• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, PRESTASI BELAJAR, DENGAN MINAT MELAJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, PRESTASI BELAJAR, DENGAN MINAT MELAJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA,

MOTIVASI BELAJAR, PRESTASI BELAJAR,

DENGAN MINAT MELAJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntasi

Oleh :

IGNASIUS BUDI SANTOSO

NIM : 001334047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTASI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Jikalau kamu tinggal di dalam aku

dan firmanku tinggal di dalam kamu,

mintalah apa saja yang kamu kehenhaki

dan kamu akan menerimanya

( Yohanes 15:7 )

Hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan berbagai

cobaan

Terkadang kita menemui jalan yang berliku,

Terkadang kita menemui jalan yang terjal dan banyak kerikil

tajam menghadang,

Tetapi kita harus mencoba dan terus mencoba untuk tetap

berjalan dan melaluinya.

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada:

Yesus kristus Sang Juru Selamatku

Bapak Ibu SUHARTONO. P

Kakak dan adikku terkasih

(5)
(6)

vi

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA, MOTIVASI BELAJAR, PRESTASI BELAJAR DENGAN MINAT MELAJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI

Studi Kasus pada Siswa Kelas XII IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta

IGNASIUS BUDI SANTOSO Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian dengan variabel status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel : 1) Status sosial ekonomi orang tua dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi, 2) Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi, 3) Apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi 4) Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, prestasi belajar dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi .

Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas XII IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta pada bulan Oktober – November 2006. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA Pangudi luhur Sedayu yang berjumlah 76 siswa, dan diambil seluruhnya sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.

Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis dengan mengunakan analisis korelasi product mo ment dan analisis regresi ganda dengan taraf signifikansi 5 %

(7)

vii

ABSTRACT

THE RELATIONS HIP BETWEEN PARENT’S SOCIAL -ECONOMIC STATUS,STUDY MOTIVATION, ACADEMIC LEARNING ACHIVEMENT

TOWARD THE INTEREST TO COTINUE STUDY TO UNIVERSITY

A Case Study in 12 th Graders Of Social Studies Department “Pangudi luhur” Senior High School Sedayu, Bantul, Yogyakarta

IGNASIUS BUDI SANTOSO Sanata Dharma University

This research with variables of parent’s social economic status, study motivation, academic learning achievement with the interest to continue study to university purposes to know the relations hips between : 1) parent’s social-economic status with the interest to continue study to university, 2) study motivation with the interest to study to university, 3) academic learning achivement the interest to continue study to university, 4) parent’s social economic status, study motivation, academic learning achievement taken together with the interest to continue study to university.

This research was conducted toward the students of XII class of social studies department in “Pangudi Luhur” Senior High School, Sedayu, Bantul, Yogyakarta from October to November 2006. The population in this research was all of students of XII class of social studies department in “Pangudi Luhur” Senior High School as many as 76 students, and all of them were taken as research samples

The data was gathered by using questionnaire and documentation.The data gained then was analyzed by using analysis of product moment correlation and multiple regression analysis by significance level of 5%.

The results of data analysis are as follows : 1) there is a positive and significant relations hip between parent’s social economic status with the interest to cotinue study to university, (count = 0,514; table = 4,025) 2) there is a positive and significant relationship between study motivation with the interest to continue study to university, (count = 0,506; table = 2,889) 3) there is a positive and significant relationship between academic learning achievement with the interest to continue study to university, (count = 0,581; table = 3,890). 4) The re is a positive and significance relations hip between parent’s social economic status, study motivation, academic learning achievement taken together with the interest to continue study to university ( Ry(1,2,3) = 0,723).

(8)

viii

Kata Pengantar

Puji dan syukur kepada Bapa di Surga atas kasih, karunia, dan berkat-Nya, serta

Bunda Maria yang telah melimpahkan rahmat dan kasihnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul hubungan antara status sosial ekonomi orang tua,

motivasi belajar, prestasi belajar, dengan minat melajutkan studi ke perguruan tinggi.

Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Akuntasi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya kecil ini tidak akan pernah

terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang takpernah lelah memberikan

dukungan. Oleh kerena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Drs.T.Sarkim, M.Ed.,Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Drs.Sutarjo Adisusilo J.R selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Universitas Sanata Dharma

3. S. Widanarto P.,S.Pd.,M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan Akuntasi

Universitas Sanata Dharma

4. Drs. Bambang Purnomo, S.E.,M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah

senantiasa meluangkan waktu dan memberikan masukan dan membimbing penulis

(9)

ix

5. Drs. F.X. Muhadi, M.pd. yang telah bersedia menyumbangkan saran dan masukan

yang sangat berarti kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Ig. Bondan Suratno, S.Pd.,M.Si. yang telah bersedia menyumbangkan saran dan

masukan yang sangat berarti kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

7. Bapak Drs.Markoes Padmonegoro selaku Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur

Sedayu yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melaksanakan penelitian

di SMA Pangudi Luhur Sedayu.

8. Bapak Candra.W. yang telah meluangkan waktunya membantu penulis dalam

melakukan penelitian di SMA Pangudi Luhur Sedayu

9. Bapak Suhartono.P dan Ibu Yulita Supriyati, yang telah memberikan segalanya

baik meteri maupun dorongan semangat sehingga aku bisa seperti sekarang ini.

Terimakasih atas kasih yang telah bapak dan ibu berikan selama ini.

10.Simbah Y.B Suwardi dan Ibu. Terima kasih atas doa simbah berdua yang tanpa

lelah selalu mendukung dan mendoakan aku. Terimakasi Mbah akhirnya Budi lulus

11.Adiku FX. Budi Kustanto dan Budi Kustadi(Alm) terimakasi atas dukungan kalian

berdua selama ini kalian adalah segalanya bagiku.

12.Adek M.Yeni Ambarwati terimakasi atas kasih yang kamu berikan kepadaku.

Kamu yang telah menyadarkanku dari keterpurukanku

13.Semua keluarga di Samigaluh: Simbah kakung(Alm), Simbah Putri, Bude dan

Pakde sekeluarga, Bulek dan Paklik sekeluarga serta sodara-sodaraku yang lain

(10)

x

14.Kakak- kakakku: Mbak Monah, Kang Mono, Eko dan Dwi kalian adalah

keluargaku yang selalu ada di saat aku membutuhkan terimakasih atas kebersamaan

kita selama ini

15.Teman- teman PAK A angkatan 00 (Iwan & Kristin, Kodok, Tesy, Pet & Fitri, Dewi

“Kotak”, Lilik & Yessi, Mboro, Buto terong, Endah, Basil, Bayu, Hery”PK”),

terimakasi atas kebersamaannya selama ini.

16.Teman – Teman Kost: Sang kepala Suku Dan Wakil Gusur & Lisa, Fitra, Kriwol

“Cimo” , Yoyok (sang pawang TiTit, ojo lali terus Yok leh piket), Kendil (sang Jin

Botol), Trio Gunung bersodara “Anson, Sodrun, Solopok” bersama kalian aku

menemukan arti persahabatan “Tank’s for all”

17.Para sesepoh “Gudel, Tionk (2nd streker) Simbah, Slamet (sang streker)

Ndup-ndup & Mbak Sari kalian memang patut menjadi panutan (panutan Ratonjo) “ +

teman - teman badminton terimakasih atas kebersamaanya selama ini.

.... dan pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Akhir kata, penulis berharap

semoga karya kecil ini bisa berguna bagi semua pihak yang membaca dan membutuhkanya.

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN ... v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ... 1

B. Batasan masalah ... 3

C. Rumusan masalah ... 3

D. Tujuan penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Status Sosial Ekonomi ... 6

B. Motivasi Belajar ... 8

1. Pengertian motivasi belajar ... 8

2. Tolak ukur motivasi belajar ... 10

(12)

xii

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ... 23

C. Prestasi Belajar ... 15

D. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi ... 17

1. Pengertian minat ... 17

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi ... 18

3. perguruan tinggi ... 19

E. Kajian Hasil Penelitian Yang Relefan ... 21

F. Kerangka Berfikir ... 22

G. Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 25

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ...25

C. Subyek Penelitian ... 25

D. Populasi Dan Sempel ... 26

E. Variable Penelitian, Indikator Dan Pengukuran ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Pengujian Instrument Penelitian ... 38

H. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Gambaran Umum Sekolah ... 46

(13)

xiii

C. Tujuan Pendidikan SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 48

D. Sejarah Sekolah ... 49

E. Visi Misi SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 52

F. Sumber Daya Manusia SMA Pangdi Luhur Sedayu ... 53

G. Siwa SMA Pangudi Luhur Sedayu ... 55

H. Kondisi Fisik Dan Lingkungan Sekolah SMA Pangudi Luhur Sedayu .... 56

I. Fasilitas Pendidikan Dan Latihan ... 58

J. Dewan Sekolah ... 60

K. Hubungan Antara SMA Pangudi Luhur Sedayu Dengan Instasi Lain ... 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data ... 62

B. Analisis Data ... 68

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 79

B. Keterbatasan Penelitian ... 80

C. Saran ... 80

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada masa sekarang ini pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak

bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat suatu negara.

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan

menduduki peranan penting, karena pendidikan merupakan salah satu cara

untuk mencapai masa depan bagi seseorang dan mempunyai tugas

memberikan bekal kepada seseorang agar potensinya dapat berkembang

secara optimal.

Pendidikan sering juga dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang

lebih baik. Seorang anak yang telah menamatkan sekolahnya diharapkan

sanggup melakukan pekerjaan sebagai mata pencaharian atau setidak-tidaknya

mempunyai dasar untuk mencari nafkah. Semakin tinggi tingkat

pendidikannya, semakin besar harapan memperoleh pekerjaan yang baik,

karena dengan bekal pendidikan yang tinggi menunjukan bahwa anak tersebut

mempunyai suatu kemampuan intelektual yang lebih. Pendidikan yang

ditempuh akan banyak menentukan seseorang dalam menjalankan pekerjaan

yang akan dilakukan nantinya ( Nasution, 1983;16 )

Pada saat siswa tamat dari SMU atau SMK, mereka akan dihadapkan pada

dua pilihah yaitu melanjutlan studi keperguruan tinggi atau langsung terjun ke

(15)

dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa

dan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor dari luar yang dianggap

sangat berpengaruh terhadap minat siswa untuk melanjutkan studi ke

perguruan tinggi adalah status sosial ekonomi orang tua. Selain faktor dari luar

diri siswa, faktor dari dalam diri siswa yang dianggap ikut mempengaruhi

minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi adalah minat belajar

dan prestasi belajar siswa.

Kondisi seperti ini dapat terlihat di SMA Pangudi Luhur Sedayu yang

terletak di Jln.Wates, Km.12, Sedayu, Bantul Yogyakarta. Sebuah sekolah

menengah umum yang terletak daerah perbatasan antara kabupaten Sleman

dan kabupaten Bantul mempunyai siswa yang berasal dari berbagai golongan

status sosial ekonomi. Selain itu prestasi belajar dan motivasi belajar mereka

juga bervariasi. Mereka yang berprestasi tidak hanya dari golongan menengah

ke atas saja tetapi mereka yang berasal dari golongan menengah kebawah juga

mampu berprestasi Minat belajar mereka juga bervariasi tidak hanya dari

golongan menengah keatas saja yang berminat melanjutkan studi keperguruan

tinggi tetapi mereka yang dari golongan menengah kebawah juga mempunyai

semangat belajar yang tinggi.

Menurut Djumhur, ada orang tua yang mempunyai harapan akan masa

depan anaknya tanpa memperhitungkan kamampuan anaknya. Dan ada pula

orang tua yang menaruh harapan tidak jelas akan masa depan anaknya.

Misalnya saja orang tua tidak memperhatikan kemampuan otak anaknya,

(16)

saat ini sangat berperan penting dalam manunjang pendidikan anak. Harapan

ini akan menjadi tidak realistis apabila tidak disesuakan dengan kemampuan

anak, dan juga kemampuan orang tua atau keluarga. Namun pada akhirnya

semuanya dikembalikan pada siswa itu sendiri untuk mengabil keputusannya

terhadap minat studi lanjutnya, mereka harus mempertimbangkan : ( Winkel,

1984;31 ) Kemampuan intelektual, bakat khusus, arah minat, cita-cita dan

kema mpuan finans ial, harapan dari keluarga serta kewajiban dari keluarga.

Dari penjelasan di atas, penulis ingin mengadakan penelitian dan

pembahasan mengenai Hubungan antara status sosial ekonomi orang tua,

motivasi belajar, prestasi belajar siswa, terhadap minat siswa untuk

melanjutkan studi keperguruan tinggi.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan

dengan minat siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi Siswa SMA

Pangudi Luhur Sedayu. Agar penelitian ini lebih terarah dan efektif, maka

obyek penelitian ini dibatasi hanya pada tiga faktor yang diperkirakan

dominan mempengaruhi minat siswa untuk melajutkan studi ke perguruan

tinggi pada siswa kelas XII IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu, yaitu status

sosial ekono mi orang tua, motivasi belajar, dan prestasi belajar.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara status sosial ekonomi orang tua dengan

(17)

2. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan minat siswa untuk

melanjutkan studi keperguruan tinggi ?

3. Apakah ada hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat siswa

untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi ?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara status sosial ekonomi

orang dengan minat siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan

minat siswa melanjutkan studi keperguruan tinggi

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara prestasi belajar siswa

dengan minat siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi orang tua siswa

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu semangat baik bagi orang

tua maupun siswa untuk melanjutkan studi keperguruan tinggi setelah

lulus SMA atau SMK denagan mengingat bahwa pendidikan sangat

penting untuk meningkatkan mutu sumber daya manusia di suatu negara,

dan juga sangat berperan dalam meningkatkan status sosial ekonomi di

lingkungan masyarakat

2. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan,

(18)

3. Bagi penulis

Penelitian ini diharapkan agar dapat memberi bekal pada penulis untuk

terjun ke dunia pendidikan, mengingat progam studi yang selama ini

dijalani oleh penulis sengaja dipersiapkan untuk terjun ke dunia

pendidikan. Dengan penelitian ini diharapkan setelah terjun kedunia

pendidikan, penulis dapat membentu memotivasi siswa untuk melanjutkan

pendidikannya kejenjang pandidikan yang lebih tinggi setelah lulus SMA

atau SMK

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

A. Status Sosial Ekonomi

Menurut Soerjono Sukanto (1990:264-265) status adalah tempat atau posisi

seseorang dalam suatu kelompok sosial sehubungan dengan orang-orang

lainnya dalam kelompok tersebut atau suatu kelompok sehubungan dengan

kelompok-kelompok lainnya di dalam kelompok yang lebih besar lagi.

Soerjono Sukanto kembali menyatakan bahwa status sosial berarti tempat

seseorang secara umum dalam masyarakat sehubungan dengan orang lain

dalam arti lingkungan pergaulannya, prestasinya dan hak-hak serta

kewajibanya. Sehubungan dengan status sosial tersebut Soerjono Sukanto

megolongkannya menjadi tiga yaitu :

1. Ascribed status, yaitu kedudukan yang diperoleh tanpa memperhatikan

perbedaan-perbedaan rohaniah dan kemampuan, contohnya kelahiran.

2. Achieved status, yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan

usaha- usaha yang disengaja. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa

saja dan ini tergantung dari kemampuan dari masing-saing dalam

mengejar serta mencapi tujuannya. Kadang-kadang kedudukan ini

dibedakan dengan satu macam kedudukan yaitu Assigned status yang

(20)

3. Assigned status adalah kedudukan yang diberikan, misalnya

kedudukan yang diberikan masyarakat di dalam lingkungan

masyarakat.

Status sosial ekonomi merupakan kedudukan seseorang dalam masyarakat

berdasarkan pekerjaan, pendapatan, Tingkat pendidikan dan kepemilikan

barang-barang berharga dari orang tersebut.

Soerjono Soekanto mengemukakan beberapa kriteria untuk

menggolongkan status sosial masyarakat yang satu dengan masyarakat yang

lain: (Soerjono Sukanto, 1990:263)

1. Ukuran Kekayaan

Ukuran kekayaan dapat dijadikan suatu ukuran. Barang siapa memiliki

kekayaan paling banyak, termasuk dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut

misalnya dapat dilihat dalam bentuk rumah yang bersangkutan, berupa

mobil pribadinya, cara-cara berpakaian, bahan pakaian yang dipakainya,

dan kebiasaan berbelanja barang mahal.

2. Ukuran kekuasaan

Barang siapa yang memiliki kekuasan atau memiliki wewenang

menempati lapisan tertinggi.

3. Ukuran kehormatan

Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran

kekuasan. Orang yang paling disegani dan paling dihormati mendapat

(21)

tradisio nal, biasanya mereka adalah golongan tua dan pernah berjasa pada

masyarakat.

4. Ukuran ilmu pengetahuan

Ilmu pengetahuan di pakai pada masyarakat- masyarakat yang menghargai

ilmu pengetahuaan, akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang

menyebabkan terjadinya akibat-akibat negatif. Karena ternyata bahwa

bukan mutu ilmu pengetahuan yang dijadikan ukuran tetapi gelar

kesarjanaan. Sudah tentu hal ini menyebabkan segala macam usaha untuk

mendapatkan gelar tersebut meskipun dengan cara yang tidak benar.

Aswandi Bahar (1989:127) mengemukakan bahwa anak yang berasal dari

keluarga yang status sosialnya ekonominya rendah cenderung mempunyai

aspirasi yang rendah terhadap pendidikan. Dan sebaliknya anak yang berasal

dari latar belakang status sosial ekonomi tinggi, cenderung mempunyai

aspirasi yang tinggi terhadap pendidikan.

Tiap-tiap orang atau keluarga akan mempunyai unsur- unsur yang

terkandung dalam konsep status sosial ekonomi. Sedikit banyaknya

unsur-unsur yang dimiliki, baik secara kuantitas maupun kualitas akan menunjukkan

tinggi rendahnya status sosial ekonomi yang dimilikinya.

B. Motivasi belajar

1. Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi keadaan psikologis atau fisiologis dalam diri pribadi

seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas

(22)

“Motivasion is the concept we use when we decribel the forces acting on

or within an organism to initiate an direct behavior.”

Menurut Winkel, adalah keseluruhan daya penggerak psikis dari dalam

diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan

belajar dan memberikan arahan pada kegiatan belajar itu demi mencapai

suatu tujuan tertentu (Winkel, 1989;93)

Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk

menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan

ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh

faktor-faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh dari diri seseorang. Motivasi

belajar adalah faktor psikis yang bersifat non intelektual. Perannya yang

kas adalah dalam hal penumbuhan gair ah, merasa senang dan semangat

untuk belajar (Sardiman, 1988;75). Motivasi belajar terbentuk dalam dua

bentuk, yaitu :

a. Motivasi ekstrinsik

Bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan

diteruskan berdasarkan suatu doronga n yang tidak secara mutlak

berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya anak rajin belajar untuk

memperoleh hadiah yang telah dijajikan kepadanya oleh orang tua.

b. Motivasi Intrinsik

Bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan

(23)

dengan aktivitas belajar. Misalnya anak belajar karena ingin

mengetahui seluk beluk suatu masalah selengkap- lengkapnya.

Motivasi pada seseorang menurut Wood Wort (Purwanto, 1984;67)

berkembang melalui kematangan, latihan, dan mela lui belajar.

Perkembangan yang terjadi dalam diri manusia disebabkan karena

telah siapnya suatu fungsi tertentu. Sedangkan latihan dan belajar

menyebabkan perkembangan individu yang bersangkutan

melaksanakan suatu latihan atau belajar untuk memperoleh perubahan.

Perkembangan yang disebabkan karena kematangan biasanya

menunjuk pada perkembangan yang bersifat fisisik, sedangkan

perubahan yang disebabkan karena latihan dan belajar lebih dalam

menyangkut fisik kejiwaan, dan keseluruhan pribadi. Dalam arti luas

proses belajar adalah suatu aktifitas psikis atau mental yang

berlangsung dalam interaktif langsung dengan lingkungan, yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan sikap

perubahan dalam belajar mencakup tingkah laku

2. Tolok Ukur Motivasi

Martin Handoko (1992;59) mengemukakan bahwa kekuatan relatif

motif- motif yang sedang menguasai seseorang pada umumnya dapat

dilihat melalui kekuatan kemauan untuk berbuat, jumlah waktu yang di

sediakan, kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas yang lain, kerelaan

untuk mengeluarkan biaya untuk perbuatan itu, ketekunan dalam

(24)

Karakteristik diatas adalah karakteristik motivasi secara umum.

Sedangkan motivasi yang menjadi pokok penelitian ini adalah motivasi

belajar. Berikut ini pendapat para ahli tentang karakteristik visual pada

siswa yang mempunyai motivasi belajar :

a. Menurut Brown dalam Ali Imron (1996;88)

Siswa yang memiliki motivasi belajar ditandai oleh tertarik pada guru,

artinya tidak membenci atau bersikap acuh tak acuh, tertarik pada mata

pelajaran yang diajarkan, mempunyai antusias yang tinggi serta

memusatkan perhatian pada guru, ingin selalu bergabung dalam

kelompok kelas, ingin identitas dirinya diakui oleh orang lain, tindakan

kebiasaan dan moral selalu dalam kontrol diri, selalu mengingat

pelajaran dan mempelajarinya kembali, selalu terkontrol oleh

lingkungan.

b. Menurut Sardiman dalam Ali Imron (1996;88)

Siswa yang memiliki motivasi belajar ditandai oleh tekun dalam

menghadapi tugas atau dapat bekerja secara terus menerus dalam

waktu lama, ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak mudah putus

asa, tidak cepat puas dengan prestasi yang diperoleh, menunjukkan

minat yang besar terhadap bermacam- macam masalah belajar, lebih

bekerja sendiri dan tidak bergantung kepada orang lain, tidak cepat

bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya,

tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari dan

(25)

3. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Ada delapan prinsip-prinsip motivasi belajar menurut Thombrug

(Prayitno, 1989;28-30) :

a. Pengenalan tugas-tugas belajar penting dalam usaha mendorong siswa

untuk mempelajari uruta- urutan belajar selanjutnya.

b. Motivasi menyangkut keinginan berprestasi dalam menguasai berbagai

hal dan keinginan untuk sukses. Dalam hal ini penyusunan tujuan yang

realistis sangat penting.

c. Penyusunan dan pencapaian tujuan harus dengan memberi tugas-tugas

belajar yang pantas, perasaan sukses terhadap tugas-tugas belajar yang

terakhir akan meningkatkan motivasi untuk menyelesaikan tugas

berikutnya.

d. Mendapatkan informasi tentang pengerjaan tugas-tugas yang benar dan

pembetulan tugas-tugas belajar yang salah, mendorong siswa

melakukan penampilan yang lebih baik dan bersikap yang lebih

bermanfaat terhadap tugas-tugas belajar.

e. Mengamati dan mencontoh seorang model yang memungk inkan siswa

bertingkah laku prososial, seperti self control, self reliace dan

ketabahan, mendorong motivasi siswa.

f. Menceritakan nilai- nilai dan tingkah laku prososial serta alasan

mengapa diberikan konsep-konsep dasar untuk pengembangan tingkah

(26)

g. Harapan untuk mendapatkan penghargaan bagi tingkah laku dan

prestasi tertentu itu. Tidak adanya penguatan sesudah adanya respon,

cenderung mematikan respon itu. Ketakutan menerima hukuman

terhadap tingkah laku yang tidak diinginkan akan mematikan aktifitas.

h. Pengalaman yang mencemaskan dan stres terkait dengan prestasi

belajar yang rendah, tingkah laku yang menyimpang dan berbagai

gangguan kepribadian.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Ada enam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar (Dimyati

dan Mijiono,1999;97-101). Unsur-unsur tersebut adalah :

a. Cita-cita atau aspirasi siswa

Setiap siswa mempunyai keinginan dalam hidupnya. Keinginan

tersebut akan selalu ia perjuangkan. Keberhasilan mencapai keinginan

tersebut menumbuhkan kemauan, bahkan kemudian hari menimbulkan

cita-cita dikemudian hari. Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar

intrinsik maupun ektrinsik, karena tercapainya suatu cita-cita akan

mewujudkan aktualisasi diri.

b. Kondisi siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani

memperngaruhi motifasi belajar. Kondisi seperti sakit, lapar atau

marah akan menggagu perhatian belajar. Sementara kondisi sehat,

(27)

c. Kemampuan siswa

Keinginan seorang anak perlu disertai dengan kemauan atau kecakapan

mencapainya. Keberhasilan dalam mencapai keinginan tersebut akan

dapat menimbulkan kegemaran terhadap hal tersebut. Secara ringkas

dapat dikatakan bahwa kemauan dapat memperkuat motivasi anak

untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangannya.

d. Kondisi lingkungan siswa

Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam tempat tinggal,

teman sebaya dan kehidupan bermasyarakat. Lingkungan yang aman,

tentram, tertip dan indah akan dapat memperkuat semangat dan

mitivasi belajar.

b. Unsur-unsur dalam belajar dan pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran

yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan

budaya siswa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi dan film

membangkitkan motivasi siswa.

c. Upaya guru dalam membelajarkan siswa

Guru sebagai tenaga pendidik profesional mempunyai tugas untuk

membelajarkan siswa. Guru yang tinggi gairahnya akan

membelajarkan siswa, menjadikan siswa bergairah juga untuk belajar.

Bahan pelajaran yang terbaru, terbaik dan disampaikan secara menarik

(28)

C. Prestasi belajar Siswa

Prestasi belajar yang diperoleh sisiwa merupakan salah satu bukti yang

menunjukkan keberhasilan belajar siswa di sekolah. Mengenai prestasi belajar,

W.S.Winkel (1984;3) mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti

usaha yang dicapai. Sedangkan belajar sendiri diartikan sebagai suatu aktivitas

yang menghasilkan perubahan dengan didapatnya kemampuan baru yang

diperoleh. “ ( Sumadi Suryabata, 1984:3 ) Dengan demikian belajar

merupakan suatu perubahan yang disengaja, untuk mencapai perubahan yang

diinginkan dan berlangsung relatif lama. Untuk mengetahui sejauh mana

penguasaan siswa dalam belajar maka diadakan tes prestasi.

Prestasi yang diperoleh siswa, merupakan perubahan dari hasil belajar. Hal

ini sesuai dengan pendapat yang mengatakan bahwa: “prestasi belajar

merupakan perubahan kemampuan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik” (Sunaryo,1983:4). Prestasi belajar dapat diukur secara

langsung dengan tes dan dapat dihitung langsung hasilnya.

Prestasi belajar dalam wujud angka-angka yang diperoleh dari ulangan,

ujian, tugas-tugas merupakan hasil pengukuran dari prestasi belajar. Menurut

pengalaman, untuk mengukur tinggi rendahnya prestasi yang dicapai siswa

dalam mengikuti perlajaran di sekolah digunakan nilai rapor. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh sumadi suryabrata (1984:3)

bahwa prestasi belajar merupakan nilai yang tercantum dalam rapor, dan

merupakan perumusan terakhir yang diberikan guru mengenai kemajuan atau

(29)

Dari uraian pendapat diatas dapatlah disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan suatu hasil yang telah dicapai, dan lazim ditunjukan dengan

nilai-nilai yang tercantum dalam rapor dan didapat dalam masa tertentu. Dalam

hubunganya dengan penelitian ini, maka untuk meneliti prestasi belajar siswa

digunakan nilai yang tercantum dalam rapor, dan nilai yang dimaksud adalah

nilai yang telah diklasifikasikan menjadi program IPA dan IPS. Bagi siswa

yang menginginkan suatu jurusan tertentu harus memenuhi syarat nilai

minimal bagi jurusan yang bersangkutan. Siswa yang memiliki prestasi tinggi

baik dalam program IPA atau IPS diberi kebebasan untuk memilih jurusan

sesuai dengan minatnya. Sedangkan siswa yang memiliki prestasi rendah baik

dalam program IPA atau IPS, maka dijuruskan ke program yang terdekat.

Dalam penelitian ini untuk meneliti prestasi belajar siswa digunakan nilai

rapor kelas II semaster II. Selanjutnya menurut Gene Lucas (1977:16), Student

achievement influenced by five factor: (1) student’s talent, (2) Student’s time

to study, (3) Student’s time for explaining lessons, (4) Teaching qualiti, (5)

Student’s ability.

“The four factor (1,2,3,5) mentioned above are related to indifidual’s ability

while student’s ability is related to environment”. Penulis mengartikan bahwa

prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yaitu: (1) Bakat belajar, (2)

Waktu yang tersedia untuk belajar, (3) Waktu yang diperlukan siswa untuk

menjelaskan pelajaran, (4) Kualitas pengajaran, dan (5) Kemampuan individu.

Sementara itu Winkel (1984:43) menyatakan bahwa hal- hal yang

(30)

a. Faktor pihak siswa

1. Faktor psikis meliputi intelektual dan non intelektual.

2. Faktor fisik atau kondisi fisik

b. Faktor diluar diri siswa

1. Faktor pengaruh proses sekolah meliputi kurikulum, disiplin, guru,

dan fasilitas yang dimiliki sekolah.

2. Faktor sosial di sekolah meliput i, sistem sekolah, status, sosial,

interaksi guru dan siswa.

3. Faktor situasional meliputi keadaan politik dan ekonomi, waktu,

tempat, musim, dan iklim.

Pendapat winkel tersebut diatas sangatlah lengkap karena memasukan

faktor dari dalam dan faktor dari luar diri siswa, dimana faktor-faktor tersebut

mempengaruhi prestasi belajar siswa.

D. Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

1. Pengertian Minat

Minat merupakan faktor psikologis yang dapat menentukan suatu

pilihan seseorang. Selain itu juga merupakan suatu faktor psikologis yang

sangat penting untuk keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan

suatu pekerjaan disertai minat, pada umumnya akan memperoleh hasil

yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat.

Minat adalah kecenderungan yang agak menetap pada subjek untuk

(31)

berkecimpung pada bidang itu (winkel, 1983;30 ). Pendapat mengatakan

bahwa minat merupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh

perhatian terhadap objek tertentu disertai dengan adanya kecenderungan

untuk berhubungan lebih aktif dengan objek itu (Bimo Walgito, 1977;38).

Berdasarkan uraian di atas maka minat melanjutkan ke perguruan

tinggi dapat diartikan sebagai kecenderungan yang mengarahkan siswa

untuk melanjutkan sekolah setelah lulus dari SMA atau SMK, yang

ditandai dengan adanya perasaan senang, tertarik, dan perasaan bahwa

perguruan tinggi bersangkut paut dengan kebutuhannya.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Melanjutkan Studi Ke

Perguruan Tinggi.

Menurut Giatama (Giatama, 1990;6) minat dapat digolongkan

menjadi dua :

1) Minat secara intrinsik

Minat secara intrinsik merupan minat yang timbut dari dalam diri

individu sendiri tanpa pangaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul

karena pengaruh sikap, persepsi, pretasi belajar, bakat, jenis kelamin

dan intelejensi.

2) Minat secara ektrinsik

Minat secara ektrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh

dari luar individu. Minat secara ektrinsik timbul antara lain karena

(32)

Munculnya minat tidak secara tiba-tiba melainkan terbentuk dan

berkembang melalui proses pendidikan, sosialisasi dan proses interaksi di

sekolah, masyarakat, dan di dalam keluarga. Winarno Surakhmat

(1978;64) mengatakan bahwa minat di pengaruhi oleh jenis kelamin,

intelegesi, kesempatan, lingkungan dan apa yang menjadi minat teman

sebaya. Dalam hal ini Andi Mappiare (1980;64) mengatakan minat di

pengaruhi oleh latar belakang linkungan, tingkat ekonomi, status sosial,

dan pengalaman.

Banyak faktor yang mempengaruhi minat seseorang, dalam hal ini adalah

minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tetapi dalam hal ini penulis

hanya ingin mengambil tiga faktor saja, yaitu :

a. Status sosial ekonomi orang tua biasanya hanya meliputi tingkat

pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, tetapi dalam

penelitian ini akan di tambah dengan fasilitas yang dimiliki oleh orang

tua.

b. Motivasi belajar

c. Prestasi belajar siswa.

3. Perguruan Tinggi

Dalam lingkungan usaha usaha pend idikan GBHN 1983 menegaskan

bahwa :

Perguruan tinggi dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, serta pusat kegia tan penelitian sesuai dengan kebutuhan

(33)

tinggi mendidik mahasiswa agar mampu menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, berjiwa penuh pengabdian serta memliki rasa tanggung jawab

besar terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia dalam rangka

pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi

mengembangkan tata kehidupan kampus sebagai ma syarakat kampus yang

berbudaya, bermoral pancasila dan berkepribadian Indonesia.

(S.V.Wessencgaft, 1957)

4. Tujuan pendidikan tinggi

1) Menyiapkan peserta didik me njadi anggota masyarakat yang

memiliki kemampuan akademik dan profesional yang dapat

menerapkan,mengembangkan dan atau menciptakan ilmu

pengetahuan dan teknologi atau kesenian.

2) Mengembangkan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan dan

teknologi, atau kesenian serta mengupayakan penggunaanya untuk

meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan budaya nasional.

5. Bentuk-bentuk perguruan tinggi

Sesuai dengan Undang-Undang No.2 tahun 1989 tentang sistem

pendidikan nasional, menetapkan perguruan tinggi, berupa akademi,

sekolah tinggi, institut, univesitas serta bentuk-bentuk lain yang

ditetapkan oleh pemerintah.

1) Akademi adalah perguruan tinggi yang menyelenggarakan program

pendidikan kejuruan yang linkungannya biasa dikena l sebagai

(34)

2) Sekolah tinggi adalah perguruan tinggi yang melaksanakan suatu

bidang pendidikan kejuruan yang hanya terdiri dari satu fakultas

dan dapat terdiri dari satu atau lebih jurusan.

3) Institut adalah sua tu perguruan tinggi yang melaksanakan satu

bidan kejuruan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi atau seni.

Institut dapat terdiri dari sejumlah fakultas dan dapat terdiri dari

sejumlah jurusan .

4) Universitas adalah perguruan tinggi yang melaksanakan program

pendidikan yang bersifat keilmuan dan kejuruan dalam berbagai

bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Terdiri dari banyak

fakultas dan jurusan.

E. Kajian Hasil Penelitian yang Relefan

Esti Budiarti (2001 : 82) dalam penelitian yang berjudul Hubungan antara

Status Sosial Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar, dengan Minat

Melanjutkan Studi ke Perguruan tinggi, menyimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang positif antara status sosial ekonomi orang tua, prestasi belajar,

dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

FX. Indaryanti (2000 : 103) dalam penelitian tang berjudul Status Sosial

Ekonomi Orang Tua, Prestasi Belajar siswa, dengan siswa untuk melanjutkan

studi ke perguruan tinggi menyimpulkan bahwa ada hubungan positif antara

status sosial ekonomi orang tua dengan pilihan siswa untuk melanjutkan studi

(35)

F. Kerangka Berfikir

1. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dengan Minat Siswa

Malanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

Status sosial ekonomi orang tua merupakan faktor yang sangat penting

mempengaruhi siswa dalam hal melajutkan studi ke perguruan tinggi,

karena semakin tinggistatus sosial ekonomi, semakin orang tua

mempunyai kesempatan yang besar untuk dapat membiayaai studi

anaknya, sehingga cenderung mendorong anaknya untuk melajutkan studi

ke perguruan tinggi. Sedangkan orang tua yang status sosial ekonominya

rendah, cenderung mendorong anaknya untuk langsung terjun ke dunia

kerja, meskipun sebenarnya juga memikirkan pendidikan yang lebih tinggi

untuk anaknya. Tetapi ada kalanya yang berasal dari kalangan ekonomi

menengah kebawah mempunyai kemauan yang besar untuk melajutkan

studi ke perguruan tinggi karena terdorong untuk melepaskan diri

penderaitaan lingkungan dan orang tua, maka berusaha dengan segenap

tenaga untuk melajutkan studi keperguruan tinggi sambil bekerja. Dapat di

ambil kesimpulan bahwa status sosial ekonomi orang tua siswa

mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat siswa untuk melajutkan

studi ke perguruan tinggi.

2. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Minat Siswa Untuk

Melajutkan Studi Ke Perguruan Tinggi

Motivasi merupakan kecenderungan seseorang untuk berbuat, bertindak

(36)

adalah kecenderungan siswa untuk melakukan kegiatan belajar guna

mencapai tujuan belajar yaitu prestasi belajar.jika motivasi belajar tinggi,

diharapkan siswa mampu mencapai prestasi belajar yang baik, sehingga

timbul minat yang besar untuk melajutka studi ke perguruan tinggi. Para

siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi maka akan lebih cenderung

mempunyai minat untuk melajutkan pendidikan ke jenjang pendidikan

yang lebih tinggi. Berlaku sebaliknya, bagi siswa yang mempunyai

motivasi belajar rendah, maka akan cenderung kurang berminat

melajutkan studinya ke perguruan tinggi.

3. Hubungan Antara Prestasi Belajar Dengan Minat Melajutkan Studi Ke

Perguruan Tinggi

Prestasi belajar merupakan suatu hasil yang dicapai oleh siswa pada masa

periode tertentu yang ditunjukkan dengan nilai- nilai yang tertera pada

buku rapor hasil belajar siswa. Prestasi belajar dapat menjadikan bukti

usaha yang telah dicapai oleh siswa, sehingga prestasi belajar siswa dapat

menjadi pemicu timbulnya minat siswa untuk melajutkan studinya ke

jenjang yang lebih tinggi. Dengan prestasi belajar yang tinggi, maka siswa

akan terdorong semangatnya untuk melajutkan studinya ke jenjang

(37)

Dari uraian di atas, maka berikut ini merupakan kerangka berfikir

yang akan digunakan penulis dalam melakukan penelitian

Keterangan : X1 = Status sosial ekonomi orang tua

X2 = Motivasi Belajar Siswa

X3 = Prestasi Belajar Siswa

G. Hipotesis

1. Ada hubungan positif dan signifikan antara status sosial ekonomi orang

tua dengan minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi

2. Ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan minat

siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi

3. Ada hubungan positif dan signifikan antara prestasi belajar siswa dengan

minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi

X1

X2

X3

Y

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang diterapkan adalah studi kasus, yaitu penelitian

tentang subjek tertentu, di mana subyek tersebut terbatas, maka kesimpulan

yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diperoleh tersebut (Herman

Warsito, dkk, 1986: 8). Oleh karena itu hasil kesimpulan penelitian mengenai

hubungan antara status sosial ekonomi orang tua, motiva si belajar, prestasi

belajar, dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi, hanya

berlaku bagi jumlah 76 siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu, dan hasil

penelitian tersebut tidak berlaku lagi bagi subyek yang berbeda, jumlah

subyek yang berbeda dan waktu penelitian yang berbeda.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat : SMA Pangudi Luhur Sedayu, Yogyakarta

Waktu : Oktober – November 2006

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang akan dimintai informasi

atau menjadi sumber informasi. Sub jek penelitian dalam hal ini adalah

(39)

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis

akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain yang disebabkan karena danya

karakteristik yang berlainan. Populasi dari penelitian ini adalah

siswa-siswi Kelas XII SMA Pangudi Luhur Sedayu, Bantul, Yogyakarta yang

terdiri dari tiga kelas yaitu kelas XII IPS1, XII IPS2 dengan total siswa 76

orang.

2. Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti. Mengenai

pengambilan sampel ini, Suharsimi (1993: 107) mengemukakan bahwa,

bila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah

subjeknya lebih dari 100 maka diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.

E. Variabel Penelitian, Indikator dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1991:102). Dalam

penelitian ini ada dua variabel yang menjadi obyek penelitian, yaitu :

a. Variabel terikat ( dependen variable)

Variabel terikat adalah variabel yang nilainya akan di diramalkan (Y)

dan harus diregresikan terhadap variabel bebas (Supranto, 1979:244).

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Minat siswa

(40)

b. Variabel bebas atau ( independen variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Status sosoal

ekonomi orang tua, Motivasi belajar, Prestasi belajar

2. Indikator Variabel Penelitian

Indikator masing- masing variabel adalah sebagai berikut

a. Status sosial ekonomi orang tua

Status sosial ekonomi orang tua adalah kedudukan seseorang dalam

masyarakat berdasarkan tingkat pendidikan, pendapatan orang tua,

kedudukan dalam masyarakat, dan juga fasilitas keluarga dari orang

tersebut. Indikator dari variabel penelitian ini adalah :

1. Tingkat pendidikan orang tua

Tingkat pend idikan orang tua siswa yaitu tingkat pendidikan

formal yang berhasil dicapai oleh orang tua siswa, pendidikan yang

dimaksud adalah pendidikan tinggi. Tingkat pendidikan di ukur

dengan memberi skor terhadap setiap jenjang pendidikan seperti

pada pengukuran variabel penelitian.

2. Kedudukan yang diberikan dalam masyarakat

Kedudukan yang dimaksud oleh penulis adalah jabatan yang

diduduki dalam lingkungan tempat tinggal orang tua siswa.

Kedudukan dalam masyarakat di uk ur dengan memberikan skor

pada tiap jenis kedudukan yang diberikan dalam masyarakat seperti

(41)

3. Tingkat pendapatan orang tua

Pendapatan atau penghasilan orang tua yang dimaksud oleh penulis

adalah pendapatan secara keseluruhan yang diperoleh orang tua

siswa yang dinyatakan dalam satuan rupiah baik dari pekerjaan

pokok maupun pekerjaan sampingan setiap bulan. Untuk mengukur

tingkat pendapatan orang tua, dikelompokan berdasarkan jumlah

pendapatan, kemudian diberi skor seperti terdapat pada pengukuran

variabel.

4. Fasilitas keluarga

Fasilitas keluarga merupakan kekayaan yang berupa harta benda

yang dimiliki oleh orang tua siswa. fasilitas keluarga

dikelompokan berdasarkan nominal rupiah yang di keluarkan

untuk memperoleh barang tersebut. Kemudian dari kelompok

kelompok tersebut diberikan skor seperti terdapat dalam

pengukuran variabel.

Berikut ini adalah tabel kisi-kisi rancangan kuesioner status sosial

ekonomi orang tua

Tabel 3.1

Kisi-kisi Rancangan Kuesioner Status Sosial Ekonomi Orang Tua

Variabel Indikator No. Butir JML

Status sosial ekonomi orang tua

1. Tingkat pendidikan orang tua.

2. Jabatan yang diberikan oleh

masyarakat.

3. Tingkat pendapatan orang tua.

4. Kekayaan yang dimiliki orang

tua

1 2

3

4,5,6,7,8,9 ,10,11,12, 13,14,15,

1 1

1

(42)

16,17,18, 19,20

Jumlah 20

b. Motivasi belajar

Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu,

sehingga seseorang itu mau dan ingin malakukan sesuatu.

Ada dua kategori pernyataan yang digunakan yaitu pernyataan positif

dan pernyataan negatif yang dinilai dengan selalu, sering, sekali-kali,

dan tidak pernah. Pembagian sikap menjadi dua kategori ini karena

pada dasarnya sikap seseorang terhadap obyek tertentu terdiri dari

sikap mendukung dan sikap netral. Peneliti mengharap responden

mempunyai sikap mendukung atau menolak, karena itu jawaban netral

dihilangkan. Skor yang digunakan untuk menilai pernyataan tersebut

adalah :

Tabel 3.2

Norma skor

SKOR Pernyataan sikap

Selalu Sering Sekali-kali Tidak pernah

Pernyataan positif Pernyatan negatif

4 1

3 2

2 3

1 4

Indikator variabel motivasi belajar dikembangkan menjadi instrumen

penelitian, meliputi kemampuan belajar, hasrat untuk berprestasi

(43)

menghindari diri dari kegagalan, dan hasrat untuk meningkatkan

kualitas belajar. Adapun tabel kisi-kisi motivasi belajar adalah sebagai

berikut :

Tabel 3.3

Kisi-kisi rancangan kuesioner motivasi belajar

Positif Negatif NO Indikator

Item Jumlah Item Jumlah

1 2 3 4 5 Kemauan belajar

Hasrat untuk berprestasi tinggi

Usaha untuk meningkatkan prestasi tinggi

Usaha untuk menghindarkan diri dari kegagalan

Hasrat untuk memelihara atau meningkatkan kualitas belajar

1,2,3,4, 5,6,7, 8,10 12,13 17,18 22 23,24 7 4 2 1 4 - 9,14 15,16 20,21 25 0 2 2 2 1

c. Prestasi belajar

Pengukuran prestasi belajar dilakukan dengan studi dokumentasi

terdiri dari satu aspek pengukuran yaitu dari nilai rapor siswa.

Kuesioner prestasi belajar siswa menunjukkan prestasi belajar siswa

menunjukkan prestasi yang diperoleh siswa selama satu semester.

Prestasi adalah sejauh mana siswa mengasai materi pelajaran, yang

ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai peserta didik.

Prestasi belajar di kelompokan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan

rendah. Siswa yang nilai raportnya berada diatas rata-rata kelas

(44)

Sementara siswa yang berada dibawah rata-rata kelas termasuk siswa

yang berprestasi belajar rendah.

d. Minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi

Minat marupakan suatu keadaan dimana seseorang menaruh perhatian

terhadap suatu obyek yang disertai dengan adanya kecenderungan

untuk berhubungan lebih aktifkan dengan obyek tersebut.

Kecenderungan-kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk

melajutkan studi ke perguruan tinggi sebagai kelajutan pendidikan

mereka setelah tamat dari SMU, yang di tandai dengan adanya perasan

senang, tertarik, kesesuaian, kecenderungan, perhatian. Berikut ini

adalah kisi-kisi rancangan kuesioner minat siswa melanjutkan studi ke

perguruan tinggi:

Tabel 3.4

Kisi-kisi rancangan kuesioner minat melajutkan studi ke

perguruan tinggi

Variabel Indikator No.Butir Jumlah

Minat melajutkan studi ke perguruan tinggi

1. Keinginan untuk

mela jutkan studi ke perguruan tinggi 2. keinginan dari dalam

diri

3. Dorongan atau

motivasi dari orang tua

1,2,3,4,5,11,12,14

3,8,9,7,12

6,10

7

5

2

(45)

3. Pengukuran Variabel penelitian

a. Status sosial ekonomi

1) Tingkat pendidikan orang tua

Tingkat pend idikan tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang

tua siswa. Dalam hal ini pendidikan dikelompokkan dan diberi skor

sebagai berikut:

•Lulus SD skor 1

•Lulus SLTP skor 2

•Lulus SMU/sederajat skor 3

•Akademi/Sarjana skor 4

2) Kedudukan dalam masyarakat

Kedudukan dalam masyarakat adalah jabatan yang diduduki dalam

masyarakat tempat tinggal.

•Tidak menjabat skor 1

•Penguru RT / RW / LKMD skor 2

•Kadus skor 3

•Pamong Desa / Sekdes / Kades skor 4

3) Pendapatan orang tua

Pendapatan orang tua yaitu seluruh penghasilan yang diterima dari

pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan selama satu bulan.

Dikelompokkan dan diberi skor sebagai berikut:

•Kurang dari Rp 750.000 skor 1

(46)

•Antara Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000 skor 3

•Lebih dari Rp 4.500.000 skor 4

4) Fasilitas keluarga

Fasilitas diukur dari banyak sedikitnya fasilitas khusus,

benda dan barang yang dimiliki keluarga responden. Untuk

mempermudah pengukuran, maka masing- masing fasilitas yang

dimiliki keluarga responden diberi skor. Jenis-jenis fasilitas yang

dijadikan ukuran antara lain :

1. Kendaraan (mobil,sepeda motor,sepeda)

2. Video/VCD Player

3. Televisi

4. Radio/ Tape rekorder

5. Lemari es

6. Ponsel

7. Mesin cuci

8. Komputer

9. Lokasi tinggal

10.Tempat tinggal

11.Dinding rumah

12.Lantai rumah

13.Jenis penerangan

(47)

Selanjutnya untuk pengelompokan dan pengukuran fasilitas

yang dimiliki keluarga dengan kategori sangat rendah, rendah,

sedang, tinggi dibagi dan diberi skor dengan skala sebagai berikut:

• Sangat rendah, 0 – 20 skor 1

• Rendah, 21 – 40 skor 2

• Sedang, 41 – 60 skor 3

• Tinggi, 61 – 80 skor 4

Selanjutnya untuk menentukan pengelompokan status sosial

ekonomi orang tua secara keseluruhan dengan kategori tinggi

rendah digunakan langkah- langkah sebagai berikut:

a. Menjumlahkan skor yang dicapai responden dari ma

sing-masing indikator penelitian

b. Data yang diperoleh dari pengukuran disusun dari skor

terendah sampai skor tertinggi

c. Skor yang dicapai responden selanjutnya digolongkan dalam

kategori tinggi dan rendah berdasarkan acuan kurve normal dan

diberi skor serta pengukuran sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kategori Syarat pengukuran

Tinggi

Rendah

> M lebih dari Mean

(48)

f

- 1SD M + 1SD

Mean dicari dengan rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 2001:

177): Mean =

N FX

• Status sosial ekonomi tinggi, apabila berkecukupan, mampu,

kaya. Pendidikan orang tuanya termasuk tinggi, penghasilannya

lebih dari cukup karena pekerjaannya mapan sehingga fasilitas

khusus yang dimiliki keluarga terpenuhi bahkan berlebihan

• Status sosial ekonomi rendah, apabila kurang berada, miskin,

pendidikan orang tuanya rendah, pekerjaannya memberikan

penghasilan yang kurang cukup sehingga fasilitas khusus yang

dimiliki pun hampir tidak ada.

b. Motivasi belajar

Penelitian menggunakan Skala Likert untuk memberi skor pada

Skala Motivasi Belajar. Skala Likert ini merupakan salah satu skala

yang digunakan untuk mengukur sikap. Ada dua kategori pernyataan

yang digunakan yaitu pernyataan positif dan negatif, yang dinilai

dengan selalu, sering, sekali- sekali dan tidak pernah. Pembagian sikap

menjadi dua kategori ini, karena pada dasarnya sikap seseorang

(49)

(positif), sikap menolak (negatif), dan sikap netral. Penelitian

mengharapkan responden mempunyai sikap mendukung atau menolak.

Sehingga jawaban netral dihilangkan skor yang digunakan untuk

menilai pernyataan-pernyataan tersebut adalah:

Tabel 3.6

Norma skor

Skor Pernyataan sikap

Selalu Sering Sekali-kali Tidak pernah

Pernyataan positif

Pernyataan negatif 4

1

3

2

2

3

1

4

c. Prestasi belajar

Menunjukkan hasil setelah proses belajar yang merupakan

tingkat keberhasilan seseorang dalam mengikuti proses belajar yang

ditunjukkan dengan adanya nilai yang berhasil dicapai siswa. Dalam

penelitian ini prestasi belajar siswa dihitung dengan cara prestasi

belajar dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu tinggi dan rendah,

sebagai berikut: nilai rapor siswa di atas nilai rata-rata kelas

dimasukkan dalam kategori tinggi, sedangkan nilai rapot siswa masuk

rata-rata dan dibawah rata-rata kelas dimasukkan dalam kategori

rendah, cara menghitung nilai rata-rata kelas adalah dengan cara:

Rata-rata kelas =

2

terendah Nilai

tertingi

(50)

d. Minat melanjutkan ke perguruan tinggi

Kecenderungan yang mengarahkan siswa untuk melanjutkan ke

perguruan tinggi sebagai kelanjutan pendidikan mereka setelah tamat

SMU. Untuk mengukur minat melanjutkan ke perguruan tinggi cara

yang digunakan penulis adalah kuesioner tipe pilihan dengan 4

alternatif jawaban. Adapun pedoman untuk skor pada alternatif

jawaban adalah sebagai berikut:

- Jawaban a diberi skor 1

- Jawaban b diberi skor 2

- Jawaban c diberi skor 3

- Jawaban d diberi skor 4

Selanjutnya minat melanjutkan ke perguruan tinggi dikelompokkan

menjadi tinggi dan rendah

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya

maupun hal- hal yang ia ketahui (Suharsimi Arikunto, 1998: 140).

Kuesioner akan digunakan untuk mengumpulkan data mengenai status

sosial ekonomi orang tua, motivasi belajar, minat siswa melanjutkan studi

ke perguruan tinggi.

2. Dokumentasi adalah suatu metode untuk mengungkap data yang bersifat

(51)

kebenarannya. Dokumentasi ini untuk mengumpulkan data prestasi belajar

siswa dan sebagai ukuran pedomannya adalah nilai rapor siswa kelas XI

pada semester genap tahun ajaran 2005/2006.

G. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Kevalidan alat ukur diuji dengan menggunakan metode analisis butir

dengan menguji apakah item telah mengungkapkan faktor yang ingin

diselidiki. Uji validitas dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan

korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus (Suharsimi,

1991: 69):

rxy =

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Keterangan:

N = total responden;

Y = total skor dari seluruh item;

X = total skor dari setiap item;

r = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan

tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Selanjutnya

harga koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi product

moment pada tabel. Jika harga r perhitungan lebih besar daripada r tabel,

maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Sebaliknya apabila harga

(52)

valid. Pelaksanaan perhitungan validitas butir pada penelitian ini

menggunakan bantuan Komputer Seri Program Statistik (SPS) edisi

Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Hasil perhitungan kemudian

dibandingkan dengan nilai r pada taraf signifikansi 5% dan N = 30.

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Pengujian reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana

suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian ini

memiliki arti bahwa apabila alat ukur tersebut diberikan beberapa kali

pada sekelompok subjek yang sama akan diperoleh hasil yang relatif sama

selama aspek dalam diri subjek ya ng diukur memang belum berubah

(Suharsimi Arikunto,1990:224). Cara yang digunakan untuk mengukur

reliabilitas adalah dengan menggunakan rumus alpha. Rumus yang

mengunakan jawaban dengan penilaian jawaban bertingkat. Dalam

penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan rumus alpha sebagai

berikut:

=

11

r

(

)

 −Σ  

 

− Κ

Κ

2 2

1

1 t

b

σ σ

Dimana :

R11 = reliabilitas instrumen

K = jumlah aitem

2

b

σ

Σ = jumlah variasi butir

2

t

(53)

Untuk mengadakan intar pretasi mengenai besaernya koefisien korelasi

adalah senagai berikut :

Tabel 3.7

Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian

No Koefisien Alpha Interpretasi Tingkat Keterandalan

1 0,800 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,600 – 0,799 Tinggi

3 0,400 – 0,599 Cukup

4 0,200 – 0,399 Rendah

5 < 0,200 Sangat rendah

Untuk proses penghitungan reliabilitas, penulis mengunakan bantuan

komputer program spss.

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian prasyarat analisis

a. Pengujian normalitas data

Tujuan dilakukan pengujian analisis ini agar kesimpulan yang ditarik

tidak menyimpang dari yang seharusnya.

Untuk mengetahui apakah dari dari masing- masing variabel

berdistribusi normal atau tidak dilakukan uji normalitas dengan

menggunakan rumus Kolmogorav-Smirnov. Menurut sugiyono

(1999:255) yang dinyatakan dengan rumus :

D maksimum =

[

sn

( )

x1sn

( )

x2

]

Dimana :

D maksimum = Deviasi maksimum

(54)

Sn

( )

Χ1 = Distribusi kumulatif yang diobservasi

b. Uji linearitas regresi

Uji linearitas regresi ini dilakukan untuk mengetahui linear

tidaknya hubungan antara variabel terikat, yaitu minat siswa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Y) dengan variabel bebasnya

yaitu status sosial ekonomi orang tua (X1), motivasi belajar (X2),

prestasi belajar siswa (X3).

Uji linearitas garis regresi dilakukan dengan analisa varians

dengan menggunakan rumus F. Adapun rumus yang digunakan untuk

mencari nilai F adalah sebagai berikut:

2 2

Se TC S

F =

F = harga bilangan f garis regresi

S2TC = tuna corak dicari dengan cara =

2 ) (

k TC JK

Se2 = kekeliruan dicari dengan cara =

k n

E JK

) (

Setelah didapatkan F (F hitung) kemudian diuji dengan taraf

signifikansi 5% dengan dk pembilang = (k-2) dan dk penyebut (n-k).

Jika F hitung = f (1-α) (k-2, n-k) hipotesis mode regresi linear ditolak

(Sudjana, 1996: 332).

1) Pengujian Hipotesis

(55)

Untuk menguji hipotesis ke-1, ke-2, dan ke-3 penulis

menggunakan analisis korelasi product moment (Suharsimi,

1991: 20).

rxy =

( )( )

( )

{

2 2

}

{

2

( )

2

}

Y

Y

N

X

X

N

Y

X

XY

N

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Σ

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

Y = variabel terikat

X = variabel bebas

N = jumlah sampel

Nilai r terletak pada -1 hingga +1, ini berarti nilai korelasi

dapat bervariasi dari 1 melalui 0 hingga -1

Bila r = 0, maka antara variabel bebas dengan variabel

terikatnya tidak ada hubungan.

Bila r = 0 hingga +1, maka antara variabel bebas dengan

variabel terikatnya bernilai positif.

Bila r = 0 hingga -1, maka korelasi antara variabel bebas

dengan variabel terikat bernilai negatif.

Ho = tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara

variabel X dan Y.

Ha = ada hubungan positif dan signifikan antara variabel X

(56)

Untuk menguji signifikansi korelasi sederhana digunakan tabel

t dengan menggunakan statistika uji t sebagai berikut:

2 1 2 r n r t − − =

Diterima jika t hitung > t tabel, dengan taraf signifikansi 5%

b) Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel bebas dengan

variabel terikat secara bersama-sama adalah dengan cara :

(1) Menentukan persamaan regresi ganda melalui persamaan

sebagai berikut:

y = ao + a1x1 + a2x2 + a3x3

Keterangan:

ao = konstanta y = variabel terikat

x1 = variabel bebas 1 a1 = koefisien x1

x2 = variabel bebas 2 a2 = koefisien x2

x3 = variabel bebas 3 a3 = koefisien x3

Untuk menyelesaikan perhitungan garis regresi y = ao +

a1x1 + a2x2 + a3x3 harga koefisien prediktor a1, a2, dan a3

dapat dicari dengan:

= + 2 1 2+ 3 1 3

2 1 1

1y a x a x x a xx

x

= + + 3 2 3

1 2 2 2 1 1

2y a x x a x a x x

x

= + + 2

3 3 3 2 2 3 1 1

3y a x x a x x a x

x

(2) Mencari koefisien korelasi antara kriterium dengan

(57)

+

+

= 1 1 2 22 3 3 ) 3 , 2 , 1 ( y y x a y x a y x a Ry Keterangan:

Ry(1,2,3) = koefisien korelasi antara y dengan x1, x2, dan x3

a1 = koefisien variabel bebas x1

a2 = koefisien variabel bebas x2

a1 = koefisien variabel bebas x3

x1y = jumlah produk antara x1 dengan y

x2y = jumlah produk antara x2 dengan y

x3y = jumlah produk antara x3 dengan y

(3) Untuk menguj i signifikansi koefisien korelasi antara

variabel- variabel bebas secara bersama-sama dengan

variabel terikat digunakan uji F dengan rumus (Sudjana,

1996: 385): ) 1 /( ) 1 ( / 2 2 − − − = k n R k R F Keterangan:

k = banyaknya variabel bebas

n = banyaknya responden

R2 = koefisien determinan

Harga Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel

dengan db (derajat bebas) : {k:(n-k-1)} pada taraf

(58)

tersebut signifikan pada taraf signifikansi alpha 0,05

(59)

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Data kelembagaan Sekolah

1. Nama sekolah : SMA Pangudi luhur Sedayu

2. Status Sekolah : Swasta Disamakan

3. Alamat Sekolah : Jl. Wates Km. 12, Argosari, Sedayu, Bantul,

Yogyakarta, 55752

B. Tujuan pendidikan SMA

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia

maka pemerintah melalui bidang pendidikan telah melaksanakan upaya nyata

yang barangkali tidak diketahui oleh pihak-pihak di luar lingkup pendidikan.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia diawali dengan peningkatan

mutu pendidikan. Mutu pendidikan diawali dengan adanya peningkatan mutu

sekolah.

Program peningkatan mutu sekolah bertujuan untuk mengantisipasi

perkembangan teknologi dan sosial yang selalu berkembang. Untuk itu perlu

adanya penetapan tujuan sekolah yang dapat digunakan sebagai pijakan

pelaksanaan pendidikan. Adapun tujuan SMA Pangudi Luhur dapat diuraikan

(60)

a. Tujuan Umum

1. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi dan mengembangkan diri sejalan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sosial.

2. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan

alam sekitarnya (ps.2 PP.29 th 1990).

b. Tujuan Kelembagaan SMA Pangudi Luhur Sedayu

1. Meningkatkan peserta didik agar mengembangkan potensinya secara

optimal dalam bidang pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai- nilai

hidup yang diperlukan untuk siap melanjutkan ke perguruan tinggi

maupun untuk hidup di tengah masyarakat.

2. Mendampingi peserta didik agar secara terus-menerus dapat

mengembangkan diri sehingga pada waktunya dapat menjadi orang y

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-kisi Rancangan Kuesioner Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Tabel 3.2 Norma skor
Tabel 3.3 Kisi-kisi rancangan kuesioner motivasi belajar
Tabel 3.4 Kisi-kisi rancangan kuesioner minat melajutkan studi ke
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil observasi yang telah dilakukan tim pengabdi mendapatkan keterangan bahwa meskipun kedua UKM telah menggunakan beberapa peralatan produksi namun peralatan yang mereka

Contohnya dalam Pasal 36 ayat (3) Undang-Undang No. 15 tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pengertian korban diperluas meliputi juga ahli warisnya

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, kepemilikan manajerial, dan Ukuran Perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor industri

Dengan demikian skala adalah perbandingan antara jarak pada peta (gambar ) dengan jarak yang sebenarnya.. Foto dan

[r]

turm!rPd4

[r]

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF LOGICO TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOGIKA MATEMATIKA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB