• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMU Negeri I Cangkringan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi : studi kasus SMU Negeri I Cangkringan."

Copied!
153
0
0

Teks penuh

(1)

   

xi ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI

Studi kasus Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cangkringan

FX. Bari Dwi Admoko Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 2) iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi, 3) persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, 4) disiplin belajar, iklim kelas, persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cangkringan pada bulan Juni 2009. Jumlah populasi adalah sebanyak 132 siswa, jumlah sampel 63 siswa. Sampel diambil dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dilengkapi dengan dokumentasi.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment. Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda. Dalam penelitian ini ditetapkan taraf signifikansi (α) 0,05.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx1y = 0,539 dengan

thitung = 4,997 > ttabel = 1,669), (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim

kelas terhadap prestasi belajar akuntansi (rx2y = 0,657 dengan thitung = 6,806 > ttabel

= 1,669), (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi (rx3y = 0,599 dengan thitung =

5,842 > ttabel = 1,669), (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar,

iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi (Ry.1,2,3 =

(2)

xii   

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING DISCIPLINE, CLASSROOM ATMOSPHERE AND STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHER’S COMPETENCE TOWARDS ACCOUNTING LEARNING ACHIVEMENT

A Case Study on the Eleventh Grade of Social Sciences Department of Cangkringan 1 Senior High School

FX. Bari Dwi Admoko Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research aims to find out whether there are positive and significant influences of: 1) learning discipline towards accounting learning achievement, 2) classroom atmosphere towards accounting learning achievement, 3) students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement, 4) learning discipline, classroom atmosphere, students’ perception on teacher’s competence simultaneously towards accounting learning achievement.

The research of this case study was conducted in Cangkringan 1 Senior High School in Juni 2009. The population of this research were 132 students, and the participants of this research were 63 students. The participants were chosen by applying purposive sampling method. The data were collected by using questionnaire equipped with documentation.

To find out whether there are positive and significant influences of learning discipline, classroom atmosphere and students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement, the researcher used correlation product moment analysis; whereas, to find out whether there are positive and significant influences of learning discipline, classroom atmosphere, students’ perception on teacher’s competence simultaneously towards accounting learning achievement, double regression analysis technique was used. This research uses 0,05 significance (α).

Research findings show that: (1) there is positive and significant influence of learning discipline towards accounting learning achievement (rx1y = 0,539 with

tcount = 4,997 > ttable =1,669), (2) there is positive and significant influence of

classroom atmosphere towards accounting learning achievement (rx2y = 0,657 with

tcount =6,806 > ttable =1,669), (3) there is positive and significant influence of

students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement (rx3y = 0,599 with tcount = 5,842 > ttable =1,669), (4) there is positive

(3)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS,

DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI

Studi Kasus SMA Negeri 1 Cangkringan

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

FX. Bari Dwi Admoko

041334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS,

DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI

Studi Kasus SMA Negeri 1 Cangkringan

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

FX. Bari Dwi Admoko

041334087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN

PEREPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU

TERBADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi Kasus di SMA Negeri 1 Cangkringan

Dit.-h: .

FX. Bari b\\ri Admoko I

NIM ~ ~ ~ . :t 334087

Telah disetujui oleh :

Pembimbing

Drs. FX . Muhadi MrPd.. Tanggal 30 Septembe,r 2009

(6)

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN

PEREPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU

TERHADAP PRESTASI BELAJAR

AKUNT~~SI

Studi Kasus di SMA Negeri 1 Cangkringan

Dipersiapkan dan ditulis oleh: FX. Bari Dwi Admoko

NIM :

r::t

1334087

Telah dir...ertahankan di depan Par.i;:'1 Penguji

dna diuyatakal1 r·:ia;' rnemenuhi .oyarat

Susunan Pmlitia Penguji Hama Lf;r,gka::

Ketua Yoh<i.fI% Har"j( , y ~ , ~.'pd., J. \.si.

Sekretaris ... ~

Anggota Dr').. F ~ : \" Muhadi~ M.Pd.

Anggota R:~a Eny Pt ~ rvanti, S.Pd., h-1.Si.

:

:::2j~::::::::

:::

Anggota B. ir:r:t.1h NUgI:j r;: ~'1, S.Pd., SJ.P,. k ~

pd.

<77t\1~"<".

<<0

Yogyakarta, 13 Oktober 2009

Fakultas Keguruan dan IImu Pendidikan

(7)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk:

Tuhan Yang Maha Esa yang selalu setia mendengar doaku,

melindungiku, menyertaiku dan memberkatiku

Kedua orang tuaku Paulus Subagyo dan Yustina Maria Sumari

Kakakku Yohanes Andi Sumaryono

(8)

v

M O T T O

Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi tidak demikian

bagi Allah. Sebab segala sesuatu mungkin bagi Allah

(Markus 10:27).

Tuhan bersama orang-orang pemberani.

(9)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Y ogyakarta, 13 Oktober 2009

Penulis

dt

FX. Bari Dwi Admoko

(10)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : FX. Bari Dwi Admoko

Nomor Mahasiswa : 041334087

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Y ogyakarta

Pada tanggal : 13 Oktober 2009

Yang menyatakan

~

(FX. Bari Dwi Admoko)

(11)

viii

KATA PENGANTAR

Terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai tugas akhir perkuliahan di

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi

Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi” dengan studi

kasus di SMA Negeri 1 Cangkringan. Tujuan penulisan skripsi ini untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa banyak pihak yang telah membantu secara moril

maupun materiil dalam penulisan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini, penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1.

Romo Ir. P. Wiryono, SJ., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

beserta semua jajaran rektorat yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas

kepada penulis mengikuti dan menyelesaikan perkuliahan.

2.

Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

3.

Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

(12)

ix

4.

Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi, Unversitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

5.

Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar

memberikan bimbingan, dukungan, kritik, saran dan meluangkan waktu untuk

penyelesaian skripsi ini.

6.

Kedua Orang Tuaku Paulus Subagyo dan Yustina Maria Sumari yang tiada

hentinya menyayangiku.

7.

Kakaku Yohanes Andi Sumaryono yang selalu memberikan spirit,

nasihat dan

bimbingan.

8.

Adikku Thomas Cahyo Susmawanto yang selalu memberikan dukungan dan

semangat.

9.

Keluarga Besar Simbah Karto Dimedjo di Manisrenggo dan Simbah Mitro

Sardjono di Cangkringan yang selalu memberikan kepercayaan, dukungan dan

semangat.

10.

Bapak Drs. Shobariman selaku Kepala Sekolah SMA negeri 1 Cangkringan serta

seluruh jajaran sekolahan yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan

penelitian dan memberikan dukungan dengan ramah

11.

Mbak Caecilia Devi selaku guru bantu di SMA Taman Madya Jetis yang telah

membantu meyebarkan kuesioner untuk uji prasyarat penelitian.

12.

Semua Siswa-siswi SMA Negeri 1 Cangkringan dan SMA Taman Madya Jetis

(13)

x

13.

Keluarga Besar Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Sanata Dharma yang

menjadi rumah dimana aku banyak belajar.

14.

Sdr. Lusiana yang dengan penuh rasa sayang dan sabar memberikan bimbingan,

nasihat dan semangat.

15.

Temen-temen kuliah: Antonius Benny, Tri Purnomo, Yoga, Yohanes Sukoco,

Pungki, H. Wibi, Brama, Haris, Doni, Eko G., Widayanto, Galuh, Dana Puspita,

Lukas, Albert Rudi, Doni, Yasinta Ria, Alfonsa Ika, Venti, Novina K.S., dan Emi

yang selalu memberi semangat, belajar dan bermain bersama selama kuliah.

16.

Teman-teman Pak ’04 yang selalu memberikan kehangatan, kekompakan, dan

semangat.

17.

Teman-teman kos STM Pembangunan 20E khususnya Tejo, Mas Polo, Ndaru,

Ableh, trias, dan Afif yang selalu menemani dan memberikan semangat.

18.

Ms Joging, wisnu, dan itok yang terus memberikan dukungan dan semangat.

19.

Crew Sonic The Warnet: Thomas Danang, Galih K., Domex, Wijaya, Boli, dan

Roni yang telah memberikan dukungan dan semangat.

20.

Teman-temanku serta pihak yang telah memberikan semangat dukungan dan

membantu penyusunan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Yogyakarta, Oktober 2009

Penulis

(14)

   

xi ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, IKLIM KELAS DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI

Studi kasus Pada Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Cangkringan

FX. Bari Dwi Admoko Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan: 1) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi, 2) iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi, 3) persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, 4) disiplin belajar, iklim kelas, persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi.

Penelitian studi kasus ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cangkringan pada bulan Juni 2009. Jumlah populasi adalah sebanyak 132 siswa, jumlah sampel 63 siswa. Sampel diambil dengan purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dilengkapi dengan dokumentasi.

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan analisis korelasi product moment. Sedangkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi digunakan teknik analisis regresi ganda. Dalam penelitian ini ditetapkan taraf signifikansi (α) 0,05.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi (rx1y = 0,539 dengan

thitung = 4,997 > ttabel = 1,669), (2) terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim

kelas terhadap prestasi belajar akuntansi (rx2y = 0,657 dengan thitung = 6,806 > ttabel

= 1,669), (3) terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi (rx3y = 0,599 dengan thitung =

5,842 > ttabel = 1,669), (4) terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar,

iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi terhadap prestasi belajar akuntansi (Ry.1,2,3 =

(15)

xii 

 

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEARNING DISCIPLINE, CLASSROOM ATMOSPHERE AND STUDENTS’ PERCEPTION ON TEACHER’S COMPETENCE TOWARDS ACCOUNTING LEARNING ACHIVEMENT

A Case Study on the Eleventh Grade of Social Sciences Department of Cangkringan 1 Senior High School

FX. Bari Dwi Admoko Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research aims to find out whether there are positive and significant influences of: 1) learning discipline towards accounting learning achievement, 2) classroom atmosphere towards accounting learning achievement, 3) students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement, 4) learning discipline, classroom atmosphere, students’ perception on teacher’s competence simultaneously towards accounting learning achievement.

The research of this case study was conducted in Cangkringan 1 Senior High School in Juni 2009. The population of this research were 132 students, and the participants of this research were 63 students. The participants were chosen by applying purposive sampling method. The data were collected by using questionnaire equipped with documentation.

To find out whether there are positive and significant influences of learning discipline, classroom atmosphere and students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement, the researcher used correlation product moment analysis; whereas, to find out whether there are positive and significant influences of learning discipline, classroom atmosphere, students’ perception on teacher’s competence simultaneously towards accounting learning achievement, double regression analysis technique was used. This research uses 0,05 significance (α).

Research findings show that: (1) there is positive and significant influence of learning discipline towards accounting learning achievement (rx1y = 0,539 with

tcount = 4,997 > ttable =1,669), (2) there is positive and significant influence of

classroom atmosphere towards accounting learning achievement (rx2y = 0,657 with

tcount =6,806 > ttable =1,669), (3) there is positive and significant influence of

students’ perception on teacher’s competence towards accounting learning achievement (rx3y = 0,599 with tcount = 5,842 > ttable =1,669), (4) there is positive

(16)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... xi

ABSTRACT ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 2

C. Batasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Tinjauan Teoritik ... 6

1. Prestasi Belajar Akuntansi ... 6

2. Disiplin Belajar ... 8

3. Iklim kelas ... 12

4. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 14

(17)

xiv

C. Kerangka Berpikir ... 22

1. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 22

2. Pengaruh Iklim Kelas Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 22

3. Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 23

4. Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 23

D. Perumusan Hipotesis ... 24

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 25

A. Jenis Penelitian ... 25

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 25

C. Populasi dan Sampel ... 25

D. Variabel dan Pengukuran ... 26

1. Variabel Penelitian ... 26

2. Pengukuran Variabel ... 28

E. Teknik Pengumpulan Data ... 29

1. Teknik Kuesioner ... 29

2. Teknik Dokumentasi ... 29

F. Uji Instrument Penelitian ... 29

G. Teknik Analisis Data ... 35

BAB IV. GAMBARAN UMUM ... 43

A. Profil Sekolah ... 43

B. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah ... 44

C. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 45

D. Sumber Daya Manusia SMA Negeri 1 Cangkringan ... 46

BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Deskripsi Data ... 49

1. Disiplin Belajar ... 49

2. Iklim Kelas ... 50

(18)

xv

4. Prestasi Belajar ... 53

B. Uji Persyaratan Analisis ... 54

1. Uji Normalitas ... 54

2. Uji Linearitas ... 55

C. Pengujian Hipotesis ... 55

1. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 56

2. Pengaruh Iklim Kelas terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 56

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 57

4. Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 58

D. Pembahasan ... 60

1. Pengaruh Disiplin Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 60

2. Pengaruh Iklim Kelas terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 61

3. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 62

4. Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi ... 63

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Keterbatasan ... 67

C. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Skala Likert ... 28

Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Disiplin Belajar ... 31

Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Iklim Kelas ... 32

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Uji Validitas Instrumen Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 33

Tabel 3.5 Instrumen Interpretasi Reliabilitas ... 34

Tabel 3.6 Hasi Uji Reliabilitas ... 35

Tabel 5.1 Interpretasi Disiplin Belajar ... 49

Tabel 5.2 Interpretasi Iklim Kelas ... 50

Tabel 5.3 Interpretasi Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru ... 52

Tabel 5.4 Interpretasi Prestasi Belajar Akuntansi ... 53

Tabel 5.5 Rangkuman Hasil Uji Linearitas ... 56

Tabel 5.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 56

Tabel 5.7 Ringkasan Hasil Analisis Regresi ... 60

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Kuesioner dan Kuesioner Penelitian ... 73

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 83

Lampiran 3 Daftar Distribusi Frekuensi ... 95

Lampiran 4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 109

Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Linearitas ... 113

Lampiran 6 Analisis Korelasi Product Moment dan Analisis Regresi Ganda ... 116

Lampiran 7 Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 120

Lampiran 8 Tabel r, f, dan t ... 123

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di jaman yang mulai berkembang akan menuntut manusia untuk

mempunyai prestasi yang tinggi. Untuk memperoleh prestasi yang tinggi

sangat diperlukan berbagai macam cara. Banyak faktor yang mempengaruhi

pencapaian prestasi belajar.

Pendidikan adalah bantuan yang diberikan oleh orang dewasa kepada

orang yang belum dewasa, supaya dia mencapai kedewasaan. Bantuan yang

diberikan oleh pendidik itu berupa pendampingan anak didik untuk belajar

hal-hal yang positif, sehingga dapat mengalami perkembangan. Perkembangan

peserta didik dalam belajar pada umumnya diukur berdasarkan capaian

prestasi belajar.

Banyak hal yang berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar

siswa antara lain peranan orang tua dalam menanamkan nilai disiplin,

kemandirian, perhatian orang tua, pemenuhan gizi yang baik, peranan guru

dalam memotivasi belajar siswa, menjaga kedisiplinan siswa, iklim kelas,

pengaruh lingkungan belajar, teman sebaya pada umumnya, sikap disiplin

dalam membagi waktu, dukungan semangat belajar dari teman-teman sekitar

dan sebagainya.

Secara umum kemampuan siswa dalam mencapai prestasi belajar

(22)

berasal dari dalam diri siswa. Faktor-faktor yang berasal dari luar diri siswa

misalnya kompetensi guru, guru yang kompeten juga mampu menyajikan

materi pelajaran yang benar-benar bermutu dan sesuai dengan ilmu tekhnologi

yang ada, selain itu juga bisa membuat siswa merasa senang untuk

mnelakukan kegiatan belajar mengajar. Faktor lainnya adalah iklim kelas,

iklim kelas yang mendukung juga akan membuat siswa akan rajin belajar

sehingga bisa meraih prestasi yang optimal.

Prestasi belajar selain ditentukan atau dipengaruhi oleh faktor luar diri

siswa juga dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa. Adapun faktor

internal diantaranya disiplin belajar, dengan disiplin seorang siswa diharapkan

akan dapat belajar secara teratur sehingga nantinya akan mempengaruhi

prestasi belajar siswa tersebut. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa

ketiga faktor tersebut memegang peranan yang penting dalam proses

pencapaian prestasi belajar siswa khususnya prestasi belajar akuntansi.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berjudul “ Pengaruh Disiplin Belajar, Iklim Kelas, dan Persepsi

Siswa tentang Kompetensi Guru terhadap Prestasi Belajar Akuntansi “.

B.Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah-masalah

yang muncul dalam prestasi belajar akuntansi siswa adalah kedisiplinan

(23)

belajar siswa, minat belajar siswa, gaya mengajar guru, media pembelajaran,

dan kompetensi guru dalam pengajarannya kepada peserta didik.

C.Batasan Masalah

Dengan adanya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

akuntansi, maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai

pengaruh disiplin belajar, iklim kelas dan persepsi siswa tentang kompetensi

guru terhadap prestasi belajar akuntansi.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik suatu rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apakah disiplin belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

prestasi belajar akuntansi ?

2. Apakah iklim kelas berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

belajar akuntansi ?

3. Apakah persepsi siswa tentang kompetensi guru berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi ?

4. Apakah disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang

kompetensi guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi

(24)

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi

belajar akuntansi.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh iklim kelas terhadap prestasi

belajar akuntansi.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh persepsi siswa tentang

kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi.

4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar, iklim kelas , dan

persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar

akuntansi.

F.Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

sekolah sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan nilai disiplin,

menciptakan iklim kelas yang baik, dan meningkatkan kinerja guru guna

peningkatan prestasi belajar akuntansi.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi

(25)

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,

menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan yang

sesungguhnya yang akan menjadi bekal dalam memasuki dunia pendidikan

(26)

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bahasan tinjauan pustaka ini dibicarakan tentang disiplin belajar, iklim

kelas, persepsi siswa tentang kompetensi guru dan prestasi belajar akuntansi. Adapun

penjelasannya sebagai berikut :

A.

Tinjauan Teoritik

1.

Prestasi Belajar Akuntansi

a.

Belajar

Winkel dalam psikologi pengajaran (1996:53) memberikan

pengertian belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pengetahuan,

ketrampilan dan nilai sikap, perubahan ini bersifat relatif konstan.

Sardiman (1986:22-23) memberikan beberapa pengertian belajar

adalah sebagai berikut:

a)

Belajar merupakan perubahan tingkah laku, perubahan itu tidak

hanya berkaitan dengan perubahan ilmu pengetahuan tapi juga

berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap pengertian, harga diri,

(27)

b)

Belajar dalam arti luas merupakan kegiatan psiko-fisik menuju

perkembangan pribadi seutuhnya.

c)

Belajar dalam arti sempit adalah usaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju

terbentuknya kepribadian seutuhnya.

d)

Belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk

menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti

menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Dari berbagai pengertian yang disampaikan oleh para ahli diatas

maka belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku

menuju perkembangan manusia seutuhnya melalui serangkaian kegiatan

yang dibimbing oleh seorang yang lebih tahu. Perubahan tersebut

diakibatkan dengan adanya interaksi dengan lingkungan sehingga

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap

yang lebih baik.

b.

Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil perubahan kemampuan yang

meliputi kemampuan kognitif, afektif, psikomotorik (Sunaryo, 1983:10).

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari

(28)

a)

Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam individu,

meliputi:

1)

Faktor psikologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan

kejiwaan

2)

Faktor biologis yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan

keadaan phisik.

b)

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar individu

Faktor ekstern meliputi faktor lingkungan sekitar, baik itu

lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar.

Faktor-faktor tersebut berpengaruh dalam membantu meningkatkan prestasi

belajar peserta didik. Oleh karena itu diupayakan agar faktor-faktor

tersebut dapat membantu peningkatan prestasi belajar.

2.

Disiplin Belajar

a)

Definisi Disiplin

Disiplin merupakan keterikatan seseorang baik secara langsung

maupun tidak langsung untuk mentaati norma-norma tertentu yang ada

di lingkungan masyarakat. Secara khusus disiplin adalah usaha yang

sungguh-sungguh dengan melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak

untuk belajar. Kemauan di sini adalah kemauan yang baik dari

anak-anak untuk berbuat positif dan berbuat yang menguntungkan. Sebagai

contoh adalah siswa mematuhi gurunya untuk mengerjakan pekerjaan

(29)

b)

Fungsi Disiplin.

Disiplin memang sangat perlu bukan saja di sekolah, tetapi

dalam semua hal dan dalam semua kegiatan dan lebih-lebih dalam

kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar, yaitu

belajar mematuhi aturan yang ditetapkan. Karena terbiasa melatih diri

berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang selalu melekat pada

diri pribadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat berkembang dan dapat

dipergunakan di lingkungan tempat tinggal mereka.

Menurut Ansabel seperti dikutip Arysa (1991:22-37), disiplin

mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap perkembangan

kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat fungsi pokok yang

terdapat dalam disiplin yaitu: 1) Sebagai fungsi dari internalisasi, 2)

Sebagai fungsi dari sosialisasi, 3) Sebagai fungsi kemasakan

kepribadian, dan 4) Sebagai fungsi terhadap perasaan aman.

Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan diatas dapat

penulis simpulkan sebagai berikut:

1)

Untuk kelancaran proses belajar mengajar

Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa

terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa

(30)

2)

Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/sosialisasi.

Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan

melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat.

3)

Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu

sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.

Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar

yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam

kehidupannya.

c)

Unsur Disiplin

Menurut The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha apapun juga

keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh

hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan

pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar barulah seorang pelajar akan

mempunyai cara belajar yang baik.

a.

Faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar.

Pada umumnya ternyata tidak semua pelajar mampu

menjalankan disiplin yang baik meskipun pelajar itu sendiri sudah

berusaha dengan membuat jadwal atau rencana sendiri. Hal ini

disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

1)

Faktor intern (faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu

(31)

a)

Sifat malas

Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan,

misalnya pelajar yang menunda pekerjaan sehingga

pekerjaanya menumpuk dan semakin banyak.

b)

Kesehatan

Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang tidak sehat akan sulit

mentaati apa yang sudah direncanakan, sebaiknya orang yang

sehat akan lebih mudah mentepati segala sesuatu yang

direncanakan.

c)

Minat

Seseorang yang mempunyai segala kegiatan, maka

kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih tinggi

dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai kegiatan.

2)

Faktor ekstern meliputi:

a)

Peralatan

Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin seseorang,

sebagai contoh pelajar yang memiliki peralatan lengkap dalam

belajar, lebih memiliki jiwa disiplin dibandingkan dengan

(32)

b)

Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar

pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin belajar.

Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua sangat

membantu sedangkan dalam lingkungan sekolah adalah guru

dan teman sekolahnya, yang lebih besar pengaruhnya adalah

guru dan teman sekolahnya, dan yang lebih besar pengaruhnya

adalah peran dari teman-temannya. Meskipun guru berusaha

memotivasi belajar, tetapi jika temannya tidak mendukung

maka disiplin yang ditawarkan belum tentu berhasil.

3.

Iklim Kelas

a.

Pengertian iklim kelas

Ada beberapa istilah yang kadang-kadang digunakan secara

bergantian dengan kata climate, yang diterjemahkan dengan iklim,

seperti

feel, atmosphere, tone, dan environment. Dalam konteks ini,

istilah iklim kelas digunakan untuk mewakili kata-kata tersebut di atas

dan kata-kata lain seperti learning environment, group climate dan

classroom environment.

Bloom dalam Tarmidi (2006) mendefinisikan iklim dengan

kondisi, pengaruh, dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh

fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi peserta didik. Hoy dan

(33)

organisasi sosial informal dan aktivitas guru kelas yang secara spontan

mempengaruhi tingkah laku. Di samping itu, Hoy dan Miskell dalam

Tarmidi (2006) mengatakan bahwa iklim merupakan kualitas dari

lingkungan (kelas) yang terus menerus dialami oleh guru-guru,

mempengaruhi tingkah laku, dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah

laku mereka. Selanjutnya, Hoy dan Miskell Dalam Tarmidi (2006)

menambahkan bahwa istilah iklim seperti halnya kepribadian pada

manusia. Artinya, masing-masing kelas mempunyai ciri (kepribadian)

yang tidak sama dengan kelas-kelas yang lain, meskipun kelas itu

dibangun dengan fisik dan bentuk atau arsitektur yang sama.

Dengan berdasar pada beberapa pengertian iklim dan atau

iklim kelas di atas, maka dapat dipahami bahwa iklim kelas adalah

segala situasi yang muncul akibat hubungan antara guru dan peserta

didik atau hubungan antar peserta didik yang menjadi ciri khusus dari

kelas dan mempengaruhi proses belajar-mengajar. Situasi di sini dapat

dipahami sebagai beberapa skala (scales) yang dikemukakan oleh

beberapa ahli dengan istilah seperti kekompakan (cohesiveness),

kepuasan

(satisfaction), kecepatan (speed), formalitas (formality),

kesulitan (difficulty), dan demokrasi (democracy) dari kelas.

b.

Dimensi iklim kelas

Beberapa dimensi iklim kelas adalah dimensi hubungan

(34)

(personal growth / development) dan dimensi perubahan dan perbaikan

sistem

(system maintance and chage) serta lingkungan fisik (physical

environment).

4.

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Sarlito, (1992:45) mendefiniskan persepsi sebagai sejumlah

penginderaan disatukan dan dikoordinasikan di dalam pusat syaraf yang

lebih tinggi (otak) sehingga manusia bisa mengenali dan menilai

objek-objek.

a.

Pengertian Persepsi Siswa

Seorang guru bagi siswa merupakan faktor penentu kesuksesan

dalam proses belajar mengajar, karena fungsi guru adalah sebagai

pengajar atau pendidik dalam setiap proses belajar mengajar di sekolah.

Dengan kecakapan, ketrampilan serta penguasaan dari guru yang baik,

tujuan pengajaran atau tujuan intruksional akan tercapai. Kemampuan

guru merupakan prasyarat utama untuk keberhasilan suatu strategi

belajar mengajar. Kehadiran guru berpengaruh terhadap pertumbuhan

dan perkembangan kepribadian dan tingkah laku siswa.

Guru dan siswa adalah subjek yang berkepentingan dalam kegiatan

belajar mengajar. Untuk itu diperlukan adanya hubungan resiprokal

yaitu suasana yang bersifat pengajaran. Dalam situasi instruksional para

siswa tersebut menjalani tahapan kegiatan belajar melalui interaksi.

(35)

guru sehingga membentuk penilaian atau interpretasi oleh orang-orang

yang saling berinteraksi dalam hal ini adalah guru dan murid. Sebagai

pengajar gurupun harus membantu perkembangan siswa untuk dapat

menerima, memahami serta menguasai ilmu pengetahuan. Untuk itu

guru hendaknya mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar

dalam berbagai kesempatan.

b.

Kompetensi Guru

Kompetensi guru merupakan kemampuan guru atau penguasaan

pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan menjalankan tugas sebagai

pegajar dan pendidik. Sebagai pengajar guru dituntut memiliki

seperangkat pengetahuan dan ketrampilan teknis mengajar. Sedangkan

guru sebagai pendidik dituntut dapat menanamkan nilai-nilai yang

terkandung pada berbagai pengetahuan yang disertai dengan

contoh-contoh teladan dan tingkah laku gurunya. Jadi tugas guru selain

mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa juga mendidik siswa

menjadi warga negara yang baik dan utuh.

Mengingat peran dan tanggung jawab guru sangat besar dalam

dunia pendidikan, seorang guru harus memiliki kompetensi sebagai

modal dalam melaksanakan tugasnya.

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 16 tahun

2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi guru bahwa

(36)

pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi

profesional. Ke empat kompetensi tersebut tidak bisa dipisah-pisahkan,

ke empat kompetensi tersebut terpadu di dalam diri dan tingkah laku

guru. Guru yang terampil mengajar harus pula memiliki kepribadian

yang baik dan mampu mengelola pembelajaran peserta didik serta

berhubungan sosial yang baik di dalam kehidupan bermasyarakat. Ke

empat kompetensi tersebut akan diuraikan sebagai berikut:

1)

Kompetensi Kepribadian

Menurut Ign. Masidjo (2007), kompetensi kepribadian berarti

kemampuan kepribadian yang mantab, stabil, dewasa, arif,

berwibawa, berakhlak mulia, dan dapat menjadi teladan.

Guru

dalam

menjalankan

tugasnya hendaknya dapat

mengembangkan kepribadiannya. Dalam kedudukannya sebagai

makhluk yang beriman, ia bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Misalnya dengan beribadah sesuai dengan agamanya, mengamalkan

ajaran-ajaran agama yang dianut dan bertoleransi dengan penganut

agama lainnya. Guru juga mengembangkan sifat-sifat terpujinya

dengan menerapkan sifat-sifat sabar, demokratis, menghargai

pendapat orang lain, sopan, dan tanggap terhadap pembaharuan.

Guru dalam menghadapi masalah apapun dapat bersikap dewasa

untuk menyelesaikannya. Mempunyai kewibawaan yang tinggi di

(37)

2)

Kompetensi Pedagogik

Menurut Ign. Masidjo (2007), kompetensi pedagogik ialah

kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik, meliputi :

Pemahaman pada peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan potensi

peserta didik.

Guru sebaiknya mempunyai sikap positif terhadap dirinya

sendiri. Sebab dengan sikapnya tersebut akan mempengaruhi tinggi

rendahnya kualitas dan kuantitas layanan kepada siswa. Proses

belajar dan hasil belajar bukan saja ditentukan oleh sekolah,

struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan

oleh guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang

kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang

efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya,

sehingga belajar para siswa akan berada pada tingkat optimal.

Guru harus mengenal setiap murid yang dipercayakan

padanya. Bukan saja mengenai sifat, tetapi juga harus mengenal

sifat, kebutuhan, kemampuan dan cara belajar murid secara khusus.

Guru harus bisa menjadi guru yang disenangi oleh siswa-siswanya.

Misalnya guru bersifat ramah dan memahami setiap orang, sabar

dan suka membantu, memberi perasaan tenang, adil dan tidak

(38)

tingkah laku yang menarik. Di dalam kelas, di mana siswa

bermacam-macam latar belakang minat dan kebutuhannya maka

guru harus sanggup merangsang murid-murid belajar, menjaga

disiplin kelas dan mampu mengembangkan potensi peserta didik

sehingga pengajaran berjalan dengan baik dan memberikan hasil

yang memuaskan.

Guru harus terampil dalam menyiapkan bahan pelajaran,

menyusun satuan pelajaran dan menyampaikan ilmu kepada murid.

Guru diharapkan mampu untuk merencanakan kegiatan belajar

mengajar secara efektif. Untuk itu ia harus memiliki pengetahuan

yang cukup tentang merumuskan tujuan, memiliki bahan, memiliki

metode dan menetapkan evaluasi. Guru juga harus mampu

mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar sehingga

tercipta suasana yang menyenangkan bagi anak. Dalam fungsinya

dalam evaluasi hasil belajar, seorang guru hendaknya secara terus-

menerus mengikuti hasil-hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa

dari waktu ke waktu.

3)

Kompetensi Profesional

Menurut Ign. Masidjo (2007), kompetensi profesional adalah

kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

(39)

memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar

nasional pendidikan.

Guru dalam menjalankan tugasnya harus memiliki

pengetahuan yang luas dan baru mengenai ilmu yang akan

diajarkan. Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional. Mengelola kegiatan sekolah yang

mencerminkan sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.

Dapat menguasai bahan pengajaran yang diterapkan pada anak

didik. Guru hendaknya juga dapat memilih dan mengembangkan

media pengajaran yang sesuai. Misalnya dengan memilih media

yang tepat, membuat media pengajaran yang sederhana dan

menggunakan media pengajaran dengan tepat dan optimal. Serta

guru dapat memilih dan memanfaatkan berbagai jenis dan kegunaan

sumber belajar.

4)

Kompetensi Sosial

Menurut Ign. Masidjo (2007), kompetensi sosial adalah

kemampuan sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi

dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,

tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik dan

masyarakat sekitar.

Seorang guru harus dapat menjaga hubungan yang baik

(40)

tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Guru dalam

hubungannya dengan peserta didik haruslah merupakan seorang

figur yang berwibawa dan bisa menjadi panutan. Menjadi orang

yang disenangi oleh peserta didik dan benar-benar dapat menjalin

hubungan timbal balik yang baik. Guru menjadi seorang tokoh yang

disegani oleh anak didiknya. Dengan sesama pendidik, guru harus

menjalin hubungan yang baik untuk meningkatkan kemampuan

profesionalnya. Dengan memiliki hubungan yang baik maka akan

tercipta kerjasama yang baik pula. Guru berlatih menerima dan

memberikan balikan serta bersama-sama mengikuti perkembangan

profesi. Tenaga kependidikan dan guru juga harus sama-sama

menjalin hubungan yang baik agar bisa saling membantu apabila

ada kesulitan dan masalah yang berhubungan dengan kependidikan.

Guru juga harus mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif

dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.

Lewat hubungan yang baik pula maka mereka akan bisa cepat

menerima keberadaan, kewibawaan, dan peranannya sebagai

seorang guru sekaligus sebagai anggota di dalam lingkungan

masyarakat. Gurupun hendaknya memegang dan menjalankan

(41)

B.

Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian sebelumnya, yang meneliti tentang beberapa

variabel (disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi

guru) yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa antara lain:

Hasil penelitian Cicilia Sari Wahyuni (2003) yang yang dilakukan di

SMK Tarakanita Kalasan menunjukkan ada hubungan yang positif dan

signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar, dan

kegiatan belajar dengan hasil belajar akuntansi.

Hasil penelitian Fransiska Dian Wasitaningsih (2003) yang berjudul

hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua

dengan prestasi belajar siswa menunjukkan hubungan yang positif dan

signifikan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua

dengan prestasi belajar siswa.

Berbagai penelitian yang dirangkum oleh Tarmidi (2006) menunjukkan

bahwa iklim kelas merupakan variabel yang berkorelasi positif terhadap prestasi

belajar siswa. Dengan kata lain, iklim kelas merupakan salah satu cara untuk

meningkatkan efektifitas dan kualitas pembelajaran di kelas. Namun demikian,

pada umumnya guru dan kepala sekolah belum mengetahui makna dan hakikat

serta dampak iklim kelas terhadap proses belajar – mengajar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa

(42)

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti yang telah

diuraikan di atas.

C. Kerangka Berpikir

1.

Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

Dengan disiplin belajar yang tinggi maka prestasi belajar akan tinggi

pula. Karena dengan adanya disiplin belajar yang tinggi maka akan

membentuk kepribadian siswa yang bertanggung jawab dan patuh pada

peraturan yang berlaku, sehingga memotivasi siswa untuk giat dan teratur

dalam belajar. Dengan demikian siswa yang memiliki disiplin belajar yang

tinggi akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula.

2.

Pengaruh iklim kelas terhadap prestasi belajar akuntansi

Dengan iklim kelas yang mendukung maka prestasi belajar akan tinggi

pula. Karena dengan adanya iklim kelas yang mendukung, diantaranya

suasana belajar yang kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat

memperlancar proses belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa

nyaman dan bergairah dalam belajar. Dengan demikian siswa yang memiliki

iklim kelas yang mendukung akan mendapatkan prestasi belajar akuntansi

(43)

3.

Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi

belajar akuntansi

Dengan kompetensi guru yang handal maka prestasi belajar siswa

akan tinggi pula. Karena dengan kompetensi guru yang handal guru akan

membuat siswa lebih mudah memahami mata pelajaran yang diajarkan,

sehingga akan membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata

pelajaran yang diajarkan. Dengan demikian kompetensi guru yang handal

akan membuat siswa mendapatkan prestasi belajar akuntansi yang tinggi pula.

4.

Pengaruh disiplin belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang

kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi

Dengan adanya disiplin belajar yang tinggi maka akan membentuk

kepribadian siswa yang bertanggung jawab dan patuh pada peraturan yang

berlaku, sehingga siswa akan giat dan teratur dalam belajar. Disertai dengan

adanya iklim kelas yang mendukung, diantaranya suasana belajar yang

kondusif dan siswa yang proaktif, sehingga dapat memperlancar proses

belajar mengajar dan membuat siswa akan merasa nyaman dan bergairah

dalam belajar. Selain itu juga diperlukan kompetensi guru yang handal yang

membuat siswa semakin perhatian dan menyenangi mata pelajaran yang

diajarkan sehingga akan berpengaruh pada prestasi belajar akuntansi yang

(44)

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara, yang belum final dan

masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini

merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara sehingga menjadi

tuntunan untuk mencari jawaban yang sebenarnya atas dasar kerangka berpikir

tersebut di atas.

Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi

belajar akuntansi.

2.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan iklim kelas terhadap prestasi

belajar akuntansi.

3.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan persepsi siswa tentang

kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi.

4.

Terdapat pengaruh positif dan signifikan disiplin, iklim kelas, dan persepsi

(45)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus

yaitu jenis penelitian tentang prestasi belajar akuntansi siswa ditinjau dari disiplin

belajar, iklim kelas, dan persepsi siswa tentang kompetensi guru. Maka

kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada siswa jurusan IPS SMA Negeri 1

Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

B.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman,

Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 1 s/d 30 Juni 2009.

C.

Populasi dan Sampel

1.

Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian atau keseluruhan

unsur-unsur yang memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa jurusan IPS

(Ilmu Pengetahuan Sosial) SMA Negeri 1 Cangkringan pada tahun ajaran

(46)

2.

Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Dalam penelitian

ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

purposive sampling

dengan menetapkan siswa kelas XI IPS sebagai sampel yang berjumlah 63

siswa. Pertimbangannya adalah bahwa kelas X tidak ada mata pelajaran

Akuntansi dan kelas XII IPS persiapan untuk menghadapi Ujian Akhir

Nasional (UAN).

D.

Variabel Penelitian dan Pengukuran

1.

Variabel penelitian

a.

Variabel bebas

(independent variable)

Menurut Nawawi (1994:50), variabel bebas adalah himpunan

sejumlah gejala yang mewakili berbagai aspek atau unsur yang berfungsi

mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut

variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1)

Variabel disiplin belajar

Disiplin belajar adalah usaha yang sungguh-sungguh dengan

melalui latihan-latihan dan kemauan dari anak untuk belajar, orang

berbuat disiplin juga dikatakan belajar yaitu belajar mematuhi

(47)

2)

Variabel iklim kelas

Iklim kelas adalah segala situasi yang muncul akibat hubungan

antara guru dan peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan

mempengaruhi proses belajar mengajar.

3)

Variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru

Persepsi siswa tentang kompetensi guru adalah kemampuan

guru dalam menguasai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan

dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dan pendidik, yang

meliputi empat kompetensi diantaranya kompetensi pedagogik,

kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi

profesional menurut persepsi siswa.

b.

Variabel terikat

(dependent variable)

Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki

sejumlah aspek atau unsur didalamnya yang berfungsi menerima atau

menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel

bebas. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik

berupa pengetahuan dan keterampilan melalui serangkaian tes yang

biasanya dilambangkan dengan angka nilai. Variabel terikat dalam

(48)

2.

Pengukuran Variabel

a.

Variabel bebas

(independent variable)

Pada penelititan ini semua variabel bebas akan diukur dengan

menggunakan skala sikap dari Likert, yaitu suatu cara yang sistematis

untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada dua

kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan

pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai

[image:48.612.94.528.172.608.2]

berikut:

Tabel 3.1

Skala Sikap

Jawaban

Pernyataan

Positif

(skor)

Pernyataan

Negatif

(Skor)

Sangat Setuju (SS)

5

1

Setuju (S)

4

2

Ragu-ragu (R)

3

3

Tidak Setuju (TS)

2

4

Sangat Tidak Setuju (STS)

1

5

b. Variabel terikat

(dependent variable)

Pada variabel terikat prestasi belajar akuntansi akan diukur

(49)

E.

Teknik Pengumpulan Data

1.

Teknik Kuesioner

Kuesioner merupakan pengumpulan data yang memberikan daftar

pertanyaan tertulis kepada responden yang terpilih menjadi sampel. Kuesioner

digunakan untuk mengungkap tentang variabel disiplin belajar, iklim kelas,

dan persepsi siswa tentang kompetensi guru.

2.

Teknik Dokumentasi

Dokumentasi ini digunakan untuk mengungkap data yang bersifat

khusus, yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang terjadi.

Data diperoleh dari pihak yang berwenang. Dokumentasi digunakan untuk

mencari data mengenai prestasi belajar akuntansi untuk siswa kelas XI IPS

SMA Negeri 1 Cangkringan.

F.

Uji Instrumen Penelitian

1.

Pengujian Validitas Kuesioner

Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih apabila suatu alat pengukur

tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur dengan tepat atau teliti.

Pengujian kevalidan alat ukur dapat menggunakan metode analisis butir

dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor atau indikator yang

ingin diselidiki. Suharsimi (1993:138) menyatakan perhitungan korelasi

(50)

  

 

2 2

2

 

2

,

y y

N x x

N

y x xy N

Rxy

   

 

    

Dengan:

Rxy = Koefidien korelasi

y = Nilai total seluruh item

x = Nilai masing-masing item

n = Jumlah responden

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi

dengan taraf signifikansi 5% . Apabila hasil pengukuran r

5% maka item

tersebut dinyatakan tidak valid. Untuk korelasi yang diperoleh dari hasil

perhitungan menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang

diukur. Selanjutnya harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r

korelasi

Product Moment

pada tabel. Jika r

hitung

> r

tabel

, maka butir soal

tersebut dapat dikatakan valid.

Untuk mengetahui validitas instrumen atau kuesioner, terlebih dahulu

item instrumen ini diujicobakan pada 30 responden. Kemudian mencari r tabel

yaitu dengan n = 30 diperoleh r

tabel

= 0,361. Pengujian item instrumen

dilakukan di SMA Taman Madya Jetis. Dalam pelaksanaan perhitungan uji

validitas item pada penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program

SPSS 12 (

Statistical Product and Service Solution

). Kriteria pengambilan

keputusan ini yaitu apabila

r

hitung

>

r

tabel

pada n = 30 dengan taraf signifikansi

(51)

r

tabel

maka item instrumen tidak valid. Adapun rangkuman dari hasil pengujian

[image:51.612.96.517.182.603.2]

validitas tersaji pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Disiplin Belajar

No Item

R hitung

R tabel

Hasil Analisis

1

0,671

0.361 Valid

2

0,645

0.361 Valid

3

0,522

0.361 Valid

4

0,380

0.361 Valid

5

0,551

0.361 Valid

6

0,659

0.361 Valid

7

0,513

0.361 Valid

8

0,556

0.361 Valid

9

0,761

0.361 Valid

10

0,678

0.361 Valid

11

0,716

0.361 Valid

12

0,683

0.361 Valid

13

0,625

0.361 Valid

(52)
[image:52.612.93.515.160.605.2]

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Iklim Kelas

No Item

R hitung

R tabel

Hasil Analisis

1 0,474 0.361 Valid

2 0,661 0.361 Valid

3 0,563 0.361 Valid

4 0,398 0.361 Valid

5 0,463 0.361 Valid

6 0,615 0.361 Valid

7 0,675 0.361 Valid

8 0,443 0.361 Valid

9 0,585 0.361 Valid

10 0,411 0.361

Valid

11 0,406 0.361

Valid

12 0,490 0.361

Valid

13 0,633 0.361

Valid

14 0,443 0.361

Valid

15 0,476 0.361

Valid

16 0,767 0.361

Valid

17 0,691 0.361

Valid

18 0,738 0.361

Valid

19 0,510 0.361

Valid

20 0,738 0.361

Valid

21 0,767 0.361

Valid

(53)
[image:53.612.93.518.167.613.2]

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Uji Validitas

Instrumen Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

No Item

R hitung

R tabel

Hasil Analisis

1 0,543 0.361 Valid

2 0,563 0.361 Valid

3 0,545 0.361 Valid

4 0,758 0.361 Valid

5 0,532 0.361 Valid

6 0,606 0.361 Valid

7 0,449 0.361 Valid

8 0,521 0.361 Valid

9 0,629 0.361 Valid

10 0,464 0.361

Valid

11 0,511 0.361

Valid

12 0,633 0.361

Valid

13 0,551 0.361

Valid

14 0,785 0.361

Valid

15 0,694 0.361

Valid

16 0,430 0.361

Valid

17 0,517 0.361

Valid

18 0,811 0.361

Valid

19 0,485 0.361

Valid

20 0,498 0.361

Valid

21 0,500 0.361

Valid

22 0,607 0.361

Valid

23 0,789 0.361

Valid

24 0,678 0.361

Valid

(54)

2.

Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen

cukup dapat dipercaya untuk dapat dipakai sebagai pengumpulan data. Untuk

menguji reliabilitas instrumen pada penelitian ini rumus yang dipakai yaitu

koefisien

Alfa Cronbach

(Suharsimi Arikunto,1998: 193):

2

2

11

1

1

t

b

o

o

k

k

r

Keterangan:

11

r = Reliabilitas instrumen k = Banyaknya butir soal

2

b

o = Jumlah varians butir

2

t

o

= Varians total

Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas pedoman

[image:54.612.94.526.220.657.2]

yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5

Instrumen Interpretasi Reliabilitas

No Tingkat

Penguasaan Kriteria

Penilaian

1 0,80-1,00

Sangat

Tinggi

2 0,60-0,79

Tinggi

3 0,40-0,59

Cukup

4 0,20-0,39

Rendah

(55)

Hasil analisis uji reliabilitas dihitung dengan bantuan program SPSS 12. Dari

[image:55.612.103.530.175.610.2]

hasil analisis terebut diperoleh hasil uji reliabilitas seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel

Penelitian

r

11

k

1 Disiplin

Belajar

0,905

0,60

2 Iklim

Kelas

0,924

0,60

3

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

0,935

0,60

Semua variabel bebas dapat dikatakan reliabel Jika nilai

Cronbach Alpha

lebih dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan reliabel sebaliknya jika nilai

Cronbach Alpha

kurang dari 0,60 maka instrumen penelitian dinyatakan tidak

reliabel (Nunnaly,1967).

Berdasarkan instrumen interpretasi reliabilitas di atas variabel disiplin belajar

memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi, variabel iklim kelas memiliki tingkat

reliabilitas sangat tinggi, dan variabel persepsi siswa tentang kompetensi guru juga

memiliki tingkat reliabilitas sangat tinggi.

G.

Teknik Analisis Data

1.

Uji Persyaratan Analisis

Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan analisis korelasi

Product Moment

dan analisis regresi ganda. Analisis ini dapat dilakukan

(56)

berdistribusi normal, linear antara variabel bebas dengan variabel terikat,

maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji linearitas sebagai

prasyarat untuk dilakukan analisis data.

a.

Pengujian Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil

pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka

analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal

tersebut maka akan digunakan rumus

Kolmogorov Smirnov

(Sugiyono,

1999:255):

 

 

MaksimumF Sn

D 0

Keterangan:

D

= Deviasi maksimum

F

0

= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

S

n

(X) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

b.

Pengujian Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel

bebas mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak dengan variabel

terikatnya. Untuk melakukan pengujian linearitas ini digunakan rumus

persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai

F

. Menurut Sudjana

(1996:332) rumus yang digunakan untuk mencari

F

adalah sebagai

(57)

,

2 2

E TC

S

S

F

Dengan:

F

= Harga bilangan

F

untuk garis regresi

S

2 TC

= Varians tuna cocok yang dicari dengan cara:

 

2

k

TC

JK

S

2E

= Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan:

 

k

n

E

JK

Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika

F

hitung

F

tabel

dianggap

hubungan masing-masing perubahan bebas dengan perubahan terikat

adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak linear.

2.

Deskripsi Data

Untuk mendeskripsikan variabel disiplin belajar, iklim kelas dan

persepsi siswa tentang kompetensi guru akan dilakukan perhitungan

mean,

median, modus

dan standar deviasi.

3.

Pengujian Hipotesis Penelitian

a.

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu pengaruh

positif dan signifikan disiplin belajar terhadap prestasi belaja

Gambar

Tabel r, f, dan t ...........................................................................
Tabel 3.1 Skala Sikap
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Uji Validitas
Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Model Matematika Proses Pembkaran Batu Bata Dengan Me- tode Volume Hingga; Fery Hendra Mukti, 080210191054; 2012: 128 halaman; Program Studi Pendidikan Matematika,

Mengingat pentingnya acara ini diminta kepada saudara hadir tepat waktu dan apabila diwakilkan diharapkan membawa surat kuasa, serta membawa berkas klarifikasi 1 (satu) Dokumen

Dari data yang diperoleh dengan menggunakan x-ray konvensional diperoleh bahwa nilai dosis mengalami kenaikan sebanding dengan kenaikan tegangan ekspose dimana harga terendah

Penerapan Pendekatan Komunikatif (Al Madkhal Al Ittishal) Pada Keterampilan Berbicara (Al Maharah Al Kalam).. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 3 |

Dalam sistem tersebut terdapat 4 external entity yang memberikan input dan output pada sistem yaitu Responsibility center melakukan pencatatan administrasi yang meliputi

Skripsi berjudul Karakterisasi Susu Bubuk Jagung Manis (Zea Mays L. Saccharata) Dengan Penambahan Susu Skim dan Maltodekstrin telah diuji dan disahkan oleh

Akta jual beli yang dikeluarkan oleh camat sebagai PPAT sementara. adalah bukti telah dilaksanakannya peralihan hak milk atas tanah

Namun dalam perkembangannya pemanfaatan kinect tidak hanya digunakan sebagai perangkat input untuk game XbOX 360 saja, namun oleh Microsoft sendiri telah