudnya yaitu siswa tidak mengharapkan
tugas dari teman, mengerjakan soal yang sulit, dan
mengerjakan PR serta rajin belajar karena adanya tantangan
dari sekolah. Dengan adanya tantangan maka akan
memberikan kontribusi yang positif terhadap prestasi belajar
siswa.
3) Giat dan senang membaca buku-buku untuk meningkatkan
Siswa yang senang belajar, selain membaca dan
mempelajari buku-buku yang diberikan oleh guru, juga giat
mencari, menyediakan, membaca dan mempelajariliteratur
lain yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari
sehingga akan bisa memperoleh hasil belajar yang bagus.
Selain itu, siswa tidak bosan untuk belajar, dan berusaha
untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik.
Sebaliknya mereka yang motivasinya lemah akan:
a) Tampak acuh tak acuh
Siswa yang memiliki sikap acuh tak acuh
dalam belajar akan nampak dalam sikap
belajarnya yakni mereka akan mengabaikan
pelajaran dan tidak mau peduli dengan
permasalahan yang diberikan selama pelajaran
berlangsung, sehingga berdampak negatif
terhadap prestasi belajar siswa yang
bersangkutan. Siswa tersebut akan kesulitan
dalam menjawab soal-soal yang diujikan oleh
guru sehingga siswa tersebut akan sulit
memperoleh nilai bagus.
b) Mudah putus asa
Sifat mudah putus asa yang dialami siswa,
sedikit berbeda dengan yang telah diberikan,
siswa dengan karakter mudah putus asa tidak
pernah mau mencoba untuk berusaha
menyelesaikan dan mencari tahu solusi
permasalannya. Misalnya ketika siswa diberikan
soal-soal yang berbeda bentuknya dari pelajaran
sebelumnya, siswa tersebut merasa kesulitan
dalam menjawab sampai akhirnya tidak bisa
menjawab. Siswa dengan karakter mudah putus
asa, tidak mau berusaha mencari solusi lain
seperti menanyakan cara pemecahan masalah
yang dihadapinya kepada teman ataupun gurunya
sehingga menimbulkan rasa putus asa dalam diri
siswa tersebut. Hal seperti ini akan memberikan
dampak negatif terhadap prestasi siswa tersebut.
c) Perhatiannya tidak tertuju pada pelajaran
Dalam setiap proses pembelajaran,
perhatian dan konsentrasi siswa terhadap materi
yang disampaikan tidak pernah fokus sehingga
kelihatan melamun, bengong, selalu melakukan
kegiatan lain dan tidak mau mendengarkan
penjelasan guru. Akibatnya, ketika diberikan
proses pembelajaran selesai, siswa tersebut tidak
bisa menjawab. Otomatis penilaian guru terhadap
siswa tersebut akan buruk efeknya prestasi
belajarnya juga tidak bagus.
d) Suka mengganggu kelas
Ketika proses pembelajaran sedang
berlangsung, ada siswa yang selalu mengganggu
temannya, sehingga mengalihkan perhatian
temannya yang sedang konsentrasi belajar. Sikap
siswa yang suka mengganggu di kelas ketika
proses pembelajaran berlangsung berakibat pada
prestasi belajar yang tidak bagus karena
perhatiannya tidak pernah fokus pada pelajaran.
e) Sering meninggalkan pelajaran
Siswa yang sering meninggalkan
pelajaran, baik itu dengan selalu meminta izin ke
luar setiap mata pelajaran berlangsung, maupun
yang sering bolos dan sering tidak masuk dengan
keterangan yang kurang jelas membuat siswa
akan mengalami kesulitan dalam belajar dan
akhirnya akan menghasilkan prestasi belajar yang
5. Disiplin Belajar
a. Pengertian Disiplin Belajar
Mulyasa (2005:108) mengemukakan bahwa disiplin
adalah suatu keadaan tertib di mana orang-orang tergabung dalam
suatu sistem tunduk pada peraturan-peraturan yang ada dengan
senang hati. Menurut soegeng Prijodarminto dalam Tu’u
(2004:31) disiplin sebagai kondisi yang tercipta dan terbentuk
melalui proses dari serangkaian prilaku menunjukkan nilai-nilai
ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan, atau ketertiban,.
Maka kedisiplinan anak didik dalam mengikuti suatu kegiatan
pun akan menimbulkan sikap tanggung jawab, atau disiplin dalam
menghadapi pelajaran atau dalam belajarnya.
Dari berbagai pengertian di atas maka dapat didimpulkan
disiplin belajar adalah suatu kondisi dimana tercipta dan terbentuk
melalui proses dari serangkaian prilaku seseorang yang sesuai
dengan peraturan atau tata tertib untuk memperoleh prilaku baru
yang akan menimbulkan sikap tanggung jawab.
b. Fungsi Disiplin Belajar
Disiplin dalam belajar sangat diperlukan. Kalau siswa dapt
mendisiplinkan diri, maka ia dapat hidup teratur dan mengerjakan
tugas tepat pada waktunya, sehingga tidak akan mengalami
Guru harus menummbuhkan disiplin dalam diri peserta
didik, terutama disiplin diri (self-discipline). Untuk kepentingan
tersebut, guru harus mampu melakukan hal-hal berikut:
1) Membantu peserta didik mengembangkan pola prilaku untuk
dirinya
2) Membatu peserta didik meningkatkan standar prilakunya
3) Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat mengakkan
disiplin (Mulyasa, 2005:109).
Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap,
prilaku dan tata kehidupan berdisiplin, yang akan mengantar
seorang siswa sukses dalam belajar selanjutnya ketika bekerja.
Adapun fungsi disiplinantara lain:
1) Menata kehidupan bersama
Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan
manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat.
Dengan begitu, hubungan antara individu satu dengan yang
lain menadi baik dan lancar.
2) Membangun kepribadian
Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat
berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apabila
seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu
lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tentram,
3) Melatih kepribadian
Sikap, prilaku dan pola kehidupan yang baik dan
berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat.
Namun , terbetuk melalui satu proses yang membutuhkan
waktu panjang.
4) Pemaksaan
Disiplin dapat terjadi karena dorangan kesadaran diri.
Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kaut.
Dengan melakukan kepatuhan dan ketaantan atas kesadaran
diri, bermanfaat bagi kebaikan san kemajuan diri. Disiplin
dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan takanan dari
luar. Jadi, disiplin dapat berfungsi sebagai pemaksaan kepada
seseorang untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku
di lingkungan itu.
5) Hukuman
Tata tertib sekolah biasanya berisi hal-hal positif yang
harus dilakukan siswa. Sisi lainnya berisi sanksi atau
hukuman bagi yang melanggar tata tertib tersebut. Ancaman
atau sanksi sangat penting karena dapat memberi dorongan
dan kekuatan bagi siswa untuk menaati dan mematuhinya.
Tanpa ancaman sanksi atau hukuman, dorongan ketaatan dan
keptuhan dapat dperlemah.Motivasi untuk hidup mengikuti
6) Menciptakan lingkungan kondusif
Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya
proses dan kegiatan pendidikan agar berjalan lancar. Hal itu
dicapai dengan merancang peraturan sekolah, yakni peraturan
bagi guru-guru, dan bagi para siswa, serta
peraturan-paeraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian di
implementasikan secara konsisten dan konsekuen. Dengan
demikian, sekolah menjadi lingkungan pendidikan yang
aman, tenang, tentram, tertib, dan teratur. Lingkungan seperti
ini adalah lingkungan yang kondusif bagi pendidikan(Tu’u,
2004:38-43).
c. Macam-macam Disiplin Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan. Dalam belajar, kita
tidak lepas dari beberapa hal yang dapat mengantarkan kita
berhasil dalam belajar. Banyak orang yang belajar susah payah,
tetapi tidak mendapat hasil apa-apa. Penyebabnya tidak lain
karena belajar tdak teratur, tidak disiplin, kurang bersemanga,
tidak tahu bangaimana cara berkonsentrasi dalam belajar,
mengabaikan masalah dalam pengaturan waktu, dan lain
Dalam penelitian ini, disiplin belajar yang dimaksud
dibagi menjadi dua yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin
belajar di rumah.
1) Disiplin belajar di sekolah
Disiplin di sekolah bertujuan untuk mebantu peserta
didik menemukan dirinya dan mengatasi serta mencegah
timbulnya masalah dan berusaha menciptakan situasi yang
menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran, sehingga mereka
menaati segala peraturan yang telah ditetapkan (Mulyasa,
2005:108).
Kedisiplinan sekolah sangat erat hubungannya dengan
kerajianan siswa dalam sekolah juga dalam belajar. Menurut
Djamarah (2002:97) terdapat kiat-kiat belajar di sekolah,
yaitu:
a) Masuk kelas tepat waktu
b) Memperhatikan penjelasan guru
c) Menghubungkan pelajaran yang sedang diterima dengan
bahan yang sudah dikuasai
d) Menacatat hal-hal yang dianggap penting
e) Aktif daan kreatif dalam kerja kelompok
f) Bertanya mengenai hal-hal yang belum jelas
g) Pergunakan waktu istirahat dengan sebaik-baiknya
Sedangkan menurut Slameto (2003), ada beberapa
macam disiplin belajar hendaknya dilakukan para siswa
dalam kegiatan belajarnya di sekolah, yaitu:
a) Disiplin siswa dalam masuk sekolah
b) Disiplin siswa dalam mengerjakan tugas
c) Disiplin siswa dalam mengikuti pelajaran di sekolah
d) Disiplin siswa dalam menaati tata tertib di sekolah
2) Disiplin belajar di rumah
Menurut Djamarah (2002:40) terdapat kiat-kiat dalam
belajar sendiri di rumah, yaitu:
a) Mempunyai fasilitas dan perabot belajar
b) Mengatur waktu dan jdwal belajar
c) Mengulangi bahan pelajaran
d) Menghafal bahan pelajaran
e) Membaca buku
f) Membuat ringkasan pelajaran
g) Mengerjakan tugas
6. Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau
penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan menjalankan
tugas sebagai pengajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut
Sedangkan guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan
nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan yang dibarengi
dengan contoh-contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas
guru selain mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga
mendidik siswa menjadi warga negara yang baik dan utuh.
Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam
dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai
modal dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16
tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru
bahwa kompetensi guru dibedakan menjadi empat bagian yaitu
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial,
dan kompetensi profesional. Ke empat kompetensi tersebut tidak bisa
dipisah-pisahkan, ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri
dan tingkah laku guru. Guru yang terampil mengajar harus pula
memiliki kepribadian yang baik dan mampu mengelola pembelajaran
peserta didik serta berhubungan sosaial yang baik di dalam kehidupan
bermasyarakat. Keempat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai
berikut:
1) Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkannya
ditetapkan dalam standar nasional pendidikan (Ign. Masidjo,
2007).
2) Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian berarti kemampuan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif, berwibawa, berakhlak mulia,
dapat menjadi teladan (Ign. Masidjo, 2007).
Guru dalam menjalankan tugasnya hendaknya dapat
mengembangkan kepribadiannya. Dalam kedudukannya sebagai
makhluk yang beriman,ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
3) Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik ialah kemampuan mengelola
pembelajaran peserta didik, meliputi:
a) Pemahaman pada peserta didik
b) Perancangan & pelaksanaan pembelajaran
c) Evaluasi hasil belajar
d) Pengembangan potensi peserta didik (Ign. Masidjo, 2007).
4) Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan sebagai bagian dari
masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan.
Orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar (Ign.
B. Kerangka Berpikir
Menurut Sugiyono (2008:47) “ Kerangka berfikir merupakan
model konseptual tentang teori berhubungan dengan berbagai faktor yang
telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting”.
Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas, yaitu disiplin belajar
(X1), motivasi belajar (X2), dan kompetensi guru (X3), satu variabel
terikat yaitu prestasi belajar siswa (Y).
Disiplin belajar merupakan salah satu faktor psikologis yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Adapun indikator-indikator dari
siswa yang memiliki kedisiplinan belajar antara lain: Disiplin yang ada
hubungannya dengan waktu belajar, tempat belajar, norma dan peraturan
dalam belajar. Dengan adanya kedisiplinan pada diri siswa terhadap mata
pelajaran disekolah diharapkan akan berpengaruh terhadap prestasi belajar
yang diperoleh siswa.
Dalam proses pembelajaran diperlukan motivasi yang mendorong
siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. Siswa yang
memiliki motivasi tinggi dalam proses pembelajran akan sangat aktif,
antusias serta semangat dalam kegiatan belajar, dengan demikian siswa
akan selalu mencari tahu dan mempelajari mengenai pelajaran yang
dipelajarinya sehingga sudah bisa dipastikan berpengaruh terhadap
prestasi belajarnya.
Kompetensi guru merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi
manusia tidak bisa terlepas dari pengaruh dan interaksi dengan guru.
Dalam proses belajar, anak tidak bisa terlepas dari pengaruh guru. Prestasi
belajar juga dipengaruhi oleh kompetensi guru hal ini sangat
memungkinkan, karena aktivitas keseharian siswa lebih banyak berada di
lingkungan sekolah. Oleh karena itu, siswa yang mempunyai guru yang
kompeten akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
C. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Fx. Bari Dwi Admoko dari Universitas
Sanata Dharma (USD) dengan judul: Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim
Kelas, Dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi
Belajar Akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
a. Disiplin belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar akuntansi.
b. Iklim kelas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar akuntansi.
c. Persepsi siswa tentang kompetensi guru mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.
d. Disiplin belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang
kompetensi guru mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Antonius Bheny Maretino dari
Belajar, Disiplin Belajar, dan presepsi siswa tentang Kompetensi Guru
terhadap Prestasi Belajar Akuntansi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa:
a. Motivasi belajar mempunyai pengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar akuntansi.
b. Disiplin belajar mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar akuntansi.
c. Persepsi siswa tentang kompetensi guru mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.
d. Motivasi belajar, disiplin belajar dan persepsi siswa tentang
kompetensi guru mempunyai pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi.
D. Paradigma Penelitian
Dari penjelasan diatas dapat digambarkan paradigma penelitian
sebagai berikut:
Keterangan:
X1 : Disiplin Belajar
X2 : Motivasi Belajar
X1
X2
X3
X3 : Kompetensi Guru
Y : Prestasi Belajar Siswa SMK Bopkri 1 Yogyakarta
: Garis Regresi X terhadap Y dan Garis Regresi X1,X2,X3
terhadap Y
E. Hipotesis Penelitian
Menurut Sugiyono (2003:15) “Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan penelitian”. Dengan demikian hipotesis yang diajukan
adalah sebagai berikut :
1. Ho = Tidak ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi
belajar
H1 = ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar
2. Ho = Tidak ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi
belajar
H1 = ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar
3. Ho = Tidak ada pengaruh positif kompetensi guru terhadap prestasi
belajar
30 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Deskripsi Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus pada
siswa-siswi SMK Bopkri 1 Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan tentang
disiplin belajar, motivasi belajar, dan kompetensi guru terhadap prestasi
belajar.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK Bopkri 1 Jalan Cik Di Tiro No.37
RT.6/RW.2, Terban, Gondokusuman, Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2014
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian ini adalah siswa dan siswi SMK Bopkri 1
Yogyakarta kelas XI Akuntansi dan XI Administrasi Perkantoran.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah:
a. Disiplin belajar
c. Kompetensi guru
d. Prestasi belajar
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2003:72) menjelaskan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 101 siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2005:73) “Sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili)”.
Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AK/AP sebanyak 55
siswa.
3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah
purposive sampling atau sampel bertujuan. Purposive sampling
dilakukan dengan cara mengambil subjek berdasarkan tujuan tertentu,
yaitu pengambilan sampel dilakukan secara non random agar
pengambilan data dapat dilaksanakan labih cepat, menghemat biaya
menghemat tenaga, serta menghindari pengambilan data lebih dari
dipenuhi dalam menggunakan teknik purposive sampling yaitu
(Arikunto,2006:140):
a. Pengambilan sampel harus berdasarkan atas ciri-ciri, sifat atau
karakteristik tertentu, yang merupakan ciri pokok populasi.
b. Subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan
subjek yang paling mengandung ciri-ciri populasi.
c. Penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam
studi pendahuluan.
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh sampel yang
representatif, pengambilan dari kelas XI ditentukan seimbang atau
sebanding dengan banyaknya subjek dalam kelas. Setelah itu kelas XI
diambil sesuai dengan jumlah populasi sekolah.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Menurut Sugiyono (2008:61) mengemukakan bahwa
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat.
Penelitian ini variabel independen (X) dalam penelitian ini
meliputi disiplin belajar, motivasi belajar dan kompatensi guru.
Menurut Sugiyono (2008:61) menerangkan bahwa
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian
ini variabel terikatnya adalah prestasi belajar (Y).
2. Pengukuran Variabel
Untuk variabel penggunaan media pembelajaran dan motivasi
belajar pengukuran dilakukan dengan kuesioner dan menggunakan
[image:55.595.101.516.191.598.2]skala likert,yang disajikan dalam lima alternatif jawaban yaitu:
Tabel 3.1
Skor Variabel Disiplin belajar, Motivasi belajar dan Kompetensi guru
Jawaban
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
SSs (sangat setuju) 5 1
S (setuju) 4 2
R (Ragu-ragu) 3 3
TS (tidak setuju) 2 4
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuisioner Variabel
Disiplin belajar
Variabel Indikator
Nomor Item Kuisioner Item Positif Item Negatif Disiplin Belajar
a.Datang kesekolah tepat waktu
b.Selalu memakai seragam sekolah
1,3,5
7,8
2,4
6
c.Mengikuti kegiatan sekolah dengan tertib
d.Meninggalkan sekolah sesuai dengan
ketentuan sekolah
e.Selalu mengerjakan PR
f. Mengikuti pelajaran dengan tertib
g.Mengumpulkan tugas tepat waktu
9 10 11,12 14 15,16 13
[image:56.595.102.521.164.754.2]Sumber: Skripsi Antonius Bheny Maretino
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Motivasi Belajar
Motivasi
Belajar
a. Keinginan untuk berprestasi 11, 13, 15,
16, 17
9, 10,
12, 18
b. Kemauan mengikuti pelajaran 1, 2 23, 24
c. Kesadaran mengerjakan tugas 3, 8 25, 31,
32
d. Kerelaan menyediakan waktu untuk
belajar
Sumber: Skripsi Yosafat Adrianus
Tabel 3.4
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Kuesioner Variabel Kompetensi guru
Kompetensi
Guru
Kompetensi
pedagogik
a. Menguasai karakteristik peserta
didik
b. Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran
c. Mengembangkan kurikulum
yang terkait dengan mata
pelajaran yang diampu
1,2,3,4
6,7,9
10,11,12
5
8
Kompetensi
kepribadian
d. Menunjukkan etos kerja,
tanggungjawab yang tinggi dan
rasa percaya diri
e. Menjunjung kode etik profesi
guru
13,14,15,16, 17,18,19
20
Kompetensi
sosial
f. Bersikap objektif terhadap
peserta didik
g. Mampu beradaptasi ditempat 21
22
23
e. Kemauan mengevaluasi hasil belajar 6, 14 26, 28
f. Kebutuhan terhadap materi 19,20, 29 21, 27,
bertugas
h. Mampu berkomunikasi dengan
efektif terhadap sesama guru
i. Mampu berkomunikasi dengan
orang tua/ wali murid dan
masyarakat
24
Kompetensi profesional
j. Menguasai materi pelajaran
k. Mengembangkan materi
pelajaran yang diampu
25
26
Sumber: Skripsi Antonius Bheny Maretino
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
ada 2 macam yaitu :
1. Metode Angket/Kuesioner
Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006: 151)
menjelaskan bahwa angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahu. Sedangkan menurut
Sugiyono (2008: 199) mengemukakan bahwa angket atau kuesioner
merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah jenis
angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal
memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap paling
benar. Angket dibuat dalam bentuk obyektif dilengkapi dengan
petunjuk pengisian dengan masing-masing soal diberikan empat
alternalif jawaban. Sebelum angket digunakan terlebih dahulu diuji
cobakan, perlakukan ini untuk mengetahui tingkat kevaliditan dan
kereabilitasan angket.
Setelah kisi-kisi angket dibuat, maka kemudian membuat
item-item pertanyaan disertai alternatif jawaban yang kemudian disusun
sebagai pedoman pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat
dikatakan bahwa angket merupakan alat pengumpul data yang berupa
daftar pertanyaan atau isian yang harus diisi oleh subyek penelitian.
Dalam penelitian ini, pengumpulan data tentang kedisiplinan
belajar, motivasi belajar dan profesionalisme guru menggunakan
metode angket.
2. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006 : 158) menjelaskan bahwa
dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai
hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi ini
dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan sumber data yang
untuk memperoleh data tentang prestasi belajar siswa yang meliputi
nama siswa, nomor induk, dan nilai rapor siswa.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan
pengujian Validitas dan Reliabilitas.
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat-tingkat kevalidan atau keaslian suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid yang mempunyai validitas tinggi. Namun sebaliknya instrumen
yang kurang valid memiliki validitas rendah.
Dalam penelitian ini, apabila nilai rhitung > rtabel dengan taraf
signifikansi (α) 5% yang digunakan, maka kuisioner dikatan valid,
[image:60.595.101.509.248.741.2]namun apabila rhitung < rtabelmaka kuisioner dinyatakan tidak valid.
Tabel 3.5
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar
No Pernyataan
rhitung rtabel Keterangan
1 0,633 0,361 Valid
2 0,437 0,361 Valid
3 0,731 0,361 Valid
4 0,746 0,361 Valid
Tabel 3.6
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
6 0,768 0,361 Valid
7 0,520 0,361 Valid
8 0,697 0,361 Valid
9 0,804 0,361 Valid
10 0,520 0,361 Valid
11 0,697 0,361 Valid
12 0,804 0,361 Valid
13 0,384 0,361 Valid
14 0,719 0,361 Valid
15 0,731 0,361 Valid
16 0,633 0,361 Valid
No Pernyataan
rhitung rtabel Keterangan
3 0,566 0,361 Valid
4 0,528 0,361 Valid
5 0,570 0,361 Valid
8 0,515 0,361 Valid
9 0,615 0,361 Valid
11 0,442 0,361 Valid
Tabel 3.7
Kesimpulan Hasil Uji Validitas Kompetensi Guru
13 0,361 0,361 Valid
14 0,504 0,361 Valid
17 0,377 0,361 Valid
18 0,719 0,361 Valid
21 0,454 0,361 Valid
22 0,547 0,361 Valid
23 0,628 0,361 Valid
24 0,636 0,361 Valid
25 0,603 0,361 Valid
26 0,585 0,361 Valid
27 0,568 0,361 Valid
28 0,553 0,361 Valid
30 0,662 0,361 Valid
31 0,449 0,361 Valid
32 0,556 0,361 Valid
33 0,525 0,361 Valid
No Pernyataan
rhitung rtabel Keterangan
1 0,495 0,361 Valid
Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh item pernyataan adalah
valid. Pengambilan keputusan ini dengan membandingkan antara rhitung
dengan rtabel. Jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan α = 5% diperoleh
3 0,700 0,361 Valid
4 0,696 0,361 Valid
6 0,731 0,361 Valid
7 0,688 0,361 Valid
10 0,553 0,361 Valid
11 0,558 0,361 Valid
12 0,562 0,361 Valid
13 0,525 0,361 Valid
14 0,806 0,361 Valid
15 0,605 0,361 Valid
16 0,693 0,361 Valid
17 0,668 0,361 Valid
18 0,693 0,361 Valid
19 0,611 0,361 Valid
20 0,516 0,361 Valid
22 0,598 0,361 Valid
23 0,647 0,361 Valid
24 0,773 0,361 Valid
25 0,510 0,361 Valid
rtabel sebesar 0,361. Berdasarkan hasil perhitungan rhitung lebih besar dari
pada rtabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan dan
mengenai disiplin belajar, motivasi belajar dan kompetensi guru adalah valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006 : 17) menjelaskan bahwa reliabilitas
adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur
didalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran reliabilitas bertujuan
untuk mengetahui konsisten instrumen atau data yang diteliti, pengukuran
reliabilitas tersebut dengan menggunakan koefisien reliabilitas alpha dari
cronbac. Menurut Arikunto (2003: 235): “untuk instrumen yang dapat
diberikan skor dan skornya bukan 1 dan 0, uji coba dapat dilakukan
dengan teknik “sekali tembak” yaitu diberikan satu kali saja kemudian
hasilnya dianalisis dengan rumus alpha”.
Selain itu jumlah butir pertanyaan setiap indikator angket ada yang
ganjil dan ada yang genap. Dengan demikian jika dibelah tidak bisa
seimbang antara belahan satu dengan belahan lainnya, sehingga syarat
pemakaian rumus reliabilitas teknik belah dua tidak terpenuhi. Menurut
Arikunto (2003: 222) persyaratan yang harus dipenuhi apabila hendak
menggunakan teknik belah dua adalah:
a. Jumlah butir yang ada pada instrumen harus genap agar dapat dibelah
menjadi dua
b. butir-butir yang ada di dalam instrumen hendaknya memenuhi
disesuaikan dengan penyebaran atau pasangan butir-butirnya. Untuk
teknik undian misalnya maka butir-butir tes harus homogin (sama rata
di segala tempat) sehingga apabila dibelah akan menghasilkan belahan
yang seimbang, menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai
berikut.(Arikunto, 1999: 193)
− −
=
∑
22 11 1 1 t b k k r σ σ
Dimana: r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2b
σ
= jumlah varian butir/item2
t
σ
= varians totalInstrumen penelitian dikatan reliabel apabila nilai koefisien alpha
cronbach >0,6 (Nunally dalam Imam Ghozali, 2007:42). Sebaliknya apabila
hasil nilai keofisien alpha cronbach > o,6, maka penelitian tersebut dikatan
belum reliabel.
[image:65.595.252.462.650.755.2]Dari hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.8
Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Disiplin Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
Tabel 3.9
Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Motivasi Belajar
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
[image:66.595.100.502.186.596.2].914 .916 23
Tabel 3.10
Kesimpulan Hasil Uji Reliabilitas Kompetensi Guru
Hasil pengujian pada variabel disiplin belajar, motivasi
belajar dan kompetensi belajar siswa nilai cronbach alpha
sebesar 0,923, 0,914 dan 0,939 nilai tersebut menunjukkan
bahwa ketiga variabel dikatakan reliabel karena alpha
cronbach > 0,6.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
H. Teknik Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal
tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring
berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat
dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan digunakan uji
normalitas bivariat (modul PDE 1). Data dikatakan normal jika
nilai data lebih besar dari taraf signifikan 5% sebaliknya jika nilai
data lebih kecil dari taraf signifikan 5% maka data dikatakan tidak
normal.
b. Uji Linearitas
Pengujian linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan yang
linear ataukah tidak dengan variabel terikatnya. Untuk
melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus persamaan
regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Menurut Sudjana
(1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari F adalah
sebagai berikut:
F=�² �� �² �
Dengan:
F = Harga bilangan F untuk garis regresi
�² � = Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan: ��(�) �−�
Jika nilai Fhitung lebih kecil dari nilai Ftabel maka hubungan
antara variabel bebas dengan