• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI"

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTANSI

Studi Kasus : SMA SANTA MARIA Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Sovia Dian Rosari NIM : 051334063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

(2)

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi Kasus : SMA SANTA MARIA Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

Sovia Dian Rosari NIM : 051334063

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

 

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karyaku ini untuk

< Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu

menyertai langkahku

< Nenek Darmowiyoto yang selalu memberikan doa

< Abah Herybertus Pratolo dan Mama Veronica

Sudarusmi yang selalu memberikan dorongan dan

doa

< Kakakku Yenny Yufitamika yang selalu memberi

semangat

< Andreas Setyo Tri Nugroho yang selalu ada buat

aku dan mengisi hatiku

< Dan Almamaterku…….

           

(6)

v

 

MOTTO

Segala sesuatu indah pada waktunya

Sukses adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan

akhir

Ben Sweetland

Kalau hari ini menjadi penonton, bersabarlah

menjadi pemain esok hari

Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau

kerjakan hari ini

(7)
(8)
(9)

viii

 

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI

BELAJAR AKUNTANSI

Studi Kasus : SMA Santa Maria Yogyakarta

Sovia Dian Rosari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) perhatian orang tua dan prestasi belajar akuntansi, (2) motivasi belajar dan prestasi belajar akuntansi, (3) status sosial ekonomi dan prestasi belajar akuntansi, (4) perhatian orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi secara bersama-sama dengan prestasi belajar akuntansi.

Penelitian studi kasus ini, dilakukan di SMA Santa Maria Yogyakarta pada bulan Oktober sampai bulan November 2009. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan kuesioner. Populasi yang sekaligus menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswi kelas XI jurusan IPS yang berjumlah 51 siswi. Data penelitian dianalisis dengan teknik korelasi Product Moment dan analisis regresi Ganda. Dalam analisis data ini ditetapkan taraf signifikansi 5%.

(10)

ix

 

ABSTARCT

THE RELATIONSHIP BETWEEN PARENTS’ ATTENTION, LEARNING MOTIVATION, AND PARENTS’ SOCIO-ECONOMIC STATUS AND THE STUDENTS’ LEARNING ACHIEVEMENT ON THE SUBJECT OF

ACCOUNTING

A Case Study on the Santa Maria Senior High School in Yogyakarta

Sovia Dian Rosari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This aims of the research are to know whether there are positive and significant relationship between: (1) parents’ attention and the students’ learning achievement on the subject of accounting, (2) learning motivation and the students’ learning achievement on the subject of accounting, (3) parents’ socio-economic status and the students’ learning achievement on the subject of accounting, 4) parents’ attention, learning motivation, and parent’ socio-economic status simultaneously and their the students’ learning achievement on the subject of accounting.

This research is a case study and done at the Senior High School Santa Maria in Yogyakarta from October 2009 to November 2009. The techniques of data collection were documentation, and questionnaire. The population and samples’ of this research were 51 students of the elevent class of Accounting Departement. Data research is analysed by using Product Moment and double regression. The data determines with significant level 5%.

(11)

x

 

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria

atas Rahmat dan KaruniaNya yang telah dilimpahkan sehingga dengan

kertebatasan yang ada, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA MOTIVASI BELAJAR DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI”.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Banyak pihak yang telah memberi kasih, bantuan, perhatian, dorongan, dan

semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, dan pada kesempatan ini

penulis ingin menyampaikan ungkapan terima kasih dan penghormatan kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph,D.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si.

4. Bapak Drs. Muhadi, M.Pd banyak meluangkan waktu dalam memberikan

bimbingan dan yang telah memebrikan masukan-masukan dalam menyusun

(12)

xi

 

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik

dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Penguji II yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik

dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Para Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma,

yang telah memebrikan ilmu selama kuliah kepada penulis.

8. Sr. M. Cornelia OSF, S. Ag, selaku Kepala Sekolah SMA Santa Maria

Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis.

9. Kepada siswi-siswi kelas XI IPS SMA Santa Maria Yogyakarta yang telah

bersedia mengisi kuesioner.

10. Abahku Herybertus Pratolo dan Mamaku Veronica Sudarusmi, yang tidak

pernah lelah memberi kasih saying, perhatian, semangat, doa dan materil

kepada penulis

11. Kakakku tersayang “Yenny Yufitamika terima kasih atas kasih sayang,

perhatian, doa, dorongannya selama ini dalam menyelesaikan studi dan skripsi

ini.

12. PacarQ “Nugroho” terima kasih atas waktu, bantuan, perhatian, cinta,

semangat, doa dan canda tawa yang kamu berikan “Luv U”

13. Rita, Ocha, Galuh, Boim, Nopex, Whilda, May2, terima kasih atas

kebersamaan kita, perhatian, dan dorongan dalam menyelesaikan studi dan

(13)

xii

 

14. Villa dan Arnon, terimakasih atas kebersamaan kita selama mempersiapkan

ujian skripsi, dan akhirnya kita lulus juga.

15. Teman-teman PAK’05 yang tidak bisa saya sebut satu persatu, terima kasih

yang telah membatu dan support dalam kelancaran studi ini dan skripsi ini.

16. Anak kos “Bromo 17c“ Yuanna, Inung, Ari, Riri, Kucing, terima kasih atas

support dan bantuan dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini.

17. Semua pihak yang turut memberikan sumbangan pikiran, tenaga, saran,

dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karenanya

segala kritik dan saran sangat penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Penulis

berharap semoga hasil penelitian ini dapat memberikan sesuatu yang bermanfaat

(14)
(15)

xiv

 

2. Perhatian Orang tua

a. Pengertian Perhatian... 8

b. Macam-macam Perhatian ... 9

3. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi ... 10

b. Macam-macam motivasi ... 11

c. Fungsi Motivasi ... 11

4. Status Sosial Ekonomi a. Pengertian Status ... 12

b. Pengertian Status Sosial Ekonomi ... 13

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ... 15

C. Kerangka Berfikir ... 16

D. Hipotesis Penelitian ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 19

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 19

D. Populasi dan Sampel ... 20

E. Variabel Penelitian ... 21

F. Teknik Pengumpulan Data ... 24

G. Pengujian Kuesioner ... 25

H. Teknik Analisis Data ... 34

(16)

xv

 

2. Uji Prasyarat Analisis ... 35

3. Uji Hipotesis ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Data Kelembagaan Sekolah ... 41

B. Sejarah SMA Santa Maria ... 41

C. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ... 42

D. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria ... 45

E. Kurikulum SMA Santa Maria ... 48

F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah ... 49

G. Fasilitas Pendukung ... 53

H. Organisasi sekolah ... 56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 57

B. Uji Prasyarat ... 59

C. Pengujian Hipotesis ... 61

D. Pembahasan ... 67

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 73

B. Keterbatasan ... 74

C. Saran ... 75

(17)

xvi

 

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Operasionalisasi Variabel Perhatian Orang Tua ... 21

Tabel III.2 Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar ... 22

Tabel III.3 Kelompok Prestasi Belajar Siswa ... 24

Tabel III.4 Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Perhatian Orang Tua ... 26

Tabel III.5 Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Perhatian Orang Tua ... 27

Tabel III.6 Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Motivasi Belajar ... 28

Tabel III.7 Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Motivasi Belajar ... 29

Tabel III.8 Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Status Sosial Ekonomi .... 30

Tabel III.9 Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Status Sosial Ekonomi ... 31

Tabel III.10 Hasil Pengujian Realibilitas ... 33

Tabel III.11 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian ... 33

Tabel III.12 PAP Tipe II ... 35

Tabel IV.1 Daftar Pengajar SMA Santa Maria Yogyakarta... 47

Tabel V.1 Interpretasi Penilaian Perhatian Orang Tua ... 57

Tabel V.2 Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar ... 58

Tabel V.3 Interpretasi Penilaian Status Sosial Ekonomi ... 58

Tabel V.4 Interpretasi Penilaian Prestasi Belajar Akuntansi... 59

Tabel V.5 Hasil Pengujian Normalitas Data ... 60

Tabel V.6 Hasil Pengujian Linieritas Data ... 61

Tabel V.7 Interpretasi Hubungan Antara Variabel Bebas Dengan Variabel Terikat ... 62

(18)

xvii

 

Variabel Terikat ... 64

Tabel V.9 Interpretasi Hubungan Antara Variabel Bebas Dengan

Variabel Terikat ... 65

Tabel V.10 Sumbangan Relatif Dan Sumbangan Efektif ... 66

(19)

xviii

 

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV.1 ... 56

(20)

xix

 

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 79

Lampiran 2 Validitas Dan Realibilitas ... 86

Lampiran 3 Data Induk ... 90

Lampiran 4 Normalitas Dan Linieritas ... 95

Lampiran 5 Analisis Korelasi Produk Moment Dan Regresi Linier Ganda ... 98

Lampiran 6 Daftar Distribusi Frekuensi ... 116

Lampiran 7 PAP Tipe II ... 130

Lampiran 8 Daftar Tabel r, F ... 133

Lampiran 9 Surat Ijin Penelitian ... 140

(21)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik di

kemudian hari, karena banyak orang tua yang memberikan dorongan dan

pengorbanan untuk pendidikan anaknya. Orang tua sebagai pendidik dirumah

mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan anak-anaknya. Hal ini

juga berarti bahwa tanggung jawab pendidikan bukan hanya terletak pada pihak

luar dalam hal ini sekolahan saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab masyarakat

dan lingkungan sekitar.

Prestasi belajar anak dipengaruhi oleh beberapa faktor misalnya perhatian

orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi. Pendidikan merupakan hal

terbesar yang selalu diutamakan oleh para orang tua. Saat ini masyarakat semakin

menyadari pentingnya memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak

mereka sejak dini. Untuk itu orang tua memegang peranan sangat penting dalam

membimbing dan mendampingi anak dalam kehidupan keseharian anak. Sudah

merupakan kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang

kondusif sehingga dapat memancing keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa

percaya diri. Dan tidak lupa memahami tahap perkembangan anak serta

(22)

Prestasi belajar anak dapat diperoleh melalui motivasi. Seseorang yang

mempunyai motivasi belajar yang tinggi maka akan mencapai prestasi yang tinggi

pula. Karena dengan adanya motivasi belajar, anak dapat dengan giat belajar

untuk meraih prestasi tersebut.

Status sosial ekonomi akan mempengaruhi tingkat perkembangan anak.

Semakin tinggi status sosial ekonomi maka segala kebutuhan anak tercukupi, baik

jasmani maupun rohani. Dalam perkembangan anak tergantung pada orang tua

cara mendidik. Mendidik anak dengan baik akan menghasilkan anak yang baik

sehingga dapat membantu anak dalam keberhasilan.

Masalah prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan masalah belajar,

karena prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang berlangsung di

sekolah. Prestasi belajar yang tinggi dapat diperoleh seorang anak didik, jika

mereka mau berusaha dengan belajar secara optimal. Usaha belajar ini akan dapat

berjalan dengan baik, apabila didukung oleh faktor penunjang yang positif.

Perhatian orang tua, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga adalah

merupakan faktor penunjang yang sedikit atau banyak mempunyai hubungan

terhadap keberhasilan belajar anaknya. Dengan latar belakang tersebut diatas,

(23)

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah yaitu perhatian orang tua,

motivasi belajar dan status sosial ekonomi terhadap prestasi belajar akuntansi.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan

prestasi belajar Akuntansi?

2. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dan

prestasi belajar Akuntansi?

3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial ekonomi

keluarga dan prestasi belajar Akuntansi?

4. Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang

tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi secara bersama-sama dengan

prestasi belajar Akuntansi?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara perhatian orang tua dan prestasi belajar Akuntansi.

2. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara motivasi belajar siswa dan prestasi belajar Akuntansi.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan

(24)

4. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan

antara perhatian orang tua , motivasi belajar , dan status sosial ekonomi secara

bersama-sama dengan prestasi belajar Akuntansi.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Sekolah

Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memajukan

anak didik sehingga mencapai prestasi yang diharapkan.

2. Bagi Penulis

Penelitian digunakan untuk memajukan dan mempraktekkan ilmu yang telah

diperoleh dibangku kuliah ke dalam lingkungan sekolah.

3. Bagi Universitas

Penelitian ini dapat menambah bahan bacaan perpustakaan dan sebagai

tambahan informasi dalam penelitian yang lain.

4. Bagi Pihak Lain

(25)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Prestasi Belajar Akuntansi a. Pengertian Belajar

Oemar Hamalik (1975:21) mengatakan bahwa belajar adalah bentuk

perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah

laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.

Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung

dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan

perubahan-perubahan dalam pengetahuannya, pemahaman, keterampilan

dan sikap. Perubahan itu bersifat secara konstan dan berbekas. (W.S

Winkel, 1996:53).

Dari definisi tersebut, seseorang dikatakan belajar jika di dalam

dirinya telah terjadi perubahan tertentu, misalnya semula tidak dapat

membaca menjadi dapat membaca. Tetapi tidak semua perubahan dapat

disebut sebagai hasil belajar, misalnya bayi yang belum bisa duduk

menjadi bisa duduk, perubahan ini terjadi karena kematangan.

b. Prestasi Belajar

Prestasi merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang

(26)

tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah

pengetahuan, yang hasilnya dapat dilihat secara nyata dan dapat diukur

dengan menggunakan alat ukur yang dinamakan tes.

Pengertian prestasi secara umum adalah hasil tertinggi yang telah

dicapai seseorang dalam bidang tertentu. Keberhasilan siswa dalam belajar

akan nampak dalam prestasi belajar yang diraihnya. Prestasi belajar siswa

dapat diketahui dari evaluasi belajarnya.

Usaha mengevaluasi hasil belajar biasanya dilakukan dengan

mengadakan pengukuran dalam bentuk ujian tertulis, lisan maupun praktik

yang kemudian nilai, yang berujud angka.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

(Muhibbin Syah,2003: 145-155)

1) Faktor Internal

Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua

aspek, yakni : aspek fisiologis dan aspek psikologis.

a) Aspek fisiologis, kondisi umum jasmani dan tegangan otot yang

menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan

sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa

dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah,

(27)

menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi yang

dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas. Untuk

mempertahankan jasmani agar tetap bugar, siswa sangat

dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi.

Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan

olahraga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan

berkesinambungan.

b) Aspek psikologis, banyak faktor yang dapat mempengaruhi

kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun

diantara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya

dipandang lebih esensial adalah tingkat kecerdasan (inteligensi

siswa), sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi.

2) Faktor Eksternal

a) Lingkungan Sosial

(1). Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf

administrasi, dan teman-teman sekelas yang menunjukkan

sikap dan perilaku yang simpatik dan memperlihatkan teladan

yang baik dapat mempengaruhi semangat belajar seorang

siswa dan dapat menjadi daya dorong yang positif bagi

(28)

(2). Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga

teman-teman sepermainan. Kondisi masyarakat di lingkungan

akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.

(3). Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan

belajar ialah orang tua dan keluarga siswa. Sifat-sifat orang

tua, praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga

semuanya sapat memberi dampak baik ataupun buruk

terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai siswa.

b) Lingkungan Nonsosial.

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung

sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan

letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang

digunakan siswa. Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan

tingkat keberhasilan belajar siswa, misalnya : rumah yang sempit

dan berantakan serta perkampungan yang terlalu padat

berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.

2. Perhatian orang tua

Menurut Sumardi Suryabrata definisi “perhatian“ ada dua macam :

a) Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu objek.

b) Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu

(29)

Dalam tulisan ini kedua pengertian (arti) itu dipakai keduanya secara

bertukar-tukar sesuai dengan konteksnya (kalimatnya).

Adapun golongan-golongan atas macam-macam perhatian dibedakan

dalam (Sumardi Suryabrata, 1984 : 16) :

1) Atas dasar intesitasnya

Yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau

pengalaman batin, yang dibedakan menjadi :

a) Perhatian intensif

b) Perhatian tidak intensif

Makin intensif perhatian yang menyertai sesuatu aktivitas akan makin

sukseslah aktivitas itu.

2) Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi :

a) Perhatian spontan (perhatian tak sekehendak, perhatian tak disengaja)

b) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif)

Perhatian spontan adalah perhatian yang timbul begitu saja,“seakan-akan“

tanpa usaha, tanpa disengaja sedangkan perhatian sekehendak timbul

karena usaha, dengan kehendak.

3) Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian, perhatian dibedakan

menjadi

a) Perhatian terpencar (distributif)

(30)

Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju kepada

bermacam-macam objek sedangkan perhatian terpusat pada suatu saat hanya dapat

tertuju kepada objek yang sangat terbatas.

Orang tua yang memberikan perhatian kepada anaknya baik sedikit atau

banyak intensitas perhatian yang diberikan serta atas dasar cara timbulnya dan

atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian akan sangat mempengaruhi

prestasi belajar anak.

3. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi

Menurut Mc. Donald (Sardiman, 1986:73), motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya

“feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari

pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung 3 elemen

penting, yaitu:

1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia.

2) Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/”feeling”, afeksi seseorang.

3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam

hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.

Pada dasarnya, seseorang yang memiliki motivasi belajar yang

(31)

b. Macam-macam Motivasi

Motivasi menurut Santrock (2007:514) dibedakan menjadi :

1) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan

sesuatu. Misalnya, murid mungkin belajar keras menghadapi ujian

untuk mendapatkan nilai yang baik.

2) Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi internal untuk melakukan sesuatu

demi sesuatu itu sendiri. Misalnya, murid mungkin belajar menghadapi

ujian karena dia senang pada mata pelajaran yang diujikan itu.

c. Fungsi Motivasi

Terdapat tiga fungsi motivasi, yaitu :

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini

merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan

dikerjakan.

2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak

dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan

kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan

(32)

3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi

ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan

belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain

kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

4. Status sosial ekonomi a. Pengertian

1) Status

Status adalah pembedaan penduduk dalam suatu masyarakat ke

dalam suatu tingkatan atau lapisan secara berjenjang dan hirarkis dari

lapisan yang tertinggi sampai lapisan terbawah.

Pada dasarnya status sosial dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :

a) Status yang diusahakan (achived status)

Yakni kedudukan di tengah masyarakat yang diraih melalui

usaha-usaha sendiri yang disengaja. Status sosial ini bersifat

terbuka yaitu terbuka untuk siapapun. Ukuran penentunya

adalah prestasi. Misalnya siapapun dapat menjadi pengacara

bila sanggup memenuhi persyaratan untuk meniti profesi

(33)

b) Status yang digariskan (ascribed status)

Yaitu kedudukan di tengah masyarakat yang diperoleh

dengan sendirinya melalui kelahiran. Status ini berciri

tertutup karena amat ditentukan oleh faktor keturunan.

c) Status yang diberikan (asssigned status)

Yaitu kedudukan yang lebih tinggi diberikan kepada

seseorang ataupun kelompok warga karena telah dianggap

bekerja sama seperti memenuhi kepentingan masyarakatnya.

Status ini misalnya berupa kenaikan pangkat,

penganugerahan pangkat ataupun jabatan kehormatan kepada

seseorang yang dianggap layak.

2) Status sosial ekonomi

Status sosial ekonomi dapat diartikan suatu bentuk kedudukan

seseorang dalam hirarki masyarakat yang dilihat dari berbagai segi

salah satunya dalam segi ekonominya. Sistem pelapisan dalam

masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses pertumbuhan

dalam masyarakat.

Status mempunyai dua aspek :

a) Aspek yang agak statis (structural)

Dimaksudkan sifatnya hirarkis, ialah mengandung perbandingan

(34)

b) Aspek yang lebih dinamis (fungsional)

Yakni peranan sosial yang diharapkan dari seseorang yang

menduduki status tersebut.

Penggolongan status sosial yang biasanya digunakan dalam

masyarakat, yaitu(Soerjono Soekanto 1989:214) :

a) Ukuran kekayaan

Ukuran kekayaan atau kebendaan dapat dijadikan suatu ukuran,

barang siapa yang memiliki kekayaan paling banyak termasuk

dalam lapisan teratas. Kekayaan tersebut misalnya dapat dilihat

pada bentuk rumah, mobil pribadinya.

b) Ukuran kekuasaan

Barang siapa yang memiliki kekuasan atau yang mempunyai

wewenang terbesar, menempati lapisan tertinggi. Barang siapa

yang memiliki sesuatu yang berharga dalam jumlah yang banyak

akan dianggap oleh masyarakat sebagai orang yang menduduki

lapisan teratas dan itu berlaku sebaliknya.

c) Ukuran kehormatan

Seseorang yang dilingkungan masyarakatnya disegani dan

dihormati mendapat tempat teratas dalam masyarakat tersebut, ini

sering terlihat dalam masyarakat tradisional biasanya mereka

adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa dalam

(35)

d) Ukuran ilmu pengetahuan

Banyak orang menganggap ilmu pengetahuan sangat penting dan

dijadikan acuan untuk menempatkan seseorang di lapisan teratas.

Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan

terjadinya akibat-akibat yang negatif. Ini dapat dilihat dalam gelar

kesarjanan yang diperolehnya dalam menempuh pendidikan.

B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan

Hasil penelitian Christina Yayuk Purwandari (2006), mengemukakan

bahwa perhatian orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

Semakin besar perhatian orang tua yang diberikan maka semakin besar pula

prestasi belajar akuntansi yang dicapai oleh siswa.

Hasil penelitian Fransisca Lasmintorini (2005) mengemukakan bahwa

motivasi belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

Motivasi belajar yang semakin tinggi maka prestasi belajar akuntansi siswa yang

dicapai semakin tinggi.

Hasil penelitian Sri Lestari Ningsih (2005), mengemukakan bahwa status

sosial ekonomi berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.Semakin tinggi status

sosial ekonomi keluarga maka semakin tinggi pula prestasi belajar yang akan

(36)

C. Kerangka Berfikir

1. Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar Akuntansi.

Salah satu tugas orang tua adalah membimbing, mendampingi dan

memperhatikan anak-anaknya dalam mempersiapkan masa depan agar

mempunyai kemampuan dalam berpikir. Hal ini bisa diwujudkan dengan

cara memberikan perhatian dan penyediaan fasilitas-fasilitas belajar

kepada anaknya.

Perhatian dan dukungan yang diberikan orang tua kepada anaknya

akan berpengaruh sangat besar dalam perkembangan belajar anaknya.

Anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tua cenderung

mempunyai hambatan-hambatan dalam proses belajarnya sehingga tidak

dapat mencapai prestasi belajar.

2. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar Akuntansi.

Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan

menampakkan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka

memusatkan energi maupun psikis terhadap kegiatan tanpa merasakan

kebosanan apalagi menyerah. Sebaliknya yang terjadi pada siswa yang

memiliki motivasi belajar rendah mereka akan merasakan kebosanan dan

menghindar dari tugas-tugas yang diberikan.

Dengan memiliki motivasi siswa akan mencapai prestasi yang lebih

(37)

3. Hubungan antara status sosial ekonomi keluarga dengan prestasi belajar

Akuntansi.

Salah satu penyebab tinggi rendahnya prestasi belajar adalah

perbedaan status sosial ekonomi. Siswa yang memiliki latar belakang

sosial tinggi tidak akan menghadapi kendala-kendala dalam finansial.

Sehingga siswa tidak akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan

sekolah. Sebaliknya siswa yang memiliki latar belakang sosial rendah

akan menghadapi masalah-masalah finansial, sehingga untuk melanjutkan

ke jenjang yang lebih tinggi tidak bisa. Dengan keadaan demikian siswa

tidak dapat berkeinginan untuk maju.

4. Hubungan antara perhatian orang tua, motivasi belajar, status sosial

ekonomi dengan prestasi belajar Akuntansi.

Perhatian orang tua yang selau diberikan kepada siswa akan

membuat siswa tidak merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan proses

belajarnya. Maka diperlukan juga dorongan dari dalam berupa motivasi

belajar yang tinggi, yang nantinya membuat siswa aktif dalam belajar.

Selain dari dorongan dalam juga terdapat dorongan dari luar berupa

financial. Dengan financial yang cukup siswa dapat memenuhi

kebutuhannya dalam belajar yang membuat siswa akan bertambah

(38)

C. Hipotesis

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan

prestasi belajar Akuntansi.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dan

prestasi belajar Akuntansi.

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi

keluarga dan prestasi belajar Akuntansi.

4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua,

motivasi belajar, status sosial ekonomi secara bersama-sama dengan

(39)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian studi kasus, merupakan jenis

penelitian yang mengambil suatu permasalahan yang terjadi pada objek penelitian

tertentu. Jenis penelitian studi kasus tersebut bila dihubungkan dengan hasil

penelitian maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian hanya berlaku

bagi objek yang diteliti saja dan tidak berlaku bagi objek penelitian yang lain.

Penelitian hanya terbatas pada objek tertentu saja yaitu sekolah dan siswa sebagai

respondennya.

B. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Santa Maria Yogyakarta, yang

dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 sampai dengan bulan November 2009.

C. Subjek dan objek penelitian

1. Yang menjadi subjek penelitian yaitu :

Siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta

2. Yang menjadi objek penelitian yaitu :

Perhatian orang tua, motivasi belajar, status sosial ekonomi dan prestasi

(40)

D. Populasi, Teknik Sampling, dan Ukuran Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh subjek penelitian. Populasi

dalam penelitian ini meliputi seluruh siswi kelas XI SMA Santa Maria.

2. Teknik Sampling

Teknik Sampling adalah teknik pengambilan sampel untuk menentukan

sampel yang digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini, sampel

ditentukan dengan teknik purposive sampling atau sampel bertujuan yaitu dengan mengambil sampel dari kelas XI dengan pertimbangan, antara lain :

a. Proses penyesuaian kelas XI relatif stabil bila dibandingkan dengan kelas

X yang masih dalam taraf penyesuaian.

b. Siswi kelas XI merupakan siswi yang sudah mendapatkan penjurusan dan

dalam hal ini siswi kelas XI mempunyai motivasi belajar yang tinggi

karena siswi memilih jurusan yang sesuai dengan keinginan siswi

tersebut.

c. Kelas XII tidak diambil menjadi sampel karena kelas XII disiapkan untuk

menghadapi Ujian Akhir Nasional.

3. Ukuran Sampel

Ukuran sampel adalah banyaknya anggota yang dipilih sebagai sampel.

Peneliti mengambil sampel dari seluruh siswi SMA Santa Maria kelas XI

(41)

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Perhatian orang

tua, Motivasi belajar, Status sosial ekonomi.

1) Perhatian Orang Tua

Perhatian orang tua merupakan usaha orang tua yang dilakukan untuk

ditujukan kepada anak mereka dalam aktivitas belajar di rumah.

Variabel perhatian orang tua di jabarkan ke dalam indikator-indikator

seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut ini :

Tabel III.1

Operasionalisasi Variabel Perhatian Orang tua

Variabel Indikator No Butir

Positif Negatif Perhatian Orang

tua

1. Fasilitas belajar 2. Perhatian dengan

aktivitas di rumah belajar siswa di rumah

(42)

2) Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan penggerak dalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan belajar untuk mencapai tujuan

tertentu. Variabel motivasi belajar di jabarkan ke dalam

indikator-indikator seperti terlihat pada tabel operasionalisasi variabel berikut ini

Tabel III.2

Operasionalisasi Variabel Motivasi Belajar

Variabel Indikator No Butir

Positif Negatif Motivasi

Belajar

1. Ketekunan

2. Kesadaran mengerjakan tugas dari guru

3. Kerelaan menyediakan waktu 4. Keinginan menguasai materi

4 5,7

1,8,9,11 2,3,10,12

6

3) Status Sosial Ekonomi

Status sosial ekonomi adalah penunjang kegiatan belajar anak di

rumah di lihat dalam segi ekonomi.

b. Variabel Terikat

Prestasi belajar siswa, yaitu seberapa jauh anak menguasai dan

memahami materi pelajaran. Prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai

yang berhasil dicapai siswa pada akhir tiap semester yang akhirnya juga

(43)

2. Pengukuran

a. Variabel Perhatian Orang Tua, Motivasi Belajar, dan Status Sosial

Ekonomi diukur dengan menggunakan skala likert. Skala Likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (DRS. Riduwan, 2002,

12). Ada dua kategori yang digunakan yaitu pernyataan positif dan

pernyataan negatif yang dinilai dengan pilihan sebagai berikut :

1) Untuk pertanyaan pertanyaan yang bersifat positif

a) Jawaban Selalu diberi skor 4

b) Jawaban Sering diberi skor 3

c) Jawaban Jarang diberi skor 2

d) Jawaban Tidak Pernah diberi skor 1

2) Untuk pertanyaan yang bersifat negatif

a) Jawaban Selalu diberi skor 1

b) Jawaban Sering diberi skor 2

c) Jawaban Jarang diberi skor 3

(44)

b. Variabel Prestasi Belajar

Prestasi belajar diukur dengan berdasarkan nilai siswa yang dapat dilihat

dari nilai raport yang diperoleh siswi pada semester gasal. Prestasi belajar

siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta dikelompokkan menjadi :

Tabel III.3

Kelompok Prestasi Belajar

No. Nilai/Skor Keterangan

1.

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini memakai

beberapa teknik pengumpulan data :

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengambil

catatan-catatan yang diyakini kebenarannya dan sesuai dengan peristiwa yang

(45)

dan dan nilai raport mengenai prestasi belajar siswi kelas XI IPS semester 1

SMA Santa Maria yang telah didokumentasikan pihak sekolah.

2. Kuesioner

Teknik kuesioner yaitu teknik pengumpulan data menggunakan daftar

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden . Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel

bebas yaitu perhatian orang tua, motivasi belajar, dan status sosial ekonomi

keluarga.

G. Pengujian kuesioner

1. Uji validitas

Validitas adalah sejauh mana suatu alat pengukur mampu mengukur apa

yang ingin diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dengan kata lain sebuah instrument dikatakan

valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat. Untuk mengetahui kesejajaran itu digunakan korelasi product moment

yang rumusnya sebagai berikut :

(46)

X = Skor masing-masing item

Y = Skor total setiap item tes

Butir dikatakan valid apabila koefisien korelasi ( r hit ) bernilai positif

dan lebih besar atau sama dengan r tabel dengan taraf signifikansi 5%.

Demikian sebaliknya dikatakan tidak valid apabila koefisien korelasi ( r hit )

lebih kecil dari r tabel dengan taraf signifikansi 5%. Uji validitas menggunakan

sampel berukuran N = 30 sehingga didapatkan r tabel = 0.361. Rangkuman dari

hasil pengujian validitas tampak dalam tabel berikut ini :

Tabel III.4

Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Perhatian Orang Tua

No. Item r hitung r tabel Keterangan

Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r hitung) 11

item kuesioner perhatian orang tua. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh 5

(47)

dan dinyatakan tidak valid (item no 2, 5, 7, 8 dan 11). Sedangkan item

kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari 0,361

dan dinyatakan valid (item no 1, 3, 4, 6, 9, dan 10). Item pernyataan yang

tidak valid selanjutnya diperbaiki redaksinya.

Karena hasil pengujian menunjukkan banyak item kuesioner yang

tidak valid maka peneliti melakukan perbaikan redaksi pada item kuesioner

yang tidak valid tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan pertanyaan yang

memiliki pengertian ganda sehingga responden kurang memahami maksud

pertanyaan dalam kuesioner tersebut.

Kemudian peneliti melakukan pengujian validitas di tempat yang

berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.5

Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Perhatian Orang Tua

(48)

Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi ( r hit ) 11

item kuesioner variabel perhatian orang tua. Pada taraf signifikansi 5%

diperoleh 10 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih besar dari

0,361 dan dinyatakan valid (item no 1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan 11).

Sedangkan 1 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih kecil dari

0,361 dan dinyatakan tidak valid (item no 3).

Tabel III.6

Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Motivasi Belajar

No Item r hitung r tabel Keterangan

Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r hitung) 11

item kuesioner motivasi belajar. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh 6 item

kuesioner memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih kecil dari 0,361 dan

dinyatakan tidak valid (item no 1, 5, 6, 7, 11, dan 12). Sedangkan item

kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari 0,361

(49)

tidak valid selanjutnya diperbaiki redaksinya.

Karena hasil pengujian menunjukkan banyak item kuesioner yang

tidak valid maka peneliti melakukan perbaikan redaksi pada item kuesioner

yang tidak valid tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan pertanyaan yang

memiliki pengertian ganda sehingga responden kurang memahami maksud

pertanyaan dalam kuesioner tersebut.

Kemudian peneliti melakukan pengujian validitas di tempat yang

berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.7

Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Motivasi Belajar

No Item r hitung r tabel Keterangan

Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi ( r hit ) 12

item kuesioner variabel motivasi belajar. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh

11 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih besar dari 0,361

(50)

item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih kecil dari 0,361 dan

dinyatakan tidak valid (item no 8).

Tabel III.8

Hasil Pengujian Validitas I Kuesioner Status Sosial Ekonomi

No. Item r hitung r tabel Keterangan

Dari tabel di atas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi (r hitung) 14

item kuesioner status sosial ekonomi. Pada taraf signifikansi 5% diperoleh 5

item kuesioner memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih kecil dari 0,361

dan dinyatakan tidak valid (item no 4, 7, 8, 9 dan 14). Sedangkan item

kuesioner lainnya memiliki koefisien korelasi (r hitung) lebih besar dari 0,361

dan dinyatakan valid (item no 1, 2, 3, 5, 6, 10, 11, 12, 13 dan 14). Item

pernyataan yang tidak valid selanjutnya diperbaiki redaksinya.

Karena hasil pengujian menunjukkan banyak item kuesioner yang

(51)

yang tidak valid tersebut. Hal ini mungkin dikarenakan pertanyaan yang

memiliki pengertian ganda sehingga responden kurang memahami maksud

pertanyaan dalam kuesioner tersebut.

Kemudian peneliti melakukan pengujian validitas di tempat yang

berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel III.9

Hasil Pengujian Validitas II Kuesioner Status Sosial Ekonomi

No. Item r hitung r tabel Keterangan

Dari tabel diatas dapat diketahui besarnya koefisien korelasi ( r hit ) 14

item kuesioner variabel status sosial ekonomi. Pada taraf signifikansi 5%

diperoleh 12 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih besar dari

0,361 dan dinyatakan valid (item no 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, dan 14).

Sedangkan 2 item kuesioner memiliki koefisien korelasi ( r hit ) lebih kecil dari

(52)

2. Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukkan

keajegan hasil pengukuran yang dinampakkan dalam taraf ketepatan dan

ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien

yang disebut koefisien reliabilitas. Dapat dihitung dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

r 11 =

Pengujian reliabilitas dikerjakan dengan menggunakan bantuan Program

SPSS pada taraf signifikasi 5%, N = 30, sehingga rtabel = 0.361. Dalam

penelitian ini, apabila semua item pertanyaan mempunyai r hitung > r tabel berarti

bisa dikatakan semua item pertanyaan tersebut reliabel.

(53)

Tabel III.10

Hasil Pengujian Reliabilitas

Variabel rhitung rtabel Keterangan

Perhatian Orang Tua 0.790 0.361 Reliabel

Motivasi Belajar 0.787 0.361 Reliabel

Status sosial ekonomi 0.872 0.361 Realibel

Hasil uji tingkat realibilitas dari tabel di atas kemudian dibandingkan

dengan tingkat keterandalan variabel penelitian yang dikemukakan oleh

Arikunto (2002:245)

Tabel III.11

Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian

No Koefisien Alpha Interpretasi Tingkat Keterandalan

1. 0,8 s.d 1,0 Sangat Tinggi

2. 0,6 s.d 0,8 Tinggi

3. 0,4 s.d 0,6 Cukup

4. 0,2 s.d 0,4 Rendah

5. 0,0 s.d 0,2 Sangat Rendah

Dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien tabel di atas,

maka dapat disimpulkan bahwa variabel perhatian orang tua dengan koefisien

0.790 memiliki tingkat keterandalan yang tinggi, variabel motivasi belajar

(54)

variabel status sosial dengan koefisien 0.872 memiliki tingkat keterandalan

sangat tinggi.

H. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi

product moment dan analisis regresi ganda. Agar kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya, maka terlebih dahulu dilakukan uji deskriptif

data.

1. Uji Deskriptif Data

a. Mendeskripsikan data hasil penelitian

Peneliti akan menyajikan data-data yang diperoleh kuesioner yang

dibagikan pada siswa yang akan dinilai prestasinya tentang perhatian

orang tua, motivasi belajar dan status sosial ekonomi. Dalam hal ini

peneliti akan menyusun sebuah tabel frekuensi yaitu tabel yang berisi

tabulasi data dari skor-skor yang diperoleh dari jumlah keseluruhan skor

untuk item-item pertanyaan dalam kuesioner yang dibagikan pada siswa,

kemudian peneliti akan memasukkan skor-skor data ke dalam tabulasi data

tersebut.

b. Peneliti akan melakukan perhitungan mean, median, modus dan standar

deviasi berdasarkan skor-skor data yang telah disusun dalam tabel

(55)

c. Klasifikasi data dan hasil penelitian

Untuk menentukan apakah prestasi siswa dengan perhatian orang tua,

motivasi belajar dan status sosial ekonomi sangat tinggi, tinggi, cukup,

rendah, sangat rendah. Peneliti mengacu pada penilaian patokan tipe II

(PAP Tipe II). Pada PAP tipe II ini tingkat penguasaan kompetensi

minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai, diberi nilai cukup untuk nilai-nilai diatas dan dibawah

cukup diperhitungkan sebagai berikut :

Tabel III.12 PAP Tipe II Tingkat Penguasaan

Kompetensi Keterangan

81% – 100% Sangat tinggi

66% – 80% Tinggi

56% - 65% Cukup

46% - 55% Rendah

Dibawah 46% Sangat rendah

2. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas.

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

(56)

Pengujian normalitas yang digunakan adalah dengan uji Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov memusatkan perhatian pada penyimpangan (deviasi) terbesar. Harga Fo (Xi) – SN terbesar dinamakan

deviasi maksimum. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):

D= MaxFo

( )

XiSN

( )

Xi

Jika nilai asymp. sig > taraf nyata (0,05), maka distribusi data variabel

penelitian dinyatakan normal, dan begitu pula sebaliknya.

b. Uji Linearitas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

linier antara variabel bebas dan terikat. Adapun rumus yang digunakan

untuk mencari nilai F (Sudjana, 1996:332) adalah sebagai berikut dengan

(57)

TC

S2 = Varian tuna cocok 2

e

S = Varian kekeliruan

Pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria : jika nilai Fhitung

lebih kecil dari nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5%, maka hubungan

antara variabel bebas dan terikat bersifat linier, demikian pula sebaliknya.

3. Uji Hipotesis

a. Rumusan Hipotesis I

Ho : tidak ada hubungan positif perhatian orang tua dengan prestasi

belajar akuntansi

Ha : ada hubungan positif perhatian orang tua dengan prestasi belajar

akuntansi

b. Rumusan Hipotesis II

Ho : tidak ada hubungan positif motivasi belajar dengan prestasi belajar

akuntansi

Ha : ada hubungan positif motivasi belajar dengan prestasi belajar

akuntansi

c. Rumusan Hipotesis III

Ho : tidak ada hubungan positif status sosial ekonomi dengan prestasi

belajar akuntansi

Ha : ada hubungan positif status sosial ekonomi dengan prestasi belajar

(58)

Teknik analisis product moment ini digunakan untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam

permasalahan 1, 2, 3. Rumus yang digunakan dalam analisis korelasi

product moment yaitu (Arikunto, 1984 : 58) :

rxy =

X = variabel Perhatian orang tua, motivasi belajar, status sosial

ekonomi

Y = variabel prestasi belajar akuntansi

Koefisien korelasi yang diperoleh diintepretasikan sebagai berikut

(59)

d. Teknik analisis regresi linier ganda

Untuk menguji hipotesis, digunakan teknik analisis regresi linier

berganda sebagai berikut (Sudjana, 2005:347) :

Ŷ = a0+a1X1+a2X2+...ak+Xk

a0, 1, 2, = koefisien-koefisien ditentukan berdasarkan pengamatan

Untuk pengujian hipotesis ini, digunakan alat bantu komputer program

SPSS.

e. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Menentukan sumbangan relatif dan sumbangan efektif untuk

masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat juga dinyatakan

dalam prosentase, dengan rumus sebagai berikut :

1. Sumbangan Relatif

SR% : Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas

(60)

2. Sumbangan Efektif

( )

% 2

R SR

SE = ×

Keterangan :

SE : Sumbangan efektif dari variabel bebas

SR(%) : Sumbangan relatif dari suatu variabel bebas

(61)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Data Kelembagaan Sekolah

1. Nama Sekolah : SMA Santa Maria

2. Jenjang Akreditasi : A

3. Alamat Sekolah : Jl. Ireda no. 19A Yogyakarta

B. Sejarah SMA Santa Maria

SMA Santa Maria berdiri sejak 39 tahun lamanya. Atas prakarsa Sr.

M. Theresia bersama dengan Bpk Slamet, Bpk Netyardi dan Bpk Sunaryo

yang semuanya merupakan guru SMP Maria Immaculata yang

menandatangani SK berdirinya SMA Santa Maria Yogyakarta.

Secara resmi SMA Santa Maria didirikan/dimulai pada tahun 1967

yang berstatus swasta penuh, berlokasi di Jalan Brigjen Katamso, KBM

dilakukan siang hari di Gedung SMP Maria Immaculata dengan jumlah

siswa 60 orang, dan sebagai kepala sekolah Bpk H. Y. Sunaryo. Pada tahun

1971 SMA Santa Maria menerima piagam pengakuan dari Dinas SMA

dengan nomor 86/ 1011/ 1971. Dengan turunnya piagam pengakuan

(62)

Dari tahun 1971 sampai tahun 1986, SMA Santa Maria yang masih

menempati gedung di kompleks Jl. Brigjen Katamso No. 2 Yogyakarta,

menunjukkan perbaikan di berbagai bidang meskipun merayap tapi pasti.

Berkat usaha peningkatan yang tekun dari pihak yayasan dengan kerjasama

yang baik antara guru dan karyawan, SMA Santa Maria mendapat piagam

nomor data sekolah sebagai tanda tercatat dari Dirjen Dikdaknas tanggal 23

Februari 1983 nomor 018/C/Kep/83 tentang sejarah dan tata cara pendirian

sekolah swasta. Sedang Piagam Jenjang Akreditasi diakui pada tanggal 17

Januari 1985 dengan nomor 007/C/Kep/I/ 85.

Sejak 5 Januari 1987 SMA Santa Maria pindah gedung yang sekarang

ditempati yakni Jalan Ireda No. 19 A Yogyakarta. Terletak di kampung

Prawirodirjan dengan luas bangunan kurang lebih 9000 m2 . SMA Santa

Maria memiliki 3 lantai. Mulai tanggal 16 Juli 2007 SMA Santa Maria

dikepalai oleh Sr. M. Cornelia OSF, S.Ag sampai sekarang. Di SMA Santa

Maria untuk penjurusan kelas dibagi menjadi menjadi tiga jurusan, yaitu

IPA, IPS dan Bahasa.

C. Visi, Misi dan tujuan Sekolah 1. Visi SMA Santa Maria Yogyakarta

Terselenggaranya pendidikan yang memadukan intelektual,

humaniora dan ketrampilan berdasarkan nilai-nilai kristiani untuk siap

(63)

2. Misi SMA Santa Maria Yogyakarta

1) Menumbuhkembangkan penghayatan nilai-nilai kristiani.

2) Melaksanakan pembelajaran, bimbingan dan pelatihan yang efektif,

kreatif, bermutu dan, menyenangkan sehingga dapat berkembang

secara optimal.

3) Mewujudkan lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi yang siap untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih

tinggi.

4) Menumbuhkembangkan kepekaan sosial terhadap sesama dan

lingkungan demi terwujudnya semangat kekeluargaan dan

persaudaraan.

5) Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggali bakat dan minat di

bidang ketrampilan.

3. Tujuan Sekolah

1) Melaksanakan kurikulum nasional, lokal, dan pilihan (pendidikan

kemarsudirinian).

2) Memenuhi tuntutan pendidikan yang efektif, kreatif, bermutu dan,

menyenangkan sehingga dapat mengembangkan diri secara

optimal.

3) Memenuhi tuntutan masyarakat (perguruan tinggi dan dunia kerja)

(64)

4) Memiliki peserta didik yang berkualitas dalam prestasi di bidang

akademik dan non akademik.

5) Memenuhi kualifikasi dan kompetensi standar nasional tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan.

6) Memfasilitasi kegiatan akademik, karya ilmiah, seni, dan olah

raga sehingga terampil dalam berbagai lomba.

7) Memenuhi sarana prasarana yang diperlukan bagi proses belajar

mengajar yang optimal.

8) Membentuk peserta didik menjadi pribadi yang bertanggung

jawab dan berkualitas sehingga mampu memilih nilai-nilai hidup

yang sesuai dengan hati nurani.

9) Terciptanya suatu lingkungan belajar yang harmonis dan

kondusif.

10) Memfasilitasi kegiatan kerohanian dan pembinaan kepribadian

sehingga terbentuk pribadi yang utuh.

11) Membekali peserta didik dengan ketrampilan-ketrampilan yang

mampu dikembangkan untuk masa depannya.

12) Menyediakan sarana prasarana yang mendukung kegiatan

ketrampilan.

13) Mendampingi peserta didik yang pada waktunya mampu menjadi

(65)

kemajuan bangsa, negara, gereja berdasarkan visi dan nilai-nilai

kristiani.

14) Memiliki sumber pendanaan yang mampu menjaga

kelangsungan pendidikan.

15) Melaksanakan managemen mutu dan sistem administrasi sesuai

standar nasional.

D. Sumber Daya Manusia SMA Santa Maria Yogyakarta

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi sebagai edukator, manajemen,

administrasi, dan supervisor. Adapun tugas-tugasnya sebagai

berikut:

1) Kepala sekolah sebagai edukator bertugas melaksanakan

proses pembelajaran secara efektif dan efisien.

2) Kepala sekolah selaku manajemen mempunyai tugas antara

lain menyusun perencanaan, mengarahkan kegiatan-kegiatan,

melaksanakan pengawasan, mengadakan rapat, mengatur

administrasi, dan mengambil keputusan.

3) Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan

supervisi mengenai beberapa hal antara lain proses belajar

(66)

ekstrakurikuler.

b. Wakil Kepala Sekolah

Dalam melaksanakan tugas kedinasan, kepala sekolah tidak

bekerja sendiri melainkan dibantu oleh wakil kepala sekolah. Di

SMA Santa Maria memiliki empat wakil kepala sekolah, yaitu:

1) Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

Bertugas menyelenggarakan kegiatan yang berhubungan

dengan proses belajar mengajar agar terlaksana dengan baik.

2) Wakil Kepala Sekolah Bagian Kesiswaan

Berhubungan langsung dengan siswa dan menjadi

pembimbing siswa dalam kegiatan sekolah.

3) Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat

Bertugas menyelenggarakan hubungan yang baik dengan

pihak di luar sekolah.

4) Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

Bertugas mengurusi segala hal yang berhubungan dengan

fasilitas sekolah yang menunjang proses belajar mengajar.

f. Dewan Guru

Dewan guru tidak hanya bertugas sebagai pengajar tetapi

juga merangkap sebagai wali kelas. SMA Santa Maria memiliki

32 pengajar.

(67)

berhubungan dengan proses belajar mengajar di dalam kelas.

2) Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas.

3) Guru piket bertugas mengisi daftar presensi guru dan mengisi

jam kosong.

4) Guru bimbingan konseling, bertugas memberikan bimbingan

baik bimbingan karir maupun bimbingan yang bersifat

personal terhadap siswa dan guru.

Tabel IV.1

Daftar Pengajar SMA Santa Maria No

2 Dra. Elin Ermawanti Bahasa Inggris

3 Sabas Pudyantoro B.A Bahasa Inggris

4 Dra. Ch. Sri Sukarsiwi Bahasa Indonesia

5 Drs. F. Sanusi Gozali Matematika

6 Dra. V. Sukesi Sosiologi

7 Dra. MF. Sutilah Fisika

8 Dra. MC. Indri Wahyu N. Bahasa Indonesia, Sastra

9 Y. Dalpriwati, S.Pd Sejarah

10 E. Probojati, S.Pd PKn

11 Th. Heni Subekti , S.Pd Agama

12 Th. Hertati Wahyuningsih, S.Pd BK, Kemarsudirinian & BP

13 Fx. Witarso, S.Pd Biologi

14 YF. Sri Sulistyowati, S.Pd Matematika

15 C. Sri Setiti P, S.Pd BK, Kemarsudirinian & BP

16 B. Sri Subekti H. S.Pd BK, Kemarsudirinian & BP

17 Y. Inggar Irwanto, S.Pd Kimia, Bahasa Jawa, Pendidikan Seni

18 Dra. Maria Juniariastuti Kimia

19 Astuti Purwaningsih, S.Pd Bahasa Inggris

20 Ismi Astuti A.P.U.,S.Pd Geografi

21 Andreas Suprono, S.Pd TI, Fisika

(68)

23 YB. Dwi Siswanto, S.Pd Penjasorkes

24 YB. Subagyo, S.Pd Ekonomi

25 Pancasona Aji, S.Sn. Pendidikan Seni, TI

26 M. Dewi Kartika, S.Pd Sejarah, PKn, Antropologi

27 MA. Djati Listianti Ketrampilan

28 C. Sulistyaningsih, B.A Bahasa Jerman

29 Elisa Bahasa Mandarin

30 Y. Rahayu R, S.Pd Bahasa Indonesia, Bahasa Arab

31 Nirmala Bahasa Mandarin

32 Heru Wicaksono, S.Pd Matematika

g. Tenaga non edukatif

Tenaga non edukatif merupakan tenaga yang srifatnya

mendukung bagi terlaksananya proses belajar mengajar. Tenaga

non edukatif terdiri dari:

1) Tenaga Tata Usaha

2) Tenaga Perpustakaan

3) Pesuruh

4) Satpam

E. Kurikulum SMA Santa Maria Yogyakarta

Kurikulum yang digunakan SMA Santa Maria Yogyakarta adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang diterapkan sejak

Tahun 2006/2007 untuk menggantikan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(69)

struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender

pendidikan, dan silabus.

Penerapan KTSP dalam program reguler SMA Santa Maria Yogyakarta

Yogyakarta didasarkan pada Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

KTSP merupakan kurikulum yang memberi kewenangan dan tanggung

jawab penuh pada sekolah untuk menyusun sendiri pelaksanaan kegiatan

pembelajarannya sesuai misi, visi, dan potensinya masing-masing, dengan

mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL),

serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BNSP). Dengan KTSP, kepala sekolah, para guru, dan komite

sekolah dapat terlibat langsung dalam merumuskan tujuan pembelajaran,

materi, serta hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kegiatan belajar

mengajar.

F. Keadaan Fisik dan Lingkungan Sekolah

SMA Santa Maria memiliki lingkungan sekolah yang baik dan ideal

untuk kegiatan belajar mengajar. Lokasi SMA Santa Maria berada dekat

dari kota yang berlokasi kurang lebih 50 meter dari jalan raya. SMA Santa

Maria dikelilingi oleh rumah penduduk dan ada jalan kecil yang

(70)

SMA Santa Maria dikelilingi tembok pagar yang tinggi sehingga

menjamin keamanan sekolah. Gedung yang digunakan untuk proses belajar

mengajar berada pada lantai dua dan lantai tiga. Tepat di tengah-tengah

gedung terdapat sebuah taman bunga dan kolam ikan yang memberikan

kesejukan disekitarnya. Ruang kelas yang digunakan memiliki ukuran

kurang lebih 7 x 8 meter yang mampu menampung 20-30 siswa. SMA Santa

Maria memiliki halaman yang sangat luas dan sebagian digunakan untuk

lapangan bola basket dan bola voli. Sekolah ini juga memiliki dua buah aula

yaitu aula besar dan aula kecil. Pada aula besar terdapat podium/panggung

yang sering digunakan untuk pentas seni.

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar SMA Santa Maria

memiliki beberapa laboratorium, ruang multimedia dan perpustakaan.

Mengenai letaknya, laboratorium kimia dan komputer terletak di lantai tiga,

laboratorium fisika dan biologi berada di lantai tiga, laboratorium bahasa,

multimedia dan perpustakaan terletak di lantai satu. Untuk kantor kepala

sekolah, guru, BK, dan tata usaha memiliki ruang tersendiri. Kantor kepala

sekolah, BK dan tata usaha terletak di lantai satu sedangkan kantor guru

berada di lantai dua.

SMA Santa Maria memiliki satu kantin yang berada dekat dengan

ruang perpustakaan, ruangan kantin tersebut luas dengan kondisi yang

(71)

sampai ringan dan minuman yang disediakan pun bervariasi dari minuman

biasa sampai minuman bersoda.

Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, SMA ini juga memiliki

fasilitas kesehatan berupa UKS yang terletak di depan ruangan salah satu

guru BK tidak jauh dari aula. Ruangan UKS cukup luas dengan empat

tempat tidur yang tertata rapi dan bersih. Obat-obatan yang tersedia cukup

lengkap dan memadai untuk pertolongan pertama.

Kamar kecil di SMA Santa Maria bersifat permanen dengan kondisi

air yang bersih dan mencukupi. Keadaan kamar kecil tersebut bersih dan

teratur karena kesadaran dari semua pihak yang menggunakannya. Kamar

kecil untuk siswa ada di semua lantai (lantai 1, 2, dan 3) dan terdiri dari

banyak ruangan sehingga sangat mencukupi untuk siswa, sedangkan untuk

guru hanya ada di lantai satu dan dua saja.

Adapun kelebihan-kelebihan dan kekurangan lingkungan sekolah SMA

Santa Maria Yogyakarta,yaitu:

a. Kelebihan

1. Gedung yang megah dan berlantai tiga berdiri di tengah kota

Yogyakarta dan sangat kokoh dengan bukti bahwa dengan adanya

gempa gedung tetap utuh, tidak ada kerusakan yang berarti. Gedung

yang dibangun agak menjorok masuk, agak jauh dari kebisingan

jalan raya mendukung para siswi SMA Santa Maria Yogyakarta

(72)

2. Ruang kelas yang bersih dan nyaman. Setiap kelas dlengkapi dengan

ventilasi yang memadai dan dibersihkan oleh siswi dan tenaga

kebersihan yang ada.

3. Pagar sekolah yang aman. SMA Santa Maria Yogyakarta aman

karena berada di tengah perkampungan dengan masyarakat yang

harmonis. Selain itu pada pintu masuk dilengkapi dengan gapura

berpintu dan berkunci, sedangkan pada jalan masuk ke halaman

sekolah dilengkapi gapura kembali secara berlapis yang terbuat dari

besi.

4. Sarana prasarana yang memadai. Jumlah ruang kelas yang cukup

dari jumlah maupun ukuran sesuai dengan jumlah siswi. Setiap kelas

dilengkapi dengan whiteboard sehingga terasa nyaman untuk belajar.

Sarana olah raga dan kantin yang lengkap dan terawat.

b. Kekurangan

1. Kurangnya kesadaran menjaga kebersihan oleh warga sekolah.

Meskipun sudah selalu diingatkan tetapi masih selalu ada siswa yang

belum sadar akan ajakan dari sekolah.

2. Daya tampung kantin yang kurang maksimal dalam melayani siswi.

Berikut ini juga diuraikan kelebihan-kelebihan dan kekurangan keadaan

(73)

a. Kelebihan

1. Letak/lokasi sekolah yang strategis. Terletak di pusat kota, dekat

dengan Malioboro, Gedung Agung, Benteng Vrederberg, Taman

Pintar, Pasar Beringharjo, Toko Buku Shoping Centre, Keraton,

Alun-alun, dan tempat ibadah.

2. Mudah terjangkau transportasi, angkutan banyak yang lewat,

demikian juga taksi, andong dan becak.

3. Memiliki gedung sendiri. Dengan luas tanah 8940 M2, 1600 M2.

4. Disiplin tinggi yang selalu dilaksanakan oleh semua personil sekolah

baik guru, karyawan maupun siswi.

5. Sarana-prasarana KBM memadai dan lengkap yang berupa buku

pendukung yang lain, majlah, Koran, CD pembelajaran, internet dan

alat-alat laboratorium.

6. Lab. Bahasa, Lab. Komputer, Lab IPA, Ruang Musik, Ruang Tata

Boga dan Multimedia lengkap dengan peralatan pendukung.

b. Kekurangan

Belum menemukan cara yang handal mengantisipasi situasi kerawanan.

G. Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung proses belajar mengajar selalu dikembangkan

demi peningkatan mutu dan efektivitas proses belajar mengajar. Fasilitas

Gambar

Tabel V.10  Sumbangan Relatif Dan Sumbangan Efektif ................................. 66
Gambar IV.1 ....................................................................................................
Tabel III.1
Tabel III.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dengan variabel status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi bertujuan untuk mengetahui

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan positif signifikan antara: (1) kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar; (2) status sosial ekonomi orang tua

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara perhatian orang tua dan motivasi berprestasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar matematika pada siswa kelas V Sekolah Dasar

Penelitian dengan variabel status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi bertujuan untuk mengetahui

Berdasarkan hasil uji secara simultan dapat diambil kesimpulan bahwa kondisi sosial ekonomi orang tua, perhatian orang tua, dan motivasi belajar berpengaruh positif yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI

Kesimpulan peneliti adalah terdapat hubungan yang positif antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas XI jurusan Akuntansi di SMKN 40 Jakarta

Sehingga hasil belajar atau prestasi belajar yang diraih oleh siswa menjadi lebih baik 3.6 Hubungan antara motivasi belajar dan perhatian dari orang tua dengan prestasi pada mata