• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengujian Hipotesis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keunggulan

BAB III METODE PENELITIAN

4.4. Pembahasan

4.4.1. Pengujian Hipotesis Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Keunggulan

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa Kualitas produk berpengaruh signifikan (positif) terhadap Keunggulan bersaing. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa “Kualitas produk berpengaruh positif terhadap Keunggulan bersaing UKM batik di kota Pekalongan”, dapat diterima.

Hal ini dapat diartikan bahwa apabila Kualitas produk (yang meliputi: performance, reliabilitas, fitur, dan estetika) semakin tinggi, maka daya saing UKM batik di kota Pekalongan akan semakin unggul. Sebalinya jika kualitas produk batik Pekalongan semakin rendah, maka daya saing UKM batik di kota Pekalongan akan semakin menurun.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Supranto, 2003) yang menyatakan bahwa kualitas produk yang lebih tinggi dan service yang yang lebih cepat, dapat dipergunakan untuk memperoleh keunggulan bersaing. Agar perusahaan mampu mengalahkan para pesaingya, perusahaan harus dapat menawarkan produk dan service yang lebih baik dan cepat.. hal senada juga diungkapkan oleh L Lahkal (dalam Journal of the Operational Research Society, 2009) bahwa perbaikan kualitas berperan penting dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Peruahaan yang memiliki produk dengan tingkat kualitas yang tinggi akan mempunyai tingkat keunggulan bersaing yang tinggi. Berdasarkan kedua pendapat tersebut

dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan kualitas produk yang tinggi maka keunggulan bersaing akan meningkat, dan begitu pula sebaliknya.

4.4.2 Pengujian Hipotesis Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kinerja Pemasaran.

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa Kualitas produk berpengaruh signifikan (positif) terhadap Kinerja Pemasaran. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa “Kualitas produk berpengaruh positif terhadap Kinerja pemasaran UKM batik di kota Pekalongan”, dapat diterima.

Hal ini dapat diartikan bahwa apabila kualitas produk (yang meliputi: performance, reliabilitas, fitur dan estetika) semakin baik, maka Kinerja pemasaran UKM batik di kota Pekalongan akan semakin tinggi. Sebaliknya jika kualitas produk semakin rendah maka kinerja pemasaran UKM batik di kota Pekalongan akan ikut menurun.

Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Balakrisnan (1996) bahwa dengan berorientasi terhadap pelanggan dan pesaing maka suatu perusahaan akan dapat meningkatkan kinerjanya. Adapun memberikan produk yang berkualitas adalah salah satu upaya yang berorientasi pada pelanggan.

Selain teori Balakrisnan, hasil penelitian yang dilakukan oleh L Lahkal (dalam Journal of the Operational Research Society, 2009 ) juga menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kualitas produk dan kinerja pemasaran. Dalam jurnal tersebut telah dikemukakan bahwa kualitas dapat

performance” (Buzzell and Weirsema, 1981; Wagner, 1984; Jacobson and Aaker,

1987; Mann and Kehoe, 1994).

4.4.3 Pengujian Hipotesis Keunggulan Bersaing Ter hadap Kinerja Pemasaran

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa keunggulan bersaing berpengaruh signifikan (positif) terhadap kinerja pemasaran. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa “Kualitas produk keunggulan bersaing berpengaruh positif terhadap kinerja pemasaran UKM batik di kota Pekalongan”, dapat diterima

Menurut pendapat droge et al (dalam tesis Lisda Rahmasari) bahwa keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan melalui berbagai kompetensinya pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja pemasaran. Didukung juga oleh penelitian Ginanjar, yang menunjukkan adanya pengaruh positif antara keunggulan bersaing dan kinerja pemasaran

Dengan demikian dapat diartikan bahwa apabila keunggulan bersaing (yang meliputi: price, time to market, dan inovasi produk) semakin baik, maka Kinerja pemasaran UKM batik di kota Pekalongan akan semakin baik. Sebaliknya jika keunggulan bersaing semakin rendah maka kinerja pemasaran UKM batik di kota Pekalongan akan ikut menurun.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitianini disimpulkan sebagai berikut :

1. Kualitas produk memiliki kontribusi terhadap kinerja pemasaran UKM Batik di kota Pekalongan

2. Kualitas produk memiliki kontribusi terhadap keunggulan bersaing UKM Batik di kota Pekalongan

3. Keunggulan bersaing memiliki kontribusi terhadap kinerja pemasaran UKM Batik di kota Pekalongan

5.2. Sar an

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang diberikan untuk dijadikan bahan pertimbangan antara lain

1. UKM batik di Pekalongan hendaknya membuat produk-produk yang lebih unik dan inovatif lagi sehingga mampu menciptakan nilai lebih bagi pelanggan, yang merupakan salah satu bentuk keunggulan bersaing UKM batik Pekalongan.

2. UKM Batik di kota Pekalongan hendaknya lebih meningkatkan dan mengutamakan produk quality khususnya pada aspek performance dan fitur. Sehingga produk batik yang dihasilkan mampu memberikan kepuasan pada pelanggan disaat menggunakan produk tersebut.

3. UKM batik Pekalongan hendaknya lebih mengutamakan ketepatan dan kecepatan waktu pengiriman produk ketangan pelanggan.

4. Sebagai pertimbangan untuk penelitian berikutnya, disarankan agar menggunakan variabel lain atau variabel tambahan yang belum ditampilkan dalam penelitian ini yang diduga mempunyai hubungan dengan keunggulan bersaing

Avlonitis, G.J. & N. Tzokas (1994),”Assessing the innovatievness of organization and its antecedents: project innovstrat”. European Journal of Marketing, 28(11), 5-28.

Bharadwaj, Sundar G., P. Rajan Varadarajan, & John Fahy,” Sustainable Competitive Advantage in Service Industries: A Conceptual Model and Research Propositions”. Journal of Marketing Vol.57 October 1993; p: 88-99.

Calantone, Roger J dan S. Tamer Cavusgil. 2002, “Learning orientation, Firm Innovation Capability, and Firm Performance”. Journal of Research in Marketing. Vol. 21, p: 179-200.

Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategis. Edisi keempat. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Damanpour, F. 1991, “Organizational Innovation: A Meta Analysis of Effects of Determinants and Moderators”. Academy of Management Journal. Vol. 34(3), p: 555-590.

Day, George S. dan Robin Wensley. 1998, “Assessing Advantage: A Frame work for Diagnosing Competitive Superiority”. Journal of Marketing. P: 30.

Endah Lestari, Dwi. 2005. Analisis Strategi Diferensiasi yang Mempengaruhi

Keunggulan Bersaing Dan PengaruhnyaTerhadap Kinerja Pemasaran .

Semarang:BP UNDIP.

Ferdinand, A.T. 2006. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang: BP UNDIP

Handi, Irawan. 2005, “Bisnis Strategi Dan Pemasaran Implikatif” . (http://ms.rekayasa.com, Download 15 Oktober 2009)

Hair et. al. 1998. Multivariate Data Analysis. 5th Edition. New Jersey: Prentice Hall International, Inc.

Advantage Concept: Past, Present, and Future”. Academy of Marketing Science Review vol. 4.

Hooley, Graham, John Saunders, dan Nigel Piercy. 2004. Marketing Strategy and

Competitive Positioning. 3rd Edition. New Jersey: Prentice Hall Inc.

Hult, G. T. M. dan David J. Ketchen Jr. 2001. “Does Market Orientation Matter? A Test of the Relationship between Positional Advantage and Performance”. Strategy Management Journal. Vol. 22 (9), p: 899-906.

Hurley, R., & Hult G. T. M. 1998. “Innovation, Market Orientation, and Organizational Learning An Integration and Empirical Examination”. Journal of Marketing. Vol. 62, p: 42-54.

Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran, Jilid 2. Jakarta: Prenhalindo.

--- dan Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan, jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.

---dan Armstrong, Gary. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan, jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

--- dan Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management . 12thEdition. New Jersey: Prentice Hall Inc.

L Lakhal. “Impact of quality on competitive advantage and organizational”. Journal of the Operational Research Sosiety Vol.60 2009 hal: 637-645.

Lityarso, Andi. 2005. Pengaruh strategi Pemasaran Terhadap Kinerja Pemasaran dan Kinerja Perusahaan dan Lingkungan Persaingan Sebagai Variabel Moderating. Semarang:BP UNDIP

Nurittamont , Wasutida dan Ussahawanitchakit, Phapruke. 2008. “The influences of brand equity in competitive advantage and performance of spa business in Thailand”. International Journal of Business Strategy.

Nasution , Hanny N. 2005. “Inovasi Organisasi: Konsep dan Pengukuran”. Manajemen Usahawan Indonesia Th. XXXIV. No. 09. Hal : 42-48. Jakarta. Porter, M. E. 1994. Keunggulan Bersaing Menciptakan dan Mempertahankan

International Journal of Research Marketing. Vol. 20, p: 355-376.

Suendro, Ginanjar. 2005. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan. Semarang:BP UNDIP.

Sugiyono, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sukarno, Gendut. 2008. “Peran Mass Customization Dan Basic Market Orientation Dalam Meningkatan Kinerja Pemasaran”.The 2 nd National Conference UKWMS. Supranto, J. 2003. “Memperoleh Keunggulan Bersaing Melalui Kualitas dan Service

Pelanggan pada Jasa Perbaikan Barang Elektronik di Jawa Barat”. www.yai.ac.id/UPI/penelitian%5Cmakalah8.doc. (Download 2 Juni 2009) Tabachnick B.G. and Fidel, L.S., 1996, Using Multivariate Statistics, Third Edition,

Harper Collins College Publisher, New York

Thomson, Arthur A., Strickland, John A. 2003. Strategy Management: Conceps and Cases. 13thEdition. McGraw Hill.

Zulian, Yamit. 2004. Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta: Ekonisia. www.indonesia.go.id (Download 29 Mei 2009)

www.topbrand-award.com (Download 22 Mei 2014) www.kabarindonesia.com (Download 25 Mei 2009) www.kapanlagi.com (Downnload 25 Mei 2009) www.leapidea.com (Download 19 Mei 2009)

Dokumen terkait