ix
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Siswa Kelas XI SMK Kristen 2 Klaten
Oktin Pratami Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif: 1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI; 2) kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI; 3) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI.
Penelitian dilaksanakan di SMK Kristen 2 Klaten pada Bulan Juni 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Kristen 2 Klaten Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 42 Klaten. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi yang berjumlah 92 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Regresi Linier Sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI(thitung = 1,832 > ttabel= 1,661; Asymp. Sig. =0,000<α =0,05); 2) ada pengaruh positif kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI (thitung = 2,293 > ttabel= 1,661; Asymp. Sig. =0,024<α =0,05); 3) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI (thitung = 1,758 > ttabel= 1,661; Asymp. Sig. =0,000<α
x ABSTRACT
THE EFFECT OF LEARNING MOTIVATION, LEARNING INDEPENDENCE AND LEARNING DICIPLINE TOWARDS THE LEARNING
ACHIEVEMENTS
A Case Study: On The Eleventh Class Students of SMK Kristen 2 Klaten
OktinPratami Sanata Dharma University
2015
This research aims to find out the positive influences of: 1) the motivation towards learning achievement of the eleventh grade students of the accounting class; 2) learning independence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accountingclass; 3) learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students of theaccounting class.
This research was conducted in SMK Kristen 2 Klaten in June 2015. The population of this research were all students in SMK Kristen 2 Klaten. The samples of this research were 92 students of the eleventh grade of SMK Kristen 2 KlatenJl. WahidinSudiroHusodo No. 42Klaten. The data were collected by applying quistionnaires. The data analysis technique was Simple Linear Regression Test.
The result shows that: 1) there is a positive and significant effect in motivation of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting class (tcount = 1,832> ttable = 1,661; Asymp. Sig. = 0,000
< α = 0,05); 2)there is a positive and significant effect in independence of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of theaccounting class (tcount = 2,293> ttable = 1,661; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05); 3)there is a
positive and significant effect in discipline of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting class (tcount = 1,758>
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR,
DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KRISTEN 2 KLATEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Kekhususan Pendidikan Akuntansi
Oleh: Oktin Pratami NIM: 111334032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR,
DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KRISTEN 2 KLATEN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Kekhususan Pendidikan Akuntansi
Oleh: Oktin Pratami NIM: 111334032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
v
PERSEMBAHAN
Teriring rasa hirman, saya persembahkan karya nulis ini
sebagai nerima kasihku kepada:
• Tuhan Yesus Krisnus anas segala berkanNya
• Bapak Slamen Riyadi dan Ibu Winarni, yang
senanniasa memberikan dia, dukungan, pengernian
dan pengirbanan.
• Tanne nercinna Eny Wigani, S.Pd. yang senanniasa
memberi semangan dalam penyelesaian skripsi.
• Adik nercinna Senyaningnyas, nerimakasih anas
semangan dan dukungannya.
• Sahabanku Aliysius Fajar Wijayanni, S.Pd. yang
senanniasa menjadi minivanir dan selalu ada
diseniap waknu, hingga saan ini.
• Sahabanku Endah Prihanin, S.Pd. yang senanniasa
memberi semangan dan membannu dalam
menyelesaikan nugas dan nanggung jawabku.
• Diah Tri Wahyuni, Fransisca Ayu, Revidina, Dewi
Musnika, Tri Purwani, Basilliis Unggul yang selalu
menghibur dan memberi semangan.
• Almamanerku Universinas Sanana Dharma
vi
MOTTO
• Usaha nanpa Dia adalah Sia-sia
• Semua yang kamu pinna dalam dia dengan penuh
vii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 28 September 2015
viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Oktin Pratami Nomor Mahasiswa : 111334032
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR,
DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK KRISTEN 2 KLATEN
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 September 2015
Yang menyatakan
ix
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR, DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
Studi Kasus Siswa Kelas XI SMK Kristen 2 Klaten
Oktin Pratami Universitas Sanata Dharma
2015
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif: 1) motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI; 2) kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI; 3) disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI.
Penelitian dilaksanakan di SMK Kristen 2 Klaten pada Bulan Juni 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Kristen 2 Klaten Jalan Dr. Wahidin Sudiro Husodo No. 42 Klaten. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI Akuntansi yang berjumlah 92 siswa. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji Regresi Linier Sederhana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) ada pengaruh positif motivasi belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI(thitung = 1,832 > ttabel= 1,661; Asymp. Sig. =0,000<α =0,05); 2) ada pengaruh positif kemandirian belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI (thitung = 2,293 > ttabel= 1,661; Asymp. Sig. =0,024<α =0,05); 3) ada pengaruh positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XI (thitung = 1,758 > ttabel= 1,661; Asymp. Sig. =0,000<α
x
THE EFFECT OF LEARNING MOTIVATION, LEARNING INDEPENDENCE AND LEARNING DICIPLINE TOWARDS THE LEARNING
ACHIEVEMENTS
A Case Study: On The Eleventh Class Students of SMK Kristen 2 Klaten
OktinPratami Sanata Dharma University
2015
This research aims to find out the positive influences of: 1) the motivation towards learning achievement of the eleventh grade students of the accounting class; 2) learning independence towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accountingclass; 3) learning discipline towards the learning achievement of the eleventh grade students of theaccounting class.
This research was conducted in SMK Kristen 2 Klaten in June 2015. The population of this research were all students in SMK Kristen 2 Klaten. The samples of this research were 92 students of the eleventh grade of SMK Kristen 2 KlatenJl. WahidinSudiroHusodo No. 42Klaten. The data were collected by applying quistionnaires. The data analysis technique was Simple Linear Regression Test.
The result shows that: 1) there is a positive and significant effect in motivation of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting class (tcount = 1,832> ttable = 1,661; Asymp. Sig. = 0,000
< α = 0,05); 2)there is a positive and significant effect in independence of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of theaccounting class (tcount = 2,293> ttable = 1,661; Asymp. Sig. = 0,000 < α = 0,05); 3)there is a
positive and significant effect in discipline of learning towards the learning achievement of the eleventh grade students of the accounting class (tcount = 1,758>
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Kasih atas berkat dan rahmatNya
karena penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi
dengan judul: “Pengaruh Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar, Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Kristen 2 Klaten”. Studi Kasus SMK Kristen 2 Klaten.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari
bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta;
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
xii
4. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik,
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
5. Segenap staf dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan
tambahan pengetahuan, dukungan dan bantuan selama proses perkuliahan;
6. Ibu Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi Pendidikan
Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah
membantu dalam kelancaran proses belajar dan administrasi selama ini;
7. Pemimpin dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan kampus I Mrican,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah bersedia melayani
peminjaman buku-buku serta menyediakan fasilitas salama belajar hingga
penyusunan skripsi ini;
8. Orang tua saya Bapak Slamet Riyadi dan Ibu Winarni, Adikku terkasih
Setyaningtyas, Tanteku tersayang Eny Wigati dan semua sanak keluarga
penulis yang telah memberikan dukungan doa, dukungan material, semangat,
motivasi, dan cinta kepada penulis selama ini;
9. Sahabat-sahabatku Aloysius Fajar, Endah Prihatin, Diah Tri Wahyuni,
xiii
Unggul dan semua teman-teman yang telah memberikan semangat dan doa
selama ini.
10. Seluruh mahasiswa 2011 yang juga telah memberi masukan, dukungan dan
kerjasama yang baik selama ini;
11. Semua siswa kelas XI SMK Kristen 2 Klaten yang telah bersedia menjadi
subyek dalam penelitian ini;
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri. Penulis
menyadari bahwa masih ada kekurangan pada penyusunan skripsi ini, untuk itu saran
dan kritik yang membangun senantiasa penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi
ini. Terima kasih.
Yogyakarta, 28 September 2015
xiv
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ... v
HALAMAN MOTTO ... vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... viii
ABSTRAK ... ix
ABSTRACT ... x
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiv
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Batasan Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 5
xv
1. Pengertian Motivasi ... 6
2. Pengertian Motivasi Belajar ... 9
3. Pengertian Disiplin ... 10
4. Pengertian Disiplin Belajar ... 10
5. Unsur-unsur Disiplin ... 10
6. Pengertian Kemandirian ... 11
7. Pengertian Belajar ... 14
8. Pengertian Prestasi Belajar ... 14
B. Kerangka Berfikir ... 17
1. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Akuntansi ... 17
2. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Akuntansi ... 18
3. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Akuntansi ... 19
C. Perumusan Hipotesis ... 19
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 21
A. Tempat dan waktu Penelitian ... 21
B. Metode Pengumpulan Data ... 22
C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 23
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ... 23
xvi
1. Teknik Kuesioner ... 32
2. Teknik Observasi ... 34
G. Teknik Pengujian Instrumen ... 34
1. Uji Validitas ... 35
2. Uji Reliabilitas ... 39
H. Teknik Analisis Deskriptif ... 41
I. Teknik Analisis Data ... 41
1. Uji Normalitas ... 42
2. Uji Linearitas ... 43
J. Pengujian Hipotesis ... 43
BAB IV : GAMBARAN UMUM ... 50
BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 60
A. Deskripsi Data ... 60
B. Analisis Prasyarat Data ... 63
C. Pengujian Hipotesis ... 67
D. Pembahasan ... 78
BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 84
A. Kesimpulan ... 84
B. Keterbatasan ... 85
C. Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 87
xvii
Tabel 3.1 Penskoran Skala Likert ... 26
Tabel 3.2 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ... 27
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar ... 29
Tabel 3.4 Kisi-kisi Kuesioner Kemandirian Belajar ... 30
Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Disiplin Belajar ... 32
Tabel 3.6 Skor Item-item Kuesioner Disiplin Belajar... 33
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas I Instrumen Motivasi Belajar ... 37
Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas II Instrumen Kemandirian Belajar 38
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas III Instrumen Disiplin Belajar ... 39
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Motivasi ... 41
Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Disiplin ... 42
Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kemandirian ... 42
Tabel 3.13 Penilaian Acuhan Patokan PAP Tipe II ... 43
Tabel 3.14 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 44
Tabel 4.1 Daftar Nama Guru dan Karyawan SMK Kristen 2 Klaten Tahun Ajaran 2014/2015 ... 55
Tabel 4.2 Daftar Nama Guru Wali Kelas SMK Kristen 2 Klaten ... 56
Tabel 4.3 Jumlah Siswa SMK Kristen 2 Klaten ... 57
Tabel 5.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Motivasi Belajar ... 61
Tabel 5.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Disiplin Belajar ... 61
xviii
Tabel 5.6 Output Hasil Pengujian Normalitas Disiplin ... 64
Tabel 5.7 Output Hasil Pengujian Normalitas Kemandirian... 65
Tabel 5.8 Hasil Uji Linearitas ... 66
Tabel 5.9 Hasil Uji Korelasi Motivasi Belajar ... 68
Tabel 5.10 Hasil Uji Korelasi Disiplin Belajar ... 69
Tabel 5.11 Hasil Uji Hipotesis ... 71
Tabel 5.12 Hasil Uji Hipotesis Model Summary Motivasi Belajar ... 72
Tabel 5.13 Hasil Uji Hipotesis Model Anova Motivasi Belajar ... 72
Tabel 5.14 Hasil Uji Hipotesis ... 73
Tabel 5.15 Hasil Uji Hipotesis Model Summary Kemandirian Belajar ... 74
Tabel 5.16 Hasil Uji Hipotesis Model Anova Kemandirian Belajar ... 75
Tabel 5.17 Hasil Uji Hipotesis ... 76
Tabel 5.18 Hasil Uji Hipotesis Model Summary Disiplin Belajar ... 77
xix
Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 88
Lampiran II Data Induk Penelitian ... 92
Lampiran III Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 100
Lampiran IV Normalitas ... 105
Lampiran V Uji Hipotesis ... 107
Lampiran VI Surat Ijin Penelitian ... 110
1 BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan yang
sama dengan tujuan pendidikan nasional. Sekolah sebagai salah satu lembaga
pendidikan formal memiliki tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karena
penyelenggaraan pendidikan suatu yang sederhana tetapi berfikir komplek. Banyak
faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik dari faktor peserta
didik yaitu disiplin belajar yang rendah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan
pendidikan salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin belajar pada peserta
didik. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh siswa harus mematuhi tata
tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi. Disiplin adalah suatu kondisi yang
tercipta dan terbentuk dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan,
Pendidikan, sebagai usaha dan kegiatan manusia dewasa terhadap manusia
yang belum dewasa, bertujuan untuk menggali potensi-potensi tersebut agar menjadi
aktual dan dapat dikembangkan. Dengan begitu, pendidikan adalah alat untuk
memberikan rangsangan agar potensi manusia tersebut berkembang sesuai dengan
apa yang diharapkan. Dengan berkembangnya potensi-potensi itulah manusia akan
menjadi manusia dalam arti yang sebenaruya. Di sinilah, pendidikan sering diartikan
sebagai upaya manusia untuk memanusiakan manusia. Sehingga mampu memenuhi
tugasnya sebagai manusia dan menjadi warga negara yang berarti bagi suatu negara
dan bangsa. (Darmaningtyas, Pendidikan Yang Memiskinkan, 2004)
Selain itu tujuan pendidikan memuat gambaran nilai-nilai yang baik, luhur,
pantas benar dan indah untuk kehidupan. Oleh karena itu tujuan pendidikan memiliki
fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan dan merupakan
sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan. Sebagai suatu
komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi penting diantara
komponen-komponen pendidikan lainnya.
Dalam kegiatan belajar, minat merupakan sumber motivasi yang mendorong
orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih
(Hurlock, 1995:144). Sedangkan motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak
didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan
yang bersifat non intelektual. Siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi,
bias gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.
Kesulitan untuk berpartisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar karena kurangnya motivasi, kemandirian dan disiplin di sekolah
tersebut terlihat jelas di kelas XI jurusan akuntansi di SMK KRISTEN 2 Klaten
sebagai subjek penelitian penulis.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Motivasi Belajar, Kemandirian Belajar, Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Kristen 2 Klaten”
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti akan membahas mengenai
motivasi belajar, kemandirian belajar, dan disiplin belajar dengan prestasi belajar
akuntansi siswa kelas XI Akuntansi SMK Kristen 2 Klaten.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka timbul
beberapa pertanyaan:
1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar akuntasi siswa di SMK Kristen 2 Klaten?
2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan kemandirian belajar
3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap
prestasi belajar akuntasi siswa di SMK Kristen 2 Klaten?
4. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar,
kemandirian belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
siswa di SMK Kristen 2 Klaten?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI di SMK Kristen 2 Klaten.
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh kemandirian belajar terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI di SMK Kristen 2 Klaten.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi
belajar akuntansi siswa kelas XI di SMK Kristen 2 Klaten.
4. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh motivasi belajar, kemandirian
belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi oleh pemakai atau peneliti
selanjutnya dalam meneliti mengenai pengaruh motivasi belajar, kemandirian
belajar, dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
2. Bagi Sekolah
Dari hasil penelitian ini diharapkan sekolah dapat meningkatkan kualitas
peserta didik dengan memperhatikan motivasi belajar, kemandirian belajar,
dan disiplin belajar. Dan dari hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi
sekolah untuk lebih meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
3. Bagi guru
Diharapkan guru sebagai fasilitator dapat memberikan masukan yang positif
terhadap peserta didik sehingga dapat membangkitkan motivasi, kemandirian
dan disiplin belajar siswa.
4. Bagi penulis
Untuk menambah pengalaman, wawasan mengenai kependidikan serta
menjadi bekal untuk terjun ke dunia pendidikan khususnya berkaitan dengan
6 BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengkajian Teori Yang Relevan 1. Pengertian Motivasi
Menurut Uno (2011:3) istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat.
Menurut Winkel (Uno, 2011:3), motif adalah daya penggerak dalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu.
Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik
dalam memenuhi kebutuhannya. Menurut Uno (2011:3) dari sudut sumber yang
menimbulkan, motif di bedakan dua macam, yaitu motif intrinsic dan motif
ekstrinsik. Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar
karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan
dengan kebutuhannya sedangkan motif ekstrinsik timbul karena adanya
rangsangan dari luar individu.
Kata motif disamakan artinya dengan kata-kata motive, motif, dorongan,
alasan dan driving force. Motif adalah daya pendorong atau tenaga pendorong
manusia yang mendorong manusia bertindak. Sedangkan motivasi sendiri adalah
faktor yang mendorong seseorang bertindak dengan cara tertentu. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental
yang mendorong dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang
mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan, ataupun mengurangi
ketidak seimbangan.
Thomas M. Risk (dalam Mustakim, 2011: 40) memberikan pengertian
motivasi sebagai berikut “Motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru
untuk menimbulkan motif-motif para peserta didik yang menunjang kearah
tujuan-tujuan belajar”. Purwanto (2006: 71) mengatakan bahwa motivasi adalah
“Pendorongan” suatu usaha yang didasari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar ia bergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu. Indikator motivasi belajar menurut Uno
(dalam Suprijono, 2009: 163) dapat diklarifikasikan sebagai berikut: (1) Adanya
hasrat dan keinginan berhasil, (2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar,
(3) Adanya arapan dan cita-cita masa depan, (4) Adanya penghargaan dalam
belajar, (5) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan
belajar yang kondusif sehingga memungkinkan peserta didik belajar dengan baik.
Nasution (dalam Mustakim, 2011: 40) mengemukakan “motivasi peserta didik
adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan
adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
felling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan”.
Motivasi dibagi 2 yaitu:
a) Motivasi Intrinsik
Menurut Djamarah (2012: 35) “motivasi intrinsik adalah motif-motif yang
menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”. Menurut Hamalik
(2011: 162) “motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan
berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Tingkah laku terjadi tanpa
dipengaruhi oleh factor-faktor dari luar. Individu bertingkah laku karena
mendapatkan energi yang tidak dapat lagi dilihat sumbernya dari luar.individu
yang digerakkan oleh motivasi intrinsik, baru akan kalau kegiatan yang dilakukan
telah mencapai hasil. Motivasi dilandasi oleh motivasi intrinsik bertahan lebih
lama dibandingkan dengan motivasi yang lain. Oleh karena itu, motivasi intrinsik
inilah yang harus ditanamkan oleh setiap individu. Namun karena motivasi sulit
dipelajari, maka sulit ditanamkan”.
b) Motivasi Ekstrinsik
Menurut Djamarah (2012: 37) “motivasi ekstrinsik yaitu kebalikan dari
motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan
Menurut Hamalik (2008: 163) “motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang
disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar. Sardiman (2011: 90)
“motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar”. Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan keinginan
yang sebenarnya yang ada dalam diri individu. Kemenangan merupakan
satu-satunya tujuan, sehingga dapat timbul kecenderungan untuk berbuat positif.
Dalam hal ini aspek psikologi berpengaruh untuk berbuat, bertindak dalam
usahanya untuk mencapai tujuan, tetapi motivasi ekstrinsik dapat pula menjadi
penguat dari luar yang dapat membangkitkan motivasi instrinsik seseorang.
2. Pengertian Motivasi Belajar
Menurut Uno (211:23), motivasi belajar merupakan dua halyang saling
mempengaruhi. Motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar yang
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relative permanen dan
secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan yang dilandasi
tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Hakikat motivasi belajar yaitu dari
dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswi yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator
3. Pengertian Disiplin
Pendidikan disiplin merupakan suatu proses bimbingan yang bertujuan
menanamkan pola perilaku tertentu, kebiasaan-kebiasaan tertentu, atau
membentuk manusia dengan ciri-ciri tertentu, terutama untuk meningkatkan
kualitas mental dan moral (Sukadji dalam Mu’tadin, 2002).
Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa untuk
melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan keputusan-keputusan,
peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah ditetapkan bersama, baik persetujuan
tertulis maupun tidak tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan
orang tua di rumah.
Unsur-unsur Disiplin
1. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.
2. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya
kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan
dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan,paksaan dan
dorongan dari luar dirinya.
3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina,
dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan
4. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang
berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan
memperbaiki tingkah laku.
5. Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran
perilaku.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Menurut Syah (1995), disiplin belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain:
1. Lingkungan
2. Suasana emosional sekolah
3. Sikap terhadap pelajaran
4. Hubungan guru dan murid
4. Pengertian Kemandirian
Menurut Masrun (1986:8) kemandirian adalah suatu sikap yang
memungkinkan seseorang untuk bertindak bebas, melakukan sesuatu atas
dorongan sendiri dan untuk kebutuhannya sendiri tanpa bantuan dari orang lain,
maupun berpikir dan bertindak original/kreatif, dan penuh inisiatif, mampu
mempengaruhi lingkungan, mempunyai rasa percaya diri dan memperoleh
kepuasan dari usahanya.
Kemandirian merupakan salah satu aspek yang gigih diperjuangkan oleh
(dalam Steinberg, 1993) “one goal of every adolescent is to be accepted as an
autonomous adult”
Kemandirian menurut Bahara (dalam Fatimah, 2006) berarti hal atau keadaan
seseorang yang dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Kata
kemandirian berasal dari kata dasar diri yang mendapat awalan ke dan akhiran an
yang kemudian membentuk arti yang mengacu pada suatu keadaan dimana
seseorang dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain (Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi III, 2001).
Menurut Parker (dalam Ali, 2005) kemandirian juga dapat diartikan
sebagai suatu kondisi seseorang yang tidak bergantung kepada otoritas dan tidak
membutuhkan arahan secara penuh. Menurut Setiyawan (dalam Yusuf, 2001),
kemandirian adalah keadaan seseorang yang dapat menentukan diri sendiri dan
dapat dinyatakan dalam tindakan atau perilaku seseorang yang dapat dinilai. Arti
ini memberikan penjelasan bahwa kemandirian menunjuk pada adanya
kepercayaan akan kemampuan diri untuk menyelesaikan persoalan-persoalan
tanpa bantuan khusus dari orang lain, keengganan untuk dikontrol orang lain,
dapat melakukan sendiri kegiatan-kegiatan dan menyelesaikan sendiri
masalah-masalah yang dihadapi.
Menurut Lamman (dalam Fatimah, 2006) menyatakan bahwa kemandirian
tergantung kepada orang lain. Hal yang senada juga diungkapkan oleh Brawer
(dalam Havinghurts, 1993) bahwa kemandirian merupakan perilaku yang terdapat
pada seseorang yang timbul karena dorongan dari dalam dirinya sendiri, bukan
karena pengaruh orang lain. Menurut Steinberg (1993) remaja yang memperoleh
kemandirian adalah remaja yang memiliki kemampuan untuk mengatur diri
sendiri secara bertanggung jawab, meskipun tidak ada pengawasan dari orang tua
ataupun guru. Kondisi demikian menyebabkan remaja memiliki peran baru dan
mengambil tanggung jawab baru, sehingga hal ini akan menempatkan remaja
untuk menjadi tidak tergantung pada orang tua untuk memperoleh kemandirian
secara penuh sehingga masalah kemandirian secara spesifik menuntut suatu
kesiapan individu baik secara fisik maupun emosional untuk mengatur, mengurus,
dan melakukan aktivitas atas tanggung jawabnya sendiri tanpa banyak tergantung
pada orang lain. Menurut Maslow (dalam Ali, 2005) bahwa kemandirian
merupakan salah satu dari tingkat kebutuhan manusia yang disebut sebagai
kebutuhan otonomi. Ia juga menambahkan bahwa seorang yang mencapai
aktualisasi diri memiliki sifat-sifat khusus pengaktualisasi yang salah satunya
yaitu kebutuhan akan privasi dan independensi, dimana orang yang
mengaktualisasikan diri dalam memenuhi kebutuhannya tidak membutuhkan
orang lain. Sehubungan dengan itu menurut Beller (dalam Ali, 2005), orang yang
mencari bantuan, mencari perhatian, mencari pengarahan, dan mencari dukungan
pada orang lain.
5. Pengertian Belajar
Menurut Burton mendefinisikan bahwa belajar merupakan suatu
perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu
dengan individu dan individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat
berinteraksi dengan lingkungannya (Hosnan, 2014:3).
Menurut Cronboach belajar bukanlah semata-mata perubahan dan
penemuan, tetapi sudah mencakup kecakapan yang dihasilkan akibat perubahan
dan penemuan tadi. Setelah terjadi perubahan dan menemukan sesuatu yang baru,
maka akan timbul kecakapan yang memberikan manfaat bagi kehidupan. Intinya
belajar adalah outcome (Hosnan, 2014:3).
Menurut Howard L. Kingskey mengatakan learning is the process by
which behavior (in the broader sence) is originated or changed through practice
or training (belajar adalah proses dimana tingkah laku(dalam arti luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan) (Hosnan, 2014:3).
6. Prestasi Belajar
Prestasi belajar banyak diartikan sebagai seberapa jauh hasil yang telah
dicapai siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau materi pelajaran yang diterima
angka atau huruf sehingga dapat dibandingkan dengan satu kriteria (Prakosa,
1991).
Prestasi belajar kemampuan seorang dalam pencapaian berfikir yang
tinggi. Prestasi belajar harus memiliki tiga aspek, yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor. Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya pada
seorang anak dalam pendidikan baik yang dikerjakan atau bidang
keilmuan. Prestasi belajar dari siswa adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa
yang didapat dari proses pembelajaran. Prestasi belajar adalah hasil pencapaian
maksimal menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap sesuatu yang
dikerjakan, dipelajari, difahami dan diterapkan.
Semua pelaku pendidikan (siswa, orang tua dan guru) pasti menginginkan
tercapainya sebuah prestasi belajar yang tinggi, karena prestasi belajar yang tinggi
merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar. Namun kenyataannya
tidak semua siswa mendapatkan prestasi belajar yang tinggi dan terdapat siswa
yang mendapatkan prestasi belajar yang rendah. Tinggi dan rendahnya prestasi
belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi banyak faktor.
Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses
belajar mengajar sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah
Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode
tertentu.
Menurut Siti Partini (1980 : 49), “Prestasi belajar adalah hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat dicapai
oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat itu Sunarya
(1983 : 4) menyatakan “Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan ukuran
keberhasilan siswa”. Haditomo dkk (1980 : 4), mengatakan “Prestasi belajar
adalah kemampuan seseoran Dewa Ketut Sukardi (1983 : 51), menyatakan
“Untuk mengukur prestasi belajar menggunakan tes prestasi yang dimaksud
sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar atau
learning”. Menurut Sumadi Suryabrata (1987 : 324), “Nilai merupakan
perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru menganai kemajuan atau
prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita dapat
mengetahui prestasi belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan
prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi belajarnya
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar
merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai sejumlah
mata pelajaran selama periode siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran
selama periode tertentu.
B. KERANGKA BERPIKIR
1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa akuntansi.
Motivasi belajar adalah suatu yang menyebabkan seseorang melakukan
perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar itu mempengaruhi
prestasi belajar siswa. Menurut Winkel (1987:93), motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar
demi mencapai tujuan tertentu.
Suatu sekolah telah menentukan cara-cara belajar untuk mengukur para
siswa untuk bermotivasi tinggi. Motivasi belajar seorang siswa sangat berhubungan
dengan prestasi belajar siswa yang dicapainya, karena siswa yang mempunyai
semangat dan mempunyai motivasi tinggi dalam belajar akan menghasilkan suatu
prestasi yang tinggi dan akan mencapai hasilnya berdasarkan tujuan
masing-masing. Sebaliknya orang atau siswa yang pandai dan mempunyai bakat tetapi tidak
mempunyai motivasi untuk belajar akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi.
Dengan demikian siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi akan menghasilkan
2. Pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar siswa akuntansi.
Belajar merupakan kegiatan wajib seorang siswa. Kegiatan belajar ini tidak
lepas dari sikap siswa itu sendiri, khususnya kemandirian. Kemandirian
(kematangan pribadi) dapat didefinisikan sebagai keadaan kesempurnaan dan
keutuhan, kedua unsure tersebut dalam kesatuan pribadi. Seorang manusia harus
tahu apa yang dilakukannya, dan sadar apa yang akan dituju menjadi pribadi yang
utuh dan tidak berantakan.
Kemandirian dalam belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas belajar dan
berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung
jawab sendiri dari pembelajar (Dimyati, 1998:51). Pengertian kemandirian menurut
Samana, (dalam Susmeini, 1998, 37), adalah: sikap seseorang dalam kemandirian
belajar dalam mengatur dan mengendalikan kegiatan belajarnya, atas dasar
pertimbangan keputusan dan tanggung jawabnya sendiri. Kemandirian dalam
belajar merupakan bekal untuk siswa dalam meraih prestasi yang baik.
Kemandirian belajar siswa terlihat dalam usaha-usaha siswa didalam
memenuhi/mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam proses belajar. Siswa
yang kurang/tidak mandiri akan menjadikan prestasi belajarnya juga akan rendah.
Jadi kesimpulannya kemandirian belajar dalam diri siswa sangat diperlukan dalam
3. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa akuntansi.
Siswa dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelajar membutuhkan seorang
pengajar yaitu guru. Tugas dari siswa adalah mendengarkan dan memahami guru
dalam memberikan pengetahuan tentang pelajaran dengan sebaik-baiknya. Apabila
siswa kurang memahami apa yang disampaikan oleh guru tidak dimaksud atau
dimengerti maka siswa harus bertanya dan memahami sendiri serta belajar sendiri
yang membutuhkan waktu lama sehingga menghambat prestasi belajar. Begitu
halnya dengan semangat siswa, bila tidak belajar dengan niat akan menghasilkan
hasil yang kurang baik. Dengan demikian siswa yang memiliki sikap disiplin yang
tinggi akan menghasilkan prestasi yang tinggi pula.
C. PERUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final dan
masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini merupakan
perumusan jawaban atas dugaan sementara terhadap pernyataan yang diajukan
dalam Rumusan Masalah, sehingga hipotesis ini harus di uji atau dibuktikan
kebenarannya berdasarkan kerangka berpikir diatas melalui pengumpulan data
1. Hipotesis I
Ha1 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar siswa
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
H01 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan motivasi belajar
siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
2. Hipotesis II
Ha2 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan kemandirian belajar siswa
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
H02 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan kemandirian belajar
siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
3. Hipotesis III
Ha3 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa.
H03 : Tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan disiplin belajar
terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
4. Hipotesis IV
Ha4 : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar,
kemandirian belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
H04 : Tidak ada yang positif dan signifikan antara motivasi belajar,
kemandirian belajar dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar akuntansi
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Peneliti akan melakukan penelitian di SMK Kristen 2 Klaten. Jenis
penelitian yang akan digunakan adalah jenis penelitian studi empirik pada
sebagian siswa SMK Kristen 2 Klaten. Studi empirik merupakan penelitian
terhadap suatu subyek yang kesimpulan dapat digeneralisasikan terhadap subjek
yang lain.
Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan mulai dari bulan Januari
2015 sampai dengan selesai. Target penyelesaiaan penelitian diperkirakan
sampai dengan bulan Maret. Tahapan - tahapan yang direncanakan peneliti
sebagai berikut:
2. Waktu dan Jadwal Penelitian
No Uraian Sep Okt Nov Des Jan Feb
1. Penyusunan proposal √ 2. Seminar Proposal √
3. Perbaikan Proposal √ √
4. Pengumpulan Data √
B. Metode Pengumpulan Data
Metode Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 cara
yaitu :
a. Observasi yaitu pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data tentang
suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat
re-checkingin atau pembuktian terhadap informasi / keterangan yang
diperoleh sebelumnya. Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan
sebagai pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki
secara sistematik. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya
terbatas kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan observasi terhadap
siswa mengenai motivasi belajar, kemandirian belajar dan disiplin belajar
dengan prestasi belajar.
b. Kuesioner yaitu instrumen pengumpulan data atau informasi yang
dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan. Penyusunan
kuesioner dilakukan dengan harapan dapat mengetahui variable-variabel
apa saja yang menurut responden merupakan hal yang penting . Tujuan
penyusunan kuesioner adalah untuk memperbaiki bagian-bagian yang
dianggap kurang tepat untuk diterapkan dalam pengambilan data terhadap
responden.
bagaimana pengaruhnya motivasi belajar, kemandirian belajar dan disiplin
belajar terhadap prestasi belajar.
C. Subjek Dan Objek Penelitian a. Subjek penelitian
Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK Kristen 2
Klaten bidang keahlian Akuntansi.
b. Objek Penelitian
Yang menjadi objek penelitian adalah motivasi belajar, kemandirian belajar
dan disiplin belajar siswa kelas XI SMK Kristen 2 Klaten bidang keahlian
Akuntansi.
D. Populasi Dan Sampel a. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,
2008:61). Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka populasi dalam
penelitian yang akan diadakan ini adalah semua siswa bidang keahlian
b. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2002: 109) yang dimaksud dengan sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian yang akan
diadakan ini adalah sebagian siswa kelas XI Akuntansi SMK Kristen 1 Klaten
sejumlah 92 siswa.
c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Purposive
sampling. Purposive sampling adalah metode penetapan responden untuk
dijadikan sampel berdasarkan pada kriteria-kriteria tertentu. Pertimbangan
peneliti memilih teknik sampling ini yaitu siswa kelas XI telah beradaptasi
dan menempuh waktu belajar lebih lama dibandingkan dengan siswa kelas X.
dengan adaptasi dan waktu belajar yang lebih lama tersebut siswa kelas XI
sudah cukup mengenal dan berinteraksi dengan seluruh warga sekolah,
sehingga diharapkan siswa kelas XI memiliki cukup pengetahuan untuk
memberikan pendapat mengenai motivasi belajar, kemandirian belajar, dan
disiplin belajar.
E. Pengukuran Dan Variabel 1. Pengukuran Variabel
Setiap variabel yang akan dianalisis perlu diukur dengan cara
peneliti lakukan adalah:
a. Variabel motivasi belajar, kemandirian belajar dan disipin belajar.
Variabel motivasi belajar, kemandirian belajar dan disiplin belajar
diukur dengan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang
suatu objek atau fenomena tertentu (Siregar 2010: 138). Skor yang
[image:47.595.98.511.221.611.2]digunakan untuk menilai pernyataan-pernyataan tersebut adalah :
Tabel 3.1
Penskoran Skala Likert
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
STS Skor 1 STS Skor 5
TS Skor 2 TS Skor 4
RR Skor 3 RR Skor 3
S Skor 4 S Skor 2
SS Skor 5 SS Skor 1
b. Variabel Prestasi belajar siswa.
Pengukuran variabel prestasi belajar siswa berdasarkan skor ulangan
harian akuntansi siswa kelas XI Akuntansi.
2. Penentuan Kecenderungan Variabel
Penentuan kecenderuangan semua variabel (motivasi belajar, kemandirian
belajar, disiplin belajar, prestasi belajar) dinilai dengan penilaian acuan
patokan (PAP) tipe II. Peneliti menggunakan Penilaian Acuan Patokan tipe II
guru dikelas dan kondisi siswa. Kondisi sekolah SMK Kristen 2 Klaten
menggunakan metode pembelajaran kreatif. Selain itu, kondisi ruang kelas
tidak terlalu luas sehingga sulit menerapkan metode pembelajarn yang
membutuhkan ruang yang luas. Sedangkan jika dilihat darikondisi siswa,
tidak semua siswa SMK Kristen 2 Klaten aktif ketika kegiatan pembelajaran
berlangsung. Adapun pedoman PAP II adalah sebagai berikut (Masidjo 1995:
[image:48.595.103.516.272.610.2]157):
Tabel 3.2
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel 81% - 100% Sangat Tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Rendah
< 46% Sangat Rendah
3. Definisi Operasionalisasi Variabel dan Kisi-Kisi
Agar penelitian terarah, maka akan dikemukakan berapa definisi
operasional variabel sebagai berikut:
a. Motivasi Belajar
1) Definisi Motivasi Belajar
Menurut Winkel (Uno, 2011:3), motif adalah daya penggerak
dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi
mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motivasi merupakan
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi
kebutuhannya. Menurut Uno (2011:3) dari sudut sumber yang
menimbulkan, motif di bedakan dua macam, yaitu motif intrinsik dan
motif ekstrinsik. Motif intrinsik timbulnya tidak memerlukan
rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu
sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya sedangkan
motif ekstrinsik timbul karena adanya rangsangan dari luar individu.
Kata motif disamakan artinya dengan kata-kata motive, motif,
dorongan, alasan dan driving force. Motif adalah daya pendorong atau
tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau
suatu tenaga di dalam diri manusia yang mendorong manusia
bertindak. Sedangkan motivasi sendiri adalah faktor yang mendorong
seseorang bertindak dengan cara tertentu. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang
mendorong dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan
yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan,
ataupun mengurangi ketidak seimbangan.
2) Kisi-kisi Motivasi Belajar
Untuk mengukur variabel motivasi belajar siswa, peneliti
menguunakan kuesioner dengan lima alternative jawaban yaitu SS
STS (Sangat Tidak Setuju). Skor jawaban dari lima alternatif
jawaban tersebut bergerak dari skor tertinggi ke skor terendah.
Untuk pernyataan yang menghendaki jawaban positif diberi skor 5,
[image:50.595.102.494.227.593.2]4, 3, 2, 1 dan untuk pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, 5.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar Indikator Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
1. Kemauan untuk belajar dan mengikuti
pelajaran. 2. Keinginan untuk
menguasai materi pelajaran.
3. Ketekunan dalam menyelesaikan tugas. 4. Usaha untuk
meningkatkan prestasi. 1
4, 5, 6, 7, 8
11
13
2, 3
9, 10
12
14
b. Kemandirian Belajar
1) Definisi Kemandirian Belajar
Menurut Parker (dalam Ali, 2005) kemandirian juga dapat
diartikan sebagai suatu kondisi seseorang yang tidak bergantung
kepada otoritas dan tidak membutuhkan arahan secara penuh. Menurut
Setiyawan (dalam Yusuf, 2001), kemandirian adalah keadaan
seseorang yang dapat menentukan diri sendiri dan dapat dinyatakan
dalam tindakan atau perilaku seseorang yang dapat dinilai. Arti ini
memberikan penjelasan bahwa kemandirian menunjuk pada adanya
kepercayaan akan kemampuan diri untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan tanpa bantuan khusus dari orang lain, keengganan untuk
dikontrol orang lain, dapat melakukan sendiri kegiatan-kegiatan dan
[image:51.595.100.523.212.719.2]menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapi.
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Kemandirian Belajar
Variabel Indikator Sub Indikator Item Positif Negatif
Kemandirian Belajar
Kebebasan 1.Bertindak 2.Bersikap
3 2
Keuletan 1.Ketekunan 2.Keteraturan 3.Usaha
mewujudkan Harapan
4.Mencoba sendiri 1 Kreatif dan Inisiatif 1.Kreatif 2.Inisiatif 3.Memanfaatkan kemampuan yang dimiliki 4,5 16 15 Pengendalian diri dari dalam 1.Mampu menyelesaikan masalah 2.Mampu mempengaruhi lingkungan 8 17 Kemampuan Diri
1.Menerima diri sendiri
2.Percaya pada kemampuan sendiri 3.Puas akan
usahanya 10, 11 14 12 Tanggung Jawab
1.Rasa tanggung jawab 2.Pemenuhan tanggung jawab. 9 18
c. Disiplin Belajar
1) Definisi Disiplin Belajar
Disiplin belajar adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan
siswa untuk melakukan aktivitas belajar yang sesuai dengan
telah ditetapkan bersama, baik persetujuan tertulis maupun tidak
tertulis antara siswa dengan guru di sekolah maupun dengan orang tua
di rumah.
Unsur-unsur Disiplin :
1. Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.
2. Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya
kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan
keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut,
tekanan,paksaan dan dorongan dari luar dirinya.
3. Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah,
membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang
ditentukan atau diajarkan.
4. Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang
berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan
memperbaiki tingkah laku.
5. Peraturan-peraturaan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran
[image:53.595.99.517.180.745.2]perilaku.
Tabel 3.6
Kisi-kisi Disiplin Belajar
Variabel Indikator Item
Positif Negatif a. Mentaati tata tertib
sekolah.
4
Disiplin Belajar Siswa
pergantian jadwal dan jam belajar.
c. Pengendalian tingkah laku dalam belajar.
7 8, 9
d. Menyelesaikan tugas dari guru
1
e. Belajar tanggung jawab
6
f. Memperhatikan pelajaran di kelasdan mencatat hal yang penting.
5
g. Persiapan belajar untuk esok hari
3
h. Bertanya apabila mengalami kesulitan belajar.
10
Sumber: Skripsi Antonius Bheny Maretino
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner
Menurut Arikunto (2013: 160) instrumen penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen dalam
penelitian yaitu lembar observasi dan catatan lapangan.
Instrumen penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan
angket atau kuesioner. Menurut Sugiyono (2008: 142) kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
Arikunto (2013: 151) Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Dipandang dari
cara menjawabnya angket dibedakan menjadi dua yaitu angket bentuk terbuka
dan angket bentuk tertutup. Dipandang dari jawaban yang diberikan dibagi
menjadi dua, yaitu angket yang bersifat langsung dan angket yang bersifat
tidak langsung. Dalam penelitian ini pengumpulan data menggunakan bentuk
tertutup dan bersifat langsung karena responden tinggal memilih jawaban
yang dianggap sesuai dengan pendapatnya.
Penggunaan Kuesioner mengumpulkan data-data dari siswa SMK
Kristen 2 Klaten mengenai Pengaruh motivasi belajar, kemandirian belajar
dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar siswa bidang keahlian akuntansi
siswa kelas XI di SMK Kristen 2 Klaten. Kuesioner diberikan kepada
responden berupa daftar pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya dan
responden memberikan jawaban pada kolom yang telah disediakan dengan
memberi tanda (√) pada jawaban yang sesuai.
Sebelum menggunakan kuesioner penelitian, maka perlu dibuat suatu
panduan atau acuan yang digunakan yaitu kisi-kisi penelitian. Kisi-kisi angket
penelitian tentang Pengaruh motivasi belajar, kemandirian belajar dan disiplin
belajar terhadap prestasi belajar siswa bidang keahlian akuntansi kelas XI di
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu peneliti
melihat dan mengamati secara langsung kemudian mencatat perilaku siswa
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
G. Pengujian Instrumen Penelitian A. Uji Coba Instrumen
Uji coba kuesioner dilaksanakan untuk mengetahui kelemahan dari
kuesioner yang dibuat, serta untuk mengetahui validitas dan reliabilitas. Adapun
rumus validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut.
1. Uji Validitas Butir Soal
Validitas dihitung dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut.
= −
2− 2 2− 2
(Arikunto, 2013: 87)
Keterangan:
rxy = Koefisien validitas butir
= Jumlah
N = Banyaknya siswa
X = Skor tiap butir
Y = Skor total tiap siswa
Setelah memperoleh hasil dengan rumus korelasi product moment di atas
kemudian dikonsultasikan dengan tabel hasil kritik rxy product moment dengan
menentukan taraf signifikannya lebih dahulu, jika rxy≥ rtabel, maka item tersebut
dikatakan valid sebaliknya jika rxy ≤ rtabel, maka item tersebut dikatakan tidak
valid.
Berikut disajikan hasil pengujian validitas instrumen penelitian ini.
Pengujian validitas dilakukan dengan responden sebanyak 92 siswa di SMK
[image:57.595.102.512.231.726.2]Kristen 2 Klaten.
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Motivasi Belajar
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Butir_1 52.30 17.774 .584 .432 .821 Butir_2 52.48 18.032 .305 .287 .840 Butir_3 52.25 17.266 .563 .916 .821 Butir_4 52.51 16.956 .478 .432 .827 Butir_5 52.43 16.930 .567 .618 .820 Butir_6 52.41 17.740 .551 .623 .823 Butir_7 52.25 18.783 .334 .408 .834 Butir_8 52.61 17.494 .472 .430 .827 Butir_9 52.62 17.293 .456 .375 .828 Butir_10 52.26 17.250 .576 .917 .820 Butir_11 52.12 17.381 .599 .464 .819 Butir_12 52.08 18.357 .363 .287 .833 Butir_13 52.29 17.462 .487 .510 .826 Butir_14 52.33 18.112 .369 .533 .833
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan tentang persepsi
siswa tentang pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
akuntansi adalah valid (keseluruhan nilai corrected item-total correlation > rtabel =
[image:58.595.108.509.155.518.2]Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Disiplin Belajar
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted butir1 38.77 16.706 .523 .402 .795 butir2 38.67 17.871 .410 .298 .807 butir3 38.77 17.211 .513 .395 .796 butir4 38.61 17.713 .497 .349 .798 butir5 38.71 18.012 .370 .246 .811 butir6 38.74 16.613 .566 .507 .790 butir7 38.63 17.576 .454 .324 .802 butir8 38.64 17.200 .586 .457 .789 butir9 38.76 17.107 .477 .331 .800 butir10 38.70 16.961 .563 .530 .791
Tabel 3.8 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan tentang persepsi siswa
tentang pengaruh disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa akuntansi
Table 3.9
Hasil Uji Validitas Kemandirian Belajar
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted Butir_1 68.92 26.950 .489 .504 .800 Butir_2 69.08 27.566 .362 .441 .807 Butir_3 69.13 28.247 .222 .267 .816 Butir_4 69.25 26.629 .427 .451 .803 Butir_5 69.14 27.046 .408 .528 .805 Butir_6 69.12 27.535 .370 .471 .807 Butir_7 68.98 28.043 .209 .260 .819 Butir_8 69.22 26.919 .436 .468 .803 Butir_9 69.34 27.369 .344 .488 .809 Butir_10 68.89 27.109 .442 .512 .803 Butir_11 68.73 27.145 .513 .734 .800 Butir_12 68.78 26.436 .445 .643 .802 Butir_13 68.91 26.784 .492 .478 .800 Butir_14 68.72 27.370 .466 .717 .802 Butir_15 68.71 27.682 .404 .617 .805 Butir_16 68.92 27.478 .355 .507 .808 Butir_17 68.77 26.793 .605 .780 .796 Butir_18 68.95 27.920 .321 .491 .809
Tabel 3.9 menunjukkan bahwa keseluruhan butir pertanyaan tentang persepsi siswa
tentang pengaruh kemandirian belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa akuntansi
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa suatu instrumen
dikatakan baik jika instrument tersebut dapat dipercaya atau reliable. (Arikunto,
2006:142). Suatu instrumen kuesioner dikatakan reliable jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dariwaktu ke waktu.
Pengujian reliabilitas untuk variabel motivasi belajar, disiplin belajar
dan kemandirian belajar dapat dihitung dengan menggunakan rumus alpha
sebagai berikut.
−
−
=
∑
22
1
1
t b IIk
k
r
σ
σ
(Arikunto, 2013: 239)
Keterangan:
rII = Reliabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑
2b
σ
= Jumlah varian butir 2t
σ = Varian skor total
Sedangkan untuk mendapatkan varian digunakan rumus sebagai berikut.
=
(Arikunto, 2013: 123)
= Varian skor butir
= Jumlah kuadrat skor butir
= Jumlah skor butir
= Banyaknya siswa
Ketentuan untuk menilai reliabel atau tidaknya suatu instrumen
sebagai berikut: jika koefisien reliabilitas (r11) lebih dari 0,6 (Siregar, 2013:57)
maka reliabel. Sebaliknya jika koefisien reliabilitas (r11) kurang dari 0,6 maka
tidak reliabel. Berikut ini hasil dari uji reliabilitas ketiga variabel :
a. Pengujian reliabilitas motivasi belajar siswa terhadap prestasi
[image:62.595.98.520.118.596.2]belajar siswa kelas XI Akuntansi.
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Reliabilitas Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas XI Akuntansi
Tabel 3.10 menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan
mengukur pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa kelas XI Akuntansi adalah reliabel (Cronbach Alpha = 0,837
> 0,6).
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on
b. Pengujian reliabilitas disiplin belajar siswa terhadap prestasi
[image:63.595.99.