BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
B. Analisis Data Penelitian
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F, dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0 diterima.
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Range nilai dari R2 adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu model semakin baik.
Tabel 4. 7
Koefisien Determinasi (R2) Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 ,545a ,297 ,161 1,77470
a. Predictors: (Constant), ROI, CR, DER, NPM, TATO
Sumber : Output SPSS, diolah penuis, 2010
Pada model summary di atas, dapat dilihat hasil analisis regresi secara keseluruhan, dimana nilai R sebesar 0,545 yang menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara pertumbuhan laba (variabel dependen) dengan current ratio, debt to equity ratio, total assets
turnover, net profit margin dan return on investment (variabel
independen) mempunyai tingkat hubungan yang sedang yaitu sebesar 54,5%. Tingkat hubungan ini dapat dilihat dari tabel pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi.
Nilai R Square sebesar 0,297. Angka ini mengidentifikasikan bahwa pertumbuhan laba (variabel dependen) mampu dipengaruhi oleh current
ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin dan return on investment (variabel independen) sebesar 29,7%, sisanya
sebesar 70,3% dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini.
Nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,161. Angka ini mengidentifikasikan bahwa pertumbuhan laba (variabel dependen) mampu dipengaruhi oleh current ratio, debt to equity ratio, total assets
independen) sebesar 16,1% sedangkan selebihnya sebesar 83,9% oleh variabel lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Jika variabel lebih dari dua maka yang digunakan adalah Adjusted R Square.
Tabel 4. 8
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah 0,2 - 0,399 Rendah 0,4 - 0,599 Sedang 0,6 - 0,799 Kuat 0,8 – 1 Sangat Kuat Sumber : Sugiyono, 2006:183
b. Uji signifikansi simultan
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variable dependen/terikat.
Dalam uji-F digunakan hipotesis sebagai berikut :
H0 = variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover,
net profit margin, dan return on investment secara simultan tidak
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
Ha = variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover,
net profit margin, dan return on investment secara simultan
mempunyai pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan:
1) jika Fhitung < Ftabel pada α 0.05, maka Ha ditolak dan H0 diterima, 2) jika Fhitung > Ftabel pada α 0.05, maka Ha diterima H0 ditolak. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS Versi 18, maka diperoleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4. 9 Hasil Uji-F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 34.519 5 6.904 2.192 .086a
Residual 81.888 26 3.150
Total 116.408 31
a. Predictors: (Constant), ROI, CR, DER, NPM, TATO b. Dependent Variable: PL
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Dari uji ANOVA atau F-test didapat nilai Fhitung sebesar 2,192 dengan probabilitas 0,086. Diketahui nilai Ftabel sebesar 2,74. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa Fhitung < Ftabel (2,192 < 2,74), maka Ha ditolak dan H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara simultan tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara
current ratio, debt to equity ratio, total assets turnover, net profit margin,
dan return on investment terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
c. Uji signifikansi parsial
Untuk menginterpretasikan koefisien variabel bebas (independen) dapat menggunakan unstandardized coefficients maupun standardized
coefficients. Dalam uji-t digunakan hipotesis sebagai berikut:
H0 = artinya variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets
turnover, net profit margin, dan return on investment secara
parsial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
Ha = artinya variabel current ratio, debt to equity ratio, total assets
turnover, net profit margin, dan return on investment secara
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ttabel dengan ketentuan:
1) Jika thitung < ttabel, maka Ha ditolak dan H0 diterima, 2) Jika thitung > ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak.
Tabel 4. 10 Hasil Uji-t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .417 1.382 .302 .765 CR .535 .206 .514 2.599 .015 DER .037 .542 .012 .068 .946 TATO -4.877 2.389 -.683 -2.041 .051 NPM -3.030 7.883 -.123 -.384 .704 ROI 46.011 24.098 .593 1.909 .067 a. Dependent Variable: PL
Sumber : Output SPSS, diolah penulis, 2010
Berdasarkan tabel di atas, maka didapatlah persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a +β1X1 +β2X2 +β3X3 +β4X4 +β5X5 + e
PL = 0,417 + 0,535CR + 0,037DER – 4,877TATO – 3,030NPM + 46,011ROI + e
Keterangan:
1. a sebesar 0,417 menunjukkan bahwa apabila variabel independen bernilai 0, maka nilai pertumbuhan laba adalah sebesar 0,417,
2. β1 sebesar 0,535 menunjukkan bahwa setiap penambahan
current ratio sebesar 1% maka akan diikuti oleh pertumbuhan
laba sebesar 0,535 dengan asumsi variabel lain tetap,
3. β2 sebesar 0,037 menunjukkan bahwa setiap penambahan debt to
equity ratio sebesar 1% maka akan diikuti oleh pertumbuhan
4. β3 sebesar -4,877 menunjukkan bahwa setiap penambahan total
assets turnover sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan
laba sebesar 4,877 dengan asumsi variabel lain tetap,
5. Β4 sebesar -3,030 menunjukkan bahwa setiap penambahan net
profit margin sebesar 1% maka akan diikuti oleh penurunan laba
sebesar 3,030 dengan asumsi variabel lain tetap, dan
6. Β5 sebesar 46,011 menunjukkan bahwa setiap penambahan
return on investment sebesar 1% maka akan diikuti oleh
pertumbuhan laba sebesar 46,011 dengan asumsi variabel lain tetap.
Hasil pengujian statistik t pada tabel 4. 8 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pengaruh Current Ratio terhadap Pertumbuhan Laba
Nilai thitung untuk variabel current ratio adalah sebesar 2,599 dan ttabel untuk df = N-k (32-5) dan α = 5% diketahui sebesar 2,05. Dengan demikian nilai thitung > ttabel (2,599 > 2,05) dan nilai signifikansi sebesar 0,015 (lebih kecil dari 0,05) artinya Ha diterima, bahwa secara parsial ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara current ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95%.
2. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Pertumbuhan Laba Nilai thitung untuk variabel debt to equity ratio adalah sebesar 0,068 dan ttabel untuk df = N-k (32-5) dan α = 5% diketahui sebesar
2,05. Dengan demikian nilai thitung < ttabel (0,068 < 2,05) dan nilai signifikansi sebesar 0,946 (lebih besar dari 0,05) artinya H0diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara debt to equity ratio terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95%.
3. Pengaruh Total Assets Turnover terhadap Pertumbuhan Laba Nilai thitung untuk variabel total assets turnover adalah sebesar -2,041 dan ttabel untuk df = N-k (32-5) dan α = 5% diketahui sebesar
2,05. Dengan demikian nilai thitung < ttabel (-2,041 < 2,05) dan nilai signifikansi sebesar 0,051 (lebih besar dari 0,05) artinya H0 diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara total assets turnover terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95%.
4. Pengaruh Net Profit Margin terhadap Pertumbuhan Laba
Nilai thitung untuk variabel net profit margin adalah sebesar -0,384 dan ttabel untuk df = N-k (32-5) dan α = 5% diketahui sebesar
2,05. Dengan demikian nilai thitung < ttabel (-0,384 < 2,05) dan nilai signifikansi sebesar 0,704 (lebih besar dari 0,05) artinya H0 diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara net profit margin terhadap pertumbuhan laba pada
perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95%.
5. Pengaruh Return On Investment terhadap Pertumbuhan Laba Nilai thitung untuk variabel return on investment adalah sebesar 1,909 dan ttabel untuk df = N-k (32-5) dan α = 5% diketahui sebesar
2,05. Dengan demikian nilai thitung < ttabel (1,909 < 2,05) dan nilai signifikansi sebesar 0,067 (lebih besar dari 0,05) artinya H0 diterima, bahwa secara parsial tidak ditemukan adanya pengaruh yang signifikan antara return on investment terhadap pertumbuhan laba pada perusahaan asuransi yang terdaftar di BEI pada tingkat kepercayaan 95%.