xi ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI
Studi kasus Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cangkringan
FX. Bari Dwi Admoko Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 2) iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi, 3) persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, 4) disiplin belajar, iklim kelas, persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cangkringan pada bulan Juni 2009. Jumlah populasi adalah sebanyak 132 siswa, jumlah sampel 63 siswa. Sampel diambil dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dilengkapi dengan dokumentasi.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment. Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda. Dalam penelitian ini ditetapkan taraf signifikansi (α) 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx1y = 0,539 dengan
thitung = 4,997 > ttabel = 1,669), (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim
kelas terhadap prestasi belajar akuntansi (rx2y = 0,657 dengan thitung = 6,806 > ttabel
= 1,669), (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi (rx3y = 0,599 dengan thitung =
5,842 > ttabel = 1,669), (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar,
iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi (Ry.1,2,3 =
xii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEARNING DISCIPLINE, CLASSROOM ATMOSPHERE AND STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHER’S COMPETENCE TOWARDS ACCOUNTING LEARNING ACHIVEMENT
A Case Study on the Eleventh Grade of Social Sciences Department of Cangkringan 1 Senior High School
FX. Bari Dwi Admoko Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to find out whether there are positive and significant influences of: 1) learning discipline towards accounting learning achievement, 2) classroom atmosphere towards accounting learning achievement, 3) students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement, 4) learning discipline, classroom atmosphere, students’ perception on teacher’s competence simultaneously towards accounting learning achievement.
The research of this case study was conducted in Cangkringan 1 Senior High School in Juni 2009. The population of this research were 132 students, and the participants of this research were 63 students. The participants were chosen by applying purposive sampling method. The data were collected by using questionnaire equipped with documentation.
To find out whether there are positive and significant influences of learning discipline, classroom atmosphere and students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement, the researcher used correlation product moment analysis; whereas, to find out whether there are positive and significant influences of learning discipline, classroom atmosphere, students’ perception on teacher’s competence simultaneously towards accounting learning achievement, double regression analysis technique was used. This research uses 0,05 significance (α).
Research findings show that: (1) there is positive and significant influence of learning discipline towards accounting learning achievement (rx1y = 0,539 with
tcount = 4,997 > ttable =1,669), (2) there is positive and significant influence of
classroom atmosphere towards accounting learning achievement (rx2y = 0,657 with
tcount =6,806 > ttable =1,669), (3) there is positive and significant influence of
students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement (rx3y = 0,599 with tcount = 5,842 > ttable =1,669), (4) there is positive
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS,
DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI
Studi Kasus SMA Negeri 1 Cangkringan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
FX. Bari Dwi Admoko
041334087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS,
DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI
Studi Kasus SMA Negeri 1 Cangkringan
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
FX. Bari Dwi Admoko
041334087
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN
PEREPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU
TERBADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Studi Kasus di SMA Negeri 1 CangkringanDit.-h: .
FX. Bari b\\ri Admoko I
NIM ~ ~ ~ . :t 334087
Telah disetujui oleh :
Pembimbing
Drs. FX . Muhadi MrPd.. Tanggal 30 Septembe,r 2009
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN
PEREPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU
TERHADAP PRESTASI BELAJAR
AKUNT~~SIStudi Kasus di SMA Negeri 1 Cangkringan
Dipersiapkan dan ditulis oleh: FX. Bari Dwi Admoko
NIM :
r::t
1334087Telah dir...ertahankan di depan Par.i;:'1 Penguji
dna diuyatakal1 r·:ia;' rnemenuhi .oyarat
Susunan Pmlitia Penguji Hama Lf;r,gka::
Ketua Yoh<i.fI% Har"j( , y ~ , ~.'pd., J. \.si.
Sekretaris ... ~
Anggota Dr').. F ~ : \" Muhadi~ M.Pd.
Anggota R:~a Eny Pt ~ rvanti, S.Pd., h-1.Si.
:
:::2j~::::::::
:::
Anggota B. ir:r:t.1h NUgI:j r;: ~'1, S.Pd., SJ.P,. k ~pd.
<77t\1~"<".
<<0
Yogyakarta, 13 Oktober 2009
Fakultas Keguruan dan IImu Pendidikan
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk:
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu setia mendengar doaku,
melindungiku, menyertaiku dan memberkatiku
Kedua orang tuaku Paulus Subagyo dan Yustina Maria Sumari
Kakakku Yohanes Andi Sumaryono
v
M O T T O
Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi tidak demikian
bagi Allah. Sebab segala sesuatu mungkin bagi Allah
(Markus 10:27).
Tuhan bersama orang-orang pemberani.
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Y ogyakarta, 13 Oktober 2009
Penulis
dt
FX. Bari Dwi Admoko
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : FX. Bari Dwi Admoko
Nomor Mahasiswa : 041334087
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Y ogyakarta
Pada tanggal : 13 Oktober 2009
Yang menyatakan
~
(FX. Bari Dwi Admoko)
viii
KATA PENGANTAR
Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi
Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi” dengan studi
kasus di SMA Negeri 1 Cangkringan. Tujuan penulisan skripsi ini untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu secara moril
maupun materiil dalam penulisan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.
Romo Ir. P. Wiryono, SJ., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
beserta semua jajaran rektorat yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
kepada penulis mengikuti dan menyelesaikan perkuliahan.
2.
Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
3.
Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
ix
4.
Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Unversitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
5.
Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar
memberikan bimbingan, dukungan, kritik, saran dan meluangkan waktu untuk
penyelesaian skripsi ini.
6.
Kedua Orang Tuaku Paulus Subagyo dan Yustina Maria Sumari yang tiada
hentinya menyayangiku.
7.
Kakaku Yohanes Andi Sumaryono yang selalu memberikan spirit,
nasihat dan
bimbingan.
8.
Adikku Thomas Cahyo Susmawanto yang selalu memberikan dukungan dan
semangat.
9.
Keluarga Besar Simbah Karto Dimedjo di Manisrenggo dan Simbah Mitro
Sardjono di Cangkringan yang selalu memberikan kepercayaan, dukungan dan
semangat.
10.
Bapak Drs. Shobariman selaku Kepala Sekolah SMA negeri 1 Cangkringan serta
seluruh jajaran sekolahan yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan
penelitian dan memberikan dukungan dengan ramah
11.
Mbak Caecilia Devi selaku guru bantu di SMA Taman Madya Jetis yang telah
membantu meyebarkan kuesioner untuk uji prasyarat penelitian.
12.
Semua Siswa-siswi SMA Negeri 1 Cangkringan dan SMA Taman Madya Jetis
x
13.
Keluarga Besar Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Sanata Dharma yang
menjadi rumah dimana aku banyak belajar.
14.
Sdr. Lusiana yang dengan penuh rasa sayang dan sabar memberikan bimbingan,
nasihat dan semangat.
15.
Temen-temen kuliah: Antonius Benny, Tri Purnomo, Yoga, Yohanes Sukoco,
Pungki, H. Wibi, Brama, Haris, Doni, Eko G., Widayanto, Galuh, Dana Puspita,
Lukas, Albert Rudi, Doni, Yasinta Ria, Alfonsa Ika, Venti, Novina K.S., dan Emi
yang selalu memberi semangat, belajar dan bermain bersama selama kuliah.
16.
Teman-teman Pak ’04 yang selalu memberikan kehangatan, kekompakan, dan
semangat.
17.
Teman-teman kos STM Pembangunan 20E khususnya Tejo, Mas Polo, Ndaru,
Ableh, trias, dan Afif yang selalu menemani dan memberikan semangat.
18.
Ms Joging, wisnu, dan itok yang terus memberikan dukungan dan semangat.
19.
Crew Sonic The Warnet: Thomas Danang, Galih K., Domex, Wijaya, Boli, dan
Roni yang telah memberikan dukungan dan semangat.
20.
Teman-temanku serta pihak yang telah memberikan semangat dukungan dan
membantu penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Yogyakarta, Oktober 2009
Penulis
xi ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI
Studi kasus Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cangkringan
FX. Bari Dwi Admoko Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 2) iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi, 3) persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, 4) disiplin belajar, iklim kelas, persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi.
Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cangkringan pada bulan Juni 2009. Jumlah populasi adalah sebanyak 132 siswa, jumlah sampel 63 siswa. Sampel diambil dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dilengkapi dengan dokumentasi.
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment. Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda. Dalam penelitian ini ditetapkan taraf signifikansi (α) 0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx1y = 0,539 dengan
thitung = 4,997 > ttabel = 1,669), (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim
kelas terhadap prestasi belajar akuntansi (rx2y = 0,657 dengan thitung = 6,806 > ttabel
= 1,669), (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi (rx3y = 0,599 dengan thitung =
5,842 > ttabel = 1,669), (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar,
iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi (Ry.1,2,3 =
xii
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEARNING DISCIPLINE, CLASSROOM ATMOSPHERE AND STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHER’S COMPETENCE TOWARDS ACCOUNTING LEARNING ACHIVEMENT
A Case Study on the Eleventh Grade of Social Sciences Department of Cangkringan 1 Senior High School
FX. Bari Dwi Admoko Sanata Dharma University
Yogyakarta 2009
This research aims to find out whether there are positive and significant influences of: 1) learning discipline towards accounting learning achievement, 2) classroom atmosphere towards accounting learning achievement, 3) students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement, 4) learning discipline, classroom atmosphere, students’ perception on teacher’s competence simultaneously towards accounting learning achievement.
The research of this case study was conducted in Cangkringan 1 Senior High School in Juni 2009. The population of this research were 132 students, and the participants of this research were 63 students. The participants were chosen by applying purposive sampling method. The data were collected by using questionnaire equipped with documentation.
To find out whether there are positive and significant influences of learning discipline, classroom atmosphere and students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement, the researcher used correlation product moment analysis; whereas, to find out whether there are positive and significant influences of learning discipline, classroom atmosphere, students’ perception on teacher’s competence simultaneously towards accounting learning achievement, double regression analysis technique was used. This research uses 0,05 significance (α).
Research findings show that: (1) there is positive and significant influence of learning discipline towards accounting learning achievement (rx1y = 0,539 with
tcount = 4,997 > ttable =1,669), (2) there is positive and significant influence of
classroom atmosphere towards accounting learning achievement (rx2y = 0,657 with
tcount =6,806 > ttable =1,669), (3) there is positive and significant influence of
students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement (rx3y = 0,599 with tcount = 5,842 > ttable =1,669), (4) there is positive
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xii
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 2
C. Batasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 3
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Tinjauan Teoritik ... 6
1. Prestasi Belajar Akuntansi ... 6
2. Disiplin Belajar ... 8
3. Iklim kelas ... 12
4. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 14
xiv
C. Kerangka Berpikir ... 22
1. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 22
2. Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 22
3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 23
4. Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 23
D. Perumusan Hipotesis ... 24
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 25
A. Jenis Penelitian ... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25
C. Populasi dan Sampel ... 25
D. Variabel dan Pengukuran ... 26
1. Variabel Penelitian ... 26
2. Pengukuran Variabel ... 28
E. Teknik Pengumpulan Data ... 29
1. Teknik Kuesioner ... 29
2. Teknik Dokumentasi ... 29
F. Uji Instrument Penelitian ... 29
G. Teknik Analisis Data ... 35
BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 43
A. Profil Sekolah ... 43
B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 44
C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 45
D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Cangkringan ... 46
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49
A. Deskripsi Data ... 49
1. Disiplin Belajar ... 49
2. Iklim Kelas ... 50
xv
4. Prestasi Belajar ... 53
B. Uji Persyaratan Analisis ... 54
1. Uji Normalitas ... 54
2. Uji Linearitas ... 55
C. Pengujian Hipotesis ... 55
1. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 56
2. Pengaruh Iklim Kelas terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 56
3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 57
4. Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 58
D. Pembahasan ... 60
1. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 60
2. Pengaruh Iklim Kelas terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 61
3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 62
4. Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 63
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 65
A. Kesimpulan ... 65
B. Keterbatasan ... 67
C. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 70
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Skala Likert ... 28
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Disiplin Belajar ... 31
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Iklim Kelas ... 32
Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 33
Tabel 3.5 Instrumen Interpretasi Reliabilitas ... 34
Tabel 3.6 Hasi Uji Reliabilitas ... 35
Tabel 5.1 Interpretasi Disiplin Belajar ... 49
Tabel 5.2 Interpretasi Iklim Kelas ... 50
Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 52
Tabel 5.4 Interpretasi Prestasi Belajar Akuntansi ... 53
Tabel 5.5 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ... 56
Tabel 5.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 56
Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Analisis Regresi ... 60
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Kuesioner dan Kuesioner Penelitian ... 73
Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 83
Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 95
Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 109
Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Linearitas ... 113
Lampiran 6 Analisis Korelasi Product Moment dan Analisis Regresi Ganda ... 116
Lampiran 7 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 120
Lampiran 8 Tabel r, f, dan t ... 123
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Di jaman yang mulai berkembang akan menuntut manusia untuk
mempunyai prestasi yang tinggi. Untuk memperoleh prestasi yang tinggi
sangat diperlukan berbagai macam cara. Banyak faktor yang mempengaruhi
pencapaian prestasi belajar.
Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada
orang yang belum dewasa, supaya dia mencapai kedewasaan. Bantuan yang
diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan anak didik untuk belajar
hal-hal yang positif, sehingga dapat mengalami perkembangan. Perkembangan
peserta didik dalam belajar pada umumnya diukur berdasarkan capaian
prestasi belajar.
Banyak hal yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar
siswa antara lain peranan orang tua dalam menanamkan nilai disiplin,
kemandirian, perhatian orang tua, pemenuhan gizi yang baik, peranan guru
dalam memotivasi belajar siswa, menjaga kedisiplinan siswa, iklim kelas,
pengaruh lingkungan belajar, teman sebaya pada umumnya, sikap disiplin
dalam membagi waktu, dukungan semangat belajar dari teman-teman sekitar
dan sebagainya.
Secara umum kemampuan siswa dalam mencapai prestasi belajar
berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa
misalnya kompetensi guru, guru yang kompeten juga mampu menyajikan
materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan sesuai dengan ilmu tekhnologi
yang ada, selain itu juga bisa membuat siswa merasa senang untuk
mnelakukan kegiatan belajar mengajar. Faktor lainnya adalah iklim kelas,
iklim kelas yang mendukung juga akan membuat siswa akan rajin belajar
sehingga bisa meraih prestasi yang optimal.
Prestasi belajar selain ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor luar diri
siswa juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa. Adapun faktor
internal diantaranya disiplin belajar, dengan disiplin seorang siswa diharapkan
akan dapat belajar secara teratur sehingga nantinya akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa tersebut. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa
ketiga faktor tersebut memegang peranan yang penting dalam proses
pencapaian prestasi belajar siswa khususnya prestasi belajar akuntansi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “ Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi
Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi “.
B.Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah
yang muncul dalam prestasi belajar akuntansi siswa adalah kedisiplinan
belajar siswa, minat belajar siswa, gaya mengajar guru, media pembelajaran,
dan kompetensi guru dalam pengajarannya kepada peserta didik.
C.Batasan Masalah
Dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
akuntansi, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai
pengaruh disiplin belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi
guru terhadap prestasi belajar akuntansi.
D.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap
prestasi belajar akuntansi ?
2. Apakah iklim kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar akuntansi ?
3. Apakah persepsi siswa tentang kompetensi guru berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi ?
4. Apakah disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang
kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
E.Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi
belajar akuntansi.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh iklim kelas terhadap prestasi
belajar akuntansi.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang
kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar, iklim kelas , dan
persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar
akuntansi.
F.Manfaat Penelitian
1. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi
sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan nilai disiplin,
menciptakan iklim kelas yang baik, dan meningkatkan kinerja guru guna
peningkatan prestasi belajar akuntansi.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan yang
sesungguhnya yang akan menjadi bekal dalam memasuki dunia pendidikan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bahasan tinjauan pustaka ini dibicarakan tentang disiplin belajar, iklim
kelas, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar akuntansi. Adapun
penjelasannya sebagai berikut :
A.
Tinjauan Teoritik
1.
Prestasi Belajar Akuntansi
a.
Belajar
Winkel dalam psikologi pengajaran (1996:53) memberikan
pengertian belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan,
ketrampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat relatif konstan.
Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar
adalah sebagai berikut:
a)
Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak
hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga
berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap pengertian, harga diri,
b)
Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju
perkembangan pribadi seutuhnya.
c)
Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu
pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju
terbentuknya kepribadian seutuhnya.
d)
Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk
menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti
menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik.
Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli diatas
maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku
menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan
yang dibimbing oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan tersebut
diakibatkan dengan adanya interaksi dengan lingkungan sehingga
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap
yang lebih baik.
b.
Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang
meliputi kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik (Sunaryo, 1983:10).
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari
a)
Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu,
meliputi:
1)
Faktor psikologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan
kejiwaan
2)
Faktor biologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan
keadaan phisik.
b)
Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu
Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan sekitar, baik itu
lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar.
Faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi
belajar peserta didik. Oleh karena itu diupayakan agar faktor-faktor
tersebut dapat membantu peningkatan prestasi belajar.
2.
Disiplin Belajar
a)
Definisi Disiplin
Disiplin merupakan keterikatan seseorang baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mentaati norma-norma tertentu yang ada
di lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah usaha yang
sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak
untuk belajar. Kemauan di sini adalah kemauan yang baik dari
anak-anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan. Sebagai
contoh adalah siswa mematuhi gurunya untuk mengerjakan pekerjaan
b)
Fungsi Disiplin.
Disiplin memang sangat perlu bukan saja di sekolah, tetapi
dalam semua hal dan dalam semua kegiatan dan lebih-lebih dalam
kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar, yaitu
belajar mematuhi aturan yang ditetapkan. Karena terbiasa melatih diri
berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang selalu melekat pada
diri pribadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat berkembang dan dapat
dipergunakan di lingkungan tempat tinggal mereka.
Menurut Ansabel seperti dikutip Arysa (1991:22-37), disiplin
mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap perkembangan
kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat fungsi pokok yang
terdapat dalam disiplin yaitu: 1) Sebagai fungsi dari internalisasi, 2)
Sebagai fungsi dari sosialisasi, 3) Sebagai fungsi kemasakan
kepribadian, dan 4) Sebagai fungsi terhadap perasaan aman.
Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan diatas dapat
penulis simpulkan sebagai berikut:
1)
Untuk kelancaran proses belajar mengajar
Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa
terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa
2)
Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/sosialisasi.
Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan
melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat.
3)
Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu
sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.
Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar
yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam
kehidupannya.
c)
Unsur Disiplin
Menurut The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha apapun juga
keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh
hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan
pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar barulah seorang pelajar akan
mempunyai cara belajar yang baik.
a.
Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar.
Pada umumnya ternyata tidak semua pelajar mampu
menjalankan disiplin yang baik meskipun pelajar itu sendiri sudah
berusaha dengan membuat jadwal atau rencana sendiri. Hal ini
disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:
1)
Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu
a)
Sifat malas
Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan,
misalnya pelajar yang menunda pekerjaan sehingga
pekerjaanya menumpuk dan semakin banyak.
b)
Kesehatan
Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang tidak sehat akan sulit
mentaati apa yang sudah direncanakan, sebaiknya orang yang
sehat akan lebih mudah mentepati segala sesuatu yang
direncanakan.
c)
Minat
Seseorang yang mempunyai segala kegiatan, maka
kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi
dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai kegiatan.
2)
Faktor ekstern meliputi:
a)
Peralatan
Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang,
sebagai contoh pelajar yang memiliki peralatan lengkap dalam
belajar, lebih memiliki jiwa disiplin dibandingkan dengan
b)
Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar
pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin belajar.
Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat
membantu sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru
dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah
guru dan teman sekolahnya, dan yang lebih besar pengaruhnya
adalah peran dari teman-temannya. Meskipun guru berusaha
memotivasi belajar, tetapi jika temannya tidak mendukung
maka disiplin yang ditawarkan belum tentu berhasil.
3.
Iklim Kelas
a.
Pengertian iklim kelas
Ada beberapa istilah yang kadang-kadang digunakan secara
bergantian dengan kata climate, yang diterjemahkan dengan iklim,
seperti
feel, atmosphere, tone, dan environment. Dalam konteks ini,
istilah iklim kelas digunakan untuk mewakili kata-kata tersebut di atas
dan kata-kata lain seperti learning environment, group climate dan
classroom environment.
Bloom dalam Tarmidi (2006) mendefinisikan iklim dengan
kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh
fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik. Hoy dan
organisasi sosial informal dan aktivitas guru kelas yang secara spontan
mempengaruhi tingkah laku. Di samping itu, Hoy dan Miskell dalam
Tarmidi (2006) mengatakan bahwa iklim merupakan kualitas dari
lingkungan (kelas) yang terus menerus dialami oleh guru-guru,
mempengaruhi tingkah laku, dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah
laku mereka. Selanjutnya, Hoy dan Miskell Dalam Tarmidi (2006)
menambahkan bahwa istilah iklim seperti halnya kepribadian pada
manusia. Artinya, masing-masing kelas mempunyai ciri (kepribadian)
yang tidak sama dengan kelas-kelas yang lain, meskipun kelas itu
dibangun dengan fisik dan bentuk atau arsitektur yang sama.
Dengan berdasar pada beberapa pengertian iklim dan atau
iklim kelas di atas, maka dapat dipahami bahwa iklim kelas adalah
segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta
didik atau hubungan antar peserta didik yang menjadi ciri khusus dari
kelas dan mempengaruhi proses belajar-mengajar. Situasi di sini dapat
dipahami sebagai beberapa skala (scales) yang dikemukakan oleh
beberapa ahli dengan istilah seperti kekompakan (cohesiveness),
kepuasan
(satisfaction), kecepatan (speed), formalitas (formality),
kesulitan (difficulty), dan demokrasi (democracy) dari kelas.
b.
Dimensi iklim kelas
Beberapa dimensi iklim kelas adalah dimensi hubungan
(personal growth / development) dan dimensi perubahan dan perbaikan
sistem
(system maintance and chage) serta lingkungan fisik (physical
environment).
4.
Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Sarlito, (1992:45) mendefiniskan persepsi sebagai sejumlah
penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang
lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa mengenali dan menilai
objek-objek.
a.
Pengertian Persepsi Siswa
Seorang guru bagi siswa merupakan faktor penentu kesuksesan
dalam proses belajar mengajar, karena fungsi guru adalah sebagai
pengajar atau pendidik dalam setiap proses belajar mengajar di sekolah.
Dengan kecakapan, ketrampilan serta penguasaan dari guru yang baik,
tujuan pengajaran atau tujuan intruksional akan tercapai. Kemampuan
guru merupakan prasyarat utama untuk keberhasilan suatu strategi
belajar mengajar. Kehadiran guru berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan perkembangan kepribadian dan tingkah laku siswa.
Guru dan siswa adalah subjek yang berkepentingan dalam kegiatan
belajar mengajar. Untuk itu diperlukan adanya hubungan resiprokal
yaitu suasana yang bersifat pengajaran. Dalam situasi instruksional para
siswa tersebut menjalani tahapan kegiatan belajar melalui interaksi.
guru sehingga membentuk penilaian atau interpretasi oleh orang-orang
yang saling berinteraksi dalam hal ini adalah guru dan murid. Sebagai
pengajar gurupun harus membantu perkembangan siswa untuk dapat
menerima, memahami serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu
guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar
dalam berbagai kesempatan.
b.
Kompetensi Guru
Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan
pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai
pegajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut memiliki
seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar. Sedangkan
guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan nilai-nilai yang
terkandung pada berbagai pengetahuan yang disertai dengan
contoh-contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas guru selain
mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa
menjadi warga negara yang baik dan utuh.
Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam
dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai
modal dalam melaksanakan tugasnya.
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun
2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional. Ke empat kompetensi tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan,
ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri dan tingkah laku
guru. Guru yang terampil mengajar harus pula memiliki kepribadian
yang baik dan mampu mengelola pembelajaran peserta didik serta
berhubungan sosial yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat. Ke
empat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
1)
Kompetensi Kepribadian
Menurut Ign. Masidjo (2007), kompetensi kepribadian berarti
kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif,
berwibawa, berakhlak mulia, dan dapat menjadi teladan.
Guru
dalam
menjalankan
tugasnya hendaknya dapat
mengembangkan kepribadiannya. Dalam kedudukannya sebagai
makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya, mengamalkan
ajaran-ajaran agama yang dianut dan bertoleransi dengan penganut
agama lainnya. Guru juga mengembangkan sifat-sifat terpujinya
dengan menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai
pendapat orang lain, sopan, dan tanggap terhadap pembaharuan.
Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat bersikap dewasa
untuk menyelesaikannya. Mempunyai kewibawaan yang tinggi di
2)
Kompetensi Pedagogik
Menurut Ign. Masidjo (2007), kompetensi pedagogik ialah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi :
Pemahaman pada peserta didik, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan potensi
peserta didik.
Guru sebaiknya mempunyai sikap positif terhadap dirinya
sendiri. Sebab dengan sikapnya tersebut akan mempengaruhi tinggi
rendahnya kualitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Proses
belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah,
struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan
oleh guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang
efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya,
sehingga belajar para siswa akan berada pada tingkat optimal.
Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan
padanya. Bukan saja mengenai sifat, tetapi juga harus mengenal
sifat, kebutuhan, kemampuan dan cara belajar murid secara khusus.
Guru harus bisa menjadi guru yang disenangi oleh siswa-siswanya.
Misalnya guru bersifat ramah dan memahami setiap orang, sabar
dan suka membantu, memberi perasaan tenang, adil dan tidak
tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa
bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka
guru harus sanggup merangsang murid-murid belajar, menjaga
disiplin kelas dan mampu mengembangkan potensi peserta didik
sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil
yang memuaskan.
Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran,
menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid.
Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar
mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan
yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki
metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu
mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga
tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya
dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terus-
menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa
dari waktu ke waktu.
3)
Kompetensi Profesional
Menurut Ign. Masidjo (2007), kompetensi profesional adalah
kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar
nasional pendidikan.
Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki
pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan
diajarkan. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Mengelola kegiatan sekolah yang
mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
Dapat menguasai bahan pengajaran yang diterapkan pada anak
didik. Guru hendaknya juga dapat memilih dan mengembangkan
media pengajaran yang sesuai. Misalnya dengan memilih media
yang tepat, membuat media pengajaran yang sederhana dan
menggunakan media pengajaran dengan tepat dan optimal. Serta
guru dapat memilih dan memanfaatkan berbagai jenis dan kegunaan
sumber belajar.
4)
Kompetensi Sosial
Menurut Ign. Masidjo (2007), kompetensi sosial adalah
kemampuan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan
masyarakat sekitar.
Seorang guru harus dapat menjaga hubungan yang baik
tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dalam
hubungannya dengan peserta didik haruslah merupakan seorang
figur yang berwibawa dan bisa menjadi panutan. Menjadi orang
yang disenangi oleh peserta didik dan benar-benar dapat menjalin
hubungan timbal balik yang baik. Guru menjadi seorang tokoh yang
disegani oleh anak didiknya. Dengan sesama pendidik, guru harus
menjalin hubungan yang baik untuk meningkatkan kemampuan
profesionalnya. Dengan memiliki hubungan yang baik maka akan
tercipta kerjasama yang baik pula. Guru berlatih menerima dan
memberikan balikan serta bersama-sama mengikuti perkembangan
profesi. Tenaga kependidikan dan guru juga harus sama-sama
menjalin hubungan yang baik agar bisa saling membantu apabila
ada kesulitan dan masalah yang berhubungan dengan kependidikan.
Guru juga harus mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
Lewat hubungan yang baik pula maka mereka akan bisa cepat
menerima keberadaan, kewibawaan, dan peranannya sebagai
seorang guru sekaligus sebagai anggota di dalam lingkungan
masyarakat. Gurupun hendaknya memegang dan menjalankan
B.
Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian sebelumnya, yang meneliti tentang beberapa
variabel (disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi
guru) yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa antara lain:
Hasil penelitian Cicilia Sari Wahyuni (2003) yang yang dilakukan di
SMK Tarakanita Kalasan menunjukkan ada hubungan yang positif dan
signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan
kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi.
Hasil penelitian Fransiska Dian Wasitaningsih (2003) yang berjudul
hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa menunjukkan hubungan yang positif dan
signifikan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua
dengan prestasi belajar siswa.
Berbagai penelitian yang dirangkum oleh Tarmidi (2006) menunjukkan
bahwa iklim kelas merupakan variabel yang berkorelasi positif terhadap prestasi
belajar siswa. Dengan kata lain, iklim kelas merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran di kelas. Namun demikian,
pada umumnya guru dan kepala sekolah belum mengetahui makna dan hakikat
serta dampak iklim kelas terhadap proses belajar – mengajar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan antara disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti yang telah
diuraikan di atas.
C. Kerangka Berpikir
1.
Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
Dengan disiplin belajar yang tinggi maka prestasi belajar akan tinggi
pula. Karena dengan adanya disiplin belajar yang tinggi maka akan
membentuk kepribadian siswa yang bertanggung jawab dan patuh pada
peraturan yang berlaku, sehingga memotivasi siswa untuk giat dan teratur
dalam belajar. Dengan demikian siswa yang memiliki disiplin belajar yang
tinggi akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula.
2.
Pengaruh iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi
Dengan iklim kelas yang mendukung maka prestasi belajar akan tinggi
pula. Karena dengan adanya iklim kelas yang mendukung, diantaranya
suasana belajar yang kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat
memperlancar proses belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa
nyaman dan bergairah dalam belajar. Dengan demikian siswa yang memiliki
iklim kelas yang mendukung akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi
3.
Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi
belajar akuntansi
Dengan kompetensi guru yang handal maka prestasi belajar siswa
akan tinggi pula. Karena dengan kompetensi guru yang handal guru akan
membuat siswa lebih mudah memahami mata pelajaran yang diajarkan,
sehingga akan membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata
pelajaran yang diajarkan. Dengan demikian kompetensi guru yang handal
akan membuat siswa mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula.
4.
Pengaruh disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang
kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi
Dengan adanya disiplin belajar yang tinggi maka akan membentuk
kepribadian siswa yang bertanggung jawab dan patuh pada peraturan yang
berlaku, sehingga siswa akan giat dan teratur dalam belajar. Disertai dengan
adanya iklim kelas yang mendukung, diantaranya suasana belajar yang
kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat memperlancar proses
belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa nyaman dan bergairah
dalam belajar. Selain itu juga diperlukan kompetensi guru yang handal yang
membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata pelajaran yang
diajarkan sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar akuntansi yang
D. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan
masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini
merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi
tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berpikir
tersebut di atas.
Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi
belajar akuntansi.
2.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim kelas terhadap prestasi
belajar akuntansi.
3.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang
kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi.
4.
Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin, iklim kelas, dan persepsi
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus
yaitu jenis penelitian tentang prestasi belajar akuntansi siswa ditinjau dari disiplin
belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru. Maka
kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada siswa jurusan IPS SMA Negeri 1
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
B.
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman,
Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 30 Juni 2009.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan
unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa jurusan IPS
(Ilmu Pengetahuan Sosial) SMA Negeri 1 Cangkringan pada tahun ajaran
2.
Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Dalam penelitian
ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling
dengan menetapkan siswa kelas XI IPS sebagai sampel yang berjumlah 63
siswa. Pertimbangannya adalah bahwa kelas X tidak ada mata pelajaran
Akuntansi dan kelas XII IPS persiapan untuk menghadapi Ujian Akhir
Nasional (UAN).
D.
Variabel Penelitian dan Pengukuran
1.
Variabel penelitian
a.
Variabel bebas
(independent variable)
Menurut Nawawi (1994:50), variabel bebas adalah himpunan
sejumlah gejala yang mewakili berbagai aspek atau unsur yang berfungsi
mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut
variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1)
Variabel disiplin belajar
Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan
melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar, orang
berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar mematuhi
2)
Variabel iklim kelas
Iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan
antara guru dan peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan
mempengaruhi proses belajar mengajar.
3)
Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru
Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan
guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan
dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik, yang
meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi pedagogik,
kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
profesional menurut persepsi siswa.
b.
Variabel terikat
(dependent variable)
Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki
sejumlah aspek atau unsur didalamnya yang berfungsi menerima atau
menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel
bebas. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik
berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang
biasanya dilambangkan dengan angka nilai. Variabel terikat dalam
2.
Pengukuran Variabel
a.
Variabel bebas
(independent variable)
Pada penelititan ini semua variabel bebas akan diukur dengan
menggunakan skala sikap dari Likert, yaitu suatu cara yang sistematis
untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada dua
kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai
[image:48.612.94.528.172.608.2]berikut:
Tabel 3.1
Skala Sikap
Jawaban
Pernyataan
Positif
(skor)
Pernyataan
Negatif
(Skor)
Sangat Setuju (SS)
5
1
Setuju (S)
4
2
Ragu-ragu (R)
3
3
Tidak Setuju (TS)
2
4
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
5
b. Variabel terikat
(dependent variable)
Pada variabel terikat prestasi belajar akuntansi akan diukur
E.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Teknik Kuesioner
Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar
pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel. Kuesioner
digunakan untuk mengungkap tentang variabel disiplin belajar, iklim kelas,
dan persepsi siswa tentang kompetensi guru.
2.
Teknik Dokumentasi
Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat
khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi.
Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk
mencari data mengenai prestasi belajar akuntansi untuk siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Cangkringan.
F.
Uji Instrumen Penelitian
1.
Pengujian Validitas Kuesioner
Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukur
tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti.
Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis butir
dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau indikator yang
ingin diselidiki. Suharsimi (1993:138) menyatakan perhitungan korelasi
2 2
2
2
,y y
N x x
N
y x xy N
Rxy
Dengan:
Rxy = Koefidien korelasi
y = Nilai total seluruh item
x = Nilai masing-masing item
n = Jumlah responden
Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi
dengan taraf signifikansi 5% . Apabila hasil pengukuran r
5% maka item
tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil
perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang
diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r
korelasi
Product Moment
pada tabel. Jika r
hitung> r
tabel, maka butir soal
tersebut dapat dikatakan valid.
Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner, terlebih dahulu
item instrumen ini diujicobakan pada 30 responden. Kemudian mencari r tabel
yaitu dengan n = 30 diperoleh r
tabel= 0,361. Pengujian item instrumen
dilakukan di SMA Taman Madya Jetis. Dalam pelaksanaan perhitungan uji
validitas item pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program
SPSS 12 (
Statistical Product and Service Solution
). Kriteria pengambilan
keputusan ini yaitu apabila
r
hitung>
r
tabelpada n = 30 dengan taraf signifikansi
r
tabelmaka item instrumen tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian
[image:51.612.96.517.182.603.2]validitas tersaji pada tabel berikut ini:
Tabel 3.2
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Disiplin Belajar
No Item
R hitung
R tabel
Hasil Analisis
1
0,671
0.361 Valid
2
0,645
0.361 Valid
3
0,522
0.361 Valid
4
0,380
0.361 Valid
5
0,551
0.361 Valid
6
0,659
0.361 Valid
7
0,513
0.361 Valid
8
0,556
0.361 Valid
9
0,761
0.361 Valid
10
0,678
0.361 Valid
11
0,716
0.361 Valid
12
0,683
0.361 Valid
13
0,625
0.361 Valid
Tabel 3.3
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Iklim Kelas
No Item
R hitung
R tabel
Hasil Analisis
1 0,474 0.361 Valid
2 0,661 0.361 Valid
3 0,563 0.361 Valid
4 0,398 0.361 Valid
5 0,463 0.361 Valid
6 0,615 0.361 Valid
7 0,675 0.361 Valid
8 0,443 0.361 Valid
9 0,585 0.361 Valid
10 0,411 0.361
Valid
11 0,406 0.361
Valid
12 0,490 0.361
Valid
13 0,633 0.361
Valid
14 0,443 0.361
Valid
15 0,476 0.361
Valid
16 0,767 0.361
Valid
17 0,691 0.361
Valid
18 0,738 0.361
Valid
19 0,510 0.361
Valid
20 0,738 0.361
Valid
21 0,767 0.361
Valid
Tabel 3.4
Hasil Perhitungan Uji Validitas
Instrumen Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
No Item
R hitung
R tabel
Hasil Analisis
1 0,543 0.361 Valid
2 0,563 0.361 Valid
3 0,545 0.361 Valid
4 0,758 0.361 Valid
5 0,532 0.361 Valid
6 0,606 0.361 Valid
7 0,449 0.361 Valid
8 0,521 0.361 Valid
9 0,629 0.361 Valid
10 0,464 0.361
Valid
11 0,511 0.361
Valid
12 0,633 0.361
Valid
13 0,551 0.361
Valid
14 0,785 0.361
Valid
15 0,694 0.361
Valid
16 0,430 0.361
Valid
17 0,517 0.361
Valid
18 0,811 0.361
Valid
19 0,485 0.361
Valid
20 0,498 0.361
Valid
21 0,500 0.361
Valid
22 0,607 0.361
Valid
23 0,789 0.361
Valid
24 0,678 0.361
Valid
2.
Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat dipakai sebagai pengumpulan data. Untuk
menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang dipakai yaitu
koefisien
Alfa Cronbach
(Suharsimi Arikunto,1998: 193):
22
11
1
1
tb
o
o
k
k
r
Keterangan:
11
r = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir soal
2b
o = Jumlah varians butir
2
t
o
= Varians totalUntuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas pedoman
[image:54.612.94.526.220.657.2]yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Instrumen Interpretasi Reliabilitas
No Tingkat
Penguasaan Kriteria
Penilaian
1 0,80-1,00
Sangat
Tinggi
2 0,60-0,79
Tinggi
3 0,40-0,59
Cukup
4 0,20-0,39
Rendah
Hasil analisis uji reliabilitas dihitung dengan bantuan program SPSS 12. Dari
[image:55.612.103.530.175.610.2]hasil analisis terebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel
Penelitian
r
11k
1 Disiplin
Belajar
0,905
0,60
2 Iklim
Kelas
0,924
0,60
3
Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
0,935
0,60
Semua variabel bebas dapat dikatakan reliabel Jika nilai
Cronbach Alpha
lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai
Cronbach Alpha
kurang dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan tidak
reliabel (Nunnaly,1967).
Berdasarkan instrumen interpretasi reliabilitas di atas variabel disiplin belajar
memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, variabel iklim kelas memiliki tingkat
reliabilitas sangat tinggi, dan variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru juga
memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.
G.
Teknik Analisis Data
1.
Uji Persyaratan Analisis
Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis korelasi
Product Moment
dan analisis regresi ganda. Analisis ini dapat dilakukan
berdistribusi normal, linear antara variabel bebas dengan variabel terikat,
maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai
prasyarat untuk dilakukan analisis data.
a.
Pengujian Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil
pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka
analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal
tersebut maka akan digunakan rumus
Kolmogorov Smirnov
(Sugiyono,
1999:255):
MaksimumF Sn
D 0
Keterangan:
D
= Deviasi maksimum
F
0= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
S
n(X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi
b.
Pengujian Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel
bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel
terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus
persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai
F
. Menurut Sudjana
(1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari
F
adalah sebagai
,
2 2
E TC
S
S
F
Dengan:
F
= Harga bilangan
F
untuk garis regresi
S
2 TC= Varians tuna cocok yang dicari dengan cara:
2
k
TC
JK
S
2E= Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan:
k
n
E
JK
Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika
F
hitung
F
tabeldianggap
hubungan masing-masing perubahan bebas dengan perubahan terikat
adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak linear.
2.
Deskripsi Data
Untuk mendeskripsikan variabel disiplin belajar, iklim kelas dan
persepsi siswa tentang kompetensi guru akan dilakukan perhitungan
mean,
median, modus
dan standar deviasi.
3.
Pengujian Hipotesis Penelitian
a.
Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu pengaruh
positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belaja