AKUNTANSI
Studi Kasus : SMA SANTA MARIA Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Sovia Dian Rosari NIM : 051334063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
Studi Kasus : SMA SANTA MARIA Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Sovia Dian Rosari NIM : 051334063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karyaku ini untuk
< Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu
menyertai langkahku
< Nenek Darmowiyoto yang selalu memberikan doa
< Abah Herybertus Pratolo dan Mama Veronica
Sudarusmi yang selalu memberikan dorongan dan
doa
< Kakakku Yenny Yufitamika yang selalu memberi
semangat
< Andreas Setyo Tri Nugroho yang selalu ada buat
aku dan mengisi hatiku
< Dan Almamaterku…….
v
MOTTO
Segala sesuatu indah pada waktunya
Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan
akhir
Ben Sweetland
Kalau hari ini menjadi penonton, bersabarlah
menjadi pemain esok hari
Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau
kerjakan hari ini
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI
Studi Kasus : SMA Santa Maria Yogyakarta
Sovia Dian Rosari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2011
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) perhatian orang tua dan prestasi belajar akuntansi, (2) motivasi belajar dan prestasi belajar akuntansi, (3) status sosial ekonomi dan prestasi belajar akuntansi, (4) perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi.
Penelitian studi kasus ini, dilakukan di SMA Santa Maria Yogyakarta pada bulan Oktober sampai bulan November 2009. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuesioner. Populasi yang sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XI jurusan IPS yang berjumlah 51 siswi. Data penelitian dianalisis dengan teknik korelasi Product Moment dan analisis regresi Ganda. Dalam analisis data ini ditetapkan taraf signifikansi 5%.
ix
ABSTARCT
THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENTS’ ATTENTION, LEARNING MOTIVATION, AND PARENTS’ SOCIO-ECONOMIC STATUS AND THE STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT ON THE SUBJECT OF
ACCOUNTING
A Case Study on the Santa Maria Senior High School in Yogyakarta
Sovia Dian Rosari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2011
This aims of the research are to know whether there are positive and significant relationship between: (1) parents’ attention and the students’ learning achievement on the subject of accounting, (2) learning motivation and the students’ learning achievement on the subject of accounting, (3) parents’ socio-economic status and the students’ learning achievement on the subject of accounting, 4) parents’ attention, learning motivation, and parent’ socio-economic status simultaneously and their the students’ learning achievement on the subject of accounting.
This research is a case study and done at the Senior High School Santa Maria in Yogyakarta from October 2009 to November 2009. The techniques of data collection were documentation, and questionnaire. The population and samples’ of this research were 51 students of the elevent class of Accounting Departement. Data research is analysed by using Product Moment and double regression. The data determines with significant level 5%.
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria
atas Rahmat dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan
kertebatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI”.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan
semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph,D.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.
4. Bapak Drs. Muhadi, M.Pd banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan dan yang telah memebrikan masukan-masukan dalam menyusun
xi
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji II yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik
dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
7. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma,
yang telah memebrikan ilmu selama kuliah kepada penulis.
8. Sr. M. Cornelia OSF, S. Ag, selaku Kepala Sekolah SMA Santa Maria
Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis.
9. Kepada siswi-siswi kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta yang telah
bersedia mengisi kuesioner.
10. Abahku Herybertus Pratolo dan Mamaku Veronica Sudarusmi, yang tidak
pernah lelah memberi kasih saying, perhatian, semangat, doa dan materil
kepada penulis
11. Kakakku tersayang “Yenny Yufitamika terima kasih atas kasih sayang,
perhatian, doa, dorongannya selama ini dalam menyelesaikan studi dan skripsi
ini.
12. PacarQ “Nugroho” terima kasih atas waktu, bantuan, perhatian, cinta,
semangat, doa dan canda tawa yang kamu berikan “Luv U”
13. Rita, Ocha, Galuh, Boim, Nopex, Whilda, May2, terima kasih atas
kebersamaan kita, perhatian, dan dorongan dalam menyelesaikan studi dan
xii
14. Villa dan Arnon, terimakasih atas kebersamaan kita selama mempersiapkan
ujian skripsi, dan akhirnya kita lulus juga.
15. Teman-teman PAK’05 yang tidak bisa saya sebut satu persatu, terima kasih
yang telah membatu dan support dalam kelancaran studi ini dan skripsi ini.
16. Anak kos “Bromo 17c“ Yuanna, Inung, Ari, Riri, Kucing, terima kasih atas
support dan bantuan dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.
17. Semua pihak yang turut memberikan sumbangan pikiran, tenaga, saran,
dorongan dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karenanya
segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Penulis
berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat
xiv
2. Perhatian Orang tua
a. Pengertian Perhatian... 8
b. Macam-macam Perhatian ... 9
3. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi ... 10
b. Macam-macam motivasi ... 11
c. Fungsi Motivasi ... 11
4. Status Sosial Ekonomi a. Pengertian Status ... 12
b. Pengertian Status Sosial Ekonomi ... 13
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 15
C. Kerangka Berfikir ... 16
D. Hipotesis Penelitian ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 19
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19
C. Subjek dan Objek Penelitian ... 19
D. Populasi dan Sampel ... 20
E. Variabel Penelitian ... 21
F. Teknik Pengumpulan Data ... 24
G. Pengujian Kuesioner ... 25
H. Teknik Analisis Data ... 34
xv
2. Uji Prasyarat Analisis ... 35
3. Uji Hipotesis ... 37
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Data Kelembagaan Sekolah ... 41
B. Sejarah SMA Santa Maria ... 41
C. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 42
D. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria ... 45
E. Kurikulum SMA Santa Maria ... 48
F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 49
G. Fasilitas Pendukung ... 53
H. Organisasi sekolah ... 56
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 57
B. Uji Prasyarat ... 59
C. Pengujian Hipotesis ... 61
D. Pembahasan ... 67
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73
B. Keterbatasan ... 74
C. Saran ... 75
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Operasionalisasi Variabel Perhatian Orang Tua ... 21
Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar ... 22
Tabel III.3 Kelompok Prestasi Belajar Siswa ... 24
Tabel III.4 Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Perhatian Orang Tua ... 26
Tabel III.5 Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Perhatian Orang Tua ... 27
Tabel III.6 Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Motivasi Belajar ... 28
Tabel III.7 Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Motivasi Belajar ... 29
Tabel III.8 Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Status Sosial Ekonomi .... 30
Tabel III.9 Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Status Sosial Ekonomi ... 31
Tabel III.10 Hasil Pengujian Realibilitas ... 33
Tabel III.11 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian ... 33
Tabel III.12 PAP Tipe II ... 35
Tabel IV.1 Daftar Pengajar SMA Santa Maria Yogyakarta... 47
Tabel V.1 Interpretasi Penilaian Perhatian Orang Tua ... 57
Tabel V.2 Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar ... 58
Tabel V.3 Interpretasi Penilaian Status Sosial Ekonomi ... 58
Tabel V.4 Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Akuntansi... 59
Tabel V.5 Hasil Pengujian Normalitas Data ... 60
Tabel V.6 Hasil Pengujian Linieritas Data ... 61
Tabel V.7 Interpretasi Hubungan Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat ... 62
xvii
Variabel Terikat ... 64
Tabel V.9 Interpretasi Hubungan Antara Variabel Bebas Dengan
Variabel Terikat ... 65
Tabel V.10 Sumbangan Relatif Dan Sumbangan Efektif ... 66
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar IV.1 ... 56
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 79
Lampiran 2 Validitas Dan Realibilitas ... 86
Lampiran 3 Data Induk ... 90
Lampiran 4 Normalitas Dan Linieritas ... 95
Lampiran 5 Analisis Korelasi Produk Moment Dan Regresi Linier Ganda ... 98
Lampiran 6 Daftar Distribusi Frekuensi ... 116
Lampiran 7 PAP Tipe II ... 130
Lampiran 8 Daftar Tabel r, F ... 133
Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 140
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik di
kemudian hari, karena banyak orang tua yang memberikan dorongan dan
pengorbanan untuk pendidikan anaknya. Orang tua sebagai pendidik dirumah
mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak-anaknya. Hal ini
juga berarti bahwa tanggung jawab pendidikan bukan hanya terletak pada pihak
luar dalam hal ini sekolahan saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat
dan lingkungan sekitar.
Prestasi belajar anak dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya perhatian
orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi. Pendidikan merupakan hal
terbesar yang selalu diutamakan oleh para orang tua. Saat ini masyarakat semakin
menyadari pentingnya memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak
mereka sejak dini. Untuk itu orang tua memegang peranan sangat penting dalam
membimbing dan mendampingi anak dalam kehidupan keseharian anak. Sudah
merupakan kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif sehingga dapat memancing keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa
percaya diri. Dan tidak lupa memahami tahap perkembangan anak serta
Prestasi belajar anak dapat diperoleh melalui motivasi. Seseorang yang
mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka akan mencapai prestasi yang tinggi
pula. Karena dengan adanya motivasi belajar, anak dapat dengan giat belajar
untuk meraih prestasi tersebut.
Status sosial ekonomi akan mempengaruhi tingkat perkembangan anak.
Semakin tinggi status sosial ekonomi maka segala kebutuhan anak tercukupi, baik
jasmani maupun rohani. Dalam perkembangan anak tergantung pada orang tua
cara mendidik. Mendidik anak dengan baik akan menghasilkan anak yang baik
sehingga dapat membantu anak dalam keberhasilan.
Masalah prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan masalah belajar,
karena prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang berlangsung di
sekolah. Prestasi belajar yang tinggi dapat diperoleh seorang anak didik, jika
mereka mau berusaha dengan belajar secara optimal. Usaha belajar ini akan dapat
berjalan dengan baik, apabila didukung oleh faktor penunjang yang positif.
Perhatian orang tua, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga adalah
merupakan faktor penunjang yang sedikit atau banyak mempunyai hubungan
terhadap keberhasilan belajar anaknya. Dengan latar belakang tersebut diatas,
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu perhatian orang tua,
motivasi belajar dan status sosial ekonomi terhadap prestasi belajar akuntansi.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan
prestasi belajar Akuntansi?
2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dan
prestasi belajar Akuntansi?
3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial ekonomi
keluarga dan prestasi belajar Akuntansi?
4. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang
tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi secara bersama-sama dengan
prestasi belajar Akuntansi?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara perhatian orang tua dan prestasi belajar Akuntansi.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara motivasi belajar siswa dan prestasi belajar Akuntansi.
3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan
4. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara perhatian orang tua , motivasi belajar , dan status sosial ekonomi secara
bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memajukan
anak didik sehingga mencapai prestasi yang diharapkan.
2. Bagi Penulis
Penelitian digunakan untuk memajukan dan mempraktekkan ilmu yang telah
diperoleh dibangku kuliah ke dalam lingkungan sekolah.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat menambah bahan bacaan perpustakaan dan sebagai
tambahan informasi dalam penelitian yang lain.
4. Bagi Pihak Lain
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritik1. Prestasi Belajar Akuntansi a. Pengertian Belajar
Oemar Hamalik (1975:21) mengatakan bahwa belajar adalah bentuk
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah
laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuannya, pemahaman, keterampilan
dan sikap. Perubahan itu bersifat secara konstan dan berbekas. (W.S
Winkel, 1996:53).
Dari definisi tersebut, seseorang dikatakan belajar jika di dalam
dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya semula tidak dapat
membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak semua perubahan dapat
disebut sebagai hasil belajar, misalnya bayi yang belum bisa duduk
menjadi bisa duduk, perubahan ini terjadi karena kematangan.
b. Prestasi Belajar
Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang
tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah
pengetahuan, yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur
dengan menggunakan alat ukur yang dinamakan tes.
Pengertian prestasi secara umum adalah hasil tertinggi yang telah
dicapai seseorang dalam bidang tertentu. Keberhasilan siswa dalam belajar
akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa
dapat diketahui dari evaluasi belajarnya.
Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya dilakukan dengan
mengadakan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan maupun praktik
yang kemudian nilai, yang berujud angka.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
(Muhibbin Syah,2003: 145-155)
1) Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua
aspek, yakni : aspek fisiologis dan aspek psikologis.
a) Aspek fisiologis, kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa
dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah,
menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang
dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk
mempertahankan jasmani agar tetap bugar, siswa sangat
dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi.
Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan
olahraga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan
berkesinambungan.
b) Aspek psikologis, banyak faktor yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun
diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya
dipandang lebih esensial adalah tingkat kecerdasan (inteligensi
siswa), sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi.
2) Faktor Eksternal
a) Lingkungan Sosial
(1). Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
administrasi, dan teman-teman sekelas yang menunjukkan
sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan teladan
yang baik dapat mempengaruhi semangat belajar seorang
siswa dan dapat menjadi daya dorong yang positif bagi
(2). Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga
teman-teman sepermainan. Kondisi masyarakat di lingkungan
akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.
(3). Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan
belajar ialah orang tua dan keluarga siswa. Sifat-sifat orang
tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga
semuanya sapat memberi dampak baik ataupun buruk
terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa.
b) Lingkungan Nonsosial.
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung
sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan
letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang
digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa, misalnya : rumah yang sempit
dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat
berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.
2. Perhatian orang tua
Menurut Sumardi Suryabrata definisi “perhatian“ ada dua macam :
a) Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek.
b) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu
Dalam tulisan ini kedua pengertian (arti) itu dipakai keduanya secara
bertukar-tukar sesuai dengan konteksnya (kalimatnya).
Adapun golongan-golongan atas macam-macam perhatian dibedakan
dalam (Sumardi Suryabrata, 1984 : 16) :
1) Atas dasar intesitasnya
Yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau
pengalaman batin, yang dibedakan menjadi :
a) Perhatian intensif
b) Perhatian tidak intensif
Makin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktivitas akan makin
sukseslah aktivitas itu.
2) Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi :
a) Perhatian spontan (perhatian tak sekehendak, perhatian tak disengaja)
b) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif)
Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul begitu saja,“seakan-akan“
tanpa usaha, tanpa disengaja sedangkan perhatian sekehendak timbul
karena usaha, dengan kehendak.
3) Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan
menjadi
a) Perhatian terpencar (distributif)
Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju kepada
bermacam-macam objek sedangkan perhatian terpusat pada suatu saat hanya dapat
tertuju kepada objek yang sangat terbatas.
Orang tua yang memberikan perhatian kepada anaknya baik sedikit atau
banyak intensitas perhatian yang diberikan serta atas dasar cara timbulnya dan
atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian akan sangat mempengaruhi
prestasi belajar anak.
3. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi
Menurut Mc. Donald (Sardiman, 1986:73), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari
pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung 3 elemen
penting, yaitu:
1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri
setiap individu manusia.
2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/”feeling”, afeksi seseorang.
3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.
Pada dasarnya, seseorang yang memiliki motivasi belajar yang
b. Macam-macam Motivasi
Motivasi menurut Santrock (2007:514) dibedakan menjadi :
1) Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan
sesuatu. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian
untuk mendapatkan nilai yang baik.
2) Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu
demi sesuatu itu sendiri. Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi
ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.
c. Fungsi Motivasi
Terdapat tiga fungsi motivasi, yaitu :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi
ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan
belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain
kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
4. Status sosial ekonomi a. Pengertian
1) Status
Status adalah pembedaan penduduk dalam suatu masyarakat ke
dalam suatu tingkatan atau lapisan secara berjenjang dan hirarkis dari
lapisan yang tertinggi sampai lapisan terbawah.
Pada dasarnya status sosial dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a) Status yang diusahakan (achived status)
Yakni kedudukan di tengah masyarakat yang diraih melalui
usaha-usaha sendiri yang disengaja. Status sosial ini bersifat
terbuka yaitu terbuka untuk siapapun. Ukuran penentunya
adalah prestasi. Misalnya siapapun dapat menjadi pengacara
bila sanggup memenuhi persyaratan untuk meniti profesi
b) Status yang digariskan (ascribed status)
Yaitu kedudukan di tengah masyarakat yang diperoleh
dengan sendirinya melalui kelahiran. Status ini berciri
tertutup karena amat ditentukan oleh faktor keturunan.
c) Status yang diberikan (asssigned status)
Yaitu kedudukan yang lebih tinggi diberikan kepada
seseorang ataupun kelompok warga karena telah dianggap
bekerja sama seperti memenuhi kepentingan masyarakatnya.
Status ini misalnya berupa kenaikan pangkat,
penganugerahan pangkat ataupun jabatan kehormatan kepada
seseorang yang dianggap layak.
2) Status sosial ekonomi
Status sosial ekonomi dapat diartikan suatu bentuk kedudukan
seseorang dalam hirarki masyarakat yang dilihat dari berbagai segi
salah satunya dalam segi ekonominya. Sistem pelapisan dalam
masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan
dalam masyarakat.
Status mempunyai dua aspek :
a) Aspek yang agak statis (structural)
Dimaksudkan sifatnya hirarkis, ialah mengandung perbandingan
b) Aspek yang lebih dinamis (fungsional)
Yakni peranan sosial yang diharapkan dari seseorang yang
menduduki status tersebut.
Penggolongan status sosial yang biasanya digunakan dalam
masyarakat, yaitu(Soerjono Soekanto 1989:214) :
a) Ukuran kekayaan
Ukuran kekayaan atau kebendaan dapat dijadikan suatu ukuran,
barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk
dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat
pada bentuk rumah, mobil pribadinya.
b) Ukuran kekuasaan
Barang siapa yang memiliki kekuasan atau yang mempunyai
wewenang terbesar, menempati lapisan tertinggi. Barang siapa
yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah yang banyak
akan dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang menduduki
lapisan teratas dan itu berlaku sebaliknya.
c) Ukuran kehormatan
Seseorang yang dilingkungan masyarakatnya disegani dan
dihormati mendapat tempat teratas dalam masyarakat tersebut, ini
sering terlihat dalam masyarakat tradisional biasanya mereka
adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa dalam
d) Ukuran ilmu pengetahuan
Banyak orang menganggap ilmu pengetahuan sangat penting dan
dijadikan acuan untuk menempatkan seseorang di lapisan teratas.
Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan
terjadinya akibat-akibat yang negatif. Ini dapat dilihat dalam gelar
kesarjanan yang diperolehnya dalam menempuh pendidikan.
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian Christina Yayuk Purwandari (2006), mengemukakan
bahwa perhatian orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
Semakin besar perhatian orang tua yang diberikan maka semakin besar pula
prestasi belajar akuntansi yang dicapai oleh siswa.
Hasil penelitian Fransisca Lasmintorini (2005) mengemukakan bahwa
motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.
Motivasi belajar yang semakin tinggi maka prestasi belajar akuntansi siswa yang
dicapai semakin tinggi.
Hasil penelitian Sri Lestari Ningsih (2005), mengemukakan bahwa status
sosial ekonomi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.Semakin tinggi status
sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang akan
C. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Akuntansi.
Salah satu tugas orang tua adalah membimbing, mendampingi dan
memperhatikan anak-anaknya dalam mempersiapkan masa depan agar
mempunyai kemampuan dalam berpikir. Hal ini bisa diwujudkan dengan
cara memberikan perhatian dan penyediaan fasilitas-fasilitas belajar
kepada anaknya.
Perhatian dan dukungan yang diberikan orang tua kepada anaknya
akan berpengaruh sangat besar dalam perkembangan belajar anaknya.
Anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua cenderung
mempunyai hambatan-hambatan dalam proses belajarnya sehingga tidak
dapat mencapai prestasi belajar.
2. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Akuntansi.
Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan
menampakkan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka
memusatkan energi maupun psikis terhadap kegiatan tanpa merasakan
kebosanan apalagi menyerah. Sebaliknya yang terjadi pada siswa yang
memiliki motivasi belajar rendah mereka akan merasakan kebosanan dan
menghindar dari tugas-tugas yang diberikan.
Dengan memiliki motivasi siswa akan mencapai prestasi yang lebih
3. Hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar
Akuntansi.
Salah satu penyebab tinggi rendahnya prestasi belajar adalah
perbedaan status sosial ekonomi. Siswa yang memiliki latar belakang
sosial tinggi tidak akan menghadapi kendala-kendala dalam finansial.
Sehingga siswa tidak akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan
sekolah. Sebaliknya siswa yang memiliki latar belakang sosial rendah
akan menghadapi masalah-masalah finansial, sehingga untuk melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi tidak bisa. Dengan keadaan demikian siswa
tidak dapat berkeinginan untuk maju.
4. Hubungan antara perhatian orang tua, motivasi belajar, status sosial
ekonomi dengan prestasi belajar Akuntansi.
Perhatian orang tua yang selau diberikan kepada siswa akan
membuat siswa tidak merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan proses
belajarnya. Maka diperlukan juga dorongan dari dalam berupa motivasi
belajar yang tinggi, yang nantinya membuat siswa aktif dalam belajar.
Selain dari dorongan dalam juga terdapat dorongan dari luar berupa
financial. Dengan financial yang cukup siswa dapat memenuhi
kebutuhannya dalam belajar yang membuat siswa akan bertambah
C. Hipotesis
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan
prestasi belajar Akuntansi.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan
prestasi belajar Akuntansi.
3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi
keluarga dan prestasi belajar Akuntansi.
4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua,
motivasi belajar, status sosial ekonomi secara bersama-sama dengan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian studi kasus, merupakan jenis
penelitian yang mengambil suatu permasalahan yang terjadi pada objek penelitian
tertentu. Jenis penelitian studi kasus tersebut bila dihubungkan dengan hasil
penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian hanya berlaku
bagi objek yang diteliti saja dan tidak berlaku bagi objek penelitian yang lain.
Penelitian hanya terbatas pada objek tertentu saja yaitu sekolah dan siswa sebagai
respondennya.
B. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Santa Maria Yogyakarta, yang
dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan bulan November 2009.
C. Subjek dan objek penelitian
1. Yang menjadi subjek penelitian yaitu :
Siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta
2. Yang menjadi objek penelitian yaitu :
Perhatian orang tua, motivasi belajar, status sosial ekonomi dan prestasi
D. Populasi, Teknik Sampling, dan Ukuran Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subjek penelitian. Populasi
dalam penelitian ini meliputi seluruh siswi kelas XI SMA Santa Maria.
2. Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan
sampel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, sampel
ditentukan dengan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan yaitu dengan mengambil sampel dari kelas XI dengan pertimbangan, antara lain :
a. Proses penyesuaian kelas XI relatif stabil bila dibandingkan dengan kelas
X yang masih dalam taraf penyesuaian.
b. Siswi kelas XI merupakan siswi yang sudah mendapatkan penjurusan dan
dalam hal ini siswi kelas XI mempunyai motivasi belajar yang tinggi
karena siswi memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan siswi
tersebut.
c. Kelas XII tidak diambil menjadi sampel karena kelas XII disiapkan untuk
menghadapi Ujian Akhir Nasional.
3. Ukuran Sampel
Ukuran sampel adalah banyaknya anggota yang dipilih sebagai sampel.
Peneliti mengambil sampel dari seluruh siswi SMA Santa Maria kelas XI
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
a. Variabel Bebas
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Perhatian orang
tua, Motivasi belajar, Status sosial ekonomi.
1) Perhatian Orang Tua
Perhatian orang tua merupakan usaha orang tua yang dilakukan untuk
ditujukan kepada anak mereka dalam aktivitas belajar di rumah.
Variabel perhatian orang tua di jabarkan ke dalam indikator-indikator
seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut ini :
Tabel III.1
Operasionalisasi Variabel Perhatian Orang tua
Variabel Indikator No Butir
Positif Negatif Perhatian Orang
tua
1. Fasilitas belajar 2. Perhatian dengan
aktivitas di rumah belajar siswa di rumah
2) Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan penggerak dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
tertentu. Variabel motivasi belajar di jabarkan ke dalam
indikator-indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut ini
Tabel III.2
Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar
Variabel Indikator No Butir
Positif Negatif Motivasi
Belajar
1. Ketekunan
2. Kesadaran mengerjakan tugas dari guru
3. Kerelaan menyediakan waktu 4. Keinginan menguasai materi
4 5,7
1,8,9,11 2,3,10,12
6
3) Status Sosial Ekonomi
Status sosial ekonomi adalah penunjang kegiatan belajar anak di
rumah di lihat dalam segi ekonomi.
b. Variabel Terikat
Prestasi belajar siswa, yaitu seberapa jauh anak menguasai dan
memahami materi pelajaran. Prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai
yang berhasil dicapai siswa pada akhir tiap semester yang akhirnya juga
2. Pengukuran
a. Variabel Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, dan Status Sosial
Ekonomi diukur dengan menggunakan skala likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (DRS. Riduwan, 2002,
12). Ada dua kategori yang digunakan yaitu pernyataan positif dan
pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan sebagai berikut :
1) Untuk pertanyaan pertanyaan yang bersifat positif
a) Jawaban Selalu diberi skor 4
b) Jawaban Sering diberi skor 3
c) Jawaban Jarang diberi skor 2
d) Jawaban Tidak Pernah diberi skor 1
2) Untuk pertanyaan yang bersifat negatif
a) Jawaban Selalu diberi skor 1
b) Jawaban Sering diberi skor 2
c) Jawaban Jarang diberi skor 3
b. Variabel Prestasi Belajar
Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai siswa yang dapat dilihat
dari nilai raport yang diperoleh siswi pada semester gasal. Prestasi belajar
siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta dikelompokkan menjadi :
Tabel III.3
Kelompok Prestasi Belajar
No. Nilai/Skor Keterangan
1.
F. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini memakai
beberapa teknik pengumpulan data :
1. Dokumentasi
Teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil
catatan-catatan yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang
dan dan nilai raport mengenai prestasi belajar siswi kelas XI IPS semester 1
SMA Santa Maria yang telah didokumentasikan pihak sekolah.
2. Kuesioner
Teknik kuesioner yaitu teknik pengumpulan data menggunakan daftar
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden . Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel
bebas yaitu perhatian orang tua, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi
keluarga.
G. Pengujian kuesioner
1. Uji validitas
Validitas adalah sejauh mana suatu alat pengukur mampu mengukur apa
yang ingin diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu
mengukur apa yang diinginkan dengan kata lain sebuah instrument dikatakan
valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Untuk mengetahui kesejajaran itu digunakan korelasi product moment
yang rumusnya sebagai berikut :
X = Skor masing-masing item
Y = Skor total setiap item tes
Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi ( r hit ) bernilai positif
dan lebih besar atau sama dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5%.
Demikian sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi ( r hit )
lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikansi 5%. Uji validitas menggunakan
sampel berukuran N = 30 sehingga didapatkan r tabel = 0.361. Rangkuman dari
hasil pengujian validitas tampak dalam tabel berikut ini :
Tabel III.4
Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Perhatian Orang Tua
No. Item r hitung r tabel Keterangan
Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r hitung) 11
item kuesioner perhatian orang tua. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh 5
dan dinyatakan tidak valid (item no 2, 5, 7, 8 dan 11). Sedangkan item
kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari 0,361
dan dinyatakan valid (item no 1, 3, 4, 6, 9, dan 10). Item pernyataan yang
tidak valid selanjutnya diperbaiki redaksinya.
Karena hasil pengujian menunjukkan banyak item kuesioner yang
tidak valid maka peneliti melakukan perbaikan redaksi pada item kuesioner
yang tidak valid tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan pertanyaan yang
memiliki pengertian ganda sehingga responden kurang memahami maksud
pertanyaan dalam kuesioner tersebut.
Kemudian peneliti melakukan pengujian validitas di tempat yang
berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III.5
Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Perhatian Orang Tua
Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi ( r hit ) 11
item kuesioner variabel perhatian orang tua. Pada taraf signifikansi 5%
diperoleh 10 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih besar dari
0,361 dan dinyatakan valid (item no 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11).
Sedangkan 1 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih kecil dari
0,361 dan dinyatakan tidak valid (item no 3).
Tabel III.6
Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Motivasi Belajar
No Item r hitung r tabel Keterangan
Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r hitung) 11
item kuesioner motivasi belajar. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh 6 item
kuesioner memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih kecil dari 0,361 dan
dinyatakan tidak valid (item no 1, 5, 6, 7, 11, dan 12). Sedangkan item
kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari 0,361
tidak valid selanjutnya diperbaiki redaksinya.
Karena hasil pengujian menunjukkan banyak item kuesioner yang
tidak valid maka peneliti melakukan perbaikan redaksi pada item kuesioner
yang tidak valid tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan pertanyaan yang
memiliki pengertian ganda sehingga responden kurang memahami maksud
pertanyaan dalam kuesioner tersebut.
Kemudian peneliti melakukan pengujian validitas di tempat yang
berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III.7
Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Motivasi Belajar
No Item r hitung r tabel Keterangan
Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi ( r hit ) 12
item kuesioner variabel motivasi belajar. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh
11 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih besar dari 0,361
item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih kecil dari 0,361 dan
dinyatakan tidak valid (item no 8).
Tabel III.8
Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Status Sosial Ekonomi
No. Item r hitung r tabel Keterangan
Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r hitung) 14
item kuesioner status sosial ekonomi. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh 5
item kuesioner memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih kecil dari 0,361
dan dinyatakan tidak valid (item no 4, 7, 8, 9 dan 14). Sedangkan item
kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari 0,361
dan dinyatakan valid (item no 1, 2, 3, 5, 6, 10, 11, 12, 13 dan 14). Item
pernyataan yang tidak valid selanjutnya diperbaiki redaksinya.
Karena hasil pengujian menunjukkan banyak item kuesioner yang
yang tidak valid tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan pertanyaan yang
memiliki pengertian ganda sehingga responden kurang memahami maksud
pertanyaan dalam kuesioner tersebut.
Kemudian peneliti melakukan pengujian validitas di tempat yang
berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel III.9
Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Status Sosial Ekonomi
No. Item r hitung r tabel Keterangan
Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi ( r hit ) 14
item kuesioner variabel status sosial ekonomi. Pada taraf signifikansi 5%
diperoleh 12 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih besar dari
0,361 dan dinyatakan valid (item no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, dan 14).
Sedangkan 2 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih kecil dari
2. Uji reliabilitas
Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan
keajegan hasil pengukuran yang dinampakkan dalam taraf ketepatan dan
ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien
yang disebut koefisien reliabilitas. Dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
r 11 =
Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan menggunakan bantuan Program
SPSS pada taraf signifikasi 5%, N = 30, sehingga rtabel = 0.361. Dalam
penelitian ini, apabila semua item pertanyaan mempunyai r hitung > r tabel berarti
bisa dikatakan semua item pertanyaan tersebut reliabel.
Tabel III.10
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel rhitung rtabel Keterangan
Perhatian Orang Tua 0.790 0.361 Reliabel
Motivasi Belajar 0.787 0.361 Reliabel
Status sosial ekonomi 0.872 0.361 Realibel
Hasil uji tingkat realibilitas dari tabel di atas kemudian dibandingkan
dengan tingkat keterandalan variabel penelitian yang dikemukakan oleh
Arikunto (2002:245)
Tabel III.11
Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian
No Koefisien Alpha Interpretasi Tingkat Keterandalan
1. 0,8 s.d 1,0 Sangat Tinggi
2. 0,6 s.d 0,8 Tinggi
3. 0,4 s.d 0,6 Cukup
4. 0,2 s.d 0,4 Rendah
5. 0,0 s.d 0,2 Sangat Rendah
Dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien tabel di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel perhatian orang tua dengan koefisien
0.790 memiliki tingkat keterandalan yang tinggi, variabel motivasi belajar
variabel status sosial dengan koefisien 0.872 memiliki tingkat keterandalan
sangat tinggi.
H. Teknik Analisis Data
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi
product moment dan analisis regresi ganda. Agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya, maka terlebih dahulu dilakukan uji deskriptif
data.
1. Uji Deskriptif Data
a. Mendeskripsikan data hasil penelitian
Peneliti akan menyajikan data-data yang diperoleh kuesioner yang
dibagikan pada siswa yang akan dinilai prestasinya tentang perhatian
orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi. Dalam hal ini
peneliti akan menyusun sebuah tabel frekuensi yaitu tabel yang berisi
tabulasi data dari skor-skor yang diperoleh dari jumlah keseluruhan skor
untuk item-item pertanyaan dalam kuesioner yang dibagikan pada siswa,
kemudian peneliti akan memasukkan skor-skor data ke dalam tabulasi data
tersebut.
b. Peneliti akan melakukan perhitungan mean, median, modus dan standar
deviasi berdasarkan skor-skor data yang telah disusun dalam tabel
c. Klasifikasi data dan hasil penelitian
Untuk menentukan apakah prestasi siswa dengan perhatian orang tua,
motivasi belajar dan status sosial ekonomi sangat tinggi, tinggi, cukup,
rendah, sangat rendah. Peneliti mengacu pada penilaian patokan tipe II
(PAP Tipe II). Pada PAP tipe II ini tingkat penguasaan kompetensi
minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup untuk nilai-nilai diatas dan dibawah
cukup diperhitungkan sebagai berikut :
Tabel III.12 PAP Tipe II Tingkat Penguasaan
Kompetensi Keterangan
81% – 100% Sangat tinggi
66% – 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Rendah
Dibawah 46% Sangat rendah
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas.
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo (Xi) – SN terbesar dinamakan
deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):
D= MaxFo
( )
Xi −SN( )
XiJika nilai asymp. sig > taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel
penelitian dinyatakan normal, dan begitu pula sebaliknya.
b. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan
linier antara variabel bebas dan terikat. Adapun rumus yang digunakan
untuk mencari nilai F (Sudjana, 1996:332) adalah sebagai berikut dengan
TC
S2 = Varian tuna cocok 2
e
S = Varian kekeliruan
Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria : jika nilai Fhitung
lebih kecil dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka hubungan
antara variabel bebas dan terikat bersifat linier, demikian pula sebaliknya.
3. Uji Hipotesis
a. Rumusan Hipotesis I
Ho : tidak ada hubungan positif perhatian orang tua dengan prestasi
belajar akuntansi
Ha : ada hubungan positif perhatian orang tua dengan prestasi belajar
akuntansi
b. Rumusan Hipotesis II
Ho : tidak ada hubungan positif motivasi belajar dengan prestasi belajar
akuntansi
Ha : ada hubungan positif motivasi belajar dengan prestasi belajar
akuntansi
c. Rumusan Hipotesis III
Ho : tidak ada hubungan positif status sosial ekonomi dengan prestasi
belajar akuntansi
Ha : ada hubungan positif status sosial ekonomi dengan prestasi belajar
Teknik analisis product moment ini digunakan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam
permasalahan 1, 2, 3. Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi
product moment yaitu (Arikunto, 1984 : 58) :
rxy =
X = variabel Perhatian orang tua, motivasi belajar, status sosial
ekonomi
Y = variabel prestasi belajar akuntansi
Koefisien korelasi yang diperoleh diintepretasikan sebagai berikut
d. Teknik analisis regresi linier ganda
Untuk menguji hipotesis, digunakan teknik analisis regresi linier
berganda sebagai berikut (Sudjana, 2005:347) :
Ŷ = a0+a1X1+a2X2+...ak+Xk
a0, 1, 2, = koefisien-koefisien ditentukan berdasarkan pengamatan
Untuk pengujian hipotesis ini, digunakan alat bantu komputer program
SPSS.
e. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Menentukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif untuk
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat juga dinyatakan
dalam prosentase, dengan rumus sebagai berikut :
1. Sumbangan Relatif
SR% : Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
2. Sumbangan Efektif
( )
% 2R SR
SE = ×
Keterangan :
SE : Sumbangan efektif dari variabel bebas
SR(%) : Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Data Kelembagaan Sekolah
1. Nama Sekolah : SMA Santa Maria
2. Jenjang Akreditasi : A
3. Alamat Sekolah : Jl. Ireda no. 19A Yogyakarta
B. Sejarah SMA Santa Maria
SMA Santa Maria berdiri sejak 39 tahun lamanya. Atas prakarsa Sr.
M. Theresia bersama dengan Bpk Slamet, Bpk Netyardi dan Bpk Sunaryo
yang semuanya merupakan guru SMP Maria Immaculata yang
menandatangani SK berdirinya SMA Santa Maria Yogyakarta.
Secara resmi SMA Santa Maria didirikan/dimulai pada tahun 1967
yang berstatus swasta penuh, berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, KBM
dilakukan siang hari di Gedung SMP Maria Immaculata dengan jumlah
siswa 60 orang, dan sebagai kepala sekolah Bpk H. Y. Sunaryo. Pada tahun
1971 SMA Santa Maria menerima piagam pengakuan dari Dinas SMA
dengan nomor 86/ 1011/ 1971. Dengan turunnya piagam pengakuan
Dari tahun 1971 sampai tahun 1986, SMA Santa Maria yang masih
menempati gedung di kompleks Jl. Brigjen Katamso No. 2 Yogyakarta,
menunjukkan perbaikan di berbagai bidang meskipun merayap tapi pasti.
Berkat usaha peningkatan yang tekun dari pihak yayasan dengan kerjasama
yang baik antara guru dan karyawan, SMA Santa Maria mendapat piagam
nomor data sekolah sebagai tanda tercatat dari Dirjen Dikdaknas tanggal 23
Februari 1983 nomor 018/C/Kep/83 tentang sejarah dan tata cara pendirian
sekolah swasta. Sedang Piagam Jenjang Akreditasi diakui pada tanggal 17
Januari 1985 dengan nomor 007/C/Kep/I/ 85.
Sejak 5 Januari 1987 SMA Santa Maria pindah gedung yang sekarang
ditempati yakni Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta. Terletak di kampung
Prawirodirjan dengan luas bangunan kurang lebih 9000 m2 . SMA Santa
Maria memiliki 3 lantai. Mulai tanggal 16 Juli 2007 SMA Santa Maria
dikepalai oleh Sr. M. Cornelia OSF, S.Ag sampai sekarang. Di SMA Santa
Maria untuk penjurusan kelas dibagi menjadi menjadi tiga jurusan, yaitu
IPA, IPS dan Bahasa.
C. Visi, Misi dan tujuan Sekolah 1. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta
Terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual,
humaniora dan ketrampilan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk siap
2. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta
1) Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai kristiani.
2) Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif,
kreatif, bermutu dan, menyenangkan sehingga dapat berkembang
secara optimal.
3) Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih
tinggi.
4) Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan
lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan
persaudaraan.
5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di
bidang ketrampilan.
3. Tujuan Sekolah
1) Melaksanakan kurikulum nasional, lokal, dan pilihan (pendidikan
kemarsudirinian).
2) Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu dan,
menyenangkan sehingga dapat mengembangkan diri secara
optimal.
3) Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja)
4) Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang
akademik dan non akademik.
5) Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
6) Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni, dan olah
raga sehingga terampil dalam berbagai lomba.
7) Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar
mengajar yang optimal.
8) Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung
jawab dan berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup
yang sesuai dengan hati nurani.
9) Terciptanya suatu lingkungan belajar yang harmonis dan
kondusif.
10) Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian
sehingga terbentuk pribadi yang utuh.
11) Membekali peserta didik dengan ketrampilan-ketrampilan yang
mampu dikembangkan untuk masa depannya.
12) Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan
ketrampilan.
13) Mendampingi peserta didik yang pada waktunya mampu menjadi
kemajuan bangsa, negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai
kristiani.
14) Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga
kelangsungan pendidikan.
15) Melaksanakan managemen mutu dan sistem administrasi sesuai
standar nasional.
D. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah berfungsi sebagai edukator, manajemen,
administrasi, dan supervisor. Adapun tugas-tugasnya sebagai
berikut:
1) Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan
proses pembelajaran secara efektif dan efisien.
2) Kepala sekolah selaku manajemen mempunyai tugas antara
lain menyusun perencanaan, mengarahkan kegiatan-kegiatan,
melaksanakan pengawasan, mengadakan rapat, mengatur
administrasi, dan mengambil keputusan.
3) Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan
supervisi mengenai beberapa hal antara lain proses belajar
ekstrakurikuler.
b. Wakil Kepala Sekolah
Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak
bekerja sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di
SMA Santa Maria memiliki empat wakil kepala sekolah, yaitu:
1) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum
Bertugas menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan
dengan proses belajar mengajar agar terlaksana dengan baik.
2) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan
Berhubungan langsung dengan siswa dan menjadi
pembimbing siswa dalam kegiatan sekolah.
3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat
Bertugas menyelenggarakan hubungan yang baik dengan
pihak di luar sekolah.
4) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana
Bertugas mengurusi segala hal yang berhubungan dengan
fasilitas sekolah yang menunjang proses belajar mengajar.
f. Dewan Guru
Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi
juga merangkap sebagai wali kelas. SMA Santa Maria memiliki
32 pengajar.
berhubungan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas.
2) Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas.
3) Guru piket bertugas mengisi daftar presensi guru dan mengisi
jam kosong.
4) Guru bimbingan konseling, bertugas memberikan bimbingan
baik bimbingan karir maupun bimbingan yang bersifat
personal terhadap siswa dan guru.
Tabel IV.1
Daftar Pengajar SMA Santa Maria No
2 Dra. Elin Ermawanti Bahasa Inggris
3 Sabas Pudyantoro B.A Bahasa Inggris
4 Dra. Ch. Sri Sukarsiwi Bahasa Indonesia
5 Drs. F. Sanusi Gozali Matematika
6 Dra. V. Sukesi Sosiologi
7 Dra. MF. Sutilah Fisika
8 Dra. MC. Indri Wahyu N. Bahasa Indonesia, Sastra
9 Y. Dalpriwati, S.Pd Sejarah
10 E. Probojati, S.Pd PKn
11 Th. Heni Subekti , S.Pd Agama
12 Th. Hertati Wahyuningsih, S.Pd BK, Kemarsudirinian & BP
13 Fx. Witarso, S.Pd Biologi
14 YF. Sri Sulistyowati, S.Pd Matematika
15 C. Sri Setiti P, S.Pd BK, Kemarsudirinian & BP
16 B. Sri Subekti H. S.Pd BK, Kemarsudirinian & BP
17 Y. Inggar Irwanto, S.Pd Kimia, Bahasa Jawa, Pendidikan Seni
18 Dra. Maria Juniariastuti Kimia
19 Astuti Purwaningsih, S.Pd Bahasa Inggris
20 Ismi Astuti A.P.U.,S.Pd Geografi
21 Andreas Suprono, S.Pd TI, Fisika
23 YB. Dwi Siswanto, S.Pd Penjasorkes
24 YB. Subagyo, S.Pd Ekonomi
25 Pancasona Aji, S.Sn. Pendidikan Seni, TI
26 M. Dewi Kartika, S.Pd Sejarah, PKn, Antropologi
27 MA. Djati Listianti Ketrampilan
28 C. Sulistyaningsih, B.A Bahasa Jerman
29 Elisa Bahasa Mandarin
30 Y. Rahayu R, S.Pd Bahasa Indonesia, Bahasa Arab
31 Nirmala Bahasa Mandarin
32 Heru Wicaksono, S.Pd Matematika
g. Tenaga non edukatif
Tenaga non edukatif merupakan tenaga yang srifatnya
mendukung bagi terlaksananya proses belajar mengajar. Tenaga
non edukatif terdiri dari:
1) Tenaga Tata Usaha
2) Tenaga Perpustakaan
3) Pesuruh
4) Satpam
E. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta
Kurikulum yang digunakan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak
Tahun 2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi
struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus.
Penerapan KTSP dalam program reguler SMA Santa Maria Yogyakarta
Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
KTSP merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung
jawab penuh pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan
pembelajarannya sesuai misi, visi, dan potensinya masing-masing, dengan
mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BNSP). Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite
sekolah dapat terlibat langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran,
materi, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar
mengajar.
F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah
SMA Santa Maria memiliki lingkungan sekolah yang baik dan ideal
untuk kegiatan belajar mengajar. Lokasi SMA Santa Maria berada dekat
dari kota yang berlokasi kurang lebih 50 meter dari jalan raya. SMA Santa
Maria dikelilingi oleh rumah penduduk dan ada jalan kecil yang
SMA Santa Maria dikelilingi tembok pagar yang tinggi sehingga
menjamin keamanan sekolah. Gedung yang digunakan untuk proses belajar
mengajar berada pada lantai dua dan lantai tiga. Tepat di tengah-tengah
gedung terdapat sebuah taman bunga dan kolam ikan yang memberikan
kesejukan disekitarnya. Ruang kelas yang digunakan memiliki ukuran
kurang lebih 7 x 8 meter yang mampu menampung 20-30 siswa. SMA Santa
Maria memiliki halaman yang sangat luas dan sebagian digunakan untuk
lapangan bola basket dan bola voli. Sekolah ini juga memiliki dua buah aula
yaitu aula besar dan aula kecil. Pada aula besar terdapat podium/panggung
yang sering digunakan untuk pentas seni.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar SMA Santa Maria
memiliki beberapa laboratorium, ruang multimedia dan perpustakaan.
Mengenai letaknya, laboratorium kimia dan komputer terletak di lantai tiga,
laboratorium fisika dan biologi berada di lantai tiga, laboratorium bahasa,
multimedia dan perpustakaan terletak di lantai satu. Untuk kantor kepala
sekolah, guru, BK, dan tata usaha memiliki ruang tersendiri. Kantor kepala
sekolah, BK dan tata usaha terletak di lantai satu sedangkan kantor guru
berada di lantai dua.
SMA Santa Maria memiliki satu kantin yang berada dekat dengan
ruang perpustakaan, ruangan kantin tersebut luas dengan kondisi yang
sampai ringan dan minuman yang disediakan pun bervariasi dari minuman
biasa sampai minuman bersoda.
Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, SMA ini juga memiliki
fasilitas kesehatan berupa UKS yang terletak di depan ruangan salah satu
guru BK tidak jauh dari aula. Ruangan UKS cukup luas dengan empat
tempat tidur yang tertata rapi dan bersih. Obat-obatan yang tersedia cukup
lengkap dan memadai untuk pertolongan pertama.
Kamar kecil di SMA Santa Maria bersifat permanen dengan kondisi
air yang bersih dan mencukupi. Keadaan kamar kecil tersebut bersih dan
teratur karena kesadaran dari semua pihak yang menggunakannya. Kamar
kecil untuk siswa ada di semua lantai (lantai 1, 2, dan 3) dan terdiri dari
banyak ruangan sehingga sangat mencukupi untuk siswa, sedangkan untuk
guru hanya ada di lantai satu dan dua saja.
Adapun kelebihan-kelebihan dan kekurangan lingkungan sekolah SMA
Santa Maria Yogyakarta,yaitu:
a. Kelebihan
1. Gedung yang megah dan berlantai tiga berdiri di tengah kota
Yogyakarta dan sangat kokoh dengan bukti bahwa dengan adanya
gempa gedung tetap utuh, tidak ada kerusakan yang berarti. Gedung
yang dibangun agak menjorok masuk, agak jauh dari kebisingan
jalan raya mendukung para siswi SMA Santa Maria Yogyakarta
2. Ruang kelas yang bersih dan nyaman. Setiap kelas dlengkapi dengan
ventilasi yang memadai dan dibersihkan oleh siswi dan tenaga
kebersihan yang ada.
3. Pagar sekolah yang aman. SMA Santa Maria Yogyakarta aman
karena berada di tengah perkampungan dengan masyarakat yang
harmonis. Selain itu pada pintu masuk dilengkapi dengan gapura
berpintu dan berkunci, sedangkan pada jalan masuk ke halaman
sekolah dilengkapi gapura kembali secara berlapis yang terbuat dari
besi.
4. Sarana prasarana yang memadai. Jumlah ruang kelas yang cukup
dari jumlah maupun ukuran sesuai dengan jumlah siswi. Setiap kelas
dilengkapi dengan whiteboard sehingga terasa nyaman untuk belajar.
Sarana olah raga dan kantin yang lengkap dan terawat.
b. Kekurangan
1. Kurangnya kesadaran menjaga kebersihan oleh warga sekolah.
Meskipun sudah selalu diingatkan tetapi masih selalu ada siswa yang
belum sadar akan ajakan dari sekolah.
2. Daya tampung kantin yang kurang maksimal dalam melayani siswi.
Berikut ini juga diuraikan kelebihan-kelebihan dan kekurangan keadaan
a. Kelebihan
1. Letak/lokasi sekolah yang strategis. Terletak di pusat kota, dekat
dengan Malioboro, Gedung Agung, Benteng Vrederberg, Taman
Pintar, Pasar Beringharjo, Toko Buku Shoping Centre, Keraton,
Alun-alun, dan tempat ibadah.
2. Mudah terjangkau transportasi, angkutan banyak yang lewat,
demikian juga taksi, andong dan becak.
3. Memiliki gedung sendiri. Dengan luas tanah 8940 M2, 1600 M2.
4. Disiplin tinggi yang selalu dilaksanakan oleh semua personil sekolah
baik guru, karyawan maupun siswi.
5. Sarana-prasarana KBM memadai dan lengkap yang berupa buku
pendukung yang lain, majlah, Koran, CD pembelajaran, internet dan
alat-alat laboratorium.
6. Lab. Bahasa, Lab. Komputer, Lab IPA, Ruang Musik, Ruang Tata
Boga dan Multimedia lengkap dengan peralatan pendukung.
b. Kekurangan
Belum menemukan cara yang handal mengantisipasi situasi kerawanan.
G. Fasilitas Pendukung
Fasilitas pendukung proses belajar mengajar selalu dikembangkan
demi peningkatan mutu dan efektivitas proses belajar mengajar. Fasilitas